Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia
Disusun oleh :
Aida Rochmanida
Malang
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Karya Tulis Ilmiah” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah bahasa indonesia.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang karya tulis ilmiah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah bahasa indonesia yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Malang,29Januari 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………..…………………….………………. i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang…………………………………...…………...……………………….1
B. Rumusan Masalah.…………………………………………...………………………..1
C. Tujuan Penulisan.……………………………………………………………………...2
D. Manfaat Penulisan.…………………………………………………………………….2
A. Simpulan ………………………………………………..………………
B. Saran …………………………………………..………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah adalah hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan
tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan menulis yang telah dibakukan oleh
masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam
tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah
mengandung komponen adanya masalah yang dijadikan topik karangan ilmiah
itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian,
instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah
ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk
laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah menyampaikan
hasil penelitian pada khalayak umum. Oleh karena itu, menulis laporan merupakan
tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses
komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan
pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting.
Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu,
pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas tujuan
dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara
tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan
karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud karya tulis ilmiah?
2. Apa tujuan karya tulis ilmiah?
3. Apa ciri-ciri karya tulis ilmiah?
4. Apa saja struktur karya tulis ilmiah?
5. Bagaimana karakteristik karya tulis ilmiah?
6. Apa Jenis-jenis karya tulis ilmiah
7. Bagaimana cara pembuatan karya tulis ilmiah?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pengertian karya tulis ilmiah
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah
3. Untuk mengetahui struktur karya tulis ilmiah
4. Untuk mengetahui ciri0ciri karya tulis ilmiah
5. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari suatu karya tulis ilmiah
6. Untuk mengetahui jenis-jenis karya tulis ilmiah
7. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat karya tulis ilmiah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
a) Pengertian Karya Tulis Ilmiah
2. Brotowidjoyo
3. Eko Susilo M
4. Jones
5. Hery Firman
14
Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa
tulisan yang dipublikasikan ataupun dipaparkan dari hasil
pengkajian ataupun penelitian yang telah dilakukan, yang dalam
penulisannya memperhatikan kaidah dan etika keilmuan yang
berlaku di masyarakat keilmuan.
1. Reproduktif
Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima
dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin
disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari
karya ilmiah.
2.Tidak Ambigu
Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus
memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa
yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah
itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.
3. Tidak Emotif
14
Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari
penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang
didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif
dari penulisnya.
6. Bersifat Dekoratif
Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang
memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan
keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu
penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari
penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan.
7. Terdapat Kohesi
8. Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena
karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya
14
ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil
analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.
1. Judul
Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan
lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di
sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun
determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsisten dengan ruang
lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode
penelitian.
Contoh: AKTIVITAS PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA (Studi Deskriptif tentang Kecerdasan Emosi dan Intelektual)
Siswa SMA Labschool UPI Bandung
14
judul tidak boleh menggunakan tanda baca apa pun, termasuk titik ataupun
koma.
2. Pendahuluan
Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu,
dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika penulisan.
a. Latar Belakang Masalah
Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan
alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi
pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan
kehidupan pada umumnya.
b. Perumusan Masalah
Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh
penulis, yang pada umumnya dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan mengapa atau bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah,
penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan,
misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus
pembahsan di dalam karya ilmiah tersebut.
d. Manfaat
Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau
kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu
bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu.
3. Kerangkan Teoritis
Kerangka teoritis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan.
14
Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis.
Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai
teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipoteisi.
Di samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian
terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu.
Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan
ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan
menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga memberikan
perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam
perkembangan ilmu secara keseluruhan.
4. Metodologi Penelitian
Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan
pula bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian
diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai persiapan,
penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.
Setiap penelitian mempunya metode penelitian masing-masing, yang
umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode
penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai berikut.
a. Metode deskriptif,
yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-
fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apa pun. Data yang dimaksud
dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.
b. Metode eksperimen,
yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas
suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.
c. Metode penelitian kelas,
14
5. Pembahasan
Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait
dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab
pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan
sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-
teori yang telah dikemukakan sebelumnya.
Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai
sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut
diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik
merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan
informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan
tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah
dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara verbal.
Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah
dikemukakan dalam kerangka teoritis. Pembahasan data dapat diibaratkan
dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-
keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu
akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan
data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data
yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari
yang diharapkan.
6. Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari
keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari
simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya,
hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan
kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara
menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas
pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya
dalam kerangka pikira yang mengarah kepada simpulan.
Berdasarkan pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat
berbagai implikasi yang dirimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi
14
tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang
bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian
dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan
sebagai landasan dalam karya ilmiah yang diambil dari sumber tertulis, baik
itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumber-sumber
lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam
karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-
sumber yang pernah dibaca oleh penulis tetapi tidak digunakan dalam
penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka.
1.Tulisan yang dibuat harus mengacu pada teori. Teori dibutuhkan sebagai
landasan berfikir dalam pembahasan suatu masalah.
2. Harus lugas, artinya tidak emosional, tidak kritis, dan tidak menimbulkan
Interprestasi lain. Hal ini harus diperhatikan dengan baik.
3. Kemudian juga harus logis, artinya mengacu pada pembahasan yang rasional
dengan urutan yang konsisten. Tulisan tidak memuat hal-hal yang janggal
atau tidak bisa dibuktikan kebenarannya, serta tidak boleh di luar nalar
manusia.
4. Efisien, artinya mempergunakan kata, kalimat dan bahasa yang baik, sesuai,
dan mudah dipahami.
5. Efektif, artinya tulisan-tulisan yang dibuat harus padat dan ringkas. Tidak
boleh bertele-tele atau memasukkan opini-opini yang tidak penting.
6. Objektif, artinya berdasarkan pada fakta, dalam hal ini kerangka karya tulis
ilmiah bersifat konkrit dan benar adanya, tidak mengada-ada.
7. Sistematis, artinya baik penulisan dan pembahasan harus sesuai dengan
prosedur dan sistem yang berlaku.
14
F. Jenis – jenis Karya Tulis Ilmiah
Menurut tingkat akademisnya, karya tulis ilmiah dibagi menjadi lima jenis,
antara lain:
1. Makalah
Merupakan karya ilmiah yang membutuhkan studi, baik langsung
ataupun tidak langsung. Bisa dalam bentuk kajian pustaka atau buku,
kajian suatu masalah atau analisis fakta hasil observasi.
2. Laporan Penelitian
Adalah karya ilmiah yang dibuat sesudah seseorang melakukan
penelitian, pengamatan, wawancara, percobaan dan lain sebagainya.
3. Skripsi
Adalah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa tingkat strata-1 untuk
memperoleh gelar sarjana.
4. Tesis
Adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa tingkat strata-2
untuk memperoleh gelar magister.
5. Disertasi
Adalah karya ilmiah yang dibuat dan disusun oleh mahasiswa strata-3
untuk memperoleh gelar doktor.
d. Bahas kembali karya tulis yang telah disusun dari segi penataan
gagasan dan format penulisan.
f. Lengkapilah karya tulis dengan halaman judul, kata pengantar, daftar isi,
dan daftar pustaka
14
1) Judul
2) Daftar Isi disertai halaman
3) Tubuh karya tulis, meliputi :
a) Pendahuluan
b) Pembahasan Isi
c) Penutup
d) Daftar pustaka
Contoh :
Badudu, J.S. 1993. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I. Jakarta : PT
Gramedia
Surono, 1981. Ikhtisar Seni Sastra. Solo: Tiga Serangkai
Zaidan dkk. 1981. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Internet adalah salah satu penemuan terbaik manusia dalam sejarah perkembangan
teknologi di era modern saat ini. Secara defisini, internet terdiri dari sebuah jaringan
yang menghubungkan computer satu dengan yang lain dengan standar sistem global
Tranmisission Control Protocol atau Internet Protocol Suite (TCP/IP) sehingga seluruh
14
manusia di penjuru belahan bumi mampu saling berkomunikasi, berinteraksi dan saling
bertukar informasi satu sama lain.
Kecanggihan yang dimiliki internet menyebabkannya mampu diakses bagi segala umur,
baik dewasa maupun anak-anak. Sekarang ini, internet juga sering digunakan dikalangan
anak-anak. Hal ini menjadi masalah karena kondisi emosi anak yang masih labil sehingga
memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan mental dan emosional anal.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
Sekarang ini internet telah menjadi kebutuhan primer bagi semua usia, terutama anak-
anak. Namun, tidak semua anak dapat memanfaatkan intenet denngan baik dan benar
sesuai kaidah penggunaanya. Oleh karena itu, dampat negative penggunaan internet
yang di alami anak antara lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Munculnya internet di era modern ini memang sangat membantu masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari. Internet juga membantu anak dalam melakukan aktivitasnya.
14
Namun, banyak dampak negative yang ditimbulkan intenet yang tidak bisa dianggap
sepele oleh orang tua. Oleh karena itu, peran orang tua sangatlah penting dalam
mengawasi putra-putrinya saat menggunaka internet.
14