Anda di halaman 1dari 5

Vol.

VII-1, April 2011

PERAN EKOLOGI BULU BABI DALAM KOMUNITAS RUMPUT LAUT


DI PERAIRAN PESISIR KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA

Ruddy Djonie Moningkey

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. UNSRAT. Manado 95115.

ABSTRACT

A study on the functional role of the sea urchin, Salmacis belli, on seagrass
bed near the coast of Kema, North Minahasa Regency, was done by analyzing the gut
contents, the food preference, and the feeding periodicity.
Sea urchins and plants were collected from the seagrass bed by snorkeling
along a 100 M transect line with 30 quadrates randomly placed. The feeding periodicity
was determined from the gut index in 24 hours with 3 hour intervals.
The results showed that the sea urchin S. belli fed mainly on seagrass
Thallasia hemprichii, Enhalus acoroides and Halimeda opuntioa. The feeding
periodicity data indicated that the sea urchins actively fed in the day. The grazing
capacity of the sea urchin was not affected by their body size.
In high density, sea urchins could potentially cause negative impact on the
seagrass bed (i.e., destruction of the meadow).

Keywords : Ecological role, Sea Urchin, Seagrass, Kema.

PENDAHULUAN sosiasi dengan lamun, perlulah dilakukan


kajian tentang kebiasaan makanan hewan
Padang lamun merupakan sumber ini untuk mengetahui jenis makanan utama-
makanan penting (dalam bentuk detritus) nya, waktu aktif makannya dan variasi ka-
bagi banyak organisme laut (Nybakken, pasitas memakan terhadap ukuran. Peneli-
1993). Daun-daun yang berdiri tegak dapat tian ini dimaksudkan untuk mendapatkan
mematahkan kekuatan ombak sehingga informasi mengenai komposisi makanan,
menciptakan habitat yang tenang dalam air makanan pilihan, periode makanan serta in-
dan dapat berfungsi sebagai daerah asu- deks isi usus yang merupakan ukuran rela-
han bagi beberapa spesies ikan dan krus- tif kapasitas memakan bulu babi di padang
tasea. Pengrusakan padang lamun dapat rumput-rumputan perairan pesisir kema.
berdampak terhadap kehancuran beberapa Penelitian ini bertujuan untuk me-
spesies komersil tertentu dan juga kehan- ngetahui fungsi ekologis atau kebiasaan
curan pantai. Padang lamun, dengan daun- makanan bulu babi Salmacis belli di per-
daun dan sistem akar yang menyilang bisa airan Kema. Dengan mengentahui kompo-
berfungsi sebagai perangkap sediment sisi makanannya, pilihan periodisitas me-
sehingga dapat mencegah terjadinya erosi makannya serta variasi kapasitas pengam-
pantai. bilan makanan dengan ukurannya dapat di-
Walaupun padang lamun menunjang ketahui posisi atau peran ekologis bulu babi
berbagai komunitas fauna di perairan dang- tersebut dalam komunitas rumput laut. In-
kal, tetapi sedikit sekali konsumer lamun formasi ini bermanfaat sebagai baseline da-
yang benar-benar herbivora. Makro herbi- lam pengelolaan rasional sumberdaya
vora yang dominan tercatat hanyalah bulu perairan pantai.
babi, ikan, penyu (Chelonia midas) dan
dugong (Dugong dugon) (Greenway, 1995). METODE PENELITIAN
Bulu babi Salmacis belli banyak
menghuni daerah lamun di rataan terumbu Pengambilan contoh individu bulu
perairan pesisir Kema (Lumingas dkk., babi dilakukan di daerah yang terdapat
1996). Karena mempunyai sebaran geogra- tumbuhan air/lamun yang dilalui oleh garis
fis yang sangat terbatas, bulu babi ini ja- transek sepanjang 100 m,sedangkan con-
rang diteliti. Sebagai herbivora yang bera- toh tumbuhan air diambil dengan menggu-

1 Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis


Peran Ekologi Bulu Babi Salmacis belli
nakan kwadrat 25x25 cm. Setiap individu Salmacis belli cenderung proporsional de-
bulu babi yang terkoleksi diukur dan dibe- ngan ukuran tubuhnya. Tidak terdapat va-
dah dalam keadaan awet. Diameter cang- riasi berat relatif makanan dalam usus dihu-
kang diukur pada bagian ambitus dengan bungkan dengan diameter bulu babi. Gam-
vernier calipers digital berketelitian 0,01 bar 1 menunjukkan hubungan Indeks Usus
mm, dan kemudian cangkang, bulu babi di- (IU) dengan diameter (D) ambitus cangkan
buka pada bagian oral dengan bantuan bulu babi. Hubungan kedua variabel terse-
martil atau gunting. Usus dan gonad diang- but adalah sebagai berikut:
kat dengan pingset dari cangkang dan dipi- IU=13,45-0,07D (N=120; r=-0,14)
sahkan. Cangkang (termasuk lanter) dan
usus dikeringkan dalam oven dengan tem-
peratur 60°C sampai berat konstan. Cang-
kang, usus dan lantera ditimbang dengan
timbangan berketelitian 0,001 gram.
Untuk mengetahui makanan pilihan
bulu babi (berdasarkan jenis makanan yang
yang ada dalam lambung bulu babi) dilaku-
kan pengukuran berdasarkan indeks pilihan
dari Ivlev dengan rumus (Krebs, 1989):
ሺri -ni ሻ Gambar 1. Hubungan Indeks Usus dan Diameter
Ei = ambitus cangkang bulu babi S. belli di
ሺri +ni ሻ
perairan dangkal pantai Kema.
dimana: Ei = indeks pilihan Ivlev untuk
spesies i Analisis ragam menunjukkan bahwa
ri = presenstase spesies i dalam tidak ada pengaruh ukuran (diameter)
susunan makanan cangkang terhadap Indeks Usus (P>0,05)
ni = presentase spesies i dalam atau dengan kata lain variasi IU bebas dari
lingkungan pengaruh variasi D (r tidak nyata). Hal ini
berarti bahwa pengambilan contoh bulu ba-
Indeks isi usus (IU) yang oleh Regis bi pada sembarang ukuran untuk mengkaji
(1979) dianggap sebagai indeks fisiologis periode keaktifan melakukan grazing (feed-
dihitung dengan rumus: ing periodicity) tidak dipengaruhi oleh efek
Bu
IU= ×100 ukuran.
Bc
dimana: Bu = berat kering usus (termasuk 13 12.15

isinya); 12 11.13 11.05


Indeks Usus

Bc = berat kering total cangkan (ter- 11


10.27
masuk lentera tetapi tanpa 10

usus dan gonad). 9


8.63
7.94

Oleh Regis (1979), IU dapat diang- 8


7.80 7.70
gap sebagai kemampuan pengambilan ma- 7

kanan secara makroskopis. Untuk menge- 13:00 16:00 19:00 22:00 1:00 4:00 7:00 10:00

tahui kebiasaan waktu makanan (feeding Periode (Jam)


periodicity) dalam waktu 24 jam, 15 individu
diambil setiap interval waktu 3 jam, selan- Gambar 2. Periodisitas pengambilan makanan bulu
babi S. belli selama 24 jam diukur
jutnya dilihat fluktuasi rata-rata IU dengan berdasarkan Indeks Usus.
waktu. Sedangkan untuk mengetahui varia-
si kapasitas pengambilan makanan dengan Gambar 2 menunjukkan osilasi berat
ukuran, data IU dan diameter ambitus relatif IU harian (feeding periodicity) dalam
cangkang dipaskan dengan model linier selang waktu 3 jam. Rata-rata berat isi
sederhana (Scherrer, 1984). usus >7,79% dan <11,71% dari berat ke-
ring cangkang. Osilasi harian indeks terse-
HASIL DAN PEMBAHASAN but tidak pernah menunjukkan bahwa usus
bulu babi mengalami kekosongan pada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode-periode tertentu. Nampaknya bulu
kapasitas pengambilan makanan bulu babi babi S. belli hanya aktif mencari makan

2
Vol. VII-1, April 2011

pada siiang hari se edangkan pada


p malam ha- maakanan pilihan bulu babi tersebut berda--
ri, bulu babi terse ebut kuran
ng aktif me elaku- sa
arkan Indekks Ivlev.
kan graazing. Kenyyataan ini agak
a kontra adiksi 0.4 0.295

Indeks Pilihan Ivlev
dengan n kebiasaa n bulu babi pada umum- 0.3 0.194
0.2
nya ya ang bersem mbunyi jusstru pada siang 0.1
hari (Guuille et. al.,, 1986). 0.0
‐0.1
Posisi fung gsional bu
ulu babi S.. belli ‐0.2
dikaji berdasarka
b n kebiasaa
an makana an he- ‐0.3
‐0.4 ‐0.291
wan te ersebut. Ka ajian kebiaasaan makkanan
Thallasia  Enha
alus acoroiudes Ha
alimeda opuntia
atau jenis makana an yang diimakan bullu ba- hemprichii
bi ini dilakukan
d p
pada siang hari pada a saat
dimana a mereka a ktif mencari makan. Peng- P Jen
nis Makanan
amatan n di lapangan menu unjukkan bahwab
Ga
ambar 5. Pilih
han makana an bulu ba abi S. bellii
bulu baabi memakkan rumputtan laut de engan
berddasarkan Ind
deks Ivlev.
meman njat dan menggigit
m daunan bagian
bawah atau bagian distal dan tidakk me- Berdaasarkan be erat keringg, rumput--
nyerang g bagian atas
a daunan. Hasil an nalisis rumputan laut E. aco oroides me endominasi
isi ususs 30 spesi men bulu babi menu unjuk- jennis makana an bulu baabi S. belli di lapang--
kan bahwa hanya a terdapat 3 jenis tum mbuh- ann, dengan proporsi
p terbesar (62,25%). Te--
an air sebagai makanan yakni Tha allasia tappi spesies rumputan laut ini bu ukan meru--
hempricchii, Enhalus acoroiiudes dan Hali- paakan maka nan pilihan n, bahkan cenderung
meda opuntia,
o se
edangkan isi i usus la ainnya terrmasuk yan ng kurang disukai bullu babi ter--
berupa bahan-bahan substrat seperti lum- seebut (Indekks Ivlev <-0 0,1). Sebaliknya rum--
pur serta bahan ta ak teridentiifikasi lainn
nya. puutan laut T.
T hemprich hii dan algaae hijau H.
70
0 62.25 oppuntia, walaaupun prop porsi biomaassa mere--
kaa tidak me ndominasi komposisii makanan
Biomassa Relatif (%)

60
0
50
0 di lapangan, tetapi kedua jenis makanan
m inii
40
0 31.25
30
0
me erupakan makanan
m p
pilihan bulu
u babi ter--
20
0 seebut (Indekks Ivlev > 0,1). Jadi walaupun n
6.50
10
0 seecara kua antitatif da alam isi usus, E.
0 accoroides mempunyai
m proporsi biomassa a
Thallasia  Enhalus acoro
oiudes Halimeda op
puntia lebbih besar dari
d pada H
H. opuntia tetapi
t jeniss
hemprichiii
ma akanan terrakhir ini te
ermasuk makanan pi--
Jenis Makaanan lih
han dibanding jenis yyang pertam ma karena a
keetersediaann di lapan gan (di lingkungan))
Gambar 3. Proporsi biomassa sp
pesies tanam man air jennis pertamma lebih b banyak dib bandingkan
makanan bulu babi S. belli di lingk
kungan
perairan.
jennis terakhirr tadi.
Anwarono (19995) mendapatkan n
0
0.295
koomposisi makanan ya ng sama dengan d pe--
0 neelitian ini pada b ulu babi Diadema a
Biomassa Relatif (%)

0.194
0 saavignyi di raataan terum mbu berlammun Tong--
0 kaaina. Tetap pi pada pe enelitian te
ersebut, D.
0 saavignyi mengadakan pilihan selain terha--
0 Thallasia hemprichii Enhalus acoroiiudes Halimeda op
puntia daap T. he emprichii juga terh hadap E.
0 accoroides. Sedangkan
S n H. opun ntia hanya a
0 me erupakan jenis makkanan yan ng kurang g
‐0.291
0 dissukai bulu babi ters ebut. Dem mikian pula a
Jenis Makanan
Teengor (1994 4) mendap patkan jeniss makanan
pillihan pada bulu babii Tripneusttes gratilla a
Gambar 4. Proporsi biomassa sppesies tanam man air
makanan bulu babi S. belli dalam usus.
u yaaitu rumputtan laut Th Thallassodeentrum cili--
caatum di sta asiun Buna aken dan E. E accoroi--
Gambar 3 dan 4 me nunjukkan kom- dees di stasiiun Likupa ang. Monin ngkey dkk.
posisi makanan berdasarka
b an proporssi bio- (1994) sebaliknya tida ak menemu ukan jeniss
massa di lingkungn perairan dan di dalam
d rumputan lau ut dalam la ambung bu ulu babi fa--
usus bulu
b babi. Gambar 5 menunju ukkan miili Diadematidae di daerah terrumbu ka--

3 Jurn
nal Perikana
an dan Kela
autan Tropis
s
Peran Ekologi Bulu Babi Salmacis belli
rang pulau Bunaken dan hanya menemu- airan Tongkeina. Skripsi S1 (tidak dipublika-
kan jenis-jenis alga seperti Euchema sp., sikan), Fakultas Perikanan Universitas
Bornetella sp., Gracilaria sp., Neomeris sp., Sam Ratulangi Manado.
Galaxaura sp., dan Laurencia sp.
Azzolina, J, F. 1988. Contribution a letude de
Dari hasil penelitian beberapa pene-
la dynamique des populaions de l’oursin
liti di atas, maka adanya jenis makanan pi-
comestible Parancentrotus lividus (La-
lihan berhubungan dengan kelimpahan dan
marck). Croissance, recrutement, mortalite,
ketersediaan makanan di alam. Dalam ke-
migration. These Doct., Univ. Aix-Marseille
adaan terbatasnya kelimpahan dan keter-
II, Marseille.
sediaan makanan, bulu babi kurang menga-
dakan pilihan terhadap jenis makanan da- Camp, D. K., Cobb, S.P. dan van Breesveld,
lam komposisi makan mereka. Sebaliknya, J. F. 1973. Overgrazing of seagrass by a
berlimpahnya ketersediaan makanan di regular urchin, Lutechinus variegatus.
alam memungkinkan bulu babi memilih ma- Bioscience, 23: 37-38.
kanan terutama yang berkualitas lebih baik Dayton, P.K. 1985. The Structure and
dengan biaya enerji lebih sedikit untuk regulation of Some South American kelp
memperolehnya. communities. Ecol Monogr., 55: 447-468.
KESIMPULAN Dean, T.A., Scroeter, S.C. dan Dixon, J. D.
1984. Effects of grazing by two species of
Berdasarkan hasil penelitian dapat sea urchin (Stronglyloncentotus francisca-
disimpulkan bahwa bulu babi Salmacis belli nus and Lytechinus anamesus) on recruit-
dapat berpotensi merusak padang lamun ment and and survival of two spesies of
terutama jika mereka membentuk agregasi kelp (Macrocystis pyrifera and Pterygopho-
yang sangat padat. Hewan ini ternyata me- ra californica). Mar. Biol., 78: 301-313.
lakukan grazing terhadap rumput laut (Thal- Greenway, M. 1995. Trophic relationship of
lasia hemprichii dan Enhalus acoroides) macrofauna within a Jamaica seagrass
dan alga (Halimeda opuntia) di padang meadow and the role of the echinoid
rumputan laut di perairan dangkal pantai Lytechinus variegatus (Lamarck). Bull. Mar.
Kema. Grazing (pengambilan makanan) Sci., 56: 719-736.
terutama dilakukan pada siang hari sedang-
kan pada malam hari aktivitas makan ini Guille, A., Laboute, P dan Menou, J.L. 1986.
menurun. Berat makanan atau kapasitas Guide des etoiles de mer, oursin e autres
pengambilan makanan selalu proporsional Echinodermes du lagon de Nouvelle-
dengan ukuran tubuh bulu babi (diameter). Caledonia. ORSTOM, Paris.
Walaupun di lingkungan laut, proprosi bio- Harrold, C. dab Pearse, J. S. 1987. The eco-
massa E. acoroides lebih tinggi dibanding logical role of echinoderms in kelp forests.
T. hemprichii dan H. opuntia, tetapi bulu Dalam: Echinoderm studies II. Jangoux, M.
babi S. belii memilih kedua spesies terakhir dan Lawrence, J. M. (eds.), Balkema,
ini untuk dijadikan makanan pilihan. Rotterdam, p. 137-233.
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
perlu adanya penelitian lanjutan mengenai Krebs, C. J. 1989. Ecological Methodology.
laju konsumsi atau laju grazing bulu babi ini Harper Collins, New York.
terhadap tumbuhan air makanan bulu babi Lang, C. dan Mann, K. H. 1976. Change in
di laboratorium atau perlu dilakukan sea urchin populations after the destruction
penelitian eksperimen di lapangan of kelp beds. Mar. Biol., 36: 321-326.
mengenai pengaruh pengangkatan atau
penambahan kepadatan bulu babi di alam Lawrence, J.M. 1975. On the relationships
terhadap tutupan rumputan laut. between marine plants and sea urchins.
Oceanger. Mar. Biol. Ann. Rev., 13: 321-
DAFTAR PUSTAKA 326.
Lumingas, L. J. L., Boneka, F. B., Sumilat,
Anwarono, L. 1995. Studi tentang kebiasaan D.A., Ompi, M dan Kaligis, J.F. 1996.
makan bulu babi Diadema savignyi di Per- Distribusi kelimpahan, struktur ukuran

4
Vol. VII-1, April 2011

morfometri bulu babi, Diadema svignyi, North, W.J. dan Pearse, J.S. 1970. Sea urchin
Echinometra mathaei, Tripneustes gratilla population explosion in southern California
(Echinodermata: Echinoidea) di semenan- coastal waters. Science, 167, 209.
jung Minahasa. Laporan Penelitian. Fakul-
Nybakken, J.W. 1993. Marine Biology: an
tas Perikanan, Universitas Sam Ratulangi.
ecological approach, 3rd ed. Harper Collins,
Moningkey, R., Windarto, A., Manengkey, H. New York.
dan Rindorindo, D. 1994. Studi kebiasaan
Regis, M.B. 1979. Analyse des fluctuations
makanan (food habit) bulu babi Diademati-
des indices physiologiques chez deux
dae di daerah rataan terumbu karang pulau
echinoids (Paracentrotus lividus (Lemarck)
Bunaken. Laporan Penelitian. Fakultas
et Arbacia lixula L.) du golfe de Marseille.
Perikanan, Universitas Sam Ratulangi,
Thetys, 9 (2): 167-181.
Manado.

5 Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis

Anda mungkin juga menyukai