Anda di halaman 1dari 6

EKOLOGI DAN FUNGSI IKAN

Moch Hilal Zuhri*, Aditya Pratama Putra*, Muhammad Rizky Muarif*, Rizky Aprizal*
*

Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta
*Corresponding author : mochhilal30@gmail.com
Abstract

organisms can grow and develop, if there is a food source, a food source can be obtained from an aquatic
environment. in this lab is used Oreochromis niloticus to determine the type and amount of food resources of the two
ecosystems. Oreochromis niloticus is taken from the fishing and of the cages, the fish dissected and taken Gastrum
organ, after it is inserted into the stomach as much as 5 ml water. the results showed that fish from fishing have a
source of eating a more varied amount found that 10 types of foods, while fish cages a little amount of diversity of
food sources with the number seven kinds of food, it is influenced by the ecosystem in the waters mempuyai limited
availability of ecosystem cages
keyword : Oreochromis niloticus, ecosystem cages, ecosystem in the water, food sources

PENDAHULUAN
Semua makhluk hidup di dunia
membutuhkan makanan atau nutrisi untuk
pertumbuhan
dan
perkembangannya.
Menurut
Kistinnah
(2009)
hewan
mengkonsumsi makanan terutama untuk
memenuhi kebutuhan energy, semakin tinggi
kebutuhan energi maka bahan makanan juga
semakin meningkat.
Bagi semua hewan, makanan yang
secara nutrisi memadai sangat diperlukan
untuk homeostatis, yaitu keseimbangan
dalam fungsi-fungsi tubuh. Komposisi
makanan yang seimbang menyediakan
bahan bakar untuk kerja seluler, dan juga
semua bahan-bahan yang diperlukan oleh
tubuh
untuk
membangun
molekul
organiknya sendiri (Campbell, 2004).
Segala sesuatu yang dimakan oleh hewan
sebagai makanan, yang diperlukan sebagai
sumber energibagi aktivits hidupnya berasal
dari lingkungannya. Cara mengetahui jenisjenis makanan yang dimakan hewan banyak

macamnya. Cara yang terbaik dalam


konservasi ialah melalui pengamatan
langsung. Akan tetapi cara ini tidak
selamanya dapat dilakukan karena berbagai
faktor. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah melalui pengamatan tak
langsung. Yaitu menangkap dan membunuh
hewan itu. Setelah itu dibedah isi bagian
saluran pencernaanya dan dianalisis
(Sukarsono dan Hasanah, 2105).
Dalam ekosistem terdapat rantai
makanan dan jaring makanan. Organisme
membutuhkan energy untuk bertahan hidup
oleh karena itu dibutuhkan asupan yang
cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Ikan
merupakan salah satu biota pada perairan,
memiliki tipe makanan yang bermacammacam dan bervariasi. Dari yang alami dari
alam maupun buatan manusia. Berdasarkan
kategori makanannya ikan tergolong
kedalam kategori omnivora, herbivora,
karnivora, plantonivora dan koralivora. Hal
tersebut mengikuti dan menyesuaikan

habitat serta bentuk mulut nya. Analisis


sumber makanan memiliki banyak metode.
Analisis sumber makanan pun dapat
dijadikan indicator pada perairan tersebut.
Macam- macam analisis sumber makanan
dapat berupa; analisis saluran pencernaan,
analisis DNA, analisis isotop stabil serta
analisis asam lemak. Metode analisis sumber
pencernaan merupakan analisis yang paling
mudah dan murah. Dengan hal ini dapat
diketahui jumlah dan jenis sumber makanan
pada ikan (Faradilla, 2016).
Tujuan dari praktikum ini adalah
mengetahui dan menjelaskan jumlah dan
jenis sumber makanan ikan yang berasal dari
ekosistem danau dan mengetahui dan
menjelaskan fungsi ekologi ikan dari
ekosistem danau.

METODELOGI
Praktikum ini dilakukan pada hari
Rabu 6 April 2016. Probandus atau ikan
yang digunakan berasal dari perairan Situ
Gintung dan dari pemancingan.
Alat-alat yang digunakan adalah alat
bedah, paraffin, cawan petri, mikroskop,
pinset, alat ukur, jarum, botol sampel, pipet
dan tissue. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah aquades dan sampel ikan.
Metode yang digunakan adalah
metode analisis saluran penceranaan. Tahap
pertama yaitu ikan yang sudah mati
diletakkan diatas paraffin kemudian dicatat
dan diidentifikasi, diukur lebar badan
(Depth), SL, TL, HL dan Snout Length.
Kemudian ikan dibedah lalu dipisahkan
organ saluran pencernaannya, setelah itu

diukur panjang, lebar dan beratnya.


Lambung ikan kemudian di simpan di cawan
petri atau botol sampel kemudian di bedah
dan diencerkan dengan aquades 5 ml.
setelah diencerkan kemudian diambil 3-5
tets dan diteteskan k sedwige rafter untuk
diamati dengan mikroskop. Dicatat jenis
yang ditemukan kemudian dianalisis secara
deskriptif dan persentasi dari jumlah jenis
makanan yang ditemukan di saluran
pencernaan.

Suatu organisme dapat tumbuh dan


berkembang dikarenakan adanya asupan
sumber makanan yang dibutuhkan untuk
bertahan hidup. Sumber makanan tersebut
tersedia di lingkungan khususnya dalam
ruang lingkup ekologi perairan, sehingga
aliran energi dalam ekosistem tersebut tetap
berjalan
memberi
keseimbangan.
Keberlangsungan biota dan ekosistem harus
ditopang oleh tersedianya alir energi yang
terus menerus melalui sistem tersebut. Tiap
biota mempunyai jenis makanan yang
berbeda beda sehingga membentuk trofik
dari rantai makanan diperairan. Hasil
produsen primer akan digunakan oleh biota
air yang berasal dari komunitas di zona
littoral biasanya lebih beranekaragam dan
jumlah
individunya
lebih
banyak
dibandingkan dengan zona lainnya di danau,
biota ini merupakan konsumen primer dalam
rantai makanan dapat disebut konsumen
herbivora. Selanjutnya konsumen primer
akan dimakan oleh konsumen tingkat II
sebagai predator, kemudian rantai makanan
akan terus berjalan sampai pada konsumen
tingkat akhir atau disebut juga dengan
dekomposer. Bila populasi dalam jaring-

jaring makanan dihubungkan oleh interaksiinteraksi tersebut, populasi tidak hanya


berpengaruh secara langsung terhadap
organisme yang sebagai sumbernya,
melainkan berpengaruh juga terhadap biota
lainnya. Biota air spesifik ikan tergolong
kedalam kategori omnivora, karnivora,
herbivora, plantonivora, dan koralivora.
Semua bentuk aliran energi dapat ditransfer
kebentuk energi lain dengan perkecualian
panas. Akan tetapi, setiap transformasi
energi ada energi yang hilang dalam bentuk
panas. Analisis sumber makanan ikan
disuatu ekosistem perairan merupakan salah
satu upaya konservasi dan informasi
terhadap ekositem dan ikan tersebut.
Namun akan ada perbedaan transfer
dalam aliran energi dengan biota air
khusunya ikan yang dibudidaya dengan ikan
yang berenang pada perairan bebas. Ikan
nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan
yang banyak ditemukan diperairan bebas air
tawar. Oreochromis niloticus juga menjadi
salah satu ikan yang biasa dibudidaya karena
mempunyai
kandungan
gizi
yang
dibutuhkan oleh manusia. O. niloticus
merupakan ikan omnivora yaitu jenis ikan
yang memakan segala, baik plankton
maupun tumbuh-tumbuhan air.

N = jumlah makanan tertentu yang tersedia dalam


sampel usus
P = Total jumlah makanan tertentu diamati pada 10
bidang
C = volume (ml) dari sampel dalam cawan petri

Kemudian dihitung
menggunakan rumus:

presentase

dengan

Persentase (P) = N / N x 100%

PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan
analisis
lambung
pada
ikan
nila
(Oreochromis niloticus) yang berasal dari
pemancingan dan dari keramba. Menurut
Diansari (2013) O. niloticus di Indonesia
merupakan salah satu ikan air tawar yang
memiliki nilai ekonomis tinggi dan
merupakan komoditas penting dalam bisnis
ikan air tawar, cara budidaya yang relatif
mudah, rasa yang disukai banyak orang,
harga relatif terjangkau dan toleransi
terhadap lingkungan yang lebih tinggi.

Analisi Data
Jenis yang telah ditemukan dalam
lambung ikan dianalisis secara deskriptif
dan presentasi dari jumlah jenis makanan
yang ditemukan disaluran pencernaan
dengan rumus :

N = P x C x 100
Keterangan:

Gambar 1. Morfologi Oreochromis

niloticus

Ikan ini mempunyai klasifikasi sebagai


berikut :

Oreochromis niloticus biasa dibudi


daya selain kandungan gizi yang dimiliki,
ikan
ini
juga
mudah
dalam
pembudidayaannya karena pertumbuhan dan
perkembang biakan ikan nila terbilang cepat.
Kelangsungan hidup ikan dapat dilakukan
dengan cara yaitu: pemilihan pakan/pelet
jenis terapung dan Pemberian pakan
menyebar, tidak terkonsentrasi pada area
tertentu.

Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas
: Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo
: Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili
: Cichlidae
Genus
: Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus

Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Saluran Pencernaan Oreochromis niloticus


Lokasi
Pengamb
ilan

katerogri makanan
kelas

Pemancin
gan

keramba

chlorophyt
a
insecta

jumla
h
1
2

LB

SL

TL

HL

500

125
00

18.7
6

23.
2

5.9

7.7
5

14.8
5

18.
5

3.2
5

100
0
100
0
150
0
500

pisces

crustacea
e
cironomid
ae
euglena

scenedes
mus
oligocaeta

trematoda
graminae

1
4

pisces

200
0
100
0
250
0
500
200
0
500

akar

500

plastik

150
0

1
4

Morfometri Ikan (cm)


snouth
length
2.16

Morfom
Salur
Pencern
Panjang
3.16

8
8
12
4
16
8
20
4
16
650
0

7.6923
08
7.6923
08
23.076
92

1.6

4.1

serasah

500

sisik

sampah

tumbuhan

100
0
100
0
150
0

Jenis makanan yang akan dimakan


oleh ikan tergantung ketersediaan jenis
makanan di alam, dan juga adaptasi
fisiologis ikan tersebut misalnya panjang
usus, sifat dan kondisi fisologis pencernaan,
bentuk gigi dan tulang faringeal, bentuk
tubuh dan tingkah lakunya. Hasil analisis
komposisi makanan O. niloticus yang
terdapat pada lambung yaitu plankton,
crustaceae (udang kecil), oligocaeta,
trematode, graminae, pisces, serasah seperti
daun atau batang tumbuhan. O. niloticus
termasuk jenis omnivora atau pemakan
segala. Kebutuhan nutrisi ikan Nila akan
terpenuhi dengan adanya pakan yang cukup.
Komponen nutrisi ini antara lain adalah
protein, karbohidrat dan lemak. Kebutuhan
protein dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah ukuran ikan, suhu air,
kandungan energi dalam pakan dan kadar
pemberian pakan (Furuichi, 1988). Dapat
dibuktikan bahwa nutrisi yang cukup berasal
dai hasil pancingan sehingga morfometri
ikan Nila juga lebih besar ukurannya
dibandingkan ikan Nila yang ada di tambak.

KESIMPULAN
Hasil dari analisis lambung O.
niloticus bahwa makanan yang dimakan
adalah kelas dari chlorophyceae, insecta,

7.6923
08
15.384
62
15.384
62
23.076
92

pisces, crustaceae, oligocaeta, trematode,


euglena dan tumbuhan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa O. niloticus termasuk jenis
omnivora atau pemakan segala.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, et al. 2004. BIOLOGI Edisi
Kelima Jilid 3. Erlangga: Jakarta.
Diansari, et al. 2013. Pengaruh
Kepadatan yang Berbeda Terhadap
Kelulusan Hidup dan Pertumbuhan Ikan
Nila (Oreochromis niloticus) pada Sistem
Resirkulasi dengan Filter Zeolit. Journal of
Aqua Culture Management and Technology,
2:3, 2013, 37 45.
Faradila D, Mardiansyah. Et al. 2016.
Modul Praktikum Ekologi Perairan. UIN
Press. Jakarta.
Furuichi, M. 1988. Dietary requirements, p.
21 78. In. Fish nutrition and
mariculture. T. Watanabe (ed.),
Kanazawa
International
FisheriesCenter, Japan International
Coorperation Center.
Kistinnah, et al. 2009. Biologi Makhluk
Hidup dan Lingkungannya. JP Books:
Surabaya.

Sukarsono dan Husamah. 2105. Buku


Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan.
Laboratorium Biologi. Universitas
Muhammadiyah Malang.

Anda mungkin juga menyukai