pgNBPart Atuor@
MEK&ilWNK& TfihIAH
Teori, Soal, aan P€hyelesaian
Bambang Surendro
Mekanika Tanah
Bambang Surendro
Surendro, Bombong
Mekoniko Tonoh - Teori, sool, don Penyelesoion/ Bombong surendro;
L
PRAKATA
Bu,ku Mekanika'Tanah ini disusun dengan harapan dapat membantu para mahasiswa
Teknik Sipil dalam memahami persoalan mekanika tanah. Sebagaimana diketahui bahwa
setiap bangunan sipil terdiri dari dua bagian, yaitu bagian konstruksi yang ada di atas
permukaan tanah (upperstructure) dan bagian konstruksi yang ada di bawah permukaan
tanah (subsfructure).
Bagiaa konstruksi yang ada di atas tanah dapat dikatakan tidak ada hubungan dengan
masalah mekanika tanah, akan tetapi untuk bagian konstrulsi yang ada di bawah permu-
kaan tanah sangat erat hubungannya dengan mekanika tanah, karena setiap bangunan
pasti akan bertumpu di atas fondasi sebagai bangunan penyangga bangunan atas. Hal-hal
yang harus dipenuhi supaya fondasi berfungsi dengan baik adalah fondasi harus memiliki
daya dukungyaflgcukup dan apabila terjadi penurunan (settlement) tidak akan memba-
hayakan bangunan. Selain permasalahan daya dukung, untuk bangunan basah (bangunan
yang ada berhubungan dengan air) perlu dipahami juga permasalahan yang berkaitan
dengan aliran air dalam tanah, sehingga hal-hal yang berkaitan pelongsoran tanah dapat
dihindari.
Akhirnya, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Bambang Surendro
DAFTAR ISI
Daftar lsi
3.4 Pemadatan Lapangan """'35
3.4.1 Mesin Gilas (Roller) """""""""36
3.4.2 AlatTumbuk(Hammer) """""'37
3.4.3 Alat Penggetar (Vibrator)................'.. """""'39
3.5 Pengawasan Pemadatan di Lapangan.... """""""""'40
3.6 Mengukur Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone """""""""41
Contoh Soal: ........... """""46
Soal Latihan:.................... """""""""""'49
BAB 4 PERMEABILITAS TANAH..... .........5I
I
vi II Mekanika Tanah - Teori, Soal, dan Penyelesaian
I
i-
Soal:............
Contoh ........I02
Latihan:....................
Soal .....................107
BAB 7 TEKANAN TANAH LATERAL .....I09
7.1 Tekanan Tanah Aktif dan Pasif............. ...................110
7.L.1 Teori Rankine tentang Tekanan Tanah.......... .................111
7.1.2 Teori Coulomb tentang Tekanan Tanah.......... ...............114
7.1.3
Pengaruh Beban di Atas Thnah terhadap Gaya Lateral (Pa)..................................115
7.2 Mencari Tekanan Tanah Aktif dengan Metode Grafis .............119
7.2.1 Metode |V Poncelet .................120
7.2.2 Metode Culmann(1866)......... ....................121
Contoh Soal:............ ........124
Soal Latihan:.................... .....................127
BAB 8 PENYEBARAN TEKANAN DI DALAM TANAH. ..............129
8.1 Pendahuluan ............ .......129
8.2 Tekanan Vertikal di Bawah Beban Terpusat..... .....130
8.2.1 Persamaan Westergaard ..........130
8.2.2 Persamaan Boussinesq. ......-....132
8.3 Tekanan Vertikal dalam Tanah di Bawah Muatan Telapak (Muatan Merata).................133
8.3.1 MetodePendekatan .................133
8.3.2 MetodeBoussinesq .................134
8.3.3 Metode Newmark (1942) .......135
8.3.4 Persaniaan Fadum........ ...........138
Contoh Soal:............ ........140
Soal Latihan:.................... .....................143
BAB e KONSOLTDAST DAN PENURLTNAN (CONSOTTDATTONAND
SETTLEMEND ............145
9.1 Pendahuluan............. .......145
9.1.1 Penurunan pada Tanah Non Cohesive................... .........145
9.L.2 Penurunan pada Tanah Cohesive...... ..........146
9.2 Analisis Proses Konsolidasi ................147
9.2.1 Peragaan Tes Konsolidasi Pasir Kering .....148
9.2.2 Peragaan Tes Konsolidasi Pasir Kenyang Air.............. .......................148
9.2.3 Peragaan Tes Konsolidasi Lempung Kenyang Air.............. ...............149
9.2.4 Persentase Konsolidasi ...........149
9-2.5 Tinjauan Umum Mengenai Penurunan .........................150
DAFTARPUSTAKA. ....265
KONVERSI SATUAN INTERNASIONAL - BRITISH ........267
DAFTARNOTASI ........269
Daftar tsi
I
i,
Ba[ I
PENDAHULUAN
Menurut pandangan dan pengertian yang diberikan oleh para ahli tanah se-
bagai berikut:
Seorang Pedolog, melihat tanah sebagai lapisan kulit bumi yang lunak dan
gembur dan berasal dari batuan induk. Thnah mempunyai lapisan-lapisan
yang berbeda warna sampai ke dalam terdapat bagian keras yang sulit ditem-
bus disebut batuan induk. Tanah mempunyai beberapa sifat yang menentukan
kualitas tanah, seperti sifat biologi, sifat fisih dan sifat kimia. Tanah bagian
paling atas sering disebut top soil, selanjutnya ada lapisan-lapisan di bawah-
nya sehingga terbentuk profil tanah.
L
masih menunjukkan struktur batuan induk. proses pelapukan terus berlang-
sung hingga akhirnya bahan induk tanah berubah menjadi tanah, sehingga
proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya tanah. pembentukan tanah
dibagi meniadi empat tahap, yaitu:
1. Batuan yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi secara
langsung dengan atmosfer dan hidrosfer. pada tahap ini, lingkungan
memberi pengaruh terhadap kondisi fisik. Berinteraksinya batuan de-
ngan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan kimiawi.
T=l(io;b;t*) dengan:
T tanah
f faktor
i iklim
o organisme
b bahan induk
t topografi
w waktu
Pendahuluan 3
L.4 Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, lanau, dan lem-
pung yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). Dari ketiga
jenis fraksi tersebut, partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling be-
sar, yaitu 2-0.05 mm, lanau dengan ukuran 0.05-0.002 mm, dan lempung
dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan lJSDAlThe United
States Department of Agriculture). Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh
terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, Permea-
bilitas tanah, porositas, dan lain-lain.
Dapat terjadi bahwa pada suatu tanah, butiran pasir merupakan penyusun
yang dominan, tapi pada kasus lain lempung merupakan penyusun tanah
yang terbesar. Sebaliknya, pada tempat lain kandungan pasir,lempung, dan
lanau terdapat sama banyaknya. Perbandingan tersebut akan mudah terlihat
pada grafik segitiga tekstur (Gambar 1.1).
Gambar 1.1
Segitiga fraksi
ukuran butir-
butir tanah
ffiPercent Sand
Menurut tempatnya dalam segitiga ini dapat dibaca teksturnya. Tekstur ber-
arti perbandingan antara banyaknya tanah liat (clay),lanau (silf), dan pasir
kand), yang dalam garis besarnya lebih dari:
Pendahultnn 5
307o adalah lempung (clay).
35% adalah tanah lanau (silf).
60% adalah tanah pasir (sand).
Dari ketiga bagian tanah liat, lanau, dan pasir, jika hanya satu bagian saja
belum dapat mencerminkan jenis tanah. Lazimnya disebut dua bagian tanah
yang terpenting, misalnya tekstur lempung berpasir, pasir berlempung, dan
seterusnya. Bagian yang terbanyak disebut terlebih dahulu.
Masalah tanah tidak bisa disamakan dengan beton maupun baja, karena
beton dan baja tidak mempunyai kondisi yang beraneka ragam. Keaneka-
ragaman dalam tanah merupakan sifat asli tanah, sehingga suatu masalah
dalam kondisi tertentu menghendaki pengamatan yang berdiri sendiri, tetapi
dalam melakukan pengamatan, walaupun hanya menggunakan beberapa du-
gaan yang sederhana akan memberikan hasil yang mendekati keadaan yang
sebenarnya. Ilmu mekanika tanah akan sangat membantu ahli-ahli teknik
dalam memecahkan bermacam-macam masalah, terutama dengan masalah
yang ada hubungannya dengan tanah.
Tanah dapat digolongkan menjadi tiga jenis atau kategori, yaitu tanah non
kohesif tanah kohesif, dan tanah organik. Pada tanah non kohesif, antar-
butirannya saling lepas (tidak ada ikatan), pada tanah kohesif butirannya
sangat halus dan saling mengikat, sedangkan tanah organik punya ciri ta-
nahnya remah dan mudah ditekan (compressible). Tanah organik tidak baik
untuk dasar bangunan.
Yang termasuk tanah non kohesif, antara lain kerikil, pasir, dan lumpur.
Kerikil punya ukuran butiran lebih besar dari 5 mm, ukuran butiran pasir
berkisar antara 0.1 mm - 5 mm. Baik pasir maupun kerikil dikategorikan
menjadi dua jenis, yaitu kerikil/pasir kasar dan halus. Ukuran butiran lum-
pur berkisar antara 0.005 mm-O.1 mm.
|enis tanah kohesif yang banyak ditemui adalah lempung (clay) dengan ukur-
an butiran sekitar 0.005 mm. Butiran tanah lempung sulit dipisahkan dengan
ayakan/saringan, karena sampai saat ini belum dapat dibuat suatu saringan
dengan diameter lubang 0.005 mm. Untuk mengetahui ukuran butiran lem-
pung, ditentukan berdasarkan pengamatan kecepatan endap.
Pendahutuan
I
t
L.7 Masalah-masalah Mekanika Tanah
Masalah-masalah yang ada pada tanah, terutama dapat digolongkan sebagai
berikut:
l. Masalah keseimbangan tanah atau stabilitas tanah.
2. Masalah perubahan bentuk.
3. Masalah pengeringan (drainage).
Untuk masalah keseimbangan atau stabilitas tanah, hal-hal yang perlu diper-
hatikan antara lain:
l. Pengaruh muatan di atas tanah.
2. Besarnya penyebaran tekanan di dalam tanah akibat adanya muatan di
atasnya.
3. Dayadukungtanah.
Untuk masalah perubahan bentuk, hal-hal yang perlu diperhatikan antara
lain:
l. Pengaruh muatan di atas tanah.
2. Besarnya penyebaran tekanan di dalam tanah akibat adanya muatan di
atasnya.
3. Kecepatan dan besarnya penurunan.
Masalah pengeringan (drainage) sangat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu ma-
salah perubahan bentuk dan masalah stabilitas tanah.
Misalnya suatu kepala jembatan akan dibangun langsung di atas lapisan ta-
nah keras yang terletak di bawah suatu lapisan tanah yang lunak, maka perlu
dipertimbangkan dan diperkirakan kemungkinan terjadinya longsoran pada
lereng galian. Demikian pula perlu diperkirakan pengaruh adanya air tanah
dalam lapisan tanah lunak beserta kesulitan-kesulitan yang mungkin ditemui
selama pekerjaan berlangsung. Selanjutnya, bila kepala jembatan dihubung-
Pendahuluan
Ba[ 2
SIEAT-SIFAT TANAH
Sifat-sifat tanah sangat penting artinya dalam perencanaan suatu proyek ba-
ngunan, tetapi tingkat kepentingannya sangat tergantung dari maksud dan
tujuan bangunan itu sendiri.
Di bawah ini diberikan beberapa sifat penting tanah untuk beberapa tipe
proyek.
1. Permeability(Permeabilitas Tanah)
Sifat-sifat tanah lain yang lebih sederhana akan tetapi tidak kalah pentingnya,
antara lain batas atterbergs, kadar air tanah, angka pori, kepadatan relatif,
dan ukuran butir.
2.1 Hubungan Antara Berat dan Volume Tanah
Thnah merupakan suatu benda yang dapat dikatakan terdiri dari dua bagian,
yaitu butir (solid) dan rongga (voids). Solid adalah bagian tanah yang terdiri
dari partikel-partikel tanah, sedangkan voids adalah bagian tanah yang dapat
terisi oleh air dan udara, dapat terisi air saja ataupun terisi udara saja. Bila ba-
gian voids hanya terisi udara saja, maka tanah disebut dalam keadaan kering.
Bila bagian voids terisi udara dan air, maka tanah disebut dalam keadaan
basah. Bila tanah dalam keadaan kenyang air (saturated), maka bagian voids
hanya terdiri dari air saja dan pada keadaan ini volume voids sama dengan
volume air. Selanjutnya,lihat Gambar 2.1.
Volume Berat
Gambar 2.1 )
Tanah dalam Volume Berat
keadaan biasa
dan datam
fil ffiffiI[
keadaan
kenyang air
V = volume butir
s
w +W +W
= Waws
V = volume voids w = berat tanah total
V = V"+V**V, w = berat udara
a
V = V-V,
s
w = Waws+W +W
v = volume voids/pori/rongga V = volume pori
w = berat tanah total
I
sebagaimana terlihat pada Gamb ar 2.r, bahwa berat tanah terdiri atas berat
udara, berat air, dan berat butir, tetapi berat udara (w") adalah = 0 (nol).
Dengan demikian, berat tanah total (w) hanya terdiri dari berat air (w*)
ditambah berat butir tanah (W.), atau dapat ditulis W = W* t W,.
#%
i-: i--*rffi:
ffiffi1Vi!l:ii
t['.4,&tr{
-. ffi"''l
,}-ffi"
i,S ;{,
A"g d.(voi&rratio) :.t,t.€
Perbandiag*n,.,:,,&i.&ra volume pon
de.aganl vo. luryp butir.
P*,-"..ffiry
jE6i-: -il:lq 1:" .
ffi S-^"#
f5!ffi&:S
Y, =W/V w=W*l W,
f , = W, I V, e = Vu IV,
7r = W, lY L= Vu lv
G = y,lT,
Sifat-sifat Tanah
I
t,
untuk ^{n= l,maka G = T,
S=V*lV,
Penjabaran Rumus:
w
,, _ V
_ W,+Wn+Wo
V
karena I4l, = 0, maka
. -
WW
t+
ql
"
'b v v
W
karena _*=Yo, maka
V
w
Yu = \r+i
WW
tb. =\,'K + v'. w'
",1
nla=Tr-;;ww
w'
karena - w, maka
W,
Ta = T**^{*'w
Tu = yo(t+w) 2.1
w
\o= i
W,
- VV,
.V,
W,
= .V,
v,v
V
= Yr';
('-q)
=,"l. v )
Tx = y, (t-n) 2.2
n -Vu
V
v'
,v'
= VV,
v" V
= V,V re na '= e , maka:
.v, ,kur,
v,
= ,.(u -'" \
[v v,)
)
^(v
- "li-i) V
karena --J-7n. maka:
) V
n = e.(r-n)
n
e 2.3
1-n
n = e(1-n)
n = e-en
e = n+en
e =n(1+e)
e
2.4
l+e
r/-
,k = Y,(l-")
Tr=
''('-#)
,,(i#)
,,(*)
Y.
as
Yr= 2.5
l+e
Sifat-sifat Tanah 15
2.2 Hubungan Antara Angka Pori (e) dengan Deraiat
Keienuhan (S)
V
e= --!-
v,
VV vw
=
vv
-.-
sw
v' *n
L=v,
.Yo, karena Y-o=s ,
- vnv, v, y. =v*" ; T,
1 w.fT,
S W,f"I,
|
- sT,w,
.wn .Y,
l.wn.n{'
- SI,V,y,'.k"r.rru4 danL=G
W,=w Y.
, = !.r.G
s
S.e=w.G.............. .....2.6
Dengan demikian, persamaan 2.6 untuk keadaan tanah kenyang air (satu-
rated) menjadi:
1.e= w.Gatau
e = w.G 2.7
Berat volume tanah untuk tanah kenyang air (saturated) diberi notasi y,,,
sat-- Y
T.", y
(W dan V adalah berat dan volume tanah dalam keadaan saturated)
W= Wo + Wn +W,
r
-l
maka I4l = V
V
Ylsar = tt,f' +--!-
V
di sini Vn = Vu, maka:
V Vu
Ys,, = Yr*r ingatbahwa
V
-,
'{so, = T**n 2.8
atau:
= y,(l-n) .
Tsot
#
Yso, =''('-*).*
Yso, =''( ur
).*
v--
y"+e
ISa, - l+e 2.9
Sifat-sifat Tanah 17
1. Keadaan cair (liquids).
2. Keadaan plastis (plastic).
3. Keadaan semiplastis (semi-plastic).
4. Keadaan beku (so/ld).
Gambar 2.2
Skema
perubahan
keadaan Liquids Limit Plastic Limit Shrinkage Limit
Berdasarkan Gambar 2.2 dapat diketahui bahwa yang disebut batas kon-
sistensi adalah liquids limit (batas cair), plastic limit (batas plastis) dan
shrinkage limit (batas pengerutan).
a. Liquids limit (batas cair) adalah kandungan air minimum pada tanah,
sehingga tanah/butir tanah tidak dapat bergerak di dalamnya.
b. Plastic limit (batas plastis) adalah kandungan air minimum pada tanah,
saat tanah dapat digulung hingga mencapai diameter 3 mm (1/8 inc)
tanpa mengalami retak-retak.
Gambar 2.3 )
Tanah dalam
keadaan batas
susut
||ffiI+ffiI ffi
(a) (b) (c)
t
Dari gambar terlihat bahwa pada Gambar 2.3b jumlah air yang masih ter-
kandung dalam tanah merupakan batas pengerutan atau batas susut.
Semula berat airyang sebenarnya adalah Wn =W - W,, maka kadar air yang
adaadalahw=WnlW,.
Setelah dikeringkan, volume air sebesar Y* - V*, menguap maka berat air
yang menguap adalah (\ - V,,) .T, d* berat air yang masih tertinggal
adalah:
(w -w,)-(v*-vnr)y*
SI= 2.L0
W,
- PL xlX}o/o
11 =w .................. 2.11
PI
3. Relatif Consistency (RC), didefinisikan sebagai perbandingan antara
Liquids Limit dikurangi kadar air tanah semuta dibagi Plasticity In-
dex.
o, - LL -w ......... 2.rz
PI
4. Shrinkage ratio (Sr), didefinisikan sebagai perbandingan antara volume
tanah kering dengan volume tanah semula (dinyatakan dalam persen).
SR=Lr100%
V
Sifalsifat Tanah 19
Penjelasan selanjutnya sebagai berikut:
Semula tanah diambil dalam keadaan belum terusik (undisturbed), diambil
yang kenyang air. Volume tanah adalah V di mana V = b . L . t (lihat Gambar
2.4), kemudian tanah tersebut dikeringkan dalam oven sehingga volumenya
tinggal Vr.
Gambar 2.4
Sampel tanah
undisturbed
)
rcrc #
Contoh Soal:
1. Suatu sampel tanah diambil dalam keadaan kenyang air, tanah tersebut
mempunyai volume 180 cc dan beratnya adalah 320 gram. Apabila berat
jenis tanah tersebut adalah 2,6, maka hitung besarnya angka pori (e),
porositas (n), kadar air (w), dan berat volumenya!
Penyelesaian:
Berat air ( W" ) + berat butir ( W, ) = 320 gram.
Volume air ( \ ) + volume butir (V, ) = 180 cc.
v^ w
=-=-
320
= 1,7778 gramlcc
r szr
v l8o
G= ^l",karenay,nilai= 1 maka G= T,
v,w
y, = 2,6 gramlcc
_ y,+e
ls*- 1t"g
2.6*e
r,7778
lIe
I,7778+1,7778e=2,6+e
0,7778 e = 0,8222
e = n ; -----!------
0,30
0,428
l-n 1-0,30 =
-
S.e= w.G
S.e
W=-
G
0,56.0,428
2,7
= 0,0887 = 8,87o/o
fu = T* (1+w)
= ( 1 + 0,0887) = 2,06 gramlcc
1,89
q w.G
-_
e
0,t4.2,7
= 0,883
0,428
Sifat-sifat Tanah 21
I
Diketahui suatu sampel tanah mempunyai kadar air (w) = l2o/o, d,engan
berat volum e 2 tonl m3. Berat jenis tanah tersebut = 2,69. Hitunglah:
a. Berat volume kering (71 ).
b. Void ratio (e).
c. Derajat kejenuhan tanah tersebut (S).
Penyelesaian:
Contoh tanah dengan berat volume = 2 tonl m3, ini berarti bahwa untuk
volume (V) = 1 m3 beratnya (W) = 2 ton.
Kadar air (w) = I2o/o
'Iry',
W*
=
w'
w
0,12 = *i ."nr"tga W* = 0,12 W
W= W"+W.+W,
2=0+0,12W.+W,
2 = I,l2W"
W^= 2
' t,t2 =1,786ton
W, = 9,12 ly'/, = 0,12 . 1,786 = 0,214 ton
G - - atau y, = To .G= 1 . 2,69 =2,69ton/m3
r7
v. =
w. 1,796
=0,664m3
" - 2,69
V
w 0.214
= 0,214 m'
1
V - V- V. = | - 0,664 = 0,336 m3
Va _ V -V = 0,336 - 0,214 = 0,122 m3
vw
Vu: 0,122 m3 w :0
V*: 0,214 m W* : 0,214 ton
Wr: 1,786 ton
{. Pada penentuan batas susut tanah, mula-mula tanah kenyang air dengan
volume 97 ccberatnya 202 gram. Setelah dikeringkan dalam oven, vo-
lume tanah menjadi 87 cc dan beratnya L67 gram.
Tentukan kadar air tanah semula dan batas susut tanah serta berat jenis
tanah.
Penyelesaian:
Kadar air (w)
*n
* =
ww,
s
-Wb^oh-Wk,ing xlooo/o
Kerrzg
202-167
167
Batas susut tanah (SL)
(v -v)'v*-1.
sr = lr- roo *
Llv, l
dengan V = volume benda uji pada keadaan basah = 97 cm3
L 167 .l
Berat jenis tanah (G)
,, = [5-1),roox
G)
[w'
o,t4s7 = (Y--!.)x rooy" = 0,52r - I
1167 G) G
G = 2,69
Sifat-sifat Tanah ,,
I
5. Suatu tanah mempunyai berat jenis 2,65. Angka pori = 1 dan derajat
kejenuhannya = 0,60. Tanah ini mempunyai batas cair 35o/o dan batas
plastisnya 2Oo/o. Berapakah berat volume tanah tersebut dan berapa rela-
tive consistency-nya? Idem, jika tanah dalam keadaan kenyang air.
Penyelesaian:
Untukkeadaan S = 0,60
G = 2,65
e =1
Wp= 20o/o
Wt= 35o/o
Cr -w
W.
a --!------
IP
S.e = w.G
0,60.1 = w.2,65
o'60'1r1ooo/o
w =
2,65
w = 22,640/o
IP = WL- Wp
= (35 -20)o1o=l5o/o
Cr- W.' -w
IP
35-22,64
ul--
15
C. = 0,82
\. WL-w
'IP
S.e = w.G
1.1 = w.2,65
1.1
w =
2,65
-xl00o/o=37,47o/o
IP = WL- Wp
= (35 -20)%o = l5o/o
35-37
C.
'15-
'47 = - 0,183 < 0 , ini berarti bahwa tanah dalam keadaan
calr
Soal Latihan:
l. Suatu tanah mempunyai berat volume 1,5 gram/cm3, derajat kenyang
airnya 607o. Sehabis hujan tanah ini menjadi kenyang air. Bagaimana
kondisi konsistensi tanah ini sesudah hujan?
Diketahui berat jenis tanah = 2,7;batas cair = 50o/o dan batas plastisnya =
20o/o.
2. Dari suatu tanah yang berat jenisnya 2,8: dalam keadaan kering mempu-
nyai angka pori 0,65. Tentukan berat volume keringnya!
Tanah ini diberi air secukupnya untuk mendapatkan tingkat kejenuhan
607o. Angka porinya tidak berubah. Tentukan kadar air dan berat volu-
menya!
Tanah tersebut ditaruh di bawah air. Tentukan berat volumenya untuk
keadaan-keadaan sebagai berikut:
a. Tingkat kejenuhan tetap 600/o.
b. Tingkat kejenuhan menjadi 907o.
c. Contoh tanah menjadi jenuh sepenuhnya.
Sifat-sifat Tanah 25
Contoh tanah yang belum terganggu (undisturbed soil) mempunyai
o/o,berat jenis =
data sebagai berikut: void ratio = 0,78, kadar air -- 12
2,68. Hitunglah:
I
a. Berat volume tanah tersebut.
b. Berat volume tanah kering.
c. Derajat kejenuhan tanah tersebut'
d. Porositas.
volume =
4. contoh tanah dalam keaadaan 100% kenyang air dengan berat
o/o, maka hitunglah:
1,85 ton/m3, mempunyai kadar air = 36
a. Angka Pori tanah tersebut.
b. Berat jenisnYa.
air =
5. contoh tanah dalam keaadaan 1007o kenyang air, memiliki kadar
34o/o danangka porinya = 0,92. Hitunglah:
a. Berat volume.
b. Berat jenis tanah tersebut.
6. Suatucontohtanahdengandatasebagaiberikut:angkapori=0,94,dera-
jat kejenuhan{o = 35o/o, danberat jenisnya = 2,71' Hitunglah:
a. Kadar air.
b. Berat volume tanah tersebut.
jenis tanah terse-
7. suatu contoh tanah mempunyai kadar air 160/o, berat
di
but = 2,72, derajatkejenuhannya = 70,7o/o. Tanah tersebut diletakkan
de-
udara yang lembap, sehingga menyeraP air' Beberapa saat kemudian
rajat kejenuhannya menjadi 90,7o/o' Tentukan kadar air tanah
tersebut
PEMADATAN TANAH
Tujuan pemadatan:
1. Hubungan antara kadar air dengan hasil kepadatan yang dapat dicapai.
2. Tebal lapisan tanah sebelum dipadatkan.
3. Macam/berat alat yang digunakan untuk pemadatan.
Dalam mekanika tanah, ukuran kepadatan tanah adalah berat volume ke-
ring tanah (dry density) y"ng dinyatakan dengan notasi Te atau yr. Untuk l
tanah tertentu yang mempunyai berat volume butir (Y , ) tertentu, maka bila I
volume void ( \ ) berkurang berarti nilai porositasnya (n) berkurang pula, I
sehingga: (
Dalam praktik yang dicari lebih dahulu adalah besarnya berat volume basah
(Tu ) dan besarnya kadar air (w), sehingga:
" =J-!-
X, (periksa rumus 2.1 di atas)
(t+w) "
Kepadatan maksimal dalam praktik terdapat pada kadar air yang masih ter-
sisaTo/o sampai dengan 107o. Periksa Gambar 3.1.
l-
Udara ( Gambar 3.1
Air Air Bentuk tanah
sebetum
Butir Butir dan sesudah
dipadatkan
(a) Kondisi tanah sebelum (b) Kondisi tanah sesudah
dipadatkan dipadatkan
Gambar 3.2
Pola pemadatan
Xesimpulan: Dengan tenaga pemadatan tertentu dan dengan kadar air yang
terbaik, akan dapat menghasilkan kepadatan yang maksimal. Yang dimaksud
dengan kadar air terbaik adalah jumlah air yang terdapat dalam tanah, jika
:anah tersebut dipadatkan dapat menghasilkan kepadatan yang maksimal.
Pemadatan Tanah 29
3.3 Tes Pemadatan Laboratorium L
n
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnyabahwa kepadatan tanah dinyatakan
dengan berat volume kering tanah (yu ), maka tes pemadatan laboratorium
dimaksudkan untuk menentukan besarnya kadar air optimum (w"0,) dan
kepadatan maksimum (yumak). Peralatan yang digunakan dalam tes pema-
datan laboratorium seperti tampak pada Gambar 3'3'
(tabung),
Alat tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu plat dasar, silinder proctor
dan alat penumbuk. Tes pemadatan laboratorium ini dikenal sebagai
"Tes
Proctorl' Selain alat tersebut, masih ada peralatan lain yang digunakan dalam tl
i-rl
tes pemadatan, antara lain:
F
tt
1. Alat untuk mengeluarkan contoh tanah.
7
2. Pisau perata (straight edge).
l-
t
3. Timbangan dengan kapasitas 12 kg dengan ketelitian 5 gram dan tim- I
F
bangan dengan kapasitas 1 kg dengan ketelitian 0,1'
ll
4. Saringan 2",3/4", dan nomor 4. tl
il
5. Oven. F
l'*,,ffir-'l
m
Gambar 3.3
Atat tes
pemadatan
laboratorium
4 in.
dametor*
(101.6mm)
in.
- 4.584
(110.4t1mm)
J
1.2 in.'i
(50.8mm)
a) Tabung b) Patu
gS Sk$ry,ll
I{ar ktik r,,,,rr., ii.,i:i .
Pgrrra&'t?Il "''ii"
:tsIM,D,698;647 ri'i$il$?Nr,rD:1557;1(4T,
"',"r'ri'riili
, Method Method
LabOetdfiii*t,,,,,,,,,:,,, Method Method Method Method Method Method
s A1 B C2 D A3 B C2 D
I Beryf,,,,l '{l!.}' 5,5 5,5 5,5 5,5 10 10 t0 t0
Ti * (,in) ,, L2 t2 t2 L2 18 t8 18 18
4 6 4 6 4 6 4 6
4,58 4,58 4,58 4,58 4,58 4,58 4,58 4,58
vqlu,li${&3) L/30 U33,33 U30 L/33,33 U30 1133,33 t/30 U33,33
Iue 3 3 J 3t 5 5 5 5
lumldf .:
25 56 25 56 25 56 25
untrrlrting b*.9 56
Pemadatan Tanah 31
3.3.2 Persiapan Benda Uii
1. Bila contoh tanah yang akan diperiksa keadaannya basah, terlebih dahu-
lu tanah tersebut dikeringkan dengan alat pengering dengan suhu tidak
melebihi 60" C. Pengeringan dilakukan secukupnya, sampai gumpalan-
3
gumpalan mudah dihancurkan. Hancurkan gumpalan tanah tersebut
sampai menjadi butir-butir. 1
3. Bagian yang melewati saringan akan digunakan sebagai benda uji, jum-
lahnya harus cukup, yaitu:
Untuk pemadatan standar cara A = 3,2k9
caraB = 6,4kg :
caraC= 4,5kg
caraD=10,0k9
Untuk pemadatan berat (modified)
cara A = 3,2k8
caraB = 7,3kg _i
I cara C = 5,4 kg
cara D = 11,3 kg
:
4. Campur tanah tersebut dengan air secukupnya secara merata, hingga
untuk benda uji yang pertama kadar air tanah yang diperoleh kira-kira
67o di bawah kadar air optimum.
Setelah dicampur dengan air, simpanlah tanah dalam tempat yang ter-
tutup sekurang-kurangnya L2 jam. Karena pelaksanaan tes pemadatan :
akan dilaksanakan sekitar 6 kali percobaan dengan kadar air yang berbe-
da, maka untuk tanah lempung lebih baik disiapkan yang lebih banyak.
Siapkan 6 bagian benda uji, yang masing-masing sekurang-kurangnya
y
r=
*
sehingga diperoleh \ y1,\ p2,\ y3,T *t,T ts, dan y*u
Pemadatan Tanah ,,
I
Adapun urutan perhitungannya sebagai berikut:
1. Hitung berat volume tanah basah dengan rumus ,, =ry -
Bila hubungan antara kadar air (w) dan berat volume kering (To ) digambar-
kan dalam bentuk grafik, hasilnya seperti Gambar 3.4. Dari grafik tersebut
dapat dibaca bahwa kadar air optimumnya (won,,-,-) = I2,5o/o, sedangkan
kepadatan maksimumnya (yo maks) = 118,5 psf.
108
10 15
Dari grafik di atas, dapat dibaca bahwa kadar air optimumnya (won,,-u-) =
i2,5yo, sedangkan kepadatan maksimumnya ( \ maks) = 118,5 Psf.
Pemadatan Tanah 35
Untuk melaksanakan pemadatan di lapangan, banyak tipe alat yang dapat
digunakan untuk keperluan tersebut, antara lain:
Mesin gilas roda halus dapat digunakan pada pemadatan batu-batu pecah,
tanah campuran kerakal pasir dan lempung, serta dapat dipergunakan pada
pekerjaan tahap akhir. Mesin gilas roda halus tidak cocok untuk pemadatan
lempung basah atau tanah lunak. Untuk pemadatan tanah lempung yang ti-
dak begitu basah atau tanah lunak dapat digunakan mesin gilas beroda gigi,
sedangkan untuk pemadatan yang tidak memerlukan pemecahan tanah,
misalnya pasir dan lempung basah dapat digunakan mesin penggilas roda
karet. Untuk menambah beban dari roller, dapat dilakukan pengisian air atau
pasir pada ruangan yang telah disediakan untuk keperluan hal ini.
Gambar 3.5a )
Mesin
penggitas roda
hatus
Lu
)at
in
r-
).
( Gambar 3.5b
Mesin
h,
penggitas roda
1a
bergigi
n
i-
,i,
1,
,a
( Gambar 3.5c
Mesin penggilas
roda karet
Pemadatan Tanah 37
G*rGr 3.6
|ra twnmer j
Blokbeton 60 cm
lt
' 40cm I
( Gambar 3.8
Vibrator roller
vibrator plate adalah mesin gilas yang hanya bergetar saja. Alat ini baik
untuk tanah pasir dan kerikil yang bersih, lihat Gambar 3.9.
Gambar 3.9
Vibrator plote
Pemadatan Tanah
3.5 Pengawasan Pemadatan di Lapangan
Pada waktu pelaksanaan pemadatan di lapangan harus diawasi, supaya di-
dapatkan pekerjaan yang murah dengan hasil sesuai yang dikehendaki.
Pemadatan di lapangan harus mencapai 90-957o kepadatan maksimum
"standard Proctor". Ini berarti bahwa kepadatan yang harus dicapai di la-
pangan 90-95o/o kepadatan yang di capai di laboratorium. )a
la
Pengawasan pemadatan yang harus dilakukan di lapangan, antara lain: :Tt(
-a
1. Kadar air tanah sebelum dipadatkan.
le
2. Pemeriksaan kepadatan tanah yang diperoleh.
-.t
3. Tebal lapisan tanah sebelum dipadatkan. :et
4. |enis dan berat mesin gilas/alat tumbuk dan jumlah lintasannya. ;'a_
Sebenarnya pekerjaan yang utama adalah pekerjaan no. 2, sedangkan peker- ---a
jaan lainnya dilakukan agar diperoleh biaya yang semurah-murahnya dengan
hasil yang baik. Dalam kita melaksanakan pekerjaan pemadatan, pekerjaan-
pekerjaan yang harus diperiksa, antara lain:
1. Pemeriksaan kadar air tanah asli yang akan dipakai untuk penimbunan.
|ika kadar tanah asli kurang dari wop,,-*, maka harus disiram air terlebih
dahulu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan tangki
air dengan cara disemprotkan, sehingga kadar airnya mendekati yang
diharapkan. Biasanya diusahakan sedikit lebih dari wopti-,-. |ika tanah
terlalu basah, pemadatan agak sukar dan membutuhkan waktu yang lama
karena harus dijemur terlebih dahulu. Hal ini sudah tentu tergantung
dari musim. |adi, pengeringan harus dilakukan pada Panas matahari.
Kemungkinan lain dicarikan tanah lain yang kering, kemudian dicam-
pur dan diaduk menjadi satu, kemudian ditempatkan pada tempat yang
akan dipadatkan.
2. Tebal tanah yang akan dipadatkan dibuat selapis demi selapis dan setiap
lapis sebelum dipadatkan disyaratkan sebagai berikut:
)"ari pengalaman, yang paling hemat jika kombinasi antara jumlah lintasan
:an tebal lapisan sedemikian sehingga pada tanah lempung, tanah ini sudah
::enjadi padat dengan 12lintasan dengan menggunakan sh eepfoot roller. Pada
--::rah pasir dengan 6 lintasan dengan menggunakan pneumatic roller. Blla
:€ngan jumlah sekian lintasan belum padat, maka dapat dipastikan bahwa
;pisan tanah yang dipadatkan terlalu tebal. Oleh karena itu, perlu dikurangi
::balnya atau juga karena kurang beratnya mesin gilas, sehingga kepadatan
;"urg diinginkan tidak tercapai. Untuk menambah berat dari mesin gilas da-
:at dilakukan dengan mengisi airlpasir pada silinder roda roller-nya. Yang
:-arus dihindarkan adalah peristiwa pemadatan yang berlebihan, yang dise-
:ul over compacted.
?eralatan yang digunakan untuk tes kepadatan dengan sand cone adalah:
. Botol transparan untuk tempat pasir dengan isi lebih kurang 4liter.
:. Corong kalibrasi pasir dengan diameter 16,51 cm.
-r Pelat untuk corong pasir ukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan lubang
bergaris tengah 16,51 cm.
Pemadatan Tanah 41
c. Sendok, kuas, satu buah timbangan dengan kapasitas 10 kg ketelitian
sampai 1,0 gram, dan satu buah timbangan kapasitas 500 gram kete-
litian sampai 0,1 gram.
d. Pasir bersih, keras, kering, dan bisa mengalir bebas tidak mengan-
dung bahan pengikat dan bergradasi melalui saringan no.l0 (2 mm)
serta tertahan pada saringan no.200 (0,075 mm). Selanjutnya lihat
Gambar 3.10 dan Gambar 3.11.
+ Botol pasir
Gambar 3.10
Sond cone
Gambar 3.1 1
Peratatan
pendukung sand
cone
l-
an
Langkah kerja:
:e- a- Menentukan volume/isi botol pasir (v,): untuk mengetahui volume/
isi botol pasir digunakan air yang sudah diketahui berat vorumenya,
n- yaitu 1 kg/liter atau I kg/dm3 atau I gramlcm3 atau 1 ton/m3. Ada
n) pun langkahnya sebagai berikut:
Lat 1) Timbang botol + corong (dalam keadaan kosong) (W,)
2) Timbang botol isi air + corong (Wr)
V
Botol kosong Botol isi air Botol isi pasir
si ; \$r,r1i$;
dengan:
fl Wr w, W3
Vr = volume botol (cm3)
W,= berat botol + corong (gram)
Wr= 6"ru, botol + corong+air (gram)
Pemadatan Tanah 43
c. Menentukan berat pasir dalam corong:
Langkah untuk menentukan berat pasir dalam corong sebagai ber-
ikut:
1) Botol diisi pasir secukupnya.
2) Tutup keran dan bersihkan sisa pasir di atas keran.
3) Timbang botol + corong + pasir (Wr).
4) Balikkan botol dan corong diletakkan pada alas yang rata.
5) Buka keran sampai pasir berhenti mengalir memenuhi corong.
6) Tirtup keran kembali, timbang kembali botol + corong + sisa pa-
sir (Wr).
Hitung berat pasir dalam corong, dengan persamaan sebagai ber-
ikut:
W. = W, - W, ....................3.2
dengan:
W. = 6.ru, pasir dalam corong (gram)
W, = berat botol + corong + pasir secukupnya (gram)
W, = berat botol + corong + sisa pasir (gram)
dengan:
n)
VL = volume lubang (cm3)
W,o = berat pasir dalam lubang (gram)
berat volume Pasir
T p,,i, =
\d" ft€!I-tK
Badarhrlfrfaen &lhfihn Pemadatan Tanah Ot
'-,r' Proplnsl Jawa Timu
I
Perhitungan kepadatan tanah atau berat volume tanah kering (Tt )
Kepadatan tanah atau berat volume tanah kering (Yo ) dapat dihi-
tung dengan menggunakan Persamaan sebagai berikut:
^._Tt
fk
3.5
l]-w
dengan:
n,
Ib -Wr-w'
vL
Contoh Soal:
1. Beradasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai
berikut:
a. Berat tabung + corong (W,) = 7ll gram
b. Berat tabung + corong + pasir (Wr) = 5405 gram
c. Berat tabung + corong + air (Wr) = 7557 gram
d. Berat tabung + corong + pasir 213 h (W 4) = 7 557 gram
e. Berat tabung + corong + pasir sisa (Wr) = 6004 gram
f. Berat pasir dalam kerucut (Wu = W4 - Ws) = 1553 gram
g. Berat tanah hasil galian (Wr) = 2800 gram
h. Berat tabung + corong + pasir sebelum diuji (Wr) = 7602 gram
i. Berat tabung + corong + pasir sesudah diuji (Wr) = 1130 gram
1) Menghitung volume botol (V,)
V,=(Wr-W,)/Tw
= (5405 gram - 7ll gram)ll gram/cm'
= 4694 gtamlt gram/cm3 = 4694 cm3
2) Menghitung berat volume pasir uji (yr^n )
-== w, -w, 7557 -7lt
, p6tr
Vr 4694
= 1,46 gramlcmz
I
46 I Mekanika Tanah - Teori, Soal, dan Penyelesaian
I
3) Berat pasir dalam lubang dan corong (Wr.)
Wr" =Wr-W,
=7602 - 1130
= 6472 gram
4) Berat pasir dalam lubang (W..)
Wn. =WLC-W6
=6472 - 1553
= 4919 gram
5) Menghitung volume lubang galian (Vr")
\/tt-c --w*
-
v, p$it
_ 4919
=3369,2cm3
t,G
6) Menghitung berat volume tanah basah (ya )
_ W
..7
^{o
"{
posi,
28oo
- 1,46
= 0,831 sram/cm3
Pemadatan Tanah O,
I
Penyelesaian:
Berat pasir untuk mengisi lubang = 867 gram- 319 gram 54g gram
=
Volume lubang = Y#3" = 0,012327 ft3
(yr) = 747 I 453'6
Berat volume tanah basah
0,0t2327
- 133.6 pcf
Y.=Tu
,t
l+w
Kadar air (o/o) 7,70 11,50 14,60 l7,SO 19,50 21,20
Berat tanah basah (gram) rToo 1890 2030 1990 t96o tg2o
Berat volume basah (gram/cc) l,Tg l,g9 2,14 2,I0 2,06 2,02
Berat volume kering (gram/cc) I,66 l,7g l,g7 l,7g 1,72 1,67
I
rytr43'L
--.-...} ie&r*|I}
Pemadatan Tanah +e
|
Ba[ 4
PERMEABILITAS
TANAH
4.1 Tiniauan Umum
Thnah adalah suatu bahan yang tidak masif dan merupakan bahan yang
poreus, sehingga air dapat mengalir atau merembes ke dalam tanah mela-
lui ruang kosong (pori-pori) yang terdapat di antara butiran-butiran tanah.
Permeabilitas adalah sifat dari suatu bahan yang poreus, sehingga air dapat
mengalir atau merembes melalui bahan ini. Mudah atau sukarnya air me-
ngalir melalui pori-pori tanah tergantung dari besar atau kecilnya ukuran
pori-pori tanah. Besar atau kecilnya pori-pori tanah akan dipengaruhi oleh
ukuran butir-butir tanah dan kepadatan tanah. Suatu tanah yang mudah
dilalui/diresapi air disebut tanah yang permeable atau tanah yang pervious
(sarang air). Sebaliknya, tanah yang sukar dilalui/diresapi air disebut tanah
impervious (rapat air).
1. Untuk mengetahui jumlah air atau debit air yang dapat dipompa dari
suatu sumur ataupun sebaliknya, berapa jumlah air yang harus diam-
bil jika akan dilaksanakan pengeringan suatu galian (dalam pekerjaan
fondasi), padahal air tanah tinggi maka harus disediakan pompa untuk
pengeringan air. Lihat Gambar 4.1.
2. Menghitung banyaknya air yang hilang karena merembes melalui tang-
gul atau bendungan atau melalui dasar bendungan. Lihat Gambar 4.2.
Gambar 4.1
Penyedotan air
sumur
Gambar 4.2 )
Rembesan air
metalui tanggut
Gambar 4.3 )
Penurunan
bangunan
( Gambar 4.4
Bendungan
dengan inti
kedap air
?'ada umumnya kecepatan air mengalir di dalam tanah sangat kecil, sehingga
,uran air laminair. Untuk menghitung besarnya kecepatan aliran air dalam
';:rah, dipakai Hukum Darcy yang berbunyi: "Kecepatan air mengalir ber-
:anding langsung dengan hydraulic gradient." Lihat Gambar 4.5.
Gambar 4.5
:engan A h kecepatan aliran
Pola atiran
u dalam tanah (cm/detik).
dalam tanah
c = koefisien permeabilitas
tanah (cm/detik)
-t
".-
=hydraulicgradient
= Ah/L
panjang garis aliran
Permeabilitas Tanah 53
Air yang berada dalam tanah permeableyangterletak di antara lapisan tanah
impermeable (pada aquifer) bila air dapat bergerak ke permukaan tanah di-
sebut "air arthesisl' Lihat Gambat 4.6.
L
h---1 Kecepatan air bergerak
(v)
Gambar 4.6
Air arthesis V= k.i
i = Ah/L
I
Aliran air tanah:
Air akan mengalir jika
permukaan air tanah
lr tersebut miring
_lt'l d
V_ k.i i
i- Ah/L
Nilai k = angka permeabilitas tanah atau dapat juga disebut kecepatan air
yang mengalir dalam tanah apabila terdapat hydraulic gradient sebesar i. Se- E
dangkan debit yang mengalir melalui suatu penampang tanah dengan luas
tampangbasah sebesar A adalah: Q = A. V
.:engan:
r = koefisien rembesan pada angka pori e
ilr
r" = koefisien rembesan pada angka pori 0,85
;e-
?ersamaan 4.2 hanya dimaksudkan untuk pasir dan dalam hal ini hasil
ras
=ngukuran menunjukkan bahwa persamaan tersebut merupakan perkiraan-
-rkiraan yang cukup tepat.
Permeabititas Tanah UU
I
(k ). pi dalam praktik perbandingan, besarnya \ berkisar antata2-30
dan \
kali (\/k ) =2-30 atau dapat dikatakan bahwa permeabilitas arah horizontal
lebih mudah daripada arah vertikal'
Untuk mencari besarnya k rata-rata pada tanah berlapis dengan tebal L dan
banyaknya lapisan = n, sebagai berikut:
Dipandang lebar tanah tegak lurus bidang gambar = 1 satuan lebar, maka
debit air yang mengalir di bawah bendungan (q) adalah:
q = k 'i'A
= k.i.L.1
= k.i.L 4.3
q = ql + q2 + q3 +..............+ qn
g = \,. i. L, + kr.i.L, + \r.i. L, + ....* k*'i.L" "" 4'4
lika:
Gambar 4.8
3
Atiran arah
---f Kzr
rg vertikat
-Kn
+
4
m
Eit ttit EH tifl
Permeabilitas Tanah 57
Untuk mencari besarnya \ rata-rata pada tanah berlapis dengan tebal L dan
banyaknya lapisan = n sebagai berikut:
Dipandang lebar tanah tegak lurus bidang gambar = 1 satuan lebar, maka
debit air yang mengalir (q) adalah:
q = k".i.A
= k".i.L.1
= k".i.L
Menurut hukum kontinuitas, karena PenamPang aliran sama, maka kecepat-
an aliran pada tiap penampang adalah sama.
V= k".i
"L
Dipandang masing-masing lapisan, maka kecepatan alirannya adalah:
V = kr.i, = kr.ir=k.t.i, =.....'....... = kr.i.
=A 'zt
, hr-h, , hr-h,
, hr-ho=A-.-=A-,-=......=A ,- .- h,-hr,_r,
z2 L2 zr L3 zn
Lr Ln
atau
Lr . h,-hr_r, _
hr-ho _ Lr .hz-ht _ Lz . hr-h, _
v =urr' v =on' v =C' v =C
L,,
|ika suku sebelah kiri dijumlahkan dan suku sebelah kanan dijumlahkan,
maka akan didapat persamaan sebagai berikut:
hr-ho hn-hrn-t L, lu
*hr-hr*hr-h, +.....+ = *!r*!r*.....*
vvvvknknknkrn
Lu,n -h^\= L, !r* !r* L,
v' + +
v' k^ kn kn kr,
h-h,.0
,.n
L.L^L^L
-' + -'-+' +,.......+---4
k^ k, k^ kr,
Lh
V= 4.7
L,L^L"L
--t q--z + r +........+ --L
k^ k, kr. krn
t
)ari persamaan 4.6 dan 4.7 didapat persamaan koefisien rembesan arah ver-
'-:kal baru sebagai berikut:
(--Lh
.L
Lh
L, L,
* a'\ +.... +!L
-c
krr ' krr ' krr ' """"
L
K
i
L,L"L"L
i;,*;*;*""""+;
4.4 Pengukuran Koefisien Rembesan
Pengukuran Koefisien Rembesan di Laboratorium
cara melakukan percobaan ini diperlihatkan pada Gambar 4.9 agar per-
cobaan dapat berhasil dengan baik, maka tanah percobaan dibuat kenyang
air terlebih dahulu, sehingga udara dalam pori-pori tanah tersebut keluar.
Bila dalam pori-pori tanah masih ada udara yang tertinggal, maka dapat
menghalang-halangi aliran air. Bila contoh tanah sepanjang L dengan luas
penampang A dipasang pada tempat yang berbentuk silinder, karena ada
selisih tinggi muka air sebesar Ah, maka air akan mengalir melalui pori-pori
tanah. Menurut hukum Darcy kecepatan aliran air dalam tanah adalah:
Permeabilitas Tanah U,
I
dengan:
k = koefisien rembesan
i = hidraulic gradient
i =&L
Debit air yang mengalir adalah sebesar Q, dengan Q = A.V di sini A = luas
penampang contoh tanah.
sehingga:
Q = A.V
= A.k.i
_h
= A.k .......................4.9
L
Dalam waktu t detik, maka volume air yang melalui contoh tanah yang dapat
ditampung dalam gelas ukur adalah sebesar V (volume) dengan
V (volume) = Q.t 4.10
( Gambar 4.10
Falling head
permeameter
Gelas ukur
\lisalnya dalam waktu 6t air berkurang setinggi - 6h, maka volume Pengu-
rangannya adalah:
6v = - a.6h 4.t2
Permeabilltas Tanah 61
Debit air yang mengalir melalui contoh tanah adalah:
O = A.k.i
(J_L
= A.k.
-
Dalam waktu 6t, maka 6v = Q . dt
Ah
6v = A. k.
L
. 6t............ 4.t3
k20"C=k vf 4.t6
t t-
v 20"C
dengan:
k, = koefisien rembesan pada t"C
ut = koefisien kekentalan/viscositas padat"C
u 20'C = viscositas pada temperatur 20oC
1. |ika garis rembesan mempunyai kemiringan kecil, maka semua garis da-
pat dianggap horizontal.
:. Hydraulic gradient dapat diambil = kemungkinan garis rembesan.
Dalam menentukan permeabilitas di lapangan ini dibuat sumur-sumur yang
.hbor untuk dilakukan penelitian.
Dalam hal ini disyaratkan pompa harus mempunyai debit yang stabil. Adapun
;ara melakukan percobaan ini diperlihatkan pada Gambar 4.11.
Gambar 4.1 1
Sumur per-
cobaan pada
pengukuran
rembesan
a = A.V dengan
= A.k.i a = debit sumur
A = luas tampang aliran
V = kecepatan aliran
= k.i
k = koefisien rembesan
i = hidroulic gradient
fika jari-jari sumur = r dan tinggi muka air tanah semula = H, maka setelah
dipompa, air tanah turun sebesar
S = H-h
dengan: S= drowdown
h = tinggi air sumur setelah dipompa
Menurut hukum kontinuitas bahwa debit pada setiap penampang selalu kon-
stan. Apabila ditinjau pada suatu tempat sejauh x dari pusat sumur, maka
tinggi air sumur adalah y sehingga luas tampang aliran pada daerah tersebut
adalah A = 2.7r.x.y
Sedangkan harga hidroulic gradient dapat diperoleh sebagai berikut:
:
,)','- yr') = fi.0r" a, sehingga diperoleh persamaan sebagai
-rikut:
Q.m1
*= 4.17
------l-
n (yr' - yr")
--engan cara seperti di atas dapat dicari debit air pada suatu sumur dari suatu
-erah tertentu,lihat Gambar 4.12.
( Gambar 4.12
Bentuk aliran
air datam
sumur
Permeabilitas Tanah 65
7r.k(2H-s)s 4.20
o-
tn4
r
Jika Q, k, R dan r telah diketahui, berapa besarnya S?
Q
H2 -h2=n.k lrrRr
h= *H2-9.f,rl
n.k r
S= H-h
Didapat persamaan garis muka air:
Q .lrrR
'v=H'- n.k r
4.21
Dengan:
S = maksimum draw down (m)
K = koefisien rembesan dalam (m/detik)
R = jari-jaripengaruh dalam m
Untuk s yang besar (>10 m) disarankan memakai rumus weber sebagai ber-
ikut:
R -C.
dengan:
,F(;
C = 3 (koefisien)
H = tebal lapisan air tanah
k = koefisien rembesan (m/detik)
t = selisih waktu untuk mencapai kedalaman s (detik)
n - porositas tanah = 0,25 untuk pasir kasar
= 0,34 untuk pasir halus
Rata-rata = 0,30
x
r Gambar 4.13 Sumur arthetis
i- Sumur arthetis positif, pada sumur ini muka air naik sampai di atas muka
tanah.
:. sumur arthetis negatif, pada sumur ini muka air di bawah muka tanah.
-\ = 2.n.x.ha
: = kemiringan muka ui. =Y
-Ex
Q = 2.7r. x. ha. k. 9L
6x
-o6x
' - -----:--.-
ov
2.n.k.h, x
Untuk sumur dengan diameter r t y, = h
x, =
xr=RiYr=H
Permeabilitas Tanah 67
['Er=[^ Q
Jh ' J, 2.n.k.ha.6'
x
(H -h,= Q ln R
2.n.k.ha r
(H-h) = S(drawdown)
Dengan demikian:
2.n.k.ha.S.k
Q= 4.24
-R
ln-
r
Contoh SoaI:
1. Suatu contoh tanah pasir dengan luas = 35 cm2, panjang 20 cm, diper-
gunakan untuk pemeriksaan permeabilitas dengan constant head
permeameter. Dalam keadaan kering, contoh tanah tersebut beratnya =
1105 gram, apabila head = 50 cm dan selama 5 menit banyaknya air yang
mengalir sebanyak = 105 cc, maka diminta:
a. Gambar/sketsa alat ukur permeabilitas (constant head permeameter).
b. Angka permeabilitas tanah asli/tanah yang diuji.
c. Kecepatan menurut Darcy dan kecepatan aliran tanah yang sebe-
narnya terjadi (seepage velocity) apabila diketahui G = 2,87.
Penyelesaian:
a. Gambar/sketsa alat ukur permeabilitas (constant head permeameter)
L = tinggi contoh
tanah
Ah = selisih tinggi
muka air bejana
kiri dan kanan
(head)
Gelas ukur
I
63 II Mekanika Tanah - Teori, Soal, dan Penyelesaian
I
b. Permeabilitas tanah asli
lo5'20
1r=vol'L - =4.10-3 cmldetik
A.h.t 35.50.300
c. Kecepatan menurut Darcy dan kecepatan aliran air dalam tanah yang
sebenarnya terjadi (seepage velocity) apabila diketahui G = 2,87
Menurut DarcyV = k . i (discharge velocity):
. h s0
L20
Y = 4. 10-3 . a= 0,01cm/detik
Kecepatan alir?al air dalam tanah yang sebenarnya terjadi (seepage
velocity):
rr _ k.i v
nn
I
,=uuV
,) V = 35 x 20 = 700 cm3
= volume total tanah
Berat tanah kering, Ws = 1105 gram
G = 2,67
t1 Ws
\J -Ys-
Tw VyT*
V"- % -1105 =4r3,86cm3
" G .y, 2,67 .l
Vu = V-[ = 700-413,86 =286,14cm3
n =v, = 286,14 =o.4og7
v 700
v =v - o'ol
n 0,4087 =o,o24cm/detik
2. Dengan saatu falling head permeameter diadakan tes terhadap contoh
tanah pasir tidak homogen/berlapis-lapis dengan panjang contoh ta-
nah = 18 cm dan luas penampangn)ra = 22 cm2. Dari panjang contoh
tanah 18 cm tersebut, 6 cm pertama mempunyai koefisien permeabili-
tas = 3.10{ cm/detik, 6 cm kedua mempunyai koefisien permeabilitas
= 4.10{ cm/detik, dan 6 cm berikutnya mempunyai koefisien per-
meabilitas = 6.10{ cm/detik. Berapa waktu yang diperlukan untuk
Permeabilitas Tanah
I
a,
menurunkan muka air dalam pipa gelas darihead = 25 cm menjadi l0
crn, apabila luas penampang pipa gelas = 2 cm'?
Penyelesaian:
L
or_ = 4.104 cm/detik
L, , L, , L, 6-6-16
'
k^ k, k^ 3.10-4 4.10-4 6.10--4
L.a h.
lc -k-
" A.t
-ln-t h,
L.a h.
-
''' o.r'or ,,
. t8.2 _ 25
4.10* = 23- log-
22.f -10
4-lO- =
. t,4977
-:--
t
t = 3744,25 detrk
= 62 menit 24,25 detrk
dalam pipa
|adi, waktu yang dipergunakan untuk menurunkan muka air
darihead25 cmmenjadi 10 cm adalah 62 menit 24,25 detlk'
Q:2 liter/detik
a- k.Tc(H2
.R
-h2)
In-
r
k, = 1,8. 10-3 cm/detik
k, =0,45. 10-3 cm/detik
k = permeabilitas seluruh sistem
= G.&
[,8.10-3 .0,45.10-3
Permeabilitas Tanah 71
h = 1,50 meter
H = S+h = S+1,5
Untuk menghitung jari-jari pengaruh (R), dipergunakan rumus Sichart:
R = 30005 Jk
= 3000. S. .,6,qlo* = g S
r.-f
Q'n4
n(H2 -h2)
kr(H'z-h') = Q.hI
r
95
0,9.10-s .n [ (S + 1,5)'- (1,5)'] = 0,002 .lr,
0,9.10-s .Tr (S'+ 3 S) = 0,002In
95 0'05
0,05
ln 180 S = 450.10-s . n (S'z + 35)
ln 180 S = 0,0045 n (S'z+ 35)
Dari hasil coba-coba, didapat: S = 22,8 meter.
Menghitung kedalaman muka air tanah dari muka tanah pada jarak 6
meter dari sumur, setelah air dipompa:
QhIz
t--xr
n (yr, _ yrr)
dengan:
a = 2hterldetik = 0,002 m3ldetik
X, = 0,05m i Xz = 6m
Yr = 1,50m;Yz=?
1r.n(yr'-yr') = Q m1e
x.
0,9. lO-s .T.fy22 - (1,5)'] = 0,002. f" *
o'05
(yr' - 2,25) = 70,735. ln 120 + 2,25
Y2= 18,46 meter
|adi, kedalaman muka air tanah pada jarak 6 m dari sumur setelah air
dipompa = 27,3 - 18,46 = 8,84 meter.
mempunyai diameter 10 cm. selama 31 menit air dalam pipa turun dari
tinggi semula 45 cm menjadi 30 cm. Af,abila tinggi.ortoh turruh 15 cm
dan diameter pipa tegak = 1,9 cm, tentukan koefisien permeabilitas ta-
nah tersebut dalam meter/hari!
Permeabilitas Tanah ,a
I
Suatu lapisan tanah terdiri atas beberapa jenis tanah liat seperti gambar
berikut ini.
Tr^ k, =75 k.
t,,r.-
+ (permeable tanah silt = 75 x
lr^ permeable tanah liat)
l_ kn = permeable aruhhorizontal
I +,s.-
k" = permeable arahvertikal
1", Ditanvakan: L
'ku
Suatu contoh pasir koarsa tingginya 15 cm dan diameternya 5,5 cm. Di
tes dengan constant head permeameter. h = 50 cm, selama 6 detik air yang
dapat dikumpulkan sebanyak 500 cc.
Gambar 5.1 '/fifi//////////fi m.t Tekanan air pori (P) pada ke-
Iekanan air di dalaman h dari muka air tanah
datam tanah m.a.t adalah:
r.T\
P
tI=1 J
h. ln Pada permukaan tanah tekan-
p#p an,makaP=0
P/I\P
P
Dalam keadaan yang biasa, permukaan air tanah mendatar. |ika air tanah
tersebut mengalir, misalnya jika muka air tanah miring atau bila air tanah
diisap di sini, muka air tidak lagi mendatar (lihat Gambar 5.2).
Gambar 5.2 >
Permukaan
air tanah saat Muka air tanah
dipompa
Berat volume tanah untuk tanah yang berada di bawah muka air tanah
adalah berat volume tanah terendam air (y ')'
air atau udara. Untuk rentang tegangan yang dijumpai dalam praktik, ma-
sing-masing partikel padat dan air dapat dianggap tidak'kompresible, di lain
pihak udara bersifat sangat kompresible. Volume kerangka tanah secara ke-
seluruhan dapat berubah akibat penyusunan kembali partikel-partikel padat
pada posisi yang baru, dengan cara menggelinding atau menggeser. Kom-
presibilitas kerangka tanah sangat tergantung dari susunan partikel tanah.
Pada tanah jenuh, dengan menganggaP air tidak kompresible, Pengurangan
volume hanya mungkin terjadi bila bagian airnya dapat melepaskan diri dan
keluar dari pori-pori. Pada tanah kering atau jenuh sebagian, Pengurangan
volume selalu mungkin terjadi akibat kompresi udara dalam pori-pori, se-
hingga terdapat suatu ruang untuk penyusunan kembali partikel tanah.
Tegangan geser dapat ditahan oleh kerangka partikel tanah dengan memanfa-
atkangaya- gaya yangtimbul karena persinggungan antarpartikel. Tegangan
normal ditahan oleh gaya-gaya antarpartikel pada kerangka tanah. Jika tanah
berada pada kondisi jenuh sempurna, air pori akan mengalami kenaikan te-
kanan karena ikut menahan tegangan normal'
Trinsip tersebut dapat diwakili oleh model fisis, sebagaimana terlihat pada
Gambar 5.3.
( Gambar 5.3
Prinsip
tegangan
efektif
luas
o =hr.Trthr.T,
u= Tz.hz
Gambar 5.4
Atiran air datam
tanah di bawah
bendungan
L-
',.': k.i: k.44
L
Berdasarkan persamaan Bernoulli:
---f
PV2
| _u
-/-
T29
t-
harganya kecil
--g
,
Drmisalkan tanah di bawah bendungan mempunyai nilai k : I .10-7 cm/de-
llc-
)iriniau titik A:
t'
Tekanan dari kiri = T *.h,
Tekanan dari kanan = T *.h,
-lisih kedua tekanan tersebut disebut tekanan rembesan (seepage pressure)
= ps.
es : yw
;.Ah.
: *...r*
Lh
Gambar5.5 > W
Atiran vertikal
ke bawah
Bila dianggap aliran air arah meresap ke bawah, maka berapa tegangan
normal efektif yang terjadi pada lapanganA-A?
Tegangan yang terjadi terdiri datiZ macam, yaitu:
a. Teganganbutir
o,:h'T'
b. Tegangan akibat aliran
or:h.i.Yw
Tegangan efektifnya adalah:
o' = h. T'+ h.i. y w ............... ..................5.4
Gambars.6) ry^ ^
Aliran vertikal
ke atas
Tegangan butir:
or= h.Tlarahkebawah
Tegangan akibat aliran air:
oz = - h. i. Y * arah ke atas
Pada aliran vertikal ke atas, suatu saat tegangan efektifnya dapat menja-
di nol (0) o':0 (karena i bertambah besar), keadaan ini disebut keadaan
di mana hydraulic gradient kritis ( i* ),
sehingga h. y'- h.i*.y* = 0
:E.t -y'
,w
karena Y*= I gram/cm3 atau 1 ton/m3 maka:
lt, :T,
v' : Ts(1-n)-(1-n)
Besarnya i*dipengaruhi oleh kepadatan tanah, bila terjadi i* seolah-olah
tanah didorong ke atas, keadaan tanahnya sangat lepas, tidak mempu-
nyai kekuatan, daya dukung : 0. Peristiwa mulai terjadinya i* disebut
tanah dalam keadaan mengapung (quick condition) atau dalam keadaan
mendidih (boiling).
Didalam praktik ada beberapa peristiwa yang dapat dijadikan contoh perso-
alan, yaitu:
l. Pada sumber-sumber air atau rawa-rawa yang ada aliran air dari bawah,
maka akan terjadi keadaan di mana tanah mengapung. Hal ini terjadi
jika kecepatan air besar, tetapi keadaan ini tidak terlihat dan seolah-olah
hanya seperti tanah becek. Namun, jika ada benda jatuh ke dalamnya,
maka akan tenggelam (seolah-olah diisap ke bawah). Dalam suatu
proyek peristiwa mengapung ini harus dihindari. Sebagai contoh pada
proyek pembendungan air, lihat Gambar 5.7.
Air tanah akan berusaha mengalir dan mengikuti sepanjang turap atau
setinggi turap yang masuk ke dalam air (L).
.Lh
l:-
L
Jika i > i* = T ', maka tanah akan mendidih (tanah mengapung).
Coverdam
Gambar 5.7
Pembendungan
air dengan
coverdam
LL =panjang
lintasan air di
bawah turap
Gambar 5.8
Bangunan
bendungan
v////////////n
L = panjang Entasan air di
bawah bendungan
.Lh
L
|ika i > i* maka di bawah bendungan akan terjadi peristiwaplping,yang
dapat mengakibatkan tanah di bawah bendungan berongga sehingga
konstruksi bendungan dapat mengalami penurunan.
( Gambar 5.9a
Bendungan
dengan [antai
muka
Gambar 5.9b
Bendungan
dengan turap
Gambar 5.10
Dinding penahan
tanah
Bila ada hujan, air hujan akan tertampung di belakang dinding. Air ter-
sebut akan berusaha bergerak sepanjang dinding sehingga dapat terjadi
peristiwaplpirg. Untuk menghindari terjadinya genangan air di belakang
dinding penahan tanah, dapat dilakukan dengan memasang pipa-pipa
drain pada dinding sehingga air tanah dapat keluar melalui pipa terse-
but. Agar butir-butir tanah tidak terangkut aliran air, maka di depan pipa
drain perlu dipasang filter.
Contoh Soal:
1. Berapakah tegangan efektif yang akan bekerja pada lapisan tanah lem-
pung pada kedalaman - 7 m,lihat gambar di bawah ini:
+ 0.00
- 2.00
- 3.00
Penyelesaian:
o'= o-u
: h, ' Yb p"ri, * hz' T sot p*i, p*r, * h: . Tsr, L*p*g - (h2+q) y*
Atau
o' = h,' Yrp"ri. + hr. Y' a*,r* hr. Y' r"-ru,,
Pasir:
Y*,= Tr(1-n)+n
= 2,58 (1- 0,4) +0,4 = 1,948
Y' = Tr",-1
= 1,948-1 = 0,948gram/cm3
o' = 200 .2,028 + 100 . 1,04 + 400 . 0,948
= 888,80 gramlcmz
- Diketahui suatu lapisan tanah sebagai berikut: muka air tanah terletak
pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah. Lapisan tanah sam-
pai kedalaman 10 meter berupa tanah pasir, dengan angka pori rata-rata
(e) = 0,65, derajat kejenuhan untuk tanah di atas muka air tanah ada-
lah 45 %o. Tentukan besarnya tegangan efektif pada kedalaman 8 meter
dan berapa tegangan efektifnya apabila tanah mempunyai tinggi kapiler
I meter? Berat jenis tanah (G) =2,65. Hitung juga tegangan efektif yang
dikarenakan daya kapiler tersebut!
S.e =G.w
S.e
W =-
G
0.45 . 0.65
2,65
G.T*
Ik
'
r+e
2,65.r
= T+ 0,65 =1,60 gram I cmj
1
Tr" = yu(l+w)
= 1,60 (1 + 0,11037)
= 1,776 gramlcm3
Tanah di bawah muka air tanah (tanah terendam)
Is* -
_ y, *e
1rpg
\l
G = -5- karena T*=l,makaG= Ts =2,65
\w
2,65+0,65
^{r,, = #I + U,05 =Zgramlcm3
Y' = Yso, -1
=2-l=lgram/cm3
h-r-
Tegangan efektif pada kedalaman - 8 meter (o')
o' = hr.Tuthr.T'
= 300 . 1,776 + 500 . 1
= 1032,8 gramlcmz
= 1,0328 kglcm2
Tegangan efektif setelah adanya kenaikan kapiler 1 meter
o' = (h,-r).yb+(\+r).y'
= (300 - 100).1,776 + (500 + 100).1
= 955,2 gramlcm2
= 0,9552kglcm2
Soal Latihan:
-. Diketahui suatu penampang tanah tergambar, hitung besarnya tegangan
efektif pada kedalaman 9 meter dari permukaan tanah!
t",
l"
l-
I"
+
Suatu endapan tanah terdiri dari lapisan pasir setebal 10 meter dan di ba-
wahnya terdapat lapisan lempung setebal6 meter. Permukaan air tanah
terdapat pada permukaan tanah. Permukaan tanah diturunkan dengan
cara menggunakan pemompaan, sehingga menjadi 4 meter di bawah
permukaan tanah dan derajat kejenuhannya menjadi 20 o/o.Tentukan be-
sarnya kenaikan tegangan efektifnya pada tengah-tengah lapisan tanah
lempung apabila berat volume pasir 2,00 gramlcm3, berat volume tanah
Iempung 1,80 gram/cm3, dan berat volume pasir kering 1,70 gramlcm3!
KEKUATAN GESERTANAH
(SHEAR .STREN GTH OF SOIL)
6.1 Pendahuluan
Pengetahuan mengenai kekuatan geser tanah diperlukan untuk menyele-
saikan masalah-masalah yang berhubungan dengan stabilitas massa tanah,
seperti menghitung daya dukung tanah (bearing capacity), tegangan normal
(earth pressure), dan kestabilan lereng (slope stability). Bila suatu titik pada
sembarang bidang dari suatu massa tanah memiliki tegangan geser yang
lebih kecil dengan kekuatan gesernya, maka keruntuhan akan terjadi pada
tanah tersebut.
Kekuatan geser (t) di suatu titik pada suatu bidang tertentu dikemukakan
oleh coulomb sebagai suatu fungsi linier terhadap tegangan normal (o) di
bidang tersebut pada titik yang sama. Selanjutnya kekuatan geser tanah di-
tentukan oleh dua komponen penting, yaitu:
1. Gesekan dalam (sudut tahanan geser) merupakan perlawanan yang
terjadi karena tanah berbutir-butir, sehingga mengunci geseran yang
menyebabkan bidang permukaan menjadi kasar.
oleh karena itu, kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan rumus ber-
ikut:
r = c+otg(p ............. 6.1
dengan:
c = kohe si (kohesion intercept ata:u apparent kohesion)
O = sudut tahan geser (angle ofshearingresistance)
r = kekuatan geser
_ gaya geser (kg/cmr)
kuasbidang geser
o = tegangan normal
_ gaYa norma (ks/cmr)
kuasbidang normal "
Berdasarkan konsep dasar Terzaghi, tegangan geser pada suatu tanah hanya
dapat ditahan oleh tegangan partikel-partikel padatnya. Kekuatan geser ta-
nah dapat juga dinyatakan sebagai fungsi tegangan normal efektif sebagai
berikut:
r'= c'+(o-u)tgf' ....................6.2
dengan:
c' = kohesi pada tegangan efektif
O' = sudut tahanan geser pada tegangan efektif
u = tegangan air pori
Rumus di atas ini baru mulai dipakai secara umum dalam waktu yang belum
lama berselang, yaitu kira-kira 30 tahun sampai 20 tahun yang lalu, sebabnya
adalah:
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, jika pada tanah terjadi gaya geser (te-
gangan geser) yang besarnya sedemikian, sehingga melebihi kekuatan geser
tanah, maka tanah tersebut akan mengalami keruntuhan/kelongsoran.
Sebagai contoh:
Suatu lereng galian/timbunan tanah yang tinggi dan curam, maka di sini da-
pat terjadi keruntuhan, lihat Gambar 6.1.
?ada tanah yang berbutir kasar seperti kerikil dan pasir, perlawanan geseran-
::r'a berdasarkan gesekan (friction). Pada tanah berbutir halus seperti tanah
.empung, perlawanan geserannya berdasarkan kohesi. Untuk tanah cam-
ruran, perlawanan geseran berdasarkan gesekan dan kohesi.
l. Perlawanan gesekan
Misalnya suatu benda terletak di atas lantai, permukaan benda kasar dan
permukaan lantai juga kasar. |ika benda tersebut ditarik, antara benda
dan lantai terjadi gesekan, lihat Gambar 6.2.
{ Gambar 6.2
J* Benda terletak
di atas lantai
rrr ----
-[ffi[-------*'
iii+iiiiiiliiiiiti[i[iEilfilili
N adalah berat benda (gaya normal), ditarik dengan gaya sebesar T, maka
benda mempunyai gaya tahan berupa gaya gesek sebesar W. Ada pun be-
sarnya sebagai berikut:
Gayagesekan(friction) W = N. f ..............6.3
f = koefisien gesek
f=YN
Bila T lebih kecil daripada W, maka benda akan diam. Namun, jika T
lebih besar daripada W maka benda akan bergerak.
Apabila bilangan kiri dan kanan sama-surma dibagi dengan luas bidang
geser (A), maka akan didapat:
W N W
t
T= Atgq A=" ; {=odengandemikianpersamaan6.3men-
A
jadi sebagai berikut:
r =6 .tgq .......... 6.6
Gambar 6.3
Benda tertetak
di atas lantai
|ika benda tersebut ditarik, maka terdapat dua perlawanan yang dipenga-
ruhi oleh gaya lekat dan luas bidang lekat, sehingga:
W = A. c ............... .....................6.7
Dengan:
A = luas bidang lekat (cm'z)
c = gayalekat (kg/cm'z)
Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan uji geser langsung (direct shear
fesf), terdiri dari :
Gambar 6.4
Sketsa atat uji
geser langsung
ya geser (T)
Pelaksanaan Percobaan
Contoh tanah dengan ukuran luas tertentu (A = cm2) ditempatkan pada cin-
;in logam dengan penampang persegi atau bulat. Cincin tersebut terbagi dua
bagian pada setengah tingginya. Di atas dan dibawah contoh tanah ditempat-
kan piringan berpori, sehingga bila contoh tanah tersebut jenuh sempurna
atau jenuh, sebagian air dapat mengalir.
Contoh tanah yang telah dimasukkan dalam cincin logam dibebani dengan
qaya normal sebesar N kg. Kemudian secara berangsur-angsur diberikan
qaya geser (T) sampai tanah pecah dan tergeser.
Gaya geser (T) diukur bersamaan perpindahan geser (AL), biasanya besarnya
perubahan tebal contoh tanah (Ah) juga diukur. Pada T mana tanah berge-
ser besarnya T dicatat? Untuk mendapatkan rp dan c, minimal diperlukan
liga kali percobaan pada satu jenis contoh tanah. Hasil percobaan sangat di-
pengaruhi oleh jenis tanah.
Gambar 6.5
Hubungan
antara t dan o
t=otgg
untuk c = 0
+o
0= sudut geser antara butir-butir tanah
0= sudut geserdalam = sudutlereng alam
Q= angle ofinternalfriction
Untuk tanah pasir (non cohesive) kalau gaya N berubah, berarti o ber-
ubah dan t juga berubah.
Pada tanah cohesive (lempung kenyang air) tl = nol, maka tegangan geser
yang bekerja hanya akan ditahan oleh kohesi tanah (c), sehingga besarnya
tegangan geser tidak dipengaruhi gaya normal. Apabila hubungan antara
t dan o dapat digambarkan dengan grafik, maka hasilnya sebagai ber-
ikut,lihat Gambar 6.6.
Gambar 6.6
Hubungan
antara t dan o
untuk d = 0
,l
T
r: " l.
l_
+O
T = A.c+N.tg{
apabila persamaan di atas bilangan kiri dan bilangan kanan sama-sama
dibagi dengan A, maka hasilnya sebagai berikut:
TAN
-A = -C*:.tO
A A O S
x = o tgg+c
Apabila hubungan antara t dan o dapat digambarkan dengan grafik,
maka hasilnya sebagai berikut, lihat Gambar 6.7.
Gambar 6.7
Hubungan
,1 = o tgq+c antarar dan
I
o untuk @ dan
c*0
+o
Tanah pecah dengan membentuk sudut rp, pada saat tanah pecah pertahanan
g.."r", adalah minimum atau kritis, sehingga sudut kritisnya dikenal seba-
gai sudut geser kritis (0 kritis) yang besarnya:
0 =450 +ll29
Dalam pengujian triaxial dikenal persamaan sebagai berikut:
Beban vertikal
t
Gambar 6.8
Sketsa alat
triaxial
Dihubungkan dengan +
alat tekan
Tekanan sel
constant)
Jntuk mencari besarnya harga <p dan c dapat dilakukan dengan analitis atau-
fun secara grafis.
( Gambar 6.10
Mencari harga
<f dan c dengan
tingkaran Mohr
Tekanan air pori dari contoh tanah pada uji triaxial dapat diukur, dengan
demikian memungkinkan hasil-hasil pengujian tersebut disajikan dalam
tegangan efektif. Tekanan air pori harus dihitung dalam keadaan tanpa peng-
aliran (no Jlow), baik pengaliran keluar maupun pengaliran ke dalam.
Apabila di dalam perhitungan telah dimasukkan tekanan air pori, maka akan
dihasilkan O' dan c'.
3. Terdrainase (Drained).
Pengaliran pada contoh tanah diperbolehkan di bawah tekanan tertentu
sampai konsolidasi selesai. Selanjutnya, dengan pengaliran yang masih
diperbolehkan, digunakan selisih tegangan utama dengan kecepatan se-
dang untuk membuat kelebihan tekanan air pori tetap nol.
Pada percobaan ini, tanah ditekan dalam keadaan bebas sampai pecah pada
satu sumbu. Karena percobaan prisma bebas dilakukan di udara bebas, maka
faktor kadar air tanah sangat penting. Selanjutnya, bentuk pengujiannya
diperlihatkan pada Gambar 6. 1 1. Tanah yang mengandung silf pada umum-
nya digunakan Triaxial Tesf, sedangkan untuk tanah yang mengandung clay
pada umumnya digunakanDirect Shear Test.
Sistem tegangan
Setiap tanah umumnya mempunyai sudut gesek pada percobaan
o_
dalam (Q) dan kohesi (c) yang berbeda-beda, ter- I tekan bebas
gantung pada jenis tanahnya. Perbedaan harga
Q
dan c pada tanah sangat dipengaruhi oleh ukuran
dan bentuk butir yang berbeda serta kepadatannya.
Pada pasir murni, harga c-nya nol (0) sedangkan
harga <p-nya berkisar antara 28,50"-46". Bila di
dalam air harga rf dapat konstan atau berkurang
sekitar + l" - 2". Harga rf untuk silf murni berkisar antara 27"-35" jika di
dalam air berkisar antara 20"-22". untuk lempung kenyang air hanya mem-
punyai harga c, sedangkan A-nya = 0.
\ ane test merupakan alatuji geser sederhana, alat ini dapat digunakan untuk
menentukan tahanan geser untuk tanah lunak. Alat ini terdiri atas dua pelat
ripis yang dipasang pada batang vertikal,lihat Gambar 6.L2.
Contoh Soal:
1. Tes laboratorium untuk menentukan besarnya r/ dan c dari suatu sampel
tanah, didapat data sebagai berikut:
Sampel l
Dengan o, = 0,5 kglcm2 diperlukan r, = 1,3 kglcm2, sedangkan r=c+o
tg rp, maka diperoleh persamaan satu sebagai berikut:
1,3 = c + 0,5 tg 0................. (1)
Sampel2
Dengan o, = 1,0 kg/cm' diperlukan rr= 2,4kglcm2
2,4= c+ 1,0 tg $................ (2)
2,4
2,0
T
1,3
1 1,0
.+
--=->
I Tp
r'r 'Ibkriiriri ,r ,
Untuk mencari parameter kuat geser tanah secara grafis, digunakan ling-
karan Mohr sebagai berikut:
r=c+otg0
L Dari percobaan tekan triaxial untuk tiga contoh tanah yang diambil dari
tanah yang sama, pada saat tanah pecah menunjukkan data sebagai ber-
ikut:
Tentukan besarnya kohesi (c) dan sudut gesek dalam (<f) tanah tersebut
secara analitis dan grafis!
Penyelesaian:
a. Secara analitis
o, = 0, tg2 (45" * % +) + 2 ctg(a," + Yz Q)
m = tg(45"+Y2q)
o, = o, m2 +2cm,sehingga:
dari percobaan I diperoleh 11 = 2 m' + 2 cm .......... (t)
dari percobaan 2 diperoleh 15 = 3 m2 + 2 cm .......... (2)
dari percobaan 3 diperoleh 18 = 4 m2 + 2 cm + .......... (3)
44 =9m2+6cm .......... (a)
(f)x11 --+ L2l =22m2+22cm
(2)x15+ 225 =45m2+30cm
(3)x18 -+ 324 =72m2+36cm+
670 = I39 m2 + 88 cm .......... (b)
(a) x 14,667 -+ 645,33 = 132 m2 + 88 cm
(b)xl -+ 670 =139m2+88cm+
-24,67 = -7 m2
24,67
" = -----!-----=
y11" 3,5238
,7
I
m = 1,87718
m = tg(45" * % q) ------ 61,9567" = 45o + Y, +
+ = 33,9134"
Harga Q dimasukkan ke persamaan (a), maka:
44 = 9 m2+6cm
44 = 9 . 3,5238 + 6. 1,87718. c
44 = 3I,7L8 + 11,2638 c
c -44-3L'718 = 1.o9o4ke/cm2
11,2638
T =C+O
,l
I 2 3 4 5 6 7 I 9 l0 ltt2t3t4t5t6t7 t8 t9 20
oEr o:2 o':3 or 1 or2 or3
__+o
Dari grafik dapat dibaca bahwa
c = 1,09 kglcm'
+ = 33,9"
{. Suatu tes kekuatan geser tanah menggunakan vane test dengan baling-
baling berdiameter 100 mm dan mempunyai panjang daun 150 mm.
Ketika baling-baling dimasukkan ke dalam tanah undisturbed (belum
terganggu) pada dasar suatu lubang bor, torsi yang diperlukan untuk
memutar adalah sebesar 6,0 kgm. Berapakah kekuatan geser tanah terse-
but?
Penyelesaian:
.:@ 6,0
'''nL[ , ,,|*l.'u l]
: 6,0
0,002878333
= 2086,454kglm'z
= 0,2086454kg1cm'
Apabila diperlukan harga c dengan menggunakan taksiran, maka di
bawah ini diberikan taksiran harga c di lapangan, lihat Tabel 6.1.
-: Pada percobaan Undrained Triaxial Tesf, suatu contoh tanah pasir yang
jenuh mendapat tekanan dalam ruangan tersebut 15 kg/cm'?. Contoh ta-
nah tersebut mengalami keruntuhan pada penambahan tekanan sebesar
25kglcm2. Apabila V=7,5kglcm2, carilah o, dan or, o'serta A. Apabila
o menjadi 20kglcm2, carilah harganya!
i Dari tiga kali percobaan geser suatu tanah dengan tegangan normal
masing-masing l, 2, dan 3 kg/cm'z didapatkan tegangan geser masing-
masing 0,831; 1,1761' dan 1,553 kg/cm2. Tentukan angka kohesi (c) dan
sudut gesek dalam (g) secara analitis dan grafis!
bL
Ba[ T
Kata lateral berasal dari Bahasa Inggris yang berarti ke sisi. Kata lain da-
lam bahasa Inggris yang mempunyai arti yang sama adalah to the side atau
sideways. Dengan demikian, tekanan tanah lateral dapat diartikan sebagai
tekanan tanah yang bekerja ke sisi dinding penahan.
Analisis dan perhitungan tekanan tanah lateral sangat diperlukan dalam pe-
rencanaan dinding penahan tanah atau konstruksi lain, seperti abutment,
dermaga, dan konstruksi lain yang sejenis. Besar dan tempat tekanan tanah
lateral harus diperhitungkan, agar di dalam perencanaan suatu dinding pe-
nahan tanah atau konstruksi penahan lainnya mampu menahan tekanan
secara aman.
b---,.
-bagai tekanan horizontal yang bersifat menahan struktur dinding penahan
:anah.
-\sumsi pertama di atas (dinding adalah licin) adalah kurang berlaku, walau-
:un persamaan yang didasarkan pada asumsi ini sudah secara luas digunakan
:atuk menghitung tekanan tanah lateral. Hasil yang dicapai dengan meng-
irnakan persamaan ini seharusnya tidak berbeda dengan hasil perhitungan
,'ang didasarkan pada teori yang lebih akurat. pada kenyataannya, hasil
:erhitungan dengan menggunakan teori Rankine lebih besar, sehingga bila
,
:igunakan sebagai dasar perhitungan perencanaan dinding penahan tanah \
i-<an menghasilkan ukuran dinding yang lebih besar. Hal ini akan *"ru--,/
:ah faktor keamanan.
( Gambar 7.3
Arah dan letak
tekanan tanah
menurut Rankine
Tekanan tanah yang bekerja pada dinding sifatnya dapat disamakan dengan
tekanan zat cair. Apabila tanah yang bekerja di dinding berupa tanah ho-
mogen, maka bentuk diagram tekanannya seperti terlihat pada Gambar 7.4, .
sehingga besarnya tekanan horizontal yang bekerja pada dinding sebagai
berikut:
Ea = lz h,2 r Ka dengan Ka = koefisien tanah aktif 7.1
Besarnya koefisien tanah aktif dan pasif dipengaruhi oleh bentuk dinding,
kondisi permukaan tanah dan besarnya sudut gesek dalam tanah (Q). Apabi-
la permukaan tanahnya datar (sudut kemiringan nol), maka untuk mencari
besarnya koefisien tanah aktif maupun pasif dapat dipergunakan Persamaan
sebagai berikut, lihat Gambar 7.5:
K_ l-sinZ
l+sin@
7.2
a
l+sinO P l-sin@
Keterangan: Tanah yang di atas fondasi menambah berat dinding
Gambar 7.5 )
Arah dan tetak
tekanan tanah
menurut Rankine
( Gambar 7.6
Arah dan letak tekanan
tanah menurut Rankine
:
".}
Dengan:
, =
'! berat volume tanah
(. = koefisien tanah aktif
Gambar 7.7
Bidang
kegagalan
menurut
Coulomb
Bidang kegagalan
Resultante tekanan tanah aktif yang terjadi pada dinding, terletak di titik
pada suatu garis memotong dindingyang melalui titik berat baji dan seja-
jar dengan bidang longsor, lihat Gambar 7.8. Arah dari resultante tekanan
adalah menurut garis yang membentuk sudut p terhadap garis normal (garis
datar) di belakang dinding penahan tanah, sehingga sudut p juga merupakan
sudut gesek dinding,lihat Gambar 7.9
Gambar 7.10
hPal Diagram tekanan
pengaruh
PaZ%h
muatan merata
l/3h
!-rl<----+l
Q.K"h.Z,.f*
Apabila ujung beban permukaan berada pada jarak H, dari muka dinding
vertikal (lihat Gambar 7.IL), maka beban ini akan memberikan tekanan
pada dinding sebesar Ka.Q, dengan penyebaran beban membentuk sudut
450 dan nilai konstan setinggi Hr. Total tekanan akibat beban permukaan
adalah:
Gambar 7.1 1
Diagram
tekanan
pengaruh
muatan merata
pada jarak H,
dari dinding
Q.K"H.r,.K
Total tekanan akibat beban permukaan dan akibat tekanan tanah sebagai
berikut:
= Hr.Q.K".............
P"l 7.ll
denganHr=H-H,
P^2=Yz.H'. ^'l
,.K"............. ..... 7-12
h1 P
Gambar 7.12
Diagram
tekanan
pengaruh
muatan titik
pada jarak H,
dari dinding
Apabila titik yang ditentukan dengan menarik garis dari beban p de-
ngan sudut <| (titik M) masih jatuh di dalam badan dinding penahan
tanah, sedangkan titik yang ditentukan dengan menarik garis dari be-
ban P dengan sudut 450. +12 (titik N) jatuh di bawah titik A (di bawah
fondasi), maka diagram tekanan yang diperhitungkan adalah diagram
tekanan berbentuk segitiga terbalik dengan batas bawah dasar fondasi,
lihat Gambar 7.13.
1:P
Gambar 7.13
Diagram
tekanan
I
pengaruh
muatan titik
pada jarak H,
dari dinding
t-!-l
Sesuai dengan Gambar 7.14, untuk dinding penahan yang menahan
tanah cohesive, mal<a diagram tekanannya berkurang sebesar h, yang be-
sarnya adalah:
2c
.
h, =------v
YJK,
...,.,,.... Z.l7
h'= H -h'
_LI
2c
y,lK,
p = (H-:= ).y .Ka
y,lK,
m.t
Gambar 7.15
Tekanan tanah
m.a-t aktif untuk
tanah bertapis
HF-_] h,
T
Ko h''T '\rhr, 'Krhr.Y.,
p^I=yz.h,r.To.\,
P"2 = h,.y b. hr. K"2
p^3
= yz .hr, .y,.K*
P^4 = lz.hr' .T
*
Pp = Yz.h2.yo.K.
Tahapan untuk mencari besarnya tekanan tanah aktif (Pa) menurut metode
Poncelet sebagai berikut, lihat Gambar 7.16.
1. Tarik garis dari titik A dengan sudut <f terhadap horizontal, hingga me-
motong permukaan tanah di S.
2. Tarik garis arah dari titik B dengan sudut (<f + <f') terhadap BA hingga
memotong AS di Bi Dengan <p'dapat diambil = % +.
4. Dari titik B' tarik garis tegak lurus AS hingga memotong bidang setengah
lingkaran di Di
rahapan untuk mencari besarnya tekanan tanah aktif (Ea) menurut cul-
:ann sebagai berikut, lihat Gambar 7.17.
. Tarik garis dari titik A dengan sudut <| terhadap horizontal, hingga me-
motong permukaan tanah di S.
5. Dengan memakai skala berat, berat baji-baji tersebut diubah menjadi sa-
tuan panjang, misalnya didapat G, = X, m, Gz = 4 -, G, = X, ffi, Gn = &
m, G, = X, m, dan seterusnya.
6. Ukurkan pada garis AS dimulai dari titik A panjang X, terdapat titik Mr,
dari M, ukurkan panjang \ hingga terdapat titik M2, dari M, ukurkan
panjang \ hingga terdapat titik M3, dan seterusnya hingga terdapat titik
Xn dan \.
7. Dari titik M, ditarik garis sejajar BB'hingga memotong ABr di titik Nr,
dari titik M, ditarik sejajar BB' hingga memotong AB, di titik Nr, dari
titik M3 ditarik garis sejajar BB' hingga memotong garis AB. di titik N3
dan dari titik M4 ditarik garis sejajar BB' hingga memotong AB4 di N4,
dan seterusnya.
8. Hubungkan titik-titikA, N1, N2, N3, N4, dan seterusnya hingga terbentuk
garis lengkung parabola.
9. Buat garis singgung pada garis lengkung tersebut, sejajar garis AS.
10. Dari titik singgung (No) dibuat garis sejajar BB'hingga memotong AS di
Mo.
11. Besarnya tekanan tanah aktif (Pa) sama dengan panjang MoNo dikalikan
skala berat.
h.
.l. Dari titik A dibuat garis melalui No hingga memotong muka tanah di Bo.
Sudut yang dibatasi oleh garis ABo dan garis horizontal disebut sudut
longsor kritis (0 kritis).
.\pabila di atas muka tanah terdapat muatan merata (q) atau muatan titik B
naka beban tersebut akan menambah berat masing-masing baji (pias) yang
rda di bawahnya, lihat Gambar 7.18.
q ton/m'
Gambar 7.18
Garis tinggi A ABB1 Mencari
tekanan aktif
dengan metode
Cutmann
Culmann
l'
n
k
Sudut longsor kritis (0 kritis).
1'
ri
3erat baji ditambah muatan q sepanjang B-B,, berat baji 2 ditambah muatan
1
tr3
: sepanjang B,-Br, berat baji 3 ditambah muatan q sepanjang Br-Br, berat baji
4'
{ ditambah muatan q sepanjang Br-Br, dan seterusnya. Apabila di atas tanah
:erdapat muatan titik, maka muatan titik hanya akan menambah berat baji
k rang berada di bawahnya saja.
T = 1,6 ton/m3
@ =30o
c =0
Hitung: 3.
P^=l''T'h''K,
r/z
= . 1,6 .92 .0,333
= 22,927 ton
T = 1,6 ton/m3
Q=30"
c =0
Q= 35"
c=0
c= 85"
Penyelesaian:
rar &
rudur E^=Yr.Y.h'?.Ka
Sir'z(cr +<p)
1(=
a
o:35"
c:0
o:85o
7,5m
Penyelesaian:
I
126 | Mekanika Tanah - Teori, Soal, dan Penyelesaian
I
Soal Latihan:
i. Suatu pekerjaan penggalian tanah untuk pembuatan fondasi diberikan
data r = 2,0 ton/m'. Apabila dalamnya penggalian mencapai 8 m, maka
galian tanah tersebut mulai runtuh.
2 tonlm2
m.a.t
T b= 1,9 ton/m3
q =300
Y = 1,05 ton/m3
P=lton
h
Gambar 8.1 >
Fondasi tuas 1
m2 menahan
beban 1 ton
(- oo =rton I m2
" "=;,='#
Fe
I # II tl,n
I ',,''* I
II A:lm2 ItJ I
h, tt
Tekanan pada bidang kontak antara dasar fondasi dan tanah akan disebarkan
ke dalam tanah. Tekanan akan berkurang dengan bertambahnya kedalam-
an penyebaran, periksa Gambar 8.2. Tekanan pada kedalaman d, adalah p,,
sedangkan tekanan pada kedalaman d, adalah pr. Dari gambar tersebut tam-
pakbahwaP,rPr.
ii:ffi
Ii nrmn Perpustakaan E ltearsiran !l
jr*"1.ry11-i
I
-- *Iy:::'
t "--*_w i
Gambar 8.2
Penyebaran
tekanan
Teori penyebaran tekanan dalam tanah sangat penting bagi seorang ahli
tanah, karena teori ini dapat digunakan sebagai dasar analisis stabilitas mau-
pun analisis tentang penurunan fondasi.
. tlt.,(;\)"
Jengan:
o. : tekanan vertikal pada kedalaman z
P = muatan titik/muatan vertikal
; = jarak dari pusat muatan terhadap suatu titik di mana o, akan ditentu-
kan
z = kedalaman
lH
2.n rl'.(:\)"
3
Apabila -k
'"1'.(:\7"
o-L2 = 4k .................... 8.4
z
Notasi yang terdapat dalam persamaan Boussinesq sama dengan notasi pada
persamaan Westergaard.
Karena k merupakan fungsi dari rlz, maka dapat dibuat hubungan antara k
danrlzdari berbagai nilai sebagai berikut,lihat Tabel 8.1.
>esuai dengan ketentuan di atas, maka besarnya tekanan vertikal pada keda-
iaman zadalah:
I
L = panjang fondasi
B = lebar fondasi
oo = tekanan vertikal di dasar
fondasi
2rE z,L,{;)l
Penurunan teorinya, Newmark menggunakan fondasi berbentuk lingkaran,
dengan tekanan yang terjadi di dasar fondasi = oo, selanjutnya dicari besarnya
tekanan yang terjadi pada kedalaman z di bawah pusat lingkaran. Lingkaran
dibagi menjadi cincin-cincin kecil dengan jarak r dan tebalnya 6r, luas cincin
= 6A,lihat Gambar 8.6.
oA : 2. z. r.6r
op : 6,4'. 0o : 2 .n .r. 6r. oo
Pengaruh 6p terhadap o,
-3P
do--: -- .,.614,
' td')'''
2.TE.z'lt+{,
o, : ['=^ 3P. I .,, .2ttrlr
' -.
Jr=o 2n z,
lt+1r tz)zfstr'-.-
dengan melakukan penyelesaian intergrasi dan memasuk-
kan batas-batasnya didapat persamaan sebagai berikut:
Gambar 8.6 )
Fondasi tingkaran
Newmark
persamaan 8.4 dilakukan penjabaran lebih lanjut, maka didapat persamaan -.:
sebagai berikut: It
I
RJz,,. H,
'lild; 'J.r!6
0.000 0,000 0,600 0,918
0,100 0,270 0,700 1.1 10
:
Nilai-nilai dalam Tabel
Gambar 8.7
8.2 dapat digunakan
Lingkaran-
Iingkaran
untuk menggambar-
pengaruh kan sederet lingkaran
dengan titik pusat yang
sama, kemudian dise-
but lingkaran pengaruh
sebagaimana diperli-
hatkan pada Gambar
8.7
:-ix seterusnya.
:ctiap kotak pada lingkaran mempunyai pengaruh sebesar U2o0 atat ll2o .
. = 0,005.
rt-a pada lingkaran I penuh
dengan oo, maka pada o bekerja or:0,1oo. Jika
mJa lingkaran 2 penuh dengan o , maka pada o bekerja or:0,2q dan seterus-
:".a Apabila dalam satu kotak berisi oo, maka pada o beke{a or:0,005 oo.
dengan:
Misalnya bentuk fondasi sebagai berikut, lihat Gambar 8.8. Karena titik A
bukan merupakan sudut fondasi, maka luasan fondasi dibagi sedemikian,
sehingga titik A seakan-akan merupakan sudut suatu fondasi. |ika fondasi
tersebut dibagi menjadi 4 (empat), maka seakan-akan ada empat fondasi,
yaitu fondasi 1,2,3 dan fondasi 4 dengan:
.ambar 8.9.
Gambar 8.9
Grafik Fadum
r -;,iDL - i (1948), hubungan
antara n, m, dan I
cr.- lt
G
a
q)
o
a-
G
G
a
G
I
a\
ao
a
0)
o
U)
Penyelesaian:
0,5m
:I
1
Y1a:0,75
0,5m 5
0,5m 9 ,11_
H6.',B1qjur,
x(m) Y|(ml f"(&1 iI?
Saa*ar ,.,k,lll
Iumlah t,625
k untuk 16 bagian adalah (, k) : 4 . 1,625 : 6,5
Besarnya nilai P untuk masing-masing bagian = 0,5 x 0,5 x 20 = 5 ton
6_ : Xk. l: 6.5 . 5 : 3.611 tonlm2
" zz ' (3),
3. Diketahui suatu dasar fondasi dengan ukuran 3 x 3 m2, menahan muatan
vertikal (V) sebesar 18 ton. Hitunglah besarnya tekanan vertikal yang
terjadi pada kedalaman 3 m di bawah pusat berat fondasi!
Penyelesaian:
k ,oA3x3
_v 18
Skalapanjanglm=1cm
f, = 0,27 .3 = 0,81 m
rr=0,40.3 =1,20m
rr = 0,518.3 = 1,55m
rt = 0,637 .3 = 1,91 m
r, =0,786.3 =2,30m
Dengan menggunakan jari-jari lingkaran di atas dibuat lingkaran-ling-
karan pengaruh dengan pusat lingkaran pada titik tekanan yang akan
ditinjau hingga menutup seluruh bagian fondasi. Jumlah kotak satuan
yangadadalam luasan fondasi dihitung (lihat gambar di bawah). Setelah
dihitung, jumlahnya adalah -- 67,4 buah, maka:
Ip:18tort
+
1m
r+J-B*-r
II
A
Soal Latihan:
1. Suatu fondasi telapak (2 x2 m2) menahan muatan terpusat sebesar 200
ton (sudah termasuk berat fondasi) dipasang di permukaan tanah. Hi-
tung tekanan yang terjadi pada kedalaman 7 m persis di bawah pusat
berat fondasi!
2. Tiga buah beban terpusat sebesar 200 ton, 150 ton, dan 175 ton bekerja
pada suatu permukaan tanah. Ketiga beban tersebut terletak pada satu
garis lurus dan berjarak masing-masing 2 m. Hitunglah tegangan yang
terjadi dan ditimbulkan oleh beban-beban ini pada:
a. Bidang horizontal, 2 m di bawah permukaan tanah.
b. Pada titik-titik yang terletak vertikal di bawah beban.
c. Pada titik+itik tengah arfiarabeban.
I 2m llm I
Hitung tekanan yang terja-
I
di pada kedalaman 6 m di
A bawah titik A, dengan dua
cara yang Anda ketahui!
I:
4. Tiga buah beban terpusat sebesar 200 ton, 150 ton, dan 175 ton, bekerja
pada suatu permukaan tanah. Ketiga beban tersebut terletak pada satu
garis lurus dan berjarak masing-masing 2 m. Hitunglah tegangan yang
terjadi dan ditimbulkan oleh beban-beban ini pada:
a. Bidang horizontal, 2 m di bawah permukaan tanah.
b. Pada titiktitik yang terletak vertikal di bawah beban.
c. Pada titik-titik tengah antara beban.
BalS:
:
KONSOLIDASI DAN
PE NURUNAN (CO N S O LI DAT I O N
AND SETTLEMENN
9.L Pendahuluan
Sebagaimana telah disampaikan dalam bab delapan, apabila bangunan didi-
rikan di atas tanah, maka beban bangunan akan disebarkan ke dalam tanah
dengan pola penyebaran tertentu atau kira-kira dua kali lebar bangunan.
Tanah yang menerima beban tersebut akan mengalami pemampatan (pengu-
rangan volume), karena udara dan air yang ada dalam ruang pori terdesak
keluar (consolidation), sehingga bangunan akan mengalami penurunan
(settlement). Penurunan yang dimaksud adalah penurunan di mana tekanan
fondasi belum melampaui daya dukung"ultimate". Apabila daya dukung "u/-
timate" dilampaui, berarti perlawanan terhadap geseran tanah tidak mampu
lagi menahan tekanan fondasi, sehingga dapat terjadi penurunan yang men-
dadak dengan disertai kerusakan tanah.
Tanah di alam ini bisa dalam berbagai bentuk dan dalam berbagai keadaan,
seperti kering, basah, kenyang air, dan juga dapat dalam keadaan teren-
dam. Tanah berbutir kasar dan non cohesive seperti pasir, bersifat permeable
dan ukuran butirannya besar-besar, pada umumnya dipandang dalam dua
keadaan saja yaitu kering dan kenyang air.
Beban yang bekerja di atas lapisan pasir dan belum melampaui daya dukung
"ultiffiAte", maka beban tersebut akan menyebabkan butir-butir pasir berge-
rak satu sama lain, sehingga menyebabkan lapisan pasir menjadi lebih padat.
penurunan yang terjadi pada lapisan pasir akan berlangsung secara cePat.
Air yang ada dalam lapisan pasir tidak berpengaruh pada kecepatan Penu-
runan, karena air mudah mengalir melalui pori-pori. Besarnya Penurunan
pada pasir, terutama ditentukan oleh kepadatan relatif dan sedikit sekali di-
pengaruhi oleh bentuk serta ukuran butirannya'
Bangunan yang didirikan di atas lapisan pasir padat akan mengalami penu-
runan yang kecil, sedangkan pada pasir yang kurang padat penurunan dapat
agak besar. Secara umum penurunan pada lapisan pasir tidak begitu besar,
karena proses penurunan pada lapisan pasir berlangsung hampir seketika
yaitu bersamaan dengan selesainya bangunan, sehingga hampir tidak me-
nimbulkan masalah. Hal yang berbahaya jika bangunan didirikan di atas
lapisan pasir yang kurang padat, sedangkan lapisan pasir sering meng-
alami getaran. Getaran pada pasir yang kurang padat dapat menimbulkan
pergeseran butir-butir pasir dan dapat menyebabkan memadatnya lapisan
pasir, sehingga bangunan akan mengalami penurunan yang cukup besar dan
berhenti jika void ratio pasir telah mencapai minimum. Besarnya penurunan
sangat dipengaruhi oleh void ratio mtla-mula dan tebal total lapisan pasir.
Tanah cohesive, pada umumnya terdiri atas butiran halus (lempung). Butir-
an-butiran ini pada awalnya tidak padat, kemudian mengalami pemadatan
karena beratnya sendiri, karena void ratio-nya belum minimum, sehingga
masih bersifat comP ressible.
Tanah cohesive dalam keadaan kering dan dalam keadaan kenyang air
mempunyai sifat yang berbeda. Lempung yang kering bersifat sangat keras,
seolah-olah incompressible, keadaan seperti ini di alam hanya bersifat se-
mentara. Apabila ada hujan lempung dapat berubah menjadi kenyang air
sehingga menjadi lunak dan compressible, maka perhitungan pada tanah
lempung sering dianggap dalam keadaan kenyang air'
( Gambar 9.1
Lempung Hubungan S dan t
untuk tanah pasir
dan tempung
Untuk peragaan ini, silinder diisi air, lubang pada piston dibuat sedemikian
rupa dan disesuaikan dengan porositas pasir. Apabila di atas piston diberikan
beban atau tekanan, piston akan menekan per, sehingga per akan turun di-
sertai keluarnya air melalui lubang-lubang piston dan penurunan per segera
berhenti. Pada percobaan ini hampir tidak ada bedanya dengan keadaan
silinder tidak diberi air akan segera keluar melalui lubang, sehingga penu-
runan piston tidak tertahan oleh air.
- ntuk peragaan ini silinder diberi air dan lubang-lubang pada piston dibuat
-demikian, sehingga menyerupai porositas lempung (kecil). Sebelum piston
Jitekan, piston tertahan oleh per dan air. Setelah di atas piston diberikan
:ekanan, maka air akan terdesak ke bawah, ini berarti bahwa tekanan pada
j,sar silinder bertambah menjadi tekanan total (P).
Tekanan total (P) : tekanan netral + tekanan efektif
Tekanan netral : tekanan hidrostatis (u = z. !*)
lekanan efektif : tekanan oleh butir-butir tanah (P')
lekanan total (P) : tekanan hidrostatis (u) + tekanan efektif yang bekerja
pada setiap titik (P')
J =u+P' ..........9.1
)engan adanya tekanan p dan dengan adanya lubang-lubang kecil pada
fiston, maka akan mengalir keluar melalui lubang-lubang tersebut. Karena
.'rbang pada piston kecil, maka keluarnya air sangat lambat sehingga penu-
:unan piston juga sangat lambat atau penurunan piston adalah sesuai dengan
<eluarnya air. Pada suatu saat piston tidak akan turun lagi atau dapat dikata-
Ini berarti
,ian bahwa proses konsolidasi akibat tekanan/beban telah selesai.
rahwa konsolidasi telah mencapai 1007o. Penurunan yang terjadi setelah
sonsolidasi mencapai 1007o diberi notasi S.
Contoh: -;.
.-[.J
waktu yang
tro : adalah waktu di mana konsolidasi telah mencap ai 5oo/o atau
&:
diperlukanuntukmencapaipenurunan50Toterhadappenurunanmali.
simum Yang akan terjadi'
atau waktu yang
tro : adalah waktu di mana konsolidasi telah mencapaigoo/o
yang akan terjadi'
diperlukan untuk mencapai Penurunan maksimum
uro:adalahbesarnyapresentasekonsolidasiS}o/o'yangtercapaidalamwak-
rv maksimurn
tu tro dan besurrry" penurunan adalah 50% dari penurunan
yang akan terjadi.
\,i
t'o dan
u* : adalah besarnya konsolidasi 90o/o, yang tercapai dalam waktu NL
yang akan
besarnya Penurunan adalah 90o/o dariPenurunan maksimum
terjadi.
:r
g.2.5 Tiniauan Umum Mengenai Penurunan
Gambar 9.3
Keadaan
tanah
sebetum
dan sesudah
konsotidasi $ffi1
a. Tanah sebelum konsolidasi
ffil
b. Thnah setelah konsolidasi
Keadaan awal tinggi bagian rongga (void) = hvo, besarnya void ratio awal
eo) sebagai berikut:
1=Vu' -h"
v, h,
Sesarnya penurunan adalah sebesar S, besarnya sama dengan besarnya pe-
ngurangan tinggi bagian rongga (void), atau dapat ditulis sebagai berikut:
n
t- s=hvo -hvl
IE
S e-e.
= sehingga
H ;;'
s=H('"-")
1+e,
... .. .........................e.3
( J
1. Perubahan tebal tanah atau perubahan void ratio yang akan terjadi, apa-
bila tanah dibebani. Data ini akan digunakan sebagai dasar perhitungan
penurunan (settlement) suatu fondasi.
2. Waktu yang diperlukan untuk proses konsolidasi tanah untuk beban ter-
tentu.
Gambar 9.4
Consotidometer
Consolidometer Test
SetupUsing Floating
Ring Consolidometer
Ada pun cara pelaksanaan tesnya sebagai berikut: contoh tanah yang akan
diperiksa berupa contoh tanah undisturbed yang diambil dari lapisan ta-
nah compressible tidak begitu tebal (< 3 meter), contoh tanah diambil di
tengah-tengah, tetapi jika lapisan tanah compressible lebih tebal (> 5 meter).
Setelah contoh tanah siap dalam consolidometer dan sudah dalam keadaan
kenyang air,di atas contoh tanah diberi beban P kg/cm'?. Akibat beban ini
tanah akan turun, yang penurunannya dapat dibaca melalui dial gage yang
mempunyai ketelitian 0,01-0,22 mm.
Cara Pembebanan:
Beban
Gambar 9.5 Penurunan akhir
Penurunan dan setelah beban kurve
pengembangan diambil kurve penurunan 2
Beban (kg/cm2)
Gambar 9.6
Hubungan
antara beban,
waktu,
penurunan, dan
pengembangan
Waktu (am)
Keterangan notasi:
S = penurunan ; p = pengembangan
h-h,
e= 9.6
hs
Gambar 9.7a
Hubungan
antara beban
(tog P) dan
penurunan (S)
1,00
0,90
0,80
0,70
10 t2 t4 t6 18 20 22 24 26 28 30
>P
1,50
( Gambar 9.7c
1,40 Hubungan
antara beban
1,30 (tog P) dan
C void ratio (el
1,20
1,10
1,00
0,90
0,80
\
0,70
0.1 1
------------+ log P (kg/cm:;
Apabila tebal contoh tanah pada akhir percobaan = h dan tebal bagian
padat = h., maka:
I,l/, =%.y, =hr.A.T,
w' ataudapatditulis h.
h^ =
"A.ysrJA.G =w' .........g.7
C,
'
='"-1, = ataLt €o-e=C.logf
u L "Po
,^-P
ro8F
s ='o-' H
l+ eo
fD
s = ;:Htog!- ...... e.tz
P = AP + {..... 9.13
sebagai berikut:
S = *r. H. AP ...'..'...........9.16
Bila suatu pertambahan tekanan (P) diberikan pada contoh tanah tersebut di
dalam consolidometer, maka tekanan mula-mula akan diterima sepenuhnya
oleh air pori (Gambar 9.9b). Pertambahan tekanan air pori menyebabkan air
mengalir keluar dari contoh tanah melalui bagian atas dan bagian bawah.
Dengan keluarnya air, sebagian dari tekanan akan dilimpahkan ke butir-
cutir tanah sehingga memperbesar tekanan efektif (P') (Gambar 9.9c) dan
nengurangi ketebalan contoh tanah.
ffiLapisanpasir
Hubungan antara tekanan total, tekanan efektifdan tekanan air pori adalah
sebagai berikut :
P=P'+u
dengan:
P = tekanan total akibat beban terbagi rata
P' = tekanan efektif
u = tekanan air pori
setelah proses konsolidasi selesai, maka tekanan air pori nol (u = 0) sehingga
P = P'(Gambar 9.9d).
) pG
Gambar 9.9
t=!
ETE
P
Diagram
perubahan
tekanan
Keterangon:
(a) Keadaan awal sebelum konsolidasi
(b) Keadaan permulaan tekanan diberikan
(c) Keadaan air telah mengalir sebagian (keadaan setiap saat)
(d) Keadaan setelah proses konsolidasi selesai
Dari diagram tekanan dapat dilihat bahwa besarnya tekanan air pori dipe-
ngaruhi oleh waktu (t) dan letak kedalaman (z) atau u = f (t, z).
Gambar 9.10
Prisma tanah
\{enurut hukum Darcy, kecepatan aliran air dalam tanah (V) adalah sebagai
berikut:
\'= k. i
dengan:
k = koefisien permeabilitas
i = hidraulik gradient
u = h'Y*
du =dh .T*
. ah rdu
dz y* dz
V = k.i
kdu
, --'- .=- atau
y* dz
6v= -a
T*
.*u"
d'z
Debit yang melalui prisma adalah
Batas atas dan bawah lapisan lempung diasumsikan dapat dialiri dengan
bebas (free draining), permeabilitas tanah yang berbatasan dengan masing
- masing batas adalah sangat besar dibandingkan dengan lempung tersebut.
Sehingga syarat batas pada suatu waktu sesudah AP adalah:
,=E[*Tu,sinffs"\'*#\-(ryY) sz2
"=7.*Q-cos,m\,-X)"-,(-ryy) e23
Bila n genap, (l-Cos nn) = g, bila n ganjil, (1 - Cos nn) = 2, sehingga nilai n
ganjil yang relevan. Apabila persamaan 9.23 di substitusi dengan dtia persa-
maan:
n = 2m + I dan y,1= \12*+1) dan juga disubstitusi dengan persamaan:
Cv.t
,,_-
T.' ....9.24
H,
maka persam aan 9.23 menjadi:
Pada saat t = 0, maka IJv = 07o, tekanan air pori pada semua u = p berarti
tambahan tekanan efektif (P') terjadi bila sebagian air telah keluar, sehingga
selalu berlaku hubungan P' + u = P atau P' = P - u.
Pada z di dalam suatu lapisan tanah lempung, proses konsolidasi akibat ke-
naikan tegangan total dapat dinyatakan dalam angka pori sebagai berikut:
eo-e
uz
eo-el
dengan:
Uz = derajat konsolidasi di kedalaman z (0 s U, < 1)
eo = angka pori sebelum konsolidasi
e = angka pori pada suatu waktu yang dipertanyakan
Bila kurva e - P' diasumsikan linier pada rentang tegangan yang dipertanya-
kan,lihat Gambar 9.11, maka derajat konsolidasi dapat dinyatakan dalam P'
sebagai berikut:
Pr-Po'
Anggaplah bahwa tegangan total tanah pada kedalamafl z naik dari Po ke P,
dan tidak terdapat regangan lateral. Segera setelah terjadi kenaikan tersebut,
walaupun tegangan total telah naik menjadi P,, tegangan efektif vertikal akan
tetap Po; baru sesudah proses konsolidasi selesai, tegangan efektif menjadi
P,'. Selama konsolidasi AP' = -Au.
Po' P'
Sumber Budi Susilo, 1991
Bila u" = tekanan air pori sebelum kenaikan tegangan total, u. (atau Au) =
kenaikan tekanan air pori di atas uo segera setelah kenaikan tegangan total,
dan u = kenaikan tekanan air pori yang lebih besar dari u. pada suatu waktu
tertentu selama konsolidasi akibat kenaikan tegangan total.
Pr'=Po'+u=P'+u
Derajat konsolidasi dapat dinyatakan sebagai berikut:
(r-=r-TL(t*42\r*oGu'rr).................
/ ..................e.27
" ii M\ H )
Untuk perhitungan praktis digunakan derajat konsolidasi (U) rata-rata pada
kedalaman suatu lapisan tanah secara menyeluruh. Derajat konsolidasi rata-
ratapada waktu t untuk ui yang konstan adalah:
rv -L.uu'
4
:......:-"'......... ...............s.2s
Hubungan 10 a,@77
20 00314
antara U dan 30 0,o7u
Tv 40 tto 0,125
U 50 0,195
60 0,286
t, 70 0,{O3
8{' 0,587
m nMt
Io
toot
100
0,0 0,2 0,4 0,6 0,9 1,0
Time Factor (Tv)
Pengaliran satu arah (single drainage) adalah pola aliran air keluar dari ruang
pori lapisan tanah lempung kenyang air hanya satu arah, baik arah vertikal
ke atas ataupun arah vertikal ke bawah. Pengaliran satu arah dapat terjadi
apabila lapisan tanah lempung kenyang air berada di antara lapisan lulus air
(pervious) dan lapisan kedap air (impervious),lihat Gambar 9.13.
#
lP
I
Pengatiran satu
arah (single
drainage)
Lempung
ffi
ffi Lempung
lALaoisan Imoervious
l/ttttltttttttt/ttttttttn
Pada keadaan ini apabila lapisan lempung mendapat tekanan, maka air yang
berada dalam rongga pori hanya dapat keluar melalui satu arah, yaitu me-
nembus lapisan pervious yangberada di atas atau di bawah lapisan lempung.
Dengan adanya aliran satu arah ini, maka waktu yang diperlukan air keluar
dari lapisan lempung lebih lama dibandingkan dengan yang keluar melalui
dua arah. Untuk keadaan seperti yang dimaksud H dalam persamaan 9.24
adalah tebal lapisan tanah lempung seluruhnya.
Pengaliran dua arah adalah mengalirnya air keluar dari ruang pori lapisan
tanah lempung kenyang air yang berada di antara dua lapisan lulus air (pervi-
oas), lihat Gambar 9.14. Pada keadaan ini apabila lapisan lempung mendapat
tekanan, maka air yang berada dalam rongga pori akan keluar melalui dua
arah, yaitu menembus lapisan pervious yang berada di atas dan di bawah
lapisan lempung. Dengan adanya aliran dua arah ini, maka waktu yang di-
perlukan air keluar dari lapisan lempung lebih cepat dibandingkan dengan
yang keluar melalui satu arah. Untuk keadaan seperti dimaksud H dalam
persirmaan 9.24 adalah setengah tebal lapisan tanah lempung(IIZ}J).
IT",
dua arah
(double
drainogel
I I.
Untuk perhitungan penurunan (settlement), masalah aliran satu aruh (single
drainage) ataupun aliran dua arah (double drainage) tidak dipermasalah-
kan, sehingga dalam perhitungan penurunan yang dimaksud H adalah tebal
tanah lempung seluruhnya (lapisan compressible). Hal ini berarti besarnya
penurunan akhir (konsolidasi 100%) adalah sama, hanya saja waktu yang
diperlukan untuk mencapainya berbeda.
Oleh beban P, didapat grafikberupa garis lurus AB. Apabila beban P, dilepas
sampai nol, maka tanah akan sedikit mengembang berupa garis lengkung
BC. Setelah itu beban lagi sebesar Pr, maka didapat grafik yang berupa garis
lurus DE kemudian beban P, dikurangi hingga mencapai nol, maka tanah
akan mengembang lagi sedikit yang ditunjukkan pada garis lengkung EF dan
seterusnya.
Log P
Oleh beban P, didapat grafik berupa garis lurus AB. Apabila beban P, dilepas
sampai nol, maka tanah akan sedikit mengembang berupa garis lengkung
BC. Setelah itu beban lagi sebesar Pr, maka didapat grafik yang berupa garis
lurus DE kemudian beban P, dikurangi hingga mencapai nol, maka tanah
akan mengembang lagi sedikit yang ditunjukkan pada garis lengkung EF dan
seterusnya.
1,0 Po
-+ Beban log P (kg/cm2)
Garis lurus ke bawah (garis yang menyambung bagian grafik yang lurus =
garis AC) disebut garis teoristis atau virgin curve. Perhitungan Penurunan
yang menggunakan nilai compression index (Cc), maka harga Cc adalah ke-
miringan garis teoristis ini.
Sering kali nilai void ratio mula-mula eo (void ratio di lapangan) besarnya
belum diketahui dengan pasti, akan tetapi besarnya tekanan efektif Po su-
dah dapat dihitung dengan menarik garis vertikal dari Po hingga memotong
garis teoristis di titik A, maka ordinat titik A merupakan void ratio mula-
mula (eo).
( Gambar 9.17
. -8_ I Hubungan
4 e dan log P,
e
I
I
I l S r.B
N
-2
penentuan Pre-
Consolidated
\
\ )
..1
n I
\ '1
I
I
I
I
I
I
c
a
Sedangkan untuk mencari besarnya void ratio mula-mula pada tanah pre-
consolidated dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Hitung besarnnya tekanan efektif mula-mula (Po).
b. Dari Po dibuat garis vertikal.
c. Dari titik B dibuat garis sejajar garis singgung hingga memotong garis
vertikal melalui Po di titik A.
d. Dari titik A ditarik garis mendatar hingga memotong sumbu tegak. Titik
perpotongan ini menunjukkan besarnya eo yang dicari.
Dalam keadaan seperti di atas (Gambar 9.17) garis teoristis ditunjukkan oleh
garis AB dan BC, ini berarti terdapat dua nilai compression index,yaitu:
Apabila tekanan efektif yang terjadi setelah ada konstruksi fondasi besarnya
di antara Po dan Pc (Po < P < Pc), maka untuk menghitung penurunan
(settement) dipergunakan nilai compression index Cr dan apabila nila P > Pc,
maka nilai compression indexyangdigunakan adalah Cc.
Ada dua macam grafik yang dapat digunakan untuk menentukan nilai Cv,
yaitu:
1. Grafik yang hubungan antara dan Log t.
S
2. Grafikhubungan antara S dan t.
rbolis
( Gambar 9.18
f-Pa Hubungan
antara S dan
o'n { t
*c
ad.s
! \ /-Lurul
tog
tapt
+
l*- {-inier
I /
tco
T (skala log)
.&,
Pada garis konsolidasi laboratorium bentuknya bagian atas lengkung para-
bolis, bagian tengah lurus kemudian pada + 60yo garis berubah dan pada
100% masih agak miring. Karena yang tepat adalah setelah harga 607o, maka
pada grafik hubungan antara S dan log. T dapat digunakan untuk mencari
Cv berdasarkan tro (waktu yang dipergunakan untuk mencapai persentase
konsolidasi 50%o).
Gambar 9.1 9 (
Penentuan t,,
NI t56
t tr
t (skala log) #
cv : Y+: nilaicvdapatdiketahui.
t
9.9 Drainase Vertikal (Vertical Drain)
Drainase vertikal dimaksudkan untuk mempercepat proses konsolidasi,
terutama pada lapisan lempung jenuh yang mempunyai nilai permeabilitas
rendah. Untuk mempercepat proses konsolidasi tersebut dapat dilakukan de-
ngan cara memperpendek lintasan pengaliran dalam lempung, yaitu dengan
membuat sand drain secara vertikal, lihat Gambar 9.2L
Gambar 9.21
Drainase
vertikal pada
konstruksi jalan
e,
f
Gambar 9.22
Bentuk susunan
tubang sond drain
R:0,564a
a. Pola bujur sangkar b. Pola segitiga sama sisi
Untuk bentuk segitiga sama sisi, luas lingkaran = luas segienam penghubung
tengah-tengah sisi segitiga, sehingga: R = 0,525 a.
Uv=f(TV)sehingga
Cv
Lv = ............9.32
-.t
dengand=Hataud =YzH
2- untuk konsolidasi arah horizontal, besarnya derajat konsolidasi dapat
dicari dengan persamaan sebagai berikut:
Uh= f(Th)sehingga
lh = :-Ch- ., ................ .............9.33
(2R)'
dengan:
R= jari-jari pengaruh
u menyatakan besarnya derajat konsolidasi gabungan (vertikal dan horizon-
tal). untuk berbagai nilai hubungan antara derajat konsolidasi (uv atau uh)
dan faktor waktu (TV atau Th) dapat dilihat pada Thbel 9.2. untuk konsolidasi
arah horizontal besarnya faktor waktu (Th) dipengaruhi oleh nilai perban-
dingan antara jari-jari pengaruh (R) dan jari-jari lubang (r), lihat Tabel 9.3.
,,rrffa'.96*l.;.
:,rrr:,-:11,r1,i:*,,,r, loot
0,042 0,021 0,030 0,051
0,10
0,026 0,044 0,063 0,107
0,20
0,042 0,070 0,101 0,172
0,30
0,060 0,101 0,144 0,246
0,40
0,081 0,137 0,195 0,334
0,50
0,107 0,180 0,258 0,44L
0,60
0,137 0,231 0,330 0,564
0,70
0,188 0,317 0,453 0,715
0,80
0,268 0,455 0,649 0,110
0,90
0,10
sebagai berikut:
Contoh Soal:
1. Suatu contoh tanah yang mengalami konsolidasi normal,
diambil dari
tengah-tengah lapisan tanah lempung yang compressible' Dari
hasil tes
(eo)=1,65, sedangkan
konsolidasi diperoleh data bahwa void ratio awal
hubungan antara beban dan void ratio dfihat dalam tabel berikut:
1.y,ftftm{ e
0,80 1,50
1,60 1,42
3,20 1,30
6,40 l,l2
12,8 0,94
il:-
but menerima beban 250 ton (sudah termasuk berat kolom, berat pelat
kaki, dan tanah di atas pelat kaki).
Hitunglah:
# -,
Tekanan di dasar fondasi (oo; = =
l-,
=,:xl:,,vu::,
Penyebaran tekanan dipakai metode pendekatan dengan penyebaran 2 :
l, sehingga luas penyebaran di tengah-tengah lempung = ( 3 + yz z) (3 +
t/zz)=9x9 =81 m2
p = oo .2 =2,427g1 = o, 2753ks.lcm,
8l 81
P =Po+ p=1,005 +0,ZZS3= 1,2803kg/cm2
,l
Selanjutnya,lihat gambar hubungan antara e - log P di bawah ini:
lr8
1,7
1,6 -99-=-ru9?-
e=1-59 i-\
1,5
l\.^\ ,Gd s konsoladasi laPangal
o 1,4
E r,: _ t:
Er
ii \J-*--
q7)
E 't'
,
-\.
O: \
I l,r
1,0 8:;dl*
'E
\
0,9 \
0,8
qr
a, :
i
d
tr \
0,7
0,6 -- -9.a-e,o-*-,99-:
S ='o-' .H
l+ eo
1'65-1'59.300
s- = 6,7924cm
1+ 1,65
Soal sama dengan contoh soal no. 8.1 dengan penurunan total S = 6,7924
cm. Dari hasil percobaan konsolidasi di laboratorium contoh tanah ter-
sebut mempunyai Cv= 3,28.103 cm2lmnt untuk tekanan dari 0,8 sampai
1,6 kg/cm2.
1) U = 107o
r, ).Il'
44 =3'\4
= . (roo/o)r= o,oo7g5
0.0078s
t = -::E' (150)'z = 53849,08537 menit
3,28. l0-
= 0,1024tahun
2) U = 20o/o
3'
w \.u' .L4 . (2oo/o)2 =
44 =
= o,o3l4
t =T'.H'
Cv
H = 3m=300cm
Cv = 3,28.10-3 cm2lmenit
1) U = 107o
L.u'- 3'L4. (lo7o),
Tv = = o,oo785
44
.{i_
o'00785-
t- . (3oo)'? = 2t53g6,3415 menit
3,28.10-
= 0,4098 tahun
2) U_ 20o/o
\.u, = 3'14
TV= . (2oo/o)2= 0,0314
44
0'0314-
f= . (3oo)'z = 86t859,7561 menit
3,28. I0-
= 1,6397 tahun
3) fJ= 30o/o
TV= L.U,
44 ='''n
. (rooro), = 0,07068
0'07968-
[= . (3oo)'z = l93939o,244menit
3,28. r0-
3,6898 tahun
4) U- 40o/o
3'14
Tv= L.u,
44 =
. (4oo/o)z = 0,12566
0'12566-
1= . (300), = 3447982,805 menit
3,28. r0-
= 6,5600 tahun
s) U=50%
3'14
Tv= L.(.1'- . (5oo/o)2= 0,19635
44
0'19635-
1= . (300)'z = 5387652,439 menit
l0-
3,28.
= 10,250 tahun
6) U = 600/o
3'14
Tv = L.U'-
44
. (6o0/o)2 = 0,28274
0'28274-
1= . (300), = 7758t09,756 menit
3,28.10-
= 14,760 tahun
7) U = 70o/o
Tv= -
- 0,085 0,933 log( 1-Uv )
TV= - 0,085 - 0,9331og ( 1-0,90 )
0,848
0'848
+-
L_ - . (3oo)'z = 23268292,68 menit
3,28.10-
44,270 tahun
Penyelesaian:
karena di bawah fondasi ada beberapa lapisan tanah lempung, maka
perlu dihitung besarnya penurunan untuk masing-masing lapisan terse-
but. Penurunan total merupakan jumlah dari penurunan masing-msing
Iapisan lempung.
-14.00
-17.00
s. = c'rlorPo+P
"
' l+eo Po
Po = 2.1,6 + (4 - 2) .1,92 + (10 - 4) (1,92 - l)
= I2,56tonlm2
= l,256kglcm2
Cc = 0,23
eo = 0,80
H = (12-8)=4tn=400 cm
+0.00
-2.00
-4.00
II Lempung abu-abu
-8.00
-10.00
:t2.oa
Berat total tiang setelah dikurang berat tanah galian adalah 240 ton, maka:
P _240_
240
A 85,757
= 2,799 ton/m3 = 0,2799kglcm'
Lempung mempunyai:
mv = 2,50. 10' cm2lkg
Cv = 1,50.103 cm2ldt
Ch = 2,50. 103 cm3/dt
Direncanakan dibuat sand drain dengan diameter= 40 cm, sehingga sete-
lah 6 bulan sisa penurunan yang akan terjadi tinggal2,50 cm. Tentukan
jarak sand drain dengan susunan bujur sangkar!
Penyelesaian:
Penurunan total (S)
S = rlv.H .Ap
= 2,50 .102 . 1000 . 0,65
= 16,25 cm
Setelah 6 bulan (183 hari) sisa penurunan tinggal 2,50 cm, berarti:
u - st -16'25-2'50 = 0,g5 ( s5 70 )
s 16,50
Dalam waktu 183 hari (t), besarnya TV adalah:
Cv.t 1.50.10-3
Tv = ------:- = .183.24.3600
d" --_=-
1000'
= 0,0237 dari Tabel 9.2 didapat Uv = 0,17 ( 17 o/o)
(1 -U) =(1 -Uv) (1 -Uh)
(1 - 0,85) = (1 - 0,17) (1 - Uh)
,,,
vtt
(1-0,17) - (l -0,85)
-
(1-0,17)
Uh = 0,82
R
n =-
r
r = 0,20 (diketahui)
R =0,20nmeter -
Ch-.t
Th =
(2R)'
24'7-05 24,705
Th = n2
atau n2=
Th
E4Jos
\rn
n-l-
Dengan interpolasi linier dari Thbel 9.3, untuk Uh = 0,82 didapat harga-
harga sebagai berikut:
n51020
Th 0,204 0,345 0,492
Apabila harga Th dicari dengan menggunakan persamaan di atas
* = 'n,10', maka didapat harga-harga sebagai berikut:
n'
n51020
Th 0,ggg 0,247 0,062
Untuk mencari besarnya nilai n yang dimaksud, dibuat grafik hubungan
antara Th dan n sebagai berikut:
L2
Ort
\
ft06 \
I \ lrrdrcrft
ln*
or2
Jl I
t-
0
I ,ldltlur{
o 5 ls 20 2:i
"1-*,
Soal Latihan:
1. Pada saat tes konsolidasi terhadap contoh tanah di laboratorium diper-
oleh data sebagai berikut:
2. Pada saat tes konsolidasi terhadap contoh tanah lempung jenuh air diper-
oleh data sebagai berikut:
Tebal contoh tanah pada keadaan awal = 19,00 mm dan pada akhir per-
o/o, G
cobaan kadar air tanah 19,8 = 2,73.
a. Gambarkan grafik hubungan e - R tentukan harga mv untuk beban
1,0 - 2,0 kglcm2 dan 10 - 15 kg/cm2!
b. Gambarkan grafik hubungan e - log R dan tentukan beban pre-con-
solidated-nya, serta tentukan harga cc untuk beban 10 - 15 kg/cm2!
,il
Pasir E=1,92ton/m3
-2.00
m.a.t -3.00
-9.80
':.:.:.:.t:.:.:.:':.:.ll:.:.:.:............"'.'.*
':.-......'.......'.'.'.'...'.................'.'...'tJ
Catatan:
Perhitungan penyebaran tekanan digunakan persamaan Fadum sebagai
berikut:
-l
r-_j_f
rI m.n (2+m2 +n2 tntr+n-l
m.n
znl{t+m')(r+,i'z)Jl+ m'+n' " Jt+ m'+n'
)
10.1 Pendahuluan
|alur atau lintasan yang dilalui oleh partikel-partikel air yang bergerak me-
nembus suatu material tembus air (ltermeable) dapat digambarkan dengan
serangkaian garis aliran \flow line). Garis-garis arus tersebut hampir meru-
pakan kurva-kurv a y ang sej aj ar, karena air cenderung menempuh j arak,vang
terpendek dari satu titik ke titik lainnya, lihat Gambar 10.1.
Titik-titik pada setiap garis aliran yang mempunyai tinggi tekanan sama da-
pat dihubungkan satu sama lain, hingga membentuk suatu kurva lain yang
dikenal sebagai garis "equipotensiall' Garis equipotensial ini memotong
tegak lurus garis aliran, lihat Gambar 10.2.
:
r Gambar 10.1 Garis atiran .l. Gambar 1O.2 Flownet
pola yang terbentuk oleh perpotongan kedua garis tersebut hampir menyeru-
garis arus
pai bentuk persegi. Perpotongan-PerPotongan kedua rangkaian
ia, garis equipotensial dikenal sebagai jaring-jaring aliran atauflownet'
sebagai berikut, lihat
Selanjutnya, ditinjau terhadap aliran air dalam tanah
dari kaca berisi
Gambar iO.l. T".ruh ditempatkan dalam bak air yang dibuat
air.DenganadanyaperbedaantinggimukaairantarabagianAdanbagian
B sebesar h, maka air akan mengalir dari kiri ke
kanan' Tampak jelas bahwa
Umumnya garis
lintasan partikel air dapat digambarkan sebagai garis aliran.
aliran ini akan sejajar satu dengan yang lainnya'
DalamGambarl0.3,garisaliranadalahgaris0-5'1-6'2-7'3-8'dan4-9'Dae-
channel)' Apabila
rah antara garis aluraln diketahui sebagai alur aliran lflow
(titik 0, l, 3 dan4), menu-
2,
terhadap bidang I - I ditinjau suatu titik tertentu
akan selalu
rut hukum Bernoulli tinggi tempat + tinggi tekanan hidrostatis
konstan, sehingga:
ditulis bahwa h +
Ho + zo = h1 + zl =h2 + z2 + h3 + z3= h4 + z4 ataudapat
z selalu konstan (tetaP).
Gambar 10.3
Atiran air
datam tanah
ran
(flow channel)
( Gambar 10.4
Flownet pada
konstruksi
bendungan
N
Untuk mengetahui keamanan terhadap bahaya piping (terjadinya pipa-pipa
kecil untuk rembesan di bawah bendungan) dapat diketahui dengan 2 cara:
1. Membandingkan antara gaya berat dan gaya angkat yang terjadi pada
tanah di bagian belakang bendungan, lihat Gambar 10.5.
ni= 3,2 Ah
Contoh Soal:
Buatlah sketsa yang rapi dari sebuahfowref untuk rembesan di bawah turap
pada gambar di bawah ini, kemudian perkirakan besarnya debit rembesan
dalam m3/menit/m paniang turap, jika diketahui angka permeabilitas pasir
adalah 18. 103 mm/detik.
Penyelesaian:
a. Sketsaflownet
Soal Latihan:
1. Gambar di bawah memperlihatkan penumpang suatu bendungan elak
(coferdam), aliran dapat dianggap sebagai dua dimensi. Buatlah sketsa
sebtahflownet (pada sebelah kanan saja). Dasar lapisan tanah keras ter-
letak pada 2 m di bawah ujung turap dengan k = 0,015 cm/detik.
I,
t,,
,
t-T 6,5m r
I"
Tentukan juga:
a. Debit rembesan yang terjadi!
b. Angka keamanan terhadap bahayapipingt
! , tetar nrncet
.;f+-
(down stream
Kemiringan lereng h,lh:, (up streap slope) maupun lereng hl]lir
lereng hilir =
slope) diben notasi 1 : m atau 1 : n dengan sudut kemiringan
adansudutkemiringanlerenghulu=p'Denganadanyarembesan'maka
di bagian
tanah di bawah garis rembesan akan terendam air, sehingga tanah
(tekan-
bendungan y"rg dilul.ri rembesan akan menderita tekanan hidrostatis
an air diam), sedangkan tanah di bagian bendungan di atas
garis rembesan
dapat berupa tanah basah, kenyang air' ataupun kering'
LL.L Pola Rembesan pada Lereng Hulu
Kemiringan lereng hulu (up steam slope) merupakan garis equipotensial yang
pertama (harus EG. Gambar 11.1). Dengan demikian, pola aliran rembesan
pada lereng hulu selalu tegak lurus pada garis EG. Pola garis aliran rembesan
pada lereng hulu, ditentukan berdasarkan bentuk kemiringan lereng (q : 900,
<p < 90, atau <p > 90" ), lihat Gambar 11.2'
.
'
6y
tgountuko = 0,makatgq = sinq
6x =
l=
1. Iika di bagian hilir tidak ada air, maka garis rembesan akan menying-
gung garis kemiringan lereng hilir, lihat Gambar 11.4.
( Gambar 11.4
Pota atiran
Rlfitik singgung) rembesan pada
lereng hitir
ketika di bagian
hilir tidak ada
air
Gambar 1 1.5
Pola atiran
rembesan pada
[ereng hitir
ketika di bagian
hitir ada air
3. |ika didapati konstruksi drain pada bagian lereng hilir, maka pola oaliran
rembesannya dibedakan menjadi 3 keadaan, yaitu untuk o = 90 , o )
o
90 , dan q =180 , selanjutnya lihat Gambar 11.6.
o
Catatan:
Fungsi drain adalahuntuk menghindari kemungkinan tergerusnya butir-
butir tanah akibat adanya aliran rembesan. Bahan yang dipakai untuk
drainharts memenuhi syarat sebagai filter sehingga air dapat mengalir,
tetapi butir-butir tanah tidak ikut terbawa aliran. Dalam hal ini butir-
butir tanah tidak ikut terbawa aliran, karena butir-butir tanah ditahan
oleh konstruksi drain.
fr
Gambar 11.6 Pota atiran rembesan pada tereng hilir untuk berbagai bentuk
konstruksi drain
( Gambar 11.7
Sketsa
parabota
Keterangan:
F - titik api = fokus
L = garis arah jarak puncak (titik V) ke garis arah (t) = y11
VH = disebut lzP atauYzparameter
p = parameter
1. Bila dibuat garis tegak lurus melalui F, maka FB = P
2. Garis singgung titik B dengan sudut 45 "
Apabila pada puncak parabola (titik V) dibuat sumbu x dan sumbu y, maka
didapat persamaan parabola sebagai berikut:
t'=2Px
Untuk memudahkan perhitungan soal rembesan dibuat sumbu y melalui ti-
tik api (titik F ), sehingga persamaan parabola menjadi:
X, =x+YzP
t' = 2p(x+Yzp)
t' = 2px+ p'............. ..................... 11.1
6rrBr*rbohdery
Oil$fit trI
UpttnElll : rbpe
dopc-\ J
Yo':2Pxo*P'
pr+Zpxa-yor=0
Dengan menggunakan persamaan abc besarnya nilai P dapat diketahui,
vaitu:
2
-xA+rl4x^'+4^, (diambilyangpositif)
O =T
f-= .
p= -xe4rl*o'*/^' ......... -..--.-11.2
i,
21o. Mekanika Tanah - Teori, Soal, dan Penyelesaian .tri
tri
l!l
'r'l]'
ri:
r ,ii$
p dapat dicari, maka penggambaran parabola dasar dapat di-
Setelah nilai
lakukan dengan mencari nilai y dan x menggunakan persamaan 11.1 dan
dibuat tabel, misalnya:
x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dst
? ?
v ? dst
Gambar 1 1.9
Pota atiran
rembesan
pada lereng
hitir
c. q>90o
H
-- - Garis parabola dasar '% p
Garis aliran rembesan
ii
P
1-Cos <p
P = La+a
I =c[ maka:
La+a- P
1-Cosg
A,a
Oleh Casagrande telah dibuat hubungan antara dan o sebagai ber-
a+ La
ikut, lihat Tabel 1 1. 1.
A,a
Tabel 1 1.1 Hubungan antara dano
a-l La
'La -
a+La
6e)
0,37 30
0,32 60
0,26 90
0,19 t20
0,14 t35
0,11 150
0,00 180
Untuk = a 900
Cos 900 = 0
Berarti P=Aa + 1
A'a 2
= 0,26
a+ La
Dari persamaan 1 dan 2 didapat hubungan sebagai berikut:
La = 0,26p
Untuk sudut a < 300, maka tg o. = Sin a
1. Untukc<30o
2. Untukc>30.
0,3A',D',,
Q=k.a.Sina.tga ..n.4
Batasan y, adalah dari a sin o sampai h,, dengan demikian bila diselesaikan
secara intergrasi sebagai berikut:
a J6x=t lfit
Q(d - a cos o ) = h,' - a2 sin2o )
:(
k(hr'-a'Sin2a)
Q= 11.5
2(d-aCos.)
Dari persamaan ll.4 dan persamaan 11.5 didapat:
k(hrz
-azsin'a)
k' a' Sin o' tga = jA-rc*d")
hr' - u'Sin2a - 2 a.d Sin o tg c - 2 a2 Sinz a . Cos o, bila dijabarkan lebih lanjut
akan didapat persamaan sebagai berikut:
d d' _ h,.'
a =--Coscx Cos'a Sin2 u
11.5
tL:asincr
h,=dtg"- J*tg'o-h: ..............rt.7
1
tgs: -
m
hr= -
m
1
E,
IL.S.Z Bendungan/Tanggul dengan cr > 30o
Bendungan atau tanggul dengan kemiringan lereng hilir lebih besar 30o, per-
hitungan debit maupun aliran rembesannya sebagai berikut:
Persamaanparabola t' = Zpx + p2 atau y= ,lZp**f
Q = V.A
Pada jarak x dari titik api F, luas penamPang basah aliran rembesan (A) ada-
lah:
A_ 1.y
[= k.i
i- hydraulic gradient pada suatu titik
6y
i-
6x 6v
Q= k. i. A = k .;t.
ox
V
y= ,,lzpx+ p'
6y _Pr-;
6r 1l2Px+ P'
Q= k+ l;p..f ,dengandemikian
1l2Px+ P" .......... 11.9
Q= k. p............
SF
"'-
= .@.-,rurnvakx=4kz,berartiSF
rrrrroq'r/qM-aM, uLr.rlrur -= . E = .@-
-
*,
=,
\kr \f, \
Untuk menghitung debit rembesan yang melalui badan bendungan (q,) ai-
hitung, dengan anggapan bendungan/tanggul berada di atas lapisan tanah
rapat air, sehingga dapat dihitung dengan cara sebagaimana yang telah di-
sampaikan sebelumnya. Adapun untuk menghitung debit rembesan yang
melalui tanah dasar (qr), dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut, lihat Gambar ll.l2.
dengan:
Gambar 1 1.13
Bendungan
di atas
tanah dasar
tidak kedap
air dengan
konstruksi
drain
Gambar 11.14
Bendungan
dengan inti
kedap air
Bagian shell, dibuat dari tanah yang stabil tetapi lebih Poreous, misalnya
gravel, rock, dan lain-lain. Bagian inti (core) dibuat dari tanah rapat air, mi-
Contoh:
darirockfill dengan k, = 1,5.10-'zcm/detik
Bagian I dibuat
Bagianlldibuat dari clay dengan L = 1,0.104 cm/detik
maka = k2
l' = 1'0.10 = 150 >>> o
=g-
Berdasarkan nilai perbandingan di atas, maka bagian rockfill dianggap tidak
menahan debit rembesan. )adi, bagian rockfill dapat dianggap sebagai kon-
struksi drainage saja. fika ) tidak begitu besar (< 10), maka bagian shell
dengan k, masih itut menaf;'an debit rembesan.
Contoh perhitungan:
lb^l
b= r/z (b. + bo )
u=L.u
'k,
Dengan demikian, bentuk konstruksi menjadi seperti berikut:
++
lb'l
Shell kr
+b+
h, n'
kr Shell ,n",, kr
tanggul.
Penyelesaian:
PatP= 0,5475m
LIT 20 5 4 3 2 1
| 10rl
kr=0,3.104cm/detik
kz=0,5.10-2cm/detik
Penyelesaian:
c = 180o
Koordinat titik A:
x^=d
= (2,25 + 10 + 2,25)-30-0,7.(2.20) = 52m
Y^=H=20m
Titik A terletak pada parabola, maka:
Y^'= 2.P.xe+P'
p2 +
I04 p - 400 = 0, bila p dicari dengan persamaan ABC, didapat
P=3,14m
persamaan parabola dasar
t' = 2.p.x+p2
t' = 2.3,714 x+ (3,7L4)2
t' = 7,428x+ 13,794
Harga x antara 0 sampai dengan 52 m
Titik I 2 3 4 5 A
x (m) 0 10 20 30 40 52
v (m) 3,7I 9,38 I2,74 15,78 17,83 20
sebagaimana telah dipelajari di muka, bahwa untuk penggambaran garis
aliran rembesan sebagai berikut:
Pada lereng hulu : Garis aliran rembesan tegak lurus lereng hulu.
Pada lereng hilir: Dengan adanya konstruksi drain datar, maka a = 1g0o
sehingga garis aliran rembesan akan berimpit dengan garis parabola
dasar (tidak perlu adanya koreksi).
+ 10m
SF =,8-= E.*'
l-=
\kz ! t.to*
k = Jk-k, = "[4.10-:D = 2.10-6 m/detik
f?f^la
x.,{ml., 0 4 8 t2 16 20 24 d=27,0
Y htt 3,3 4,9r 6,10 7,10 7,98 8,77 9,49 H=10,0
Soal Latihan:
1. Suatu tanggul tanah yang menahan air mempunyai ukuran-ukuran se-
perti terlihat pada gambar. Tanggul dibuat dari tiga lapis tanah yang
masing-masing anisotropis, dengan koefisien permeabilitas sebagai ber-
ikut:
Lapisan I = kx = 1,50.10s cm/dt ikz = 1,00.10scm/dt
Lapisan II = kx = 2,00.10s cm/dt i kz = 1,50.105cm/dt
Lapisan III = lix = 1,80. 10 s cm/dt i kz = 1,25.10s cm/dt
meter panjang!
b. Gambarkan garis rembesan pada badan bendungan!
c. Bagaimana jika muka air di belakang bendungan cukup tinggi = 5 m.
Apa pengaruhnya terhadap debit rembesan dan garis rembesan?
LIT 20 5 4 3 ) I
6 1,15 1,18 1,23 1,30 1,44 1,87
Gambar 12.1
Model penampang
metintang
bendungan
ii
c. Daya dukung tanah izin (o) tanah tak dilampaui.
d. Bagian-bagian konstruksi tidak pecah oleh gaya-gaya yang bekerja.
2. Dari segi hidrolika, energi aliran air harus diredam dengan mernbuat
bangunan terjunan, sehingga energi aliran air tidak menyebabkan ter-
jadinya gerusan atau erosi pada tanah bagian hilir. Pengaruh akibat
gerusan dapat memperpendek jalan air di bawah konstruksi, sehingga
kondisi kritis akan mudah dilampaui.
Hydraulic gradient ini tidak boleh mendekati kritis. Hal yang berpengaruh
terhadap besar kecilnya hydraulic gradient addah jenis tanah pada dasar
sungai dan dimensi/ukuran fondasi bendungan. Aliran air rembesan akan
membawa butir-butir tanah, sehingga dapat menyebabkan terjadinya peris-
tiwa piping yang membuat konstruksi bendungan ambles dan rusak.
t $
12.2 Bendungan untuk Sungai Membawa Batu
Bentuk bendungan yang dibangun pada suatu sungai yang apabila banjir
membawa batu, disarankan tidak menggunakan lantai bawah, sehingga ti-
dak ada kolam olakan,lihat Gambar 12.3.
Gambar 12.3
Bendungan untuk
sungai membawa
batu
{ Gambar 12.5
Penampang
bendungan
cl = 45o
o.2 > 45o
h5=i
I
L-=Lv
*3 +:Lh
1y = jumlah semua garis vertikal
= vl+v2+v3+v4+v5+v5
= a+c+e+g+i+k
Lh = jumlah semua garis horizontal
= hl+h2+h3+h4
= b+d+f+h+j
CL = creeP ratio Lane = +
H
Nilai creep ratioLane (Cr) daPat dilihat pada Thbel 12.1
- Fine sand 7 15
Medium sand 6
- Coarse sand 5 t2
- Fine qravel 4
- Mediurn gravel 3,5
Gravel and sand 9
Coarse sravel includine cobles 0
Boulders, gravel and sand 4-6
Sebagaimana teori Bligh, teori Lane juga dapat dipakai untuk menghitung
tekanan ke atas. fika didapat harga C, < C untuk tanah tertentu, maka untuk
mengatasinya dapat dilakukan dengan cara:
Contoh Soal:
Suatu bendungan dengan penamPang dan ukuran tergambar, terletak pada
lapisan tanah pasir kasar yang mempunyai creep ratio menurut Bligh = 15
dan menurut Lane = 6. Selidikilah apakah konstruksi tersebut tidak cukup
aman terhadap bahaya sespage? Apabila tidah rencanakan perbaikannya se-
hingga aman berdasarkan teori tersebut.
Penyelesaian:
a. Teori Bligh
Menurut teori Bligh lintasan rembesan yang paling berbahaya adalah
sepanjang garis kontak antara dasar fondasi dengan tanah, yang disebut
garis creep perbandingan antara garis creep (L) dengan selisih muka air
(H), disebut dengan creep ratio menurut Bligh (C").
b. TeoriLane
Menurut Lane dibedakan creep arxhvertikal dan arah hotizontal. Creep
vertikal 3 kali lebih besar creep horizontal.
Panjang weighted creeP (Lw') menurut Lane adalah:
Lt .l>,n
rw= 11 3t
Untuk garis miiing bersudut S 45" dianggap horizontal
Untuk garis miring bersudut > 45" dianggap vertikal
Untuk penarnPang bendungan seperti di atas:
or = 63,43o
v = l+2 + 1+ 3=7m
h =3+18 + | =22m
1w= !v + lsr
3zt
1
=7 + -I .22 = 14,33 m
weightedcreepratio c,=
,H74 = 'n:' =2,a47
Tanah dasar fondasi berupa pasir kasar, memiliki weigfuted teep ratio cr= 6
StabilitasBendungan(Werl ZSS
I
Karena harga C, = 2,047 ( C, = 6, maka konstruksi bendungan tidak
aman terhadap bahaya seepage.
Rencana perbaikannya:
Untuk perbaikan dibuat lantai depan pada bendungan tersebut:
Berdasarkan teori Bligh:
L Y"ns dibutuhkan
: :l I= 105 meter
L tersedia = 29,12 meter
a. Menurut Bligh
-Io.rr,n
H-
0.50m
+-+
0.50m 0.50m
r (7.1x 101 + 5.5 = 75.5 m I
b. Menurut Lane
#
0.50m
H.
0.50m 0.50m
r (7.5x3)+5.5=28m I
ANALISIS STABILITAS
LERENG
13.1 Pendahuluan
suatu massa tanah yang mempunyai permukaan miring selalu ada kecen-
derungan bahwa sebagian massa tanah tersebut akan longsc,r dari lokasi
yang teuit, tinggi ke lokasi yang lebih rendah. Longsor akan teriadi
jika gaya
g.r* yurg terladi dalam tanah (T) melampaui gaya tahan {e';':r (N) dari ta-
nah tersebut atau n = N/T < l. Gejala Seperti ini akan terasa sangat penting
untuk diketahui, terutama pada proyek-proyek yang berhubungan dengan
penimbunan maupun penggalian tanah seperti proyek pembuatan jalan di
daerah perbukitan, proyek bendungan tanah, dan sebagainya'
pernyataan di atas bahwa longsor akan terjadi jika gaya geser yang terjadi
dalam tanah melampaui gaya tahan geser yang dipunyai tanah merupakan
teori yang kelihatannya sangat sederhana, tetapi kenyataannya di lapangan
memerlukan analisis stabilitas yang teliti dan cukup rumit- Hal ini paling di-
dapat
sebabkan oleh dua hal yang cukup beralasan. Pertama, bahwa longsor
bah-
terjadi pada berbagai tempat d.i permukaan tanah yang miring. tr(edua'
antara
wa kekuatan geser yang terjadi dalam tanah dapat berubah setiap saat,
lain dapat disebabkan oleh air tanah ataupun faktor pengubah lainnya.
Suatu bukit yang sudah stabil, tetapi longsoran pada bukit tersebut
kadang-kadang masih juga terjadi. Hal ini dapat disebabkan oleh per-
ubahan sifat tanah, seperti perubahan berat volume tanah karena adanya
air yang masuk ke dalam tanah, perubahan karena pengaruh dari luar,
misalnya karena ulah manusia, dan sebagainya.
( Gambar 13.1
Pengurangan tinggi
tereng
( Gambar 13.2
Mempertandai
tereng
Gambar 13.3
Pertindungan
kaki lereng
(b)
Gambar 13.4
Perlindungan
lereng dengan Tampak depan
drainase
a. Tampak samping
Bidang longsor pada umumnya akan membentuk garis lengkung yang dapat
dianggap mendekati bentuk lingkaran. Bentuk bidang longsor yang banyak
dijumpai di lapangan, antara lain (lihat Gambar 13.5a-13.5e).
1. Longsor di bagian atas saja (talut longsor sebagian),lihat Gambar 13.5a
Gaya yang menyebabkan massa tanah bergeser (T) adalah komponen gaya
berat massa tanah yang sejajar dengan bidang kontak, dengan T = W Sin cr.
Gaya yang menahan adalah gaya akibat adanya kohesi (c) dan gesekan (f).
Besarnya gaya tahan akibat adanya kohesi (c) dan gesekan (f). Besarnya
gaya tahan akibat adanya kohesi adalah sebesar L.c (L= panjang bidang
kontak), sedangkan gaya tahan akibat gesekan adalah komponen gaya
berat massa tanah yang tegak lurus bidang kontak (N) dikalikan dengan
besarnyakoefisien gesek (f), sehingga N = W Cos cr . f .
Dengan demikian, besarnya angka keamanan lereng (n) dapat dicari de-
ngan persamaan sebagai berikut:
a. Untuk tanah non cohesive (c = 0)
N W Cosa. f ........ 13.1
T W Sina
b. Untuk tanah cohesive (c * 0)
. N+I.c WCosa.f+L.c
t3.2
T W Sina
Apabila dalam perhitungan stabilitas memasukkan gaya gempa, maka
perhitungan angka keamanan lereng sebagai berikut, lihat Gambar 13.7.
ft =-o
7
untuk tanah cohesive, maka nilai angka keamanan dapat dicari dengan
persamaan sebagai berikut:
a. Untuk tanah tidak terendam
L.c+o tgg
n=- 13.5
7,
Metode yang disampaikan dalam bab ini untuk menganalisis stabilitas le-
reng pada tanah yang sejenis. Dalam hal ini dikenal dua metode, yaitu:
a. Metode Culmann, metode ini dapat digunakan untuklerengvertikal
(s = 90') atau mendekati vertikal.
b. Metode angka stabilitas (stability number), dengan menggunakan
Chart Tailor.
Methode Culmann
Dalam metode Culmann diasumsikan bahwa kelongsoran (sliding) akan
terjadi melalui kaki lereng,lihat Gambar 13.9.
Gambar 13.10
\ Tiga tipe
,\. ketongsoran
//
Gambar 13.11
Hubungan antara
B dengan Ns untuk
tanah cohesiye
(q=0)
Sumber: Cheng Liu
and Jack B.Evett
dt ,/
f
r*r:f &-
tGt
zIt / k W i!,
16
t
.4,
,@ Y,
/'.
n.{
ru irtr
A q 12 "4
I
#Tg1([3|1
G--
re**lqjQft
n+eaatcHb-
c.&r
I
* rr rrsffr'f*
---+ p-
/
tll t I
1 Gambar 13.12
Hubungan antara
B dengan Ns
*irJ t
r /
/ untuk tanah yang
Mempunyai c dan g
Sumber: Cheng Liu and
$
a Jack B.Evett
I
a
fl' r
a
ft /
/, ,/ ./
1. / * -4 D
I
tL.ln
I
u
rI
** i e
w1
w2
V
,' w8 vl
,li
w6
w5
L L
w4
w3
t
\-_* I * J L
n=-=4
IN E(WCosF)rgq
13.10
>,7 >(Wsrnp)
b. Untuk tanah cohesive (c * 0)
IN+EI.c E(WCosB)rg9+LL.c
n= 13.11
ZT =
>(ws,n0)
Apabila dalam perhitungan stabilitas memasukkan gaya gempa, maka
perhitungan angka keamanan lereng sebagai berikut:
-
a. Untuk tanah non cohesive (c = 0)
E(N-Ne) E(WCosp -ESinp)rgq t3.t2
n=
2,(T +Te) I(WSinB +ECosB)
( Gambar 13.15
Tempat titik-
titikpusat
[ingkaran
tongsor cara
Fe[[enius
I :0,58 60 29 40
1 : 1,00 45 28 37
1 : 1,50 33,8 26 35
I :2,00 26,6 25 35
I :3,00 18,4 25 35
1 :5,00 1 1,3 25 37
Penyelesaian:
3
tg30o=
-
1.il
A- ---'- = 5,196 meter
tg30"
B+5 = A+2
B = 5,196 + 2 - 5 = 2,196 meter
3
Sin 30o =
nL -
L= ' =6meter
Sin30'
Berat tanah yang akan longsor (W):
W= r/2.8.3.y = y2.2,,196.3.1,6 = 5,27A4ton
T = W Sin a = 5,1704 sin 30" = 2,6352 ton
N = W Cos q = 4,1704 cos 30" = 4,5640 ton
I.c+NfgrP
tr-
T
6.1+4,564tg25"
n =- = 3,08>1,5
2,6352
3. suatu lereng dengan data dan ukuran seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah ini:
C = 1,5 ton/m2
(D
= 10o
E = 1,7 ton/m3
n, c 1,5
ternyatan*n(1)
=---= =-
cd 1,847
=0,81
(2) dicoban=0,9
tgq
o'=:^ tgl}"
tgc[d= =0,1919
n 0,9
arc tg 0,1919 = 11,0846o
;l
-fl
1,7. 10
10=
cd
1.7.10
cd - = 1,70
10
, c 1,5
cd 1,70
Untuk menghasilkan n yang dimaksud dilakukan interpolasi. Lihat gam-
bar berikut ini:
1.1
E
l!
o.r, -----
0.85
--or9-
: 0.81 -----
0.8
tI o.z
= 28,48 meter
I 8,80 - 4,50
2 20,80 - 3,20
3 29,60 3,52
4 32,00 t2,o0
5 22,80 16,80
5 6,80 9,64
x 120,88 34,64
'3+
34,64
=2,97 > 1,50 (aman)
I -63 358
2 -51 1450
3 86 2460
4 722 3060
5 t470 3300
6 1880 3130
7 2200 2270
8 950 91
t 7r94 161 19
Panjang busur lingkaran longsor = 36 ft, sudut gesak dalam tanah = 5o,
Penyelesaian:
Soal Latihan:
1. Suatu lereng yang tingginya 5 meter dengan kemiringan | :2,4 seperti
pada gambar di bawah ini. Pusat lingkaran longsor o terletak pada jarak
6 meter di atas A dan 6 meter di sebelah kanan A, lingkaran longsor
melalui A. Tentukan angka keamanan lereng tersebut dengan metode
pias jika diketahui:
Berapakah faktor aman suatu lereng tanah setinggi 6 m dengan sudut le-
reng 60', apabila bahan tanah lereng mempunyai T = 1,6 ton/m3, A = 2C,,
danc=0,17kglcm"?
Dari stability number Chart Tailor terbaca:
o 10' 150 200 25
Ns 0,14 0,12 0,10 0,07
7. Suatu lereng bendungan rockfill dikehendaki mempunyai angka keaman-
an 1,2. Berapakah lereng hulu dan lereng hilir bendungan ini apabila
bahan batu yang digunakan mempunyai T,n= 2,2 ton/m3, A = 40, se-
dangkan koefisien gempa = l0Vo?
|.E., Bowles. L984. Engineering Properties of Soils and Their Measurement. International Student
Edition. Singapore: Mc.Graw-Hill International Book Company.
-. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah.Alih bahasa Ir fohan Kelanaputra Hainim.
fakarta: Penerbit Erlangga.
-. 1984. Foundation Analysis and Design. Third Edition. International Student Edition.
Mc.Graw-Hill International Book Company Singapore.
Liu, Cheng and |ack B. Evett. Soils and Foundations. Prentice- Hall. Inc, Englewood Chiffs, New
fersey 07632.
Meyerhof, G. G. 1965. shallow Founddations. proceedings ASCE. vol.91 No.sM2.
-. 1976. Bearing Capacity and Settlement of Pile Foundations. Preceedings ASCE, Vol.
102, No. GT3.
Taylor, Donald W. 1948. Fundamental of Soil Mechanics, ]ohn Wiley & Sons Inc, New York.
Copyright @ lg{g,by |ohn Wiley & Sons, inc, Reprinted by permission of |ohn Wiley &
Sons, Inc.
Terzaghi, K. 1943. Heoritical soil Mechanics. Iohn wiley & Sons, New York.
Terzaghi,K. and Peck, R. B. 1967. Soil Mechanics in Engineering Practice (2nd edition)' lohn
Wiley and Sons, New York.
KECEPATAN
l km/h = 0,62137 mile/h
l km/h = 0,27778m|s
l km/h = 0,91134ft|s
l km/h = 0,53996 knots
l mile/h = 1,6093 km/h
I m/s = 3,6 kmlh
I ft/s = \A92728lqnlh
I knots = L,852 km/h = 1,151 mph
VOLUME
I cm3 0,061024 in3
lm3 35,315 ft3
I Liter 10-3 m3
1 Liter 0,0353 ft3
1 in3 16,387 cm3
1ft3 0,028317 m3
I galon 0,13368 ft3
l galon 3,7854 x 10-3 m3
GAYA
l Newton 1kg.m/s2
l Newton o,2248tlbf
l lbf 32,t74Ib.ft/s,
l lbf 4,4482 N
TEKANAN
lPa = 1 N/m2 = L,4504x 10 a lbf/in2
I bar = 10s N/m2
1 atm = 1,01325 bar
l lbfiin'z = 6894,8 Pa
l lbf/in'? = l44lbflflc
1 atm = l4,696lbflin'?
Pada awalnya, buku tersebut ditulis dalam bentuk diktat sebagai bahan kuliah di Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar. Namun, karena kebutuhan yang
semakin meningkat, maka buku-buku tersebut dicetaklebih banyak, dengan bentukyang
lebih baik, dengan harapan lebih bermanfaat.