A. PENGERTIAN KREATIFITAS
Kreativitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar kreatif,
yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Sedangkan, kreativitas sendiri
memiliki arti kemampuan untuk menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru yang
berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir dalam cara-
cara yang baru dan tidak biasa serta menghasilkan pemecahan masalah yang unik
(Santrock, 2007).
Kreativitas sebagai suatu kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
1. Baru (novel), yang diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik,
aneh dan mengejutkan.
2. Berguna (useful), yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis, mempermudah,
mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi
hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yang baik.
3. Dapat dimengerti (understandable), yang diartikan hasil yang sama dapat dimengerti
dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu
saja, tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan dan tak dapat diulangi.
B. CIRI-CIRI KREATIVITAS
Jika orang biasa hanya penuh pada pakem dan berpegang teguh pada nilai-nilai
kewajaran secara umum, hal tersebut tidak berlaku pada orang kreatif. Pola pikir kreatif
akan membuat kita keluar dari lingkaran kewajaran tersebut. Kita mampu membuat
terobosan dan jalan yang baru. Jalan tersebut tentu saja belum pernah dilalui oleh orang
lain. Namun kita akan tetap berani mencoba melewatinya. Bisa dikatakan, orang biasa
hanya akan berjalan ke satu arah, sedangkan orang kreatif berjalan ke segala arah.
2. Percaya diri
Tanpa rasa percaya diri, ide-ide kreatif hanya hanya tinggal di kepala saja. Tidak
ada gunanya, karena itu tidak membuat kita memiliki sikap. Ide-ide kreatif akan
berguna apabila diselaraskan dengan tindakan nyata. Slah satu penunjangnya adalah
sikap percaya diri.
3. Memiliki keberanian
Keberanian adalah kekuatan bagi kita untuk mau mencoba hal-hal yang baru. Tanpa
adanya keberanian kita akan takut keluar dari lingkaran monoton orang-orang
kebanyakan. Begitu juga jika kita takut merealisasikan ide-ide unik yang kita miliki.
Semua itu percuma saja. Karena pada akhirnya ide kreatif hanya sekedar menjadi ide
saja tanpa terealisasikan.
4. Memiliki kemandirian
Mandiri artinya mampu tidak tergantung pada orang lain. Itu bukan berarti kita
tidak membutuhkan orang lain. Akan tetapi di waktu-waktu tertentu, langkah kita tidak
harus terhenti atau dibatasi hanya karena tidak ada seeorang yang mampu membantu.
Kita harus berani berjalan sendiri, sebab ide-ide yang muncul di kepala kita juga belum
tentu disepakati oleh orang lain.
Jika orang lain mencari aman dengan berjalan mengikuti aliran air, maka orang
kreatif akan berjalan sebaliknya. Mereka lebih memilih jalan yang tidak dilalui orang
lain. Mereka berani melawan arus. Seperti halnya ketika dalam sebuah kompleks
perumahan ada warung sembako yang laris sekali. Melihat peluang yang bagus itu,
kemudian banyak yang ikut mendirikan warung sembako. Ketika semakin banyak yang
mendirikan warung, maka siapa yang menjadi konsumennya? Berbeda jika kita berani
beda mendirikan konter pulsa. Mungkin itu akan jauh memberi harapan tentang
kesuksesan.
Dengan kita bergaul dengan orang-orang yang kreatif, tentu sedikit banyak kita
akan terpengaruh dengan pola pikir mereka.
2. Berpikir positif
Apa yang terbesit dalam fikiran kita, itulah yang akan menjadikan sugesti sekaligus
motivasi bagi kita untuk berbuat. Jika kita terus-terusan untuk berpola pikir negatif,
maka kita tidak akan mungkin bisa menjadi orang yang kreatif. Sebaliknya, jika
kita optimis dan selalu berfikir positif, kita akan mampu melakukan usaha yang
maksimal dan InsyaAllah bisa mencapai apa yang kita inginkan.
Membaca adalah aktifitas yang sangat bagus bagi kita untuk banyak mengenal
tentang banyak hal. Dengan banyak membaca kisah-kisah kreatif seseorang sampai
mencapai kesuksesannya, membuat kita semakin semangat untu belajar dan akan
menimbulkan motivasi kita untuk bergerak menjadi seperti apa yang ia capai.
“Mengapa kamu tidak mencoba cara baru saja untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan
lebih cepat ?”. “Ah, saya takut gagal. Kalau saya gagal atau salah, saya pasti dimarahi, bos!
Jadi lebih baik saya kerjakan saja sesuai dengan yang diperintahkan”. Yah, rasa takut gagal,
takut salah, takut dimarahi, dan rasa takut lainnya sering menghambat seseorang untuk
berpikir kreatif. Tahukah Anda bahwa Abraham Lincoln sebelum menjadi presiden,
berkali-kali kalah dalam pemilihan sebagai senator dan juga presiden ?. Tahukah Anda
bahwa Spence Silver (3M) yang gagal menciptakan lem kuat, akhirnya menemukan ‘post-
it’ notes ?.
“Mengapa saya harus coba sesuatu yang baru ?. Dengan begini saja saya sudah nyaman”.
“Saya sudah sukses. Apa lagi yang harus saya cemaskan ?”. Ternyata bukan masalah saja
yang bisa menjadi hambatan. Kesuksesan, kepandaian dan kenyamananpun bisa jadi
hambatan. Orang yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman
dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa puas
tersebut sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru,
belajar sesuatu yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru. Apple Computer yang
pernah menjadi nomor satu sebagai produsen komputer, pernah tergilas oleh para pemain
baru di industri ini karena Apple telah terpaku pada keberhasilannya sebagai yang nomor
satu, sehingga menjadi lengah untuk menawarkan sesuatu yang baru pada target pasar
sampai perusahaan ini terhenyak dengan munculnya pesaing yang berhasil menggeser
kedudukan Apple. Namun, belajar dari kesalahan, Apple berusaha bangkit kembali dengan
produk-produk baru andalan mereka.
“Coba-coba yang baru ?, Aduh mana sempat ?. Pekerjaan rutin saja tidak ada
habishabisnya”. Apakah kalimat ini pernah Anda ucapkan ?. Jika ya, berarti rutinitas
pernah menjadi hambatan bagi Anda untuk memanfaatkan kemampuan Anda untuk
berpikir kreatif. Mungkin Anda perlu menyisihkan waktu khusus untuk mengisi ‘kehausan’
Anda akan kreativitas, misalnya baca buku tiap minggu (anda bisa menemukan ide brilian
yang bisa Anda adaptasi, atau perbaiki), perluas lingkungan sosial Anda dengan mengikuti
perkumpulan-perkumpulan di luar pekerjaan Anda (siapa tahu Anda bertemu dengan
orang-orang yang bisa mendukung Anda ke jenjang sukses). Tahukah Anda bahwa Mariah
Carey sengaja menyisihkan waktu dari kegiatan rutinnya sebagai penyanyi latar untuk
memperluas pergaulannya ?. Mariah berusaha masuk ke lingkungan pergaulan para
petinggi di dunia musik internasional sebelum akhirnya bertemu dengan produser musik
yang bersedia mensponsori album pertamanya yang langsung menjadi hit dunia ?.
Hambatan 4 : Kemalasan Mental
“Untuk mencoba yang baru berarti saya harus belajar dulu. Aduh, susah. Terlalu banyak
yang harus saya pelajari. Biar yang lain saja yang belajar”. “Memikirkan cara lain ?, Wah,
sekarang saja sudah banyak yang harus saya pikirkan. Lagipula memikirkan cara baru
bukan tugas saya, biarlah atasan saya saja yang memikirkannya”. Ini merupakan beberapa
contoh kemalasan mental yang menjadi hambatan untuk berpikir kreatif. Tidak heran jika
orang yang malas menggunakan kemampuan otaknya untuk berpikir kreatif sering
tertinggal dalam karir dan prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak malas untuk
mengasah otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru, ataupun mencoba yang baru.
Tahukah Anda bahwa Thomas Alva Edison tidak berhenti berusaha untuk memikirkan
cara yang lebih baik dari eksperimen sebelumnya sampai puluhan kali sebelum akhirnya
ia menemukan lampu pijar ?. Bayangkan apa yang akan terjadi jika pada kegagalan
pertama, Edison malas berpikir untuk mengasah kreativitasnya dan melanjutkan ke
eksperimen-eksperimen berikutnya?.
Hambatan 5 : Birokrasi
“Saya bosan menyampaikan ide lagi. Ide saya yang enam bulan lalu saya sampaikan, belum
ada kabarnya apakah diterima atau tidak?”. Seringkali karyawan atau pelanggan mengeluh
karena ide atau usulan mereka tidak ditanggapi. Hal ini bisa saja terjadi karena proses
pengambilan keputusan yang lama, atau karena proses birokrasi yang terlalu berliku-liku.
Kondisi seperti ini sering mematahkan semangat orang untuk berkreasi ataupun
menyampaikan ide dan usulan perbaikan. Biasanya semakin besar organisasi, semakin
panjang proses birokrasi, sehingga masalah yang terjadi di lapangan tidak bisa langsung
terdeteksi oleh top management karena harus melewati rantai birokrasi yang panjang.
Belajar dari pengalaman dan hasil studi di bidang manajemen, banyak organisasi dunia
yang sekarang memecah diri menjadi unit-unit bisnis yang lebih kecil untuk
memperpendek birokrasi agar bisa lebih gesit dalam berkreasi menampilkan ide-ide segar
bagi para pelanggan ataupun dalam kecepatan mendapatkan solusi.
Hambatan 6 : Terpaku pada masalah
Hambatan 7 : “Stereotyping”
Lingkungan dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat umum terhadap
sesuatu (stereotyping) bisa juga menjadi hambatan dalam berpikir kreatif. Misalnya saja
pada zaman Kartini, masyarakat menganggap bahwa sudah sewajarnyalah jika wanita
tinggal di rumah saja, tidak perlu pendidikan tinggi, dan hanya bertugas untuk melayani
keluarga saja, tidak usah berkarir di luar rumah. Apa jadinya jika wanitawanita hebat
seperti Kartini, Dewi Sartika, Tjut Njak Dhien menerima saja semua pandangan umum
yang berlaku di masyarakat saat itu ?. Mungkin Indonesia tidak akan pernah menikmati
jasa yang diperkaya oleh keterlibatan para wanita profesional, misalnya : mendapatkan
layanan dokter wanita, menikmati kreasi arsitek dan seniman wanita, mendapatkan hasil
didikan guru wanita, mengirim diplomat wanita sebagai duta Indonesia, atau bahkan
dipimpin oleh seorang presiden direktur, bahkan presiden (pimpinan negara) wanita.
Kreativitas memang masih harus ditunjang dengan senjata sukses lainnya. Tetapi, orang
yang memiliki dan bisa mengoptimalkan kreativitas mereka bisa menggeser mereka yang
tidak memanfaatkan kreativitas mereka. Lalu, bagaimana jika Anda mengalami hambatan
untuk mengoptimalkan kreativitas Anda ?. Tidak perlu panik. Kenali hambatannya, atasi,
dan ambil tindakan untuk mengasah kembali kreativitas Anda. Kreativitas itu ibarat sebuah
intan, semakin diasah semakin berkilau. Jadi sudah siapkah Anda untuk membuat
kreativitas Anda agar semakin berkilau ?
E. CARA MENGUKUR POTENSI KREATIF
1. Mengenali kapan asumsi harus dibuat dan saat tidak boleh menggunakan.
2. Berpikir picik dan memperluas bidang visi (untuk menggambar pada pengalaman
lainnya individu dan bisnis).
3. Mengembangkan dan menyesuaikan ide-ide lebih dari satu sumber Sebagai manusia
kita tidak bisa membuat sesuatu asumsi atau keputusan dari ketiadaan, pikiran kita
membutuhkan sesuatu bahan atau modal untuk bekerja, jadi kita menggabungkan ide
dan unsur-unsur yang sudah ada untuk menciptakan ide-ide dan produk baru.
Pemikiran yang kreatif dapat melihat kemungkinan, dan hubungan antara berbagai ide
yang tidak terpikirkan sebelumnya.
4. Practice Serendipity (menemukan suatu keterangan yang bernilai secara tidak sengaja
pada saat mencari sesuatu yang lain)
5. “Teknologi Mentransfer” dari suatu bidang ke bidang lainnya Menjaga pikiran yang
terbuka ketika dihadapkan dengan suatu masalah dan melihat di luar situasi kalian
sendiri.
6. Menjadi terbuka dan siap menggunakan peluang atau hal-hal tak terduga dan peristiwa
yang berguna.
7. Memiliki fokus perhatian yang luas dan mengembangkan kekuatan pengalaman untuk
memanfaatkan kesempatan yang Anda temui dalam hidup Anda. Menggunakan
8. Menggali proses pemikiran dan elemen utama pikiran di tempat bekerja dalam
menganalisa, menilai, dan melakukan sintesa.
9. Menggunakanya kedalam pikiran bawah sadar. Tidur merupakan salah satu cara untuk
memungkinkan adanya ide-ide yang akan dihasilkan. Bermimpi membuat anda merasa
bebas total dan tidak dirasakan pada saat keadaan normal.
10. Mencatat ide-ide atau pikiran yang telah ditemukan. Memiliki notebook adalah cara
yang baik sebagai bahan rekaman untuk penggunaan masa depan Anda. Buatlah
catatan dari percakapan (nyata atau dari TV atau radio),
11. Menggunakan analogi ( untuk meningkatkan pemikiran imajinatif ).
12. Cobalah untuk kadang-kadang membuat keanehan untuk memicu ide-ide baru.
Berpikir kreatif adalah mencari sesuatu yang baru. Kadang-kadang sesuatu yang baru
dapat ditemukan dalam keanehan. Dengan membuat keanehan Anda mulai melihat
secara berbeda dan ini dapat menyebabkan banyak pikiran kreatif dan juga sebaliknya.
F. CARA MENINGKATKAN KREATIFITAS
1. Beri ruang dan waktu bagi staf atau diri Anda untuk menjadi imajinatif dan kreatif.
Mungkin Apple bisa menjadi sebuah contoh yang bagus dari sisi kreatifitas.
Seperlima waktu di hari kerja dijadikan sebagai sesi kreatif bagi para staf. Inovasi adalah
kunci karakteristik dari perusahaan sehingga sangat penting bagi Apple untuk
menginspirasi staf dan memberi mereka ruang untuk menjadi lebih kreatif.
Kreatifitas bisa menjadi gagasan yang sulit untuk dilakukan, namun ini adalah
jantung dari setiap perusahaan yang sukses. Boleh saya katakan, bahwa ciri-ciri
pengusaha yang sukses adalah memiliki kreatifitas disertai kepercayaan diri. Kreatifitas
ini yang bisa menjadikan perusahaan terus berjalan bahkan bisa mempengaruhi
kehidupan dinamis para pelakunya.
2. Terus-menerus mempertanyakan diri sendiri dan hasil kerja.
Bila Anda adalah pemimpin bisnis atau self employee, teruslah memunculkan
pertanyaan kepada diri sendiri untuk mendapatkan hasil kerja yang sudah dilakukan.
Apakah pekerjaan sudah bagus? Bagaimana hasilnya? dan seterusnya. Ajukan
pertanyaan yang bisa membuat diri atau staf kita memunculkan ide-ide baru yang bisa
berlanjut menjadi sebuah pekerjaan dengan aliran pendapatan hebat.
Kreatifitas kerja selalu harus relevan tetapi sangat penting untuk keberhasilan bisnis
apapun. Berikan sentuhan asli (orisinalitas), tanpa itu, bisnis kita tidak memiliki cara
untuk membedakan diri dari pesaing mereka di pasar. Menjadi berbeda dari pesaing
telah menjadi semakin penting dalam lingkungan bisnis modern.
3. Bekerjalah dengan kelompok.
Mendorong orang untuk bekerja dalam kelompok, akan memberikan banyak warna
dan ide segar. Dengan begitu, ide-ide dapat dibagi bersama dengan tanggung jawab dan
disertai kredit agar menjadi sukses. Sebuah perusahaan yang memiliki budaya
kompetitif dalam hal individualis dapat melumpuhkan kreatifitas.
Bagaimana dengan self employee? Bisa dengan membuat sebuah group untuk
dijadikan sebagai Mastermind dalam berbagi ide. Lakukan sharing dan penggabungan
ide untuk kemajuan usaha yang sedang dilakukan. Meminta bantuan bukanlah hal yang
memalukan, setiap orang hebat membutuhkannya.
4. Berpikir beda dari yang lain
Tidak setiap ide akan menjadi bagus tetapi penting untuk tidak mengejek orang-
orang yang cukup berani berpikir secara berbeda dari sisa kita. Jika orang takut diejek
maka mereka akan enggan untuk melangkah maju dengan ide-ide baru. Ciptakan
suasana kondusif ketika sedang dilakukan pencapaian ide-ide, sehingga akan banyak ide
bisa didapat dan dikemas menjadi lebih bagus. Meski tidak semua ide akan digunakan.