Anda di halaman 1dari 5

Membangun Motivasi dan Kreativitas Berbisnis

di Desa Lumban Pea Timur, Kabupaten Tobasa

1. Pendahuluan
Manusia dalam menggunakan pemikirannya mengalami proses penambahan
ilmu pengetahuan berdasarkan lama kehidupan dan tingkat pendidikannya. Pemikiran
berkembang sangat dinamis seiring dengan keikutsertaan dalam pembelajaran formal
ataupun informal. Atas dasar pemikiran dan perilaku, manusia dapat mengembangkan
sesuatu dan memiliki nilai bagi manusia tersebut yang kemudian dapat dikatakan
kreatifitas.
Kreatifitas pada dasarnya ada pada diri manusia, karena merupakan suatu
proses pembelajaran dalam menemukan ataupun membuat sesuatu yang baru.
Kreatifitas juga dapat diartikan dengan pengembangan akan sesuatu yang telah ada
sebelumnya dengan melakukan proses modifikasi. Dapat dikatakan kreatif jika hal
tersebut menarik dan memiliki nilai lebih di mata masyarakat banyak. Banyak orang
memiliki kreatifitas yang difokuskan pada segmen-segmen tertentu sehingga mereka
ahli pada bidang tersebut. Kreatifitas tidak harus muncul mutlak bagi orang yang
memiliki pendidikan tinggi (tingkat pendidikan memang memiliki faktor
dominan), tetapi kreatifitas dapat muncul dari proses pembelajaran dan intuisi
seorang manusia dalam melihat dan menilai keadaan. Artinya terjadi dorangan dalam
kehidupannya (motivasi) sehingga pemikirannnya berfikir keras dan menghasilkan
sesuatu yang kreatif.
Motivasi merupakan suatu dorongan yang muncul dari dalam ataupun luar diri
manusia untuk melakukan sesuatu. Artinya setiap manusia ketika melakukan sesuatu
membutuhkan alasan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah dorongan yang
membuat seorang manusia berpikir kreatif? Jawaban yang biasa muncul adalah karena
perubahan, impian, janji, harapan, karir, pendidikan, ilmu pengetahuan, ataupun yang
paling sering karena tingkat pendapatan.
Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam jiwa
kreativitas. Seseorang yang memiliki jiwa kreativitas memiliki kemampuan berpikir
ataupun dapat melakukan tindakan yang bertujuan untuk mencari pemecahan sebuah
kondisi ataupun permasalahan secara cerdas, berbeda (out of the box), tidak umum,
orisinil, serta membawa hasil yang tepat dan bermanfaat.

2. Pembahasan
Secara sederhana, kreatif dan inovatif dapat diartikan sebagai tindakan
menciptakan atau mengembangkan ide maupun gagasan lalu membuatnya menjadi
sebuah karya yang menarik serta memiliki manfaat untuk orang lain. Suatu usaha
ketika tidak dilandasi dengan upaya kreatif dan inovatif dominan untuk tidak
berkembang abadi mengingat lingkungan yang begitu dinamis menuntut sebuah
kreativitas untuk selalu adaptif serta mencari terobosan baru.
Kreativitas dan tindak inovatif pada dasarnya dapat diterapkan secara
sederhana, yang menjadi kunci adalah kepekaan dalam mencium peluang serta
kemampuan dalam membaca pasar agar tepat sasaran. Begitu pula dengan
pengembangan desa misalnya, untuk mewujudkan suatu desa yang mandiri, butuh
kreativitas dalam merealisasikannya sehingga desa tersebut dapat memanfaatkan
potensi fisik maupun non-fisik yang dimiliki.
Suatu desa akan bisa berkembang dengan pesat apabila semua elemen
masyarakatnya terutama para generasi mudanya mampu berpikir kreatif untuk
membuat karya-karya yang menarik. Terlebih lagi, berbagai potensi yang ada di desa
sebenarnya sangat memungkinkan untuk dikembangkan dan bisa diwujudkan kegiatan
berbasis usaha ekonomi masyarakat manakala dikemas dengan cara yang kreatif dan
inovatif.
Kreatifitas yang direncanakan dengan baik dengan melakukan berbagai
macam riset yang sistematik dapat melahirkan sebuah inovasi. Gagasan/ ide sebagai
bentuk kreatifitas dapat muncul kapan saja dimana saja dan kepada siapa saja bahkan
hampir setiap orang pernah mengalaminya tetapi tidak banyak orang yang bisa
mewujudkan gagasan menjadi usaha nyata yang membawa keuntungan. Kebanyakan
orang melupakan ide-ide yang tiba-tiba muncul, karena tidak bisa melihat bahwa
idenya bisa menjadi suatu peluang bisnis. pemikiran atau ide setelah menemukan
peluang dapat bersumber dari berbagai hal, yaitu ide yang diperoleh dari pengalaman
bekerja sebelumnya, mengubah pekerjaan sementara menjadi sebuah bisnis, ide dari
anggota keluarga, serta riset yang sistematik dan lain sebagainya.
Kreativitas merupakan salah satu kunci utama keberhasilan dalam
berwirausaha. Bisnis bisa saja dimulai tanpa uang, tanpa jaringan, ataupun tanpa
kantor, selama memiliki kreativitas yang baik. Sebaliknya, jika kreativitas sulit untuk
singgah, walaupun memiliki banyak modal uang, jaringan, dan lain sebagainya belum
tentu hal tersebut dapat digunakan dengan maksimal dan mungkin malah habis tanpa
sisa.
Banyak orang yang merasa dirinya ‘terlahir’ tidak kreatif, namun sebenarnya
menjadi kreatif adalah karena kemauan dan latihan yang dapat dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut:
1. Mindset continuous improvement
Seorang entrerpreneur yang kreatif membiasakan diri untuk
memiliki mindset yang berbeda dari kebanyakan orang (berfikir berbeda dengan
orang lain) yaitu menganggap bahwa setiap produk, jasa, layanan, metode, atau
apapun dapat ditingkatkan lagi kualitasnya.
2. Sering berdiskusi dan berinteraksi
Beberapa pikiran kreatif dan cara yang berfikir kritis adalah dengan berani
ikut serta dalam sebuah diskusi dan interaksi. Selain bisa mendapatkan banyak sekali
ide-ide yang tidak terfikirkan sebelumnya, dengan berinteraksi dengan orang kita juga
bisa mendapatkan masukan atas ide-ide yang dimiliki.
3. Brainstorming session
Adalah teknik kreativitas yang mengupayakan pencarian atau penyelesaian
dari masalah dengan mengumpulkan gagasan secara spontan dari anggota kelompok
untuk menemukan ide-ide kreatif.
4. Travelling dan bertemu orang baru
Salah satu cara yang dapat dilakukan agar bisa menjadi
seorang entrepreneur yang kreatif adalah dengan menyempatkan diri
untuk traveling, bertemu dengan orang baru, atau pergi ke tempat-tempat baru untuk
menghasilkan ide-ide baru.
5. Idea bank
Membuat Idea bank yaitu sebuah wadah untuk mengumpulkan berbagai
macam ide atau pikiran-pikiran yang tidak sengaja terlewat, kemudian dicatat dan
disimpan. Bentuk idea bank ini bisa berupa kaleng ataupun software taking notes atau
catatan kecil.
6. Tidak menyerah menjadi orang kreatif
Entrepreneur yang tangguh tidak menyerah untuk menjadi seorang yang
kreatif. Jika memang tidak bisa menghasilkan ide-ide baru, maka dapat juga
bersinergi untuk mewujudkan ide-ide cemerlang orang lain.
Wirausaha tidak pernah menunggu untuk mewujudkan mimpinya untuk
kemudian memikirkan sebuah rencana yang matang dan merealisasikan mimpi
tersebut, yang merupakan pikiran jauh kedepan dan dipadukan dengan kerja keras,
nilai- nilai yang benar, kemampuan mengelola uang, waktu dan barang-barang dengan
baik, kemampuan untuk menilai sifat-sifat seseorang, menghormati orang lain,
gaya hidup yang sederhana, terus-menerus mengusahakan perbaikan, bersedia
belajar dari orang lain, memperhatikan secara rinci atau tidak ceroboh,
bertanggung jawab atas kehidupan seseorang, keseimbangan didalam semua
aspek kehidupan dan menikmati pekerjaan. Semangat pantang menyerah pada jiwa
wirausaha memandang kegagalan sebagai keberhasilan yang tertunda, meski banyak
rintangan yang menghadang namun tetap semangat.
Keberhasilan seorang wirausaha dapat diukur dari kemampuannya untuk
menyelesaikan proses dari kreativitas, kemudian menghasilkan inovasi, sampai
aplikasinya dapat disebarkan dan menerobos pasar (lokal, regional dan internasional)
dengan tingkat keuntungan tertentu. Melihat banyaknya usaha di sektor agribisnis
adalah peluang berusaha yang dapat dijalankan dengan menggunakan kreatifitas yang
dimiliki untuk menciptakan inovasi / gagasan usaha oleh wirausaha. Beberapa
contoh inovasi usaha agribisnis hasil kreatifitas wirausaha yang sedang booming
dan diterima oleh masyarakat, antara lain:
 Sebagai contoh dikutip dari mediaindonesia.com. Semua orang punya caranya
meningkatkan kreativitasnya dan motivasi. Salah satunya adalah petani muda asal
Desa Suntenjaya, Bandung Barat, Ulus Pirmawan yang memilih baby buncis
sebagai lahan bisnis masa depan. Produk hortikultura yang biasa dimasak sebagai
olahan tumis dan sayur ini dipilih Ulus karena memiliki nilai jual yang tinggi dan
potensi pasar internasional yang cukup luas. Baby buncis sudah mampu ekspor ke
Singapura. Bahkan baby buncis super mampu menembus market negara-negara di
Asia. Bbisnis pertaniannya kini semakin maju karena setiap harinya ia mampu
memenuhi kebutuhan buncis super ke berbagai pasar di dalam dan luar negeri.
Khusus baby buncis, Ulus mengaku mampu panen dalam kurun waktu 40 hari
sekali dengan hasil 40 kilogram, bisa menghasilkan 1 sampai 1,5 ton dengan
omzet perbulan mencapai Rp 400 juta.
 Dikutip dari kompas.com. Seorang petani yang sukes dalam usahanya adalah
Abdul Qohar (58) yang berani mencoba hal berbeda daripada yang dilakukan
mayoritas petani di Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, Lamongan, dengan
memilih membudidayakan pepaya Calina di sawah miliknya. Sebuah pilihan,
yang membuat Abdul Qohar sempat disebut gila oleh para petani lainnya waktu
itu. Karena pilihan tidak menanam padi, tembakau, maupun jagung. Tapi kini
sudah terbukti secara perlahan, kesuksesan Abdul Qohar dalam membudidayakan
Pepaya Calina membuat para petani lain di Desa Candisari, yang semula
mencibirnya perlahan mulai mengikuti apa yang dibudidayakannya. Terlebih ada
salah satu distributor, yang siap menampung dan membantu penjualan Pepaya
Calina hasil budidaya kelompok tani asuhan Abdul Qohar. Saat berusia 6 bulan 20
hari, pepaya Calina sudah bisa mulai dipanen dan akan terus berbuah hingga
berumur tiga tahun kemudian. Dalam areal seluas 1 hektar bisa ditanam hingga
1.520 batang pepaya Calina. Setiap hektarnya, petani bisa mendapat omzet
mencapai Rp 18 juta per bulan. Hebatnya lagi, angka tersebut sudah dihitung
termasuk dengan adanya faktor kegagalan. Jika faktor kegagalan panen bisa
ditekan, beberapa petani bahkan bisa meraup Rp 20 juta per bulan, dari setiap
hektar areal tanam pepaya Calina. pungkasnya.

3. Saran
Solusi dalam pengembangan kreatifitas dan motivasi dalam berbisnis bagi masyarakat
di Desa Lumban Pea Timur: Membentuk komunitas masyarakat desa dengan
bermacam-macam sesuai kebutuhan dan kebiasaan yang ada pada masing-masing
desa. Misalnya membangun komunitas kreatif pengrajin lokal, komunitas bengkel
kreatif seperti seni lukis, musik, design dan grafis, termasuk juga komunitas
kesenian kebudayaan masyarakat yang harus dikembangkan dan dilestarikan,
komunitas dapur kuliner dan komunitas kekinian dalam bidang teknologi
informasi. Dengan adanya komunitas, maka akan banyak ide-ide kreatif
bermunculan sehingga desa akan berkembang dan terus berkembang.

Anda mungkin juga menyukai