SKRIPSI
TYAS ISTIQOMAH
SKRIPSI
Oleh
TYAS ISTIQOMAH
080810191
Disetujui oleh:
ii
Disetujui oleh :
Mengetahui,
iii
iv
KATA PENGANTAR
Naskah skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan.
besarnya kepada:
1. Papa (M. Utsman Faruq Moehtadi) dan mama (Nurul Magdaniah) terhebat
sepanjang masa. Terimakasih tak terkira untuk semua kasih sayangnya, semoga
Allah selalu menyayangi dan menjaga papa mama. Untuk adik tersayang,
2. Kaik, nenek, kakek, dan semua om serta tante atas semua doa dan restunya
selama ini.
3. Ketua Departemen Fisika sekaligus dosen wali penyusun, Bapak Drs. Siswanto,
4. Ketua Program Studi S1 Teknobiomedik, Ibu Dr. Retna Apsari, M.Si, yang
berkonsultasi.
6. Bapak Triwiyanto, S.Si, M.T yang telah memberikan saran kritik serta menjadi
pembimbing yang sangat baik dan menjadi rekan diskusi penyusun untuk bisa
penelitian EKG.
8. Bapak Franky Chandra S.A., S.T., M.T selaku pembimbing II yang meluangkan
9. Bapak Imam Sapuan, S.Si, M.Si dan Bapak Dr. Moh.Yasin, M.Si terimakasih
10. Bapak Dr. I Gde Rurus Suryawan Sp. Jp (K) yang banyak memberikan masukan, serta
11. Dr. R. Heru sekaligus om penyusun yang telah bersedia menjadi konsultan jantung
serta EKG nya. Terimakasih juga untuk tante Erma Safitri atas semua channel dan
12. Thieara Ramadanika yang sudah banyak meluangkan waktunya, memberikan support,
dan sangat setia menemani penyusun selama ini. Terimakasih untuk setiap hiburan,
keceriaan, dan ketulusannya yang tak terkira. Semoga tercapai setiap cita-citanya.
13. Genk Brutal (Yuyun, Talitha, Rima, Rizka), Genk Begundal (Affan, Guruh, Fadil,
Ook), Genk DoTa (Justi, Gilang, Taufiq), Aditya sobh dan Wida terimakasih atas
14. Teman-teman dan senior HIMAFI Unair yang sudah memberikan pelajaran hidup dan
15. Puput, Ersti, Nada dan teman-teman Atem terimakasih atas bantuannya dalam
vi
16. Teman-teman Teknobiomedik 2008, Agnes, Ardika, Arinda, Ary, Irma, Donna, Bilal,
Ima, Farah, Miranda, Ninik, Metex, Wita, Rio, Sabrina, Devi, Windy, Yudha, Yudhis,
17. Bu Delima, Mbak Endang, serta semua dosen-dosen dan staf karyawan Program Studi
Skripsi ini disusun dengan sepenuh hati dan kesungguhan untuk bisa
penyusun juga menyadari bahwa naskah skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
Penyusun
Tyas Istiqomah
vii
ABSTRAK
Jantung sebagai salah satu organ vital bagi tubuh dengan fungsi utamanya untuk
sirkulasi darah ke seluruh tubuh sangat rentan terserang penyakit. Untuk dapat
memeriksa kondisi kesehatan jantung seseorang digunakan alat EKG
(elektrokardiogram) yang kini sangat banyak tersedia di pasaran. Namun harganya
yang yang mahal serta penggunaannya yang tidak dapat dibawa kemana-mana
menjadi penghambat tersendiri. Untuk itu akan dibuat sebuah rancang bangun
EKG sehingga EKG yang dibuat menjadi lebih efisien karena mobile serta murah.
Hasil yang ditampilkan adalah sinyal PQRST jantung pada software Scope
Osiloskop. Untuk rangkaian hardware yang digunakan adalah rangkaian catu
daya, rangkaian amplifier, rangkaian bandpass filter, dan rangkaian buffer. Setelah
EKG berhasil dibuat selanjutnya dilakukan proses perbandingan dengan EKG
Standard. Adapun selisih nilai tegangan dan waktu yang didapat untuk masing-
masing lead adalah Lead I 0,02mV dan 0,004s, Lead II 0,02mV dan 0,003s, Lead
III 0mV dan 0,01s. Hasil yang didapat tersebut masih termasuk dalam rentang
ketelitian EKG Standard.
viii
ABSTRACT
Heart as one of the vital organs of the body with its main function to circulate
blood throughout the body, is vulnerable to diseases. In order to check the condition of
one's heart health, ECG (electrocardiograph) is used, which is now very available in large
quantities in the market. But the high price and its usage of which is not portable,
becomes an obstacle to itself. Therefore, a design to create an efficient, mobile and cheap
ECG was made. The results shown were the PQRST heart signals on the Oscilloscope
Scope software. On the hardware, power supply, amplifier, bandpass filter and buffer
circuits were utilized. After ECG (electrocardiograph) has succesfully made, it compared
with standard ECG (electrocardiograph). The difference between the voltage and time
values obtained for each lead is Lead I 0.02mV and 0.004s, Lead II 0.02mV and 0.003s,
Lead III 0mV and 0.01s. The results are still included within the range of accuracy of
ECG Standard.
ix
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ v
ABSTRACT .............................................................................................................. ix
xi
LAMPIRAN .............................................................................................................. 65
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Jantung.................................................................................................... 5
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Jantung adalah salah satu organ vital bagi tubuh yang fungsi utamanya
untuk sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jantung terdiri dari bagian kanan dan kiri
yang terbagi menjadi atrium pada bagian atas jantung dan ventrikel pada bagian
bawah jantung. Darah dari masing-masing atrium dikirim ke ventrikel. Darah dari
ventrikel kanan dipompa ke paru dan darah dari ventrikel kiri dipompa ke seluruh
tubuh. Jantung dapat berkontraksi yang biasa disebut dengan ritme jantung dari
dihasilkan arus listrik dalam bentuk potensial aksi atau konduksi jantung dan
ritme jantung dapat dikontrol (Kurachi, 2001). Arah konduksi jantung adalah dari
Sinotrial (SA) node menuju Atriventricular (AV) node selanjutnya menuju bundle
of his dan bercabang di serat purkinje yang masing-masing menuju ventrikel kiri
dan ventrikel kanan (Jones, 2005). Konduksi jantung berhubungan dengan jumlah
heart rate (detak jantung) per menit. Heart rate digunakan sebagai indikasi
adanya kelainan pada jantung. Jumlah normal heart rate adalah 60-100 kali/menit.
Jantung sebagai salah satu organ vital tubuh sangat rentan terserang
Hasil yang ditampilkan pada EKG berupa sinyal PQRST dengan makna tertentu.
Berdasarkan sinyal yang dihasilkan dapat dianalisa oleh dokter tentang penyakit
yang diderita.
Kebanyakan perangkat EKG saat ini merupakan produk import serta harga
yang sangat mahal. Selain itu penggunaan perangkat EKG tersebut yang tidak
praktis karena kurang mobile karena perangkatnya yang besar dan biasanya hanya
yang dilakukannya adalah dengan menghitung jumlah heart rate dari satu lead
saja, yaitu lead II yang ditampilkan pada LCD dengan sistem wireless. Namun
penelitian ini dirasa kurang lengkap karena hanya menghitung jumlah heart rate
tanpa bisa melihat kondisi jantung keseluruhan dari lead standard tubuh.
Berdasarkan hal tersebut, maka dibuat rancang bangun EKG yang tetap
diambil dari tiga lead standard tubuh untuk penggunaan EKG. EKG yang dibuat
juga dirasa praktis dan hasil yang didapatkan tidak terlalu banyak menimbulkan
noise. Penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu software dan hardware.
bagian hardware terbagi atas beberapa rangkaian yang terdiri dari rangkaian catu
sinyal agar dapat diproses sistem. Rangkaian filter digunakan untuk mereduksi
Sebagai pengukur dari tubuh pasien digunakan hanya tiga buah sadapan,
yaitu RA (right arm), LA (left arm), dan LL (left leg) serta ditambah satu sadapan
pengambilan data berupa nilai tegangan dari amplifier dan filter serta gambar
sinyal yang ditampilkan untuk dibandingkan dengan alat yang sudah terkalibrasi.
yang rendah noise dan akurat serta dapat digunakan sebagai alat yang tepat guna
di bidang medis.
laptop?
1. Sadapan yang digunakan sebanyak tiga buah dan diletakkan pada titik LA
(left arm), LL (left leg) dan RA (right arm). Satu titik sadapan digunakan
laptop.
laptop.
1. EKG yang dapat dibuat diharapkan dapat menjadi suatu alat medis
tersetting dan terprogram lebih baik dalam penggunaan alat medis seperti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jantung
Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital
fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh lainnya. Dengan kata lain, apabila
organ tubuh lainnya terutama ginjal dan otak karena fungsi utamanya untuk
hidup.
Jantung terdiri dari dua bagian, yaitu jantung bagian kanan dengan fungsi
sebagai pemompa darah ke paru dan jantung bagian kiri sebagai pemompa darah
ke seluruh tubuh. Pada masing-masing bagian jantung terdapat dua bilik (ruang)
yaitu atrium pada bagian atas jantung dan ventrikel pada bagian bawah jantung.
Masing-masing atrium adalah sebuah pompa yang lemah untuk memompa darah
5
Skripsi Rancang Bangun Elektrokardiograf (EKG). Istiqomah, Tyas
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6
melalui ventrikel kanan dan ke seluruh tubuh melalui ventrikel kiri. Ketika sistem
ini berfungsi normal, atrium berkontraksi kira-kira seper enam detik mendahului
Pada jantung terdapat otot yang mirip dengan otot rangka karena
perbedaan pada keduanya, yaitu otot jantung bekerja tanpa perintah neuron seperti
pada otot rangka karena kerja otot jantung adalah otomatis. Perbedaan kedua
terletak pada durasi kontraksi keduanya yang mana durasi (lama) kontraksi otot
jantung lebih lama dibanding otot rangka. Jantung tersusun dari beberapa jenis
otot, yaitu otot atrial, otot ventricular, otot excitatory dan serat otot conductive.
Kontraksi jantung yang kuat terletak pada otot atrial dan otot ventricular. Otot
excitatory dan otot conductive berkontraksi sangat lemah karena hanya terdiri dari
secara otomatis hingga dihasilkan arus listrik dalam bentuk potensial aksi atau
konduksi jantung dan ritme jantung dapat dikontrol (Kurachi, 2001). Sewaktu
impuls jantung melewati jantung, arus listrik akan menyebar kedalam jaringan di
sekeliling jantung dan sebagian kecil dari arus tersebut akan menyebar ke
1. Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot
jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktifitas yang
2. Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak
darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat
penderita tidak dapat melakukan aktifitas yang berat, karena aktifitas yang
berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru
dan sesak nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula
Sel-sel dalam tubuh tersusun dari protoplasma yang mengandung ion-ion yang
terjadi akibat proses ionisasi. Ion-ion yang dominan adalah Na+ (sodium), K+
(potassium), dan Cl- (klorida). Terdapat beribu-ribu kanal ion pada membran sel-
sel otot jantung (myocardium) yang merupakan jalur utama bagi ion-ion untuk
misalnya kanal Kalsium dilalui Ca++, kanal Kalium dilalui K+, kanal Natrium
dilalui Na+, dan seterusnya. Selain itu, kanal-kanal ion tersebut dikontrol oleh
sel, sehingga terjadi distribusi yang tidak seimbang dan menimbulkan gaya suatu
gaya tarik menarik antara ion-ion dimana ion negatif (terutama anion organik)
di permukaan luar membran sel. Keadaan ini dikatakan sel berada dalam stadium
polarisasi.
Ion-ion memiliki muatan listrik dan pada waktu sel tidak aktif, terdapat
perbedaan potensial antara permukaan dalam dan luar membran sel sebesar 90
mV, dimana muatan intra sel lebih negatif dibandingkan muatan ekstra sel
sehingga ditulis -90 mV. Keadaan ini terjadi saat membran sedang istirahat dan
yang sedang istirahat disebut dengan keadaan tanpa rangsang atau resting state.
intra sel dan intra sel bermuatan positif. Bila rangsang sudah tidak ada lagi terjadi
membran lebih besar dari pada saat potensial istirahat atau potensial membran
depolarisasi. Pada saat hiperpolarisasi terjadi perpindahan ion Kalium dari intrasel
tersebut disebut dengan potensial aksi yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
yang dikenal dengan istilah potensial aksi. Potensial aksi bisa terjadi bila suatu
daerah membran syaraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang.
untuk mencapai nilai ambang. Potensial aksi yang timbul pada otot jantung
ritmis otot jantung yang disebut ritme jantung, mengirim potensial aksi melalui
Simpul SA
Cabang berkas
Penghubung Simpul kiri
Simpul AV
Serat Purkinje
Berkas His
Cabang berkas
kanan
sinoatrial (SA) yang terletak pada bagian atas serambi kanan. Simpul SA inilah
atrioventrikular (AV) terletak pada dinding yang membatasi serambi kanan dan
bilik kanan. Simpul ini berfungsi menghantarkan impuls dari serambi ke bilik.
Impuls dari simpul AV kemudian diteruskan ke seluruh bilik melalui berkas His.
Pada ujung berkas His terdapat banyak cabang. Cabang-cabang ini disebut serat
seluruh otot bilik. Bilik kemudian berkontraksi sehingga darah dipompa keluar
dari bilik dan mengalir dalam sistem peredaran darah (Jones, 2005).
per menit. Heart rate digunakan sebagai indikasi adanya kelainan pada jantung.
Jumlah normal heart rate adalah 60-100 kali/menit. Jika jumlah heart rate di
bawah 60 kali/menit maka terjadi bradikardi, sedangkan jumlah heart rate yang di
terdiri atas simpul SA, atrium, simpul AV, His-purkinje, dan ventrikel bergantung
pada tipe potensial aksi masing-masing. Potensial aksi ini terdiri atas 2 tipe
berdasarkan penyebab depolarisasi primer, yaitu tipe potensial aksi respon cepat
dan potensial aksi respon lambat. Atrium, His-purkinje, dan ventrikel memiliki
karakteristik potensial aksi respons lambat yaitu simpul SA dan simpul AV.
Gambar 2.4 menunjukkan potensial membran yang terjadi pada pemacu jantung.
elektris dari serabut otot jantung, berupa kurva tegangan fungsi waktu yang terdiri
dari berbagai puncak (Heru, 2008). Sebuah EKG dapat digunakan untuk
berkembang, mengidentifikasi aritmia dan efek dari obat dan peralatan yang
sebagai berikut :
atrio ventricularis saat darah mulai memasuki jantung dari seluruh tubuh.
2. Gelombang R adalah tanda akhir dari kontraksi atrium dan awal dari
3. Kompleks QRS berasal dari adanya aktivitas kontraksi pada ventrikel yang
selesai.
2011)
pada berbagai posisi di tubuh. Pengukuran sinyal pada EKG dilakukan dengan
pemilihan tiga titik bipolar yang pertama kali diperkenalkan oleh Einthoven
yang terletak di lengan kanan, lengan kiri, dan kaki kiri. Pengambilan titik
reference ini kemudian dikenal dengan segitiga Einthoven yang digambarkan pada
Gambar 2.6.
Lead III : L3 = LL-LA (3) LL (left leg) = potensial pada kaki kiri
Sehingga :
Gambar 2.8 menunjukkan jika tegangan pada Lead III dapat dihitung dari
sadapan yang merupakan proses pencatatan sinyal elektrik jantung dari gabungan
monitor dengan skala tertentu. Aksis horizontal mewakili waktu dengan kecepatan
25mm/detik. Setiap kotak kecil kertas EKG berukuran 1 mm2. Dengan kecepatan
25 mm/s, 1 kotak kecil kertas EKG sama dengan 0,04 s (40 ms). Lima kotak kecil
menyusun 1 kotak besar, yang sama dengan 0,20 s (200 ms) yang mana ada 5
kotak besar per menit. Standarisasi untuk voltase (amplitudo) adalah 1, artinya 10
kotak kecil vertikal (1 cm) mewakili 1 mV. Sinyal kalibrasi harus dimasukkan
gambaran EKG, dapat diketahui ada tidaknya perubahan voltase dari konduksi
jantung. Hasil EKG terdiri atas dua unsur yaitu komplek dan interval. Komplek
Elektroda dua sadapan pada suatu waktu yang dipilih digunakan untuk input ke
2.3 Elektroda
ion metal dengan metal yang bersesuaian menghasilkan potensial listrik yang
laju perpindahan ion yang masuk dan keluar metal. Elektroda dibuat dari material
yang memiliki resistansi rendah antara kulit dan permukaan elektroda. Menurut
kedua elektroda. Apabila kedua elektroda mempunyai jenis sama, maka besar
potensial bergantung pada perbedaan nyata potensial ion antara dua titik pada
tubuh yang sedang diukur. Salah satu sifat elektroda yang penting yang perlu
memiliki jenis yang beragam. Pemakaian elektroda terdiri dari 2 jenis yaitu
invasive yang melukai kulit dan non-invasive yang tidak melukai kulit. Elektroda
listrik dari sejumlah unit motoris. Potensial elektroda dihasilkan oleh elektron
tertentu sesuai dengan kebutuhan beban dari sumber daya listrik yang ada
menyuplai tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Salah satu rangkaian catu
daya yang dapat digunakan pada rangkaian EKG adalah rangkaian yang
menghasilkan tegangan keluaran sebesar +5V. Untuk sebuah rangkaian catu daya
sebuah regulator 7805. Selain itu regulator 7805 digunakan agar keluaran yang
dihasilkan tetap bernilai +5V walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukan.
Regulator 7805 terdiri dari tiga kaki, yaitu, input, ground dan output. Input
mendapat tegangan yang lebih tinggi dari sumber tegangan untuk diproses oleh
regulator. Output adalah nilai akhir tegangan yang akan dihasilkan regulator 7805
sebesar +5V.
penguat sangat penting. Penguat digunakan untuk menguatkan sinyal yang masuk
dari tubuh dengan tetap memelihara bentuk dan karakteristik dari sinyal asli.
operasional. Salah satu sifat yang harus dimiliki rangkaian penguat operasional
adalah memiliki impedansi input tinggi. Hal ini bertujuan agar sinyal input tidak
harus memiliki CMRR (Common Mode Rejection Ratio) yang tinggi. Sinyal
common mode adalah sinyal yang timbul dari hasil interferensi secara terus-
menerus pada kedua input. Penguat yang memiliki CMMR tinggi berarti memiliki
Penguat yang baik juga harus low noise karena amplitudo sinyal input dari
tubuh sangat rawan terhadap noise, bahkan bisa hilang, sehingga diperlukan
2.12.
R2
R1
Vin 1
Vin 2
R3 R4
𝑅2 + 𝑅1 𝑅4 𝑅2
𝑉out = 𝑉in2 − 𝑉in 1
𝑅4 + 𝑅3 𝑅1 𝑅1
𝑅2 + 𝑅1 𝑅2 𝑅2
𝑉out = 𝑉in2 − 𝑉in1
𝑅2 + 𝑅1 𝑅1 𝑅1
𝑅2 𝑅2
𝑉out = 𝑉in2 − 𝑉in1
𝑅1 𝑅1
𝑅2
𝑉out = 𝑉in2 − 𝑉in1 … … … … … … … … … … … … … … … … . (2.2)
𝑅1
Nilai penguatan (A) yang didapat dari Gambar 2.12 adalah perbandingan
yang dapat turut terukur dan mengganggu pengukuran. Sinyal gangguan yang
terbesar datang dari interferensi sumber tegangan listrik jala-jala (PLN) yang
disebabkan oleh efek kapasitansi antara tubuh manusia dengan jaringan tegangan
listrik yang ada di lingkungan sekitar. Pengaruh gangguan dari luar tidak akan
turut diperkuat karena gangguan tersebut berpengaruh pada input positif dan input
sama dengan tegangan input atau bisa juga disebut memiliki penguatan sama
sebagai penguat arus tanpa ada penguatan tegangan. Selain itu rangkaian buffer
juga berfungsi sebagai stabilizer sinyal agar tidak rusak ketika masuk rangkaian
pertama kali.
Rangkaian buffer yang dibangun dari sebuah Op-Amp dapat dibuat dengan
Vin
Vout
Pada Gambar 2.13 terlihat jika terjadi hubungan feedback antara input
Amp mengalirkan arus output. Berdasarkan hal tersebut, maka didapat hubungan
𝑉in ≈ 𝑉out
𝑉out
𝐴= = 1 … … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.4)
𝑉in
Aplikasi rangkaian buffer yang dibuat baik dari transistor maupun dari Op-
Amp pada umumnya digunakan sebagai stabilizer sinyal, dimana salah satu
aplikasi riil nya adalah pada sistem transimi sinyal dengan kabel.
Sebuah sinyal terutama yang berasal dari tubuh sangat perlu untuk di filter.
Sinyal di filter untuk mereduksi noise dan interferensi lainnya yang terbawa
penguatan sinyal tersebut. Filter adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk
Rangkaian filter dapat bersifat pasif maupun aktif. Rangkaian filter aktif
komponen resistor dan kapasitor. Sedangkan filter pasif yaitu filter yang hanya
tersusun dari resistor dan kapasitor, atau resistor dan induktor maupun kombinasi
pasif, seperti ukurannya yang lebih kecil, ringan dan murah serta memberikan
banyak keleluasaan dalam hal perancangannya. Adapun kekurangan filter aktif ini
adalah adanya kebutuhan akan catu daya dan kepekaan terhadap perubahan
Filter yang digunakan pada rangkaian EKG adalah low pass filter dan high
pass filter. Low pass filter digunakan untuk melewatkan frekuensi di bawah
tegangan cut-off dan menahan sinyal dengan frekuensi diatasnya. Fungsi dari
penggunaan low pass filter adalah untuk mengeliminasi noise yang berasal dari
cut off dan menahan sinyal dengan frekuensi di bawahnya. Fungsi dari
penggunaan high pass filter adalah untuk mengeliminasi noise akibat pergerakan
frekuensi cut off untuk high pass filter sebesar 0,16 Hz yang cukup untuk
meloloskan sinyal AC dan memblok sinyal DC. Sedangkan frekuensi cut off untuk
Vin Vout
C
C
Vout
Vin R Vout
2.5 IC LM 324
ini memiliki empat buah Op-Amp di dalamnya yang dapat diberi tegangan supply
antara +5V sampai +15V untuk Vcc (+) dan -5V sampai -15V untuk Vcc (-). Pada
dasarnya IC LM 324 adalah sebuah diferensial amplifier yang terdiri dari dua
input dan satu output. Kedua input pada IC LM 324 terdiri dari masing-masing
tinggi. Namun terkadang hal ini membuat kondisi Op-Amp tidak stabil dan
penguatannya menjadi tak terukur. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan sebuah
rangkaian feedback negatif agar Op-Amp dapat dirangkai dan memiliki nilai
Vin 1
Vout
Vin 2
IC LM 324 dapat juga dikatakan sebagai salah satu Op-Amp ideal karena
1. Dapat bekerja pada single power supply (tidak perlu power supply ganda,
baterai saja.
4. Satu chip berisi empat Op-Amp sekaligus sehingga dapat digunakan untuk
beberapa rangkaian.
2.6 Soundcard
Soundcard adalah perangkat keras yang biasa terdapat pada komputer dan
berfungsi untuk mengolah data berupa audio atau suara. Soundcard memiliki
format tata suara yang mendukung adanya sebuah sistem keluaran suara, misalnya
1) Soundcard On Board
berbentuk chipset dan kinerja sound card on board masih membutuhkan bantuan
prosesor utama. Soundcard on board dapat ditemui pada hampir semua jenis
motherboard. Jika yang dibutuhkan hanya soundcard untuk musik, soundcard tipe
2) Soundcard PCI
Soundcard tipe ini memiliki keunggulan pada kualitas yang dihasilkan. Jika hanya
tipe ini terlalu mahal. Namun jika digunakan untuk bermain game berat atau untuk
kegiatan rekam suara, soundcard tipe ini merupakan pilihan yang tepat.
masukan sinyal analog suara dari mikrofon ke mode digital. Contoh lain
pengganti tampilan osiloskop. Software ini kompatibel dengan sistem sound card.
Saat data dikirim melalui sound card, maka software Soundcard Osiloskop sudah
dengan frekuensi 44,1Khz dan resolusi 16 bit. Sumber data dapat dipilih di
sound card, tetapi untuk frekuensi 20-20.000Hz bisa terjadi tetapi dengan
soundcard yang baik. Frekuensi yang rendah dibatasi oleh AC coupling dari sinyal
line-in.
dilengkapi dengan sinyal generator dua channel dengan disertai pengaturan sinyal
Sinyal yang muncul pada Soundcard Osiloskop dapat berasal dari sumber
internal komputer (MP3 player atau function generator) atau dapat berasal dari
diperhatikan syarat tertenu yaitu tidak melebihi tegangan input dan biasanya
memiliki rentang + 0,7 V. Jika yang diterima adalah tegangan yang lebih tinggi,
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Multimeter
3. Bor
4. Obeng
5. Tang
6. Tang potong
7. Tang Kupas
8. Lem Tembak
9. Gergaji
30
Skripsi Rancang Bangun Elektrokardiograf (EKG). Istiqomah, Tyas
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
31
11. Osiloskop
12. Laptop
sebagai berikut :
1. Baterai
2. Resistor
3. Kapasitor
4. Pin Header
5. PCB
6. Saklar
7. Elektroda
8. IC LM 324
9. Penjepit Elektroda
10. LED
1. Elektroda yang telah ditempel pada titik tertentu tubuh ( LA, RA, LL, RL)
2. Sinyal yang telah masuk selanjutnya diproses pada kesatuan sistem rangkaian
EKG.
kompleks P,Q,R,S,T.
keadaan jantung.
Pada penelitian dan pembuatan EKG ini terbagi dalam lima tahapan untuk
mencapai tujuan akhir. Lima tahapan tersebut adalah tahap persiapan, tahap
perancangan, tahap pembuatan, tahap kalibrasi dan pengujian alat, dan tahap analisis
data. Diagram alir prosedur penelitian secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Tahap Persiapan
Tahap
Perancangan EKG
Tahap Pembuatan
Analisis Data
Pada tahap ini, proses yang dilakukan adalah pencarian informasi dengan
studi pustaka pada beberapa jurnal ilmiah dan tugas akhir yang berhubungan dengan
EKG serta penentuan komponen apa saja yang akan digunakan. Selain itu
dipersiapkan pula alat-alat yang dibutuhkan agar menunjang proses penelitian dan
Elektroda
Penguat Diferensial
Buffer
Filter
Laptop
Gambar 3.3 Blok Diagram Hardware
sistem, dikarenakan sinyal dari tubuh sangat lemah dan setelah diberi
Penguat yang digunakan adalah jenis diferensial amplifier yang memiliki dua
input dari tubuh. Gambar rancangan rangkaian penguat dapat dilihat pada
Gambar 3.5. Input tubuh berasal dari titik RA dan LA yang masuk ke pin 2
dan 3 Op-Amp dari IC LM 324. Setelah didapat selisih nilai tegangan input,
maka besar penguatan dan nilai tegangan output dapat dilihat pada pin 1 Op-
right leg pada RL (Right Leg) yang berfungsi untuk menetralkan pada
A R2 R2
R1
3. Buffer berfungsi sebagai penyangga dimana rangkaian ini tidak memiliki nilai
penguatan. Prinsip dasar dari rangkaian buffer adalah sebagai penguat arus
tanpa ada penguatan tegangan. Rangkaian buffer yang dibuat dari Op-Amp IC
rangkaian buffer ini digunakan salah satu Op-Amp yang terdapat pada IC LM
324. Gambar rangkaian buffer yang digunakan untuk perancangan EKG dapat
pada rangkaian dan frekuensi lainnya akan dibuang. Pada rangkaian EKG ini,
filter yang digunakan adalah low pass filter dan high pass filter. Rangkaian
filter yang digunakan tidak hanya satu jenis namun terdapat beberapa kali
Gambar rangkaian low pass filter yang digunakan dapat dilihat pada Gambar
3.7 dan gambar rangkaian high pass filter dapat dilihat pada Gambar 3.8.
A B
Keterangan:
1M 1M
1. Pengiriman data berupa sinyal jantung dari tubuh yang masuk ke sistem
tampilan sinyal pada software yang ada. Tampilan software yang digunakan
Start
Soundcard
Transfer data
ke laptop
T
Apakah sudah
diterima laptop
Cek Data
Ada data
masuk?
Tampilkan sinyal
End
dirangkai sesuai dengan yang diharapkan. Pada saat tahap pembuatan ini juga harus
disertai dengan pemilihan komponen yang tepat sehingga hasil yang didapat akan
kerja alat dan menambah jangka waktu pengerjaan dari yang di targetkan.
Pada tahap ini dilakukan pengujian dan perbandingan pada alat yang telah
Perbandingan alat bertujuan untuk mengetahui kinerja rangkaian EKG yang berhasil
pengujian adalah rangkaian diferensial amplifier dan rangkaian filter. Hasil pengujian
function generator.
mencari linieritas dari rangkaian tersebut. Cara yang dilakukan adalah dengan
function generator sebagai pengganti sinyal yang berasal dari tubuh dan diamati pada
osiloskop. Variasi tegangan input yang digunakan adalah antara 0 mV-80 mV.
Setelah itu dibuat grafik linieritas sumbu X sebagai tegangan input dan sumbu Y
sebagai tegangan output sehingga diketahui tingkat linieritas dari rangkaian penguat
diferensial.
memberikan input variasi frekuensi pada rangkaian filter dimana nilai tegangan selalu
tetap pada input. Variasi frekuensi yang digunakan adalah antara 0,1 Hz-20 Hz. Hasil
yang didapat berupa nilai amplitudo yang terdapat pada output dan untuk mengamati
menentukan kinerja dari alat yang telah dibuat. Analisis data pada perancangan EKG
antara lain:
yang linier antara tegangan input dan tegangan output dan seberapa besar
ditangkap oleh rangkaian telah sesuai dengan teori, yaitu sebesar 0,16 Hz-
16 Hz.
dengan EKG yang sudah standard. EKG hasil rancangan dinyatakan telah
bekerja dengan baik ketika nilai rata-rata setelah dilakukan tiga kali
BAB IV
Tampilan akhir dari sinyal tubuh pada pembuatan EKG ini ditampilkan
Soundcard Osiloskop, terlebih dahulu sinyal tubuh yang telah masuk pada
Pengiriman data melalui soundcard relatif mudah dan tidak banyak kendala.
Hanya saja sinyal yang tubuh berupa kompleks PQRST memang masih terdapat
44
Skripsi Rancang Bangun Elektrokardiograf (EKG). Istiqomah, Tyas
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
45
Setelah sinyal diproses pada sistem hardware untuk selanjutnya dikirim melalui
sound card berhasil, hal yang sama tidak dapat terjadi pada program Delphi yang
telah dibuat. Sinyal jantung yang seharusnya muncul sebagai bentuk PQRST tidak
dapat terlihat pada program Delphi. Hal ini dikarenakan terdapat ketidaksinkronan
Tampilan awal dari program Soundcard Osiloskop ditunjukkan pada Gambar 4.2.
Pada penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil pengujian, antara lain
tegangan akhir setelah penguatan dan pengujian tampilan sinyal PQRST pada
Sinyal yang tampil pada osiloskop berupa sinyal sinus, karena pembangkit pulsa
pada function generator diatur pada posisi sinyal sinus. Berdasarkan uji yang
1 0 mV 0 mV 0
2 12 mV 110 mV 9,16x
3 20 mV 180 mV 9x
4 30 mV 200 mV 6,7x
5 32 mV 260 mV 8x
6 40 mV 360 mV 9x
7 50 mV 680 mV 13,6x
8 60 mV 720 mV 12x
9 70 mV 800 mV 11,4x
10 80 mV 1000 mV 12,5x
𝑉𝑜𝑢𝑡
𝐴=
𝑉𝑖𝑛
vout
1200
1000 80; 1000
800 70; 800
V out (mV)
60; 720
50; 680
600
400 40; 360 vout
32; 260
200 30; 200
20; 180
12; 110
0 0; 0
0 20 40 60 80 100
V in (mV)
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat jika semakin tinggi tegangan input
maka tegangan output yang dihasilkan juga semakin besar. Namun dalam
linier karena penguatannya tidak stabil. Hal ini bisa disebabkan karena pemilihan
Nilai tegangan output dari tubuh sangat kecil (orde mV), sehingga
PQRST sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, pada rangkaian EKG yang
Rangkaian filter sebagai peredam noise yang bisa masuk dalam rangkaian
dilakukan pada high pass filter dan low pass filter untuk mendapatkan nilai
frekuensi cut off yang sebenarnya pada rangkaian. Grafik pengujian rangkaian
1,2
1 0,9;
1; 1 12; 1 3; 1 4; 1 5; 1 6; 1
0,8 0,8; 0,8
V (mV)
1
7; 0,9 9; 0,9
8; 0,9 10; 0,9
0,8
12; 0,7
V (mV)
1,2
1; 1
1 0,9;2;113; 14; 15; 16; 1 10; 0,9
7; 0,9
8; 0,9
9; 0,9
0,8 0,8; 0,8
12; 0,7
V (mV)
0
0 5 10 15 20 25
f (Hz)
Berdasarkan Gambar 4.6 didapat nilai cut off untuk high pass filter adalah
1 Hz dan nilai cut off untuk low pass filter adalah 10 Hz. Nilai cut off yang
seharusnya dicapai pada rangkaian filter adalah dengan rentang 0,16 – 16 Hz,
namun pada rangkaian yang digunakan tidak dapat dicapai nilai optimal tersebut.
Hal ini berarti ada frekuensi yang seharusnya diloloskan oleh rangkaian menjadi
tidak diloloskan dan menunjukkan jika filter belum mampu mengurangi noise
secara maksimal.
a. Pemasangan Lead
pemasangan dua elektrode pada lengan kanan dan lengan kiri. Lead kedua
adalah dengan pemasangan dua elektrode pada lengan kanan dan kaki kiri.
Lead ketiga adalah pemasangan dua eletrode pada lengan kiri dan kaki
seperti ini sesuai dengan prinsip segitiga Einthoven yang telah dijelaskan
laptop dengan seorang pasien uji. Proses pemasangan lead sama dengan proses
data ini selanjutnya ditampilkan pada software Soundcard Osiloskop yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
Untuk mengetahui apakah alat EKG yang telah dibuat sudah sesuai
standard, maka dilakukan tahap perbandingan atau pengujian antara alat yang
sudah paten dengan alat yang berhasil dibuat. Cara yang dilakukan adalah dengan
dilakukan pada tiga lead yang digunakan, yaitu Lead I, Lead II, dan Lead III
gelombang tersebut. Hal ini disebabkan hasil tampilan akhir dari EKG rancangan
dengan baik ketika nilai rata-rata yang didapat masih termasuk dalam rentang nilai
ketiga lead yang digunakan. Masing-masing lead dilakukan hingga tiga kali
dari perhitungan nilai tegangan (mV) yang terbaca pada tiap kotak hasil
Lead II ditunjukkan pada Tabel 4.3, dan hasil perbandingan Lead III ditunjukkan
(mV) (mV)
n=3 Ʃ
𝑋1 = 0,54 𝑋12 = 0,098
Ʃ 𝑥2 = 0,20
Ʃ1
𝑋 0,54
𝑥1 = = = 0,18 𝑚𝑉
𝑛 3
Ʃ
𝑋12 − 𝑛 𝑥12
∆𝑋1 = = 0,02 𝑚𝑉
𝑛−1
𝑋1 = 𝑋1 ± ∆𝑋1 = 0,18 ± 0,02 𝑚𝑉
𝑋2 = 0,2 mV
Nilai 𝑋2 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑋1
(mV) (mV)
n=3 Ʃ
𝑋1 = 1,06 𝑋12 = 0,3748
Ʃ 𝑥2 = 0,373
Ʃ1
𝑋 1,06
𝑥1 = = = 0,353 𝑚𝑉
𝑛 3
Ʃ
𝑋12 − 𝑛 𝑥12
∆𝑋1 = = 0,02 𝑚𝑉
𝑛−1
𝑋1 = 𝑋1 ± ∆𝑋1 = 0,353 ± 0,02 𝑚𝑉
𝑋2 = 0,373 mV
Nilai 𝑋2 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑋1
(mV) (mV)
n=3 Ʃ
𝑋1 = 0,52 𝑋12 = 0,0912
Ʃ 𝑥2 = 0,173
Ʃ1
𝑋 0,52
𝑥1 = = = 0,173 𝑚𝑉
𝑛 3
Ʃ
𝑋12 − 𝑛 𝑥12
∆𝑋1 = = 0,033 𝑚𝑉
𝑛−1
𝑋1 = 𝑋1 ± ∆𝑋1 = 0,173 ± 0,033 𝑚𝑉
𝑋2 = 0,173 mV
Nilai 𝑋2 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑋1
II – Lead I = Lead III, maka didapat nilai tegangan dari EKG Standard dan EKG
Lead II, dan Lead III dengan masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali
pengukuran, didapat hasil jika nilai tegangan (mV) yang dihasilkan EKG
ketiga lead yang digunakan. Masing-masing lead dilakukan hingga tiga kali
pengukuran untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Nilai periode didapat dari
perhitungan nilai waktu (s) yang terbaca pada tiap kotak hasil pembacaan EKG,
dimana tiap satu kotak kecil bernilai 0,04s. Hasil perbandingan Lead I
ditunjukkan pada Tabel 4.5, hasil perbandingan Lead II ditunjukkan pada Tabel
4.6, dan hasil perbandingan Lead III ditunjukkan pada Tabel 4.7.
n=3 Ʃ
𝑋1 = 0,37 𝑋12 = 0,0457
Ʃ 𝑥2 = 0,127
Ʃ1
𝑋 0,37
𝑥1 = = = 0,123 𝑚𝑉
𝑛 3
Ʃ
𝑋12 − 𝑛 𝑥12
∆𝑋1 = = 0,012 𝑚𝑉
𝑛−1
𝑋1 = 𝑋1 ± ∆𝑋1 = 0,123 ± 0,012 𝑚𝑉
𝑋2 = 0,127 𝑚𝑉
Nilai 𝑋2 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑋1
n=3 Ʃ
𝑋1 = 0,41 𝑋12 = 0,0561
Ʃ 𝑥2 = 0,133
Ʃ1
𝑋 0,41
𝑥1 = = = 0,136 𝑚𝑉
𝑛 3
Ʃ
𝑋12 − 𝑛 𝑥12
∆𝑋1 = = 0,023 𝑚𝑉
𝑛−1
𝑋1 = 𝑋1 ± ∆𝑋1 = 0,136 ± 0,023 𝑚𝑉
𝑋2 = 0,133 mV
Nilai 𝑋2 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑋1
n=3 Ʃ
𝑋1 = 0,40 𝑋12 = 0,0534
Ʃ 𝑥2 = 0,123
Ʃ1
𝑋 0,4
𝑥1 = = = 0,133 𝑚𝑉
𝑛 3
Ʃ
𝑋12 − 𝑛 𝑥12
∆𝑋1 = = 0,014 𝑚𝑉
𝑛−1
𝑋1 = 𝑋1 ± ∆𝑋1 = 0,133 ± 0,014 𝑚𝑉
𝑋2 = 0,123 mV
Nilai 𝑋2 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑋1
II, dan Lead III dengan masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali pengukuran,
didapat hasil jika nilai waktu (s) yang dihasilkan EKG Rancangan masih dalam
baik.
penggunaan kedua alat yang tidak dilakukan secara bersamaan. Kondisi ideal
melakukan kalibrasi adalah ketika kedua alat dipasang bersama dan digunakan
pada waktu yang bersamaan sehingga dapat diambil waktu keterlambatan dari alat
rancangan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
lead berbeda.
EKG Standard dari tiga lead berbeda. Adapun selisih nilai tegangan dan
waktu yang didapat untuk masing-masing lead adalah Lead I 0,02mV dan
0,004s, Lead II 0,02mV dan 0,003s, Lead III 0mV dan 0,01s. Hasil yang
5.1 Saran
1. Sinyal EKG pada tampilan akhir belum bersih dari noise sehingga
60
Skripsi Rancang Bangun Elektrokardiograf (EKG). Istiqomah, Tyas
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
61
5. Dikembangkan software yang dapat bekerja secara real time yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Azhar dan Suyanto., 2009, Studi Identifikasi Sinyal EKG Irama Myocardial
Ischemia dengan Pendekatan Fuzzy Logic, Jurnal Teknik Industri Volume
7, Nomor 4, Juli 2009 : 193–206.
Fandi, A., Adil, R., Wardana, P., Rochmad, M., 2006, Perancangan dan
Pembuatan Modul EKG dan EMG Dalam Satu Unit PC Sub Judul :
Pembuatan Rangkaian EKG dan Software EKG Pada PC, Teknik
Elektronika PENS-ITS, Surabaya.
Hadiyoso, S., Alfaruq, A., Rizal, A., 2011, Sistem Multiplexing pada Pengiriman
Data Monitoring EKG, PPG, dan Suhu Tubuh Berbasis Mikrokontroler,
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011)
Yogyakarta, 17-18 Juni 2011.
Heru, A., 2008, Desain Alat Deteksi Dini dan Mandiri Aritmia, Jurnal Teknologi
dan Manajemen Informatika Volume 6, Nomor 3, Agustus 2008.
Istataqomawan, Zuli, 2011, Catu Daya Tegangan DC Variabel dengan Dua Tahap
Regulasi (Switching dan Linier), Semarang: Teknik Elektro Universitas
Diponegoro.
Jones, S., 2005, EKG Notes Interpretation and Management Guide, F.A Davis
Company: Philadelphia.
62
63
Ramli, Nur Ilyani., 2011, Design dan Fabrication of a Low Cost Heart Monitor
Using Reflectance Photopleyhysmogram, World Academy of Science,
Engineering and Technology 80 2011.
Sergio, F., 1998, Design with Operational Amplifier and Analog Integrated
Circuit, Mc Graw-Hill, Electrical Engineering Service.
Setiawan, A., 2010, Analisa Penentuan Aksis Jantung Sinyal EKG dengan
Program Delphi, Proposal Tugas Akhir Program Diploma IV Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Surabaya Jurusan
Teknik Elektromedik.
Soeliadi., 1991, Belajar EKG Tanpa Guru, Yayasan Essentia Medica: Yogyakarta.
Subhi, Hanggi Nur., 2012, Deteksi BPM dengan Modul Wireless X-Bee Berbasis
Mikrokontroller AVR, Surabaya, Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya.
Vahed, A., 2005, 3-Lead Wireless EKG Electronic Design Project Final Report.
Vena., 2010, Mengapa Potensial Membran Istirahat Ada yang Lebih Negatif dan
Ada yang Lebih Positif, Mengapa-potensial-membran-istirahat-rmp.html.
64
Widodo, A., 2009, Sistem Akuisisi EKG Menggunakan USB Untuk Deteksi
Aritmia, Proceedings Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI –
ITS.
http://www.alldatasheet.com/
http://www.solarbotics.com
LAMPIRAN
1
Hasil Alat
EKG
65
Skripsi Rancang Bangun Elektrokardiograf (EKG). Istiqomah, Tyas
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
66
Rangkaian EKG
LAMPIRAN
2
Hasil Uji
Rangkaian
Penguat
Input Output
12 mV 110 mV
20 mV 180 mV
30 mV 200 mV
32 mV 260 mV
40 mV 360 mV
50 mV 680 mV
60 mV 720 mV
70 mV 800 mV
80 mV 1V
LAMPIRAN
3
Hasil Uji
EKG
Lead I
Lead II
Lead III
LAMPIRAN
4
Datasheet
IC LM 324
LM124
LM224 - LM324
LOW POWER QUAD OPERATIONAL AMPLIFIERS
DESCRIPTION
P
TSSOP14
These circuits consist of four independent, high (Thin Shrink Small Outline Package)
gain, internally frequency compensated operation-
al amplifiers. They operate from a single power
supply over a wide range of voltages. Operation
PIN CONNECTIONS (top view)
from split power supplies is also possible and the
low power supply current drain is independent of
the magnitude of the power supply voltage.
Output 1 1 14 Output 4
ORDER CODE
Inverting Input 1 2 - - 13 Inverting Input 4
Package
Part Temperature + +
Number Range Non-inverting Input 1 3 12 Non-inverting Input 4
N D P
VCC + 4 11 VCC -
LM124 -55°C, +125°C • • •
LM224 -40°C, +105°C • • • Non-inverting Input 2 5 + + 10 Non-inverting Input 3
LM324 0°C, +70°C • • • Inverting Input 2 6 - - 9 Inverting Input 3
Example : LM224N
Output 2 7 8 Output 3
N = Dual in Line Package (DIP)
D = Small Outline Package (SO) - also available in Tape & Reel (DT)
P = Thin Shrink Small Outline Package (TSSOP) - only available in Tape
&Reel (PT)
LM124-LM224-LM324
2/13
LM124-LM224-LM324
ELECTRICAL CHARACTERISTICS
VCC+ = +5V, VCC-= Ground, V o = 1.4V, Tamb = +25°C (unless otherwise specified)
Symbol Parameter Min. Typ. Max. Unit
1)
Input Offset Voltage - note
Tamb = +25°C 2 5
Vio LM324 7 mV
Tmin ≤ Tamb ≤ Tmax 7
LM324 9
Input Offset Current
Iio Tamb = +25°C 2 30 nA
Tmin ≤ Tamb ≤ Tmax 100
3/13
LM124-LM224-LM324
4/13
LM124-LM224-LM324
5/13
LM124-LM224-LM324
6/13
LM124-LM224-LM324
Rf
100kW Rf
R1 R2
A V= - 100kW 1MW
R1 A V= 1 + R2
R1
R1 (as shown AV = -10) (as shown AV = 11)
CI 10kW C1
0.1m F
Co Co
1/4
2VPP 1/4 2VPP
LM124 0 0
eo CI LM124 eo
RB RL RB RL
6.2kW 10kW 6.2kW 10kW
eI ~ R2 R3
VCC 100kW 100kW eI ~
R3
1MW
R4
100kW
VCC
C1 C2 R5
10m F 10m F 100kW
7/13
LM124-LM224-LM324
e1 100kW
A V = 1 + R2
R1
eO
10kW (As shown A V = 101) 100kW 1/4
LM124
1/4 eO +5V
LM124 e2 100kW
e3 100kW
R2
(V)
1MW
R1 100kW
O
10kW
e
e4 100kW
0
e I (mV)
R1
100kW
R3 R4
1/4 100kW 100kW
LM124
e1 IB
1/4 eO
1/4
LM124 IB LM124
eo
R2 Gain adjust 1/4
2kW
LM124
Zo
R5 eI C 2IB
100kW 1m F *
ZI
2N 929 0.001m F
R6 R7
100kW 100kW 2IB IB
1/4
LM124 R 1/4
3R
1MW 3MW LM124
e2
Input current
IB compensation
8/13
LM124-LM224-LM324
R1
100kW
R R
C1 1 4
330pF For ------- = -------
R R
1/4 2 3
R5
LM124 470kW
e1 R4 (CMRR depends on this resistor ratio match)
10MW
1/4
LM124
C2
330pF R2 R4
R3 R6 100kW 100kW
10kW 470kW R1
eO 100kW
1/4 R3
LM124 R7 100kW
100kW 1/4
V CC LM124 1/4
R8 C3 +V1 LM124 Vo
100kW 10m F
+V2
Fo = 1kHz
1 + R-------4
R3
Q = 50 e0 (e2 - e1)
Av = 100 (40dB)
As shown e0 = (e2 - e1)
1/4
I IB LM124 eo
I
eI
IB
2N 929
0.001m F
IB
IB
1/4
3MW LM124
9/13
LM124-LM224-LM324
ELECTRICAL CHARACTERISTICS
Vcc+ = +15V, Vcc- = 0V, Tamb = 25°C (unless otherwise specified)
Symbol Conditions Value Unit
Vio 0 mV
Avd RL = 2kΩ 100 V/mV
Icc No load, per amplifier 350 µA
Vicm -15 to +13.5 V
VOH + +13.5 V
RL = 2kΩ (VCC =15V)
VOL RL = 10kΩ 5 mV
Ios Vo = +2V, VCC = +15V +40 mA
GBP RL = 2kΩ, CL = 100pF 1.3 MHz
SR RL = 2kΩ, CL = 100pF 0.4 V/µs
10/13
LM124-LM224-LM324
Millimeters Inches
Dimensions
Min. Typ. Max. Min. Typ. Max.
a1 0.51 0.020
B 1.39 1.65 0.055 0.065
b 0.5 0.020
b1 0.25 0.010
D 20 0.787
E 8.5 0.335
e 2.54 0.100
e3 15.24 0.600
F 7.1 0.280
i 5.1 0.201
L 3.3 0.130
Z 1.27 2.54 0.050 0.100
11/13
LM124-LM224-LM324
L G
c1
C
a2
A
b e
b1
a1
s
e3 E
D
M
14 8
F
1 7
Millimeters Inches
Dimensions
Min. Typ. Max. Min. Typ. Max.
A 1.75 0.069
a1 0.1 0.2 0.004 0.008
a2 1.6 0.063
b 0.35 0.46 0.014 0.018
b1 0.19 0.25 0.007 0.010
C 0.5 0.020
c1 45° (typ.)
D (1) 8.55 8.75 0.336 0.344
E 5.8 6.2 0.228 0.244
e 1.27 0.050
e3 7.62 0.300
F (1) 3.8 4.0 0.150 0.157
G 4.6 5.3 0.181 0.208
L 0.5 1.27 0.020 0.050
M 0.68 0.027
S 8° (max.)
Note : (1) D and F do not include mold flash or protrusions - Mold flash or protrusions shall not exceed 0.15mm (.066 inc) ONLY FOR DATA BOOK.
12/13
LM124-LM224-LM324
c k
0,25 mm
.010 inch
GAGE PLANE
L1
E1
SEATING
PLANE
C
A E
A2
A1
e
b
8 7
D
C
aaa
14 1
PIN 1 IDENTIFICATION
Millimeters Inches
Dimensions
Min. Typ. Max. Min. Typ. Max.
A 1.20 0.05
A1 0.05 0.15 0.01 0.006
A2 0.80 1.00 1.05 0.031 0.039 0.041
b 0.19 0.30 0.007 0.15
c 0.09 0.20 0.003 0.012
D 4.90 5.00 5.10 0.192 0.196 0.20
E 6.40 0.252
E1 4.30 4.40 4.50 0.169 0.173 0.177
e 0.65 0.025
k 0° 8° 0° 8°
L 0.450 0.600 0.750 0.018 0.024 0.030
L1 1.00 0.039
aaa 0.100 0.004
Information furnished is believed to be accurate and reliable. However, STMicroelectronics assumes no responsibility for the
consequences of use of such information nor for any infringement of patents or other rights of third parties which may result from
its use. No license is granted by implication or otherwise under any patent or patent rights of STMicroelectronics. Specifications
mentioned in this publication are subject to change without notice. This publication supersedes and replaces all information
previously supplied. STMicroelectronics products are not authorized for use as critical components in life support devices or
systems without express written approval of STMicroelectronics.
© The ST logo is a registered trademark of STMicroelectronics
13/13
www.datasheetcatalog.com