Anda di halaman 1dari 158

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

RANCANG BANGUN ELEKTROMIOGRAF BERBASIS


PERSONAL COMPUTER

SKRIPSI

RIZKY JUSTITIAN

PROGRAM STUDI S1 TEKNOBIOMEDIK


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

RANCANG BANGUN ELEKTROMIOGRAF BERBASIS


PERSONAL COMPUTER

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Teknik Bidang Teknobiomedik
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga

Disetujui oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Retna Apsari, M.Si Franky Chandra S.A, S.T, M.T


NIP. 19680626 199303 2 003 NIP. 19830128 200912 1 004

ii

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI

Judul : Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal


Computer
Penyusun : Rizky Justitian
NIM : 080810722
Pembimbing I : Dr. Retna Apsari, M.Si
Pembimbing II : Franky Chandra Satria Arisgraha S.T, M.T
Tanggal ujian : 11 September 2012

Disetujui oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Retna Apsari, M.Si Franky Chandra S.A, S.T, M.T


NIP. 19680626 199303 2 003 NIP. 19830128 200912 1 004

Mengetahui :

Ketua Departemen Fisika Ketua Prodi S-1 Teknobiomedik


Fakultas Sains dan Teknologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga Universitas Airlangga

Drs. Siswanto, M.Si Dr. Retna Apsari, M.Si


NIP . 19640305 198903 1 003 NIP . 19680626 199303 2 003

iii

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI

Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam


lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi
kepustakaan, tetapi pengutipan harus seizin penyusun dan harus menyebutkan
sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah. Dokumen skripsi ini merupakan hak milik
Universitas Airlangga.

Dokumen skripsi ini merupakan hak milik Universitas Airlangga

iv

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan

kemudahan dalam penyusunan skripsi ini sehingga penyusun dapat menyelesaikan

naskah skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis

Personal Computer”. Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ketua Departemen Fisika, Bapak Drs. Siswanto, M.Si, yang telah

mengijinkan penggunaan laboratorium untuk pelaksana penelitian skripsi

ini.

2. Ibu Dr. Retna Apsari, M.Si selaku ketua Program Studi S1 Teknobiomedik

dan pembimbing I yang telah memberikan informasi tentang penyusunan

naskah skripsi dan selalu memberikan masukan serta meluangkan waktu

bagi penyusun untuk berkonsultasi.

3. Bapak Franky Chandra Satria Arisgraha, S.T, M.T selaku pembimbing II

yang selalu memberikan masukan dan meluangkan waktu bagi penyusun

untuk berkonsultasi

4. Ibu Ir. Wellina Ratnayanti Kawitana selaku penguji proposal skripsi dan

penguji skripsi yang telah memberikan masukan dan pengarahan mengenai

naskah skripsi

5. Bapak Supadi S.Si, M.Si selaku penguji skripsi yang telah memberikan

masukan dan pengarahan mengenai naskah skripsi

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

6. Bapak Triwiyanto, S.Si, M.T yang telah memberi pengarahan, bimbingan

serta ide kepada penyusun mengenai rancangan alat elektromiograf.

7. Ayah dan Ibu tersayang yang telah mendukung penyusun untuk tetap

berusaha mencapai target yang diinginkan dan selalu mendoakan dalam

menghadapi banyak tekanan terkait penyelesaian naskah skripsi ini.

8. Fendy Purwanda, Kiki, Gilang, Tyas, Theara, Taufik dan teman-teman yang

lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas bantuan dan masukannya

dalam penyelesaian naskah skripsi ini.

9. Teman-teman Lapantech yang telah banyak memberikan masukan dan

solusi dalam penyelesaian naskah skripsi ini.

10. Dosen-dosen, staf, karyawan, dan teman-teman angkatan 2008 Program

Studi S1 Teknobiomedik, Universitas Airlangga serta semua pihak yang

telah membantu penyusun selama proses penyusunan naskah skripsi ini.

11. Farah Febrina Haris yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat

demi terselesaikannya naskah skripsi ini

Penyusun menyadari bahwa naskah skripsi ini masih ada kekurangan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk

perbaikan naskah skripsi ini.

Surabaya, Agustus 2012

Penyusun

Rizky Justitian

vi

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Justitian, Rizky, 2012, Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal


Computer. Skripsi ini dibawah bimbingan Dr. Retna Apsari, M.Si dan
Franky Chandra Satria Arisgraha S.T, M.T, Program Studi S1
Teknobiomedik Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Airlangga.

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Elektromiograf


Berbasis Personal Computer “ dengan tujuan merancang alat elektromiograf
untuk menyadap aktifitas listrik otot lengan bawah. Alat elektromiograf yang
dirancang dilengkapi dengan tampilan sinyal pada personal computer. Pada
penelitian ini pengiriman data dari hardware elektromiograf menuju personal
computer dirancang melalui dua mekanisme yang berbeda yaitu dengan
memanfaatkan ADC internal dari mikrokontroler ATmega 328 pada board
arduino nano dan menggunakan soundcard internal dari personal computer. Pada
software untuk pengiriman data dari hardware elektromiograf menuju personal
computer menggunakan ADC internal dari mikrokontroler, proses akusisi data
dari hardware elektromiograf menuju PC digunakan arduino software sedangkan
untuk menampilkan tampilan sinyal dari hardware elektromiograf digunakan
bahasa delphi. Software untuk pengiriman data dari hardware elektromiograf
menuju personal computer menggunakan soundcard internal dari PC
menggunakan software dengan bahasa pemrograman delphi. Alat elektromiograf
yang berhasil dibuat pada penelitian ini memiliki persentase nilai error alat saat
mekanisme relaksasi sebesar 0 %, nilai error alat saat mekanisme kontraksi
sedang sebesar 5 % dan nilai error alat saat mekanisme kontraksi kuat sebesar
2,04 %.

Kata Kunci : Elektromiograf, EMG, Arduino, Biopotensial

vii

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Justitian, Rizky, 2012, Design of A Personal Computer-Based


Electromyograph. This thesis was under the guidance of Dr. Retna Apsari,
M.Si and Franky Chandra Satria Arisgraha S.T, M.T, Biomedical
Engineering Undergraduate Program, Physics Department, Faculty of
Science and Technology, Airlangga University.

ABSTRACT

A study entitled "Design of A Personal Computer-Based


Electromyograph" has been conducted with the goal of designing an
electromyograph device to tap the electrical activity of the lower forearm muscles.
The designed electromyograph was equipped with a signal display on a personal
computer. In this study, the data transmission from the electromyograph hardware
towards the personal computer was designed through two different mechanisms
such as the usage of the internal ADC of ATmega 328 microcontroller on an
arduino board and the usage of the internal soundcard of a personal computer. On
the software, the internal ADC of ATmega 328 microcontroller with an arduino
nano microcontroller board was used to send the data from the electromyograph
hardware towards the personal computer, an arduino software was used in the
process of data acquisition from the electromyograph hardware towards the PC,
while Delphi language was used in displaying the signal from the
electromyograph hardware. On the software as well, the internal soundcard of a
PC was used to send the data from the electromyograph hardware towards the
personal computer. A software using Delphi language was also used in the process
of data acquisition from the electromyograph hardware towards the PC. The
electromyograph device that was created in this study has respectively the
percentage error values of 0 % at a relaxation mechanism, 5 % at a medium
contraction mechanism and 2.04 % at a strong contraction mechanism.

Keywords: Electromyograph, EMG, Arduino, Biopotential

viii

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................................... i


LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ iii
LEMBAR PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI .................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................................ v
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
ABSTRACT .............................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah........................................................................... ........ 6
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 8


2.1 Otot……………………. ................................................................... 8
2.1.1 Otot Rangka ............................................................................. 9
2.1.2 Kerja dan Kontraksi Otot .......................................................... 10
2.1.3 Potensial Aksi Otot…………………………………………… 11
2.2 Elektromiografi ................................................................................. 14
2.2.1 Rangkaian Penguat ................................................................... 16
2.2.2 Rangkaian Filter....................................................................... 17
2.3 Elektroda………….. .......................................................................... 19
2.3.1 Pengukuran Sinyal EMG .......................................................... 21
2.4 Soundcard…….................................................................................. 21
2.5 Mikrokontroler .................................................................................. 22
2.5.1 Fitur AVR ATmega 328 ........................................................... 23
2.6 Arduino………. ................................................................................. 26

ix

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

2.6.1 Arduino Software...................................................................... 27


2.7 Bahasa Pemrograman Delphi ............................................................. 29
2.8 Komponen Pendukung ....................................................................... 31
2.8.1 Instrumentation Amplifier AD620 ........................................... 31
2.8.1.1Gain AD620 ........................................................................... 33
2.8.1 IC OP07 .................................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 36


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 36
3.2 Peralatan dan Bahan Penelitian .......................................................... 36
3.2.1 Peralatan Penelitian .................................................................. 36
3.2.2 Bahan Penelitian....................................................................... 37
3.3 Prosedur Penelitian ............................................................................ 38
3.3.1 Tahap Perancangan ................................................................... 39
3.3.1.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) ............................ 39
3.3.1.1.1 Rangkaian Catu Daya………………………………………. 40
3.3.1.1.2 Rangkaian Pre-Amplifier .................................................... 41
3.3.1.1.3 Rangkaian Highpass Filter.................................................. 42
3.3.1.1.4 Rangkaian Lowpass Filter................................................... 42
3.3.1.1.5 Rangkaian Notch Filter ....................................................... 43
3.3.1.1.6 Rangkaian Adder ................................................................ 44
3.3.1.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software) .............................. 45
3.3.1.2.1 Perancangan Perangkat Lunak (Software) untuk
Pengiriman Data Menggunakan ADC Internal
dari Mikrokontroler ATmega328………………………… . 45
3.3.1.2.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software) Untuk
Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal
Dari PC……….…………..…………… ............................ 47
3.3.2 Tahap Pembuatan ..................................................................... 48
3.3.3 Tahap Pengujian Rangkaian...................................................... 51
3.3.4 Tahap Uji Coba Sistem Secara Keseluruhan ............................. 53
3.3.5 Tahap Kalibrasi Alat dan Analisis Data .................................... 54
3.3.5.1 Kalibrasi Alat Elektromiograf ................................................ 54
3.3.5.2 Analisis Data ......................................................................... 55

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 56


4.1 Hasil Perancangan Alat ...................................................................... 56
4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) .................................................... 56
4.1.1.1 Rangkaian Catu Daya ............................................................ 57
4.1.1.2 Rangkaian Pre-Amplifier ....................................................... 57
4.1.1.3 Rangkaian Highpass Filter .................................................... 58
4.1.1.4 Rangkaian Lowpass Filter ..................................................... 60
4.1.1.5 Rangkaian Notch Filter .......................................................... 63
4.1.1.6 Rangkaian Adder ................................................................... 65
4.1.1.7 Rangkaian Mikrokontroler ATmega 328 dengan Board
Arduino Nano ....................................................................... 66
4.1.2 Perangkat Lunak (Software)...................................................... 66
4.1.2.1 Perangkat Lunak (Software) untuk Pengiriman
Data Menggunakan ADC Internal dari Mikrokontroler
ATmega328……………………………………………......... 67
4.1.2.2 Perangkat Lunak (Software) untuk
Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal
dari PC………………………….…………..…………… ...... 69
4.2 Analisis Data ..................................................................................... 71
4.2.1 Analisis Data Hasil Alat Elektromiograf dengan
Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan ADC
Internal dari Mikrokontroler ATmega 328................................ 71
4.2.2 Analisis Data Hasil Alat Elektromiograf dengan
Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan ADC
Internal dari Mikrokontroler ATmega 328................................ 74
4.2.3 Uji Kinerja Alat Elektromiograf................................................ 77
4.3 Pembahasan....................................................................................... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 88


5.1 Kesimpulan........................................................................................ 88
5.2 Saran................... ............................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 90


LAMPIRAN………………………………………………………………………. ...... 93

xi

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

4.1 Data Hasil Pengamatan Rangkaian Pre-Amplifier………………………… .58


4.2 Data Hasil Pengamatan Rangkaian Highpass Filter……………………… ..59
4.3 Data Hasil Pengamatan Rangkaian Lowpass Filter……………………… ...61
4.4 Data Hasil Pengamatan Rangkaian Notch Filter………………………… ... 64
4.5 Tegangan Sinyal Peak To Peak pada Saat Relaksasi, Kontraksi Sedang dan
Kontraksi Kuat……………………………………………………………………. . 77
4.6 Perbandingan Tegangan Sinyal Peak To Peak pada Alat Elektromiograf
Terkalibrasi dengan Nilai pada Alat Elektromiograf Hasil Penelitian
Saat Relaksasi ................................................................................................ 79
4.7 Perbandingan Tegangan Sinyal Peak To Peak pada Alat Elektromiograf
Terkalibrasi dengan Nilai pada Alat Elektromiograf Hasil Penelitian
Saat Kontraksi Sedang...................................................................................... 79
4.8 Perbandingan Tegangan Sinyal Peak To Peak pada Alat Elektromiograf
Terkalibrasi dengan Nilai pada Alat Elektromiograf Hasil Penelitian
Saat Kontraksi Kuat...................................................................................... 79

xii

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

2.1 Struktur Organisasi Otot ............................................................................10


2.2 Tahapan Potensial Aksi Dan Konduktansi Ion Na+ dan K+ …………. ......13
2.3 Tampilan Sinyal Keluaran Elektromiograf (Cadwell Sierra II)
dalam Domain Waktu. ……… ..................................................................15
2.4 Rangkaian Penguat Diferensial…………………………………………… 16
2.5 Pola Grafik Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi dari
Rangkaian Highpass dengan cut-off 20 Hz…………………………… ......17
2.6 Pola Grafik Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi
(a)dari Rangkaian Lowpass Filter dengan cut-off 500 Hz
(b)dari Rangkaian Lowpass Filter dengan cut-off 40 Hz…………….. .......18
2.7 Pola Grafik Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi
dari Rangkaian Notch Filter dengan cut-off 50 Hz ……………………. 18
2.8 Distribusi Muatan Pada Elektroda Permukaan……………………… 19
2.9 Susunan Instrumen EMG Dengan Surface Electrodes Dan Prinsip
Perekaman Potensial Aksi Ekstrasellular ...................................................21
2.10 Blok Diagram Soundcard ALC888S-VC ...................................................22
2.11 Konfigurasi Pin ATmega 328……………………………………………...24
2.12 Blok Diagram ATmega 328……………………………………………… .25
2.13 Arduino Nano…………………………………………………………… ...27
2.14 Tampilan Software Editor Arduino……………………………………… ..28
2.15 Contoh Output Tampilan Program dari Software Delphi………………… .30
2.16 Rangkaian Instrumentation Amplifier…………………………………… ..31
2.17 Rangkaian Instrumentation Amplifier Pada IC AD620……………… .......33
2.18 Konfigurasi Pin Pada AD620…………………………………………… ...33
2.19 Konfigurasi Pin Pada IC OP07…………………………………………… .34
2.20 Skematik IC OP07………………………………………………………… 35
3.1 Diagram Alir Prosedur Penelitian ..............................................................38
3.2 Blok Diagram Hardware Elektromiograf dengan Mekanisme
Pengiriman Data Menggunakan ADC Internal Mikrokontroler
ATmega 328 .............................................................................................40
3.3 Blok Diagram Hardware Elektromiograf dengan Mekanisme
Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal
dari PC…………………………................................................................40
3.4 Rangkaian Catu Daya………………………………………………… .......40
3.5 Rangkaian Pre-Amplifier…………………………… .....................................41
3.6 Rangkaian High Pass Filter………………………………………………. 42
3.7 Rangkaian Low Pass Filter……………………………………………….. 43
3.8 Rangkaian Notch Filter…………………………………………………… 44
3.9 Rangkaian Adder…………………………………….………………………… ....45
3.10 Diagram Alir Program Mikrokontroler ATmega 328 pada
Arduino Software…………………………………… ................................46

xiii

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

3.11 Diagram Alir Software Tampilan Sinyal Elektromiograf Dengan


Software Delphi…………………..............................................................47
3.12 Diagram Alir Software Pengiriman Data Menggunakan Soundcard
Internal Dari PC………………………………………………… ...............48
3.13 Blok Diagram Elektromiograf dengan Mekanisme
Pengiriman Data Menggunakan ADC Internal Mikrokontroler
ATmega 328 .............................................................................................49
3.14 Blok Diagram Elektromiograf dengan Mekanisme
Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal dari PC…………….. 49
4.1 Hardware Elektromiograf Yang Telah Dibuat……………… ....................56
4.2 Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi Rangkaian
Highpass Filter…. ....................................................................................60
4.3 Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi Rangkaian Lowpass
Filter. ........................................................................................................62
4.4 Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi Rangkaian Notch Filter. ...64
4.5 Pilihan Serial Port pada Software Arduino…………. ................................67
4.6 Tombol Verify, Save, dan Upload pada Software Arduino. .......................68
4.7 Tampilan Muka Software Elektromiograf dengan Mekanisme
Pengiriman Data Menggunakan ADC Internal Mikrokomtroler…… .........69
4.8 Komponen-Komponen yang Digunakan dalam Pembuatan
Software Elektromiograf pada Delphi …. ..................................................70
4.9 Tamplian Muka Software Elektromiograf dengan Mekanisme
Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal dari PC......................71
4.10 Sinyal Aktifitas Otot Saat Relaksasi dari Elektromiograf
dengan Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan ADC
Internal Mikrokontroler ATmega 328. .......................................................72
4.11 Sinyal Aktifitas Otot Saat Kontraksi Sedang dari Elektromiograf
dengan Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan ADC
Internal Mikrokontroler ATmega 328…………….....................................73
4.12 Sinyal Aktifitas Otot Saat Kontraksi Kuat dari Elektromiograf
dengan Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan ADC
Internal Mikrokontroler ATmega 328…………………… .........................73
4.13 Sinyal Aktifitas Otot Saat Relaksasi dari Elektromiograf
dengan Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan Soundcard
Internal dari PC……… .............................................................................75
4.14 Sinyal Aktifitas Otot Saat Kontraksi Sedang dari Elektromiograf
dengan Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan Soundcard
Internal dari PC. ........................................................................................76
4.15 Sinyal Aktifitas Otot Saat Kontraksi Kuat dari Elektromiograf
dengan Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan Soundcard
Internal dari PC. ........................................................................................76

xiv

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

1 Skematik Rangkaian Elektromiograf 93


2 Hasil Alat Elektromiograf 94
3 Elektromiograf Cadwell Sierra II 95
4 Gambar Penguatan Sinyal Rangkaian Amplifier 96
5 Perhitungan Besaran Nilai Komponen Resistor dan Kapasitor
serta Besar Gain Pada Rangkaian Highpass Filter 98
6 Gambar Sinyal Keluaran Rangkaian Highpass Filter 100
7 Perhitungan Besaran Nilai Komponen Resistor dan Kapasitor
serta Besar Gain Pada Rangkaian Lowpass Filter 104
8 Gambar Sinyal Keluaran Rangkaian Lowpass Filter 106
9 Perhitungan Besaran Nilai Komponen Resistor dan Kapasitor
serta Besar Gain Pada Rangkaian Notch Filter 110
10 Gambar Sinyal Keluaran Rangkaian Notch Filter 112
11 Listing Program Pada Software Arduino Nano 115
12 Listing Program Pada Software Delphi untuk Menampilkan
Tampilan Sinyal 116
13 Listing Program Pada Software Delphi untuk Menampilkan
Tampilan Sinyal Pada Alat Elektromiograf dengan Mekanisme
Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal Dari PC 118
14 Hasil Pengambilan Data Menggunakan Elektromiograf
Cadwell Sierra II 120
15 Gambar Perbandingan Nilai Tegangan Sinyal Peak To Peak
Pada Gambar Sinyal Alat Elektromiograf Terkalibrasi
Dengan Nilai Pada Alat Elektromiograf Hasil Penelitian 124
16 Perhitungan % error Alat Elektromiograf dan Nilai Deviasi Alat
Elektromiograf Pada Aktifitas Otot Saat Relaksasi, Kontraksi
Sedang dan Kontraksi Kuat 126
17 Daftar Harga Habis Pakai 130
18 Datasheet AVR ATmega 328 131
19 Datasheet Arduino Nano 134
20 Datasheet AD620 137
21 Datasheet OP07 142

xv

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya adalah

untuk mempermudah manusia dalam melakukan kegiatan atau upaya dalam

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Upaya pengembangan tersebut dapat dilakukan

dengan cara menciptakan suatu sistem peralatan yang baru maupun

pengembangan alat yang telah ada sebelumnya atau gabungan dari keduanya.

Pengembangan ini telah merambah berbagai aspek kehidupan manusia, terutama

perkembangan peralatan elektronika untuk berbagai keperluan. Salah satu

penerapannya yaitu pada bidang kedokteran (medis), penerapan teknologi ini

sangat membantu para tenaga medis untuk mendiagnosis penyakit dan kelainan

pada organ-organ vital tubuh manusia yang mempunyai fungsi ganda dan

kompleks, sehingga diperlukan upaya dalam pengadaan peralatan medis dan

sarana lainnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Salah satu organ tubuh

manusia yang mempunyai fungsi ganda dan kompleks adalah otot. Otot merupakan

organ gerak tubuh aktif karena mampu mengendalikan organ tubuh yang lain

sehingga kita dapat bergerak. Kekuatan otot mempengaruhi aktifitas dari gerak

tubuh, aktifitas tubuh yang tinggi didukung adanya kekuatan otot yang besar.

Pada tubuh manusia, pengetahuan mengenai gaya pada otot dan sendi

merupakan nilai besar dalam dunia kedokteran dan terapi fisik, dan juga

merupakan studi yang sangat berguna dalam aktifitas atletik (Giancoli, 1998).

1
Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian
Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2

Peran otot pada olahragawan atau atlet sangat penting dalam meraih prestasi dan

kesuksesan. Salah satu contoh peran kekuatan otot pada seorang atlet adalah

kekuatan otot lengan bawah pada atlet basket, voli, bulutangkis, tenis dan

olahraga lainnya yang menggunakan otot lengan bawah sebagai tumpuan

kekuatan. Tidak berfungsinya otot dengan baik, dalam hal ini otot lengan bawah,

merupakan permasalahan signifikan pada manusia khususnya olahragawan.

Kerusakan otot ini diperlukan penanganan khusus, maka untuk mengetahui

adanya kerusakan otot yang terjadi pada tubuh diperlukan adanya teknologi

instrumentasi medis yang dapat mendiagnosa dan memonitoring aktifitas otot

tubuh. Informasi diagnostik mengenai aktifitas otot dapat diperoleh dari aktifitas

listriknya (Cameron, 1992).

Salah satu instrumentasi medis yang berfungsi menampilkan bentuk dan

mengukur aktifitas otot adalah elektromiograf. Dengan elektromiograf diperoleh

informasi tentang kondisi otot seseorang, apakah ototnya terlalu tegang, terlalu

lemas atau mengalami kerusakan-kerusakan yang cukup berat semacam stroke,

lumpuh dan sebagainya (Regarsari, 2002). Sebuah elektromiograf mendeteksi

potensial listrik yang dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik atau

neurologis diaktifkan. Rekaman sinyal elektromiograf dapat digunakan untuk

mendiagnosis beberapa penyebab kelemahan otot atau kelumpuhan, masalah otot

atau motorik seperti tremor atau berkedut, kerusakan saraf motorik dari cedera

atau osteoarthesis, dan patologi yang mempengaruhi motor end plates (Northrop,

2004). Menurut Nomiyasari (2011) pada surface elektromiograf, sinyal yang

didapatkan memiliki kisaran frekuensi antara 20 Hz sampai 500 Hz. Potensial

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3

listrik pada permukaan otot tubuh memiliki kisaran tegangan 0,4 mV sampai 5

mV, dan terdapat amplitudo tegangan yang lebih tinggi lagi apabila terjadi

kontraksi yang kuat (Nomiyasari, 2011).

Penelitian Rusmawati (2006) dan Mariam S.K (2006) menunjukkan aspek

kualitatif profil potensial otot manusia saat berkontraksi dan berelaksasi. Pada

penelitian tersebut didapatkan bahwa sinyal pengganggu atau noise 50 Hz yang

merupakan noise dari jala-jala PLN belum mampu dihilangkan. Hasil tampilan

sinyal pada alat yang dihasilkan dari penelitian tersebut belum akurat dimana

profil potensial otot yang sebenarnya belum diketahui secara pasti. Instrumen

yang dirancang belum dilengkapi dengan mikrokontroler sebagai pengendali

sistem. Penelitian lain terkait alat elektromiograf juga telah dilakukan oleh

Nomiyasari (2011). Alat elektromiograf yang dihasilkan pada penelitian tersebut

masih terdapat kekurangan dimana filter yang dirancang belum sesuai dengan

perhitungan. Hasil tampilan sinyal pada alat yang dihasilkan belum akurat dengan

tingkat % error alat sebesar 26,67%. Kinerja ADC dari alat yang dihasilkan

belum optimal sehingga proses interface antara hardware elektromiograf dengan

personal computer menjadi terganggu.

Pada penelitian ini diteliti profil aktifitas listrik otot manusia ketika

relaksasi dan kontraksi. Otot tubuh manusia yang menjadi fokus obyek penelitian

ini adalah otot lengan bawah. Bagian otot lengan bawah yang disadap aktifitas

listriknya adalah bagian antebrachium anterior. Dalam penelitian ini dirancang

suatu elektromiograf berbasis personal computer yang mampu menyadap sinyal

otot tubuh, dengan demikian instrumen ini dapat menghasilkan data digital untuk

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4

diproses dan ditampilkan pada komputer. Data diolah dengan bahasa

pemrograman delphi sehingga dapat menampilkan hasil tampilan sinyal. Dalam

penelitian ini pengiriman data dari hardware elektromiograf menuju personal

computer dirancang melalui dua mekanisme yaitu dengan memanfaatkan ADC

internal dari mikrokontroler ATmega 328 dengan board mikrokontroler arduino

nano dan menggunakan soundcard internal dari personal computer. Hasil

pengiriman data yang ditampilkan di personal computer melalui dua mekanisme

yaitu dengan menggunakan ADC internal dari mikrokontroler ATmega 328

dengan board mikrokontroler arduino nano dan menggunakan soundcard internal

dari personal computer, dalam penelitian ini kedua mekanisme dibandingkan satu

dengan yang lainnya. Tampilan sinyal dari elektromiograf merupakan sinyal yang

bersifat acak atau random (Nomiyasari, 2011). Tampilan sinyal pada penelitian ini

berada dalam kawasan waktu, dengan kata lain hasil tampilan sinyal keluaran

merupakan hubungan antara waktu dengan tegangan potensial listrik otot tubuh.

Dikarenakan besar aktifitas listrik otot lengan bawah yang sangat kecil,

menurut Nomiyasari (2011) yakni berkisar antara 0,4 mV hingga 5 mV, maka

perlu dilakukan penguatan, besar penguatan total yang dirancang pada penelitian

ini adalah berkisar antara 5000 hingga 6000 kali. Alat elektromiograf yang

dirancang diberi filter untuk meloloskan sinyal dengan frekuensi 20 Hz sampai

250 Hz, hal ini didasarkan penelitian Nomiyasari (2011), frekuensi tersebut

merupakan frekuensi sinyal aktifitas listrik otot yang paling sering muncul.

Disamping itu untuk menghilangkan interferensi sinyal dari tegangan jala-jala

listrik PLN yaitu frekuensi 50 Hz maka alat yang di rancang dilengkapi dengan

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5

filter yang mampu menghilangkan frekuensi 50 Hz. Untuk menyadap sinyal

aktifitas listrik otot lengan bawah digunakan surface electrode. Hal ini

dikarenakan surface electrode mudah pemasangannya juga tidak terlalu

mengganggu aktifitas dari orang yang diteliti (Setioningsih, 2010). Desain

elektromiograf pada penelitian ini dilengkapi dengan tampilan sinyal sehingga

dapat mempermudah pekerja medis untuk mengetahui tegangan pada aktifitas

listrik otot lengan pasien. Desain penelitian elektromiograf ini diharapkan dapat

menjadi teknologi tepat guna dengan harga yang terjangkau dan dapat

dikembangkan oleh produsen instrumentasi medis di Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana merancang instrumen elektromiograf berbasis personal

computer beserta komponen pendukungnya sehingga dapat menyadap

aktifitas listrik otot lengan bawah yang sangat kecil?

2. Bagaimana proses akuisisi data dari hardware elektromiograf menuju

personal computer baik menggunakan ADC internal mikrokontroler

maupun dengan menggunakan soundcard internal personal computer

sehingga dapat menampilkan tampilan sinyal aktifitas listrik otot tubuh?

3. Bagaimana kinerja alat elektromiograf pada penelitian ini dibandingkan

dengan alat elektromiograf yang sudah terkalibrasi?

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengiriman data dari

hardware elektromiograf menuju personal computer dirancang melalui dua

mekanisme yaitu dengan menggunakan ADC internal dari mikrokontroler

ATmega 328 pada board mikrokontroler arduino nano dan menggunakan

soundcard internal dari personal computer (Acer 4736).

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, tujuan dalam penelitian

ini adalah:

1. Merancang dan membuat elektromiograf berbasis personal computer

sebagai alat yang mampu mendeteksi adanya efek elektris pada otot

manusia yang dilengkapi dengan tampilan sinyal.

2. Mengetahui tentang proses akuisisi data dari hardware elektromiograf

menuju komputer baik menggunakan ADC internal dari mikrokontroler

maupun dengan menggunakan soundcard internal personal computer

sehingga didapatkan hasil tampilan sinyal aktifitas listrik otot tubuh.

3. Mengetahui kinerja alat elektromiograf yang dirancang dibandingkan

dengan alat elektromiograf yang sudah terkalibrasi.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
7

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Rancang bangun elektromiograf hasil penelitian ini diharapkan dapat

mempermudah pembacaan sinyal elektris otot tubuh dan juga membantu

petugas medis dalam melakukan perekaman dan menganalisa suatu gejala

penyakit dari otot tubuh lengan bawah seperti tremor ataupun

neuroprosthesis.

2. Diharapkan dapat menjadi sebuah teknologi alternatif yang tepat guna

dengan harga murah, kompetitif dan produktif.

3. Di bidang akademik, hasil rancang bangun elektromiograf berguna untuk

praktikum reguler mahasiswa serta pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi khususnya di Program Studi S1 Teknobiomedik Universitas

Airlangga.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Otot

Otot manusia dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu otot

rangka atau striated, otot jantung dan otot polos. Otot rangka adalah otot yang

berhubungan dengan gaya luar, otot rangka bekerja di bawah kontrol sistem syaraf

badan, sehingga dinamakan otot sadar (a voluntary muscle). Otot rangka

merupakan jaringan yang bertanggung jawab dan mengendalikan semua daya

gerakan dan manipulasi (Marieb, 2010). Otot jantung dan otot polos dioperasikan

oleh sistem syaraf otomatis. Untuk kontraksi otot sadar diperlukan stimulan dari

sistem saraf (Setioningsih, 2010). Menurut Marieb (2010), pada dasarnya setiap

jenis otot yang menyusun tubuh memiliki tiga kemampuan yaitu:

1. Kontraksibilitas : kemampuan otot melakukan perubahan menjadi lebih

pendek dari ukuran semula

2. Ekstensibilitas : kemampuan otot melakukan perubahan menjadi lebih

panjang dari ukuran semula

3. Elastisitas : kemampuan otot untuk bisa kembali pada ukuran semula

setelah mengalami kontraksi atau ekstensi. Pada saat otot kembali pada

ukuran semula, otot dikatakan dalam keadaan relaksasi.

Pada penelitian ini, yang dijadikan fokus objek pengamatan adalah otot pada

lengan bawah tubuh manusia yang merupakan otot rangka. Bagian otot lengan

bawah yang disadap aktifitas listriknya adalah bagian antebrachium anterior.

8
Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian
Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
9

2.1.1 Otot Rangka

Otot rangka membentuk daging anggota gerak dan badan yang

menggerakkan rangka. Otot itu berdiri dari sel-sel yang panjang yang dikenal

sebagai serat, panjangnya bervariasi dari beberapa milimeter di otot pendek

sampai 30 cm atau lebih pada otot panjang. Otot rangka berada di bawah kendali

volunteer (otot sengaja: otot-otot di bawah kendali langsung oleh pusaran frontal

setengah bola selaput otak). Otot ini berkontraksi dengan kuat saat distimulasi

oleh suatu serabut saraf, tetapi menjadi lelah dengan cepat (Watson, 2002).

Menurut Nomiyasari (2011) potensial listrik pada permukaan otot tubuh memiliki

kisaran tegangan 0,4 mV sampai 5 mV, dan terdapat amplitudo tegangan yang

lebih tinggi lagi apabila terjadi kontraksi yang kuat.

Pada otot rangka, setiap sel banyak mengandung serat seperti benang,

yang disebut myofibril, yang lebarnya hanya 0,01 sampai 0,1 mm (Marieb, 2010).

Myofibril ini tampak sebagai struktur lurik teratur dengan warna terang diselingi

warna gelap sepanjang struktur tersebut dan tersusun sangat teratur sehingga

bagian gelap dan terang tersusun berurutan. Setiap fibril terbungkus di dalam

sebuah lapisan jaringan penyambung yang disebut sarkolema. Fibril tergabung

bersama oleh jaringan penyambung menjadi berkas-berkas. Setiap berkas

terbungkus dalam suatu sarung yang disebut endomisium. Berkas ini bersama-

sama dan terbungkus dalan suatu sarung, yang disebut perimisium, yang pada

akhirnya membentuk otot individu, yang juga memiliki sarung fibrosa, yang

disebut epimisium. Nukleus terletak pada sisi sel. Tingkat organisasi dari otot

rangka (striated muscle) dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
10

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Otot (Petti, 2011).

2.1.2 Kerja dan Kontraksi Otot

Pada jaringan otot rangka, tiap-tiap myofibril terdapat unit kontraksi yang

disebut sarkomer, dalam sarkomer terdapat filamen tipis (aktin) dan filamen tebal

myosin yang akan bergeser dan saling tumpang tindih ketika terjadi kontraksi

(Effendi dkk, 2006). Bila saraf otot diberi rangsangan, maka otot akan

berkontraksi atau mengerut. Bila suatu otot berkontraksi, salah satu ujungnya

biasanya diam sedangkan ujung yang lain begerak ke ujung yang diam tersebut.

Ujung yang diam disebut origo, sedangkan yang bergerak di sebut insersi. Bila

perangsangan bertubi-tubi, kontraksi akan bertumpuk-tumpuk (sumasi)

membentuk kontraksi yang berkepanjangan (tetani) (O’rahilly, 1995). Kontraksi

pada otot rangka dimulai dengan potensial aksi dalam serabut-serabut otot.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
11

Potensial aksi ini merupakan fenomena keseluruhan atau tidak sama sekali (all or

none) yang berarti bahwa begitu nilai ambang tercapai, peningkatan waktu dan

amplitudo dari potensial aksi akan selalu sama (Gabriel, 1996). Potensial aksi ini

menyebabkan pelepasan ion-ion kalsium dari reticulum sarkoplasma. Selanjutnya

ion kalsium menimbulakan peristiwa-peristiwa kimia proses kontraksi (Guyton,

1997).

2.1.3 Potensial Aksi Otot

Telah diketahui bahwa sel mempunyai lapisan yang disebut membran sel,

di dalam sel ini terdapat ion Na+, Ca+, Cl- dan protein. Sel mempunyai

kemampuan untuk memindahkan ion dari satu sisi ke sisi yang lain, kemampuan

sel ini disebut aktifitas kelistrikan sel. Dalam keadaaan biasa konsentrasi ion Na +

lebih besar daripada di dalam sel. Suatu saraf atau membran otot pada keadaan

istirahat (tidak adanya proses konduksi impuls listrik), konsentrasi Na+ lebih

banyak di luar sel daripada di dalam sel, di dalam sel akan lebih negatif

dibandingkan dengan di luar sel. Apabila perbedaan potensial diukur dengan

galvanometer akan mencapai -90 mV, membran sel ini disebut dalam keadaan

polarisasi.

Apabila suatu rangsangan terhadap membran dengan mempergunakan

listrik, mekanik atau zat kimia, butir-butir membran akan berubah dan beberapa

ion Na+ akan masuk dari luar sel ke dalam sel. Di dalam sel akan menjadi kurang

negatif daripada di luar sel dan potensial membran akan meningkat. Keadaan

membran ini dikatakan menjadi depolarisasi. Suatu rangsangan yang cukup kuat

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12

mencapai titik tertentu sehingga dapat menimbulkan depolarisasi membran, titik

tertentu ini disebut nilai ambang, dan proses depolarisasi akan berkelanjutan serta

irreversible, ion-ion Na+ akan mengalir ke dalam sel secara cepat dan dalam

jumlah yang banyak. Pada keadaan ini potensial akan naik cepat mencapai +40

mV. Terjadinya depolarisasi sel membran secara tiba-tiba disebut potensial aksi,

yang berlangsung kurang dari 1 detik.

Potensial aksi merupakan fenomena keseluruhan atau tidak sama sekali

(all or none) yang berarti bahwa begitu nilai ambang tercapai, peningkatan waktu

dan amplitudo dari potensial aksi akan selalu sama (Gabriel, 1996). Segera setelah

potensial aksi mencapai puncak, mekanisme pengangkutan di dalam sel membran

dengan cepat mengembalikan ion Na+ ke luar sel sehingga mencapai potensial

membran istirahat (-90 mV). Proses ini disebut polarisasi dan berakhir. Adapun

gambar tahapan potensial aksi dan konduktansi ion Na+ dan K+ disajikan pada

Gambar 2.2.

Menurut Gabriel (1996), beberapa aspek kuantitatif dari potensial aksi otot

adalah sebagai berikut:

1. Potensial membran istirahat berkisar antara -80 mV sampai dengan -90

mV pada serat otot rangka yang sama.

2. Lamanya potensial aksi berkisar sekitar 1 sampai dengan 5 milidetik pada

otot rangka.

3. Kecepatan penghantaran berkisar antara 3 sampai dengan 5 mili/detik.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
13

4 6

3
1 2 7 9
8

Gambar 2.2 Tahapan Potensial Aksi Dan Konduktansi Ion Na+ dan K+
(Effendi dkk, 2006).

Menurut Effendi dkk (2006), mekanisme tahapan potensial aksi dan

konduktansi ion Na+ dan K+ yang tersaji pada Gambar 2.2 dijelaskan sebagai

berikut:

1. Potensial membran istirahat yang besarnya -70 mV.

2. Rangsangan depolarisasi

3. Nilai ambang untuk depolarisasi membran. Terbukanya saluran ion Na +

sehingga ion Na+ masuk ke dalam sel dan saluran ion K+ mulai terbuka

secara perlahan.

4. Na+ masuk ke dalam sel, pada fase ini disebut depolarisasi.

5. Saluran ion Na+ tertutup dan saluran ion K+ terbuka secara perlahan.

6. Ion K+ keluar dari sel. Pada fase ini disebut repolarisasi.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14

7. Terbukanya sisa saluran ion K+ dan adanya tambahan ion K+ yang

meninggalkan sel (hiperpolarisasi).

8. Menutupnya saluran ion K+.

9. Sel kembali pada keadaan potensial membran istirahat.

2.2 Elektromiografi

Otot dilayani banyak unit motor. Suatu unit motor terdiri dari cabang

tunggal neuron/ saraf dari otak atau medulla spinalis. Ada 25 – 2000 serat otot

(sel), dihubungkan dengan saraf via motor end plate, sehingga potensial istirahat

yang melewati serat otot serupa dengan potensial istirahat yang melewati serat

saraf. Oleh sebab itu gerakan otot berkaitan dengan satu potensial aksi yang

merambat sepanjang akson dan diteruskan ke serat otot melalui motor end plate

(Gabriel, 1996). Sinyal listrik yang dihasilkan oleh aktifitas otot tubuh dapat

dianalisis dengan alat yang disebut elektromiograf. Pencatatan potensial otot atau

biolistrik selama pergerakan otot disebut elektromiogram (EMG) (Subaidah,

2007). Tujuan analisis elektromiogram (EMG) adalah untuk mendapatkan

informasi tentang status dan fungsi dari otot-otot melalui kuantifikasi dari

kegiatan listrik otot (De Bel, 2007). Menurut Delsys (2001) tampilan sinyal

keluaran elektromiograf permukaan merupakan hasil proses konversi data analog

ke digital yang menghasilkan urutan angka, masing-masing angka mewakili

amplitudo tegangan dari sinyal analog pada titik waktu spesifik. Tampilan sinyal

elektromiograf permukaan merupakan hubungan antara tegangan potensial listrik

otot tubuh dengan waktu. Tampilan sinyal dari elektromiograf merupakan sinyal

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
15

yang bersifat acak atau random. Tampilan sinyal keluaran elektromiograf dalam

domain waktu dapat dilihat pada Gambar 2.3. Sinyal EMG dapat dianalisis untuk

mendeteksi kelainan medis, tingkat aktivasi, perintah rekrutmen atau untuk

menganalisa biomekanik gerakan manusia atau hewan.

Prinsip kerja elektromiograf adalah mengukur potensial otot, seperti

diketahui adanya aktifitas otot menimbulkan potensial aksi. Potensial listrik dalam

otot tersebut terjadi akibat adanya reaksi kimia dalam otot. Sinyal listrik otot atau

sekolompok otot tunggal berbentuk gelombang acak atau random dengan

amplitudo yang bervariasi terhadap aktifitas otot. Menurut Nomiyasari (2011)

potensial listrik pada permukaan otot tubuh memiliki kisaran tegangan 0,4 mV

sampai 5 mV. Pada kontraksi sedang besar amplitudo berkisar 1 mV (pada

frekuensi 100 Hz sampai dengan 500 Hz) (Cameron 1992). Karena potensial

listrik yang terjadi pada tubuh manusia ini sangat kecil maka diperlukan suatu

rangkaian yang dapat memperjelas sinyal dari potensial listrik tersebut. Untuk

memperjelas sinyal dari potensial listrik otot tubuh maka minimal diperlukan

rangkaian penguat instrumentasi (amplifier) dan rangkaian filter.

Gambar 2.3 Tampilan Sinyal Keluaran Elektromiograf dalam Domain Waktu


(Delsys, 2001).

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
16

2.2.1 Rangkaian Penguat

Sinyal otot umumnya memiliki amplitudo yang sangat kecil dalam

jangkauan mikrovolt hingga milivolt. Amplifier (penguat) untuk memperkuat

sinyal dikenal dengan diferensial amplifier. Gambar rangkaian penguat diferensial

disajikan pada Gambar 2.4. Penguat operasional (Op-Amp) merupakan penguat

diferensial dengan dua masukan yaitu masukan membalik (inverting) yang diberi

simbol (-) dan masukan tak membalik (non-inverting) yang diberi simbol (+) serta

satu keluaran.

Gambar 2.4 Rangkaian Penguat Diferensial (Carr, 1981).

𝑅
𝑉𝑂𝑢𝑡 = 𝑅2 𝑉2 − 𝑉1 .......................(2.1)
1

Maka penguatannya (G) ialah perbandingan antara Vout dan (V2-V1) :

𝑉 𝑅
𝐺 = 𝑉 𝑂𝑢𝑡 = 𝑅2 .......................(2.2)
−𝑉
2 1 1

Didalam tubuh manusia, selain biopotensial, terdapat sinyal-sinyal lain

yang dapat turut terukur dan mengganggu pengukuran. Sinyal gangguan yang

terbesar datang dari ‘interference’ sumber tegangan listrik jala-jala (PLN) yang

disebabkan oleh efek kapasitansi antara tubuh manusia dengan jaringan tegangan

listrik yang ada disekitar kita. Pengaruh gangguan dari luar tidak akan turut

diperkuat karena gangguan tersebut berpengaruh pada input positif dan input

negatif diferensial amplifier.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
17

2.2.2 Rangkaian Filter

Rangkaian filter digunakan menyaring dan menghilangkan frekuensi

tertentu. Dalam teori rangkaian, filter adalah jaringan listrik yang mengubah

karakteristik amplitudo dan atau fase dari sebuah sinyal pada frekuensi tertentu.

Setiap filter memiliki acuan karakteristik frekuensi yang dikenal dengan cut-off

frekuensi, yaitu titik acuan batas frekuensi antara frekuensi yang akan dilewatkan

dengan frekuensi yang akan dilemahkan (Wajiansyah, 2011). Menurut

Nomiyasari (2011) pada surface EMG, sinyal yang didapatkan memiliki frekuensi

antara 20 Hz sampai 500 Hz. Dalam penelitian ini frekuensi yang akan dilewatkan

adalah 20 Hz hingga 250 Hz, maka frekuensi dibawah 20 Hz dan diatas 250 Hz

akan dihilangkan. Untuk menghilangkan frekuensi dibawah 20 Hz maka

dibutuhkan rangkaian highpass filter dan untuk menghilangkan frekuensi diatas

250 Hz maka dibutuhkan rangkaian lowpass filter. Gambar 2.5 merupakan contoh

pola grafik hubungan tegangan output dengan frekuensi dari rangkaian highpass

filter. Gambar 2.6 merupakan contoh pola grafik hubungan tegangan output

dengan frekuensi dari rangkaian lowpass filter.

Gambar 2.5 Pola Grafik Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi Dari
Rangkaian Highpass dengan cut-off 20 Hz (Nomiyasari, 2011).

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
18

(a) (b)
Gambar 2.6 Pola Grafik Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi
(a)Dari Rangkaian Lowpass Filter dengan cut-off 500 Hz (Nomiyasari, 2011)
(b)Dari Rangkaian Lowpass Filter dengan cut-off 40 Hz (Ahmad, 2011).

Disamping itu interferensi frekuensi 50 Hz dari tegangan jala-jala listrik

(PLN) juga akan dihilangkan sehingga data yang didapatkan nantinya lebih

akurat. Untuk menghilangkan frekuensi 50 Hz hasil dari interferensi tegangan

jala-jala listrik maka digunakan rangkaian notch filter. Rangkain notch filter

adalah rangkaian filter analog yang dapat meredam sinyal dengan lebar pita atau

daerah frekuensi tertentu (Wajiansyah, 2011). Gambar 2.7 merupakan contoh pola

grafik hubungan tegangan output dengan frekuensi dari rangkaian notch filter

dengan nilai cut-off 50 Hz.

(a) (b)
Gambar 2.7 Pola Grafik Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi Dari
Rangkaian Notch Filter dengan cut-off 50 Hz
(a)dari penelitian Nomiyasari (2011) (b)dari Penelitian Ahmad (2011).

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
19

2.3 Elektroda

Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda.

Kegunaan dari elektroda adalah untuk memindahkan transmisi ion ke penyalur

elektron (Gabriel, 1996). Transducer elektroda mengkopel tegangan pada

permukaan kulit tubuh ke peralatan elektronik. Tegangan yang dihasilkan

elektroda harus cukup besar dan akurat untuk diproses lebih lanjut oleh peralatan

elektronik (Aston, 1990). Dalam pemakaiannya untuk memperoleh sinyal

biolistrik, elektroda memiliki jenis yang beragam. Pemakaian elektroda terdiri dari

2 jenis yaitu invasive yang melukai kulit dan non-invasive yang tidak melukai

kulit. Pengukuran potensial biolostrik memerlukan dua buah elektroda, maka

tegangan yang terukur sesungguhnya merupakan perbedaan potensial antara

kedua elektroda. Apabila kedua elektroda mempunyai jenis sama, maka besar

potensial bergantung pada perbedaan nyata potensial ion antara dua titik pada

tubuh yang sedang diukur. Ketelitian sinyal yang dideteksi oleh elektroda akan

mempengaruhi tahap-tahap proses sinyal selanjutnya. Untuk mengetahui prinsip

kerja dari logam-elektrolit elektroda permukaan disajikan pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Distribusi Muatan Pada Elektroda Permukaan (Aston, 1990)

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
20

Menurut Aston (1990) potensial logam-elektroda dibentuk oleh elektron

yang meninggalkan gel elektrolit menuju logam, meninggalkan suatu distribusi

muatan yang bervariasi sebagai fungsi posisi, seperti pada Gambar 2.8. Prinsip

distribusi muatan seperti kapasitor, menjadi positif di satu sisi dan negatif di sisi

lainnya. Oleh karena itu, rangkaian listrik yang setara untuk junction atau

persimpangan ini mengandung kapasitor (Cd). Distribusi muatan penyebab adanya

potensial elektrik disebut half-cell potential (Ehc). Kebocoran resistansi (Rd)

terjadi sepanjang kapasitansi yang setara. Resistansi seri pada sirkuit yang

ekuivalen (Rs) merepresentasikan cairan elektrolit dalam kesetimbangan muatan.

Impendansi elektroda (Z) untuk sirkuit ekuivalen. ditentukan oleh aturan untuk

kombinasi impedansi pada Persamaan 2.3.

𝑅𝑑
Z = Rs + ……………………………..……………………(2.3)
1+𝑗 2𝜋𝑓𝐶𝑑𝑅𝑑

Rumus impedansi pada Persamaan 2.3 memberikan deskripsi yang tepat dari

perilaku listrik pada elektroda permukaan. Menjadi catatan penting bahwa

impedansi adalah fungsi dari frekuensi.

Permukan kulit memiliki resistansi yang tinggi. Untuk mengurangi

resistansi pada permukaan kulit digunakan pasta elektrolit. Resistansi pada

permukaan kulit yang kering 93 kΩ, sedangkan pada kulit yang diberi pasta

elektrolit adalah 10,8 kΩ (Aston, 1990). Pada penelitian ini digunakan elektroda

berupa elektroda permukaan kulit (surface electrode) yang terbuat dari metal atau

logam yang tahan karat. Surface electrode digunakan untuk menyadap aktifitas

otot lengan tubuh yang diteliti dimana potensial pada permukaan tubuh berkisar

sekitar 0,1 mikrovolt sampai beberapa milivolt (Sa’diyah, 2008).

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
21

2.3.1 Pengukuran Sinyal EMG

Sebuah sinyal EMG berasal dari beberapa unit motor dan didefinisikan

sebagai jumlah dari semua motor unit action potential (MUAP) ditambah noise

dan artefacts. Untuk keperluan aplikasi ergonomi maka elektroda yang digunakan

pada penelitian ini adalah surface electrode. Hal ini dikarenakan surface electrode

mudah pemasangannya juga tidak terlalu mengganggu aktifitas dari orang yang

diteliti (Setioningsih, 2010). Jenis spesifikasi surface electrode yang digunakan

pada penelitian ini adalah elektroda Ag-AgCl dengan kandungan elektrolit.

Adapun susunan instrumen EMG dengan surface electrode disajikan pada

Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Susunan Instrumen EMG dengan Surface Electrodes dan Prinsip
Perekaman Potensial Aksi Ekstrasellular (Setioningsih, 2010).

2.4 Soundcard

Soundcard adalah perangkat komputer yang berhubungan masukan dan

keluaran analog yang merupakan perlengkapan standar komputer multimedia

(Mariam S.K, 2006). Soundcard biasa digunakan untuk merekan dan memainkan

sinyal suara. Dalam penelitian ini soundcard digunakan sebagai ADC (Analog To

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
22

Digital Converter). Soundcard yang digunakan dalam penelitian ini adalah

soundcard internal dari komputer Acer 4736 dimana soundcard yang tertanam

memiliki tipe ALC888S-VC yang merupakan produksi dari Realtek Corporation.

Gambar 2.10 merupakan blok diagram dari soundcard ALC888S-VC.

Gambar 2.10 Blok Diagram Soundcard ALC888S-VC


(Realtek Corporation, 2012).

2.5 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis

atau dihapus (Bejo, 2007). Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang

digunakan untuk kepentingan kontrol. Mikrokontroler dalam penelitian ini

digunakan sebagai pengendali sistem yang berfungsi metransmisikan data dari

hardware elektromiograf ke PC. Salah satu mikrokontroler yang sering digunakan

adalah mikrokontroler ATmega 328.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
23

2.5.1 Fitur AVR ATmega 328

ATmega 328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang mempunyai

arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses

eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set

Computer). Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain :

a) 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus

clock.

b) 32 x 8-bit register serba guna

c) Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz

d) 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang

menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

e) Memiliki EEPROM ( Electrically Erasable Programmable

Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan

data semi permanen karena EEPROM tetap dapat menyimpan data

meskipun catu daya dimatikan.

f) Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

g) Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse

Width Modulation) output.

h) Master / Slave SPI Serial interface

Mikrokontroler ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu

memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga

dapat memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi-instruksi dalam

memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
24

instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program.

Konsep inilah yang memungkinkan instruksi- instruksi dapat dieksekusi dalam

setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk

mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan

dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah

register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil

data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan

register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ),

dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Adapun datasheet mikrokontroler AVR

ATmega 328 disajikan pada Lampiran 18. Gambar 2.11 adalah konfigurasi pin

ATmega328

Gambar 2.11 Konfigurasi Pin ATMega 328 (Atmel Corporation, 2012).

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
25

Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat

memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba

guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory

mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi

khusus antara lain sebagai register Control Timer/ Counter, Interupsi, ADC,

USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register-register ini

menempati memori pada alamat 0x20h-0x5Fh. Gambar 2.12 adalah tampilan blok

diagram ATmega 328.

Gambar 2.12 Blok Diagram ATmega 328 (Atmel Corporation, 2012).

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
26

2.6 Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,

diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan

elektronik dalam berbagai bidang. Hardware arduino memiliki prosesor Atmel

AVR dan software arduino memiliki bahasa pemrograman sendiri. Arduino

adalah kit mikrokontroler yang serba bisa dan sangat mudah penggunaannya.

Untuk membuatnya diperlukan chip programmer (untuk menanamkan bootloader

Arduino pada chip). Arduino merupakan single board hardware yang open-source

dan juga perangkat lunaknya dapat dinikmati secara opensource. Adapun

datasheet arduino nano disajikan pada Lampiran 19.

Software arduino dapat dijalankan di-multiplatform, yaitu linux, windows,

atau juga mac. Hardware arduino merupakan mikrokontroler yang berbasiskan

AVR dari atmel yang didalamnya sudah diberi bootloader dan juga sudah terdapat

standart pin I/Onya. Saat ini Arduino sudah sangat populer dan sudah banyak

dipakai untuk membuat proyek-proyek seperti drum digital, pengontrol LED, web

server, MP3 player, pengendali robot, pengendali motor, sensor suhu/kelembaban,

pengontrol kamera, dsb. Arduino terdiri dari hardware berupa arduino board dan

software berupa Arduino IDE (Integrated Development Environment). Arduino

dihubungkan dengan komputer melalui koneksi USB, selanjutnya dapat dimulai

penulisan program menggunakan Arduino IDE untuk ditanam pada arduino

board. Cara penanaman program ke arduino sangat mudah, setelah program

selesai dibuat, tombol Upload ditekan dan dalam beberapa detik program yang

ditulis masuk ke dalam chip. Arduino memakai mikrokontroler Atmel AVR

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
27

ATmega 328 (Banzi, 2008). Gambar 2.13 adalah bentuk dari arduino nano.

Adapun kelebihan dari arduino adalah sebagai berikut :

a) Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada

bootloader yang menangani upload program dari komputer.

b) Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna laptop yang

tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.

c) Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi

dengan kumpulan library yang cukup lengkap.

d) Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board

arduino, misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll

Gambar 2.13 Arduino Nano (Arduino Corporation, 2008).

2.6.1 Arduino Software

Arduino software merupakan program yang menghasilkan sebuah file

berformat hex yang akan di-download pada papan arduino atau papan sistem

mikrokontroler lainnya. Arduino software serupa dengan Microsoft Visual Studio,

Eclipse IDE, atau Netbeans. Atau serupa dengan IDE semacam Code Blocks,

CodeLite atau Anjuta yang mempermudah untuk menghasilkan file program.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
28

Perbedaannya adalah IDE tersebut menghasilkan program dari kode bahasa C

(dengan GNU GCC) sedangkan arduino software (arduino IDE) menghasilkan

file hex dari baris kode yang dinamakan sketch, tampilan editor atau sketch pada

arduino dapat diperlihatkan pada Gambar 2.14

Gambar 2.14 Tampilan Software Editor Arduino (Arduino Corporation, 2008).

Pada umumnya sketch yang dibuat di arduino software di-compile dengan

perintah verify / Compile (Ctrl+R) lalu hasilnya di-download ke papan arduino.

Program hasil kompilasi itu lalu dijalankan oleh bootloader. Hasil kompilasi dari

arduino software dapat dipergunakan dan dijalankan tidak hanya pada arduino

board atau turunannya yang kompatibel. Program hasil kompilasi itu dapat

dijalankan di sistem mikrokontroler Atmel AVR yang sesuai bahkan tanpa

menggunakan bootloader.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
29

2.7 Bahasa Pemrograman Delphi

Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development language) yang

digunakan untuk merancang suatu aplikasi program. Borland delphi merupakan

suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan

aplikasi visual. Pada penelitian ini bahasa pemograman delphi digunakan untuk

perancangan software elektromiograf sehingga dapat menampilkan tampilan

sinyal. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas,

pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik

serta diperkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur (Madcoms, 2002).

Keunggulan lain dari delphi adalah dapat digunakan untuk merancang program

aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis

windows. Beberapa keunggulan lain dari delphi adalah :

1. IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pengembangan

aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan delphi, terdapat menu-

menu yang memudahkan pengguna untuk membuat suatu proyek program.

2. Proses kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang dibuat dijalankan pada delphi,

maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program, tanpa dijalankan

terpisah.

3. Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan turunan dari pascal,

sehingga tidak diperlukan suatu penyesuain lagi.

4. Bahasa pemograman delphi dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai

keperluan pengembangan aplikasi.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
30

Menurut Rusmawati (2006), Borland Delphi 6 adalah suatu perangkat

lunak (software) yang mampu melakukan berbagai macam aplikasi, diantaranya

adalah:

1. Database: memasukkan suatu data kemudian data tersebut diolah,

disimpan dan dicetak menggunakan printer.

2. Interfacing: sebagai bahasa program untuk perangkat antar muka yang saat

ini digunakan.

3. Analisa sinyal: biasanya digunakan untuk mengeluarkan suatu analisa

terhadap data-data yang dimasukkan dan kemudian juga bisa dicetak.

Analisa sinyal bermanfaat untuk suatu penelitian.

Salah satu contoh output tampilan program yang dibuat dengan menggunakan

software delphi disajikan pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15 Contoh Output Tampilan Program dari Software Delphi


(Setioningsih, 2011).

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
31

2.8 Komponen Pendukung

2.8.1 Instrumentation Amplifier AD620

Instrumentation amplifier adalah jenis penguat diferensial yang memiliki

karakteristik antara lain DC offset sangat rendah, drift rendah, noise rendah,

infinite open-loop voltage gain, common-mode rejection ratio tinggi, dan

impedansi input yang sangat tinggi (Carr, 1981). Pada penelitian ini IC AD620

digunakan sebagai IC penguat pada rangkaian pre-amplifier. Gambar 2.16

merupakan rangkaian instrumentation amplifier pada umumnya.

V4

A1

A3

A2 V3
GND

Gambar 2.16 Rangkaian Instrumentation Amplifier.

Instrumentation amplifier diperlihatkan secara skematik terdiri dari 3 op-

amp yang dirancang sedemikian rupa sehingga terdapat dua op-amp (A1 dan A2)

yang dihubungkan dengan konfigurasi non-inverting follower dan satu op-amp

(A3) dengan konfigurasi penguat diferensial. Asumsikan bahwa V1 berdasarkan

Gambar 2.16 diaplikasikan pada masukan non-inverting A1, V2 diaplikasikan pada

masukan non-inverting A2, V3 adalah tegangan keluaran A2, dan V4 adalah

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
32

tegangan keluaran A1. Tegangan V1 dan V2 juga merupakan masukan inverting

dari A1 dan A2. Tegangan keluaran dari V3 dan V4 dapat dihitung berdasarkan

Persamaan (2.4) dan (2.5).

𝑅1 𝑅1
𝑉3 = 𝑉2 𝑥 + 1 − 𝑉1 𝑥 ............................... (2.4)
𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛

𝑅1 𝑅1
𝑉4 = 𝑉1 𝑥 + 1 − 𝑉2 𝑥 ............................... (2.5)
𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛

Berdasarkan Persamaan (2.4) dan (2.5) dapat diperoleh tegangan

diferensialnya sehingga diperoleh Persamaan (2.6).

𝑅1 𝑅1
(𝑉3 − 𝑉4 ) = (𝑉2 − 𝑉1 ) + 1 + (𝑉2 − 𝑉1 )
𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛

𝑅1 𝑅1
(𝑉3 − 𝑉4 ) = (𝑉2 − 𝑉1 ) + 1+
𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛

2𝑅1
(𝑉3 − 𝑉4 ) = (𝑉2 − 𝑉1 ) + 1 ................................... (2.6)
𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛

Sehingga gain dari penguatan A1 dan A2 dihasilkan pada Persamaan (2.7).

2𝑅1
𝐴12 = + 1 ................................................................... (2.7)
𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛

Gain dari rangkaian instrumentation amplifier secara keseluruhan

diperoleh dengan menggabungkan gain pada A3 dengan Persamaan (2.7) sehingga

diperoleh Persamaan (2.8).

2𝑅1 𝑅3
𝐴𝑜𝑢𝑡 = + 1 ...................................................... (2.8)
𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑅2

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
33

2.8.1.1 Gain AD620

AD620 merupakan IC yang berfungsi sebagai instrumentation amplifier

(Analog Devices Datasheet, 1999). Gambar 2.17 merupakan rangkaian

instrumentation amplifier yang terdapat pada IC AD620 dan Gambar 2.18 adalah

konfigurasi pin AD620.

Gambar 2.17 Rangkaian Instrumentation Amplifier Pada IC AD620


(Analog Devices Datasheet, 1999).

Gambar 2.18 Konfigurasi Pin Pada AD620 (Analog Devices Datasheet, 1999).

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
34

AD620 adalah penguat instrumentasi yang dibentuk tiga operational

amplifier. Gain pada AD620 diatur dengan menghubungkan resistor eksternal

tunggal, RG :

49,4 𝑘𝛺
𝐺 =1+ ...............................................................................(2.9)
𝑅𝐺

Nilai 49,4 kΩ dalam Persamaan (2.9) merupakan hasil jumlah dari dua

resistor internal feedback (R1 dan R2 pada Gambar 2.16) dimana masing-masing

bernilai 24,7 kΩ. Kestabilan dan suhu dari resistor eksternal, RG, juga akan

mempengaruhi gain. Nilai resistor yang rendah diperlukan untuk memperoleh

hasil gain yang tinggi. Adapun datasheet IC AD620 disajikan pada Lampiran 20.

2.8.2 IC OP07

IC OP07 merupakan IC yang berfungsi sebagai instrumentation amplifier

yang presisi dengan tegangan input offset masukan yang rendah. Akurasi dan

stabilitas dari OP07 dikombinasikan dengan kebebasan dari nulling eksternal telah

membuat OP07 sebagai standar industri untuk aplikasi instrumentasi (Analog

Devices Datasheet, 1999). Gambar 2.19 adalah konfigurasi pin IC OP07 dan

Gambar 2.20 merupakan skematik rangkaian yang terdapat pada IC OP07.

Gambar 2. 19 Konfigurasi Pin Pada IC OP07 (Analog Devices Datasheet, 1999).

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
35

Gambar 2.20 Skematik IC OP07 (Analog Devices Datasheet, 1999).

Karena keunggulanya, maka pada penelitian ini IC OP07 digunakan pada

rangkaian drift right leg, highpass filter, lowpass filter, notch filter dan rangkaian

adder. Adapun datasheet IC OP07 disajikan pada Lampiran 21.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2012 sampai bulan

Agustus 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium

Teknobiomedik Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Airlangga, Laboratorium Mikrokomputer Jurusan Teknik Elektromedik,

Politeknik Kesehatan Surabaya dan Rumah Sakit Dr. Soedono Madiun.

3.2 Peralatan dan Bahan Penelitian

3.2.1 Peralatan Penelitian

Sebagai penunjang dalam melaksanakan pembuatan, pengukuran,

pengamatan, maupun pengujian alat elektromiograf, akan digunakan beberapa alat

sebagai berikut :

1. Software Borland Delphi 6

2. Software Arduino

3. Software Eagle

4. Personal computer/laptop Acer (PC)

5. Multimeter

6. Solder

7. Penyedot timah

8. Tool set, bor dan gergaji

36
Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian
Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
37

9. Function generator

10. Power supply

11. Osiloskop

11. Probe

3.2.2 Bahan Penelitian

Pemilihan suatu bahan merupakan salah satu hal yang sangat penting

dalam menunjang keberhasilan pembuatan suatu rangkaian elektronika. Adapun

yang perlu diperhatikan dalam kegiatan ini diantaranya adalah karakteristik

komponen elektronika, harga, dan faktor ada tidaknya komponen tersebut di

pasaran. Berikut ini disampaikan data bahan-bahan yang diperlukan dalam

pembuatan alat elektromiograf.

1. IC AD620

2. IC OP07

3. Resistor dan Kapasitor

4. Kabel jumper dan kabel elektroda

5. Pinhead, jack DC, jack audio stereo

6. Timah

7. Elektroda disposable (surface elektroda)

8. PCB ( Project Circuit Board)

9. Ferichlorite

10. Baterai

12. Mikrokontroler ATmega 328 dengan board arduino nano

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
38

3.3 Prosedur Penelitian

Pada penelitian dan pembuatan elektromiograf berbasis personal computer

ini terbagi dalam beberapa tahapan untuk menggapai tujuan akhirnya, yaitu

dimulai dari tahap perancangan hingga tahap kalibrasi alat dan analisis data.

Diagram alir prosedur penelitian secara lengkap disajikan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Alir Prosedur Penelitian

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
39

3.3.1 Tahap perancangan

Tahap perancangan alat elektromiograf berbasis personal computer terbagi

dalam dua tahap, yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan

perangkat lunak (software).

3.3.1.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Pada penelitian ini, hardware elektromiograf terdiri dari rangkaian catu

daya, rangkaian pre-amplifier, rangkaian highpass filter, rangkaian lowpass filter

dan rangkaian notch filter. Adapun skematik rangkaian elektromiograf secara

keseluruhan terdapat pada Lampiran 1. Pengiriman data dari hardware

elektromiograf menuju personal computer dalam penelitian ini dirancang melalui

dua mekanisme yaitu dengan memanfaatkan ADC internal dari mikrokontroler

ATmega 328 pada board arduino nano dan dengan menggunakan soundcard

internal dari personal computer ACER 4736.

Untuk pengiriman data dari hardware elektromiograf menuju personal

computer menggunakan ADC internal dari mikrokontroler ATmega 328

dibutuhkan rangkaian adder dan rangkaian mikrokontroler ATmega 328 pada

board arduino nano. Adapun blok diagram hardware elektromiograf dengan

mekanisme pengiriman data menggunakan ADC internal dari mikrokontroler

disajikan pada Gambar 3.2. Gambar 3.3 adalah blok diagram hardware

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard

internal dari personal computer.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
40

Gambar 3.2 Blok Diagram Hardware Elektromiograf dengan Mekanisme


Pengiriman Data Menggunakan ADC Internal Mikrokontroler ATmega 328.

Gambar 3.3 Blok Diagram Hardware Elektromiograf dengan Mekanisme


Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal Dari Personal Computer.

3.3.1.1.1 Rangkaian Catu Daya

Catu daya yang digunakan pada alat elektromiograf ini adalah ±5V,

dimana sumber tegangan dari rangkaian catu daya berasal dari baterai. Rangkaian

catu daya terdiri dari IC regulator 7805 untuk menstabilkan tegangan menjadi

+5V dan IC regulator 7905 untuk menstabilkan tegangan menjadi -5V. Skema

rangkaian catu daya disajikan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Skema Rangkaian Catu Daya

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
41

3.3.1.1.2 Rangkaian Pre-Amplifier

Karena sinyal EMG merupakan tegangan diferensial yang lemah maka

diperlukan instrumentasi dengan offset. Offset berfungsi untuk menghilangkan

noise yang ikut dalam sinyal elektromiograf (Setiawan, 2008). Rangkaian Pre-

Amplifier berfungsi sebagai penguat awal sinyal elektromiograf. Gambar

rangkaian Pre-Amplifier disajikan pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Skema Rangkaian Pre-Amplifier

Pada rangkaian pre-amplifier, digunakan IC instrumentation amplifier

AD620. Penguatan pada rangkaian pre-amplifier dimaksudkan untuk

mempermudah pengolahan sinyal lebih lanjut. Penguatan dibutuhkan agar sinyal

EMG yang memiliki amplitudo dalam orde mikrovolt hingga milivolt didapatkan

sinyal dalam orde volt. Pada rangkaian pre-amplifier juga terdapat rangkaian drift

right leg yang berguna sebagai tegangan referensi/grounding pada tubuh, pada

rangkaian drift right leg digunakan IC OP07.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
42

3.3.1.1.3 Rangkaian Highpass Filter

Rangkaian highpass filter digunakan menyaring dan menghilangkan

frekuensi rendah dan meloloskan frekuesnsi tinggi. Rangkaian highpass filter

pada penelitian ini berfungsi untuk melewatkan frekuensi diatas 20 Hz. Rangkaian

highpass filter pada penelitian ini merupakan rangkaian filter aktif orde 2.

Rancangan rangkaian highpass filter yang digunakan pada penelitian ini disajikan

pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Skema Rangkaian Highpass Filter.

3.3.1.1.4 Rangkaian Lowpass Filter

Rangkaian lowpass filter digunakan menyaring dan menghilangkan

frekuensi tinggi dan meloloskan frekuensi rendah. Pada penelitian ini rangkaian

lowpass filter berfungsi untuk melewatkan frekuensi dibawah 250 Hz dan

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
43

menyaring frekuensi diatasnya. Pada penelitian ini, rangkaian lowpass filter

merupakan rangkaian filter aktif orde 2. Rancangan rangkaian lowpass filter yang

digunakan pada penelitian ini disajikan pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Skema Rangkaian Lowpass Filter .

3.3.1.1.5 Rangkaian Notch Filter

Rangkaian notch filter digunakan menyaring dan menghilangkan

frekuensi tertentu, dalam penelitian ini frekuensi cut-off pada rangkaian notch

filter adalah frekuensi 50 Hz. Rangkaian notch filter berfungsi untuk menyaring

sinyal pada frekuensi 50 Hz, karena frekuensi 50 Hz merupakan noise atau

gangguan yang paling dominan yang terjadi disebabkan adanya interferensi dari

tegangan jala-jala listrik PLN (Muzakki, 2002). Pada penelitian ini, rangkaian

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
44

notch filter merupakan rangkaian filter aktif orde 2. Rancangan rangkaian notch

filter yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Skema Rangkaian Notch Filter.

3.3.1.1.6 Rangkaian Adder

Rangkaian adder digunakan untuk menaikkan level tegangan karena ADC

pada mikrokontroler tidak mampu membaca sinyal dengan tegangan negatif.

Sinyal elektromiograf merupakan sinyal AC dan rangkaian adder digunakan agar

tegangan sinyal elektromiograf dapat tersampling secara utuh oleh ADC internal

mikrokontroler. Rangkaian ini berfungsi untuk menaikkan level tegangan pada

sinyal elektromiograf sehingga bagian negatif dari sinyal elektromiograf naik

menjadi positif seluruhnya. Rancangan rangkaian adder pada penelitian ini

disajikan pada Gambar 3.9.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
45

Gambar 3.9 Skema Rangkaian Adder

3.3.1.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Software yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian

yaitu software yang digunakan untuk pengiriman data dari hardware

elektromiograf menuju personal computer menggunakan ADC internal dari

mikrokontroler ATmega 328 dan software untuk pengiriman data dari hardware

elektromiograf menuju personal computer menggunakan soundcard internal dari

PC.

3.3.1.2.1 Perancangan Perangkat Lunak (Software) untuk Pengiriman Data


Menggunakan ADC Internal dari Mikrokontroler ATmega 328

Pada software untuk pengiriman data dari hardware elektromiograf

menuju personal computer menggunakan ADC internal dari mikrokontroler

ATmega 328 dengan board mikrokontroler arduino nano, proses akusisi data dari

hardware elektromiograf menuju PC digunakan arduino software sedangkan

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
46

untuk menampilkan tampilan sinyal dari hardware elektromiograf digunakan

software delphi

Perangkat lunak pada mikrokontroler ATmega 328 dengan arduino

software berfungsi untuk konversi data dan pengiriman data. Perangkat lunak

pada mikrokontroler ATmega 328 berhubungan dengan perangkat lunak delphi

untuk tampilan sinyal elektromiograf. Berikut adalah Alur program

mikrokontroler ATmega 328 pada arduino software yang ditunjukkan pada

Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Diagram Alir Program Mikrokontroler ATmega 328 Pada Arduino
Software

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
47

Perangkat lunak tampilan sinyal elektromiograf bertujuan untuk

menampilkan sinyal elektromiograf dalam bentuk visual dengan bahasa

pemrograman delphi. Alur program perangkat lunak dengan software delphi

ditunjukkan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Diagram Alir Software Tampilan Sinyal Elektromiograf dengan


Software Delphi

3.3.1.2.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software) Untuk Pengiriman Data


Menggunakan Soundcard Internal Dari PC.

Pada software untuk pengiriman data dari hardware elektromiograf

menuju personal computer menggunakan soundcard internal dari PC, proses

akusisi data dari hardware elektromiograf menuju PC menggunakan software

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
48

delphi dengan bahasa pemrograman delphi Pada software delphi terdapat

komponen-komponen seperti audio.lab dan signal.lab yang dapat dimanfaatkan

sehingga data dari hardware elektromiograf mampu ditampilkan pada PC. Berikut

adalah Alur program untuk pengiriman data dari hardware elektromiograf menuju

personal computer menggunakan soundcard internal dari PC yang ditunjukkan

pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12. Diagram Alir Program Pengiriman Data Menggunakan Soundcard


Internal Dari PC

3.3.2 Tahap Pembuatan

Pada tahap pembuatan, semua rancangan rangkaian dibuat dan dirangkai

sesuai dengan fungsi dan skema blok diagram elektromiograf. Dalam pembuatan

alat elektromiograf, rancangan hardware dan rancangan software dihubungkan

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
49

menjadi satu kesatuan. Pada Gambar 3.13 merupakan blok diagram

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan ADC internal

mikrokontroler ATmega 328. Gambar 3.14 merupakan blok diagram

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard

internal dari personal computer.

Gambar 3.13 Blok Diagram Elektromiograf dengan Mekanisme Pengiriman Data


Menggunakan ADC Internal Mikrokontroler ATmega 328.

Gambar 3.14 Blok Diagram Elektromiograf dengan Mekanisme Pengiriman Data


Menggunakan Soundcard Internal dari Personal Computer.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
50

Langkah awal adalah pembuatan skema rangkaian hardware

elektromiograf menggunakan software eagle. Skema rangkaian elektromiograf

dicetak pada project circuit board (PCB), selanjutnya komponen-komponen

dipasang pada PCB. Aktifitas listrik otot pada tubuh pasien disadap menggunakan

elektroda. Elektroda yang digunakan adalah elektroda disposable (surface

electrode). Sinyal sadapan aktifitas listrik otot tubuh tersebut dikuatkan oleh

rangkaian penguat instrumentasi/pre-amplifier yang diposisikan sebagai

bioamplifier. Selanjutnya keluaran dari rangkaian pre-amplifier terdapat

rangkaian filter yang terdiri dari rangkaian highpass filter, rangkaian lowpass

filter dan rangkaian notch filter.

Pada mekanisme pengiriman data menggunakan ADC internal

mikrokontroler ATmega 328, hasil dari rangkaian filter menuju rangkaian adder.

Keluaran dari rangkaian adder terdapat rangkaian mikrokontroler ATmega 328

dengan board mikrokontroler arduino nano. Dengan memanfaatkan ADC internal

mikrokontroler ATmega 328, data dari hardware elektromiograf dikirim menuju

PC. Proses akusisi data dari hardaware elektromiograf menuju PC digunakan

arduino software sedangkan untuk menampilkan tampilan sinyal dari hardware

elektromiograf digunakan bahasa delphi.

Pada mekanisme pengiriman data menggunakan mekanisme pengiriman

data menggunakan soundcard internal dari personal computer, hasil dari

rangkaian filter masuk ke PC melalui soundcard pada PC. Data diolah dengan

bahasa pemrograman delphi, dengan software delphi hasil sinyal hardware

elektromiograf dapat ditampilkan.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
51

3.3.3 Tahap Pengujian Rangkaian

Adapun pembuatan perangkat keras sebelum dihubungkan dengan

perangkat keras lainnya dan interfacing ke komputer maka terlebih dahulu

dilakukan tahap pengujian tiap-tiap rangkaian atau pengujian hardware per-blok

rangkaian berdasarkan Gambar 3.2. Tujuan pengujian hardware ini adalah untuk

mengetahui keberhasilan dan kemampuan dari perangkat keras yang dibuat.

Dengan melakukan pengujian secara bertahap pada masing-masing rangkaian

maka akan diketahui kinerja masing-masing rangkaian. Pengujian hardware

elektromiograf, dilakukan pada setiap rangkaian pendukung elektromiograf.

Beberapa bagian rangkaian elektromiograf yang akan diuji adalah rangkaian pre-

amplier, rangkaian highpass filter, rangkaian lowpass filter, rangkaian notch filter,

rangkaian adder dan rangkaian mikrokontroler ATmega 328 pada board arduino

nano.

Rangkaian pre-amplier diuji menggunakan osiloskop dan function

generator, dengan demikian diketahui bentuk gelombang dan besar penguatan

tegangan yang dihasilkan. Uji ini dilakukan dengan mengatur function generator

untuk menghasilkan variasi tegangan dalam orde milivolt, selanjutnya diamati

besar tegangan keluaran dari rangkaian penguat instrumentasi yang ditampilkan

pada osiloskop. Hasil pengujian rangkaian penguat instrumentasi disajikan pada

Tabel 4.1.

Pada pengujian rangkaian filter juga digunakan osiloskop dan function

generator untuk mengetahui bentuk gelombang sebelum dan sesudah melewati

rangkaian ini, apakah berubah atau tidak dengan pemberian variasi frekuensi yang

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
52

berbeda-beda. Uji ini dilakukan dengan mengatur function generator untuk

menghasilkan variasi frekuensi dalam satuan hertz (Hz), selanjutnya diamati besar

tegangan keluaran dari rangkaian filter melalui osiloskop. Rangkaian filter yang

diuji adalah rangkaian highpass filter, rangkaian lowpass filter dan rangkaian

notch filter. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah filter yang dirancang

dapat menyaring frekuensi yang tidak diinginkan dan melewatkan frekuensi yang

diinginkan.

Rangkaian highpass filter diuji dengan memberikan variasi frekuensi

dalam satuan hertz (Hz) dimulai dari frekuensi 300 Hz hingga frekuensi 1 Hz.

Hasil pengujian rangkaian highpass filter disajikan pada Tabel 4.2. Rangkaian

lowpass filter diuji dengan memberikan variasi frekuensi dalam satuan hertz (Hz)

dimulai dari frekuensi 50 Hz hingga frekuensi 900 Hz. Hasil pengujian rangkaian

lowpass filter disajikan pada Tabel 4.3. Rangkaian notch filter diuji dengan

memberikan variasi frekuensi dalam satuan hertz (Hz) dimulai dari frekuensi 20

Hz hingga frekuensi 100 Hz. Hasil pengujian rangkaian notch filter disajikan pada

Tabel 4.4.

Rangkaian adder diuji dengan menggunakan osiloskop dan function

generator, dengan demikian diketahui kinerja dari rangkaian adder. Rangkaian

adder diuji dengan memberikan masukan tegangan dari function generator dan

sinyal keluaran dari rangkaian adder ditampilkan di osiloskop. Uji ini dilakukan

dengan mengatur function generator untuk menghasilkan besaran tegangan dan

frekuensi tertentu, Resistor variabel/multiturn yang terdapat pada rangkaian

adder diatur sedemikian rupa, selanjutnya diamati baseline keluaran dari

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
53

rangkaian adder, apakah naik atau turun sesuai dengan keinginan. Baseline

keluaran diatur sehingga seluruh sinyal mempunyai polaritas positif.

Rangkaian mikrokontroler ATmega 328 pada board arduino nano diuji

dengan menghubungkan seluruh rangkaian hardware elektromiograf dengan

software elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan ADC

internal dari mikrokontroler ATmega 328. Selanjutnya dilakukan pengiriman data

dari hardware elektromiograf menuju personal computer dan dilakukan

pengamatan apakah data dari hardware elektromiograf dapat terkirim pada

personal computer dan dapat ditamplikan pada personal computer.

3.3.4 Tahap Uji Coba Sistem Secara Keseluruhan

Pengambilan data untuk uji coba sistem secara keseluruhan dilakukan

untuk menguji seberapa besar kinerja alat serta untuk mengetahui hasil dari kerja

alat tersebut. Hasil rancangan alat elektromiograf dengan mekanisme pengiriman

data menggunakan ADC internal mikrokontroler ATmega 328 maupun alat

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard

internal dari PC pada penelitian ini, dilakukan pengambilan data profil aktifitas

otot lengan bawah ketika relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat.

Pengambilan data dilakukan dengan menempatkan elektroda pada lengan bawah

pasien. Pada penelitian ini digunakan surface electrode yang ditempatkan pada

bagian antebrachium anterior. Keluaran dari hardware elektromiograf

dihubungkan ke personal computer untuk mengetahui hasil tampilan sinyal

keluaran dari aktifitas listrik otot lengan bawah.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
54

3.3.5 Tahap Kalibrasi Alat dan Analisis Data

3.3.5.1 Kalibrasi Alat Elektromiograf

Pada tahap ini dilakukan kalibrasi alat elektromiograf yang telah

dihasilkan pada penelitian ini. Kalibrasi alat dilakukan dengan cara

membandingkan besar nilai tegangan peak to peak saat relaksasi, kontraksi

sedang dan kontraksi kuat pada alat elektromiograf yang telah dihasilkan dengan

alat elektromiograf yang sudah terkalibrasi. Elektromiograf pembanding yang

dijadikan kalibrator alat elektromiograf yang telah dihasilkan adalah

elektromiograf Cadwell Sierra II yang terdapat pada rumah sakit Dr. Soedono

Madiun. Adapun bentuk elektromiograf Cadwell Sierra II yang terdapat pada

rumah sakit Dr. Soedono Madiun disajikan pada Lampiran 3.

Kalibrasi alat dilakukan dengan merekatkan elektroda dari alat

elektromiograf yang telah dihasilkan dan elektroda dari elektromiograf Cadwell

Sierra II pada lengan bawah pasien pada titik yang sama. Dilakukan gerakan

relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat pada lengan bawah pasien.

Selanjutnya dilakukan perekaman gambar sinyal aktifitas listrik otot ketika

relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat pada alat elektromiograf yang telah

dihasilkan dan pada alat elektromiograf Cadwell Sierra II. Dari hasil rekaman

gambar sinyal aktifitas listrik otot ketika relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi

kuat baik pada alat elektromiograf yang telah dihasilkan maupun alat

elektromiograf Cadwell Sierra II dapat dilakukan pengukuran besar nilai tegangan

peak to peak secara manual. Nilai tegangan sinyal peak to peak ketika relaksasi,

kontraksi sedang dan kontraksi kuat yang terdapat pada gambar sinyal alat

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
55

elektromiograf Cadwell Sierra II dibandingkan dengan nilai tegangan sinyal peak

to peak ketika relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat pada alat

elektromiograf yang dihasilkan pada penelitian ini, selanjutnya dilakukan analisis

data.

3.3.5.2 Analisis Data

Analisis data hasil dari alat yang telah dihasilkan dibandingkan dengan

alat elektromiograf Cadwell Sierra II dilakukan dengan cara mencari nilai % error

dan nilai deviasi. Nilai deviasi dapat diperoleh dengan membandingkan nilai yang

sebenarnya, yaitu nilai tegangan sinyal peak to peak ketika relaksasi, kontraksi

sedang dan kontraksi kuat yang terdapat pada gambar sinyal alat elektromiograf

yang sudah terkalibrasi dengan nilai tegangan sinyal peak to peak ketika relaksasi,

kontraksi sedang dan kontraksi kuat pada alat elektromiograf yang dihasilkan

pada penelitian ini. Menurut Nomiyasari (2011) nilai % error alat dapat diperoleh

menggunakan persamaan (3.1) dan (3.2).

∆𝑥 𝑥𝑝 − 𝑥
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100% = × 100%...........................................(3.1)
𝑥 𝑥

deviasi = 𝑥𝑝 − 𝑥 .................................................................................(3.2)

Keterangan:

∆𝑥 : nilai ketidakpastian

𝑥 : nilai sebenarnya

𝑥𝑝 : nilai pada alat elektromiograf yang dihasilkan

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Perancangan Alat

4.1.1 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang berhasil dibuat dalam penelitian ini adalah alat

elektromiograf berbasis personal computer. Adapun perangkat keras ini terdiri

dari beberapa sub rangkaian yaitu rangkaian catu daya, rangkaian pre-amplifier,

rangkaian highpass filter, rangkaian lowpass filter, rangkaian notch filter,

rangkaian adder dan rangkaian mikrokontroler ATmega 328 (arduino nano).

Gambar 4.1 adalah gambar hardware elektromiograf yang berhasil dibuat.

Adapun perangkat keras keseluruhan yang berhasil dibuat dalam penelitian ini

disajikan pada Lampiran 2.

Catu daya Adder Arduino

Pre–amp Highpass Lowpass Notch filter


Gambar 4.1 Hardware Elektromiograf Yang Telah Dibuat.

56
Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian
Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
57

4.1.1.1 Rangkaian Catu Daya

Rangkaian catu daya yang telah dibuat mampu menghasilkan tegangan

keluaran stabil +5 V dan -5 V. Pada rangkaian catu daya, sumber tegangan

menggunakan dua buah baterai kotak dengan besar tegangan 9 volt. Untuk

menurunkan tegangan keluaran menjadi +5 V dan -5 V maka digunakan IC 7805

dan IC 7905. IC 7805 berfungsi untuk menstabilkan tegangan keluaran menjadi

+5 V, dan IC 7905 berfungsi untuk menstabilkan tegangan keluaran menjadi -5 V.

4.1.1.2 Rangkaian Pre-Amplifier

Pada penelitian ini telah berhasil dibuat rangkaian pre-amplifier sesuai

dengan skematik pada Gambar 3.5. Rangkaian pre-amplifier terdiri dari rangkaian

penguat instrumentasi dan rangkaian drift right leg. Untuk rangkaian pre-

amplifier menggunakan IC AD620. IC AD620 dibentuk dari tiga operational

amplifier yang dirancang sedemikian rupa sehingga terdapat dua op-amp (A1 dan

A2) yang dihubungkan dengan konfigurasi non-inverting follower dan satu op-amp

(A3) dengan konfigurasi penguat diferensial. IC AD620 ini akan aktif bekerja

ketika diberi masukan tegangan +5 volt dan -5 volt dari rangkaian catu daya.

Sedangkan pada rangkaian drift right leg digunakan IC OP07, IC OP07 ini akan

aktif bekerja ketika diberi masukan tegangan +5 volt dan -5 volt dari rangkaian

catu daya. Besar penguatan dari rangkaian instrumentasi dari rangkaian pre-

amplifier ini adalah sebesar 190 kali penguatan. Adapun gambar data hasil

penguatan sinyal pada rangkaian pre-amplifier disajikan pada Lampiran 4. Data

hasil pengamatan rangkaian pre-amplifier disajikan pada Tabel 4.1.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
58

Tabel 4.1. Data Hasil Pengamatan Rangkaian Pre-Amplifier


No Tegangan Input (mV) Tegangan Output (V) Gain (x)
1 40 7.6 190
2 22 4.2 190
3 20 3.8 190
4 21 4 190

Penguatan sebesar 190 kali didapatkan dengan pengaturan dan pemberian

besaran Rg yang dihubungkan pada pin 1 dan 8 (pin RG, Resistor Gain) dari IC

AD620. Berdasarkan rangkaian pre-amplifier yang telah dibuat sesuai dengan

skematik pada Gambar 3.5, Rg pada rangkaian pre-amplifier didapatkan dengan

memberikan besaran R1, R2 dan R3. Resistor R1 diberikan nilai sebesar 390 Ω

sedangkan resistor R2 dan R3 diberikan nilai sebesar 270 Ω, dimana R2 dan R3

disusun secara seri (Rs) dan tersusun paralel terhadap R1. Dengan demikian

didapatkan penguatan sebesar 190 kali.

4.1.1.3 Rangkaian Highpass Filter

Rangkaian highpass filter digunakan untuk meloloskan frekuensi tinggi

dan menyaring frekuensi rendah, dalam penelitian ini rangkaian highpass filter

yang digunakan adalah filter aktif orde 2 dimana memiliki frekuensi cut-off

sebesar 20 Hz. Rangkaian highpass filter yang telah dibuat mampu meloloskan

frekuensi diatas frekuensi cut-off yaitu 20 Hz, dan menyaring frekuensi

dibawahnya. Disamping itu pada akhir rangkaian highpass filter ini terjadi

penguatan sebesar 1,6 kali.

Pada rangkaian highpass filter yang telah dibuat sesuai dengan skematik

pada Gambar 3.6, digunakan resistor R1 dan R2 sebesar 22 kΩ dan kapasitor C1

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
59

dan C2 sebesar 330 nF sehingga didapatkan frekuensi cut-off yang diinginkan

sebesar 20 Hz. Sedangkan besaran tahanan untuk resistor R3 adalah 33 kΩ dan

besaran resistor R4 sebesar 56 kΩ dengan demikian didapatkan penguatan sebesar

1,6 kali. Adapun perhitungan pemilihan besaran nilai komponen resistor dan

kapasitor serta besar penguatan pada rangkaian highpass filter disajikan pada

Lampiran 5. Untuk menguji keberhasilan dan kinerja dari rangkaian highpass

filter digunakan function generator sebagai pemberi tegangan masukan dan untuk

melihat respon tampilan sinyal keluaran dari rangkaian highpass filter maka

digunakan osiloskop. Kinerja rangkaian highpass filter disajikan pada Tabel. 4.2.

Tabel 4.2 Data Hasil Pengamatan Rangkaian Highpass Filter


No Frekuensi (Hz) Tegangan Input Tegangan Output Gain
(V) (V)
1 300 1.6 2.6 1.6
2 200 1.6 2.6 1.6
3 150 1.6 2.6 1.6
4 100 1.6 2.6 1.6
5 90 1.6 2.6 1.6
6 80 1.6 2.6 1.6
7 70 1.6 2.6 1.6
8 60 1.6 2.6 1.6
9 50 1.6 2.5 1.5625
10 40 1.6 2.4 1.5
11 30 1.6 2.1 1.3125
12 20 1.6 1.3 0.8125
13 10 1.6 0.2 0.125
14 1 1.6 0 0

Dari data hasil pengamatan rangkaian highpass filter pada Tabel. 4.2 dapat

dilihat bahwa pada frekuensi 50 Hz mulai terjadi penurunan tegangan. Pada

frekuensi 40 Hz hingga frekuensi dibawahnya terjadi penurunan yang drastis

sesuai karakteristik dari filter orde 2. Adapun data gambar sinyal keluaran dari

rangkaian highpass filter disajikan pada Lampiran 6. Gambar 4.2. adalah gambar

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
60

grafik hubungan tegangan output dari rangkaian highpass filter terhadap

frekuensi.

Hubungan Tegangan Output Terhadap Frekuensi


Rangkaian Highpass Filter
3
Tegangan (V)

1 V output

0
0 100 200 300 400
Frekuensi (Hz)
Gambar 4.2. Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi
Rangkaian Highpass Filter

Berdasarkan pengamatan secara visual pada grafik Gambar 4.2 dapat

dilihat bahwa rangkaian highpass filter pada penelitian ini telah mampu bekerja

dengan baik. Pola grafik pada Gambar 4.2 serupa dengan pola grafik pada

Gambar 2.5 dari penelitian Nomiyasari (2011). Pola grafik pada Gambar 4.2

menunjukkan bahwa rangkaian highpass filter yang telah dibuat mampu

meloloskan frekuensi diatas frekuensi cut-off yaitu 20 Hz.

4.1.1.4 Rangkaian Lowpass Filter

Rangkaian lowpass filter digunakan untuk meloloskan frekuensi rendah

dan menyaring frekuensi tinggi, dalam penelitian ini rangkaian lowpass filter yang

digunakan adalah filter aktif orde 2 dimana memiliki frekuensi cut-off sebesar 250

Hz. Rangkaian lowpass filter yang telah dibuat mampu meloloskan frekuensi

dibawah frekuensi cut-off yaitu 250 Hz, dan menyaring frekuensi diatasnya.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
61

Disamping itu pada akhir rangkaian lowpass filter ini terjadi penguatan sebesar

1,6 kali.

Pada rangkaian lowpass filter yang telah dibuat sesuai dengan skematik

pada Gambar 3.7, digunakan resistor R1 dan R2 sebesar 5 kΩ dan kapasitor C1

dan C2 sebesar 150 nF sehingga didapatkan frekuensi cut-off yang diinginkan

sebesar 250 Hz. Sedangkan besaran tahanan untuk resistor R3 adalah 33 kΩ dan

besaran resistor R4 sebesar 56 kΩ dengan demikian didapatkan penguatan sebesar

1,6 kali. Adapun perhitungan pemilihan besaran nilai komponen resistor dan

kapasitor serta besar penguatan pada rangkaian lowpass filter disajikan pada

Lampiran 7. Untuk menguji keberhasilan rangkaian lowpass filter digunakan

function generator sebagai pemberi tegangan masukan dan untuk melihat respon

tampilan sinyal keluaran maka digunakan osiloskop. Kinerja dari rangkaian

lowpass filter disajikan pada Tabel. 4.3.

Tabel 4.3. Data Hasil Pengamatan Rangkaian Lowpass Filter


No Frekuensi (Hz) Tegangan Input Tegangan Output Gain
(V) (V)
1 50 1.6 2.6 1.6
2 60 1.6 2.6 1.6
3 70 1.6 2.6 1.6
4 80 1.6 2.6 1.6
5 90 1.6 2.6 1.6
6 100 1.6 2.6 1.6
7 200 1.6 2.1 1.3
8 300 1.6 1.2 0.75
9 400 1.6 0.8 0.5
10 500 1.6 0.5 0.3125
11 600 1.6 0.4 0.25
12 700 1.6 0.3 0.1875
13 800 1.6 0.2 0.125
14 900 1.6 0.15 0.09375

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
62

Dari data hasil pengamatan rangkaian lowpass filter pada Tabel. 4.3 dapat

dilihat bahwa pada frekuensi 200 hz mulai terjadi penurunan tegangan. Dan

selanjutnya pada frekuensi 300 hingga frekuensi diatasnya terjadi penurunan yang

drastis sesuai karakteristik dari filter orde 2. Adapun data gambar sinyal keluaran

dari rangkaian lowpass filter disajikan pada Lampiran 8. Gambar 4.3. adalah

gambar grafik hubungan tegangan output dari rangkaian lowpass filter terhadap

frekuensi.

Hubungan Tegangan Output Terhadap


Frekuensi Rangkaian Lowpass Filter
3

2,5

2
tegangan ( V)

1,5
V output
1

0,5

0
0 200 400 600 800 1000
frekuensi (Hz)
Gambar 4.3. Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi
Rangkaian Lowpass Filter

Berdasarkan pengamatan secara visual pada grafik Gambar 4.3 dapat

dilihat bahwa rangkaian lowpass filter pada penelitian ini telah mampu bekerja

dengan baik. Pola grafik pada Gambar 4.3 serupa dengan pola grafik pada

Gambar 2.6 dari penelitian Nomiyasari (2011) dan penelitian Ahmad (2011). Pola

grafik pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa rangkaian lowpass filter yang telah

dibuat mampu meloloskan frekuensi dibawah frekuensi cut-off yaitu 250 Hz.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
63

4.1.1.5 Rangkaian Notch Filter

Rangkaian notch filter berfungsi untuk menyaring frekuensi tertentu,

dalam penelitian ini rangkaian notch filter yang digunakan adalah filter aktif orde

2 dimana memiliki frekuensi cut-off sebesar 50 Hz. Frekuensi 50 Hz merupakan

frekuensi yang muncul dari tegangan jala-jala listrik (PLN) atau bisa disebut

sebagai sinyal pengganggu (noise) (Muzakki, 2002). Rangkaian notch filter yang

telah dibuat mampu menyaring frekuensi 50 Hz. Disamping itu pada akhir

rangkaian notch filter ini terjadi penguatan sebesar 13,2 kali.

Pada rangkaian notch filter yang telah dibuat sesuai dengan skematik pada

Gambar 3.8, digunakan resistor R1, R2, R3 dan R4 sebesar 680 kΩ dan kapasitor

C1, C2, C3 dan C4 dengan nilai kapasitansi 4,7 nF sehingga didapatkan frekuensi

cut-off yang diinginkan sebesar 50 Hz. Sedangkan besaran tahanan resistor R5

adalah 22 kΩ dan besaran resistor R6 sebesar 8 kΩ, dengan demikian didapatkan

penguatan sebesar 13,2 kali. Adapun perhitungan pemilihan besaran nilai

komponen resistor dan kapasitor serta besar penguatan pada rangkaian notch filter

disajikan pada Lampiran 9. Untuk menguji keberhasilan rangkaian notch filter

digunakan function generator sebagai pemberi tegangan masukan dan untuk

melihat respon tampilan sinyal keluaran maka digunakan osiloskop. Kinerja dari

rangkaian notch filter disajikan pada Tabel. 4.4.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
64

Tabel 4.4. Data Hasil Pengamatan Rangkaian Notch Filter


Frekueensi Tegangan Input Tegangan Output Gain
No
(Hz) (V) (V)
1 20 0.07 0.54 7.7
2 30 0.07 0.32 4.6
3 40 0.07 0.16 2.3
4 50 0.07 0.08 1.1
5 60 0.07 0.16 2.3
6 70 0.07 0.24 3.4
7 80 0.07 0.3 4.3
8 90 0.07 0.36 5.1
9 100 0.07 0.4 5.7

Dari data hasil pengamatan rangkaian notch filter pada Tabel. 4.4 dapat

dilihat bahwa pada rangkaian notch filter mampu menyaring frekuensi 50 hz.

Adapun data gambar sinyal keluaran dari rangkaian notch filter disajikan pada

Lampiran 10. Gambar 4.4. adalah gambar grafik hubungan tegangan output

terhadap frekuensi pada rangkaian notch filter.

Hubungan Tegangan Output Terhadap


Frekuensi Rangkaian Notch Filter
0,6
0,5
Tegangan Output ( V)

0,4
0,3
Vout
0,2
0,1
0
0 20 40 60 80 100
Frekuensi (hz)
Gambar 4.4. Hubungan Tegangan Output dengan Frekuensi
Rangkaian Notch Filter

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
65

Berdasarkan pengamatan secara visual pada grafik Gambar 4.4 dapat

disimpulkan bahwa rangkaian notch filter pada penelitian ini telah mampu bekerja

dengan baik. Pola grafik pada Gambar 4.4 serupa dengan pola grafik pada

Gambar 2.7 dari penelitian Nomiyasari (2011) dan penelitian Ahmad (2011). Pola

grafik pada Gambar 4.4 menunjukkan bahwa rangkaian notch filter yang telah

dibuat mampu menyaring frekuensi dengan frekuensi cut-off 50 Hz.

4.1.1.6 Rangkaian Adder

Rangkaian adder digunakan untuk mekanisme pengiriman data dari

hardware elektromiograf menuju personal computer menggunakan ADC internal

dari mikrokontroler ATmega 328 dengan board arduino nano. Rangkaian adder

digunakan untuk menaikkan level tegangan karena ADC pada mikrokontroler

tidak mampu membaca sinyal dengan tegangan negatif. Sinyal elektromiograf

merupakan sinyal AC dan rangkaian adder digunakan agar tegangan sinyal

elektromiograf dapat tersampling secara utuh oleh ADC internal mikrokontroler.

Rangkaian adder berfungsi sebagai penambah level tegangan sinyal EMG dengan

tegangan DC, rangkaian ini akan menaikkan level tegangan sinyal EMG sesuai

dengan tegangan DC yang ditambahkan. Penambahan tegangan DC disesuaikan

hingga semua level sinyal EMG bernilai positif sehingga nantinya dapat diproses

oleh ADC. Pada rangkaian adder yang telah dibuat sesuai dengan skematik pada

Gambar 3.9, digunakan resistor R1, R2, R3 dan R4 sebesar 10 kΩ, sedangkan

resistor variabel/multiturn R5 adalah sebesar 10 kΩ. Rangkaian adder diuji

dengan memberikan masukan tegangan dari function generator dan keluaran dari

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
66

rangkaian adder ditampilkan di osiloskop. Resistor variabel/multiturn R5 diatur

sedemikian rupa sehingga baseline keluaran dari rangkaian naik atau turun sesuai

dengan keinginan dan seluruh sinyal mempunyai polaritas positif. Dari

pengamatan didapatkan bahwa rangkaian adder dapat mengakomodasi keperluan

untuk menaikkan tegangan offset sinyal EMG sampai seluruh sinyal mempunyai

polaritas positif dengan kata lain mampu menaikkan level tegangan menjadi

positif seutuhnya.

4.1.1.7 Rangkaian Mikrokontroler ATmega 328 dengan Board Arduino Nano

Pada penelitian ini digunakan mikrokontroler ATmega 328 dengan board

arduino nano sebagai pengatur kerja ADC dan pengiriman data dari hardware

elektromiograf menuju PC. Rangkaian mikrokontroler ATmega 328 pada

penelitian ini telah mampu mengolah data keluaran dari hardware elektromiograf

yang dimasukkan ke mikrokontroler ATmega 328 melalui pin ADC yang telah

disediakan pada mikrokontroler ATmega 328 board arduino.

4.1.2 Perangkat Lunak (Software)

Software yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian

yaitu software yang digunakan untuk pengiriman data dari hardware

elektromiograf menuju personal computer menggunakan ADC internal dari

mikrokontroler ATmega 328 dan software untuk pengiriman data dari hardware

elektromiograf menuju personal computer menggunakan soundcard internal dari

PC.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
67

4.1.2.1 Perancangan Perangkat Lunak (Software) untuk Pengiriman Data


Menggunakan ADC Internal dari Mikrokontroler ATmega 328

Pada software untuk pengiriman data dari hardware elektromiograf

menuju personal computer menggunakan ADC internal dari mikrokontroler

ATmega 328 dengan board mikrokontroler arduino nano, proses akusisi data dari

hardware elektromiograf menuju PC digunakan arduino software sedangkan

untuk menampilkan tampilan sinyal dari hardware elektromiograf digunakan

software delphi menggunakan bahasa pemrograman delphi

Arduino nano yang digunakan pada penelitian ini telah tertanam

bootloader untuk menangani komunikasi serial/USB dengan komputer. Pilihan

serial port yang digunakan board arduino nano terdapat pada menu Tools>Serial

Port. Pilihan serial port pada software arduino tersaji pada Gambar 4.5. Pilihan

board arduino yang dipakai terdapat pada menu Tools>Board.

Gambar 4.5 Pilihan Serial Port pada Software Arduino

Program yang telah dibuat dapat diverifikasi dengan menekan tombol

verify. Apabila tidak terdapat error pada program, maka program dapat disimpan

dengan menekan tombol save dan kemudian dapat di-upload ke arduino nano

dengan menekan tombol upload. Tombol verify, save, dan upload telah tersaji

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
68

pada software arduino seperti pada Gambar 4.6. Adapun listing program pada

software arduino nano disajikan pada Lampiran 11. Fungsi perangkat lunak

(software) arduino dalam pembuatan alat elektromiograf adalah untuk pengatur

kerja ADC dan pengiriman data dari hardware elektromiograf menuju PC.

Gambar 4.6 Tombol Verify, Save, dan Upload pada Software Arduino

Pada software untuk mekanisme pengiriman data dari hardware

elektromiograf menuju personal computer menggunakan ADC internal

mikrokontroler, untuk menampilkan tampilan sinyal elektromiograf digunakan

software delphi dengan bahasa pemrograman delphi. Software delphi untuk

menampilkan tampilan sinyal elektromiograf telah berhasil dibuat dan mampu

berjalan dengan baik. Hal tersebut berdasarkan pengamatan secara visual,

software delphi untuk menampilkan tampilan sinyal telah mampu melakukan

kinerja untuk menerima data dari hardware elektromiograf dan menampilkan data

tersebut berupa grafik tampilan sinyal. Untuk menampilkan tampilan sinyal

digunakan komponen TChart pada software delphi. Sumbu Y atau vertical pada

komponen TChart merupakan besar nilai tegangan aktifitas listrik otot dengan

resolusi satu kotak pada sumbu Y pada TChart sebesar satu volt. Sumbu X atau

horizontal pada komponen TChart merupakan besar nilai waktu. Adapun listing

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
69

program pada software delphi untuk menampilkan tampilan sinyal disajikan pada

Lampiran 12. Gambar 4.7 merupakan gambar tampilan muka software

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan ADC internal

mikrokontroler.

Gambar 4.7. Tampilan Muka Software Elektromiograf dengan Mekanisme


Pengiriman Data Menggunakan ADC Internal Mikrokontroler.

4.1.2.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software) untuk Pengiriman Data


Menggunakan Soundcard Internal dari PC.

Pada software untuk pengiriman data dari hardware elektromiograf

menuju personal computer menggunakan soundcard internal dari PC, proses

akusisi data dari hardware elektromiograf menuju PC menggunakan software

delphi dengan bahasa pemrograman delphi. Software delphi untuk pengiriman

data menggunakan soundcard internal dari PC telah berhasil dibuat dengan

memanfaatkan komponen-komponen pada software delphi sehingga data dari

hardware elektromiograf mampu ditampilkan pada PC. Gambar 4.8 merupakan

komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan software untuk

pengiriman data dari hardware elektromiograf menuju personal computer

menggunakan soundcard internal dari PC pada software delphi.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
70

ALAudioToReal ALAudioIn SLScope

Gambar 4.8 Komponen-Komponen yang Digunakan dalam Pembuatan Software


Elektromiograf pada Delphi.

Komponen-komponen pada software delphi yang digunakan pada software

untuk pengiriman data dari hardware elektromiograf menuju personal computer

menggunakan soundcard internal dari PC adalah SLScope, ALAudioIn dan

ALAudioToReal. SLScope pada software delphi digunakan untuk menampilkan

grafik sinyal audio, namun pada penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk

menampilkan sinyal elektromiograf. ALAudioIn merupakan komponen pada

software delphi untuk memasukkan data audio atau suara pada PC. Komponen

ALAudioToReal berfungsi mengubah data audio atau suara yang masuk pada

personal computer di ubah menjadi data real sehingga dapat ditampilkan pada

SLScope. Sumbu Y atau vertical pada komponen SLScope merupakan besar nilai

tegangan aktifitas listrik otot dengan resolusi satu kotak pada sumbu Y pada

SLScope sebesar satu volt. Sumbu X atau horizontal pada komponen SLScope

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
71

merupakan besar nilai waktu. Adapun listing program pada software delphi untuk

menampilkan tampilan sinyal pada alat elektromiograf dengan mekanisme

pengiriman data menggunakan soundcard internal dari PC disajikan pada

Lampiran 13. Gambar 4.9 merupakan gambar tampilan muka software

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard

internal dari PC.

Gambar 4.9 Tampilan Muka Software Elektromiograf dengan Mekanisme


Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal dari PC.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Data Hasil Alat Elektromiograf dengan Mekanisme


Pengiriman Data Menggunakan ADC Internal dari Mikrokontroler
ATmega 328

Pada penelitian ini didapatkan data sinyal aktifitas otot lengan bawah

(antebrachium) saat kontraksi maupun relaksasi dari alat elektromiograf dengan

mekanisme pengiriman data menggunakan ADC internal mikrokontroler ATmega

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
72

328. Alat elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan ADC

internal mikrokontroler ATmega 328 yang telah dibuat pada penelitian ini telah

mampu menyadap adanya aktifitas listrik otot lengan bawah. Sinyal aktifitas otot

lengan bawah (antebrachium) saat relaksasi dari alat elektromiograf dengan

mekanisme pengiriman data menggunakan ADC internal mikrokontroler ATmega

328 disajikan pada Gambar 4.10. Gambar 4.11 merupakan data hasil sinyal

aktifitas otot saat kontraksi sedang, sedangkan Gambar 4.12 merupakan data hasil

sinyal aktifitas otot saat kontraksi kuat.

Gambar 4.10 Sinyal Aktifitas Otot Saat Relaksasi dari Elektromiograf dengan
Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan ADC Internal Mikrokontroler
ATmega 328.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
73

Gambar 4.11 Sinyal Aktifitas Otot Saat Kontraksi Sedang dari Elektromiograf
dengan Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan ADC Internal Mikrokontroler
ATmega 328.

Gambar 4.12 Sinyal Aktifitas Otot Saat Kontraksi Kuat dari Elektromiograf
dengan Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan ADC Internal Mikrokontroler
ATmega 328.

Berdasarkan profil aktifitas listrik otot pada Gambar 4.10, Gambar 4.11

dan Gambar 4.12 dapat dilihat bahwa bentuk sinyal keluaran dari alat

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan ADC internal

mikrokontroler ATmega 328 terdapat adanya perbedaan antara sinyal kirim

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
74

dengan yang tertampil pada grafik. Hal ini dikarenakan keterlambatan respon

penerima (delay) yang mengakibatkan data ter-plot pada grafik menjadi tidak

sempurna. ADC internal pada mikrokontroler ATmega 328 pada board arduino

nano telah mampu mengubah data analog pada hardware elektromiograf menjadi

data digital, sehingga data digital mampu ditampilkan pada personal computer

berupa tampilan sinyal aktifitas otot. Data tampilan sinyal mampu ditampilkan

dengan software delphi menggunakan komponen TChart, pada sumbu vertical

data sinyal mampu merepresentasikan adanya aktifitas listrik otot tubuh dengan

perubahan tegangan peak to peak ketika relaksasi maupun kontraksi. Pada sumbu

horizontal sinyal yang tertampil pada grafik tidak mampu membentuk sinyal sinus

yang baik. Seperti diketahui, chart pada software delphi umumnya berfungsi

sebagai plot statistik pada bidang vertical, sedangkan pada bidang horizontal

hanya mengacu pada aliran data yang masuk secara bergiliran (Febriani, 2012).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat digunakan IC RAM pada

mikrokontroler untuk mengatur pengolahan data yang akan dikirim ke PC

sehingga waktu delay pengiriman data dapat dikurangi dan gambar sinyal yang

ter-plot pada grafik menjadi lebih baik.

4.2.2 Analisis Data Hasil Alat Elektromiograf dengan Mekanisme


Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal dari PC.

Pada penelitian ini didapatkan data sinyal aktifitas otot lengan bawah

(antebrachium) saat kontraksi maupun relaksasi dari alat elektromiograf dengan

mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard internal dari PC. Alat

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
75

internal dari PC yang telah dibuat pada penelitian ini telah mampu menyadap

adanya aktifitas listrik otot lengan bawah dengan baik. Hal tersebut berdasarkan

pengamatan secara visual alat elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data

menggunakan soundcard internal dari PC telah mampu melakukan kinerja

menyadap adanya aktifitas listrik otot dan data hasil ditampilkan berupa grafik

tampilan sinyal pada PC. Sinyal aktifitas otot lengan bawah (antebrachium) saat

relaksasi dari alat elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data

menggunakan soundcard internal dari PC disajikan pada Gambar 4.13. Gambar

4.14 merupakan data hasil sinyal aktifitas otot saat kontraksi sedang, sedangkan

Gambar 4.15 merupakan data hasil sinyal aktifitas otot saat kontraksi kuat.

Gambar 4.13 Sinyal Aktifitas Otot Saat Relaksasi dari Elektromiograf dengan
Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal dari PC.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
76

Gambar 4.14 Sinyal Aktifitas Otot Saat Kontraksi Sedang dari Elektromiograf
dengan Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal dari PC.

Gambar 4.15 Sinyal Aktifitas Otot Saat Kontraksi Kuat dari Elektromiograf
dengan Mekanisme Pengiriman Data Menggunakan Soundcard Internal dari PC.

Berdasarkan profil aktifitas otot pada Gambar 4.13, Gambar 4.14 dan

Gambar 4.15 dapat dilihat bahwa bentuk sinyal keluaran dari alat elektromiograf

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
77

dengan mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard internal dari

personal computer sesuai dengan data yang terkirim dari hardware

elektromiograf, dimana sinyal yang terbentuk sangat baik. Berdasarkan

pengamatan secara visual, data tampilan sinyal mampu ditampilkan dengan

software delphi menggunakan komponen SLScope. Pada sumbu vertical data

sinyal mampu merepresentasikan adanya aktifitas listrik otot tubuh dengan

perubahan tegangan peak to peak ketika relaksasi maupun kontraksi. Pada sumbu

horizontal sinyal yang tertampil pada grafik mampu membentuk sinyal sinus yang

baik. Sinyal yang terbentuk dari alat elektromiograf dengan mekanisme

pengiriman data menggunakan soundcard internal dari personal computer telah

mampu merepresentasikan adanya aktifitas listrik otot pada lengan bawah pada

saat kontraksi maupun relaksasi. Terdapat perbedaan yang signifikan antara

gambar sinyal ketika relaksasi maupun kontraksi. Tegangan sinyal peak to peak

pada saat relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat disajikan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Tegangan Sinyal Peak To Peak pada Saat Relaksasi, Kontraksi Sedang
dan Kontraksi Kuat
Tegangan Sinyal Peak Tegangan Sinyal Peak Tegangan Sinyal Peak To
No To Peak Saat Relaksasi To Peak Saat Kontraksi Peak Saat Kontraksi Kuat
(Volt) Sedang (Volt) (Volt)
1 0,1 2,1 4,9

4.2.3 Uji Kinerja Alat Elektromiograf

Untuk memastikan alat elektromiograf yang dihasilkan pada penelitian ini

bekerja dengan baik, maka diperlukan pengukuran kinerja alat elektromiograf

secara keseluruhan sesuai dengan prosedur penelitian pada subbab 3.3.5.

Pengukuran kinerja alat elektromiograf dilakukan dengan membandingkan kinerja

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
78

alat elektromiograf yang dihasilkan pada penelitian ini dengan alat elektromiograf

yang sudah terkalibrasi, dalam hal ini elektromiograf yang digunakan sebagai

pembanding adalah elektromiograf Cadwell Sierra II yang terdapat pada Rumah

Sakit Dr. Soedono Madiun. Adapun gambar tampilan sinyal aktifitas otot saat

relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat dengan menggunakan alat

elektromiograf Cadwell Sierra II disajikan pada Lampiran 14.

Alat elektromiograf hasil penelitian yang dibandingkan dengan

elektromiograf terkalibrasi adalah alat elektromiograf dengan mekanisme

pengiriman data menggunakan soundcard internal dari PC. Hal tersebut

berdasarkan pengamatan secara visual pada grafik sinyal Gambar 4.13, Gambar

4.14 dan Gambar 4.15 serta data pada Tabel 4.5. Berdasarkan profil aktifitas otot

pada Gambar 4.13, Gambar 4.14 dan Gambar 4.15 dapat dilihat bahwa bentuk

sinyal keluaran dari alat elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data

menggunakan soundcard internal dari personal computer sesuai dengan data yang

terkirim dari hardware elektromiograf, dimana sinyal yang terbentuk sangat baik.

Uji kinerja dilakukan dengan membandingkan nilai tegangan sinyal peak

to peak yang terdapat pada gambar sinyal alat elektromiograf yang sudah

terkalibrasi (Cadwell Sierra II) dengan nilai tegangan sinyal peak to peak pada

alat elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard

internal dari PC ketika dilakukan mekanisme relaksasi, kontraksi sedang dan

kontraksi kuat pada lengan bawah. Adapun gambar perbandingan nilai tegangan

sinyal peak to peak pada gambar sinyal alat elektromiograf terkalibrasi dengan

nilai pada alat elektromiograf hasil penelitian disajikan pada Lampiran 15. Nilai

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
79

perbandingan tegangan sinyal peak to peak pada alat elektromiograf terkalibrasi

dengan nilai pada alat elektromiograf hasil penelitian saat relaksasi disajikan pada

Tabel 4.6. Adapun Tabel 4.7 adalah nilai perbandingan tegangan sinyal peak to

peak pada alat elektromiograf terkalibrasi dengan nilai pada alat elektromiograf

hasil penelitian saat kontraksi sedang, sedangkan Tabel 4.8 adalah nilai

perbandingan tegangan sinyal peak to peak pada alat elektromiograf terkalibrasi

dengan nilai pada alat elektromiograf hasil penelitian saat kontraksi kuat.

Tabel 4.6 Nilai Perbandingan Tegangan Sinyal Peak To Peak pada Alat
Elektromiograf Terkalibrasi dengan Nilai pada Alat Elektromiograf Hasil
Penelitian Saat Relaksasi
Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada
No Gambar Sinyal Alat Elektromiograf Gambar Sinyal Alat Elektromiograf
Terkalibrasi (volt) Hasil Penelitian (volt)
1 0,2 0,2

Tabel 4.7 Nilai Perbandingan Tegangan Sinyal Peak To Peak pada Alat
Elektromiograf Terkalibrasi dengan Nilai pada Alat Elektromiograf Hasil
Penelitian Saat Kontraksi Sedang
Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada
No Gambar Sinyal Alat Elektromiograf Gambar Sinyal Alat Elektromiograf
Terkalibrasi (volt) Hasil Penelitian (volt)
1 2,1 2,2
2 1,5 1,6

Tabel 4.8 Nilai Perbandingan Tegangan Sinyal Peak To Peak pada Alat
Elektromiograf Terkalibrasi dengan Nilai pada Alat Elektromiograf Hasil
Penelitian Saat Kontraksi Kuat
Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada
No Gambar Sinyal Alat Elektromiograf Gambar Sinyal Alat Elektromiograf
Terkalibrasi (volt) Hasil Penelitian (volt)
1 4,9 5,0

Perhitungan besaran nilai tegangan peak to peak yang terdapat pada

gambar tampilan sinyal dilakukan secara manual, pengukuran besar nilai tegangan

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
80

peak to peak dilakukan dengan menggunakan mistar. Satu kotak pada sumbu Y

pada grafik memiliki nilai 1 volt. Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa

nilai tegangan sinyal peak to peak saat relaksasi pada alat elektromiograf

terkalibrasi adalah 0,2 volt sedangkan nilai tegangan sinyal sinyal peak to peak

saat relaksasi pada alat elektromiograf hasil penelitian adalah 0,2 volt. Dengan

demikian didapatkan % error alat pada aktifitas otot saat relaksasi adalah sebesar

0% dan nilai deviasi alat pada aktifitas otot saat relaksasi sebesar 0 volt.

Berdasarkan Tabel 4.7 didapatkan % error alat elektromiograf pada aktifitas otot

saat kontraksi sedang adalah sebesar 5% dan nilai deviasi alat elektromiograf pada

aktifitas otot saat kontraksi sedang sebesar 0,1 volt. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat

diketahui bahwa nilai tegangan sinyal peak to peak pada gambar sinyal alat

elektromiograf terkalibrasi adalah 4,9 volt sedangkan nilai tegangan sinyal peak

to peak pada gambar sinyal alat elektromiograf hasil penelitian adalah 5,0 volt.

Dengan demikian didapatkan % error alat elektromiograf pada aktifitas otot saat

kontraksi kuat adalah sebesar 2,04% dan nilai deviasi alat elektromiograf pada

aktifitas otot saat kontraksi kuat sebesar 0,1 volt. Adapun perhitungan % error

alat elektromiograf dan nilai deviasi alat elektromiograf pada aktifitas otot saat

relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat disajikan pada Lampiran 16.

Pengambilan data atau kalibrasi alat pada tahap uji kinerja alat

elektromiograf pada penelitian ini belum dilakukan secara realtime. Kalibrasi alat

secara realtime dilakukan dengan merekatkan elektroda dari alat elektromiograf

yang telah dihasilkan dan elektroda dari elektromiograf Cadwell Sierra II pada

lengan bawah pasien pada titik yang sama dan dilakukan perekaman aktifitas

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
81

listrik ketika relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat pada waktu yang

bersamaan. Pada penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan merekatkan

elektroda dari alat elektromiograf yang telah dihasilkan dan elektroda dari

elektromiograf Cadwell Sierra II pada lengan bawah pasien pada titik yang sama,

namun perekaman aktifitas listrik ketika relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi

kuat dilakukan pada waktu yang tidak bersamaan. Dengan demikian pengambilan

data atau kalibrasi alat pada tahap uji kinerja alat elektromiograf belum

mendapatkan nilai akurasi alat.

4.3 Pembahasan

Pada penelitian ini alat elektromiograf berbasis personal computer untuk

menyadap aktifitas listrik otot lengan bawah telah berhasil dibangun. Pengiriman

data dari hardware elektromiograf pada penelitian ini dilakukan dengan dua

mekanisme yang berbeda yaitu pengiriman data dari hardware elektromiograf

menuju personal computer menggunakan ADC internal dari mikrokontroler

ATmega 328 dan pengiriman data dari hardware elektromiograf menuju personal

computer menggunakan soundcard internal dari PC. Adapun blok diagram

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan ADC internal

mikrokontroler ATmega 328 dan blok diagram elektromiograf dengan mekanisme

pengiriman data menggunakan soundcard internal dari PC disajikan pada Gambar

3.13 dan Gambar 3.14.

Pada subbab 4.1.1 dapat dilihat bahwa perangkat keras (hardware) dari

alat elektromiograf berbasis personal computer telah berhasil dibuat dimana

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
82

hardware elektromiograf pada penelitian ini terdiri dari catu daya, rangkaian pre-

amplifier, rangkaian highpass filter, rangkaian lowpass filter, rangkaian notch

filter, rangkaian adder dan rangkaian mikrokontroler ATmega 328. Rangkaian

adder dan rangkaian mikrokontroler ATmega 328 digunakan pada alat

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data dari hardware elektromiograf

menuju personal computer menggunakan ADC internal dari mikrokontroler.

Adapun perangkat keras keseluruhan yang berhasil dibuat dalam penelitian ini

disajikan pada Lampiran 2. Besar nilai penguatan total pada alat elektromiograf

yang telah dibuat adalah sebesar 6420 kali. Penguatan total sebesar 6420 kali

didapatkan dengan mengkalikan besar penguatan pada masing-masing rangkaian.

Penguatan pada rangkaian pre-amplifier adalah 190 kali, penguatan pada

rangkaian highpass filter adalah 1,6 kali, penguatan pada rangkaian lowpass filter

adalah 1,6 kali dan penguatan pada rangkaian notch filter adalah 13,2 kali.

Pada subbab 4.1.2 dijelaskan bahwa software yang telah berhasil dibuat

dan digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu software yang

digunakan untuk mekanisme pengiriman data dari hardware elektromiograf

menuju personal computer menggunakan ADC internal dari mikrokontroler

ATmega 328 dan software untuk mekanisme pengiriman data dari hardware

elektromiograf menuju personal computer menggunakan soundcard internal dari

PC. Adapun tampilan muka software elektromiograf dengan mekanisme

pengiriman data menggunakan ADC internal mikrokontroler disajikan pada

Gambar 4.7, sedangkan Gambar 4.9 merupakan gambar tampilan muka software

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
83

elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard

internal dari PC.

Pada subbab 4.2.1 didapatkan data sinyal aktifitas otot lengan bawah

(antebrachium) saat kontraksi maupun relaksasi dari alat elektromiograf dengan

mekanisme pengiriman data menggunakan ADC internal mikrokontroler ATmega

328 yang disajikan pada Gambar 4.10, Gambar 4.11 dan Gambar 4.12. Bentuk

sinyal keluaran dari alat elektromiograf dengan mekanisme pengiriman data

menggunakan ADC internal mikrokontroler ATmega 328 terdapat adanya

perbedaan antara sinyal kirim dengan yang tertampil pada grafik, dimana gambar

sinyal yang dihasilkan kurang baik. Hal ini dikarenakan keterlambatan respon

penerima yang mengakibatkan data ter-plot pada grafik menjadi tidak sempurna.

Data tampilan sinyal mampu ditampilkan dengan software delphi menggunakan

komponen TChart, pada sumbu vertical data sinyal mampu merepresentasikan

adanya aktifitas listrik otot tubuh dengan perubahan tegangan peak to peak ketika

relaksasi maupun kontraksi. Pada sumbu horizontal sinyal yang tertampil pada

grafik tidak mampu membentuk sinyal sinus yang baik. Seperti diketahui, chart

pada software delphi umumnya berfungsi sebagai plot statistik pada bidang

vertical, sedangkan pada bidang horizontal hanya mengacu pada aliran data yang

masuk secara bergiliran (Febriani, 2012). Untuk mengatasi permasalahan tersebut

dapat digunakan IC RAM pada mikrokontroler untuk mengatur pengolahan data

yang akan dikirim ke PC sehingga waktu delay pengiriman data dapat dikurangi

dan gambar sinyal yang ter-plot pada grafik menjadi lebih baik. Untuk

mengetahui bahwa sinyal yang tertampil pada grafik TChart apakah merupakan

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
84

sinyal aktifitas listrik otot yang sebenarnya, dapat dilakukan analisis lebih lanjut

dengan menggunakan analisis Transformasi Fourier.

Pada subbab 4.2.2 didapatkan data sinyal aktifitas otot lengan bawah

(antebrachium) saat kontraksi maupun relaksasi dari alat elektromiograf dengan

mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard internal dari PC yang

disajikan pada Gambar 4.13, Gambar 4.14 dan Gambar 4.15. Dapat dilihat bahwa

bentuk sinyal keluaran dari alat elektromiograf dengan mekanisme pengiriman

data menggunakan soundcard internal dari personal computer sesuai dengan data

yang terkirim dari hardware elektromiograf, dimana sinyal yang terbentuk sangat

baik. Berdasarkan pengamatan secara visual, data tampilan sinyal mampu

ditampilkan dengan software delphi menggunakan komponen SLScope. Pada

sumbu vertical data sinyal mampu merepresentasikan adanya aktifitas listrik otot

tubuh dengan perubahan tegangan peak to peak ketika relaksasi maupun

kontraksi. Pada sumbu horizontal sinyal yang tertampil pada grafik mampu

membentuk sinyal sinus yang baik. Sinyal yang terbentuk dari alat elektromiograf

dengan mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard internal dari

personal computer telah mampu merepresentasikan adanya aktifitas listrik otot

pada lengan bawah pada saat kontraksi maupun relaksasi.

Kinerja alat elektromiograf berbasis personal computer yang telah

dibangun pada penelitian ini adalah baik. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan

nilai % error alat dan besaran karakteristik statik dari alat elektromiograf yang

dihasilkan. Besaran karakteristik statik pada penelitian ini direpresentasikan oleh

nilai deviasi alat saat mekanisme relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
85

Hasil uji kinerja pada alat elektromiograf berbasis personal computer

menunjukkan nilai % error alat saat mekanisme relaksasi sebesar 0% dengan nilai

deviasi alat pada aktifitas otot saat relaksasi sebesar 0 volt, nilai % error alat saat

mekanisme kontraksi sedang sebesar 5% dengan nilai deviasi alat pada aktifitas

otot saat kontraksi sedang sebesar 0,1 volt dan nilai % error alat saat mekanisme

kontraksi kuat sebesar 2,04% dengan nilai deviasi alat pada aktifitas otot saat

kontraksi sedang sebesar 0,1 volt. Nilai % error maupun nilai deviasi didapatkan

dengan membandingkan besar nilai tegangan sinyal peak to peak yang terdapat

pada gambar sinyal alat elektromiograf yang sudah terkalibrasi (Cadwell Sierra

II) dengan nilai tegangan sinyal peak to peak pada alat elektromiograf dengan

mekanisme pengiriman data menggunakan soundcard internal dari PC ketika

dilakukan mekanisme relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat pada lengan

bawah. Pengukuran nilai tegangan sinyal peak to peak masih dilakukan secara

manual dengan mistar, maka untuk penelitiah lebih lanjut dapat dilakukan

perbaikan metode pengukuran nilai tegangan sinyal peak to peak sehingga

didapatkan nilai pengukuran yang lebih akurat dan maksimal.

Pada tahap kalibrasi pada penelitian ini masih belum didapatkan nilai

akurasi alat. Nilai akurasi alat menyatakan seberapa dekat hasil analisis dari alat

elektromiograf yang dihasilkan terhadap data sebenarnya (Chan, 2012). Nilai

akurasi dapat diperoleh dengan membandingkan nilai yang sebenarnya, yaitu nilai

tegangan sinyal peak to peak ketika relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat

yang terdapat pada gambar sinyal alat elektromiograf yang sudah terkalibrasi

dengan nilai tegangan sinyal peak to peak ketika relaksasi, kontraksi sedang dan

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
86

kontraksi kuat pada alat elektromiograf yang dihasilkan pada penelitian ini. Untuk

mencari nilai akurasi alat dapat dilakukan dengan cara kalibrasi alat secara

realtime. Kalibrasi alat secara realtime dilakukan dengan merekatkan elektroda

dari alat elektromiograf yang telah dihasilkan dan elektroda dari elektromiograf

Cadwell Sierra II pada lengan bawah pasien pada titik yang sama dan dilakukan

perekaman aktifitas listrik ketika relaksasi, kontraksi sedang dan kontraksi kuat

pada waktu yang bersamaan. Keabsahan nilai akurasi dapat

dipertanggungjawabkan apabila telah dilakukan kalibrasi alat secara periodik pada

interval waktu tertentu, tergantung pada frekuensi pemakaian alat dan lokasi

penyimpanan alat (Chen, 2012).

Alat elektromiograf berbasis personal computer yang berhasil dibuat

memiliki keunggulan harga yang lebih ekonomis berdasarkan bahan habis pakai.

Alat yang telah berhasil dibuat pada penelitian ini membutuhkan biaya 762.500

ribu rupiah. Biaya tersebut jauh lebih murah lebih dari 100% dibandingkan harga

alat elektromiograf yang terdapat di pasaran. Adapun daftar harga bahan habis

pakai pada penelitian ini disajikan pada Lampiran 17. Disamping itu desain alat

yang kecil dan praktis memungkinkan alat elektromiograf yang telah dibuat

dikembangkan menjadi alat elektromiograf portable.

Alat elektromiograf berbasis personal computer yang berhasil dibuat pada

penelitian ini telah mampu menyadap aktifitas listrik otot lengan bawah tubuh

dengan baik, namun alat tersebut masih belum sempurna. Dengan demikian

diharapkan adanya optimasi kinerja dari alat elektromiograf berbasis personal

computer sehingga kinerja alat elektromiograf menjadi lebih baik. Untuk

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
87

penelitian selanjutnya dapat dilakukan optimasi mekanisme pengiriman data

menggunakan mikrokontroler dengan menambah IC RAM pada rangkaian

mikrokontroler. Disamping itu untuk menunjang tingkat keamanan alat

elektromiograf agar tidak terjadi kebocoran arus yang dapat melukai pasien dapat

ditambahkan rangkaian isolasi/rangkaian proteksi. Untuk penelitian selanjutnya

juga dapat dilakukan perbaikan mekanisme pengukuran tegangan peak to peak

dan juga kalibrasi alat secara realtime sehingga dapat diketahui nilai akurasi alat.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan dalam

penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Elektromiograf berbasis personal computer yang berhasil dibuat pada

penelitian ini mampu mendeteksi adanya efek elektris pada otot manusia

khususnya otot lengan bawah yang ditandai dengan adanya perubahan

tegangan peak to peak saat mekanisme relaksasi maupun kontraksi. Alat

elektromiograf yang dibuat telah dilengkapi dengan tampilan sinyal.

2. Pada penelitian ini alat elektromiograf berbasis personal computer dengan

mekanisme akuisisi data menggunakan ADC internal dari mikrokontroler

ATmega 328 dengan board arduino nano belum mampu menampilkan

sinyal elektris otot tubuh manusia dengan baik, sedangkan alat

elektromiograf berbasis personal computer dengan mekanisme akuisisi

data menggunakan soundcard internal PC sudah mampu menampilkan

sinyal elektris otot tubuh manusia dengan baik dimana tampilan sinyal

yang dikirim dari hardware sama dengan tampilan sinyal yang

ditampilkan pada PC .

3. Elektromiograf berbasis personal computer yang berhasil dibuat telah

dibandingkan dengan alat elektromiograf yang sudah terkalibrasi (Cadwell

Sierra II) sehingga didapatkan nilai % error alat saat mekanisme relaksasi

88
Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian
Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
89

sebesar 0% dengan nilai deviasi alat pada aktifitas otot saat relaksasi

sebesar 0 volt, nilai % error alat saat mekanisme kontraksi sedang sebesar

5% dengan nilai deviasi alat pada aktifitas otot saat kontraksi sedang

sebesar 0,1 volt dan nilai % error alat saat mekanisme kontraksi kuat

sebesar 2,04% dengan nilai deviasi alat pada aktifitas otot saat kontraksi

sedang sebesar 0,1 volt.

5.2 Saran

Berikut ini adalah saran yang dapat dipertimbangkan untuk

penyempurnaan penelitian lebih lanjut yakni:

1. Apabila menggunakan mekanisme akuisisi data menggunakan ADC

internal dari mikrokontroler sebaiknya pada rangkaian mikrokontroler

ditambah rangkaian IC RAM sehingga tampilan sinyal keluaran dapat

lebih baik dan mengurangi delay pengiriman data dari hardware menuju

PC.

2. Untuk menunjang tingkat keamanan alat elektromiograf agar tidak terjadi

kebocoran arus yang dapat melukai pasien dapat ditambahkan rangkaian

isolasi/rangkaian proteksi.

3. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan perbaikan mekanisme

pengukuran tegangan peak to peak dan juga kalibrasi alat secara realtime

sehingga dapat diketahui nilai akurasi alat.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Fandi, 2011, Perancangan dan Pembuatan Modul ECG dan EMG Dalam
Satu Unit PC Sub Judul : Pembuatan Rangkaian ECG dan Software ECG
Pada PC, Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

Analog Devices, 1999, Low Cost, Low Power Instrument Amplifier AD620,
Analog Devices Datasheet, USA.

Analog Devices, 1999, Ultralow Offset Voltage Operational Amplifier OP07,


Analog Devices Datasheet, USA.

Arduino Corporation, 2008, http://www.arduino.cc [diakses pada tanggal 11 Juli


2012, pukul 22.11]

Aston, Richards, 1990, Principlles of Biomedical Instrumentation and


Measurment, Merrilll Publishing Company, USA.

Atmel Corporation, 2012, Atmel 8-bit Microcontroller with 4/8/16/32KBytes In-


System Programmable Flash, Atmel Corporation, USA.

Banzi, Masimo, 2008, Getting Started with Arduino, United States : O’Reilly
Media, Inc.

Bejo, Agus, 2007. C&AVR “Rahasia Kemudahan Bahasa C Dalam


Mikrokontroler ATMega8535”, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Cameron, John R, 1992, Fisika Tubuh Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.

Carr, Joseph J. dan Brown, John M, 1981, Introduction To Biomedical Equipment


Technology, Prentice Hall, Engelwood, New Jersey.

Chan, Yefri, 2012, Sistem Pengukuran Teknik, Universitas Darma Persada,


Jakarta.

De Bel, Maxime; Cantraine, Francis; Mathys, Pierre, 2007, Appliance and Method
for Measuring an EMG Signal, Journal of United States Patent Pub. No.:
2007/0270918A1, Universite Libre De Bruxelles, Brussels.

Delsys, 2001, Fundamental Concepts in EMG Signal Acquisition, Delsys Inc.


USA.

90
Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian
Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
91

Effendi, Choesnam; Kuncoro, P.S, 2006, Faal Sel, Cair Tubuh dan Sel Eksitabel,
Laboratorium faal Universitas Airlangga, Surabaya.

Febriani, Evi Arida, 2012, Perancangan Elektrokardiograf (EKG) Berbasis PC


untuk Sistem Telemedika. Universitas Hasanuddin, Makasar.

Gabriel, J.F, 1996, Fisika Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Giancoli, D, C, 1998, Fisika 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Guyton, Arthur C; Hall, John E, 1997, Fisiologi kedokteran, Penerbit Buku


Kedokteran EGC, Jakarta.

Madcoms, 2002, Pemrograman Borland Delphi 7, Penerbit Andi Offset,


Yogyakarta.

Mariam, S.K, 2006, Universal Bio-Amplifier Berbasis Personal Computer (PC)


Bagian II, Tugas Akhir Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas
Airlangga, Surabaya.

Marieb, Elaine N; Hoehn, Katja, 2010, Human Anatomy and Physiology, Pearson
Education Inc. United States of America.

Muzakki, 2002, Elektronika Buku IA, IB, IIB, Laboratorium Instrumentasi dan
Komputasi Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Airlangga, Surabaya.

Nomiyasari, 2011, Perancangan dan Pembuatan Modul ECG dan EMG Dalam
Satu Unit PC Sub Judul : Pembuatan Rangkaian EMG dan Software EMG
Pada PC, Jurnal Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya, Kampus PENS-ITS, Surabaya.

Northrop, Robert B, 2004.Analysis and Application Of Analog Electronic Circuits


To Biomedical Instrumentation. CRC press LLC, Florida.

O’rahilly, Ronan, 1995, Anatomi Kajian Ranah Tubuh Manusia, Jilid I, Edisi ke-
5, UI Press, Jakarta.

Pongrekun, Prastiwi Suhartin, http://prastiwisp.wordpress.com/2010/07/08/jenis-


otot-pada-manusia/ [diakses pada tanggal 16 November 2011, pukul
21.43]

Petti, Kevin, http://faculty.sdmiramar.edu/kpetti/bio160/documents%20 bio l160.


htm, Biology 160: Human Anatomy & Physiology, San Diego Miramar
College, [diakses pada tanggal 16 November 2011, pukul 21.45]

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
92

Realtek Corporation, http://www. realtek.com/ [diakses pada tanggal 25 Juli 2012,


pukul 16.33]

Regarsari, Rekyan, 2002, Pemantauan Sinyal EMG untuk Deteksi Awal


Kerusakan Otot, Jurusan Teknik Elektro, ITS, Surabaya.

Rusmawati, Erlina, 2006, Universal Bio-Amplifier Berbasis Personal Computer


(PC) Bagian I, Tugas Akhir Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga, Surabaya.

Sa’diyah, Chalimatus, 2008, Analisis Profil Elektromiogram Terhadap Aktifitas


Cengkeraman, Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga, Surabaya.

Setiawan, Rachmad, 2008, Teknik Akuisisi Data, Graha Ilmu, Surabaya.

Setioningsih, Endang Dian, 2010, Analisa Efek Terapi Panas Terhadap Kelelahan
Otot, Skripsi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITS,
Surabaya.

Subaidah, 2007. Korelasi Perubahan Profil Elektromiogram (EMG) Terhadap


Variasi Frekuensi Gerakan, Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Airlangga, Surabaya.

Wajiansyah; Agusma dan Subir, 2011, Desain Filter Aktif Lowpass Butterworth,
Dielektrika, Jakarta.

Watson, Roger, 2002, Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat, CV EGC Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
Skripsi
R2 1M JP3 ECG JH2 C10 330nF JP7 ECG JH3
1 2 1 1 2 1
PREAMPLIFIER R4 1 1
JP4 EMG JP8 EMG
1 2 1 2
VCC 390 TP2 TP3
CON2 R7 22k VCC C4 150nF
VCC
U1

7
8
1
U2

7
1
2 3 C1 C2 R11 5k R12 5k U3

7
1
+ 6 3
J11 +
CON2 2 6 3
- 330n 330n 2 + 6 NOTCH

1
- 2
1 -

4
1
5
1
AD620 OP07
2

4
8
R9 OP07

2
2
4
8
33k R13

2
2
J12 JH1
VEE JP2 JP1 JP6 JP5
R5 R6 VEE 33k
TP1 ECG EMG ECG EMG VEE

1
1
1
1

Computer.
270 270

R23 R8 HPF R10 LPF


1M 22k 56k C11 C3 R14
330n 150n
C8 100n R20 10k 56k

VCC
R21 1M

JH4

93
1

NOTCH FILTER U5 TP4


7
1

R15 680k R16 680k


J13
1

NOTCH 3
+
Lampiran 1

6
VEE 2 1

4
8
OP07 CON2 - 2
2 - OP07
2
4
8

6 C5 C9 R18 CON2
1
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

3 + 4n7 4n7 22K


J14
VEE

Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal


U4

7
1
VCC
Skematik Rangkaian Elektromiograf

R17 R1
680k 680k

R19
C6 C7 1K8

4n7 4n7

+9V U6 U8
J5 +9V LM78L05A/TO39 VCC -9V LM7905/TO3 VEE
1 2 3 2 J8 J6
1 VIN VOUT VIN VOUT
J10
2 1 1
3 1
CON1 CON1

GND
GND

CON3 CON1 J9 J7
1 1

Rizky Justitian
3
1

-9V
CON1 CON1
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

94

Lampiran 2

Hasil Alat Elektromiograf

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

95

Lampiran 3

Elektromiograf Cadwell Sierra II

Elektromiograf Cadwell Sierra II merupakan elektromiograf yang sudah

terkalibrasi yang terdapat pada rumah sakit Dr. Soedono Madiun. Elektromiograf

Cadwell Sierra II pada penelitian ini merupakan alat pembanding atau kalibrator.

Berikut gambar Elektromiograf Cadwell Sierra II .

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

96

Lampiran 4

Gambar Penguatan Sinyal Rangkaian Amplifier

NO GAMBAR SINYAL KETERANGAN


1
Setting volt/ div : 50 milivolt

Sinyal input : 0.8 div x 50 mV /div

Sinyal input : 40 mV

Setting volt / div : 2 volt

Sinyal output : 3.8 div x 2 volt/div

Sinyal output : 7.6 volt

2
Setting volt / div : 20 milivolt

Sinyal input : 1.1 div x 20 mV /div

Sinyal input : 22 mV

Setting volt / div : 1 volt

Sinyal output : 4.2 div x 1 volt/div

Sinyal output : 4.2 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

97

3
Setting volt / div : 20 milivolt

Sinyal input : 1 div x 20 mV /div

Sinyal input : 20 mV

Setting volt / div : 1 volt

Sinyal output : 3.8 div x 1 volt/div

Sinyal output : 3.8 volt

4
Setting volt / div : 10 milivolt

Sinyal input : 2.1 div x 10 mV /div

Sinyal input : 21 mV

Setting volt / div : 2 volt

Sinyal output : 2 div x 2 volt/div

Sinyal output : 4 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

98

Lampiran 5

Perhitungan Besaran Nilai Komponen Resistor dan Kapasitor serta Besar


Gain Pada Rangkaian Highpass Filter

Pada rangkaian highpass filter yang telah dibuat, digunakan resistor R1

dan R2 sebesar 22 kΩ dan frekuensi cut-off yang diinginkan sebesar 20 Hz maka

untuk mengetahui besar nilai kapasitor yang dibutuhkan, dilakukan perhitungan

seperti dibawah ini, dengan asumsi C1 dan C2 bernilai sama.

1
𝑓𝑐 =
2𝜋 𝑐1. 𝑐2𝑟1. 𝑟2

1
20 ℎ𝑧 =
2𝜋 𝑐1. 𝑐2 x 22. 103 x 22. 103

1
20 ℎ𝑧 =
2𝜋 𝑐 2 .484. 106

1
𝑐=
2𝜋 202 .484. 106

1
𝑐=
2𝜋 193600. 106

1
𝑐=
2𝜋. 440. 103
1
𝑐=
2763,2 . 103

𝑐 = 0,360. 10−6

𝑐 = 360. 10−9

Dengan perhitungan diatas didapatkan bahwa besaran C1 dan C2 yang

dibutuhkan adalah 360 nF, namun dikarenakan besaran kapasitor dengan nilai 360

nF yang tidak terdapat di pasaran maka diganti dengan nilai besaran yang

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

99

mendekati nilai tersebut yaitu sebesar 330 nF. Sedangkan besaran resistor R3

adalah 33 kΩ dan besaran resistor R4 sebesar 56 kΩ, hal ini dimaksudkan agar

didapatkan penguatan sebesar 1,6 kali. Berikut perhitungan besar penguatan pada

rangkaian highpass filter.

𝑟3
𝐺 =1+
𝑟4

33 . 103
𝐺 =1+
56 . 103

𝐺 = 1 + 0,6

𝐺 = 1,6

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

100

Lampiran 6

Gambar Sinyal Keluaran Rangkaian Highpass Filter

NO GAMBAR SINYAL KETERANGAN


1

Setting volt / div : 1 volt


Sinyal input : 1,6 div x 1 volt/div
Sinyal input : 1,6 volt

2
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 300 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

3
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 200 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

101

4
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi :150 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

5
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 100 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

6
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 90 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

7
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 80 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

102

8
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 70 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

9
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 60 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

10
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 50 hz
Sinyal output : 2,5 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,5 volt

11
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 40 hz
Sinyal output : 2,4 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,4 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

103

12
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 30 hz
Sinyal output : 2,1 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,1 volt

13

Setting volt / div : 1 volt


Frekuensi : 20 hz
Sinyal output : 1,3 div x 1
volt/div
Sinyal output : 1,3 volt

14
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 10 hz
Sinyal output : 0,2 div x 1
volt/div
Sinyal output : 0,2 volt

15

Setting volt / div : 1 volt


Frekuensi : 1 hz
Sinyal output : 0 div x 1 volt/div
Sinyal output : 0 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

104

Lampiran 7

Perhitungan Besaran Nilai Komponen Resistor dan Kapasitor serta Besar


Gain Pada Rangkaian Lowpass Filter

Pada rangkaian lowpass filter yang telah dibuat, digunakan resistor R1 dan

R2 sebesar 5 kΩ dan frekuensi cut-off yang diinginkan sebesar 250 Hz maka

untuk mengetahui besar nilai kapasitor yang dibutuhkan, dilakukan perhitungan

seperti dibawah ini, dengan asumsi C1 dan C2 bernilai sama:

1
𝑓𝑐 =
2𝜋 𝑐1. 𝑐2𝑟1. 𝑟2

1
250 ℎ𝑧 =
2𝜋 𝑐1. 𝑐2 x 5. 103 x 5. 103

1
250 ℎ𝑧 =
2𝜋. 5. 103 . 𝑐

1
250 ℎ𝑧 =
10𝜋. 103 . 𝑐

1
𝑐=
10𝜋. 103 . 250

1
𝑐=
2500 𝜋. 103

1
𝑐=
7850. 103

𝑐 = 0,128. 10−6

c = 128. 10−9

Dengan perhitungan diatas didapatkan bahwa besaran C1 dan C2 yang

dibutuhkan adalah 128 nF, namun dikarenakan besaran kapasitor dengan nilai 128

nF yang tidak terdapat di pasaran maka diganti dengan nilai besaran yang

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

105

mendekati nilai tersebut yaitu sebesar 150 nF. Sedangkan besaran resistor R3

adalah 33 kΩ dan besaran resistor R4 sebesar 56 kΩ, hal ini dimaksudkan agar

didapatkan penguatan sebesar 1,6 kali.

𝑟3
𝐺 = 1+
𝑟4
33 .10 3
𝐺 = 1+ 56 .10 3

𝐺 = 1,6

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

106

Lampiran 8

Gambar Sinyal Keluaran Rangkaian Lowpass Filter

NO GAMBAR SINYAL KETERANGAN


1

Setting volt / div : 1 volt


Sinyal input : 1,6 div x 1 volt/div
Sinyal input : 1,6 volt

2
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 50 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

3
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 60 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

107

4
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 70 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

5
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 80 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

6
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 90 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

7
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 100 hz
Sinyal output : 2,6 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,6 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

108

8
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 200 hz
Sinyal output : 2,1 div x 1
volt/div
Sinyal output : 2,1 volt

9
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 300 hz
Sinyal output : 1,2 div x 1
volt/div
Sinyal output : 1,2 volt

10
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 400 hz
Sinyal output : 0,8 div x 1
volt/div
Sinyal output : 0,8 volt

11
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 500 hz
Sinyal output : 0,5 div x 1
volt/div
Sinyal output : 0,5 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

109

12
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 600 hz
Sinyal output : 0,4 div x 1
volt/div
Sinyal output : 0,4 volt

13
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 700 hz
Sinyal output : 0,3 div x 1
volt/div
Sinyal output : 0,3 volt

14
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 800 hz
Sinyal output : 0,2 div x 1
volt/div
Sinyal output : 0,2 volt

15
Setting volt / div : 1 volt
Frekuensi : 900 hz
Sinyal output : 0,1 div x 1
volt/div
Sinyal output : 0,1 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

110

Lampiran 9

Perhitungan Besaran Nilai Komponen Resistor dan Kapasitor serta Besar


Gain Pada Rangkaian Notch Filter

Pada rangkaian notch filter yang telah dibuat, digunakan resistor R1, R2,

R3 dan R4 sebesar 680 kΩ dan frekuensi cut-off dari rangkain notch filter yang

diinginkan sebesar 50 Hz maka untuk mengetahui besar nilai kapasitor yang

dibutuhkan dilakukan perhitungan seperti dibawah ini, dengan asumsi C1, C2, C3

dan C4 bernilai sama:

1
𝑓𝑐 =
2𝜋 𝑐. 𝑟

1
50 ℎ𝑧 =
2𝜋. 𝑐. 680. 103

1
50 ℎ𝑧 =
2𝜋. 𝑐. 680. 103

1
𝑐=
1360𝜋. 103 . 50

1
𝑐=
68000𝜋. 103

1
𝑐=
213520. 103

𝑐 = 4,68. 10−9

Dengan perhitungan diatas didapatkan bahwa besaran C1, C2, C3 dan C4

yang dibutuhkan adalah 4,68 nF, namun dikarenakan besaran kapasitor dengan

nilai 4,68 nF yang tidak terdapat di pasaran maka diganti dengan nilai besaran

yang paling mendekati nilai tersebut yaitu sebesar 4,7 nF. Sedangkan besaran

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

111

resistor R5 adalah 22 kΩ dan besaran resistor R6 sebesar 8 kΩ, hal ini

dimaksudkan agar didapatkan penguatan sebesar 13,2 kali.

𝑟3
𝐺 =1+
𝑟4

22 . 103
𝐺 =1+
1,8 . 103

𝐺 = 1 + 12,2

𝐺 = 13,2

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

112

Lampiran 10

Gambar Sinyal Keluaran Rangkaian Notch Filter

NO GAMBAR SINYAL KETERANGAN


1

Setting volt / div : 0,1 volt


Sinyal input : 0,7 div x 0,1
volt/div
Sinyal input : 0,07 volt

2
Setting volt / div : 0,1 volt
Frekuensi : 20 hz
Sinyal output : 5,4 div x 0,1
volt/div
Sinyal output : 0,54 volt

3
Setting volt / div : 0,1 volt
Frekuensi : 30 hz
Sinyal output : 3,2 div x 0,1
volt/div
Sinyal output : 0,32 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

113

4
Setting volt / div : 0,1 volt
Frekuensi :40 hz
Sinyal output : 1,6 div x 0,1
volt/div
Sinyal output : 0,16 volt

5
Setting volt / div : 0,1 volt
Frekuensi : 50 hz
Sinyal output : 0,8 div x 0,1
volt/div
Sinyal output : 0,08 volt

6
Setting volt / div : 0,1 volt
Frekuensi : 60 hz
Sinyal output : 1,6 div x 0,1
volt/div
Sinyal output : 0,16 volt

7
Setting volt / div : 0,1 volt
Frekuensi : 70 hz
Sinyal output : 2,4 div x 0,1
volt/div
Sinyal output : 0,24 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

114

8
Setting volt / div : 0,1 volt
Frekuensi : 80 hz
Sinyal output : 3 div x 0,1
volt/div
Sinyal output : 0,3 volt

9
Setting volt / div : 0,1 volt
Frekuensi : 90 hz
Sinyal output : 3,6 div x 0,1
volt/div
Sinyal output : 0,36 volt

10
Setting volt / div : 0,1 volt
Frekuensi : 100 hz
Sinyal output : 4 div x 0,1
volt/div
Sinyal output : 0,4 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

115

Lampiran 11

Listing Program Pada Software Arduino Nano

float OTOT;

int PinOtot = 0;

void setup()

Serial.begin(9600);

void loop()

OTOT = analogRead(PinOtot);

Serial.print("a");

Serial.println(OTOT,DEC);

delay(1);

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

116

Lampiran 12

Listing Program Pada Software Delphi untuk Menampilkan Tampilan Sinyal

unit Unit1;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, StdCtrls, TeEngine, Series, ExtCtrls, TeeProcs, Chart, CPort,
CPortCtl, ComCtrls;

type
TForm1 = class(TForm)
Button1: TButton;
ComPort1: TComPort;
Chart1: TChart;
Button2: TButton;
Label1: TLabel;
Series1: TFastLineSeries;
procedure FormCreate(Sender: TObject);
procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure delay(lama:longint);
procedure Button2Click(Sender: TObject);

private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
Form1: TForm1;
tegangan,emg : array [0..4000] of real ;
i:integer;
adc:string;

implementation

{$R *.dfm}
procedure TFORM1.delay(lama:longint);
var ref:longint;
begin
ref:=gettickcount;
repeat application.processmessages;

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

117

until ((gettickcount-ref)>=lama);
end;

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);


begin
ComPort1.Connected:=true;
end;

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);


begin
if Button1.Caption ='START' then
Button1.Caption:='STOP'
else
if Button1.Caption ='STOP' then
begin
Button1.Caption:='START';
exit;
end;
i:=0;
repeat
ComPort1.Open;
repeat
Comport1.ReadStr(adc,1);
delay(1);
until adc ='a';
Comport1.ReadStr(adc,4);
emg[i]:= StrTofloat(adc);
Label1.Caption:=FloatToStr(emg[i]);
tegangan[i]:=(emg[i]/1024)*5;
Series1.AddXY(i,tegangan[i],'',clred);
i:=i+1;
if i= 100 then
begin
i:=0; Series1.Clear;
end;
delay(1);
ComPort1.Close;
until Button1.Caption='START';
end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);


begin
Series1.Clear;
end;
end.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

118

Lampiran 13

Listing Program Pada Software Delphi untuk Menampilkan Tampilan Sinyal


Pada Alat Elektromiograf dengan Mekanisme Pengiriman Data
Menggunakan Soundcard Internal Dari PC.

unit Unit1;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, SLScope, ALAudioIn, ALCommonLogger, ALWaveLogger,
ALCommonSplitter, ALAudioToReal, SLFourier, StdCtrls, //SDL_sevenseg,
ExtCtrls, ALCommonFilter, ALCommonFIRFilter, ALLowPass, ALBandFilter,
ALBandStop, SLCommonFilter, SLSimpleFilter, SLLowPass, SLBandFilter,
SLBandStop, SLHighPass, SLBandPass, SLDft;

type
TForm1 = class(TForm)
ALAudioToReal1: TALAudioToReal;
ALAudioIn1: TALAudioIn;
SLScope1: TSLScope;
Button1: TButton;
Button2: TButton;
Button4: TButton;
Label4: TLabel;
Label5: TLabel;
Label1: TLabel;
procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure Button2Click(Sender: TObject);
procedure Button4Click(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
Form1:TForm1;

implementation

{$R *.dfm}

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

119

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);


begin
ALAudioIn1.Enabled:=true;
end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);


begin
ALAudioIn1.Enabled:=false;
end;

procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject);


begin
ALAudioIn1.Enabled:=false;
end;

end.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

120

Lampiran 14

Hasil Pengambilan Data Menggunakan Elektromiograf Cadwell Sierra II

Data tampilan sinyal aktifitas otot saat relaksasi dengan menggunakan alat

elektromiograf Cadwell Sierra II.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

121

Data tampilan sinyal aktifitas otot saat kontraksi sedang (1) dengan menggunakan

alat elektromiograf Cadwell Sierra II.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

122

Data tampilan sinyal aktifitas otot saat kontraksi sedang (2) dengan menggunakan

alat elektromiograf Cadwell Sierra II.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

123

Data tampilan sinyal aktifitas otot saat kontraksi kuat dengan menggunakan alat

elektromiograf Cadwell Sierra II.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

124

Lampiran 15

Gambar Perbandingan Nilai Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada Gambar


Sinyal Alat Elektromiograf Terkalibrasi Dengan Nilai Pada Alat
Elektromiograf Hasil Penelitian

Gambar 1

a b
Perbandingan Nilai Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada Gambar Sinyal (a) Alat
Elektromiograf Terkalibrasi Dengan Nilai Pada Alat (b) Elektromiograf Hasil
Penelitian Saat Relaksasi

Gambar 2

a b
Perbandingan Nilai Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada Gambar Sinyal (a) Alat
Elektromiograf Terkalibrasi Dengan Nilai Pada Alat (b) Elektromiograf Hasil
Penelitian Saat Kontraksi Sedang I

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

125

Gambar 3

a b
Perbandingan Nilai Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada Gambar Sinyal (a) Alat
Elektromiograf Terkalibrasi Dengan Nilai Pada Alat (b) Elektromiograf Hasil
Penelitian Saat Kontraksi Sedang II.

Gambar 4

a b
Perbandingan Nilai Tegangan Sinyal Peak To Peak Pada Gambar Sinyal (a) Alat
Elektromiograf Terkalibrasi Dengan Nilai Pada Alat (b) Elektromiograf Hasil
Penelitian Saat Kontraksi Kuat.

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

126

Lampiran 16

Perhitungan % error Alat Elektromiograf dan Nilai Deviasi Alat


Elektromiograf Pada Aktifitas Otot Saat Relaksasi, Kontraksi Sedang dan
Kontraksi Kuat

1. Perhitungan % error dan Nilai Deviasi Alat Elektromiograf Pada


Aktifitas Otot Saat Relaksasi

Perhitungan % 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 alat elektromiograf pada aktifitas otot saat relaksasi.

∆𝑥 𝑥𝑝 − 𝑥
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100% = × 100%
𝑥 𝑥
0,2 − 0,2
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100%
0,2

% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0 × 100%

% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0%

Perhitungan nilai deviasi alat elektromiograf pada aktifitas otot saat relaksasi.

Nilai deviasi = 𝑥𝑝 − 𝑥

Nilai deviasi = 0,2 volt − 0,2 volt

Nilai deviasi = 0 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

127

2. Perhitungan % 𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 dan Akurasi Alat Elektromiograf Pada Aktifitas


Otot Saat Kontraksi Sedang

Perhitungan nilai rata-rata tegangan peak to peak alat elektromiograf Cadwell

Sierra II pada aktifitas otot saat kontraksi sedang:

𝑥 𝑖 + 𝑥 𝑖+1 +⋯+𝑥 𝑛
𝑥=
𝑛

2,1+1,5
𝑥=
2

3,6
𝑥=
2

𝑥 = 1,8

Perhitungan nilai rata-rata tegangan peak to peak alat elektromiograf yang telah

dihasilkan pada aktifitas otot saat kontraksi sedang:

𝑥 𝑖 + 𝑥 𝑖+1 +⋯+𝑥 𝑛
𝑥=
𝑛

2,2+1,6
𝑥=
2

3,8
𝑥=
2

𝑥 = 1,9

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

128

Perhitungan % 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 alat elektromiograf pada aktifitas otot saat kontraksi sedang:

∆𝑥 𝑥𝑝 − 𝑥
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100% = × 100%
𝑥 𝑥
1,8 − 1,9
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100%
1,8

% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0,05 × 100%

% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 5%

Perhitungan akurasi alat elektromiograf pada aktifitas otot saat relaksasi.

Nilai deviasi = 𝑥𝑝 − 𝑥

Nilai deviasi = 1,8 volt – 1,9 volt

Nilai deviasi = 0,1 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

129

3. Perhitungan % 𝒆𝒓𝒓𝒐𝒓 dan Akurasi Alat Elektromiograf Pada Aktifitas Otot


Saat Kontraksi Kuat

Perhitungan % 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 alat elektromiograf pada aktifitas otot saat kontraksi kuat.

∆𝑥 𝑥𝑝 − 𝑥
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100% = × 100%
𝑥 𝑥

4,9 − 5,0
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100%
4,9

% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0,0204 × 100%

% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 2,04%

Perhitungan akurasi alat elektromiograf pada aktifitas otot saat kontraksi kuat.

Nilai deviasi = 𝑥𝑝 − 𝑥

Nilai deviasi = 4,9 volt – 5 volt

Nilai deviasi = 0,1 volt

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

130

Lampiran 17

Daftar Harga Bahan Habis Pakai

No Nama Bahan/Komponen Harga Satuan Jumlah Harga Total


1 IC AD620 40.000 1 40.000
2 IC OP07 7500 4 30.000
3 IC 7805 2000 1 2000
4 IC 7809 2500 1 2500
5 Resistor 50 15 750
6 Kapasitor 800 10 8000
7 PCB dan cetak PCB 100.000 1 100.000
8 Baterai 9V 10.000 2 20.000
9 Jack DC Male 1500 4 6.000
10 Jack DC Female 2500 4 10.000
11 Jack Audio Male 2500 1 2500
12 Pin Head 2000 1 2000
13 Kabel Jumper 20.000 20.000
14 Kabel Elektroda 2000 3 6000
15 Kabel Audio 5000 1 5000
16 Arduino Nano 450.000 1 450.000
17 Socket IC 600 6 3600
18 Elektroda 35.000 35.000
19 Penjepit Buaya 700 3 2100
20 Multiturn 8500 1 8500
21 Jumper Pin Head 1500 4 6000
22 Socket Baterai 800 2 1600
23 Heatsink 1000 2 2000
Total 762.500

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

131

Lampiran 18

Datasheet AVR ATmega 328

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

132

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

133

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

134

Lampiran 19

Datasheet Arduino Nano

Lampiran 16

Datasheet Arduino Nano

Lampiran 16

Datasheet Arduino Nano

Lampiran 16

Datasheet Arduino Nano

Lampiran 16

Datasheet Arduino Nano

Lampiran 16

Datasheet Arduino Nano

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

135

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

136

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

137

Lampiran 20

Datasheet AD620

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

138

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

139

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

140

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

141

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

142

Lampiran 21

Datasheet OP07

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

143

Skripsi Rancang Bangun Elektromiograf Berbasis Personal Rizky Justitian


Computer.

Anda mungkin juga menyukai