Anda di halaman 1dari 76

RANCANG BANGUN TANGKI DEVELOVER DAN FIXER DENGAN

PENGADUK OTOMATIS DI LABORATORIUM KAMPUS


ATRO PATRIOT BANGSA LAMPUNG

Proposal Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar Ahli Madya Kesehatan Bidang Radiologi

DISUSUN OLEH :
DIDIK NURHADI
NIM : 1901016013

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


PATRIOT BANGSA
LAMPUNG
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH Dengan Judul :

RANCANG BANGUN TANGKI DEVELOVER DAN FIXER DENGAN

PENGADUK OTOMATIS DI LABORATORIUM KAMPUS ATRO

PATRIOT BANGSA LAMPUNG

Disusun Oleh : DIDIK NURHADI / NIM. 1901016013

Dinyatakan Layak Untuk Mengikuti Ujian Tugas Akhir / Karya Tulis Ilmiah di

Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Patriot Bangsa Lampung.

Bandar Lampung, Juni 2022

Pembimbing

(H. Matahan.DFM.,M.Kes)

ii
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH Dengan Judul

RANCANG BANGUN TANGKI DEVELOVER DAN FIXER DENGAN


PENGADUK OTOMATIS DI LABORATORIUM KAMPUS ATRO
PATRIOT BANGSA LAMPUNG

Disusun Oleh DIDIK NURHADI / NIM. 1901016013

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi

Teknik Radiodiagnostik Dan Radioterapi Patriot Bangsa Lampung dalam rangka

Ujian Akhir Program untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh Gelar

Ahli Madya Bidang Radiologi.

Bandar Lampung, Juni 2022

DEWAN PENGUJI

1. Penguji I : Dr. H. M Saleh Mursyid, M.Si., M.M.,Kes., Ph.D ( )

2. Penguji II : Putri Nugraheni,S.Si ( )

3. Penguji III : H. Mattahan, DFM., M. Kes ( )

Mengetahui

Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Patriot Bangsa Lampung

Direktur

Dr. H. M Saleh Mursyid, M.Si., M.M.,Kes., Ph.D


NIP. 022030100101

iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Didik Nurhadi

NPM : 1901016013

Program Studi : D.3 Radiodiagnostik dan Radioterapi

Institusi : ATRO Patriot Bangsa

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini telah ditulis sendiri dengan sungguh-

sungguh dan semua sumber baik dan dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan

benar

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka saya

sanggup menerima sanski berupa pembatalan karya tulis ilmiah dan segala

konsekuensinya.

Bandar Lampung, Juni 2022

Penulis
Materai

10.000

Didik Nurhadi
NIM: 1901016013

iv
RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri :

1. Nama : Didik Nurhadi

2. NPM : 1901016013

3. Tempat dan tanggal lahir : Penanggungan, 12 juli 2001

4. Alamat : Dusun III Penanggungan. Kec. Runjung Agung.

Kab, OKU Selatan. Prov. Sumatra selatan.

5. No telp/wa : 085789729695

6. No whatsapp :-

7. Alamat e-mail :didiknurhadi151@gmail.com

Riwayat pendidikan

1. SD N 1 Penanggungan Tahun Lulus 2013

2. SMP N 1 Runjung Agung Tahun Lulus 2016

3. SMA N 1 Runjung Agung Tahun Lulus 2019

v
PROGRAM DIPLOMA III RADIOLOGI
AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI ATRO
PATRIOT BANGSA LAMPUNG
KARYA TULIS ILMIAH, JUNI 2022

DIDIK NURHADI / NIM. 1901016013


RANCANG BANGUN TANGKI DEVELOVER DAN FIXER DENGAN
PENGADUK OTOMATIS DI LABORATORIUM KAMPUS ATRO
PATRIOT BANGSA LAMPUNG

XVI + 76 Halaman + 13 Tabel + 13 Gambar + 7 Lampiran


Kata Kunci : Rancang Bangun, Tangki, Otomatis

INTISARI

Latar Belakang : Alat rancang bangun tangki dengan pengaduk otomatis ini
dibuat untuk mempermudah radiografer dalam mengaduk cairan develover dan
fixer dan mengurangi reaksi oksidasi ketika proses pengadukan manual.. Pada saat
pengadukan manual di Laboratorium Kampus ATRO Patriot Bangsa, radiografer
masih mengaduk cairan develover dan fixer dengan manual yaitu dengan kayu
sehingga proses pengadukan kurang efisien.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui rancang bangun tangki develover dan
fixer dengan pengaduk otomatis di Laboratorium ATRO Patriot Bangsa.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskritip kualitatif
dengan jenis penelitian rancang bangun. Sumber data diperoleh dari observasi
langsung, studi keperpustakaan, dan quesioner.
Hasil dan Pembahasan : Hasil nilai rata-rata kuesioner dari 5 responden
dengan lima pertanyaan maka hasilnya yaitu 56 % menjawab sangat baik tehadap
rancang bangun alat tersebut, dan 44 % menjawab baik, 0 % menjawab cukup, 0
% menjawab kurang. Sehingga dengan demikian alat tersebut layak untuk di
gunakan.
Kesimpulan : rancang bangun tangki develover dan fixer dengan pengaduk
otomatis layak di gunakan dengan persentase perolehan nilai 56 % menjawab
sangat baik tehadap rancang bangun alat tersebut, dan 44 % menjawab baik, 0 %
menjawab cukup, 0 % menjawab kurang.

Sumber Data: Referensi 5 Buku + 3 Internet (2005--2020)

vi
DIPLOMA III RADIOLOGY PROGRAM
ACADEMY OF RADIODIAGNOSTIC AND ATRO PATRIOT
RADIOTHERAPY OF LAMPUNG NATION
SCIENTIFIC WRITING, JUNI 2022
DIDIK NURHADI / NIM. 190101613
DESIGN AND CONSTRUCTION OF DEVELOVER AND FIXER TANK
WITH AUTOMATIC SHIRTER AT THE LABORATORY OF THE ATRO
PATRIOT NATION'S CAMPUS LAMPUNG

XVI + 76 Pages + 13 Tables + 13 Pictures + 7 Attachments


Keywords: Design, Tank, Automatic

ABSTRACT
Background : This tank design tool with automatic stirrer is made to make it
easier for radiographers to mix developer and fixer fluids and reduce oxidation
reactions during the manual stirring process. During manual mixing at the ATRO
Patriot Bangsa Campus Laboratory, the radiographer is still stirring the developer
and fixer fluids with manual, namely with wood so that the mixing process is less
efficient.

Research Objectives : The purpose of the study: To determine the design of


the developer and fixer tanks with automatic stirrer at the Patriot Bangsa ATRO
Laboratory.
Research Methods : This study uses a qualitative descriptive method with
the type of design research. Sources of data obtained from direct observation,
library research, and questionnaires.
Results and Discussion: The average results of the questionnaire from 5
respondents with five questions, the results are 56% answered very well to the
design of the tool, and 44% answered well, 0% answered enough, 0% answered
less. So that the tool is feasible to use.

Conclusion: the develover and fixer tank design with automatic stirring is
feasible to use with a percentage gain of 56 % answered very well to the design of
the tool, and 44 % answered good, 0% answered enough, 0% answered less.

Data Source: Reference 5 Books + 3 Internet (2005--2020)

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucap syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena berkat


dan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
iniyang berjudul“RANCANG BANGUN TANGKI DEVELOVER DAN
FIXER DENGAN PENGADUK OTOMATIS DI LABORATORIUM
KAMPUS ATRO PATRIOT BANGSA LAMPUNG”. Adapun maksud dan
tujuan karya tulis Ilmiah ini untuk menyelesaikan Pendidikan di Akademi Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Patriot Bangsa Lampung dengan
program DIII (Diploma Tiga).
Bimbingan serta arahan yang penulis terima dari berbagai pihak sangat
membantu kelancaran penyususnan Karya Tulis Ilmiah ini. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Pranaswati Tungga Dewi,M.Kep.,Ph.D selaku Ketua
Yayasan Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi ATRO
Patriot Bangsa Lampung
2. Bapak Dr. H. M. Saleh Mursyid, M.Si.,M.M.Kes., Ph.D Direktur
Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Patriot Bangsa
Lampung.
3. Bapak H. Matahan.DMF.,M.KES selaku dosen pembimbing Karya
Tulis Ilmiah ini.
4. Seluruh Dosen dan Civitas Akademi ATRO Patriot Bangsa Lampung
yang telah membantu dan sabar menghadapi penulis.
5. Untuk Kedua Orang Tua Tercinta Ayah dan Ibu yang selalu
memberikan doa restu dan selalu memberikan dukungan, kasih sayang
serta memberikan semangat dalam keadaan apapun.
9. Seluruh teman-teman satu Angkatan XVI ATRO Patriot Bangsa
Lampung.
7. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis yang tidak
bias disebutkan namanya satu persatu.

viii
Demikian penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis telah berusaha
semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap Karya
Tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya sehingga
kritik dan saran sangat penulis harapkan guna memperbaiki penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandar Lampung, Juni 2022

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN ...........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...............................................................iv
RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................v
INTISARI .........................................................................................................vi
ABSTRACT .....................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah ..................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ....................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
1.4.1 Tujuan Umum ................................................................. 3
1.4.2 Tujuan Khusus ................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 4
1.5.1 Bagi Keilmuan ................................................................ 4
1.5.2 Bagi Institusi ATRO Patriot Bangsa Lampung ............... 4
1.5.3 Bagi Penelitian Selanjutnya............................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Rancang Bangun ........................................................... ... 6
2.1.1 Definisi Rancang ............................................................ 6
2.1.2 Definisi Bangun ............................................................. 6

x
2.2 Safe Light ............................................................................... . 7
2.3 Kamar Gelap ............................................................................ . 8
2.4 Jenis-Jenis Prosessing ............................................................... 10
2.5 Prosessing film ......................................................................... 10
2.5.1 Develoving (Pembangkitan) ............................................ 10
2.5.2 Rinsing (Pembilasan) ...................................................... 12
2.5.3 Fixing (Penetapan) .......................................................... 12
2.5.4 Washing (Pencucian) ...................................................... 14
2.5.5 Drying ( Pengeringan) ..................................................... 14
2.6 Pencampuran Larutan Develover Dan Fixer............................... 14
2.7 Sinar-x...................................................................................... 15
2.7.1 Sifat-Sifat Sinar-X .......................................................... 16
2.8 Kaset ........................................................................................ 17
2.9 Film.......................................................................................... 18
2.10 Dasar Listrik ........................................................................... 19
2.10.1 Arus Listrik ................................................................... 22
2.10.2 Keamanan Dan Keselamatan Menggunakan Listrik ....... 22
2.11 Kerangka Konsep .................................................................... 24
2.12 Definisi Operasional ................................................................ 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian .................................................................... 27
3.2 Variabel penelitian.................................................................... 27
3.2.1 Variabel Dependent ........................................................ 27
3.2.2 Variabel Independent ..................................................... 27
3.3 Desain Sistem ........................................................................... 28
3.3.1 Desain Tangki Rancang Bangun ..................................... 28
3.3.2 Desain Tutup Tangki Dengan Pengaduk ......................... 28
3.4 Waktu Dan Tempat Penelitian .................................................. 29
3.4.1 Waktu Penelitian............................................................. 29
3.4.2 Tempat Penelitian ........................................................... 29
3.5 Alat Dan Bahan Penelitian ........................................................ 29

xi
3.5.1 Alat Penelitian ................................................................ 29
3.5.2 Bahan Penelitian ............................................................. 30
3.5.3 Prosedur Pembuatan Alat ................................................ 31
3.6 Rancangan Exsperimen ............................................................ 32
3.7 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 32
3.7.1 Observasi Langsung ......................................................... 32
3.7.2 Studi Kepustakaan ........................................................... 33
3.7.3 Kuesioner ........................................................................ 33
3.8 Rancangan Pengujian ................................................................... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pembuatan Rancang Bangun Tangki Develover Dan Fixer
Dengan Pengaduk Otomatis ...................................................... 34
4.2 Standar Operasional Prosedur ................................................... 38
4.3 Hasil Kuesioner ........................................................................ 40
4.4 Pembahasan .............................................................................. 41
4.4.1 Alat Dan Bahan .............................................................. 41
4.4.2 Proses Pembuatan ............................................................ 41
4.4.3 Uji Fungsi ........................................................................ 41
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 53
5.2 Saran ........................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISTILAH
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bahan yang terkandung dalam develover ........................................ 12

Tabel 2 Bahan yang terkandung dalam fixer ............................................... 14

Tabel 3. Definisi Operasional ...................................................................... 25

Tabel 4. Contoh kuesioner untuk responden ................................................. 33

Tabel 5. Analisa presentase pertanyaan pertama ........................................... 40

Tabel 6. Analisa presentase pertanyaan pertama ........................................... 40

Tabel 7. Analisa presentase pertanyaan pertama ........................................... 40

Tabel 8. Analisa presentase pertanyaan pertama ........................................... 40

Tabel 9. Analisa presentase pertanyaan kedua .............................................. 40

Tabel 10. Analisa presentase pertanyaan ketiga ............................................ 41

Tabel 11. Analisa presentase pertanyaan keempat......................................... 42

Tabel 12. Analisa presentase pertanyaan kelima ........................................... 42

Tabel 13 Hasil presentase rata-rata lima pertanyaan...................................... 43

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Film Green Sensitive ................................................................ 19

Gambar 2.2 Film Blue Sensitive .................................................................. 19

Gambar 2.3 Lapisan Film Single Emulsi...................................................... 20

Gambar 2.4 Lapisan Film Double Emulsi .................................................... 21

Gambar 2.5 Arus DC ................................................................................... 23

Gambar 2.6 Arus AC ................................................................................... 23

Gambar 3.1 Desain Rancang Bangun Tangki .............................................. 28

Gambar 3.1 Desain Rancang Bangun Tutup tangki ...................................... 28

Gambar 4.1 Bagian Tangki .......................................................................... 25

Gambar 4.2 Bagian Tutup Tangki ................................................................ 36

Gambar 4.3 Bagian Komponen Alat ............................................................ 36

Gambar 4.4 Rancang Bangun Tangki Dengan Pengaduk otomatis tampak

Depan ....................................................................................... 37

Gambar 4.5 Rancang Bangun Tangki Dengan Pengaduk otomatis tampak


belakang ................................................................................... 37

Gambar 4.6 Rancang Bangun Tangki Dengan Pengaduk otomatis tampak


samping .................................................................................... 38

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pengajuan Judul Tugas Akhir

Lampiran 2 Lembar Kuesioner

Lampiran 3 Lembar Bimbingan

Lampiran 4 Lembar Daftar Hadir Seminar Proposal

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan diagnostik radiologi telah menjadi bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama didalam penatalaksanaan

klinis pasien. Sejak ditemukannya sinar-X oleh W.C Roentgen pada tahun.

1895 dan kemudian diproduksinya peralatan radiografi pertama untuk

penggunaan diagnostik klinis, prinsip dasar dari radiografi tidak mengalami

perubahan sama sekali, yaitu memproduksi suatu gambar pada film reseptor

dengan sumber radiasi dari suatu berkas sinar-X yang mengalami absorbsi

dan attenuasi ketika melalui berbagai organ atau baguan tubuh. Selain

bermanfaat untuk membantu proses diagnosa suatu penyakit, sinar X juga

berbahaya karena dapat menimbulkan efek biologi yaitu dapat merusak sel-

sel hidup (Rasad,2005)

Pemprosesan film atau biasa dikenal dengan film prosessing adalah

sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran nyata yang

permanen pada film, yang dapat dilihat dengan mata pada kondisi umum.

Sebuah film yang terkena eksposi belum bisa dilihat hasilnya jika belum

diproses Pemprosesan film ini dilakukan di ruangan yang khusus dimana

tidak boleh ada cahaya sedikit pun yang disebut dengan Dark Room (Kamar

Gelap).(Agung, 2019)

7
Oksidasi adalah interaksi kontak langsung diantara molekul oksigen dan

semua zat yang berbeda dari benda mati hingga jaringan hidup seperti

tumbuhan. Oksidasi akan terjadi ketika kontak antara unsur radikal bebas dan

udara seperti oksigen dan air.(Zakky,2018)

Dari hasil observasi lapangan peneliti menemukan bahwa pada proses

pengadukan manual bubuk develover dan fixer dengan air pada tangki dengan

tutup terbuka adanya reaksi oksidasi, dimana hal ini akan menyebabkan

menurunnya kualitas cairan sehingga menurunkan kualitas gambaran

radiograf.

Berdasarkan uraian diatas penulis mengangkat masalah dalam karya tulis

ilmiah dengan membuat suatu rancang bangun alat yang membantu dosen

maupun mahasiswa pada saat praktek pemeriksaa radiografi, judul tersebut

berupa “RANCANG BANGUN TANGKI DEVELOVER DAN FIXER

DENGAN PENGADUK OTOMATIS DI LABORATORIUM KAMPUS

ATRO PATRIOT BANGSA LAMPUNG”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

“Bagaimana cara merancang rancang bangun tangki develover dan

fixer dengan pengaduk otomatis di laboratorium kampus ATRO patriot

bangsa Lampung sehingga dapat digunakan secara efektif?”

7
1.3 Batasan Masalah

Pada karya tulis ilmiah ini, penulis membatasi permasalahan hanya pada

pembuatan tangki cuci manual dengan pengaduk otomatis di lab

Laboratorium kampus ATRO Patriot Bangsa Lampung.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan umum :

Untuk mengetahui tangki cuci manual dengan pengaduk otomatis

agar dapat membantu dosen dalam proses pencucian film.

1.4.2 Tujuan khusus :

1. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat

membuat tangki cuci manual dengan pengaduk otomatis di lab

kampus ATRO patriot bangsa.

2. Untuk mengetahui cara membuat rancang bangun tangki cuci

manual dengan pengaduk otomatis di lab kampus ATRO patriot

bangsa.

3. Untuk mengetahui uji fungsi rancang bangun tangki cuci manual

dengan pengaduk otomatis di lab kampus ATRO patriot bangsa.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Keilmuan

7
Diharapkan dapat menjadi informasi dan menambah ilmu tentang

rancang bangun tangki cuci manual khususnya di lab kampus ATRO

Patriot Bangsa.

1.5.2 Bagi institusi ATRO Patriot Bangsa Lampung

Diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa

mahasiswa ATRO Patriot Bangsa

1.5.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti selanjutnya

mengenai rancung bangun tangki cuci manual dengan pengaduk

otomatis.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran

sekitar isi yang akan yang terdiri 5 (lima) bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Sistematika

Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini merupakan penguraian dasar teori tentang rancang

bangun yang akan dibuat, kerangka konsep, pengertian dasar listrik.

BAB III METODE PENELITIAN

7
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang lokasi penelitian,

cara kerja penelitian, prosedur penelitian, alat dan bahan penelitian,

berisikan desain sistem, prosedur penggunaan dan pengujian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan tentang pembuatan alat dan pembahasan

pembuatan alat.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dari uraian-uraian diatas

serta saran dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Rancang Bangun

2.1.1 Definisi Rancang

Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam

membuat program Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk

memberi gambaran yang jelas lengkap kepada pemrogram dan ahli

teknik yang terlihat Perancangan harus berguna dan mudah di pahami

sehingga mudah di gunakan (Pressman, 2009)

Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu

yang akan di kerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi

serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail

komponen dan juga keterbatsan yang di alami dalam proses pengerjaan,

perancang atau rancang merupakan serangkaian prosedur untuk

menterjemahkan untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana

komponen-komponen system diimplementasikan (Pressman, 2009).

2.1.2 Definisi Bangun.

Pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan

menciptakan system baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem

yang telah ada secara keseluruhan (Pressman, 2009).

7
8

Jadi dapat disimpulkan bahwa rancang bangun adalah

penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan

dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh

dan berfungsi. Dengan demikian, pengertian rancang bangun

merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk

paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut atau

memperbaiki sistem yang sudah ada (Pressman, 2009).

2.2 Safe Light

Safe light adalah sebuah lampu yang biasanya berwarna merah atau

jingga dengan keredupan tertentu yang berfungsi untuk menerangi ruangan

gelap atau darkroom pada saat melakukan prossesing film radiografi.

Sehingga jika ada cahaya atau penerangan kecuali dari safe light maka

gambaran radograf akan timbul gambaran fog (Pressman, 2009).

Mengingat tidak kalah pentingnya safe light ini dengan peralatan

radiografi yang lain. Maka, perlu diadakan penerangan khusus terhadap

pengujian safe light. Tujuan pengujian safe light adalah untuk mengetahui

apakah safe light yang digunakan sebagai penerangan khusus dikamar gelap

itu aman ataukah tidak. Selain itu untuk menentukan waktu maksimal

penanganan film yang aman dibawah paparan safe light tanpa menimbulkan

fog berlebih sehingga tidak mengurangi kualitas gambaran radograf. Safe

light digunakan sebagai lampu pengontrol pada possessing film yang

dilakukan dikamar gelap: (Pressman, 2009).


9

1. Safe light Type Langsung

Safe light yang diletakan di area kerja, disimpan minimal 1,2 m dari

permukaan tempat bekerja.

2. Safe light Tidak Langsung

Safe light diarahkan ke etermit sehingga yang digunakan adalah

cahaya refleksi, ditempatkan 2 meter dari lantai. Syarat-syarat lampu

pengaman yaitu tidak boleh melebihi batas pengaman penerangan

maksimun yang dapat diterima oleh bahan peka cahaya.

2.3 Kamar Gelap

Kamar gelap adalah ruang khusus yang digunakan sebagai tempat

pengolahan film dimana proses pengolahan film tersebut terjadi proses

pembangkitan sampai terbentuknya radiograf secara kimiawi Kamar gelap

harus memenuhi persyaratan tertentu untuk mendapatkan radiograf yang

memenuhi standard serta pekerjaan itu dapat dilaksanakan dengan mudah,

sederhana dan aman (Rosada, 2017)

Lantai pada kamar gelap dilapisi ubin sampai setinggi 1,5 cm - 2 cm.

sela-sela ubin ditutupi dengan semen murni agar tidak mudah meresap serta

dinding dicat dengan warna cerah. Menurut (Amrina Rosada, 2017) kamar

gelap dalam pelayanan radiologi harus mempunyai syarat-syarat sebagai

berikut (Rosada, 2017) :


10

Kamar gelap harus memenuhi persyaratan tertentu untuk mendapatkan

radiograf yang memenuhi standard serta pekerjaan itu dapat dilaksanakan

dengan mudah, sederhana dan aman (Rosada, 2017)

Menurut (Rosada, 2017) kamar gelap dalam pelayanan radiologi harus

mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:

1. Kamar gelap harus cukup terlindung dari sinar X, Sinar matahari dan

cahaya dari ruang sebelahnya.

2. Ventilasi yang cukup dalam kamar gelap

3 Pengaturan udara (Air Conditioner) hendaknya diatur sedemikian rupa

sehingga cairan pencuci film dapat dipertahankan suhunya.

4. Proteksi radiasi sinar roentgen merupakan syarat lain yang harus dipenuhi.

5. Persediaaan air yang cukup dan system pembuangan air yang baik.

6. Perlengkapan kamar gelap yang memadai.

7. Safety Light yang aman/ tidak bocor.

8. Ukuran kamar gelap harus ditentukan menurut kapasitas bagian roentgen

dan beban kerja harian

9. Ukuran 10 meter, sedang dimensinya 3 mx 2 m x 3m

2.4 Jenis-Jenis Prosessing


Ada dua jenis prosessing menurut (fakir, 2013), yaitu sebagai berikut :

1. Automatic Processing

Dalam prosessing automatic hamper sama dengan prosessing manual

hanya perbedaannya pada prosesnya tidak mengalami rinsing

(pembilasan). Menggunakan mesin.


11

2. Manual Prosessing

Developer Dengan menggunakan tenaga manusia yang melalui beberapa

proses yaitu (Pembangkit). Rinsing(Pembilasan). Fixing(Penetapan),

Washing( Pencucian), dan Drying( Pengeringan)

2.5 Prosesing Film Manual

Tahapan pengolahan film secara konvensional terdiri dari secara

pembangkitan (devloping), pembiasan (rinsing), penetapan (fixing),

pencucian (washing) dan pengeringan (drying). (fakir, 2013):

2.5.1 Developing (Pembangkitan)

Pembangkitan merupakan langkah pertama dalam memproses film.

Suatu larutan kimia yang di kenal sebagai larutan pengembang atau

devloper di gunakan dalam pembangkitan. Tujuan dari devloper atau

pengembangan adalah mengurangi paparan, energi kristal perak

halida.kimia ke perak hitam metalik. Larutan pengambang ini

melembutkan emulsi film selama proses ini. (fakir, 2013)

Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film.

Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan

yang di sebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida

di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik

atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak

Sementara butiran perak halida yang tidak mendapat penyinaran tidak

akan terjadi perubahan(fakir, 2013)


12

Perubahan menjadi perak metalik ini berpera dalam penghitaman

bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai dengan intensitas

cahaya yang di terima oleh film sedangkan yang tidak mendafat

penyinaran akan tetap bening Dari perubahan butiran perak halida

inilah akan terbentuk bayangan laten pada film. (fakir, 2013)

Nama bahan Komposisi (%)

METHOL 3,9

HYDROCINON 9

Na2 CO3 40

Na2 SO3 60

KBR 4

Aqua Ad 1000

Tabel 2.1 Bahan Yang Terkandung Dalam Cairan Develover

2.5.2 Rinsing (Pembilasan)

Setelah proses pembangkitan, rendaman air di gunakan untuk

mencuci atau membilas film. Pembilasan digunakan untuk

menghilangkan sisa devloper atau pengembang dari film dan

memberhentikan proses pengembangan. Pada waktu film di pindahkan

dari tangki cairan pembangkit, sejumlah cairan pembangkit akan

terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi filmnya cairan

pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak

terbawa kedalam proses selanjutnya. (fakir, 2013)


13

Cairan pembangkit yang tersisa masih memungkinkan berlanjutnya

proses pembangkitan walaupin film telah di keluarkan dari latrutan

pembangkit, Apabila pembangkitan masih terjadi pada proses

penetapan maka akan membentuk kabut dikroik (dichroic) sehingga

hasil foto tidak memuaskan Proses yang terjadi pada cairan pembilas

yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan

pembangkit dari permukaan film dari permukaan film dengan cara

merendan ke dalam air. (fakir, 2013)

2.5.3 Fixing (Penetapan)

Setelah proses penetapan atau di fiksasi. Suatu larutan kimia yang

dikenal sebagai fiksator di gunakan dalam proses fiksasi.Tujuan dari

fiksator adalah untuk menghilangkan kristal perak halida yang tidak

terpapar dan terkena energi emulsi film Fiksator menguatkan emulsi

film selama proses ini. Di perlukan untuk menetapkan dan membuat

gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang

tidak terkena sinar-X.tanpa mengubah gambaran metalik, perak halida

di hilangkan dengan cara mengubahnya menjadi perak komplek,

senyawa tersebut larut dalam air kemudian akan hilang pada tahap

pencucian. (fakir, 2013)

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan

yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film

Pada proses ini juga di perlukan adanya pengerasan untuk memberikan


14

perlindungan dan kerusakan untuk mengendalikan akibat penyerapan

uap air. (fakir, 2013)

Nama Bahan Komposisi (%)

Na2 S2 O3 400

ACIDUMACETAT GLASIAL 10

Na2 SO3 15

K. ALUM 25

Aqua Ad 1000

Tabel 2.2 Bahan Yang Terkandung Dalam Cairan Fixing

2.5.4 Washing (Pencucian)

Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk

perak komplek dan garam, pencucian bertujuan untuk menghilangkan

bahan bahan tersebut ke dalam air, tahap ini sebaiknya di lakukan

dengan air mengalir yang di gunakan selalu dalam keadaan bersih(fakir,

2013)

2.5.5 Drying (Pengeringan)

Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan

pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi,

hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang tidak rusak,

bebas dari partikel atau debu,endapan krital, noda dan artefak.

Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan

adalah dengan udara, ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya,


15

yaitu suhu udara kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati

emulsi. (fakir, 2013)

2.6 Pencampuran Larutan Developer dan Fixer

Developer ada 3 cairan ,yaitu A,B dan C

1. Cuci bak developer sampai bersih dengan air / jangan ada residu yg tinggal

2. Isi bak developer dengan air ¼ nya

3. Masukkan cairan A pada bak Developer dan aduk sampai rata

4. Masukkan cairan B pada bak Developer dan aduk sampai rata

5. Masukkan cairan C pada bak Developer dan aduk sampai rata

6. Isi bak Developer dengan air sampai penuh secara perlahan sambil diaduk

Fixer ada 2 cairan : A dan B

1. Siapkan bak Fixer dengan mencucinya sampai bersih dengan air

2. Masukkan air hingga ¼ bak

3. Masukkan cairan A pada bak Fixer dan aduk sampai rata

4. Masukkan cairan B pada bak Fixer dan aduk sampai rata

5. Isi bak Fixer sampai penuh dengan air sambil diaduk.

2.7 Sinar-X

Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis

dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, tetapi dengan

panjang gelombang yang sangan pendek. Sinar-x bersifat heterogen panjang

gelombangnya bervariasi dan tidak terlihat. Perbendaan sinar-X dengan


16

gelombang elektromagnetik lainnya juga terletak pada panjang gelombang,

dimana panjang gelombang sinar-X dapat menembus benda-benda (Rasad,

2005).

2.7.1 Sifat-sifat sinar-X

Sinar-X mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu daya tembus,

pertebaran, penyerapan, efek fotografik, pendar ionisasi, dan efek

biologic: (Rasad, 2005).

1. Daya tembus

Sinar-X dapat menmbus bahan, dengan daya tembus sangat

besar dan digunakan dalam radiografi. Makin tinggi tegangan

tabung (besarnya KV) yang digunakan, makin besar daya

tembusnya. Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda,

makin besar daya tembus sinarnya.

2. Pertebaran

Apabila berkas sinar-X melalui suatu bahan atau suatu zat, maka

berkas tersebut akan bertebaran kesegala jurusan, menimbulkan

radiasi sekunder (radiasi hambur) pada bahan/zat yang dilaluinya.

3. Penyerapan

Sinar-X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai

dengan berat atom atau kepadatan bahan/zat tersebut. Makin tinggi

kepadatannya atau berat atomnya, makin besar penyerapannya.


17

4. Efek fotografik

Sinar-X dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak

bromida) setelah diproses secara kimiawi (dibangkitkan) dikamar

gelap.

5. Pendar fluor (Fluorosensi)

Sinar-X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium

tungstat atau Zink-sulfid memendarkan cahaya (luminesensi), bila

bahan tersebut dikenai radiasi sinar-X

6. Ionisasi

Efek primer sinar-X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan

menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan atau zat tersebut.

7. Efek Biologik

Sinar-X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologik pad

jaringan. Efek biologik ini dipergunakan dalam pengobatan

radioterapi.

2.8 Kaset

Untuk melindungi film x-ray yang telah maupun belum di ekspose

diperlukan suatu alat yang disebut kaset. Kaset, dalam panggunaannya selalu

bersama dengan intensyfing screen yang terletak di depan dan dibelakang

film. Kaset memili berbagai fungsi, diantaranya adalah: melindungi

intensyfing screen dari kerusakan akibat tekanan mekanik, menjaga

intensyfing screen dari kotoran dan debu. Selain itu kaset juga berfungsi
18

menjaga agar film dapat dengan rapat menempel pada objeknya kecil maka

untuk effisiensinya menggunakan kaset yang berukuran (18 X 24) cm adapun

ciri-ciri konstruksi kaset yang ideal menurut standar yang telah ditentukan

adalah sebagai berikut (Pressman, 2009):

1. Kuat dan tahan untuk pemakaian sehari-hari

2. Ringan sehingga memudahkan penyimpanan dan pada kondisi penerangan

yang cukup, mudah dibuka dan ditutup.

3. Memiliki tepi atau sudut yang tidak tajam sehingga tidak melukai pasien

maupun pekerja

4. Bagian depan kaset tidak mempengaruhi kualitas radiograf yang di

hasilkan. Bagian belakang dilapisi oleh lapisan besi atau Pb. Sehinggan

dapat mengurangi radiasi hambur balik yang berasal dari kaset bagian

belakang.

Keberadaan kaset dengan fungsi-fungsimya mau tidak mau akan

memberikan kontribusi yang besar terhadap keberhasilan pemeriksaan

radiodiagnostik Oleh sebab itu kaset harus dijaga sedemikian rupa dari

kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi Kerusakan-kerusakan pada skaset

ini sering terjadi ketika penempatan kaset yang dalam penggunaannya sering

berada langsung di bawah pasien sehingga terjadi tekanan-tekanan mekanik

Dan kaset yang secara tidak sengaja terjatuh serta benturan-benturan yang

terjadi padanya, juga merupakan penyebab kaset mengalami disfungsi.

Disfungsi ini dapat terlihat ketika kaset tidak dapat melindungi film dari
19

cahaya luar, sehingga akan dihasilkan fog pada hasil radiograf (Pressman,

2009).

2.8 Film

Film sinar x adalah film yang susunannya dimulai dari base film (dasar

film) yang merupakan bagian yang sangat penting. Kemudian Subratum

(lapisan perekat) sebagai perekat emulsi ke alas film. Lapisan selanjutnya

adalah emulsi yang dioleskan di atas perekat dan lapisan terakhir dari film

adalah supercoat yang digunakan sebagai pelindung emulsi film. Adapun

jenis-jenis film menurut sensitifitasnya: (Pressman, 2009)

1. Green Sensitive

Green sensitive adalah jenis film sinar x yang sensitif terhadap cahaya

hijau. Green sensitive ini mempunyai kualitas yang bagus sehingga

harganya pun relatif mahal. Dampak lain dari penggunaan green screen

adalah pengurangan pemakaian faktor exposi, sehingga selain rendahnya

dosis yang diterima pasien, juga menyebabkan beban terhadap X-ray tube

menurun sehingga automatis akan memperpanjang masa hidup / usia dari

X-ray tube. Green sensitive biasanya digunakan dalam mammografi

(Pressman, 2009).
20

Gambar 2.1 Film Green Sensitive (Pressman, 2009)

2. Blue sensitive

Blue sensitive adalah jenis film sinar x yang sensitif terhadap cahaya

biru. Blue sensitive ini mempunyai kualitas yang kurang bagus sehingga

harganya pun relatif lebih murah. Dampak lain dari penggunaan blue

sensitive adalah bertambahnya pemakaian faktor exposi, sehingga selain

tingginya dosis yang diterima pasien, juga menyebabkan beban terhadap

X-ray tube meningkat sehingga automatis akan memperpendek masa

hidup/usia dari X-ray tube (Pressman, 2009)

Gambar 2.2 Film Blue Sensitive (Pressman, 2009)


21

Film rontgen adalah film yang digunakan sebagai tempat terciptanya

gambar radiograf dalam ilmu radiologi. Adapun Jenis film sinar x menurut

lapisannya dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Single Side

Single side adalah film sinar x dengan satu lapisan emulsi dimana

lapisan perekat dan lapisan emulsi dioleskan hanya pada satu sisi dasar

film (base) saja.

Gambar 2.3 Lapisan Film Single Emulsi (Pressman, 2009)

Karena emulsi hanya pada satu sisi dari dasar film (base) setelah

film diproses dan kering terlihat film menjadi melengkung ke arah

emulsi dan hal ini sangat mengganggu. Untuk mencegah hal ini baik

film yang flat atau datar dan rol diperlukan bahan lain "gelatin" yang

direkatkan pada sisi lain dasar yang sifatnya mengkerutan film ke arah

berlawanan bahan tersebut dikenal dengan non curl backing.


22

2. Double Side

Double side adalah film sinar x dengan dua lapisan emulsi, dimana

lapisan perekat dan lapisan emulsi dioleskan pada kedua sisi dari dasar

film (base).

\
Gambar 2.4 Lapisan Film Double Emulsi (Pressman, 2009)

Beberapa keuntungan film Double Side:

1. Meningkatkan kepekaan

Karena emulsi pada kedua permukaan dasar film-gambar terjadi

bersamaan pada dua lapis emulsi dan bila dilihat dengan viewer

kedua gambar bertumpuk menjadi satu sehingga penghitaman oleh

atom perak juga menjadi dua kali Meningkatnya kepekaan dapat

mengurangiu waktu eksposi & mengurangi kemungkinan

pengaburan karena faktor bergeraknya pasien, sehingga dapat

mengurangi dosis radiasinya juga


23

2. Peningkatan nilai kontras

Kontras adalah perbedaan derajat hitam terhadap putih (gelap

terhadap terang). Dengan dua emulsi nilai kontras juga menjadi dua

kali dibanding dengan satu lapis emulsi.

2.9 Dasar listrik

Listrik merupakan energi yang menghasilkan panas dan membuat magnet

listrik bekerja, sebenarnya listrik itu sendiri merupakan suatu bentuk

tenaga/energi (Suryatmo, 2005), dengan manfaat sebagai berikut:

1. Lebih mudah disalurkan

2. Lebih mudah didistribusikan ke daerah yang lebih luas,

3. Lebih mudah diubah ke dalam bentuk energi lain, misalnya menjadi energi

panas, cahaya atau tenaga mekanik dan tenaga kimiawi.

2.9.1 Arus Listrik

Listrik merupakan energi yang menghasilkan panas dan membuat

magnet listrik bekerja, sebenarnya listrik itu sendiri merupakan suatu

bentuk tenaga/energi

Macam-macam arus :

1. Arus Searah (Direct Current / DC)

Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan

terhadap suatu waktu, artinya dimanapun kita meninjau arus-arus


24

tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang

sama(Berlian, 2013).

Gambar 2.5 Arus Searah (DC)


(Taufik Berlian, 2013)

Gambar 2.5 Arus Searah (DC)


(Berlian, 2013)

2. Arus Bolak-Balik (Alternatif Current / AC)

Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai berubah terhadap

satuan waktu dengan nilai karakteristik,akan selalu berulang untuk

periode waktu tertentu (Taufik Berlian, 2013)

Gambar 2.6 Arus Bolak-Balik (AC)


(Berlian, 2013)
25

2.9.2 Keamanan Dan Keselamatan Menggunakan Listrik

Menurut Suryatmo (2005), sewaktu menggunakan listrik ini, baik

di laboratorium atau di rumah, kita harus mengetahui beberapa

peraturan keselamatan kerja yang sanggat sederhana, dimana peraturan

ini dapat membantu mencegah kecelakaan bagi mereka yang sedang

bekerja, misalnya sebagai berikut :

1. Jangan bekerja pada alat atau mesin listrik tanpa dilengkapi alat

pengaman/pemutus dari arus listrik.

2. Jangan membebani terlalu berat pada dinding stop contact dengan

menggunakan alat bantu dalam waktu bersamaan.

3. Jangan menggunakan alat (kabel listrik) yang sudah rusak atau usang

untuk mencegah terjadinya kebocoran.

2.10 Kerangka Konsep

INPUT PROSES OUTPUT

1. Proses 1. Proses Pembuatan Hasil Tangki


perancangan Rancang Bangun Develover dan
tangki Tangki Fixer
2. Cairan 2. Proses Pembuatan Pengaduk
develover Otomatis di
Rancang Bangun
dan fixer
Tutup Tangki Laboratorium
3. Serat fiber
4. Resin 3. Proses Pembuatan ATRO
5. Katalis Pengaduk dari
6. Dinamo Dynamo

Gambar 2.7 Kerangka Konsep


26

2.11 Definisi Operasional

No Nama Definisi Cara ukur Alat Skala Hasil


variabel uku ukur ukur
r
1 Tangki Tangki digunakan Operasional SOP Ratio Tangki
Develover sebagai tempat berisi 20
dan Fixer untuk liter
mencampurkan
cairan develover
dan fixer dengan
air untuk proses
pencucian film
rontgen
2 Pengaduk Alat yang Operasional SOP Ordinal Film
otomatis digunakan untuk radiografi
mencampurkan dengan
bubuk develover kontras
dan fixer dengan baik
air.

3 Kamar Kamar gelap Operasional 2 x3 Ratio Film


gelap adalah ruang x3 radiografi
khusu yang m tidak
digunakan terkena
sebagai tempat cahaya
pengolahan film tampak
dimana proses
pengolahan film
tersebut terjadi
proses
pembangkitan
sampai
terbentuknya
gambaran
radiograf secara
kimiawi (Amrina
Rosada, 2017)

Tabel 2.1 Definisi Operasional


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah

adalah desain penelitian Deskriptif Kuantitatif pendekatan eksperimen

terhadap rancang bangun tangki develover dan fixer dengan pengaduk

otomatis.

Deskriptif adalah menggambarkan hasil dari desain penelitian hingga

mencapai kesimpulan. Kuantitatif adalah data yang didapat berupa jumlah

presentasi yang ditarik dalam kesimpulan kuisioner. Eksperimen adalah

melakukan rancang alat dan melakukan uji coba (Sugiyono, 2008).

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel Dependent

Variabel yang terikat atau tetap, dalam hal ini adalah keakuratan

rancang bangun tangki develover dan fixer dengan pengaduk otomatis.

3.2.2 Variabel Independent

Variabel yang bebas atau acak dalam hal ini adalah rancang

bangun tangki develover dan fixer dengan pengaduk otomatis

(Notoatmodjo, 2005)

27
28

3.3 Desain Sistem

3.3.1 Desain Tangki Rancang Bangun

Gambar 3.1 Desain Rancang Bangun Tangki

3.3.2 Desain Tutup Tangki Dengan Pengaduk

Gambar 3.2 Desain Rancang Bangun Tutup Tangki


29

Keterangan gambar :

1. Nomor 1 : Tangki

2. Nomor 2 : Dinamo

3. Nomor 3 : Kabel Power

4. Nomor 4 : Tutup Tangki

5. Nomor 5 : Pengaduk

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian

3.4.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2022.

3.4.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Kampus ATRO Patriot Bangsa

Lampung

3.5 Alat dan Bahan Penelitian

3.5.1 Alat Penelitian

1. Gunting : Untuk memotong serat fiber

2. Cutter : Digunakan untuk memotong kardus

3. Meteran : Digunakan untuk mengukur panjang kardus yang

akan dipotong sebagai kerangka tangki.

4. Glue kertas : Digunakan untuk melekatkan kardus sebagai

Kerangka tangki
30

5. Baskom kecil : Digunakan sebagai tempat mengaduk katalis dan

resin

6. Obeng : Digunakan untuk memasang pengaduk pada tutup

tangki

7. Gerenda : Digunakan untuk menghaluskan dan meratakan

tangki

8. Pemotong besi : Digunakan untuk memotong besi untuk bahan

pengaduk

9. Kuas : Digunakan untuk memoleskan cairan resin pada

serat fiber

3.5.2 Bahan Penelitian

1. Serat fiber : Bahan dasar yang digunakan untuk membuar

tangki

2. Aerosol : untuk memperkuat lapisan fiber

3. Resin : adalah cairan untuk menyatukan serat fiber

4. Mirror glass : untuk memperhalus permukaan kardus

5. Katalis : cairan campuran untuk mengeraskan resin

6. Kardus : untuk bahan perancangan

7. Pigmen warna : untuk warna tangki

8. Dynamo : Piranti yang merubah energi listrik menjadi energi

gerak putar yang digunakan sebagai pengaduk.

9. Kabel lisrik :Kabel yang digunakan menghubungkan arus listrik

dari sumber listrik ke dynamo


31

10. Batang besi kecil : adalah alat untuk pengaduk yang dihubungkan

dynamo

3.5.3 Prosedur pembuatan alat

Ada tiga tahapan prosedur dalam pembuatan rancang bangun tangki

Develover dan Fixer dengan pengaduk otomatis yaitu sebagai berikut :

1. Pembuatan Tangki Develover dan Fixer

a. Siapkan seluruh alat yang akan di butuhkan

b. Siapkan kardus sebagai kerangka pembuatan tangki.

c. Potong kardus dengan cutter menjadi beberapa bagian sesuai

dengan kebutuhan

d. Satukan kardus yang telah di potong menjadi menjadi bentuk

tangki yang diinginkan.dimulai dari

e. Potong serat fiber sesuai dengan ukuran tangki yang dibuat

f. Tempelkan serat fiber pada kardus yang telah dibentuk

menyerupai tutup tangki.

g. Ambilkan ember masukkan katalis dan resin serta pigmen warna

sesuai kebutuhan, kemudian oleskan dengan kuas hingga merata

keseluruh permukaan tutup tangki

h. Setelah selesai lapisan tahap pertama tunggu sampai kering,

kemudian lanjut pelapisan tahap kedua. Caranya sama dengan

tahap pertama tadi, lakukan pelapisan hingga tiga kali supaya

tangki kuat dan dan tahan lama.


32

2. Pembuatan Tutup Tangki Develover dan Fixer

Untuk pembuatan tutup tangki sendiri langkah-langkah yang

dilakukan hampir sama dengan pembuatan tangki yaitu sebagai

berikut :

a. Siapkan seluruh alat yang akan di butuhkan

b. Siapkan kardus sebagai kerangka pembuatan tutup tangki.

c. Potong kardus dengan cutter menjadi beberapa bagian sesuai

dengan kebutuhan

d. Satukan kardus yang telah di potong menjadi menjadi bentuk

tutup tangki yang diinginkan.

e. Potong serat fiber sesuai dengan ukuran tangki tutup yang dibuat

f. Tempelkan serat fiber pada kardus yang telah dibentuk

menyerupai tangki.

g. Ambilkan ember masukkan katalis dan resin serta pigmen warna

sesuai kebutuhan, kemudian oleskan dengan kuas hingga merata

keseluruh permukaan tangki

3. Pembuatan pengaduk dengan dynamo.

Untuk pembuatan pengaduk sendiri langkah-langkah yang

dilakukan yaitu sebagai berikut :

a. Siapkan seluruh alat yang akan di butuhkan

b. Siapkan dynamo, kemudian satukan batang besi dengan dynamo

tadi dengan las.


33

c. Kemudian sambungkan dynamo yang telah disatukan dengan

besi dengan rangkain listrik yang telah disiapkan.

d. Tahap terakhir proses menyatukan tutup tangki dengan

pengaduk otomatis Siapkan tutup tangki yang telah selesai

dibuat. Kemudian lubangi tengah nya sebagai tempat

pengaduknya, rangkai pengaduknya yang terbuat dari dinamo

satukan dengan saklar, lengkapi dengan tombol power on dan

off, kemudian satukan dengan tutup tangkinya

3.6 Rancangan Exsperimen

1. Sebelum dilakukan pengujian, alat terlebih dahulu disiapkan untuk

menentukan fungsi dari setiap komponen dapat bekerja dengan baik

2. Lalu colokkan steker ke stop kontak yang tersedia, yang sebelumnya telah

tersambung ke energi listrik

3. Tekan tombol on untuk menghidupkan pengaduk, biarkan pengaduknya

bekerja selama 15 menit.

4. Matikan stop kontak ketika pengaduk sudah selesai melakukan proses

pengadukan.

5. Lalu keluarkan pengaduk tersebut dari tangki cairan siap digunakan.


34

3.7 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari :

3.7.1 Observasi langsung

Sumber data ini diperoleh dari pengamatan langsung pada masalah

yang berkaitan dengan judul Karya Tulis Ilmiah.literature.

3.7.2 Studi Kepustakaan

Data ini diperoleh dengan membaca refrensi-refrensi yang

berhubungan dengan masalah pada Karya Tulis Ilmiah ini sebagai

kajian literature.

3.7.3 Kuesioner

Data diperoleh dari pembagian kuisioner yang berisi beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan hasil dari pembuata rancang

bangun tangki develover dan fixer dengan pengaduk otomatis pada

karya tulis ilimiah ini.

3.8 Rancangan Pengujian

3.8.1 Metode pengujian pada karya tulis ilmiah ini menggunakan metode

kuesioner, dengan beberapa pertanyaan di ajukan kepada radiografer

dalam bentuk tabel berikut :

No Pertanyaan A B C D E

1 Apakah Rancang bangun tangki

develover dan fixer dengan pengaduk


35

otomatis dapat mengontrol kemerataan

dari campuran cairan develover dan

fixer dengan air?

2 Bagaimana tingkat kemudahan dari

cara pemakaian rancang bangun tangki

develover dan fixer dengan pengaduk

otomatis ?

3 Bagaimana tingkat keamanan rancang

bangun tangki develover dan fixer

dengan pengaduk otomatis ?

4 Aapakah tangki develover dan fixer

dengan pengaduk otomatis bisa bekerja

dengan baik?

5 Apakah bahan yang digunakan awet dan

tahan bocor ?

Tabel 3.1 Contoh tabel kuesioner untuk responden

Keterangan : (A) sangat Baik (B) Baik (C) Cukup Baik (D) kurang Baik (E) Tidak
Baik

Responden

( )
36

3.8.2 Penentuan Skor

1. Penentuan Skor Jawaban

Adapun kriteria peneliannya bersifat subjektif tergantung pada

penilaian masing-masing responden. Pertanyaan yang yang dijawab

"Sangat baik (A). memiliki skor 5, "Baik (B)" memiliki skor 4, "cukup

baik (C)" memiliki skor 3, "Kurang baik (D)" memiliki skor 2, "Tidak

Baik (E)" memiliki skor 1, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Skala Jawaban Nilai

Sangat Baik 5

Baik 4

Cukup Baik 3

Kurang Baik 2

Tidak baik 1

Tabel 3.2 Penentuan Skala Jawaban

2. Penentuan Skor Ideal

Skor ideal merupakan skor yang digunakan untuk meghitung atau

menentukan nilai bobot tertinggi x jumlah responde, dapat digunakan

rumus sebagai berikut :

Skor Ideal = Nilai Bobot Tinggi X Jumlah Responden

Seandainya nilai bobot tertinggi adalah 5 dan jumlah responden

adalah 8 responden, maka dirumuskan menjadi :


37

Rumus Skala

5 X 8 = 40 5

4 X 8 = 32 4

3 X 8 = 24 3

2 X 8 = 16 2

1X8=8 1

Tabel 3.3 Penentuan Skor Ideal

3. Penentuan Skala Nilai

Skala nilai berfungsi untuk mengetahui hasil kuesuioner secara

keseluruhan yang didapat dari penelitian hasil kuesioner, dengan

ketentuan sebagai berikut :

Nilai Jawaban Skala

100-81 Sangat Baik (A)

80-61 Baik (B)

60-41 Cukup Baik (C)

40-21 Kurang Baik (D)

20-0 Tidak Baik (E)

Tabel 3.3 Penentuan Skala nilai


38

4. Penentuan Persentase

Untuk mengetahui jumlah jawaban dari responden radiografer

melalui presentase, dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

𝐸𝑥
n= × 100 %
𝐹 (Xmax)

(Dr. Sandu Siyoto,2015)

Keterangan

N = hasil presentase kuesioner

Ex = jumlah bobot kuesioner

F = banyak kuesioner
36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Hasil Pembuatan Alat Rancang Bangun Tangki Develover dan

Fixer dengan Pengaduk Otomatis Prosedur Kerja

1. Langkah pertama dalam pembuatan rancang bangun membuat

rancangan tangki dari kardus, selanjutnya siapkan resin yang diberi

sedikit katalis dan pigmen warna, lalu lapisi cetakan kardus dengan

serat fiber dengan cairan yang sudah disiapkan tadi hingga merata,

tunggu hingga kering. Lakukan hal yang sama sampai tiga kali

lapisan.

Gambar 4.1 Gambar tangki tampak samping


(dokumen kampus ATRO)
37

2. Langkah selanjutnya membuat rancangan tutup tangki, setelah

selesai siapkan bahan yang sama seperti pembuatan tangki di atas.

Kemudian lapisi serat fiber dengan cairan yang telah disiapkan tadi

Lakukan hal yang sama sampai tiga kali

Gambar 4.2 Gambar tutup tangki (dokumen kampus ATRO)

3. Langkah selanjutnya pembuatan pengaduk otomatis yang terdiri dari

bahan dyanamo, batang besi, dan stop kontaknya.

Gambar 4.3 Gambar tutup tangki dengan tampak samping


Pengaduk otomatis (dokumen kampus ATRO)
38

Setelah semua komponen dirangkai menjadi satu maka berikut

gambaran tampilan hasil rancang bangun tangki develover dan fixer

dengan pengaduk otomatis

Gambar 4.4 Rancang bangun tangki pengaduk otomatis tampak depan


(dokumen kampus ATRO)

Gambar 4.5 Rancang bangun tangki develover dan fixer dengan pengaduk
otomatis tampak belakang (dokumen kampus ATRO)
39

Gambar 4.6 Rancang bangun tangki dengan pengaduk otomatis (tampak samping kanan
(dokumen kampus ATRO)

4.1.2 Daftar Harga

Berikut ini rincian harga bahan yang dipakai untuk rancang bangun

tangki develover dan fixer dengan pengaduk otomatis :

1. Serat fiber : rp 200 rb

2. Aerosol : rp 100 rb

3. Katalis : rp 14 rb

4. Resin : rp 350 rb

5. Mirror glas : rp 50 rb

6. Kuas : rp 15 rb

7. Kardus : rp 20 rb

8. Dinamo : rp 100 rb

9. Batang besi : rp 50 rb

10. Jasa pembuatan : rp 200 rb

Total = 1.299.000 rp
40

4.1.3 Standar Operasional Prosedur

1. Siapkan kabel stop kontak yang telah terhubung ke arus listrik

2. Selanjutnya Masukan cairan develover dan fixer pada masing

masing tangki sesuai dengan takaran, lalu tambahkan air dengan

perbandingan jumlah cairan 3:1

3. Lalu ambil pengaduk otomatisnya kemudian tutup tangkinya

4. Lalu Hubungkan steker dengan stop kontak

5. Tekan tombol ON/OFF pada saklar

6. Lakukan pengadukan lebih kurang 15 menit hingga cairan tercampur

rata

7. Setelah selesai di gunakan,tekan tombol OFF

8. Cairan siapkan digunakan.

Dari hasil penelitian yang didapat, maka penulis membuat kuisioner

yang bertujuan untuk melihat kualitas dan kelayakan dari rancang bangun

tangki develover dan fixer dengan pengaduk otomatis yang akan menjadi

acuan dalam menentukan hasil penelitian.

4.1.4 Hasil Data

Berdasarkan hasil uji coba fungsi dari tangki dengan pengaduk

otomatis maka penulis mendapatkan 5 kuesioner dari 5 responden untuk

menilai kualitas dan kelayakan fungsi dari rancang bangun alat yang

dibuat penulis maka dapat dilakukan penilaian dengan menggunakan

rumus (Dr.sandu siyoto, 2015) seperti pada tabel berikut :


41

Rumus
𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
H𝑎𝑠𝑖𝑙 = 𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

Hasil kuesioner dari 5 responden didapatkan persentase mengenai

uji fungsi Tangki develover dan fixer dengan pengaduk otomatis

sebagai berikut :

1. Apakah Rancang bangun tangki develover dan fixer dengan

pengaduk otomatis dapat mengontrol kemerataan dari campuran

cairan develover dan fixer dengan air?

Nilai Jawaban Responden Presentase

A 3 60 %

B 2 40 %

C 0 0%

D 0 0%

E 0 0%

Jumlah responden 5 100 %

Tabel 4.1 Analisa data pertama hasil kuesioner pada dosen

Tabel diatas adalah hasil pengisian kuesioner pada 5 responden,

dengan hasil 60 % menjawab sangat baik, 40 % menjawab baik.


42

2. Bagaimana tingkat kemudahan dari cara pemakaian rancang bangun


develover dan fixer dengan pengaduk otomatis modifikasi ?
Nilai Jawaban Responden Presentase

A 5 100 %

B 0 0%

C 0 0%

D 0 0%

E 0 0%

Jumlah responden 5 100 %

Tabel 4.2 Analisa kedua hasil kuesioner pada radiografer

Tabel diatas adalah hasil pengisian kuesioner pada 5 responden, dengan

hasil 100 % menjawab sangat baik.

3. Bagaimana tingkat keamanan Rancang bangun tangki develover

dan fixer dengan pengaduk otomatis?

Nilai Jawaban Responden Presentase

A 0 0%

B 5 100 %

C 0 0%

D 0 0%

E 0 0%

Jumlah responden 5 100 %

Tabel 4.3 Analisa data ketiga hasil kuesioner pada dosen


43

Tabel diatas adalah hasil pengisian kuesioner pada 5 responden, dengan

100 % untuk jawaban baik.

4. Apakah Rancang bangun tangki develover dan fixer dengan

pengaduk otomatis bisa bekerja dengan baik?

Nilai Jawaban Responden Presentase

A 4 80 %

B 1 20 %

C 0 0%

D 0 0%

E 0 0%

Jumlah responden 5 100 %

Tabel 4.4 Analisa data keempat hasil kuesioner pada dosen

Tabel diatas adalah hasil pengisian kuesioner pada 5 responden, dengan

hasil 80 % menjawab sangat baik, 20 % untuk jawaban baik.

5. Apakah bahan yang digunakan awet dan tahan bocor

Nilai Jawaban Responden Presentase

A 2 40 %

B 3 60 %

C 0 0%

D 0 0%
44

E 0 0%

Jumlah responden 5 100 %

Tabel 4.5 Analisa data kelima hasil kuesioner pada radiografer

Tabel diatas adalah hasil pengisian kuesioner pada 5 responden, dengan

hasil 40 % menjawab sangat baik, 60 % untuk jawaban baik.

Untuk mengetahui kualitas dan kelayakan fungsi dari alat tersebut, penulis

menyebar kuesioner dan menghitung hasilnya dengan menggunakan tabel

statistik. Maka dari itu berikut pembahasan hasil presentase kuesioner yang

diberikan kepada 5 responden yang terdiri dari 5 radiografer

No Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik

1 60 % 40 % 0% 0% 0%

2 100 % 0% 0% 0% 0%

3 0% 100 % 0% 0% 0%

4 80 % 20 % 0% 0% 0%

5 40 % 60 % 0% 0% 0%

Jumlah 280 % 220 % 0% 0% 0%

Tabel 4.5 Rata-rata hasil jawaban radiograf dari lima pertanyaan

Dengan hasil persentase diperoleh sebagai berikut :


280 %
1. Hasil = = 56 %
5

220 %
2. Hasil = = 44 %
5
45

4.2 Pembahasan

4.2.1 Alat dan bahan

Pada karya tulis ilmiah ini alat dan bahan yang digunakan seperti,

kardus, aerosol, las listrik. gerenda, solasi kabel, solder & timah solder.

Serta menggunakan bahan utama serat fiber, resin, katalis , dan

dynamo.

4.2.2 Proses pembuatan

Proses pembuatan alat tangki develover dan fixer dengan pengaduk

otomatis ini yang pertama adalah pembuatan kerangka tangki dari

kardus, langkah kedua oleskan mirror glas pada bagian luar kerangka

kardus supaya mempermudah melepaskan cetakan tangki. Kemudian di

lanjutkan pencetakan tangki dengan melapisi tangki dengan serat fiber

yang di satukan dengan campuran resin katalis dan aerosol untuk

merekatkan serat fiber pada kerangka tangki, lapisi kerangka tangki

sampai tiga kali. Lakukan hal yang sama pada pembuatan tutup tangki,

setelah tangki jadi langkah selanjutnya pembuatan pengaduk dengan

bahan dasar dynamo dan batang besi. Lalu pembuatan rangkaian

elektronik yang dihubungkan dengan dynamo dan stop kontak

4.2.3 Uji fungsi

Uji fungsi alat pengaduk ini pada awalnya diuji sendiri oleh penulis

lalu diperlihatkan dan diuji juga oleh Dosen ATRO Patriot Bangsa. Alat

ini dibuat bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat jalannya


46

prosessing manual dan membantu mahasiswa dan dosen dalam

melakukan pencampuran bahan bubuk develover, fixer dengan air.

Dari hasil penelitian alat tangki dengan pengaduk otomatis ini

dapat mengontrol kemerataan karena dalam penggunaannya alat

pangaduk ini bisa mengolah campuran cairan develover dan fixer

dengan air hingga larut dengan persentase 56 % menjawab sangat baik,

44 % untuk jawaban baik.

Alat tangki develover dan fixer dengan pengaduk otomatis ini

juga mudah digunakan, karena hanya menekan tombol on maka alat

akan berputar mangaduk hingga rata, dan tidak memerlukan banyak

tenaga dengan persentase 100% jawaban sangat baik.

Dari segi keamanan sendiri alat tangki develover dan fixer ini aman

digunakan karena telah dilakukan pengujian yang mana didapatkan

hasil 100 % untuk jawaban baik. Untuk fungsinya alat ini berfungsi

dengan baik karena membantu proses prosessing di kamar gelap,

dengan persentase 80 % sangat baik, 20 %, untuk jawaban baik.

Untuk kualitas sendiri alat ini menggunakan bahan utama yang

berkualitas yaitu serat fiber dan besi stainless stel yang mana bahan ini

sendiri tahan terhadap cairan develover dan fixer, dengan persentase 40

% sangat baik, 60 %, untuk jawaban baik.

Adapun kelebihan dari rancang bangun tangki develover dan fixer

dengan pengaduk otomatis ini mudah di gunakan. Alat ini juga dapat di

pindah-pindahkan, mengefesiensi waktu yang di butuhkan untuk


47

pengadukan, menghemat tenaga radiografer, dan dapat meningkatkan

kualitas gambaran radiograf.

Sedangkan kekurangan rancang bangun ini sendiri yaitu alat ini

lebih berat dibandingkankan dengan bahan lainnya, membutuhkan

sedikit ruang untuk menyimpan alat, dan menggunakan daya listrik

secara terus menerus

Modal yang digunakan untuk pembuatan rancang bangun ini

sendiri menghabiskan lebih kurang satu juta tiga ratus ribu, dengan

modal diatas menghasilkan rancang bangun yang berkualitas, efisiensi,

dan efektif sehingga sangat membantu radiografer dalam kegiatan

pratikum.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengamatan terhadap diatas rancang bangun

tangki Develover dan Fixer dengan pengaduk otomatis di Laboratorium

Kampus ATRO Patriot Bangsa Lampung, Penulis dapat menyimpulkan

bahwa :

1. Alat dan bahan utama yang digunakan adalah kardus, serat fiber, resin,

katalis, aerosol, pigmen warna, pipa besi, dynamo, stop kontak, las listrik,

solasi kabel, gerenda, solder & timah solder.

2. Proses pembuatan rancang bangun tangki develover dan fixer dengan

pengaduk otomatis yang pertama adalah pembuatan kerangka dari kardus

sebagai wadah pencetakan tangki . Langkah kedua, membuat pengaduk

dari batang besi dan dynamo, setelah itu menyatukan tutup tangki agar

pengaduk dapat bekerja sesuai fungsinya.

3. Dari nilai hasil rata-rata kuisioner diatas rancang bangun tangki develover

dan fixer dengan pengaduk otomatis lulus uji fungi dan uji kelayakan,

karena alat tersebut dapat meratakan campuran bubuk develover dan fixer

dan air, menghemat tenga / SDM, aman, serta meringankan tugas dari

dosen. Dengan persentase jawaban baik sangat baik 56 % dan jawaban

baik 44 % dan tidak ada jawaban cukup, maupun kurang.

48
49

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas yang dapat dari hasil pengidentifikasian

menggunakan alat rancang bangun rancang bangun tangki develover dan fixer

dengan pengaduk otomatis untuk membantu meningkatkan kualitas gambaran

radiograf pada proses pencucian film di kamar gelap memperoleh saran

sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Laboratorium ATRO Patriot Bangsa Lampung

Diharapkan dapat dipergunakan untuk mempermudah kinerja

mahasiswa dan dosen dalam menunjang proses belajar.

5.2.2 Bagi Institusi ATRO Patriot Bangsa Lampung

Diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan

yang dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa ATRO Patriot Bangsa

Lampung

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan sebagai sumber referensi dan tambahan ilmu tentang

rancang bangun tangki develover dan fixer dengan pengaduk otomatis,

dan dapat disempurnakan lagi kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA

Amrina, 2017,
Radiographic Photography and Imaging Processes.
https://id.scribd.com/document/373445146 Diakses pada tanggal 2 April
2022 pukul 13.00

Daryanto, 2005
Hukum Kuat Arushttp//www.scribd.com/doc/45629876/hukumkuatarus
Diakses pada 17 April 2022 pukul 19.00

Fakir,2013
Prosessing film radiografi secara otomatis dan manual.
https://id.scribd.com/doc/125270224/Processing-Film Diakses pada 1 Mei
2022 pukul 22.00

Notoatmojo, Soekidjo. 2005.


Metode Penelitian Kesehatan PT. Rineka Cipta : Jakarta

Pressman, 2009.
Pengertian Rancang dan Bangun PT. Balai Pustaka: Jakarta

Rasad Sjahriar, 2005


Radiologi Diagnostik, Edisi Kedua, EGC: Jakarta.

Rasad Sjahriar, 2016


Radiologi Diagnostik, Balai Penerbit FKUI : Jakarta.

Sugiyono, 2008.
Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R & D. Alfabeta CV
:Bandung.

Sandu siyoti, 2015.


Dasar metedologi penelitian, editor ayub cetakan 1.PT. Balai Pustaka:
Yogyakarta

Zakky, 2018
Pengertian oksidasi https://www.zonareferensi.com/pengertian-oksidasi-
reduksi/ Diakses pada 20 Mei 2022 pukul 12.00
DAFTAR ISTILAH

1. Aerosol : untuk memperkuat lapisan fiber

2. Bangun : penyatuan beberapa elemen terpisah menjadi satu

3. Develover : cairan basa untuk prosesssing film

4. Develoving : adalah proses pembangkitan dalam prosesing film

5. Drying : proses pengeringan film setelah selesai prosessing

6. Dynamo : piranti yang merubah energi listrik menjadi energi gerak putar

7. Fixer : cairan asam untuk prosesssing film

8. Fixing : proses penetapan film dari bayangan laten ke permanen

9. Katalis : cairan campuran resin

10. Kabel penghubung daya : kabel yang menghubungkan arus listrik.

11. Kuesioner : lembaran yang berisi pertanyaan untuk data penelitian

12. Mirror glass : untuk memperhalus permukaan kardus

13. Pigmen warna : untuk warna tangki

14. Rancang : mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan

menggunakan suatu teknik

15. Resin : cairan untuk menyatukan serat fiber

16. Rinsing : adalah proses pencucian film setelah melewati develoving

17. Serat fiber : bahan serat untuk lapisan tangki

18. Washing : adalah proses pencucian film setelah melewati develoving


LAMPIRAN
FORM 1

LEMBAR PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN JUDUL TUGAS AKHIR

Nama Mahasiswa : Didik Nurhadi

NIM : 1901016013

Angkatan : XVI (Enam Belas)

Judul Yang Diajukan :

1. Rancang Bangun Tangki Develover dan Fixer Dengan Pengaduk Otomatis Di

Laboratorium Kampus ATRO Patriot Lampung.

Judul Yang Disetujui :

Rancang Bangun Tangki Develover dan Fixer Dengan Pengaduk Otomatis Di

Laboratorium Kampus ATRO Patriot Lampung.

Bandar Lampung, Juni 2022

Mahasiswa

Didik Nurhadi
Menyetujui
KOODINATOR PEMBIMBING

IRMA RAHMANIA, S.ST.,M.KES H. Mattahan.DFM .,M.Kes


NIP : 022030100102

FORM 2

Kepada Yth :
Ketua UAP ATRO Patriot Bangsa Lampung
Dr. H. M. Saleh Mursyid, M.Si.M.M.Kes.,Ph.D
Di-
Bandar Lampung

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :


Nama : Didik Nurhadi
NPM : 1901016013
Angkatan : XVI (EnamBelas)
Dengan ini mengajukan permohonan untuk menyusun Tugas Akhir/Karya Tulis Ilmiah

dengan judul :

Rancang Bangun Tangki Develover dan Fixer Dengan Pengaduk Otomatis Di


Laboratorium Kampus ATRO Patriot Lampung.

Demikian permohonan saya, atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih .

Bandar Lampung, Juni 2022

Tanda Tangan,

Didik Nurhadi

Disetujui menyusun Tugas Akhir/Karya Tulis Ilmiah :


Judul
Rancang Bangun Tangki Develover dan Fixer Dengan Pengaduk Otomatis
Di Laboratorium Kampus ATRO Patriot Lampung.
Pembimbing Bandar Lampung, Juni 2022

H. Mattahan.DFM .,M.Kes Dr. H. M. Saleh Mursyid, M.Si., M.M.Kes.Ph.D


NIP : 022030100101

FORM 3A
DAFTAR HADIR PROPOSAL PESERTA UJIAN
TUGAS AKHIR/KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
PATRIOT BANGSA LAMPUNG 2021/2022

Nama : Didik Nurhadi Hari/Tanggal : Kamis / 28 April 2022


NIM : 1901016013 Waktu : 09.00-09.30 WIB

No Nama Peserta NIM TTD


1

10

Mengetahui,
Penguji I Penguji II

Dr. H. M. Saleh Mursyid, M.Si., M.M.Kes.Ph.D LenyAnggraeni, SKM.,M.Kes


NIP : 022030100101

FORM 3B
DAFTAR HADIR PROPOSAL PESERTA UJIAN
TUGAS AKHIR/KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
PATRIOT BANGSA LAMPUNG 2021/2022

Nama :Didik Nurhadi Hari/Tanggal : kamis / 9 Juni 2022


NIM : 1901016013 Waktu : 08.30-09.10 WIB

No Nama Peserta NIM TTD

8
9

10

FORM 4
Kepada Yth :
Ketua UAP ATRO Patriot Bangsa Lampung
Dr. H. M. Saleh Mursyid, M.Si.,M.Kes.,Ph.D
Di-
Bandar Lampung

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :


Nama : Didik Nurhadi
NPM : 1901016013
Angkatan : XVI (EnamBelas)
Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Tangki Develover dan Fixer Dengan Pengaduk
Otomatis Di Laboratorium Kampus ATRO Patriot Lampung.

Dengan ini mengajukan permohonan untuk melaksanakan ujian tugas akhir. Demikian
permohonan saya, atas perhatianya saya mengucapkan terima kasih,
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa

H. Mattahan, DFM.,M.Kes Didik Nurhadi

Disetujui Melaksanakan Ujian Akhir :

Judul : Rancang Bangun Tangki Develover dan Fixer Dengan Pengaduk


Otomatis Di Laboratorium Kampus ATRO Patriot Lampung.

TIM Penguji : 1. Dr. H. M. Saleh Mursyid, M.Si.,M.Kes.,Ph.D (Ketua)

2. Putri Nugraheni, A.Md.Rad., S.Si (Anggota)

3. H.Mattahan,DFM.,M.M.Kes. (Anggota)

Hari/Tanggal :kamis / 09 Juni 2022


Jam : 08.30-09.10 WIB
Bandar Lampung, Juni 2022
Ketua UAP ATRO Patriot Bangsa
Dr. H. M. Saleh Mursyid, M.Si.,M.Kes.,Ph.D
.

FORM 5

LEMBAR PENGESAHAN REVISI KARYA TULIS ILMIAH ANGKATAN


KE XVI
Yang bertanda tangan dibawah ini, pembimbing Karya Tulis Ilmiah
Akademi Teknik Radiodiagnotik dan Radioterapi Patriot Bangsa Lampung.
Menerangkan bahwa :

Nama : Didik Nurhadi


NPM : 1901016018
Jurusan : Radiodiagnotik dan Radioterapi
Judul KTI : Rancang Bangun Tangki Develover dan Fixer Dengan Pengaduk
Otomatis Di Laboratorium Kampus ATRO Patriot Lampung.

Mahasiswa bersangkutan sudah merevisi atau memperbaiki Karya Tulis


Ilmiah sesuai dengan yang disarankan oleh Dewan Penguji pada pelaksanaan
Ujian Karya Tulis Ilmiah pada :

Hari/Tanggal : Jum’at / 10 Juni 2022

Penguji I : Dr. H. M. Saleh Mursyid, M.Si.,M.M.Kes.,Ph.D

Penguji II : Putri Nugraheni, A.Md.Rad., S.Si

Penguji III : H.Mattahan,DFM.,M.M.Kes.

Demikianlah lembar pengesahan ini dibuat, untuk dipergunakan dengan


sebaik-baiknya.

Pembimbing Bandar Lampung, Juni 2022


Ketua UAP ATRO Patriot Bangsa

H.Mattahan,DFM.,M.Kes Dr. H. M. Saleh Mursyid, M.Si., M.M.Kes.Ph.D


NIP : 022030100101

Anda mungkin juga menyukai