Radiodiagnostik
DISUSUN OLEH :
DIKA FACHRIYUDA
19024
NUSANTARA JAKARTA
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Nim 19024
Dinyatakan layak untuk mengikuti ujian Tugas Akhir / Karya Tulis Ilmiah di
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
Penguji III
Mengetahui,
Direktur
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
15° Caudal
ini penulis banyak mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak.
kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan secara jasmani dan rohani,
serta atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Bapak Drs. H.Saleh Mursyid, M.M.Kes, selaku Ketua Yayasan
3. Ibu Siti Nur Hidayati,S.Si,M.Si selaku Direktur di Akademik Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi Nusantara Jakarta.
4. Ibu Raditya Faradina Pratiwi,S.Si.,MHCll selaku dosen
iv
6. Ibu bapak saya yang telah memberikan semangat dan dukungan serta doa
yang selalu diberikan sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan
pada waktunya.
7. Seluruh Radiografer dan dokter radiologi Rumah Sakit A yang telah
memberikan izin dan kesempatan kepada saya untuk melakukan
penelitian
8. Seluruh teman-teman mahasiswa ATRON JAKARTA angkatan 23
9. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
pihak untuk perbaikan dan kemajuan kami di masa yang akan datang.
kasih.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.3.Tujuan Penelitian.......................................................................................3
2.1.2 Patologi............................................................................................11
2.1.3 Teknik Pemeriksaan Radiografi Scapular – Y.................................14
vi
2.1.4 Proteksi Radiasi...............................................................................16
3.4.1 Populasi............................................................................................22
3.4.2 Sampel.............................................................................................23
3.5 Responden................................................................................................24
3.7.Prosedur Penelitian..................................................................................26
vii
4.1.5 Hasil Radiografi...............................................................................32
4.2 Pembahasan..........................................................................................41
4.2.1 Hasil.................................................................................................41
4.2.2 Pembahasan.....................................................................................46
5.1 Kesimpulan................................................................................................51
5.2 Saran..........................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Scapula bahu mempunyai wujud pipih dan seperti segitiga. Secara anatomi
pada ujung spina scapula terdapat bagian acromion. Bagian khas lainnya yaitu
processus coracoideus yakni tonjolan yang berasal dari bagian utama scapula
sendiri (bagian spina) ujung dari procesus ini dilekati oleh banyak otot seperti
sedangkan acromion dan coracoids procesus membentuk tubuh bagian atas nya
proyeksi ini berguna untuk mengevaluasi suspek dislokasi pada shoulder joint.
dengan proyeksi PA oblik yaitu posisi tubuh pasien dirotasikan 45° sampai 60°
terhadap Image Receptor (IR) dan Central Ray (CR) horizontal tegak lurus
dengan IR. Pemeriksaan Shoulder Joint yang sering dilakukan pada teknik
radiografi scapular “Y” menggunakan arah sinar 10° dan 15° Caudal terhadap
IR. Sedangkan CR diatur Horizontal tegak lurus terhadap IR. Pada rotasi tubuh antara
10° dan 15° Caudal terhadap IR sudah dapat memperlihatkan bentuk scapula
membentuk huruf “Y” oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan
2
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti secara
lengkap dan akan dijelaskan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah yang berjudul :
Scapular – Y dengan penyudutan arah sinar 10° dan 15° yang lebih baik
3
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Pembaca
pemeriksaan Scapular – Y pada pasien dengan arah sinar 10° dan 15°
3. Bagi akademi
lingkup Karya Tulis Ilmiah ini. Adapun yang menjadi ruang lingkup adalah
sebagai berikut :
4
pernah dilakukan, tetapi penelitian tentang perbandingan Scapular – Y yang
5
BAB II
humerus dan glenoid cavity dari tulang scapula. Hal ini sering disebut juga
Keterangan :
1. costae
2. Scapula
3. Glenohumeral joint
4. Acromioclavicular joint
5. Clavicula
1. Scapula
Keterangan:
1. Acromion
2. Coracoid process
3. Crest of spine
4. Glenoid cavity
5. Lateral border
6. Inferior angle
7. Medial border
8. Infraspinous fossa
9. Supraspinous fossa
10. Scapular notch
11. Superior border
12. Superiorangle
Gambar 2.2 Scapula Posterior View (Tortora, 2017)
6
Scapula adalah tulang pipih yang berbentuk segitiga terletak pada
dua surface, tiga border, dan tiga angle (Frank, Long, dan Smith, 2012).
Ujung lateral dari spine yang pipih dan berbentuk bulat dinamakan
Keterangan:
1. Acromion
2. Coracoid process
3. Glenoid cavity
4. Lateral (axillary) border
5. Medial (vertebral) border
6. Subscapular notch
7. Superior notch
8. Superior border
9. Superior angle
Gambar 2.3 Scapular Anterior View (Tortora, 2017)
Superior Surface Scapula agak cekung dan terdapat Subscapular fossa
menempel pada medial border dari sudut superior angle sampai inferior
angle. Pada ujung lateral batas superior scapula disebut coracoid process.
7
2. Humerus
yang terletak antara bahu dan siku. Secara anatomi tulang humerus di bagi
menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas humerus, corpus humerus, dan bagian
bawah humerus. Caput humeri bersendi dengan cavitas glenoid dari scapula.
Pada persendian ini terdapat dua bursa yaitu pada bursa subacromialis dan
persendian ini. Sepasang tuberkel disebelah lateral dan medial caput humeri
tuberositas minor. Terdapat dua cekungan pada ujung bawah humerus, yaitu
3. Clavicula
bagian rangka aksial tubuh manusia karena berada pada rangka utama
8
acromion scapula. os clavicula juga berartikulasi dengan bagian
a) Bursitis
atau trauma kronik, akut atau infeksi kronik, gout, radang sendi, dan infeksi oleh
b) Dislokasi Sendi
membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis. Dislokasi ini dapat
terjadi pada komponen tulangnya saya yang bergeser atau seluruh komponen
c) Fraktur
Fraktur disebabkan oleh trauma yang terjadi akibat jatuh atau terkena
9
dari gaya tekan, tarik, dan geser yang bekerja pada tulang. Tipe – Tipe fraktur
yaitu fraktur spiral, fraktur bucket handle, dan fraktur spiral dan bucket handle
(Bostwick, 2002)
synovial) joint. Ada dua bentuk OA yaitu idiopatik (primer) OA dan sekunder
OA (Boswick, 2002)
e) Rheumatoid Artritis
f) Osteoporosis
g) Tendonitis
(Kowalczy,2014)
Menurut Merril Atlas ada beberapa proyeksi, posisi dan metode yang
1. Proyeksi AP
b. Posisi Objek:
10
Scapula menempel kaset, Lengan diangkat ke atas kepala, atur scapula pada
c. FFD : 100 cm
d. Kaset : 24 cm × 30cm
tidak terlihat horizontal dan tidak oblik tampak acromion dan inverior
angle
11
2. Proyeksi Lateral (RAO / LAO)
b. Posisi Objek :
ke belakang hingga membentuk sudut sekitar 90°, atur scapula pada pada
e. FFD : 100 cm
f. Kaset : 24 cm × 30cm
12
g. Kriteria Radiograf : tampak gambaran lateral dan medial scapula saling
superposisi, scapula dan ribs tidak saling superposisi, tampak acromion dan
inverior angle
1. Densitas
2. Ketajaman
Adalah hasil gambaran radiografi yang mampu memperlihatkan batas yang tegas
bagian – bagian objek yang difoto sehingga struktur organ terlihat dengan baik.
Bagus sehingga dapat memberikan informasi yang optimal pada gambaran tersebut.
3. Detail
radiasi. Tujuan dari proteksi radiasi adalah untuk mencegah adanya efek
13
Menurut Bambang Soeprijanto (2017) ada tiga faktor yang dapat
semakin sedikit paparan radiasinya dan Sekat proteksi : dari bahan yang dapat
pengaturan faktor eksposi (kV, mAs, FFD, kolimasi) sesuai dengan objek yang
diperiksa. Apron yang setara dengan 0,2 mm Pb, atau 0,25 mm Pb untuk
gonad: Pelindung gonad yang setara dengan 0,2 mm Pb,atau 0,25 mm Pb untuk
tanda secara permanen dan jelas pada apron tersebut. Proteksi ini harus dengan
ukuran dan bentuk yang sesuai untuk mencegah gonad secara keseluruhan dari
14
2. Proteksi untuk masyarakat umum
bahan yang setara dengan 1 mm Pb, dengan ukuran tinggi 2 m dan lebar 1 m.
dievaluasi untuk menentukan jumlah dosis radiasi yang akan diterimanya. Ini
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
membandingkan hasil gambaran Scapular – Y dengan arah sinar 10° dan 15°
Caudal.
Lokasi pengambilan data dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah di
Februari 2022.
Teknik radiografi Scapula – Y dengan arah sinar 10° dan 15° Caudal
Hasil gambaran radiografi Scapula – Y dengan arah sinar 10° dan 15° Caudal
16
3.3 Definisi Operasional
17
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
3.4.2 Sampel
pemeriksaan yaitu dengan arah sinar 10° dan 15° Caudal kemudian akan
3.4.3 Responden
Scapula – Y View.
mudah.
2. Komputer CR
3. Kaset Film
4. Handphone
18
3.5.2 Kuisioner
19
LEMBAR KUISIONER PENELITIAN
ANALISIS PERBANDINGAN HASIL GAMBARAN RADIOGRAFI
SCAPULA – Y
DENGAN ARAH SINAR 10° DAN 15° CAUDAL
Penilaian %
no Pertanyaan Sampel 10° 15°
1 2 3 4 1 2 3 4
apakah pemeriksaan ini dapat 1
melihat secara detail Scapula –
1 2
Y pada perbandingan 10° dan
15° Caudal
3
Total
Bagaimana struktur,kontur pada 1
2 Scapula – Y pada arah sinar 10° 2
dan15° Caudal 3
Keterangan :
Range Nilai :
1. Skor 1 : Kurang = 1% - 25 %
2. Skor 2 : Cukup Jelas = 26% -
50% 3. Skor 3 : Jelas = 51% - 75%
4. Skor 4 : Sangat Jelas = 76% - 100%
20
Setelah didapatkan hasil kuisioner dari keseluruhan responden, maka
penulis melanjutkan dengan mengolah hasil kuisioner yang di dapatkan
dengan menghitung rata - rata sebagai berikut ;
Keterangan :
Caudal
6. Membuat kesimpulan
1. Studi Kepustakaan :
21
2. Penelitian :
dengan arah sinar 10° dan 15° Caudal pada 1 pasien yang sama.
3. Kuisioner
kepada radiolog.
Kuantitatif.
Pada tahap ini peneliti mendapatkan data yaitu observasi, wawancara, dan
kuisioner.
pertanyaan responden.
22
BAB IV
Penelitian didalam karya tulis ini diambil dari pasien yang melakukan
1. Data Sampel/Pasien
2. Data Responden
23
4.1.2 Prosedur Pemeriksaan
sample pasien pemeriksaan Scapular – Y dengan arah sinar 10° dan 15°. Satu
pasien diambil gambar sebanyak 2 kali foto. Prosedur pengambilan data sebagai
berikut:
1. Proyeksi PA Oblik
a. Posisi Pasien :
b. Posisi objek :
Siku pada sisi yang diperiksa dalam keadaan fleksi, lengan sedikit abduksi
dan diletakkan dibelakang tubuh, tubuh di rotasikan 45° – 60° sehingga sisi yang
di periksa dekat dengan film dan bidang Scapula tegak lurus terhadapt kaset dan
f. FFD : 90 cm - 100cm
24
A B
Gambar 4.1 Posisi pasien dengan (a) sudut 10° dan (b) sudut 15°
4.1.3 Alat dan Bahan
25
1. Komputer CR
2. Kaset Film
26
3. Handphone
Dari gambar 4.4 di atas adalah hasil gambaran radiografi yang mampu
memperlihatkan batas yang tegas bagian – bagian objek yang difoto sehingga
struktur tulang terlihat dengan baik, perbedaan antara udara dan tulang terlihat
27
2. Hasil gambaran pada sampel 2
Dari gambar 4.5 di atas adalah hasil gambaran radiografi yang mampu
struktur organ terlihat dengan baik, perbedaan antara udara dan tulang terlihat
28
3. Hasil Gambaran Pada sample 3
Dari gambar 4.6 diatas ini adalah hasil gambaran radiografi yang mampu
struktur organ terlihat dengan baik, perbedaan antara udara dan tulang terlihat
29
4.1.5 Hasil Kuisoner
Tabel Hasil Kuisioner Radiolog
1. Tabel Kuisioner Pertanyaan Pertama.
Tabel 4.3 Hasil rata -rata kuisioner pertanyaan pertama
PENILAIAN
(%)
No PERTANYAAN R S 10° 15˚
1 2 3 4 1 2 3 4
R1
S1
R2
R3
R1
S3
R2
R3
55, 44, 11,
55, 33
TOTAL % 6% 4% 1 6 ,3
Keterangan : 55,6% responden menyampaikan bahwa 15° menyatakan Jelas karena detail dari
Scapula dapat dilihat pada bagian yang superposisi dengan paru – paru dan Costae.
30
2. Tabel Kuisioner Pertanyaan ke dua
NO PENILAIAN (%)
1 2 3 4 1 2 3 4
R1
S1
R2
R3
R1
S3
R2
R3
33,3
TOTAL% 33,3 66,7 66,7
Keterangan : 66,7% responden menyampaikan bahwa arah sinar 15° Jelas dapat
melihat Struktur Kontur pada Scapula menonjol sebagai huruf Y .
31
3. Tabel Kuisioner Pertanyaan ke Tiga
PENILAIAN (%)
1 2 3 4 1 2 3 4
R1
S1
R2
R3
R1
S3
R2
R3
33, 55, 11, 22, 77,
TOTAL%
3 6 1 2 8
Keterangan : 77,8 % responden menyampaikan bahwa arah sinar 15° sangat jelas dapat
lebih memberikan informatif dan Processus acromion lebih terlihat untuk Perbandingan
10° dan 15° Caudal pada Scapulla
32
Hasil Kuisioner Radiografer
4. Tabel Kuisioner pertanyaan ke 4
PENILAIAN (%)
1 2 3 4 1 2 3 4
R4
R5 S1
R6
Bagaimana detail foto
R4
4 seperti kontras
densitas,ketajaman R5 S2
menurut rekan
radiografer R6
R4
R5 S3
R6
TOTAL% 11,1 88,9 33.3 66,7
Keterangan : 66,7% responden menyampaikan bahwa arah sinar 15% sangat jelas
dapat menunjukkan Kontras, dan Densitas.
33
5. Tabel Kuisioner Pertanyaan ke Lima
PENILAIAN (%)
1 2 3 4 1 2 3 4
R4
R5 S1
R6
R4
Bagaimana hasil gambaran
R5 S2
5 foto Scapulla – Y Pada
perbandingan arah sinar 10° R6
dan 15° Caudall ?
R4
R5 S3
R6
TOTAL% 44,4 55,6 22,2 77,8
Keterangan : 77,8% responden menyampaikan bahwa Sudut 15° sangat jelas dapat
membedakan hasil gambaran perbandingan 10° dan 15° Scapular – Y.
34
Tabel 4.5 Nilai Rata – Rata dari Seluruh Sampel
Total Keseluruhan
Pertanyaan
Sudut Sudut 15°
10°
1 55,6 55,6
2 66,7 66,7
3 55,6 77,8
4 88,9 66,7
5 55,6 77,8
Jumlah 64,48 68,92
perbedaan hasil gambaran antara 10° dan 15° yaitu hanya sebesar
4,44 dan hasil rata – rata yang jelas terdapat pada arah sinar 15°
4.2 Pembahasan
pemeriksaan Scapula – Y dengan arah sinar 15° Jelas untuk memperlihatkan detail
os Scapula, 44,4% menyatakan cukup jelas dan dapat dilihat pada bagian yang
pemeriksaan os Scapula dengan arah sinar 15° terlihat jelas dengan terlihatnya
35
struktur, kontur yang menonjol pada Scapula - Y, 33,3% cukup jelas dengan
dengan terlihatnya Procesus Acromion. Pada arah sinar 10° memiliki nilai 55,6%
menyatakan jelas.
Berdasarkan dari kemampuan memperlihatkan anatomi dan kemampuan
untuk menegakkan diagnose, maka pemeriksaan Scapulla - Y dengan arah sinar
15° memberikan informasi lebih banyak dibandingkan dengan arah sinar 10°.
36
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Y dengan Sudut 10° dan 15° proyeksi LAO , maka dengan ini penulis membuat
kesimpulan bahwa :
1. Kualitas gambaran radiografi dari segi ketajaman, kontras, detail pada gambar
yang dihasilkan dengan menggunakan arah sinar 10° memiliki nilai rata –
rata yang cukup jelas sedangkan untuk hasil gambaran pada arah sinar 15°
memiliki nilai rata – rata sangat jelas. Karena Arah sinar 15° Kontrasnya lebih
jelas sehingga perbedaan tulang dan soft tissue nya lebih terlihat, Detailnya
lebih tegas karena struktur tulang dan trabekula nya lebih kelihatan.
2. Hasil gambaran pada kedua pemeriksaan tersebut dengan posisi LAO mampu
dengan menggunakan arah sinar 15° memiliki nilai rata – rata yang sangat
baik (77,8) sedangkan untuk gambaran menggunakan arah sinar 10° memiliki
5.1 Saran
menggunakan arah sinar 15° dengan variasi berat badan (gemuk, sedang dan
Christina, M., Peruto, Michael, G., Ciccotti, dan Steven, B, Shoulder Arthroscopy
file:///C:/Users/Asus/Downloads/edoc.tips_anatomi- fungsional-sendi-
bahu-.pdf. 2017.
Maryuliana, Imam Much Ibnu Subroto, Sam Farisa Chairul Haviana. Sistem
No.2. 2016.
file:///C:/Users/Asus/Downloads/pdfdokumen.com_a natomi-amp-
38
fisiologi-tulang-humerus-cakaran.pdf. 2018.
Sports, 2011.
39
Lembar Bimbingan
2 26 Konsultasi proposal
Oktober 1. Memperbaiki
2021 tulisan, besar hruf,
dll.
2. Memperbaiki
pendahuluan, isi latar
belakang, rumusan
masalah, tujuan
penelitian
3. memperbaiki
manfaat penelitian.
4. Memperbaiki
Proposal Karena
salah pedoman
3 28 Konsultasi proposal Memperbaiki
Oktober Bisa Bab 1, Bab 2 penulisan, Membuat
2021 dan Bab 3 reverensi
40
5 30 Konsultasi Tentang Memperbaiki
Oktober proposal Bab 3 penulisan, besar huruf
2021 dan lain- lain
41
Bukti Gambar
42
Gambar 3. Bukti Persetujuan KTI
43