Anda di halaman 1dari 7

KARAKTERISTIK LM35, LDR, ULTRASONIK HC-sr04

Tsamara Ghinah Salsabilah .W/171810201048/Kelompok 4


Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
salbighinah@gmail.com

BAB 1. LATAR BELAKANG


Sensor atau saklar kedekatan adalah alat yang mendeteksi adanya objek
(biasanya disebut target) tanpa kontak fisik. Sensor tersebut adalah alat elektronis
solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi terhadap pengaruh getaran,
cairan, kimiawi dan korosif yang dijumpai pada lingkungan industri. Sensor sering
digunakan untuk mendeteksi pengukuran atau pengendalian. Sensor adalah alat yang
berfungsi untuk mendeteksi sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti
energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan
sebagainya (Petruzella, 2001).
Cara yang tepat menurut Singt (2006) dalam memilih peralatan sensor dan
transduser yang tepat dan sesuai dengan sistem yang akan disensor maka perlu
diperhatikan persyaratan umum sensor berikut ini :
1. Lineriatas Sensor
Lineriatas sensor adalah sensor yang yang menghasilkan sinyal keluaran
yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang
berubah secara kontinyu.
2. Sensitivitas Sensor
Sensitivitas menunjukan kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur.
Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan
“perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan”.
3. Tanggapan Waktu
Tanggapan waktu adalah kecepatan sensor dalam menunjukkan tanggapan
terhadap masukan.

Perkembangan jenis sensor sangat cepat sesuai kemajuan teknologi yang


semakin komplek. Sistem otomasi yang dibangun menciptakan semakin banyak jenis
sensor yang digunakan. Robotik adalah contoh penerapan sistem otomasi yang
kompleks, dimana sensor yang digunakan dapat dikatagorikan menjadi dua jenis
sensor, yaitu Internal sensor (sensor yang dipasang di dalam bodi robot). Sensor
internal digunakan sebagai pengamat posisi, kecepatan, dan akselerasi diberbagai
sambungan mekanik pada robot, dan merupakan bagian dari mekanisme servo.
External sensor, yaitu sensor yang dipasang diluar bodi robot. Sensor eksternal
diperlukan karena dua macam alasan yaitu untuk keamanan di dalamdan keamanan
untuk peralatan, komponen, juga orang-orang dilingkungan dimana robot tersebut
digunakan (Muis, 2012).
Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja dengan prinsip pemantulan
gelombang suara. Sensor ultrasonik biasanya digunakan untuk mendeteksi
keberadaan suatu objek tertentu dengan mendeteksi pemantulan suara dalam
frekuensi tertentu. Frekuensi kerja sensor ultrasonik terletak pada daerah diatas
gelombang suara dari 40 KHz hingga 400 KHz. Sensor ultrasonik terdiri dari dari
dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Tegangan bolak-balik yang
memiliki frekuensi kerja 40 KHz – 400 KHz diberikan pada plat logam. Struktur
atom dari kristal piezoelectric akan berkontraksi (mengikat), mengembang atau
menyusut terhadap polaritas tegangan yang diberikan, dan ini disebut dengan efek
piezoelectric (Paton, 1998).
Gambar 1.1 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
(Sumber : Paton, 1998)
Penerima Ultrasonik menerima sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh
pemancar ultrasonik dengan karakteristik frekuensi yang sesuai. Sinyal yang
diterima tersebut akan di saring (filterisasi) frekuensinya dengan rangkaian band
pass filter (penyaring pelewat pita), dengan nilai frekuensi yang dilewatkan telah
ditentukan. Kemudian sinyal keluarannya akan dikuatkan dan melewati rangkaian
komparator (pembanding) dengan tegangan referensi ditentukan berdasarkan
tegangan keluaran penguat pada saat jarak antara sensor kendaraan mini dengan
sekat/dinding pembatas mencapai jarak minimum untuk berbelok arah. Dapat
dianggap keluaran komparator pada kondisi ini adalah high (logika „1‟) sedangkan
jarak yang lebih jauh adalahlow (logika‟0‟). Logika-logika biner ini kemudian
diteruskan ke rangkaian pengendali (mikrokontroler).

Gambar 1.2 Penerima Sensor Ultrasonik.


Pemancar Ultrasonik adalah rangkaian yang memancarkan sinyal sinusoidal
berfrekuensi di atas 20 KHz menggunakan sebuah transducer transmitter ultrasonik. Prinsip
kerja dari transmitter adalah sebagai berikut:
1. Sinyal 40 kHz dibangkitkan melalui mikrokontroler.
2. Sinyal tersebut kemudian dilewatkan pada sebuah resistor sebesar 3kOhm untuk
pengaman ketika sinyal tersebut membias maju rangkaian dioda dan transistor.

Gambar 1.3 Transmitter Sensor Ultrasonik.


3. Kemudian sinyal tersebut dimasukkan ke rangkaian penguat arus yang
merupakan kombinasi dari 2 buah dioda dan 2 buah transistor.
4. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (+5V) maka arus akan melewati
dioda D1 (D1 on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T1, sehingga
arus yang akan mengalir pada kolektotr T1 akan besar sesuai dari penguatan dari
transistor
5. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (0V) maka arus akan melewati
dioda D2 (D2 on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T2,
sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T2 akan besar sesuai dari
penguatan dari transistor.
6. Resistor R4 dan R6 berfungsi untuk membagi tengangan menjadi 2,5 V.
Sehingga pemancar ultrasonik akan menerima tegangan bolak – balik
dengan Vpeak-peak adalah 5V (+2,5 V s.d - 2,5 V).
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah komponen yang
peka pada perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya.
Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon
Spektral. Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan suatu perubahan
kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Nilai dari Laju recovery biasanya
ditulis dalam K/detik (Tokheim, 1990).
Menurut Tokheim (1990) menyatakan bahwa Sensor LM35 bekerja
dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang
keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor
ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C dan dapat
dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat
dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang mudah, tidak
mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang
jatuh padanya. Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu
tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga
merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya
hantar yang baik.

Berikut Ini Adalah Karakteristik Dari Sensor Suhu LM35 :

a. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan
suhu 10 mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
b. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
c. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
d. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
e. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
f. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari
0,1 ºC pada udara diam.
g. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
h. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
DAFTAR PUSTAKA

Muis, Saludin. 2012. Elektronika : Pendekatan Praktis. Edisi Kedua. Yogyakarta


: Graha Ilmu.
Paton, Barry. 1998. Fundamentals of Instruments Electronics.National Instrument
Corporatoin, Texas.
Singh, A.K., Manish Tiwari, and Arun Prakash. 2006. Digital Principles
Switching Theory. New Age International ltd, New Delhi.
Tokheim, Roger L. 1990. Electronical Management. 2nd ed. McGraw Hill, New
York.
Petruzella, D, Frank. 2001. Elektronik Industri. Yogyakarta : Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai