KEPEMIMPINAN V
A. Kepemimpinan telah menjadi salah satu topik yang paling banyak diperdebatkan
sepanjang sejarah, perdebatan telah meluas hingga mengenai karakteristik
pemimpin. Kepemimpinan dapat dilihat secara beragam sebagai karakteristik
yang dimiliki sejak lahir seperti; hubungan pribadi dengan kelompok, sebagai
proses yang ditentukan oleh tujuan dan nilai bersama, atau sebagai aspek
perilaku, baik yang diinginkan dan dalam kendali setiap orang maupun disisi lain
yang bersifat reaktif dan dikendalikan oleh sejumlah kekuatan dalam lingkungan.
Apapun perspektif kepemimpinan yang memikat orang-orang, dari daftar tersebut
tampak jelas bahwa penanganan hal-hal yang kontradiktif adalah aktivitas
kepemimpinan yang tak terpisahkan dan merupakan keterampilan utama.
Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini merupakan gambaran bagaimana seorang
pemimpin berperikalu kontadiksi dalam melakukan aktivitasnya:
1. Bagaimana seseorang bisa menjadi bersifat etis dan politis pada saat yang
bersamaan?
2. Bagaimana seseorang dapat bersikap sensitive terhadap orang lain tetapi
juga bisa melakukan perubahan dengan disiplin dan tekat yang bulat?
3. Bagaimana seseorang dapat memberikan perhatian detail namun juga
memperta hankan dan mengejar kemungkinan yang bahkan belum jelas
benar?
Dari uraian di atas nampaknya banyak dan beragam tugas pemimpin baik
yang sejalan dengan pemikirannya maupun yang bertentangan, sehingga
memerlukan konsep-konsep yang banyak dan bervariasi.
1. Konsep Kepemimpinan
Banyak konsep kepemimpinan dalam literature, dan jika dikumpulkan
jumlahnya sampai tidak terhitung banyaknya. Dibawah ini ada beberapa
konsep yang disajikan untuk bisa mengetahui dan mewakili apa yang menjadi
tugas seorang pemimpin:
40
e. Kepemimpinan sebagai suatu tindakan perilaku
f. Kepemmpinan sebagai sebagai suatu bentuk persuasi
g. Kepemimpinan sebagai sesuatu yang berhubungan denag kekuasaan
h. Kepemimpinan sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan
i. Kepemimpinan sebagai suatu peranan yang berbeda-beda
j. Kepemimpinan sebagai pemelihara struktur
41
1). K. Devis mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu faktor
kemanusiaa yang mengikat suatu kelompok dan mendorongnya
untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan.
2). Urwick menyatakan bahwa pemimpin adalah gambaran pribadi dari
penjelma an tujuan bersama tidak hanya terhadap semua oang yang
bekerja dalam sesuatu perusahaan tetapi juga bagi orang yang
berada diluarnya.
3). Cowley mengemukakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang
mempunyai suatu progam untuk menggerakan kelompoknya dengan
cara-cara tertentu dalam rangka mencapai tujuan
42
3) Hemphill memimpin adalah berjanji untuk berbuat yang
menunjukkan suatu struktur interaksi sebagai bagian dari suatu
proses pemecahan masalah bersama.
4) Fiedler menyebutkan perilaku kepemimpinan itu adalah suatu
tindakan tertentu dari seorang pemimpin dalam melakukan
pengarahan dan pengkoordinasikan tugas dari anggota-anggota
kelompoknya. Termasuk didalamnya tindakan-tindakan menyusun
hubungan-hubungan pekerjaan, memuji dan mengeritik anggota-
anggota kelompok, dan mengemukakan pertimbangan bagi
kesejahteraan mereka.
43
3) Haiman mengemukakan bahwa kepemimpinan yang langsung
adalah suatu proses saling berhubungan yang mana seseorang,
biasanya melalui perantaraan percakapan, mempengaruhi tingkah
laku yang lain-lain kearah tujuan yang khusus.
44
KECAKAPANMEMAHAMIINDIVIDU
KEMAMPUANMENGGUGAHSEMANGAT
KEMAMPUANMELAKUKAN TINDAKAN
SIFAT DASAR
KEPEMIMPINAN
PENDAPAT LAIN
PERSEPSI SOSIAL
[SOCIAL PERCEPTION]
KESTABILAN EMOSI
[EMOTIONAL STABILITY]
45
5. Kriteria Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan menurut Rold White dan Ronald Lippett (Hicks & Gullett,
1975):
a. Gaya otoriter
Gaya kepemimpinan otoriter mempunyai criteria sebagai berikut:
1) Penentuan kebijaksanaan semuanya berada ditangan pemimpin
2) Teknik dan langkah-langkah kegiatan ditentukan oleh pemimpin
sehingga bawahan tidak pasti kemana arahnya.
3) Pemimpin biasanya mengatur tugas khusus dan tugas kelompok dari
setiaporang.
4) Pemimpin cenderung menonjolkan sifat pribadinya dalam memuji atau
5) mengkritik pekerja seseorang, menjauhkan diri dari kegiatan kelompok
6) kecuali untuk menjelaskan suatu hal.
b. Gaya demokratik
Kriterianya:
1) Setiap kebijaksanaan yang akan diambil terlebih dahulu didiskusika
dengan kelompok, baru diambil keputusan.
2) Gambaran kegiatan diperoleh selama masa diskusi. Langkah-langkah
umum dan tujuan kelompok digambarkan serta nasehat teknis
diberikan, lalu pemimpin menyarankan dua atau lebih alternative
sehingga dapat dipilih satu diantaranya.
3) Anggota-anggota atau bawahan diberi kebebasan untuk bekerja
dengan orang-orang yang mereka anggap dapat bekerjasama dan
disenanginya sehingga dapat dilakukan pembagian tugas pekerjaan
berdasarkan kelompok.
4) Pemimpin bertindak objektif atau berdasarkan fakta baik dalam hal
memuji maupun mengkritik atau memberi spirit serta berusaha
bersama-sama kelompok.
Dari gaya kepemimpinan tersebut tidak ada yang mutlak, semuanya tercermin
dalam tingkah laku kepemimpinan hanya ada kecenderungan yang lebih besar.
46
Kontinum Tingkah Laku Kepemimpinan
Tannembaun dan Schmit : 1961
a b c d e f g
Keterangan :
a. Manager membuat keputusan dan mengumumkannya
b. Manager menawarkan keputusan
c. Manager mengemukakan ide dan mengundang pernyataan
d. Manager mengemukakan tentatif keputusan untuk boleh dirubah
e. Manager menyajikan permasalahan, minta saran dan buat keputusan
f. Manager memberi batasan menyuruh kelompok membuat keputusan
g. Manager mengijinkan bawahan membuat keputusan dalam batas yang
ditentukan
47
6) Bawahan mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam
pemecahan masalah
7) Bawahan mempunyai keinginan yang kuat untuk ikut serta dalam
pengambilan keputusan
c. Faktor keadaan
1) Bentuk organisasi
2) Efektivitas kelompok
3) Keadaan masalah sendiri
4) Tekanan waktu
7. Teori Kepemimpinan
a. Teori Kelahiran
CONTOH
Teori Kelahiran
Sultan
DASAR/HEREDITAS Megawati?
Dasar turunan
Soekarno
Soeharto,
AJAR Habibie,
EMPERIK Akbar
Tanjung,
Amien Rais,
dll
KONVERGENSI
Memusatkan Gusdur, dll
pandangan/dekat
KEPEMIMPINAN
48
b. Kontigensi/tiga dimensi
49
dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran komunikasi dan
metode atau prosedur untuk mencapai tujuan.
K Tinggi
O Konsiderasi Tinggi Struktur Tinggi
N dan II dan I
S Struktur Rendah Konsiderasi Tinggi
I
D Konsiderasi Rendah Struktur Tinggi
E dan IV dan III
Struktur Rendah Konsiderasi Rendah
R
A
S Rendah Tinggi
I STRUKTUR INISIASI
.
Keterangan:
1. Initiating struktur tinggi (sangat memperhatikan tugas-tugas yang harus
diselesaikan bawahan) dan consideration tinggi (sangat memperhatikan
kepentingan bawahan)
2. Initiating struktur rendah (kurang memperhatikan tugas-tugas yang
diselesaikan oleh bawahan) dan consideration tinggi (sangat
memperhatikan kepentingan bawahan).
3. Initiating struktur tinggi (sangat memperhatikan tugas-tugas yang harus
diselesaikan bawahan) dan consideration rendah (kurang
memperhatikan kepentingan bawahan, sedikit pengarahan)
4. Initiating struktur rendah (kurang memperhatikan tugas-tugas yang
diselesaikan bawahan) dan consideration rendah (kurang
memperhatikan kepentingan bawahan, sedikit pengarahan.
50
a). Pemimpin yang menekankan pada bawahan, perilaku yang
memperhatikan pada bawahan dan dia merasa bawahan itu penting
dan menerima bawahan sebagai pribadi.
b). Pemimpin yang menekankan pada produksi, sangat memperhatikan
hasil kerja produksi, aspek-aspek teknik kerja dan mereka dianggap
sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi.
Fiedler
Tiga dimensi empirikdalam model contingency dan model situasional:
1). Hubungan dengan anggota;
a). Memiliki dukungan dari anggota/kelompok yang dipercaya.
b). Anggota kelompok kerjasama dengan baik.
c). Anggota kelompok dapat dipercaya.
2). Tingkat dalam struktur tugas
a). Struktur tugas (delegasi dan wewenang) jelas.
b). Job description dan job specification.
3). Posisi kekuasaan
Dapat dilihat dari legitimasi dari seorang pemimpin.
51
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan.
Hubungan antara pemimpin, bawahan, dan situasi
Kemampuan
dan
kualitas pemimpin
Kemampuan
Situasi dan
kualitas bawahan
FAKTOR-FAKTOR MAKRO
Organisasi, sosial dan budaya
Pengharapan
dan
perilaku atasan
52
6). Mengkoordinasikan
7). Meringkaskan
8). Menguji kelayakan
9). Mengevaluasi
10). Mendiagnosis
FUNGSI PEMIMPIN
FUNGSI SOSIAL
AGENDA)[Kotter,1990]
53
3. Gaya karesmatik
Kemampuan untuk mempengaruhi pengikut berdasarkan pada bakat
supernatural dan kekuatan yang menarik. Pengikut menikmati karesmanya
pemimpin karen mereka memperoleh inspirasi kebenaran dan penting
3. Heidjrachman (1990)
a. Memberikan kepuasan kepada bawahan
b. Menyusun “jalur” pencapaian tujuann
c. Menghilangkan hambatan pencapaian tujuan
d. MEngarahkan tujuan secara organisatoris
54
Hoy dan Miskel (1987:1986) tiga sifat umum (generalisasi) tentang
efektifitas pemimpin:
Pemimpin-pemimpin yang lebih efektif cenderung:
1. Memiliki hubungan dengan bawahan dan mendukung atau
meningkatkan perasaan self-esteem pengikut.
2. Menggunakan metode kelompok dalam supervisi dan perbuatan
keputusan daripada Metode perseorangan.
3. Menyusun tujuan-tujuan performasi yang tinggi di banding dengan
pemimpin yang kurang efektif.
PERBEDAANNTARA
MANAJER – LEADER
MANAJER
BERSIFAT REAKSTIF
MELIHAT HAL-HAL SEHARI-HARI
MEMPERTAHANKAN STATUS QUO
PENIRU
BERFOKUS PADA SISTEM DAN PROSEDUR
MELAKUKAN HAL DGN BENAR [DO THINGS RIGHT]
BERTANYA TENTANG BAGAIMANA SESUATU HARUS DILAKUKAN
PATUH PADA PERINTAH
BERFOKUS PADA PEGAWAI [CONTROL]
LEADER
BERSIFAT PROAKTIF
MELIHAT KE DEPAN
MENETANG STATUS QUO
MELAUKAN HAL YANG ORISINIL
BERFOKUS PADA MANUSIA
MELAKUKAN HAL YG PERLUDILAKUKAN [DO THE RIGHT THINGS]
BERTANYA APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN MENGAPA HAL ITU
DILAKUKAN
BERPEGANG PADA KOMITMEN ORGANISASI
MEMEBERIKAN KEKUASAAN [EMPOWETMENT]
55
Ada 10 hukum kepemimpinan yang telah diterima dan dikembangkan oleh
pelaku-pelaku bisnis. Seorang manajer biasa membuat suatu lompatan besar
menjadi seorang pemimpin yang berhasil.
Visi adalah perasaan yang komprehensif tentang posisi, arah dan cara hidup
untuk meraih tujuan.
Visi mencerminkan cahaya, energi, kehangatan dan kebersamaan.
Contoh:
Thomas Edison mencanangkan tujuan yang cukup ambisius bagi dirinya
untuk mendapatkan penemuan besar yang baru setiap enam bulan, dan
penemuan kecil setiap 10 hari. Ketika meninggal ia memiliki 1.092 lisensi
untuk hak paten Amerika Serikat dan 2000 lisensi bagi hak paten dari luar
negeri.
Jangan membiarkan visi hilang seperti api padam karena kehabisan minyak.
Visi harus menjadi bagian terbesar hidup dari hari ke hari.
56
Kebijaksanaan sesuatu yang dapat memudahkan dalam menggunakan
pengetahuan dengan benar. Kebijaksanaan sebagai bagian dari rencana
yang matang. Pengetahuan dapat diingat, sedangkan kebijaksanaan harus
dapat menembus batas-batas fisik. ”Kebijaksanaan tidak terlalu banyak
mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasi mendesak, juga tidak
mengetahui apa yang harus dilakukan setelahnya.” (Herbert Hoover)
57
Kebersahajaan dapat diartikan rendah hati seperti yang dilakukan Toscanini
pada waktu mendapatkan sambutan yang meriah ketika orkestranya
mendapatkan sukses di panggung. Dia berkata dengan airmata mengalir
dipelupuk matanya.
Bukan saya yang melakukan semuanya ini tetapi Beethoven. Dengan
kepemimpinan yang baik, orang mengerti apa yang harus dilakukannya dan
menjalankan pekerjaannya. Mereka tidak mengharapkan penghargaan untuk
setiap perolehan yang mereka capai.
Dalam kepemimpinan sejati orang hanya ingin melihat pekerjaannya
diselesaikan dengan baik dan mereka tidak memperdulikan siapa yang akan
mendapat penghargaan.
58
Bantulah mereka supaya sukses dalam pekerjaan dan berikanlah serta
lakukanlah segala sesuatu yang mungkin dapat dilakukan meraih tujuan
mereka.
Kepemimpinan pada saat genting oleh Danny Cox and John Hoover (1992).
Sepuluh ciri khas terbaik pemimpin yang efektif menghadapinya:
1. Menyiapkan standar etika pribadi yang tinggi.
2. Energi yang tinggi.
3. Prioritas kerja..
4. Memiliki keberanian.
5. Bekerja keras dengan komitmen dan dedikasi.
6. Dorongan untuk berkreasi.
59
7. Orientasi meraih tujuan.
8. Menjaga antusias tetap konstan.
9. Melakukan apa yang masih mungkin dilakukan.
10. Membantu orang lain berkembang.
Bagaimana agar tidak terjadi tekanan yang semakin tinggi; Jika seorang
pemimpin sedang menghadapi kepanikan untuk terus memperjuangkan diri,
setiap orang akan terkena akibatnya:
1. Mencoba sesuatu yang tidak mungkin.
2. Mempersalahkan orang dimuka umum.
3. Membatalkan sesuatu tugas ketika semua pegawai sudah mempersiapkan
segala sesuatunya.
4. Dengan segera mengkritik usaha yang dilakukan dengan jujur.
5. Mempertanyakan loyalitas tim.
6. Menakut-nakuti pegawai dengan risiko kehilangan pekerjaan.
7. Mempermainkan seseorang dengan yang lain.
8. Membiarkan orang-orang disukai menghindar dari tugas.
9. Tidak menghargai orang yang sebetulnya pantas mendapatkan penghargaan.
10. Enggan menerima masukan dari tim.
11. Secara umum tidak bersedia menerima tanggung jawab.
60