KEPEMIMPINAN
OLEH
1
BAB. I
PENDAHULUAN
2
Pemahaman yang paling sederhana tentang kepemimpinan adalah melalui
pendekatan bahwa : kepemimpinan adalah seni menciptakan kepatuhan dan
kepengikutan, kepemimpinan adalah kemampuan membimbing dan mengarahkan
kelompok, kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan mempengaruhi anggota
kelompok dan kepemimpinan adalah proses suatu tindakan untuk mencapai
keinginan dari pemimpin.
Menurut Martoyo ( 1988) bahwa cirri kepemimpinan harus memiliki sifat dan
persyaratan sebagai berikut:
a. Pendidikan umum yang meluas
b. Kemampuan berkembang secara meluas
c. Ingin tahu
d. Kemampuan analistis
e. Memiliki daya ingat yang kuat
f. Kapabilitas Intergratif
g. Keterampilan berkomunikasi
h. Keterampilan mendidik
i. Rasionalitas dan Obyektifitas
j. Pragmatis
k. Memiliki skala prioritas
l. Mengetahui saat yang tepat
m. Relevansi dalam pengambilan keputusan
n. Kesederhanaan
o. Keberanian
p. Kemampuan mendengar
q. Adaptabilitas
r. Ketegasan
3
BAB. II
KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN
4
kepemimpinan merupakan suatu proses sosia yang melibatkan sejumlah orang dalam
kontak mental dalam mana seseorang mendominasi orang lain.
Bertitik tolah dari ragam pengertian kepemimpinan ,oleh Cahyono
kepemimpinan adalah merupakan langkah aktif sebagian anggota kelompok yang
mempengaruhi kelompok secara keseluruhan dalam upaya merumuskan ataupun
mencapai tujuan kelompok.
2.2. Konsep Kepemimpinan
Sampai dengan sekarang ini, banyak konsep kepemimpinan yang telah
ditemukan , aka tetapi mengalami kesulitan untuk memperoleh satu konsep yang
tunggal memuaskan. Kenyataan semacam itu dapat dipahami bahwa para ahli
memiliki latar belakang pendidikan, kajian, sudut pandang dan kepentingan yang
berbeda tentang kepemimpinan.
Semula konsep kepemimpinan dibatasi sebagai titik pusat dari berbagai
kegiatan, perubahan, ataupun proses kelompok. Menurut Krech dan Cruschfield ,
bahwa berdasarkan posisinya yang istimewa dalam kelompok, pemimpin biasa
bertindak sebagai sarana bagi penentuan struktur kelompok, suasana kelompok,
tujuan-tujuan kelompok, ideology kelompok dan berbagai kegiatan kelompok lainnya.
Dari berbagai pengertian kepemimpinan tersebut, kecendrungan konsep yang
melekat pada kepemimpinan adalah :
- Kepemimpinan sebagai titik pusat dari berbagai kegiatan
- Kepemimpinan sebagai bentuk kepribadian
- Kepemimpinan sebagai seni menciptakan kepatuhan
- Kepemimpinan sebagai bentuk pelaksanaan pengaruh
- Kepemimpinan terwujud dalam suatu tindakan atau perilaku
- Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasi
- Kepemimpinan adalah suatu berhubungan kekuasan atau kekuatan
- Kepemimpinan merupakan sarana untuk mencapai tujuan
- Kepemimpinan dianggap hasil sebagai suatu interaksi.
5
- Hubungan, Kepemimpinan kualitas hubungan dengan interaksi kelompok.
Managemen kualitas hubungan dengan fungsi atau status kewenangan.
- Sumber : Kepemimpinan menggantungkan pada sumber-sumber yang ada
dalam dirinya. Managemen menggantungkan pada sumber-sumber yang
tersedia dalam organisasi
- Tujuan ; Kepemimpinan tujuan diarahkan untuk mewujudkan keinginan
pemimpin. Managemen diarahkan untuk mewujudkan keinginan organisasi
- Interaksi : Kepemimpinan interaksi lebih bersifat personal. Managemen lebih
bersifat impersonal, yaitu logika, dana , rasio, analitis dan kuantitatif.
2.3. Timbulnya Kepemimpinan
Tentang timbulnya kepemimpinan ini oleh David Krech adalah dikemukakan
beberapa episode tentang pertumbuhan dan berfungsinya kelompok., antara lain
adalah sebagai berikut:
2.3.1. Pemimpin dan Pemakaran Kelompok.
Manakala sesuatu kelompok berkembang menjadi lebih besar,lebih luas dan
lebih kompleks, pada saat itulah ikut berkembang pula “hirarkhi kepemimpinan.
2.3.2. Pemimpin dan Krisis.
Timbulnya kepemimpinan bias jadi juga disebabkan oleh satu situasi di mana
upaya pencapaian tujuan kelompok mengalami hambatan atau mengalami ancaman
yang serius, sehingga menuntut perlu ada anggota kelompok yang mampu mengambil
tindakan untuk mewujudkan tujuan kelompok.
6
seseorang telah ditakdirkan menjadi pemimpin. Oleh karenanya pandangan ini bersifat
fatalities .
Teori social : berpendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bias menjadi
pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup. Pandangan ini
perlawanan dari teori genetica.
Teori Ekologis : berpendapat bahwa seorang hanya akan berhasil menjadi
pemimpin yang baik apabila ia pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, bakat-bakat itu kemudian dikembangkan melalui pendidikan. Teori
ekologi adalah menggabungkan kedua teori sebelumnya.
7
BAB. III
PENDEKATAN AWAL DALAM PENELITIAN KEPEMIMPINAN
3.1. Pendahuluan
Asumsi dalam teori orang besar, bahwa dalam diri pemimpin – pemimpin besar
itu ada semacam charisma, yaitu: karakteristik kepribadian yang memberikan
kemungkinan tercapainya tujuan-tujuan mereka , baik ada ataupun tidak ada
8
rintangan. Namun demikian dalam penelitian untuk memverifikasikan teori orang
besar dalam prakteknya dilingkungan masyarakat sulit untuk dilakukan.
- Penuh energi
- Memiliki stablitas emosi
- Memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia
- Motivasi pribadi
- Kemahiran menggadakan komunikasi
- Kecakapan mengajar
- Kecakapan social
- Kemampuan teknis.
9
3.4.2. Type Kepemimpinan:
- Tipe pribadi
- Tipe Nonpribadi
- Tipe otoriter
- Tipe demokratis
- Tipe paternalistic
- Tipe “indigenous”( keaslian sifat dan pembawaan)
10
Tipe Demokratis; menggerakan bawahan meletakan arti manusia sebagai
mahluk yang mulia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan, senang
menerima saran, pendapat, selalu mengutamakan kerjasama, dengan ikhlas
memberikan kebebasan, berusaha agar bawahan lebih sukses dan berusaha
mengembangkan kapasias diri pribadinya sebagai pemimpin.
11
BAB. IV
KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KELOMPOK
Menurut Keith Davis dikutif Miftah ( 1994) empat sifatumum yang mempunyai
pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi :
12
a. Kecerdasan
b. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
c. Motivasi Diri dan DoronganBerprestasi
d. Sikap –sikap hubungan kemanusiaan
13
BAB. V
TEORI KONTINGENSI FRED E. FIEDLER
Oleh Fred E. Fiedler dikutif Cahyono (1984) dikatakan bahwa pemimpin ialah
seorang anggota kelompok yang bertugas mengarahkan dan mengkoordinasikan
aktivitas-aktivitas yang ada kaitanya dengan tugas-tugas kelompok. Atau dikatakan
pula bahwa pemimpin adalah mereka yang mempunyai tanggungjawab utama dalam
menjalankan serangkaian fungsi kelompok.
14
oleh kepribadian pemimpin. Untuk itu hubungan bias saja erat, dalam arti sangat
akarab dan bias pula jauh atau rengang.
Dalam komponen ini ada pendapat yang mengatakan bahwa dalam banyak hal
pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan hubungan baik dengan
anggota kelompok yang ain, pada kesempatan selanjutnya akan dapat mengatasi
kelemahannya dalam hal kekuasan karena posisinya.
Dengan pemahaman akan struktur tugas ini, maka seorang pemimpin dapat
memahami masalah kepengikutan. Sebab pengikut tidak hanya sekedar menerima
atau menolak kehadiran kepemimpinan, akan tetapi pengikut yang menerima
pemimpin maupun situasi sekaligus mereaksi apa yang telah diterima.
15
BAB. VI
KEPEMIMPINAN DAN EFEKTIFITAS ORGANISASI
6.1. Pendahuluan
Dalam pandangan Taylor ; motivasi utama yang berkembang dalam diri pekerja
tidak lain adalah bagaimana caranya memperoleh uang (penghasilan) berangkat dari
motivasi semacam ini, Taylor mengembangkan atau yang lebih populer disebut “
scientific managemen approach” .
16
memperhatikan para bawahannya. Oleh Abraham Maslow, manusia akan lebih baik
jika manusia itu bias mengaktualisasikan dirinya dan mendayagunakan secara
maksimal sumber-sumber yang ada pada dirinya masing-masing. Pandang kebutuhan
akan aktualisasi diri cendrung mengarah kepada manusia ber pandang idealities dan
kurang realistis.
- Manusia tidak hanya komplek, akan tetapi juga merupakan variabel yang
cukup unik.
- Manusia pada dasarnya mampu mempelajari motif-motif bau melalui
keterlibatannya di dalam organisasi.
- Motif-motif manusia dalam organisasi yang berbeda ataupun dalam tiap-tiap
bagian yang berbeda dari organisasi yang sama mungkin saja bias berbeda.
- Manusia dapat memberikan respon terhadap berbagai bentuk strategi
menejerial yang berbeda, yang kesemuanya akan sangat tergantung
kepada motif, kemampuan dan hakekat tugas yang dijalankan.
Seorang pemimpin yang baik adalah seorang adalah seseorang yang tidak
melaksanakan sendiri tindakan-tindakan yang bersifat operasional, tetapi mengambil
keputusan , menentukan kebijaksanaan dan menggerakan oran lain untuk
melaksanakan keputusan yang telah diambil sesuai dengan kebijaksanaan yang telah
digariskan.
6.7. Kesimpulan.
18