PENGENALAN DAN ANALISIS STATISTIKA DESKRIPTIF

DENGAN SOFTWARE STATISTIKA

LAPORAN PRAKTIKUM

MUH SUNAN
G 501 19 028

PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

MARET 2020
A. DATA DOSIS PUPUK

210 195 190 190

190 190 185 186
175 180 175 180
120 112 108 170
175 125 177 178

B. OUTPUT

1) Mean : 170,6
2) Median : 179
3) Modus : 190
4) Minimum : 108
5) Maksimum : 210
6) Standar Deviasi : 29,40
7) Varians : 864, 27
8) Histogram :

9) Bloxspot :
 10)
The decimal point is 1 digit(s) to the right of the |

10 | 8
11 | 2
12 | 05
13 |
14 |
15 |
16 |
17 | 055578
18 | 0056
19 | 00005
20 |
21 | 0

C. INTERPRETASI
- Dari histogram diatas diketahui bahwa dosis pupuk pada rentang 100
sampai 120 sebanyak 3 frekuensi, rentang 120 sampai 140 dan 200
sampai 220 sama-sama sebanyak 1frekuensi, rentang 140 sampai 160
tidak ada, rentang 160 sampai 180 sebanyak 8 frekuensi dan rentang
180 sampai 200 sebanyak 7 frekuensi.
- Dari boxplot diatas diketahui bahwa garis tengah pada bagian dalam
box menunjukan median data, yaitu berada diantara 160 dan 180. Batas
paling bawah dari box adalah kuartil pertama (Q1) dan batas paling
 atas dari box adalah kuartil ketiga (Q3). Ujung garis paling atas
menunjukan nilai maximum, yaitu 210. Ujung garis paling bawah
menunjukan nilai penyebaran minimum, berada pada kisaran angka
160-an serta ada 4 buah pencilan atau outlier yaitu 108, 112, 120 dan
125. Garis perpanjangan dari Q1 ke nilai minimum dan Q3 ke nilai
maksimum disebut whisker. Boxplot ini menunjukan bahwa data tidak
simetris karena median tidak terletak ditengah box dan panjang
whisker tidak sama.
- Dari diagram batang dan daun diatas diketahui data dosis pupuk
memiliki pencilan atau outlier yaitu 108, 112, 120 dan 125 lalu
menyebar dari 170 sampai 210. Data diatas memiliki modus, yaitu 190.
Median dari data ini adalah diantara 178 dan 180. Frekuensinya
menjulur ke kiri sehingga nilai mean lebih kecil dibandingkan dengan
nilai median.