PROTEIN
Disusun oleh:
NAMA : FITRI NUR AWALIYAH FAHMI
NIM : 15020190057
KELAS : C3
DOSEN : AYYUB HARLY NURUNG
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam
otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan
selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon,
pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan sebagainya protein.
Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial
untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,
yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Di dalam tubuh,
protein mempunyai peranan yang sangat penting. Fungsi utamanya sebagai zat
pembangun atau pembentuk struktur sel, misalnya untuk pembentukan kulit, otot,
rambut, membrane sel, jantung, hati, ginjal, dan beberapa organ penting lainnya.
Kemudian, terdapat pula protein yang mempunyai fungsi khusus, yaitu protein yang
aktif. Beberapa diantaranya enzim yang berperan sebagai biokatalisator, hemoglobin
sebagai pengangkut oksigen, hormone sebagai pengatur metabolisme tubuh dan
antibody untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit. Kekurangan protein
dalam jangka waktu lama dapat mengganggu berbagai proses metabolism di dalam
tubuh serta mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
A. Defenisi Protein
B. . Fungsi Protein
8. Protein Pengatur.
Beberapa protein membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Terdapat sejumlah hormon, seperti insulin, yang mengatur metabolisme
gula dan kekurangannya, hormon pertumbuhan dari pituitary dan hormon
paratiroid, yang mengatur transport Ca++ dan fosfat juga.
Hasil akhir pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini segera
diabsorpsi dalam waktu lima belas menit setelah makan. Absorpsi terutama terjadi
dalam usus halus berupa empat sistem absorpsi aktif yang membutuhkan energi.
Asam amino yang di absorpsi memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan
dibawa ke hati. Sebagian asam amino digunakan oleh hati, dan sebagian lagi melalui
sirkulasi darah di bawa ke sel-sel jaringan. Kadang-kadang protein yang belum
dicerna dapat memasuki mukosa usus halus dan muncul dalam darah. Hal ini sering
terjadi pada protein susu dan protein telur yang dapat menimbulkan gejala alergi
(immunological
sensitive protein ). Sebagian besar asam amino telah diabsorpsi pada saat asam amino
sampai di ujung usus halus. Hanya 1% protein yang dimakan ditemukan dalam feses.
Protein endogen yang berasal sekresi saluran cerna dan sel-sel yang rusak juga
dicerna dan diabsorpsi.
b. Katabolisme protein
c. Anabolisme protein
Sintesis protein dari asam amino berlangsung disebagian sel tubuh. Asam
amino bergabung dengan ikatan peptida pada rangkaian tertentu yang ditentukan
berdasarkan pengaturan gen. Sintesis protein meliputi pembentukan rantai panjang
asam amino yang dinamakan rantai peptida. Ikatan kimia yang mengaitkan dua asam
amino satu sama lain dinamakan ikatan peptida. Ikatan ini terjadi karena satu
hidrogen (H) dari gugus amino suatu asam amino bersatu dengan hidroksil (OH) dari
gugus asam karboksil asam amino lain. Proses ini menghasilkan satu molekul air,
sedangkan CO dan NH yang tersisa akan membentuk ikatan peptida . sebaliknya,
ikatan peptida ini dapat dipecah menjadi asam amino oleh asam atau enzim
pencernaan dengan penambahan satu molekul air, proses ini dinamakan hidrolisis.
D. Sumber protein
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun
mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati
adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta kacang-kacangan
lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau
nilai biologi tertinggi. Bahan makanan nabati yang kaya akan protein adalah kacang-
kacangan.
BAB III
Kesimpulan
- protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu
hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.
- Fungsi protein antara lain ; Sebagai biokatalisator (enzim, Sebagai protein transport,
Sebagai pengatur pergerakan, Sebagai penunjang mekanis, Pertahanan tubuh dalam
bentuk antibodi, Sebagai media perambatan impuls saraf, Sebagai pengendalian
pertumbuhan. Dan pencernaan protein, yaitu darimulut, lambung, dan usus halus.
Metabolisme protein terdiri dari absorpsi dan
transportasi protein, katabolisme protein, dan anabolisme protein.
- Fungsi protein khusus yang mengikat benda asing yang masuk kedalam tubuh
seperti virus, bakteri dan lain lain,( Pertahanan tubuh dalam bentuk antibody)
sebagai upaya pencegahan (perlindungan diri dari covid-19)
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran (EGC), 2003.