TRANSKRIP-Bahaya Yayasan Ihya at Turots PDF
TRANSKRIP-Bahaya Yayasan Ihya at Turots PDF
admin
September 17, 2012
No Comments
Kita melanjutkan majelis kajian ini untuk yang kedua. Masih kita dalam silsilah penyebutan
beberapa statement, ucapan tokoh-tokoh ihya at turots yang akan menyampaikan pada
kesimpulan bahwasanya ihya at turots adalah sebuah jamiyyah yang berdiri di atas paham
khawarij. Di atas pokok-pokok dasar paham kaum khawarij. Dan Sekali lagi semua
penyebutan tadi masih sebatas tentang aqidah dan manhaj ihya at turots yang berada di
Kuwait untuk kemudian nanti kita akan menyebutkan seputar apa yang terjadi di Indonesia.
Karena banyaknya beberapa pembahasan yang masih belum tersebutkan, sementara waktu
kita sangat terbatas, atau kurang lebih 90 menit lagi kita akan berbincang, maka saya akan
cukupkan penukilan statement tokoh-tokoh ihya at turots dengan yang terakhir terjadi, yaitu
pada bulan Februari tahun 2009, ucapan yang dilontarkan masih oleh Wakil Ketua Jamiyah
ihya at turots yaitu Wail Al Husaawi yang semakin menunjukkan kepada kita bahwa mereka
banyak memprovokasi masyarakat dalam menentang pemerintah, meninggalkan sikap as-
sam’u wat thoo’ah, mendengar dan taat kepada waliyyul amr yang itu merupakan salah satu
pokok, dasar manhaj ahlussunnah.
Dia mengucapkan “Alhukuumatu yajibu alaiha an turhal liannaha la tastahiqqu ‘an tudabbira
su’uunal balad” bIni dicupankan secara terbuka. Dia mengatakan bahwa penguasa yang ada
ini wajib untuk segera dilengkerkan karene pemerintah yang sekarang sedang memipmin ini
dia tidak berhak untuk mengatur urusan negeri ini”
Terlalu banyak ucapan yang semisal ini.. Masih banyak yang belum saya bacakan.. khusus
poin terakhir ini, baru saya membacakan 4 atau 5 penyataan saja dari hampir 20 pernyataan
yang ternukilkan disini. Namun saya cukupkan beberapa penukilan yang sudah antum
dengarkan tadi, yang semakin memperkuat kesimpulan bahwa Jamiyyah ihya at turots adalah
Jamiyyah yang berada di atas prinsip Khawarij.
Sebenarnya masih ada data-data lain yang menunjukkan bahwa ihya at turots juga dalam
praktek pergerakannya tidak hanya sekadar sebagai yayasan pengumpul dana zakat dan infak,
kemudian membagikannya untuk umat islam. Ternyata, mereka adalah yayasan yang
memiliki target-target selain dari sekadar yang mereka sebutkan di hadapan para ulama untuk
mendapatkan tazkiyah bahwa ini adalah yayasan yang bergerak bidang sosial,
mengumpulkaan harta zakat kaum muslimin, dari berbagai negeri, kemudian penyalurannya
untuk umat yang membutuhkannya.
Justru yang lebih parah, bahwa mereka memanfaatkan harta-harta yang mereka kumpulkan
itu tadi untuk memuluskan program penanaman akidah khawarij kepada umat. Mereka datang
dengan membawa dana bantuan dan berbagai program dana untuk membangun pondok
pesantren di berbagai negara di dunia ini. Tempat-tempat pendidikan di Indonesia saja sudah
berapa pondok pesantren yang langsung dibantu oleh ihya at turots?!
Maka gilirannya sekarang ini kita akan menyebutkan, beberapa syubhat yang beredar di
negeri kita khususnya tentang ihya at turots. Di antara syubhat yang diucapkan adalah:
Yang pertama: Kenapa kalian mentahdzir Jamiyyah ihya at turots? Sementara Jamiyyah ini,
banyak, atau besar manfaatnya untuk umat. Dan yang terjadi itu hanya sekedar kesalahan-
kesalahan.
Yang ingin saya titik tekankan di sini adalah: Syubhat menamakan, mengistilahkan, berbagai
penyimpangan yang ada pada ihya at turots yang antum dengarkan tadi sebagiannya, dengan
istilah “kesalahan”. Sehingga terkesan bahwa itu adalah suatu hal yang ringan dan tidak
terlalu besar, dan tidak terlalu berbahaya. Perlu kita dudukkan syubhat ini, dan kita
mengatakan kepada pengucapnya Hendaknya Anda Bertakwa Kepada ALLAH.
Kalau Anda tidak mengetahui berbagai penyimpangan yang ada di ihya at turots, sehingga
Anda mengatakannya, mengistilahkannya dengan istilah kesalahan, maka sungguh wajib bagi
Anda untuk bertanya. wajib bagi Anda untuk mengetahui dan berilmu tentang apa itu ihya at
turots, agar Anda tidak dengan mudah menyatakan itu hanya sebatas kesalahan. Tidak sampai
pada tingkat penyimpangan.
Kata-kata kesalahan ini sangat global. Kekufuran dengan dua bentuknya, kesyirikan dengan
dua bentuknya. Syirik akbar atau syirik ashghor, kufur akbar ataupun kufur ashghor. Kufur
akbar yang mengeluarkan pelakunya dari lingkaran keislaman untuk menjadi seorang kafir.
Ataupun kufur ashghor keduanya adalah jenis kesalahan. Na’am.
Begitu juga kesyirikan. Akbar maupun ashghor dua-duanya adalah kesalahan. Begitu juga
bid’ah. Para ulama membagi bid’ah menjadi dua. Ada bid’ah mufassiqoh dan yang kedua
bidah mukaffirah. Bidah mukaffiroh adalah bidah, yang mengeluarkan pelakunya dari islam.
Seperti akidah wihdatul wujud, keyakinan bahwa seluruh alam ini adalah ALLAH. Sehingga
pohon itu adalah ALLAH, binatang itu adalah ALLAH, dan seterusnya… Ini adalah bid’ah
yang mukaffiroh. Yang mengeluarkan pelakunya dari keislaman. Ataupun bid’ah mufassiqoh
semuanya adalah kesalahan.
Pertanyaan nya sekarang, apakah berbagai kesalahan yang ada di dalam ihya at turots itu
adalah jenis kesalahan biasa atau kesalahan yang sangat besar ?
Ucapan yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara aqidah sunnah dengan aqidah
syiah. Ini sebuah kesalahan ataukah penyimpangan ? Begitu juga, tokoh-tokoh mereka yang
mengatakan “Kami tidak merasa gundah, tidak merasa sedih dengan munculnya kekuatan
syiah di negeri Irak. Kami tidak sedih dengan itu justru senang.”
Ini sebuah kesalahan biasa ataukah justru ini adalah penyimpangan yang akan menipu umat?.
Akan menjadikan umat lalai terhadap bahaya kaum syiah yang menyesatkan. Begitu juga
akidah khawarij yang ada pada ihya at turots. Maka, mengistilahkan penyimpangan-
penyimpangan ihya at turots dengan sebatas Kesalahan ini adalah sikap meremehkan
penyimpangan-penyimpangan yang antum masih ingat bagaiamana Dzul Khuwaisiroh, yang
memprotes kebijakan Nabi sebagai waliyul amr. Na’am. Apa yang dikatakan Nabi? Sang
perintis khawarij ini tadi ? Yang kemudian diberi julukan “kilaabun naar, kilaabun naar” Kata
Rasulullah. Nabi yang mengatakan ini. Itu telah dilakukan oleh ihya at turots.
Dari sini kita mengatakan bahwa, pengistilahan berbagai penyimpangan ihya at turots
tersebut adalah sikap meremehkan kebathilan dan sikap tidak amanah. Sikap Tidak amanah.
Bahwa, “Kenapa kalian mentahdzir orang-orang yang menerima dana bantuan dari ihya at
turots? Apakah hanya dengan sekadar menerima dana bantuan dari ihya at turots kemudian
disikapi dengan ditahdzir?”.
Jawabannya adalah: “Wahai saudaraku, sesunggunya Kami dan para ulama itu lebih-lebih
mentahdir kalian bukan hanya karena kalian menerima dana bantuan dari ihya at turots.
tetapi, kami dengan terpaksa dan hati kami sedih mengingatkan umat dari bahaya kalian
karena : Ternyata di balik interaksi dan hubungan kalian dengan Jamiyah Khawarij ini tadi,
kalian dirasa ataupun tidak dirasa oleh kalian, telah dijadikan sebagai kendaraan tunggangan
untuk melancarkan syubhat-syubhat, menyebarkan penyimpangan-penyimpangan Jamiyyah
ihya at turots.
Saya akan berikan beberapa contoh yang terjadi di Indonesia. Ketika sebagian yayasan
sebagian pondok pesantren mau menerima dana bantuan dari Jamiyyah ihya at turots maka
pada tahun kurang lebih 96 ihya at turots berhasil mendatangkan tokoh besarnya
Abdurrahman Abdul Khaliq (AAK) ke pondok pesantren Al Irsyad Salatiga. Pada tahun 96.
Di mana pada waktu itu telah muncul tahdzir para ulama dari bahaya AAK.
Mereka berhasil mendatangkan tokoh besarnya ini ke Indonesia. Diundanglah para da’i untuk
menghadiri acara muhadhoroh atau dauroh yang langsung diisi oleh AAK. Dari situ,
muncullah perpecahan di kalangan Ahlussunnah. Dua hal, atau dua efek negatif sekaligus
telah muncul. Kita rasakan di balik dana bantuan yang kalian terima.
Pertama, berhasil mendatangkan tokoh besar ihya at turots, AAK, yang bermanhaj Ikhwani,
yang tidak ada beda baginya seorang sunni dan syi’i ke negeri kita
Yang kedua, mengundang para da’i untuk mendengarkan syubhat-syubhat AAK yang
membela mati-matian Yusuf Al Qordhowi pada waktu itu, dihadapan para da’i. Ditiupkan
syubhat. Dihembuskan syubhat oleh AAK. Membela menyanjung Yusuf Al Qordhowi.
Kemudian, pada tahun 96 itu pula di saat AAK ini datang ke Indoneisa dia membela Safar al
Hawali, Salman Al Audah dari tokoh-tokoh Sururiyah yang telah ditahdzir oleh Syaikh
Abdul Aziz bin Baz, Oleh Haiat Kibarul UIama. Karena sejak tahun lalu atau bulan
September tahun 1993 sudah keluar surat pencekalan dari Haiat Kibarul Ualma fatwa
langsung dari Syaikh Abdul Aziz Bin Baz, Asy Syaikh ibn Sholih Al ‘Utsaimin. Syaikh
Abdul Muhsin Al ‘Abbad. Syaikh Aman Al Jaami’. Asy Syaikh Muqbil . Sayikh Robi’ bin
Hadi. Syaikh SHoleh Al Fauzan. Para ulama. Pada waktu itu mengingatkan dari bahaya safar
hawali dan salman al audah yang menanamkan faham khawarij di tengah umat. Menentang
dan memberontak kepada pemerintahnya.
Fatwa keluar pada bulan septemrbe tahun 1993, ternyata tahun 96 AAK didatangkan ke
Indonesia oleh ihya at turots bekerja sama dengan pesantren Al Irsyad Tengaran Salatiga.
Barokallahu fikum.
Anda jangan memperlemah kekuatan ahlissunah untuk berdakwah. Jangan hanya karena uang
untuk membangun pondok pesantren , Unang utnuk membagun mesjid. Uang bulanan gaji
untuk kalian. Atau uang untuk membeli perpustakan dan lain semisalnya. Kemudian kalian
menjual dakwah ini ?! Jangan wahai saudaraku! Jangan ilmu yang kalian dapatkan di
Jamiyah Islamiyah itu digunakan untuk membodohi salafiyin! Jangan. Bertakwalah kepada
ALLAH subhanahu wa ta’ala.
Maka sejak itu perpecahan di kalangan salafy semakin berkembang. Inilah yang dinyatakan
sebagai keberhasilan ihya at turots memecah belah salafiyin. Dan kita di Indonesia termasuk
yang mendapatkan getahnya.
Kemudian tidak cukup sampai di sana. Dengan sebab muamalah kalian dan kalian membuka
pintu kerjasama dengan ihya at turots, pada tahun kurang lebih penghujung tahun 96 atau
awal 97 mereka berhasil mendatangkan salah satu tokoh khawarij dari Mesir sebagai da’i
resmi ihya at turots ke negeri kita. Seorang yang bernama Syarif Muhammad Fuad Hazza ‘.
Berada di pesantren tersebut kemudian beberapa yayasan di Indonesia yang bekerja sama
dengan ihya at turots, mengirim da’i-da’inya kepada salah satu tokoh khawarij. Kemudian
dalam berbagai kesempatan, saudara Syarif Hazza’ ini menanamkan beberapa pokok dasar
pemikiran khawarij kepada beberapa da’i yang belajar kepadanya.
Menanamkan bahwa tauhid itu disamping Uluhiyah, Rububiyah, dan Asma’ Wa Shifat, ada
tauhidul hakkimiyyah. Yang ujung-ujungnya akan sampai kepada pengkafiran terhadap
pemerintah-pemerintah muslimin. yang akhirnya akan memunculkan radikalisme dan
terorisme.
Dari pokok dasar seperti ini muncullah radikalisme itu tadi. Dengan memuji di hadapan para
da’i, sebagian da’i tersebut bahwa para pemberontak FIS di negera Aljazair yang para ulama
sapakat itu adalah pemberontakan, dan mereka adalah orang khawarij, yang menghalalkan
darah kaum muslim, dipuji oleh saudara Syarif Hazza’ ini, orang yang mati dalam perjuangan
itu sebagai syuhada dihadapan beberapa da’i pada waktu itu.
Ikhwani fiddin a’aazaniyallahu wa iyyakum.
Perhatikan baik-baik berbagai mafasid, efek negatif yang muncul dari sebab sebgian da’ i ,
sbagian yayasan, sebagian pondok pesantren di Indonesia membuka pintu kerjasama dengan
ihya at turots. Bahkan ihya at turots berhasil mengirimkan dan membagikan berbagai media-
media seperti yang tadi sudah saya sebutkan yaitu majalah Al Furqon yang berisi banyak
kemunkaran padanya.
Cukup ini semua sebagai mafsadah yang merugikan dakwah. Oleh karena itu terpaksa kami
mentahdzir kalian. Pengaruh ihya at turots dengan dana yang mereka bagikan berhasil
mempengaruhi beberapa teman kami, yang dulu belajar bersama kami kemudian dia ikut
bersama ihya at turots sebagai da’inya, menyalurkan dana bantuan kelompok khawarij di
Indoneisa. Sebuah pondok pesantren di daerah Cilacap yang dikenal dengan pondok
pesantren al Muaddib. Kalau ada ikhwan dari Cilapac mungkin tahu nama pondok pesantren
ini. Salah satu tokoh di pondok pesantren itu adalah mertua Noordin M Top.
Mendapatkan dana bantuan dari yayasan ihya at turots untuk membangun mesjid di pondok
yang di sana dikader, tempat kaderisasi para teroris yang melakukan peledakan di beberapa
daerah di Indonesia, dibantu oleh ihya at turots yang kemudian dana itu disalurkan oleh da’i
yang menamakan dirinya Abu Qotaadah, dan dielu-elukan sebagai murid terbaik Syaikh
Muqbil. Laaa, laa dia bukan murid terbaik, bukan pula kedua ataupun bahkan ranking ke10
nya dari anak-anak Indonesia saja. Begitulah mereka pandai memang menyanjung-
menyanjung seorang yang diharapkan akan mendukung programnya.
Kemudian abu Qotadah inilah yang meresmikan masjid bantuan yayasan ihya at turots untuk
mahad al muaddib. Tempat bercokolnya para khawarij.
Ya Ikhwan, demikiankah Ahlus Sunnah ? Pondok al irsyad tengaran yang dahulu saya juga
berada di sana dan beberapa ustadz kita juga dahulu berada dan sebagiannya mondok di sana.
Dulu berada di atas manhaj salafy. Dengan sebab berurusan dan membuka pintu muamalah
dengan ihya at turots mereka menjadi orang-orang yang kemudian berurusan dengan
khawarij. Sampai kurang lebih pada tahun 95 atau 96 mengadakan kerjasama dengan pondok
ngruki, Al Mukmin ngruki. Tempatnya para pembesar khawarij. Beberapa ustadz kita
menjadi saksi yang langsung mengetahui kegiatan itu. Hal ini diulangi pada beberapa tahun
kemudian, diantaranya pada tahun 99 atau kurang lebih tahun 2000. Setidaknya pada tahun
99 terjadi lagi kerjasama denga pondok al mukmin ngruki.
Ya Subhanallah, mau dikemanakan anak didik mereka?! Yang diamanatkan oleh para orang
tua mereka di pondok tersebut. Kemana itu amanat?!
Maka kita katakan kepada sebagian saudara-saudara kita yang mengatakan bahawa kami
ditahdzir hanya karena menerima dana. Jawabannya bukan karena itu. Tetapi kalian telah
dijadikan sebagai kuda tunggangan oleh ihya at turots untuk menjalankan misinya di negeri
ini. Membantu kaum khwarij, kaum teroris. Maka dari itu saya katakan dalam tema judul
kajian kita: “Mewaspadai Tersebarnya Paham Teroris Khawarij Melalui Yayasan Ihya At
Turots”
Ikhwani fiddin a’aazaniyallahu wa iyyakum.
Saya tidak akan bercerita berbagai mafsadah dan efek negatif yang dimunculkan oleh ihya at
turots di beberapa negeri, di Somalia di Tanzania, di Yaman, di Pakistan, Kita hanya
berbicara cukup yang di negeri kita.
Sebagian mereka mengatakan “Ya Ustadz ini kenapa sebagian da’i itu bermuamalah dengan
ihya at turots, dalam rangka untuk menyelamatkan dana-dana kaum muslimin yang telah
berhasil dikumpulkan oleh ihya at turots agar tidak jatuh kepada kelompok-kelompok yang
bathil”
Salah satu dari mereka mengatakan seperti itu di hadapan saya, maka saya katakan “Ya
Ustadz, Alhamdulillah dakwah kita akan tetap berjalan walaupun tanpa bantuan dari ihya at
turots. Walaupun kita memiliki mesjid yang terbuat dari bambu dan kayu. Pondok pesantren
kita juga demikian. Alhamdulillah. Dakwah itu yang dituntut adalah barokah padanya. Kalau
barokah itu sudah dicabut oleh ALLAH maka dakwah itu tidak akan bermanfaat, justru akan
mendatangkan hal-hal negatif bagi umat.” Na’am.
Walhamdulillah. Pesantren ahlussunnah dari ujung Aceh hingga ujung timur Papua, mungkin
lebih dari 100 pondok pesantren dengan perbedan tingkatannya masing-masing. Berjalan
walhamdulillah tanpa bantuan dari ihya at turots. Ulama kita pun berdakwah, syaikhuna
Muqbil rahimahullah ribuan pelajar berada di sana dari mancanegara, entah berapa biaya
yang harus dikeluarkan perbulannya.
Ya subhanAllah dakwah itu berjalan hingga berhasil dengan izin ALLAH merobohkan
arogansi kaum syiah di bagian Yaman bagian utara. dan arognais kaum tasawwuf serta
komunis di Yaman bagian selatan. dengan izin ALLAH. Barokah dari ALLAH. Maka
bersabarlah jangan kemudian kita menjual dakwah hanya untuk sekedar uang US$ 100000 ,
US$ 200000 dan yang semisalnya. Jangan wahai saudaraku.. Jangan..
Kemudian, diantara syubhat yang diucapkan oleh teman-teman kita, terkhusus yang rata-rata
pulang dari Madinah ini, “Bahwa permasalahan tentang ihya at turots itu adalah tergolong
permasalahan Ijtihadiyyah. Kalau itu ijtihadiyyah yang terjadi padanya ijtihad dari beberapa
ulama yang berbeda ijtihadnya didalam menilai, yang berbeda itu para ulama di dalam
menilai ihya at turots. Kenapa kita berselisih dan saling mentahdzir? Tidak pantas kita saling
mentahdzir berpecah dalam permasalahan-permasalahan yang statusnya adalah ijtihadiyyah”
Perhatikan syubhat ini.
maka sempat saya katakan kepada salah seorang mereka yang tadi saya katakan, bergelar
magister
yaa ustadz, apakah termasuk sikap adil, sikap sportif, sikap inshaf, sorang thalibul `ilm,
menempatkan perkataan seorang ulama bukan pada tempatnya yang diinginkan.
Menempatkan tazkiyah syaikh bin baz untuk mentazkiyah ihya at turats yang bermanhaj
khawarij, bermanhaj ikhwanul muslimin. Apakah itu sikap adil, jujur, inshaf, seorang
pembina umat?
maka kita pastikan itu bukan sikap inshaf, sikap sportif, sikap adil.. tidak dibenarkan..
Kalau dia tidak menyadari hal itu karena tidak terlintas di benaknya tentang apa yang baru
saja kita sampaikan ini, maka kita katakan anta ma’dzur..
ya sudahlah anda mengucapkan itu karena anda tidak tahu. Tetapi kalau anda tahu,
sebenarnya tazkiyah-tazkiyah tersebut, rekoomendasi2 tersebut, bukan untuk mahaj ihya at
turats, tetapi sebatas untuk kegiatan2 sosial ihya at turatss, sungguh anda adalah penipu umat.
Jika anda tahu, anda telah berkhianat kepada ahlussunnah.
Ikhwani fiddin a’aazaniyallahu wa iyyakum, kemudian diantara syubhat yang mereka
ucapkan adalah..
bahwa abdurrahman abdul khalik telah dipecat dari ihya at turats, sebagai ketaatan ihya at
turats dari nasehat para ulama.
Kenapa masih ditahdzir?
Maka, kita mengatakan dan menjawab..
bahwa tahdzir kita kepada ihya at turats atau tahdzir ulama lebih dari itu.
tahdzir para ulama terhadap ihya at turats, bukan karena sosok fisik abdurrahman abdul
khalik, sebagai bagian daripada struktur keorganisasian ihya at turats, bukan itu. tetapi sebab
tahdzir adalah karena Jam’ iyah ihya at turats sampai saat ini masih berada di atas pemikiran
abdurrahman abdul khalik.
Apa manfaatnya, dia dinyatakan telah dikeluarkan dari struktur, struktur ihya at turats,
keorganisasian ihya at turats, namun berbagai pemikirannya, masih dimuliakan, masih
diamalkan dan diterapkan.
Terbukti, yang tadi sudah kita sebutkan bagaimana mereka sangat menyukai adanya
kelompok-kelompok pergerakan yang ada ini. Bagaimana mereka menghimbau untuk
bersatunya berbagai kelompok ini tadi, bukan di atas Al Quran dan sunnah, masing2 berjalan
sesuai dengan ideologinya.
Bagaimana walaupun kelompok itu adalah.. kelompok syiah rofidhoh, pengikut manhaj al
khomeini. Mereka siap bergabung, duduk bersama, bermajelis. itu adalah manhaj, pemikiran
abdurrahman abdul khalik, yang masih diterapkan oleh ihya at turats. Bukan karena sosok
abdurrahman abdul khalik keberadaannya dalam struktur organisasi yayasan ini.
Ikhwani fiddin a’aazaniyallahu wa iyyakum
lebih dari itu, ternyata ihya at turats, walaupun telah menyatakan bahwa abdurrahman abdul
khalik telah dikeluarkan dari struktur organisasi mereka, tetapi mereka dalam berbagai acara
seminar, acara dauroh yang mereka adakan, mereka menjadikan abdurrahman abdul khalik
sebagai pemateri utama.
Bahkan mereka sebarkan pamflet-pamflet. `hadirilah, sebuah muhadhoroh atau dauroh, yang
akan disampaikan oleh asy syaikh al alamah, Abdurrahman abdul khalik pamflet disebarkan
di sana sini, pengumuman disebarkan..
Janganlah mendustai umat, Berbuat jujur lah, jujur itu indah dan akan membawa anda kepada
kebajikan.. dan ketahuilah dusta itu tercela dan akan menyeret kalian kepada kehancuran dan
penyimpangan..
Ikhwani fiddin, azzaniyallahu wa iyyakum
diantara syubhat juga, yang beredar di tengah2 ahlissunnah hari2 ini, bahwa kajian tentang
ihya at turats, atau sururiyah.., berbicara tentang ihya at turats dan sururiyah adalah pahlawan
kesiangan.. sudah berlalu masanya.
Ya subhanAllah, ya subhanAllah
mungkin dia tidak tahu..
ya afwan saja yang mengucapkan ini bukan setingkatan kita, ikhwan begini, sudah pada
tingkat dai, dan pada posisi ustadz.. didengar oleh teman-teman, `ya sudahlah nggak usah
berbicara tentang ihya at turats..’
sekarang saya bertanya kepada antum, maklumat yang sekelumit tadi, sedikit dan antum
dengarkan pada hari ini, antum butuhkan ataukah tidak?
Ana yakin itu semua antum butuhkan. Untuk antum mengerti apa itu ihya at turats dan
bahayanya..
Kemudian, ada yang mengatakan seperti ini..
berapa banyak teman-teman kita bahkan asatidzah, yang tidak mengerti atau belum mengerti
sejarah peristiwa tentang ihya at turats ini tadi dan kiprahnya di Indonesia..
Ikhwani fiddin a’aazaniyallahu wa iyyakum
maka dari itu, kita mengatakan bahwa ini bukan pahlawan kesiangan, tetapi ini adalah
nasehat..
Perhatikan para ulama, dari waktu ke waktu terus mereka menjelaskan tentang syubhatnya
mu’tazilah.. syaikhul islam ibnu taimiyyah, tidak kemudian mencukupkan bantahan terhadap
kaum mu’tazilah dengan karya2 Al imam Ahmad, atau karya Al Imam Abdullah ibnu ahmad,
atau karya Al Imam Ad Darimi, dan para ulam yang dahulu..
tetapi beliau menulis kembali, menjelaskan kembali kepada umat, tentang bahaya kaum
mu’tazilah dan jahmiyah.
terus berlanjut.. dilanjutkan oleh muridnya Ibnul Qoyyim rahimahullahu ta’ala, dan para
ulama hingga hari ini..
Ihya At turats tidak berhenti, terus mereka melanjutkan.
tadi yang saya beritakan kepada antum itu, bahwa mereka memberi bantuan dana untuk
markas besar, salah satu markas besar khawarij di Indonesia, sehingga berhasil merekrut
teman-teman kita untuk menjadi da’i mereka, itu terus mereka lakukan..
maka sungguh penjelasan seperti ini sangat dibutuhkan dan harus terus disampaikan kepada
kaum muslimin atau terkhusus ahlissunnah.
Ikhwani fiddin a’aazaniyallahu wa iyyakum..
diantara syubhat juga, dan -selanjutnya kita akan lanjutkan dengan tanya jawab bi idznillahi
ta’ala..
bahwa sebagian ulama, bahkan yang mentahdzir ihya at turats, membolehkan kita untuk
menerima dana bantuan dari mereka selama dana bantuan bantuan tersebut diberikan tanpa
syarat apapun.
mereka mengatakan, `kami menerima gak ada syarat kok..’ -gak ada syarat.. bagi mereka.
Maka, kita menjawab barokallahu fikum..
ketahuilah bahwa ihya at turats itu, bukan.. tokoh2nya sembarang orang, mereka akan bisa
membaca siapa yang dihadapan mereka itu..
Kalau benar2 da’i yang akan dibantunya itu dai yang mengkritisi ihya at turats, tidaklah
sekali2 ihya at turats akan mengucurkan dana bantuannya. Tetapi kalau dai itu dianggap
adalah dai yang lemah, mudah mentolerir kemauan dan program ihya at turats, maka di situ
ihya at turats akan mengucurkan dananya, walaupun tanpa mengatakan, syaratnya begini dan
syaratnya begitu.
karena dengan sendirinya dai tersebut akan menuruti kemauan ihya at turats, seperti yang
saya sebutkan tadi. dia akan ditugaskan menyalurkan dana, walaupun ke tempat khawarij.
Berangkat dia bawa dana itu. Walaupun dia harus ditugaskan meresmikan masjid bantuan
dari ihya at turats tadi, dia berangkat ke markas khawarij tersebut..,
ya subhanAllah, dihancurkan manhaj dai tersebut..
Maka tidak benar kalau dikatakan bantuan itu, dikucurkan tanpa syarat
Ikhwani fiddin a’aazaniyallahu wa iyyakum.
kadang2 ihya at turats ketika hendak mengucurkan dananya..
yaa tentunya dengan bahasa yang lembut..
`insyaALLAH.. ee.. mana proposalnya? –o ini ini- insyaALLAH kita akan bangun pondok
ini, insyaALLAH setelah kita bangun atau proses awal sebelum membangun pondok ini, kita
adakan dauroh..
Kita akan datangkan para ulama, dari negeri kuwait.,
siapa ulama yang dimaksud? Ya tokoh-tokoh seperti tadi, yang sebagian statementnya kita
nukilkan itu..
didatangkan untuk memberikan dauroh, kepada para dai dan para ustadz di Indonesia..
Sementara bantuan itu sudah “diginikan”..
Banyak dari kita akan tergiur, melihat bantuan tersebut.
Tidak mungkin, akan mengatakan,
`kalau gak mau dauroh yaa berarti.. tidak ada.. dana”
itu terlalu polos.. ya..
tapi dengan bahasa `oh ya mari-mari kita makan bersama..’, -potong kambing- `insya
ALLAH kita akan adakan dauroh’
Karena sudah kadung janji didengar oleh telinga para dai tadi.,
Membangunkan pondok, bertingkat atau 5, 10 kelas, tentu para dai itu akan terdiam dan
mengatakan `iya2 insyaALLAH kita akan adakan dauroh’
Yaa ikhwan, itulah yang dikatakan syaikh muqbil Rahimahullah, begitu juga syaikh Rabi’
hati-hat kalian, bersabarlah kalian, jangan kemudian karena keinginan kalian membangun dan
membangun, kemudian kalian berhubungan dengan yayasan2 seperti itu.. na’am
Kebanyakan, kita adalah lemah kepribadiannya..!
coba saya ingin tahu siapa yang memiliki kepribadian kuat, ketika ihya at turats menawarkan
akan membangunkan untuknya untuk kelompoknya masjid sebesar ini, ya.. kemudian 10
kelas, 20, 20an ustadznya mendapat gaji bulanan, sehingga tidak perlu menggantungkan
kepada spp para santri.. ya,
tidak perlu pondok punya usaha2 khusus..ya.. untuk menghidupi operasional pondok.. ya..,
kemudian dia mengatakan, `oh iya terima kasih bantuannya, tapi ee.. boleh saya memberikan
nasehat kepada ihya at turats?’ `saya katakan ihya at turats, telah berada di dalam manhaj
khawarij (hadirin tertawa), ihya at turats, berada di atas manhaj ikhwanul muslimin’ –sudah
dua kata aja cukup- `oh iya kapan mau dibangun?’ (hadirin tertawa) –tanyakan coba- “oh iya
nanti, ee.. kita akan siapkan ya” –pulang dia ke kuwait, kemana dana itu Wallahu A’lam..
coba kalau ada yang berani begitu.. na’am.
Tapi mayoritas kita adalah lemah kepribadiannya..lemah..
ikhwanifiddin azzaniyallahu wa iyyakum.
dan tentunya masih ada beberapa syubhat lainnya yang terucap dari mereka, namun ee..
dengan keterbatasan kemampuan yang ada pada diri ana, untuk bisa menyampaikan lebih
jauh lagi,
maka.., kita jadikan yang berikutnya ini adalah menjawab beberapa pertanyaan yang sudah
terkumpul..
Ada pertanyaan,
`afwan ustadz barokallahu fik’ –wa fika baarok-
`melihat perkembangan dan peta dakwah salafiyah di tanah air, kami mohon penjelasan da’i-
da’i, siapa saja yang mewakili ihya at turats di Indonesia’
banyak..
Yang pertama kali adalah Yusuf Utsman Baisa.. dai resmi ihya at turats.
Yusuf utsman, baisa.. orang ini telah lama tentunya menjadi dai ihya at turats dan sering
berhubungan ya., dengan mereka..
Orang ini memiliki syubhat yang banyak sekali.. sampai-sampai.. ketika.. saya.. sebelum saya
menjelaskan tentang Yusuf baisa ini di hadapan saudara kita ustadz yang magister tadi tanpa
saya sebut namanya, karena saya masih berharap beliau itu menjadi baik..
Ana baru omong,
“itu coba lihat seperti Yusuf Baisa” belum selesai saya ngomong,
`Afwan ustadz, Kalau Yusuf baisa kami mengatakan dia bukan salafi’
masyaALLAH, belum selesai saya ngomong.. na’am
“bagus, kalau memang bukan salafi, kenapa antum masih bergabung dengannya, sehingga
umat mengira bahwa dia adalah salafi?”
`Ya ini kan dalam rangka munashohah, kita tidak putus asa di dalam memberikan nasehat
ustadz’
ana katakan, “Tidak!!”
kita tidak boleh putus asa terhadap hidayah.. kalau nasehat, ada bimbingan caranya di dalam
Islam..
sekali lagi hati-hati syubhat, antum harus bisa membedakan,
dia mengatakan, `kita tidak boleh berputus asa dalam memberikan nasehat’
maka saya jawab, “tidak!”
“kita tidak boleh berputus asa dari kemungkinan turunnya hidayah untuk seorang hamba..”
maka saya katakan “Bahkan untuk para kuffar”..
george bush itu, antum berharap gak dia masuk islam, menjadi mukmin yang benar,
bermanhaj ahlussunnah masuk surga bersama kita insyaALLAH..
tentu kita berharap, semua penduduk bumi ini menjadi muslim
Kita berharap kepada ALLAH..
tetapi yang namanya nasehat, itu ada bimbingannya.
siapa pembimbing terbaik dalam hal ini?
Rasulullah Shalallahu `Alaihi wasalam, kemudian para sahabat, kemudian ulama dari
kalangan salaf mereka orang-orang terbaik dalam membimbingkan munashohah, atau upaya
nasehat.. na’am..
Kalau nasehat itu, bisa antum sampaikan bisa dengan, datang ke rumahnya.,
afwan ustadz, ana melihat pada antum ada beberapa kesalahan..,
1, ini adalah salah yaa ustadz ana minta antum untuk rujuk,
kesalahan kedua, ketiga, na’am..
kalau dia masih belum terima antum pulang Kirimkan kepada dia buku, kitab, para ulama..
nih.. ya ustadz, baca..
kalau terus, dalam kondisi orang ini terus menebarkan syubhat, dan orang mengetahui
kedekatan antum, bolak-baliknya antum ke rumah dia, atau ke pondok dia,
Orang akan mengira bahwa antum adalah satu manhaj dengannya.. maka di sini, efek
negatifnya lebih besar dari maslahah yang diharapkan.. na’am
Barokallahu fikum
Yusuf utsman abisa dalam salah satu jawabannya yang terekam, dan itu tersimpan
dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa arab kemudian kita sampaikan ke beberapa ulama
di yaman
yang akhirnya Syaikh Muqbil dan beberapa ulama pada waktu itu mengatakan ‘orang ini
sururi, hizbi yang wajib ditahdzir’
Apa ucapan yusuf baisa ?
dia ditanya ‘ya ustadz apa hakekat perbedaan perselisihan antara abdurrahman abdul khaliq’,
atau ‘apa hakekat permasalahan tentang abdurrahman abdul khaliq ?’ kata si penanya
maka orang ini menjawab “sebenarnya” -hati-hati ya, lafaz demi lafaz diikuti-
“sebenarnya khilaf antara syaikh abdurrahman abdul khaliq dengan syaikh Robi’ itu adalah
khilaf yang ilmiy,-na’am- yang ilmiyah sebenarnya”
Barokallahu fikum
ada yang bisa menjawab..?
(ada yang menjawab namun suara tidak masuk mikrofon)…
diangkat.. kata-kata ilmiah.. 1..
kedua..?
-ini latihan syubhat ini..-
iya faddhol..
syubhatnya..?
‘tidak ada khilaf’?
-dia menyatakan, sebenarnya khilaf yang terjadi antara syaikh abdurrahman abdul khaliq
dengan Asy Syaikh Robi’ itu adalah khilaf yang ilmiah- begitu pernyataannya
ya, faddhol.
(ada yang memberi jawaban)..
-khilaf yang terjadi antara?…. syaikh abdurrahman abdul khaliq… diangkat suaranya…
sudah makan siang kan.. barokallahu fikum… malu dia. grogi dia… na’am
na’am..
cukup sudah,,ana jawab sekarang..
biar cepet..!
barokallahu fikum
di sini dia menyatakan: ‘khilaf yang terjadi antara syaikh abdurrahman dengan Syaikh Robi’
itu adalah khilaf yang ilmiy’
yang difahami oleh pendengar bahwa khilaf yang terjadi selama ini adalah HANYA antara
abdurrahman abdul kholiq dengan Syaikh Robi’
apa sebenarnya hakikatnya ?
Pertama, itu bukan khilaf! Yang terjadi adalah tahdzir dari Ulama
Yang kedua, bukan hanya Syaikh Robi’ , tetapi masyaayikh, ulama
tetapi di sini yang mau dikesankan
bahwa ini selalu dari Syaikh Robi’ , selalu dari Syaikh Robi’..
…Tahdzir dari Syaikh bin Baz, Syaikh Sholeh Fauzan , Syaikh Abdul Muhsin, Syaikh
Muqbil.
Na’am. Barokallahu fikum. Dan yang lainnya,, Syaikh ‘Ubaid Al Jaabiri, Syaikh Muhammad
bin Haadi, Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi , dan yang lainnya
Na’am barokallahufikum
di sini syubhat yang membahayakan
pertama
kita katakan itu bukan khilaf
tetapi tahdzir dari ulama
sepakat apa ?
…
sepakat kafir, na’am.
lah wong saudi saja yang menerapkan hukum islam, masjid-masjidnya, masyayikhnya,
ulamanya, dan yang lainnya, tidak cukup waktu menjelaskannya, masih diperselisihkan
muslim ataukah negara kafir
apalagi yang lainnya indonesia malaysia pakistan yaman
Sudah sepakat, katanya, dua syaikh ini bahwa itu adalah bukan muslim
itu makna implisitnya
Syaikh Robi’ dalam berbagai karya dan ceramahnya menegaskan bahwa negara saudi adalah
daulatun islaamiyyah
Berarti abdurrahman abdul khaliq apa ?? berbeda penilaiannya, yaitu negara saudi kafir.
Sama seperti penilaian usamah bin ladin dan yang lainnya
na’am
terus siapa yang menyatakan bahwa Syaikh Robi’ sepakat selain saudi adalah kafir ?!
Laa! Syaikh Robi’ menyatakan Indonesia adalah negara muslim. Pakistan negara muslim.
Yaman Negara muslim.
Na’am
Jadi dari sini. dari penjelasan da’i resmi ihya at turots ini
yang bernama yusuf baisa
dengan tegas bahwa memang abdurrahman abdul khaliq adalah seorang berpaham khawarij.
na’am
kemudian yang kedua , dai di antaranya abu qotadah. hati-hati dari orang ini, ya. barokallahu
fikum
murid-murid terbalik Syaikh Muqbil! na’am
murid terbalik. bukan murid terbaik. na’am
lam l nya jatuh hilang
pertanyaan berikutnya
… dan masih banyak yang lainnya.
…
…masya ALLAH pertanyaannya tajem-tajem ini na’am….
masya ALLAH
..
ada pertanyaan
‘bagaimana ustadz sikap kita terhadap radio roja?’
radio roja dikelola oleh orang-orang turotsiyin, ya orang-orang yang membela ihya at turots
na’am
bagaimana hukum mendengarkannya?
.. Alhamdulillah..! antum mendengarkan itu pengen ilmu kan!? iya?!
yang mendengarkan ini kan karena pengen ilmu kan?! bukankah demikian!?
na’am
kalau demikian jawabannya Alhamdulillah ilmu yang antum inginkan baik itu dalam bidang
aqidah, tafsir, hadits, fiqih, ya
sudah tersampaikan oleh para ustadz kita
sudah ada di dalam cd-cd
mau bicara tentang apa antum, apa yang antum inginkan?
tentang urusan rumah tangga
tentang haji
tentang zakat
tentang puasa
tentang manhaj
tentang sejarah
tentang tafsir
hadits
akhlaq
ada semuanya
tinggal antum lihat nama-nama,, judul-judul dari rekaman itu tadi, jika antum benar-benar
ingin menyusun jadwal untuknya, antum gak sempat mendengarkan radio roja. ya
masalahnya butuh kejujuran, khan, dari kita..
jangan kita menimbulkan polemik
jangan.
seorang muslim yang baik
yang menyelamatkan dirinya dan umatnya, binaannya dari fitnah
itu tidak akan membuka masalah yang akan menimbulkan polemik
na’am
barokallahu fikum. belum lagi media yang lainnya.
dalam bentuk buku terjemah, majalah dan buletin,
banyak yang belum kita baca
coba antum baca buletin yang diterbitkan oleh ahlussunnah,, hafalkan dalil-dalilnya,,coba
nggak sempet antum memutar radio itu. na’am
lho kalau ada yang berdalil bahwa Syaikh Abdullah al Mar’i membolehkannya,
laa! Syaikh Abdullah al Mar’i tidak membolehkannya… na’am, tidak
saya katakan permasalahan ini tidak boleh berlarut-larut
hendaknya dia segera bertaubat dan meninggalkan permasalahan ini
jangan dijadikan sebagai polemik dan problem di tengah ahlussunnah
jangan.
ayo, sampaikan ilmu dengan baik,, di tengah ikhwan, na’am. barokallahu fikum
jazakumullahu khoiron