Anda di halaman 1dari 11

Makalah Hadis

Tentang Hadits Mqudu'

Dosen pengampu: : MUHAMMAD ALI ASRI FAEN, M.Ag

Kelompok 10

Ilya wihdati (220602041)

Wina Fitriana (220602044)

Aliawati (220602039)

Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

Tahun 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah karena dengan limpahan rahmat dan karunianya
kepada kita berupa nikmat keselamatan dan kesehatan, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
penyusunan makalah Hadits dengan judul Hadits Maudu’.

Dan taklupa sholawat serta salam kepada nabi Muhammad saw.yang telah membimbing
umatnya dari zaman kegelapan menuju jalan yang terang- benderang yang di ridhoi oleh Allah
swt,dan juga kepada keluarga,sahabat,dan para tabi’in ,hingga masa sekarang.Tema yang di susun ini
merupakan pengertian dari Hadist Maudu’,Awal terjadinya pemalsuan hadist,Faktor penyebab
pemalsuan hadist , dan sebagainya.Dan ini merupakan awal dalam mempelajari ilmu hadist .

Akhirnya,kami menghaturkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing yang terkait dalam
penyelesaian makalah ini.Dan kami mohon maaf apabila pembuatan makalah ini terdapat
kekeliruan, baik dalam struktur penulisan atau daya serap penulis dalam memahami dan
menganalisa sumber dan referensi yang menyebabkan kesalah pahaman dari sumber yang di
bacanya.

Mataram ,2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………..

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………….

1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………………………..

BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hadist Maudhu’ …………………………………………………………………………..

2.2 Awal Mula Terjadinya Pemalsuan Hadist ……………………………………………………….

2.3 Faktor Penyebab Pemalsuan Hadist ………………………………………………………………

2.4 Ciri-ciri Hadist Maudhu’ ………………………………………………………………………………..

2.5 Upaya Melawan Hadist Maudhu’ ………………………………………………………………….

BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………….
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan sejarah, pemalsuan hadist bukan hanya di lakukan oleh orang orang islam, akan
tetapi juga di lakukan oleh non-muslim. kegiatan pemalsuan hadist mulai di lakukan pada abad ke 1
hijriyah yaitu pada masa tabi’in, masa ini dinamakan dengan zaman penyebaran riwayat ke kota-
kota.

Pada zaman ini benih perpecahan mulai berkembang dan meluas,orang orang islam terpecah
menjadi 3 golongan yaitu: golongan syi’ah ( pengikut Ali ), golongan pendukung Muawiyah, dan
golongan khawarij. Masing – masing dari golongan ini berusaha untuk menarik simpati
rakyat,dengan saling menjatuhkan satu dengan lainnya, sehingga muncullah pemalsuan pemalsuan
hadist terhadap hadist Rasulullah SAW. pada zaman ini hadist palsu mulai bermunculan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu hadist maudhu’? Ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw,yang
dibuat secara rekaan atau dusta semata.

b. Mengapa bisa terjadi hadist maudhu’? Menurut Hammat Bin Zayyad, terjadi karena beberapa
faktor diantaranya;faktor politik,kebencian,serta fanatisme yang keliru.

c. Apa akibat yang ditimbulkan dengan adanya hadist maudu’? perpecahan dikalangan umat islam
serta melemahkan jiwa dan semangat keislaman.

1.3 Tujuan

1.untuk mengetahui sejarah dan perkembangan hadist maudhu’

2.untuk memahami hadist maudhu’ dari zaman Rasulullah hingga sekarang

3.untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh Hadis maudhu’


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian hadist maudhu’

Secara bahasa, maudhu’ berarti menggugurkan,meninggalkan,dan memalsukan.Dan secara


istilah,Hadis maudhu’ adalah sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah Saw dengan cara
mengada ada dan dusta.Hadist ini tidaak prnah beliau sabdakan,kerjakan maupun
taqrirkan.menurut Rabiatul Aslamiah,masuknya agama islam secara bersamaan menjadi faktor
utama munculnya hadist maudhu’.Agar lebih memahaminya ada beberapa contoh hadist
maudhu’ yang dikutip dari buku silsilah hadist dhaif dan maudhu’ oleh Muhammad Nasiruddin:

1.Hadist tentang ikhtilaf ummat

‫اخ ِتاَل فُ أمَّتي َرحْ َم ٌة‬


ْ

Ikhtilafu ummati rahmah.

Artinya: “Perselisihan (ikhtilaf )di antara umatku adalah rahmat.”

Imam As-Subki mengatakan, “Hadist tersebut tidak di kenal di kalangan pakar hadist dan tidak
di temukan sanad yang sahih, dhaif ataupun maudu’. Bahkan Ibnu Hazm mengatakan dalam
kitab al-Ahkam fi Ushulil Ahkam V/64 Menyatakan,”ini bukan hadist”.

2. Hadist tentang mencari rezeki

ِ َ‫ ِإنَّ هللاَ ُيحِبُّ َأنْ َي َرى َع ْب َدهُ َت ِعبًا فِي َطل‬:‫ب رَّ ضِ َي هَّللا ُ َع ْن ُه َمرْ فُ ْوعًا‬
 ‫ب ْال َحاَل ِل‬ ٍ ِ‫ْن َأ ِبي َطال‬
ِ ‫ي َعنْ َعلِيِّ ب‬
َ ‫ر ُِو‬

Diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

Artinya:” Sesungguhnya allah suka melihat hambanya yang lelah dalam mencari rizki yang
halal”.

Riwayat hadist tersebut diketahiu sebagai hadist maudhu’. Al-Hafizh al-Iraqi mengungkapkan
bahwa dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Sahl Al-Aththar.Ad-Daruquthni menyatakan
bahwa al-Aththar adalah pemalsu hadist.

2.2 Awal Mula Terjadinya Pemalsuan Hadist

Dalam kitab, Tarikh at-Tasyri’ al-Islamy,Syekh Manna al-Qathhan, menjelaskan, sebagian dari
beberapa sekte tersebut mewakilkan Al-qur’an dengan tartil yang tidak sesuai dengan
hakikatnya, dan menggiring dalil-dalil sunnah ke dalam makna yang tidak seharusnya, bahkan
jika keinginan mereka untuk menampilkan sangat kuat maka mereka menisbahkan kepada
Rasulullah Saw. sebuah perkataan yang belum pernah nabi sabdakan untuk mendukung
gagasan mereka, terlebih lagi mengenal keutaman para imam mereka.

Menurut Syekh Manna, para ulama telah menyebutkan bahwa indikasi pertama mengenai hal
ini berasal dari kaum Syiah. Adapun perbedaan yang terjadi semata hanya merupakan perkara
ijtihad dalam agama, yang mana di setiap mereka mengingkari kebenaran dan mengajak
kepadanya,hanya saja pemalsuan itu muncul dari perselisihan politik yang terjadi pada masa
tabi’in .
2.3 Faktor penyebab pemalsuan hadist

Menurut Syekh Manna,ada beberapa faktor penting yang menyebabkan munculnya pemalsuan
hadist. pertama karena perselisihan politik.Hal ini merupakan penyebab dasar terjadinya
pendustaan terhadap Rasulullah Saw.Imam Malik pernah ditanya mengenai Rafidhah,beliau
menjawab.”jangan berbicara dengan mereka,dan jangan meriwayatkan dari mereka ,mereka
adalah pendusta.”

kedua,faktor penting munculnya pemalsuan hadist adalah atheism,fanatisme terhadap


ras,pemimpin atau negeri. Menganggap remeh perkara mengenai keutamaan keutamaan
amal,motivasi serta ancaman.

2.4 Ciri-Ciri Hadist Maudhu’

1. Matan (teks) hadist tak sesuai dengan kefasihan bahasa,kebaikan,kelayakan,dan kesopanan


bahasa Nabi Saw.

2. Bertentangan dengan Al-qur’an,akal,dan kenyataan.

3.Rawinya dikenal sebagai pendusta

4.pengakuan sendiri dari pembuat hadist palsu tersebut

5.ada petunjuk bahwa diantaranya perawiannya ada yang berdusta

6.Rawi menyangka dirinya pernah memberi riwayat kepada orang yang membuat hadist palsu
tersebut

2.5 Upaya melawan hadist maudhu’

Pemalsuan hadist dalam sejarah perkembang islam merupakan kenyataan yang tak dapat
direlakan. Hal ini memiliki implikasi yang sangat besar bagi pemahaman umat islam. Oleh
karena itu,upaya mengatasi pemalsuan hadist dipandang merupakan suatu
keniscayaan,disamping pemeliharaan terhadap otentisitasnya.Dalam rangka memberikan solusi
terhadap persoalan pemalsuan hadist yang muncul,ulama telah menawarkan kosep konseo
dasar yang bersifat metodologis yang memungkinkan secara akurat mampu mendeteksi
kepalsuan hadist tersebut.Artinya,proses yang ditempuh dalam menerima hadist adalah berupa
pengujian dan penelitian hadist upaya untuk mengatasi pemalsuan hadist,sebagai berikut:

1. Meneliti sanad hadist

penelitian sanad hadist merupakan salah satu upaya melakukan selektif terhadap penerima
hadist.Yang berkaitan dengan upaya mengatasi pemalsuan hadist,penelitian sanad mempunyai
arti penting dalam mendeteksi pemalsuan hadist oleh karena itu penelitian sanad lebih utama
dilakukan dibandingkan dengan penelitian matan.

Ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam penelitian sanad hadist,yaitu tentang
kebahasaan periwayatan seseorang yang termasuk mata rantai kelangsungan hadis ketangan
seorang perawi,sebagai seorang peneliti atau keritikus hadist.
2. Mengukuhkan hadis hadis

pengukuhan hadis dilakukan dengan meneliti dan mencocokkan kembali kepada para
sahabat,dan ulama ahli hadist.

3. Meneliti rawi hadist dalam menetapkan kejujurannya

disamping penelitian sanad hadis penelitian terhadap perawi hadist di pandang juga
sebagai salah satu upaya selektif dalam mencari kesehatan hadist dan membedakan dengan
hadist palsu.Ibnu Daqiq al-‘id memandang,bahwa keberadaan perawi sangat menentukan
kepalsuan sebuah hadist karena dalam hal ini perawi sebagai peneliti terhadap sanad dan
matan hadist.

4.Menetapkan kaidah kaidah umum untuk mengklasifikasikan hadist

pengklasifikasikan hadist merupakan tindakan yang teliti dan cermat dalam melihat sebuah
hadis.Ketelitian dalam menentukan kategori hadis mempunyai implikasi dalam fungsinya
sebagai hujjah dalam menetapkan hukum atau keyakinan keagamaan.

dengan menggunakan berbagai kaidah dalam ilmu hadist,para pakar hadist telah berhasil
menghimpun berbagai hadist palsu dalam kitab kitab tersendiri.kitab kitab yang dimaksud
adalah:al-Abatil,karya al-Hafiz Husain ibn Ibrahim al-jauzaqan.

,
BAB 3

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Jauhnya rentang waktu antara wafatnya Nabi dengan penulisan kitabkitab hadist menimbulkan
berbagai hal yang dapat mencemarkan kemurnian hadist Nabi.Pada sisi lain adanya sekelompok
orang yang ingin mencapai tujuan tertentu dengan membuat pernyataan pernyataan yang
disandarkan kepada Nabi dengan asumsi pernyataan yang dibuatnya sebagai kekuatan dan
sebagai ajaran agama.

Para ulama telah membuat kaidah kaidah yang menjadi dasar dalam menetapkan hadis
shahih,asan dan dhaip.Untuk mengetahui kedhaipan suatu hadist dapat dideteksi sebagai sanad
dan natannya.

Muncunya berbagai macam ilmu hadist dan telah dibukukanyan hadist menyebabkan ruang
gerak para pemalsu hadist semakin sempit dan akhirnya ketahuan apa yang diperbuatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. (2018). SEJARAH HADITS MAWDU’DALAM MUSTALAHUL HADITS. Jurnal


Keislaman, 1(1), 133-141.

adalah wahyr Allah'baik, Islam. "B. Pengertian Hadits MAUDHU'."

Wahid, Abd. "Strategi Ulama Mengantisipasi Penyebaran Hadist Maudhu'di Kecamatan


Peureulak." Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 20.2 (2018): 119-136.

Najib, Mohamad. "Pergolakan Politik Umat Islam dalam Kemunculan Hadis Maudhu." Bandung,
Pustaka Setia (2001).

Anda mungkin juga menyukai