(Mustholah Hadits)
Disusun oleh :
Fitriani
Ayu Lestari
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji dan rasa syukur yang teramat sangat kepada Allah Yang Maha Pengasih
atas segala kemurahannya.Di tanganNya kekuasaan yang aka da bisa menandingiNya.
Shalawat dan salam insyaAllah kita selalu limpahkan kepada Baginda Nabi kita yang
menjadi hamba kekasih Allah, beserta keluarga tercintanya, para sahabatnya dan segenap
yang mengikuti beliau dengan kesetiaan sampai akhir zaman.
Kalinya rasa syukur yang teramat sangat kepada Allah, dimana dengan kasih
sayangNya, kehendak dan kekuasaanNyalah makalah yang membahas tentang
“viruscorona(Covid-19)” ini akhirnya terwujud.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama untuk saya pribadi dan para pembaca
Amin…
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………. 1
Daftar Isi………………………………………………………………………………… 2
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………... 3
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………. 3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...4
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………...5
A. Hadits Mardud Maksud dan Penyebab Cacatnya Rawi…………………………..5
B. Definisi dan Derajat Hadits Maudhu’……………………………………………. 5
C. Hukum Meriwayatkan Hadits Maudhu’…………………………………………. 6
D. Cara Mengetahui Hadits Maudhu’………………………………………………. 7
E. Motivasi Pembuat Hadits Maudhu’ dan Golongan-golongan Pembuatnya………7
F. Kesalahan Ahli Tafsir Yang Menyebut Hadits-Hadits Palsu……………………. 8
G. Kitab-kitab Populer Yang Memuat Hadits Palsu…………………………………8
H. Definisi dan Contoh Hadits Matruk………………………………………………9
I. Penyebab Rawi dituduh Berd……………………………………………………..9
J. Definisi dan Contoh Hadits Munkar……………………………………………... 9
K. Kedudukan Hadits Munkar dan Hadits Matruk………………………………….10
L. Perbedaan Hadits Munkar dan Syadz……………………………………………10
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang akan kami bahas
di dalam makalah ini, diantaranya:
1.1 Apa maksud dan penyebab cacat rawi dari hadits mardud.
1.2 Apa definisi dan derajat hadits maudhu’
1.3 Apa hukum meriwayatkan hadits maudhu’
1.4 Bagaimana cara mengetahui hadits maudhu’
1.5 Apa motivasi pembuat hadits maudhu’ dan golongan-golongan pembuatnya
1.6 Apa kesalahan ahli tafsir yang menyebut hadits-hadits palsu
1.7 Apa kitab-kitab populer yang memuat hadits palsu
1.8 Apa definisi dan contoh hadits matruk
1.9 Apa penyebab rawi dituduh berdusta
1.10 Bagaimana tingkatan hadits matruk
1.11 Apa definisi dan contoh hadits munkar
1.12 Bagaimana tingkatan hadits munkar
1.13 Apa perbedaan hadits munkar dan syadz
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Adapun pengertian hadits maudhu’ (hadits palsu) secara istilah ialah:
ما نسب الى رسول هللا صلى هللا عليه و السالم إختالفا و كذبا م ّما لم يقله أويقره
“Apabila sebab keadaan cacatnya rowi dia berdusta terhadap Rasulullah, maka
Rasulullah”
Hadist Maudhu’ yang berarti yang dilarang, yaitu hadits dalam sanadnya
terdapat perawi yang berdusta atau dituduh dusta. Jadi hadits itu adalah hasil kara
ngannya sendiri bahkan tidak pantas disebut hadits.
6
Para ulama Ahlu Sunnah wal Jamaah, sepakat mengharamkan dalam
perkara- yang berkaitan dengan hukum dan perkara-perkara yang berkaitan
dengan targhib dan tarhib. Semuanya termasuk dalam salah satu dari dosa-dosa
besar. Para ulama telah berijmak bahwa diharamkan atas nama seseorang, apalagi
ada atas seorang yang diturunkan wahyu.
Pendapat pendapat di kalangan ahlu Sunnah wal Jamaah berkenaan dengan
kedudukan orang yang membuat hadits tersebut, apakah dia menjadi kafir dengan
perbuatannya itu dan adakah periwayatannya diterima kembali sekiranya dia
bertaubat. Jumhur Ahlu Sunnah berpendapat bahwa orang yang membuat hadits-
hadits maudhu 'tidak menjadi kafir dengan pembohongannya itu, kecuali ia
menganggap perbuatannya itu halal.
7
termotivasi untuk beribadah. Memang niatnya bagus, tetapi caranya tidak
benar.
Kedua, untuk merusak Islam dari dalam. Sebagian musuh Islam terpecah
belah dan salah memahami agamanya. Diantara orang yang pernah
melakukan ini adalah Muhammad bin Sa’id As-Syami.
Ketiga, untuk mendekati penguasa. Sebagian pemalsu hadits membuat
hadits palsu yang berkaitan dengan penguasa. Tujuannya untuk memuji
dan mendekati penguasa. Misalnya, kisah Ghiyats bin Ibrahim An-Nakha’I
yang memalsukan hadits supaya bisa dekat dengan Amirul mu’minin
almahdi
Keempat, untuk mencari rejeki. Biasanya hal ini dilakoni oleh orang-orang
yang berprofesi sebagai pencerita atau pendongeng. Melalui cerita-cerita
itu dia mendapatkan uang dari pendengarnya. Untuk menarik pendengar,
sebagian mereka memalsukan hadits. Diantar yang melakukan ini adalah
Abu Sa’id Al-Mada’ini.
Kelima, untuk mencari popularitas. Supaya orang yang meriwayatkan
hadits ini semakin popular dan dikenal banyak orang, mereka membuat
hadits yang tidak pernah diriwayatkan oleh orang lain. Melalui hadits
palsu itu mereka semakin dikenal karena tidak ada yang meriwayatkan
selain dia. Diantara yang memalsukan hadits demi popularitas adalah Ibnu
Abi Dahiyyah.
8
6. Al-Fawaid al-Majmu’ah fi al-Ahdits al-Maudhu’ah, karya al-Qadhi Abu
‘Abdillah Muhammad ibn ‘Ali al-Syaukani (1173-1255)
9
Contoh :
Contohnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari jalan
Hubayyib bin Habib az-Zayyat dari Abu Ishaq dari Al-‘Aizar bin Huraits dari
Ibnu Abbas radiyallahu 'anhuma dari Nabi Sallallahu 'Alahi Wasallam bahwa
beliau bersabda :
َّ َمن أَقا َم الصَّالةَ وآتى ال َّزكاةَ و َح َّج البيتَ وصا َم وقَ َرى ال
َض ْيفَ َد َخ َل الجنَّة
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hadits maudhu’ adalah hadits yang tidak bersumber dari Rasullulah atau dengan
kata lain bukan hadits Rasul, akan tetapi suatu paerkataan atau perbuatan
seseorang atau pihak tertentu dengan suatu alasan kemudian dinisbatkan
kepada Rasul.
Hadist munkar adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang diri periwayat
yang dha’if dari segi hafalannya, tanpa diikuti dengan riwayat dari orang yang
lebih kuat, atau yang setingkat apabila kedha’ifannya ringan, dari segi
akurasinya. Dengan demikian periwayat itu meriwayatkan hadits dalam bentuk
yang berbeda dengan hadits yang diriwayatkan oleh orang-orang yang lebih
kuat, baik perbedaan dalam sanad atau matan.
Hadits matruk adalah salah satu jenis hadits yang tingkat dan levelnya ada
dalam golongan hadits dhaif.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/alquranmulia.wordpress.com/2013/05/20/hadits-
mardud-disebabkan-cacatnya-perawi/amp/
https://juraganberdesa.blogspot.com/2019/11/pengertian-hadist-maudhu.html
https://inpasonline.com/hukum-meriwayatkan-dan-menyebarkan-hadits-maudhu/
https://islam.nu.or.id/post/read/84991/empat-cara-mengetahui-hadits-palsu
https://anfieldvillage.wordpress.com/tag/kitab-hadis-palsu/
https://www.pelangiblog.com/2020/02/pengertian-dan-contoh-hadits-matruk.html
https://belajarislam.com/2011/01/hadits-munkar/
https://alsofwah.or.id/cetakhadits.php?id=194
http://www.abufurqan.net/mengenal-hadits-matruk-dan-hadits-munkar/
file:///C:/Users/HP/Downloads/KESALAHAN_DAN_PENYIMPANGAN_DALAM_
TAFSIR.pdf
12
13