Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HADIS MAUDU’

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah

Ulumul hadis

Disusun Oleh:

Kelompok 10

Celni Navivin :2122048

Mirnawati :2122050

Novita Fitri :2122049

DOSEN PENGAMPU:

Padriyanti

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UIN SJECH M.DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Ucapkan Kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad, nikmat dan karunia-Nya sehingga kami telah dapat menyelesaikan makalah
ini. Shalawat dan salam tak lupa dikirimkan buat arwah junjungan kita yaitunya Nabi
Muhammad SAW.

Dalam penulisan makalah ini banyak rintangan yang telah kami lewati. Oleh
karena itu terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan hanya kemampuan kami
semata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak terkait.

Sehubungan dengan hal demikian, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu


Padriyanti sebagai dosen pengampu mata kuliah ulumul hadis yang telah memberikan
arahan dalam menyelesaikan makalah ini. Dan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Bukittinggi, 15 November 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I...........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................1

BAB II..........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN..........................................................................................................................2

A. Pengertian Hadis Maudu’.................................................................................................2


B. Sebab Munculnya Hadis Maudu’.....................................................................................2
C. Contoh Hadis maudu’dan sumbernya..............................................................................4

BAB III........................................................................................................................................6

PENUTUP....................................................................................................................................6

A. Kesimpulan...................................................................................................................... 6
B. Saran................................................................................................................................ 6

DAFTAR KEPUSTAKAAN.......................................................................................................7

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai umat islam yang berpegang teguh pada ajaran yang telah
dibawa oleh rasulullah saw yang tentunya berpedoman kepada Al-Quran dan
Al-hadis sebagai pedoman hidup dalam melakukan segala aktivitasnya baik
yang berurusan ibadah maupun maumalah,haruslah mengetahui dan belajar
mendalaminya. Dalam mengamalkan Al-Quran kita akan dibantu tentang
penjelasannya didalam hadis nabi.
Penjelasan nabi Muhammad yang terwujud dalam hadis rasulullah saw
merupakan sumber ajaran islam ke-2 setelah Al-Quran. Ia bukan hanya
sebagai penjelas terhadap isi kandungan Al-Quran yang masih bersifat
universal dan global, tetapi juga merupakan ungkapan-ungkapan, pesan serta
tindakan-tindakan yang lahir dari seorang nabi dan rasul. Hadis sebagai
penjelas diatas yaitu sebagai sumber ajaran islan yang ke-2 setelah Al-Quran
merupakan khazanah dan warisan yang sangat berharga.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian hadis maudu’?
2. Apa sebab muncul hadis maudu’?
3. Apa saja contoh hadis maudu’dan sumbernya?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian hadis maudu’
2. Untuk mengetahui sebab muncul hadis maudu’
3. Untuk mengetahui contoh hadis maudu’dan sumbernya

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian hadis maudu’


Hadis maudu’ merupakan isim maf’ul (objek) dari kata wadha’a Asy-syaia,
yang berarti menurunkannya. Dinamakan seperti itu karena memang
menurunkan derajatnya1. Secara etimologi maudu’ berasal dari kata ‫ َع‬9‫ض‬
َ ‫ َو‬yang
mempunyai beberapa makna diantaranya
1. Merendahkan
2. Menjatuhkan
3. Mengada-ngadakan
4. Menyandarkan atau menempelkan
5. Rendah dalam kedudukannya
6. Jatuh ( tidak bisa diambil dasar hukum).
7. Diada-adakan oleh perawinya
8. Disandarkan pada Muhammad SAW sedang beliau tidak mengatakannya

Sedangkan dalam istilah ilmu hadis: hadis maudu’ adalah hadis yang
diada-adakan dan dipalsukan atas nama rasulullah saw secara sengaja atau
kesalahan sebagai ulama mengkhususkan hadis maudu’ pada dusta yang
disengaja saja. Hadis maudu’ adalah hadis kontroversial yang dibuat
seseorang dengan tidak mempunyai dasar sama sekali. Sedangkan menurut
shubhi shalih adalah khabar yang dibuat oleh pembohong kemudian
dinisbatkan kepada nabi karena disebabkan oleh factor kepentingan. 2. hadis
maudu’ adalah hadis yang paling rendah kedudukannya.

B. Sebab munculnya hadis maudu’


1. Polemik politik
1
Mahmud ath-Thahhan, Tafsir Mushthalah Hadis, (Jeddah: Haramain, 1985), 89
2
Shubhiy sholih, ‘ulum al-hadits Wa Mushthalahulu,, , (Beirut: maktabah dar al ‘iim al malayuniy,
1997), 123.

2
Dari sebab pembunuhan usman ra kemudian fitnah ali ra dan
muawiyah ra terpecahlah kaum muslimim menjadi 3, kubu ali ra, kubu
muawiyah ra, dan yang keluar yang memberontak pada ali ra.
Pada zaman mereka tidak terjadi pemalsuan hadis, setelah itu muncul
orang-orang ta’asub (fanatik) pada golongan tertentu, dan yang pertama
kali mempeliporinya adalah syiah, mereka membuat hadis palsu tentang
keutamaan ali ra, kemudian kubu muawiyah berbuat demikian pula,
memalsukan hadis mengenai abu bakar, umar, usman, dan muawiyah.
2. Zindik (munafik)
Zindik yang ingin merusak manusia dan agamanya. Hammad bin zaid
berkata : “ orang-orang zindik membuat hadis-hadis dusta yang
disandarkan kepada rasulullah sebanyak 14 ribu hadis.”
3. Fanatisme terhadap imam atau negri
Asy syu’ubiyun memalsukan hadis yang berbunyi:” sesungguhnya
allah apabila murka menurunkan wahyu dengan menggunakan bahasa
arab, dan apabila ridha menurunkan wahyu dengan bahasa persi ( al-
fariyah).” Makaseorang arab yang jahil membaliknya, perkataan ini,
yaitu” sesungguhnya allah apabila murka menurunkan wahyu
menggunakan bahasa persi (al- farasiyah), dan apabila ridha menurunkan
wahyu dengan bahasa arab.”
Dan orang yang ta’ashub atau fanatik terhadap abu hanifah,
memalsukan hadis, yang berbunyi:” akan ada dari umatku seorang laki-
laki yang disebut al- nu’man, dia adalah penerang umatku.” Dan orang
yang tidak senang dengan asy syafii membuat hadis yang berbunyi :” akan
ada dari umatku seorang laki-laki yang disebut Muhammad bin idris, dia
lebih bahaya atas umatku dari pada iblis:”
4. Tujuan dunia dan harta
Seperti untuk melariskan dagangannya sehingga membuta hadis-hadis
yang menyebutkan keutamaan barang yang dijualnya.

3
5. Dalam rangka meraih popularitas
Membuat hadis yang gharib (asing) yang tidak dijumpai pada
seorangpun dari syeh-syeh hadis. Mereka membolak-balik sanad hadis
supaya orang yang mendengarnya terperangah.
6. Mengikuti hawa nafsu dan ahli ra’yu yang tidak mempunyai dalil dari
kitab dan sunnah kemudian membuat hadis maudu’ untuk membenarkan
hawa nafsu dan pendapatnya.3
C. Contoh hadis maudu’dan sumbernya

1. ْ : ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


ْ‫اطلُبُوا ْال ِع ْل َم َولَو‬ َ َ‫ ق‬، ُ‫ض َي هللاُ َع ْنه‬
َ ‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬: ‫ال‬ ٍ َ‫ع َْن َأن‬
ٍ ِ‫س ْب ِن َمال‬
ِ ‫ك َر‬
‫ِّين‬
ِ ‫بِالص‬

Artinya : Dari Anas bin Malik r.a bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri China!

Hadist ini dianggap maudhu' sebab perawinya yang bernama Abu


'Atikah Tharif bin Sulaiman dikenal sebagai pemalsu hadist.

2. ‫من صام صبيحة يوم الفطر فكأنما صام الدهر كله‬

Artinya : “Barangsiapa berpuasa di waktu pagi pada hari ‘Idul Fithri,


dia bagaikan puasa sepanjang waktu”

Hadits ini dianggap maudhu' sebab menyalahi aqidah Islam dimana


seharusnya pada hari idul fithri sangat diharamkan untuk berpuasa. Gadits
ini diriwayatkan dari Ibnu al-Bailami yang dikenal telah membuat hadits
maudhu' kurang lebih sebanyak 200 hadits4

3
H. Abdul masjid khon, ulumul hadis,(Jakarta:april 2012) 22-27
4
Rahman, M. S. (2016). Kajian Matan dan Sanad Hadits dalam Metode Historis. Jurnal Ilmiah Al-
Syir'ah, 8(2).

4
BAB III

5
PENUTUP

A. Kesimpulan
maudu’ berasal dari kata ‫ َع‬99‫ض‬
َ ‫ َو‬yang mempunyai beberapa makna
diantaranya, Merendahkan, Menjatuhkan, Mengada-ngadakan, Menyandarkan
atau menempelkan, Rendah dalam kedudukannya, Jatuh ( tidak bisa diambil
dasar hukum), Diada-adakan oleh perawinya, Disandarkan pada Muhammad
SAW sedang beliau tidak mengatakannya.
hadis maudu’ adalah hadis yang diada-adakan dan dipalsukan atas
nama rasulullah saw secara sengaja atau kesalahan sebagai ulama
mengkhususkan hadis maudu’ pada dusta yang disengaja saja
B. Saran
Dengan berakhirnya makalah yang kami tuliskn ini, kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. Maka dari itu kami harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnan makalah ini dan juga untuk kedepannya.
Sungguh besar harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca dan khusunya bagi kami sebagai pemakalalah.

6
DAFTAR PUSTAKA

H. Abdul masjid khon 2012, ulumul hadis,(Jakarta:april) 22-27


Rahman, M. S. (2016). Kajian Matan dan Sanad Hadits dalam Metode Historis.
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah, 8(2).
Mahmud ath-Thahhan, , 1985 Tafsir Mushthalah Hadis, (Jeddah: Haramain), 89
Shubhiy sholih, , 1997 ‘ulum al-hadits Wa Mushthalahulu,, , (Beirut: maktabah dar
al ‘iim al malayuniy), 123.

Anda mungkin juga menyukai