Anda di halaman 1dari 12

Modul ke:

MEKANIKA BAHAN
15 Lingkaran Mohr

Novika Candra Fertilia, S.T., M.T.


Fakultas
Teknik
Perencanaan &
Desain
Program Studi
Teknik Sipil
www.mercubuana.ac.id
Lingkaran Mohr
TEGANGAN PADA TITIK
Tegangan dinyatakan sebagai gaya per luas area. Tegangan yang bekerja pada bidang
permukaan benda padat dapat diselesaikan ke dalam 3 komponen : satu tegak lurus
terhadap bidang disebut sebagai tegangan normal, , dua lainnya bekerja pada
permukaanbidang yang saling tegak lurus disebut sebagai tegangan geser, .
Lingkaran Mohr
Untuk memahami kondisi-kondisi tegangan pada setiap bidang yang jumlahnya tak
terhingga, maka tegangan yang dilalui oleh beban titik dapat dihitung besarannya. Secara umum
ketiga bidang tersebut memiliki tegangan geser bernilai nol yang disebut principal planes dan
ketiganya saling tegak lurus satu sama lain. Nilai tegangan-tegangan normal pada bidang ini disebut
principal stresses (tegangan utama) , tegangan utama major, tegangan utama intermediate,
dan tegangan utama minor.
Kondisi tegangan pada titik dapat dinyatakan sebagai besaran dan arah dari 3 tegangan
utama ( , , ). Apabila beban bekerja tegak lurus terhadap bidang- (analisa 2 dimensi),
kondisi tegangan pada setiap bidang yang dilaluinya dapat ditentukan secara matematis dengan
kesetimbangan gaya-gaya seperti pada gambar sebagai berikut.
Lingkaran Mohr
Dengan menganggap elemen tanah menerima tegangan normal dan , serta
tegangan geser dan dan putaransudut elemen tersebut sebesar , seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, maka besarnya tegangan normal dan geser yang bekerja
pada bidang tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dengan aplikasi statika
sederhana, kita melihat hubungan antara , , dan , , mengalami
transformasi persamaan tegangan dalam arah 2 dimensi sebagai berikut:
Lingkaran Mohr

A B

Ttitik A-B merupakan titik potong antara lingkaran dengan sumbu σ. Titik A pada lingkaran
tersebut menunjukkan nilai tegangan minimum dan titik B menunjukkan nilai tegangan
maksimum. Sehingga nilai Өp yang terkait dengan titik A dan B diperoleh jika τx’y’ = 0, maka
diperoleh :

Tan 2Өp =

Persamaan tsb menunjukkan kedua nilai 2Өp yang berbeda 180◦, dan begitu juga untuk
Өp yang berbeda 90◦, nilai-nilai ini digunakan untuk menentukan orientasi yang
bersesuaian dengan elemen.
Lingkaran Mohr

A B

Kemudian kita perhatikan titik D dan E yang terletak di ats dan di bawah lingkaran, yang
merupakan nilai tegangan geser τx’y’ terbesar. Karena absis titik D dan E adalah tegangan
rata-rata (σave), maka nilai Өs (pada kondisi tegangan geser maksimum) yang merupakan

parameter Ө yang terkait titik tersebut diperoleh dengan membuat σx’ = pada
persamaan a bernilai nol (0), sehingga diperoleh:

σx’ = + cos 2Ө + τxy sin 2Ө ---------- pers. A

cos 2Ө + τxy sin 2Ө = 0
Sehingga:

Tan 2Өs =
Lingkaran Mohr

A B

Dari gambar di atas, diperoleh bahwa teg. Geser max. Adalah sama besarnya dengan jari-jari
lingkaran R, dan teg. Normal yang terjadi pada kondisi teg. Geser maksimum tersebut adalah:


σ’ = σave =
Lingkaran Mohr
CONTOH SOAL: 20 MPa
30 MPa Tentukan :
- Tegangan utama
- Tegangan geser max
40 MPa
Lingkaran Mohr
CONTOH SOAL: 20 MPa Sumbu Y
30 MPa
Tentukan :
- Lingkaran mohr
40 MPa Sumbu X - Tegangan utama
- Tegangan geser max
Lingkaran Mohr
σave = σx + σy
τ
2
30 σave = 40 + (-20)
2
σave = 10 MPa

σ Jari-jari
0 10 40 lingkaran = 40
-20
– 10 =30 MPa
Lingkaran Mohr
σave = σx + σy
τ
τmax 2
30 σave = 40 + (-20)
X
2
r σave = 10 MPa

B C F A σ = √ ² + ²
σmin 0 10 40
σmax = √30² + 30²
-20
= 42,4264 MPa

Tegangan Utama:
σmax = 0A = 0C + CA = 10 + 42,4364 = 52,426 MPa
σmin= 0B = 0C - BC = 10 - 42,4364 = -32,426 MPa

τmax= r = 42,4264 MPa


Terima Kasih
Novika Candra F., S.T., M.T.

Anda mungkin juga menyukai