Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“OTOT RANGKA”

Rabu, 18 Maret 2020

1. Ghoniyah Azmi (4401417062)


2. Lilih Ardhista Junaidi (4401417066)
3. Ajeng Swastikasari (4401417075)
4. Aidah Wuryaningtyas (4401417089)
5. Geha Lutfinna (4401417097)
6. Ahmad Faiz (4401417101)

ROMBEL 3 PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
OTOT RANGKA

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengenal nama dan bentuk otot
2. Mengetahui letak otot
3. Memahami fungsi otot dalam menghasilkan gerak
B. LANDASAN TEORI
Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot,
yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam
susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar
mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah
jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi
otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam
suatu hewan yang aktif (Campbell, 2000).
Sistem otot merupakan suatu sistem yang berperan penting bagi suatu
makhluk hidup, karena otot inilah yang memberikan bentuk yang bagus bagi
tubuh manusia. Selain itu otot merupakan alat gerak aktif yang berhubungan
dengan sistem saraf pusat. Manusia memiliki suatu bentuk yang utuh ini di
sebabkan oleh suatu organ yang sangat berpengaruh terhadap manusia itu sendiri.
pada dasarnya manusia terbentuk karena adanya rangka tempat melekatnya otot-
otot tubuh dan otot tersebut memberikan pergerakan kepada rangka sehingga
manusia bisa berjalan ataupun beraktivitas lainnya. Sistem otot merupakan suatu
sistem yang sangat beperan penting bagi suatu mahluk hidup. Kenapa dikatakan
suatu sistem yang berperan penting karena otot inilah yang memberikan bentuk
yang bagus bagi manusia. Selain itu otot merupakan alat gerak aktif yang
berhubungan dengan sistem saraf pusat. (Taiyeb, 2016).
Sistem otot pada tubuh berperan menjaga kestabilan posisi tubuh,
menghasilkan gerakan dan menghasilkan panas tubuh. Hampir 700 otot
membangun sistem otot, misalnya otot bisep brakii yang tersusun atas jaringan
otot rangka dan jaringan ikat. Beberapa otot rangka memiliki fungsi utama untuk
menstabilkan posisi tulang-tulang sehingga otot rangka yang lain dapat
melakukan sebuah gerakan yang lebih efektif (Faisal, 2012).
Jaringan otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata
sampai vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir
setengah dari keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot
seperti jaringan yang lain memiliki sifat pekah terhadap rangsangan (sifat
iritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas), mampu
melaksanakan metabolism dan mampu membelah diri. Sifat jaringan otot yang
khas adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi.
Sifat kontraktilitas disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin
dan myosin (Yunadi, 2003).
Menurut Adnan (2009), secara umum kita mengenal tiga macam otot
yaitu:
1. Otot skelet atau otot rangka/otot sadar/otot bergaris melintang, bersifat
voluntary, jadi kontraksinya dapat di atur oleh kemauan kita.
2. Otot polos atau otot tidak sadar/ otot tidak bergaris melintang kontraksinya
tidak dapat di atur oleh kemauan kita.
3. Otot jantung, merupakan otot bergaris melintang tetapi tidak di bawah
kemauan kita.
Gerakan hanya dapat terjadi bila ada suatu kontraksi dari otot-otot yang
bersang-kutan. Selain itu, untuk melakukan suatu gera-kan dibutuhkan mobilitas
dari sendi dan fleksi-bilitas yang baik pada jaringan lunak (otot, jaringan pengikat,
dan kulit). Mobilitas yang dimaksud adalah kemampuan dari sendi untuk
melakukan mobilisasi/gerakan tanpa adanya hambatan gerak dan bebas dari rasa
nyeri. Fleksibilitas adalah kemampuan suatu jaringan atau otot untuk mengulur
dan kembali ke ben-tuk semula. Fleksibilitas otot dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya struktur sendi, usia, jenis kelamin, latihan/aktivitas, suhu tu buh, serta
kehamilan. Bila fleksibilitas otot menurun, akan mengakibatkan kelemahan otot
yang ditandai dengan adanya nyeri pada otot, jaringan konektif atau periosteum
(Irfan, 2008).
Kerangka merupakan organ penyangga tubuh kita sehingga tubuh dapat
berdiri tegak. Ada sekitar 206 jumlah tulang manusia dewasa yang membentuk
bangun tubuh manusia, sedangkan pada anak-anak jumlah tersebut sebenarnya
lebih dari 300 tulang. Proses pertumbuhan anak-anak menjadi dewasa
menyebabkan terjadinya penyatuan beberapa tulang sehingga ketika dewasa
jumlahnya menjadi lebih sedikit. Tempat dimana tulang atau lebih saling
berhubungan dinamakan sendi. Beberapa sendi tidak mempunyai pergerakan,
namun beberapa sendi lainnya ada yang memiliki pergerakan sedikit dan banyak
(Devison, 2009).
Massa sebuah otot rangka tersusun dalam berkas-berkas teratur yang
dikelilingi oleh suatu sarung eksternal jaringan. Penyambung pada yang disebut
epimisium. Dari epimisium terbentuk septum tipis jaringan penyambung yang
berjalan kedalam dan mengelilingi berkas-berkas serabut didalam suatu otot.
Septum tersebut dinamkan perimisium. Berkas serabut yang dibungkus oleh
perimisium disebut fasikulus. Setiap serabut otot dikelilingi oleh suatu lapisan
jaringan penyambung lonngar (Adnan 2010, 18).
Sebagian besar otot rangka melekat pada tulang, tulang rawan, ligament
dan kulit. Pada umumnya otot melekat pada dua tulang yang berbeda. Ujung otot
yang melekat pada tulang disebut tendon. Sebagian besar otot rangka memiliki
perlekatan pada tulang yang disebut origo dan insersio, namun ada beberapa otot
yang tidak memiliki origo dan insersio. Origo dianggap sebagai tempat
melekatnya otot pada bagian yang digerakan. Beberaoa otot tidak melekat pada
tulang (Nugrahaningsih dan Lisdiana, 2020: 8).
Otot rangka bekerja secara berkelompok untuk melaksanakan suatu
gerakan. Otot-otot yang bekerjanya saling menguatkan disebut sebagai otot
sinergis. Otot-otot yang bekerjanya berlawanan dengan orang lain disebut sebagai
otot antagonis. Beberapa kelompok bekerja untuk menstabilkan bagian-bagian
anggota saat bagian lain bergerak, yang disebut sebagai otot fiksasi. Selain itu
juga menguatkan sendi sementara yang lain bergerak, sebagaimana fleksor otot
pergelangan tangan menguatkan sewaktu jadi diluruskan, hal ini disebut sebagai
otot senergis (Nugrahaningsih dan Lisdiana, 2020: 8).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Atlas anatomi
2. Manusia
D. CARA KERJA

Mahasiswa mempelajari nama dan letak otot-otot pada atlas

Mahasiswa mengidentifikasi dan mencocokkan otot pada atlas dengan otot pada
tubuh

Mahasiswa mempraktekkan dan mengidentifikasi gerakan yang dihasilkan oleh


otot

E. HASIL PENGAMATAN
Gambar- gambar otot skeleton manusia
Gerak yang
Bagian Nama otot Origo Insersio
dihasilkan
Wajah M. orbicularis oris Mengerutkan - -
mulut/bibir
M. frontalis Menggerakan bagian - v
sekitar dahi atas
secara pasif
M. corrugatus Mengerutkan alis - -
superalis
M. nasalis Mengerutkan hidung v -
M. orbikularis okuli Menutup mata - -
M. masseter Mengerutkan pipi v -
sebelah kiri bagian
dalam
M. mentalis Mengerutkan dagu - -
bagian depan
M. depressor labii Menggerutkan dagu - -
bagian bawah
M. depressor Mengerutkan bagian - -
angulis oris bawah bibir/mulut
M. risoris Mengerutkan pipi - -
sebelah kanan
M. levator labii Mengerutkan hidung - -
M. oksipito Mengerutkan dahi v -
frontalis
Leher M. esplenio leher bagian kiri - V
berputar
M. angular leher bagian kanan - V
berputar
Lengan atas M. deltoids lengan atas dapat - V
berputar yang
berdekatan dengan
bahu
M. Tricep Mengencangkan v -
lengan atas bagian
belakang
M. bicep Mengencangkan v -
lengan atas bagian
depan
M. pronator teres Memutar atau - v
menekuk lengan
bagian atas dengan
bantuan sendi
Lengan bawah M. brachioradialis Menekuk lengan - V
bawah
M. extensor carpi Gerak pasif lengan - -
bawah
M. extensor Gerak pasif lengan - -
digitorum bawah bagian depan
M. extensor carpi Menekuk telapak v -
radialis tangan bagian
belakang
M. flexor carpi Gerak pasif lengan v -
radialis bawah bagian
belakang
M. flexor policis Gerak pasif lengan V -
longus bawah bagian
belakang
M. abductor policis Menekuk bagian v -
longus lengan bawah
dengan telapak
tangan
Dada M. pectoral mayor Gerak pasif rusuk - -
bagian atas
M. pectoral minor Gerak pasif rusuk - -
bagian bawah
M. interscotales Memutar rusuk v -
bagian samping
kanan
M. serato Memutar rusuk v -
bagian samping kiri
Perut M. oblicuo Menggerakan perut - -
di bagian samping
M. recto Mengerutkan perut - -
di bagian tengah
M. transverso Gerak pasif perut di - -
bagian bawah
Bahu dan M. - -
punggung sternocleidomastoid
M. trapezius - -
M. platysma - -
Panggul M. gluteus Menekuk bagian v -
maximus panggul dengan kaki
Tungkai atas M. gluteus medius Gerak pasif pada - -
tungkai atas
M. tensor faclae Gerak pasif pada - -
latae tungkai atas
M. rectus femoris Gerak pasif pada - -
tungkai atas
M. pectineus Gerak pasif pada - -
tungkai atas
M. sartorius Gerak pasif pada - -
tungkai atas
M. abductor longus Gerak pasif pada - -
tungkai atas
M.gracills Gerak pasif pada - -
tungkai atas
Tungkai bawah M. gastrocnemius Gerak pasif pada - -
tungkai bawah
M. tibialis anterior Gerak pasif pada - -
tungkai bawah
M. soleus Menekuk telapak v -
kaki

Telapak tangan M. extensor Menggenggam - V


retinaculum telapak tangan
M. dorsal menggenggam v -
interosseus
M. tendon extensor Memutar ibu jari - V
policis longus
M. abductor policis Menggerakan ibu - -
jari ke arah kanan
dan kiri
Telapak kaki M. extensor Menekuk ruas - V
retinaculum pergelangan telapak
kaki
M. fibula Menekuk telapak - V
kaki
M. extensor tendon Mengarahkan ruas - v
telapak kaki ke atas
dan ke bawah

F. PEMBAHASAN
Menurut Yusminah Hala (2007) pada mamalia dapat dibedakan atas tiga jensi
dari jaringan otot berdasarkan sifat-sifat morfologis dan fungsional yaitu sebagai
berikut:
1. Otot polos

Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop cahaya
tidak memperlihatkan garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10 µm).
proses kontraksinya lambat dan tidak di bawah pengendalian kemauan sadar.
Setiap sel memiliki suatu nukleus pipih yang khas terletak di bagian sentral. Pada
sel yang sedang berkontraksi nukleus tersebut sering terlipat. Otot polos biasanya
mempunyai kegiatan spontan bila tidak ada perangsangan saraf. Oleh karena itu,
suplai sarafnya berfungsi untuk mengubah kegiatan tersebut dan tidak
memulainya.

2. Otot rangka

Otot rangka bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas sel silindris sangat
panjang (sampai 4 cm) yang berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis
melintang dengan diameter 10-100 µm dan disebut serabut otot. Inti banyak
tersebut disebabkan oleh persatuan mioblas embrionik berinti tunggal. Nukleus
bujur telur biasanya ditemukan di bagain perifer sel, yaitu di bawah membran sel.
Lokasi inti yang khas ini berguna dalam membedakan otot rangka dari otot
jantung, dengan inti yang terletak di tengah. Kontraksinya cepat, kuat dan
biasanya di bawah pengendalian kemauan yang disadari.

3. Otot jantung

Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel
individual yang panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama
lain. Pada tempat perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris,
struktur yang hanya ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah.
Kontraksi otot jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan
berirama.

Tubuh manusia seperti yang kita ketahui, dibungkus oleh segumpal daging atau
otot. Pada otot yang melekat pada tulang dibedakan menjadi dua tipe, yaitu origo
dan insersio. Pada origo otot yang melekat pada tulang apabila terdapat gerakan
maka tendon pada tulang tidak dapat digerakan atau stabil, tetapi pada insersio
apabila terdapat gerakan maka tendon pada tulang dapat bergerak.

Beberapa jenis gerakan yang dapat terjadi pada tubuh manusia dengan bantuan
otot dan sendi diantaranya:

1. Fleksi, gerakan menekuk/membengkokkan (menekuk kaki/gerakan ketika


mengangkat kaki)
2. Ekstensi, gerakan untuk meluruskan kaki.
3. Abduksi, gerakan menjauhi tubuh, contoh mengangkat lengan kesamping.
4. Adduksi, gerakan mendekati tubuh, contoh lengan tidak diangkat.
5. Elevasi, gerakan mengangkat, contoh membuka mulut.
6. Depresi, gerakan menurunkan, contoh menutup mulut.
7. Inversi, gerakan memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh.
8. Eversi, gerakan memiringkan telapak kaki ke luar tubuh.
9. Supinasi, gerakan menengadahkan tangan.
10. Pronasi, gerakan menelungkupkan tangan.
G. KESIMPULAN
1. Umunya skeleton digerakan oleh tipe otot lurik atau skeleton baik
pergerakannya secara aktif atau pasif.
2. Letak otot pada rangka ada dimana-mana, terutama yang berlekatan dengan
tendon maupun jaringan.
3. Gerak yang terjadi pada tubuh karena dibantu oleh otot yang menghasilkan
gerak baik menjauhi atau mendekati tubuh, meluruskan, mengerutkan dan
gerak yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Adnan. Pagarra, Halifah. 2010. Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Makassar.

Adnan. 2009. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Erlangga: Jakarta.

Devison, john. 2009. Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Lengan


Bawah. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Faisal. 2012. Buku Ajar Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA
UNM.

Hala, Yusminah. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press, 2007.

Irfan. 2008. Beda Pengaruh Auto Stretching Dengan Contract Relax And
Stretching Terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring. Jakarta:
Universitas Indonusa Esa. Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol 8 No 1.

Taiyeb, Mushawwir. 2016. Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia.


Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Yunadi, Titi. 2003. Fisiologi Manusia. Jakarta: Erlangga.


JAWABAN PERTANYAAN

1. Apakah yang dimaksud otot-otot fleksor, ekstensor, rotator, elevator, abductor,


adductor, oblique, rectus, mayor, minor?

Jawaban:

Otot fleksor merpakan otot yang menyebabkan tungkai menekuk, mengurangi


sudut bagian dalam sendi. Gerakannya adalah gerakan membengkokkan.

Otot ekstensor merupakan otot yang menyebabkan gerak ekstensi. Gerakannya


adalah gerakan meluruskan bagian tubuh.

Otot abductor merupakan otot yang menyebabkan gerak abduksi. Gerakannya


adalah gerakan menjauhi badan.

Otot adductor merupakan otot yang menyebabkan gerak adduksi. Gerakannya


adalah gerakan mendekati badan

Otot Rotator merupakan otot yang menyebabkan gerak rotasi. Gerakannya adalah
gerak memutar

Otot elevator merupakan otot yang menyebabkan gerak elevasi. Gerakannya


adalah gerak naik-turun, contohnya naiknya rahang bawah saat mengunyah
makanan

2. Setelah mengenal nama-nama otot dalam bahasa latin, kesimpulan apa yang bisa
diambil tentang bagaimana cara memberi nama otot dalam bahasa latin?
Jawaban:

Cara pemberian nama otot dalam bahasa latin didasarkan pada:

a. Bentuk otot
b. Fungsi otot
c. Letak otot
d. Arah serat otot
e. Ukuran otot
3. Beberapa otot tidak memiliki origo dan insersio. Adakah perbedaan gerakan yang
dihasilkan oleh otot tersebut dibanding dengan otot yang memiliki origo dan
insersio?
Jawaban:

Semua otot mempunyai origo dan insersio tersendiri kecuali Linea alba dan
Orbikularis Oris.

Anda mungkin juga menyukai