Anda di halaman 1dari 34

ANATOMI & FISIOLOGI

SISTEM MUSKULOSKELETAL
Amirul Kadafi, S.Kep.,M.Tr.Kep
Sisitem Musculo

D
D
DEFINISI…
Otot merupakan organ tubuh yang mengubah en-
ergi kimia menjadi energi mekanik/gerak se-
hingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan
rangka sebagai respon tubuh terhadap perubahan.
 40-50 % BB
 > 600 buah
Ciri-Ciri Sistem Otot….

1. Kontrakstilitas
2. Ekstensibilitas
3. Elastisitas
Jenis-Jenis Otot…

Otot Polos
Otot Rangka  Bentuk sel otot seperti
 Memilik bentuk sel yang panjang silendris dengan kedua
seperti benang (serat lintang) Otot Jantung ujung meruncing
 Setiap serabut memiliki banyak  Memiliki banyak inti sel yang  Serabut sel berukuran kecil
inti yang terletak ditepi dan terletak agak ketengah sekitar 20 micron
tersusun bagian perifer  Panjang serabut 85 – 100  Memiliki satu buah inti sel
 Panjang serabut sampai 30 cm micron yang terletak di tengah
 Lebar sekitar 10 mikron sampai  Diameter 15 mikron  Permukaan sel otot yg
100 mikron polos dan halus/licin
Perbedaan Otot…

Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung


Perbedaan Otot rangka Otot polos Otot jantung
Bentuk Silidris memanjang Berujung lancip Silindris memanjang dan
bercabang
Jumlah inti sel Banyak Satu Lebih dari satu

Letak inti sel Ditepi sel Ditengah sel Ditengah sel

Letak Melekat pada tulang Didnding organ berongga Di jantung

Cara kerja Dibawah kesadaran Tak sadar Tak sadar

Reaksi Cepat Lambat Lambat


Jenis otot berdasarkan gerakkan..

 Otot antagonis
 Ekstensor dan Fleksor
 Depresor dan elevator
 Otot sinergis
 Pronator teres dan pronator kuadrus
Fungsi Umum Sistem Muskulo

1. Melakukan gerakan tubuh


2. Menjaga keseimbangan tubuh
3. Mengatur postur
4. Membantu proses melahirkan
5. Menggerakkan sistem pencernaan dan
pembuangan
6. Pernapasan
7. Penglihatan
8. Menghasilkan panas
Susunan Otot Kerangka
==> Otot Kepala

Otot Persarafan Fungsi


M. Frontalis N. Fasialis Menggerakkan kulit kepala dan
mengagkat alis mata
M. Oksipitalis N. Fasialis Menggerakkan kulit kepala

M. Temporoparietalis N. Fasialis Menggerakkan kulit kepala


M. Masseter N. Fasialis Menggerakkan rahang
Susunan Otot Kerangka
==> Otot Hidung

Otot Persarafan Fungsi


M. Nasalis pars tranversa N. Fasialis Pergerakan hidung

M. Nasalis par alaris N. Fasialis Pergerakan hidung

M. Depresor Septi N. Fasialis Pergerakan hidung

M. Dilator naris N. Fasialis Pergerakan hidung


Susunan Otot Kerangka
==> Otot Celah Mata

Otot Persarafan Fungsi


M. Orbikularis Okuli N. Fasialis Menutup kelopak mata, menekan kantong air
mata dan menggerakkan alis mata
M. Depresor Supersili N. Fasialis Menggerakkan mata

M. Korrugator Supersili N. Fasialis Bekerja pada kulit dahi dan alis mata
Susunan Otot Kerangka
==> Otot Telinga Luar

Otot Persarafan Fungsi


M. Aurikularis Anterior N. Fasialis Pergerakan telinga

M. Aurikularis Superior N. Fasialis Pergerakan cuping telinga

M. Aurikularis Posterior N. Fasialis Pergerakan cuping telinga


Susunan Otot Kerangka
==> Otot lidah

Otot Persarafan Fungsi


M. Genioglossus N. Hipoglosus Menarik dasar lidah kebawah dan kebelakang,
menarik lidah keluar, kebawah dan menjulur
M. Stiloglosus N. Hipoglosus Menarik lidah kebelakang dan keatas, gerakan
menghisap dan menelan
M. Hiloglosus N. Hipoglosus Menarik lidah kebelakang dan keatas
Susunan Otot Kerangka
==> Otot leher
==> Otot leher
Otot Persarafan Fungsi
M. Platisma N. Fasialis Menarik tulang mandibular kebawah

M. Sternokleidomastoideus N. Asesorius Mengekstensi kepala, fleksi leher, dan rotasi


kepala
M. Sternothiroideus N. Fasialis Mengangkat tenggorok dan laring

M. Digastrik N. Fasialis Membuka mulut mengangkat lidah, menopang


dan mengokohkan tulang lidah
M. Stilohipoideus N. Fasialis Elevasi tulang lidah

M. Mielohioideus N. Mandibularis Mengangkat dasar mulut dan lidah

M. Omohioideus N. Hipoglosus Membantu pernapasan menarik tulang dada


kearah kranial
M. Rektus kapitis posterior mayor N. Aksesorius Meregang dan memutar kepala

M. Rektus kapitis minor N. Aksesorius Menekuk kepala ke depan dan kesamping

M. Obliqus kapitis superior dan N. Aksesoris Meregang dan memutar kepala


inferior
Susunan Otot Kerangka
==> Otot Bahu

Otot Persarafan Fungsi


M. Deltoideus N. Aksilaris Adduksi, rotasi kedalam, dan gerakan mengayun kearah
lateral
M. Supraspinatus N. Supraskapularis Abduksi dan rotasi keluar sendi bahu

M. Infraspinatus N. supraskapularis Rotasi keluar sendi bahu abduksi dan adduksi

M. Teres minor N. Aksilaris Rotasi keluar sendi bahu dan abduksi

M. Teres mayor N. Thorakodorsalis Rotasi kedalam sendi bahu dan addukksi

M. Subskapularis N. Subskapularis Rotasi kedalam abduksi dana dduksi skapula


Otot Ekstermitas Atas
==> Lengan Atas

Otot Persarafan Fungsi


M. Triceps N. Radialis Mengangkat beban lengan sendi siku
M. Biceps N. Radialis Abduksi, adduksi, rotasi, mengangkat lengan, menekuk dan
supinasi sendi siku
M. Ankoneus N. Radialis Gerak ekstensi sendi siku
M. Korakobrakialis N. Muskulokutaneus Rotasi dalam, abduksi dan antefleksi sendi bahu
M. Brakhialis N. Muskulokutaneus Menekuk sendi bahu
Otot Ekstermitas Atas
==> Lengan Bawah
Otot Persarafan Fungsi
M. Brachioradialis N. Radialis Pronasi dan supinasi dari posisi sudut lekuk sendi siku
M. Ekstensor karpi radialis longus N. Radialis Penekuk, pronasi dan supinasi dari sendi siku
M. Ekstensor digitorum N. Radialis Meregangkan sendi lengan, menggerakan sendi dasar jari II –
V
M. Ekstensor digiti minimi N. Radialis Merenggangkan sendi lengan, merenggangkan jari tangan II
–V
M. Ekstensor karpi ulnaris N. Radialis Merenggangkan sendi siku
M. Ekstensor polisis lungus N. Radialis Meggerakkan sendi tangan, mengatur posisi sendi dasar ibu
jari
M. Ekstensor indisis N. Radialis Merenggangkan sendi jari tangan II
M. Abduktor polisis longus N. Radialis Supinasi, menekuk sendi tangan, merenggangkan sendi ibu
jari tangan
Otot Dada
Otot Persarafan Fungsi
M. Pektoralis mayor N. Pektoralis medialis Gerakan adduksi, meurunkan lengan yang terangkat,
menarik tubuh ketas saat senam
M. Pektorals minor N. Pektoralis medialis Mengangkat iga menimbulkan gerakan inspirasi
M. Subklavius N. Torasikus longus Mengukuhkan letak tulang klavikula
M. Seratus Anterior N. Torasikus longus Menarik tulag scapula ke depan
M. Intercostalis Eksterni N. Interkostalis Menutup dan merenggangkan rongga interkostalis saat
inspirasi
M. Intercostalis Interna N. Interkostalis Menutup dan menegangkan rongga dada saat ekspirasi
M. Subkostalis N. Interkostalis Menegangkan dinding dada saat ekspirasi
M. Transversus torasikus N. Interkostalis Menegangkan dinding dada saat ekspirasi
Otot dinding perut
Otot Persarafan Fungsi
M. Rektus Abdomis N. Interkostalis Menarik thoraks kearah pelvis, mengangakt pelvis dan
menekan perut
M. Oblikus eksternus abdominis N. Interkostalis Menekan perut dan mengangkat pelvis keatas
M. Oblikus internus abdominis N. Interkostalis Melakukan rotasi kesisi yg sama
M. Transversus abdominus N. Interkostalis Menarik dan menegangkan dinding perut
M. Rektus Abduminus N. Interkostalis meregangkan tulang belakang lumbar , seperti saat
melakukan apa yang disebut sit up " crunch ". Dan
berperan dalam pernapasan
Otot pelvis
Otot pelvis
Otot Persarafan Fungsi
M. Piriformis Pleksusus Sakralis Memutar keluar femur pada artikulasio koksae
M. Obturatorius N. Obturatorius Memutar keluar femur pada sendi koksae
M. Levator ani N. Sakralis Menyokong visera pubis sfingter anorektal dan vagina
Sfingter ani eksternus N. Rektalis inferior Bersama M. Puborektalis membentuk sfingter volunter
kanalis ani
M. Koksigeus N. Sakralis Membantu M. levator ani menyokong visera, fleksio, dan
koksigis
M. Puborektalis N. Sakralis Bersama sfingter ani eksternus membentuk sfingter
folunter kanalis ani
Otot Ekstermitas Bawah
Otot Ekstermitas Bawah
Otot Persarafan Fungsi
M. Gluteus maksimus N. Gluteus inferior Ekstensi femur, abduksi, adduksi, rotasi femur serta
menahan rangka pada saat duduk
M. Gluteus medius N. Gluteus superior Abduksi, rotasi femur dan fiksasi pelvis pada tulang kaki
M. Gluteus minimus N. Gluteus superior Abduksi, menarik pelvis padatulang kaki
M. Pektineus N. Femoralis Adduksi femur, membantu fleksi dan eksrotasi femur
M. Adduktor longus N. Obturatorius Adduksi femur dan fleksi artikulasio koksae
M. Adduktor brevis N. Obturatorius Adduksi, ekstensi femur
M. Adduktor magnus N. Obturatorius Adduksi femur dan membantu meregangkan paha dan
eksrotasi femur
M. Biseps femoris N. Tibialis Fleksi dan eksrotasi femur
M. Semitendinosus N. Tibialis Fleksi dan ekstensi femur
M. Semimembranosus N. Tibialis Fleksi dan endorotasi femur
Otot Tungkai Bawah
Otot Ekstermitas Bawah
Otot Persarafan Fungsi
M. Tibialis anterior N. Fibularis Fleksi dorsalis pedis
M. Ekstensor halusis longus N. Fibularis Ekstensi jari-jari kaki
M. Ekstensor digitorum longus N. Fibularis Supinasi pada artikulasio talus
M. Peroneus fibularis longus N. Fibularis Mengangkat sisi lateral kaki dan menopang fleksi platar
kaki
M. Proneus fibularis brevis N. Fibularis Fleksi dan ekstensi plantar kaki
M. Tibialis posterior N. Tibialis Plantar fleksi
M. Fleksor digitorum longus N. Tibialis Fleksi bagian terakhir dari empat jari kaki (II-V)
M. Fleksor halusis longus N. Tibialis Fleksi ibujari kaki
Perubahan Bentuk Otot

 Hipertrofi
 Atrofi

A
Mekanisme Kontraksi Otot

Hansen dan Huxly (1995) mengemukakan teori


kontraksi otot Sliding Filamens, yang mengatakan bahwa
kontraksi terjadi berdasarkan adanya dua set filament dalam
sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan myosin.
Penguran ATP (adenosine trifosfat) dan kreatinfosfat.
ATP terurai menjadi ADP (adenosine difosfat) + energi. ==>
ADP terurai menjadi AMP (adenosine monofosfat) + energi.
Sedangkan kreatinfosfat terurai menjadi keratin + fosfat +
energi.
Kelelahan Otot..

Kontraksi otot yang berlangsung lama akan


mengakibatkan kelelahan otot. Kelelahan ini akibat
ketidakmampuan proses kontraksi dan metabolisme serabut
otot untuk melanjutkan suplai pengeluaran kerja yang sama.
Mengukur Kekuatan Otot..

0 = Lumpuh total
1 = Tidak ada pergerakan, teraba/terlihat ada kontraksi otot
2 = Ada gerakan pada sendi tapi tidak mempu melawan
gravitasi
3 = Bisa melawan gravitasi tapi tidak dapat menahan /
A
melawan tahanan pemeriksa
4 = Bisa melawan tahanan pemeriksa tapi kekuatannya
berkurang
5 = Dapat melawan tahanan dengan kekuatan maksimal
D
D
Thank you

Anda mungkin juga menyukai