Anda di halaman 1dari 17

STABILITAS SISTEM

KEUANGAN
KONVENSIONAL

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PEMBAHASAN
STABILITAS SISTEM
01 KEUANGAN

KEBIJAKAN
02 MAKROPRUDENSIAL

KEBIJAKAN
03 MIKROPRUDENSIAL

MEKANISME KOORDINASI
04 ANTAR OTORITAS
PENGERTIAN STABILITAS
SISTEM KEUANGAN
Menurut Schinasi (2004), secara luas, stabilitas
sistem keuangan dapat didefiniskan sebagai
kemampuan dari sistem keuangan untuk: (a)
memfasilitasi secara efisien alokasi dari
sumberdaya ekonomi baik secara spasial dan
intertemporal (b) mengatasi, mengalokasi dan
menjagaresiko finansial. (c) memelihara dan
menjaga kemampuannya untuk beroperasi
secara baikmeskipun terjadi guncangan dari
luar (external shock) atau terjadi ketidak
seimbangan (imbalances),melalui mekanisme
sistem keuangan itu sendiri
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STABILITAS SISTEM KEUANGAN
DEFINISI KEBIJAKAN
MAKROPRUDENSIAL
Menurut IMF, Kebijakan Makroprudensial
merupakan kebijakan yang menggunakan
perangkat kehati-hatian sebagai perangkat
utamanya untuk membatasi risiko sistematik
atau risiko keuangan secara system luas.
Borio (2009) mendefinisikan pendekatan
makroprudensial berdasarkan tujuannya
adalah untuk membatasi risiko pada system
keuangan guna mengurangi potensi
menyebarnya dampak negatif (cost) pada
perekonomian.
KERANGKA KEBIJAKAN
MAKROPRUDENSIAL DI INDONESIA
Loan-to-Value Ratio (LTV) atas
Kredit Kepemilikan Rumah Giro Wajib Minimum
(KPR) dan Penentuan Down
Payment (DP) atas Kredit 01 02 berdasarkan Loan to Deposits
Ratio (GWM LDR)
Kendaraan Bermotor (KKB)

Countercyclical Capital
Posisi Devisa Neto 03 04 Buffer (CCB)

Capital Surcharge 05
Kebijakan Mikroprudensial- Pengaturan
dan Pengawasan Individual Bank

Peraturan dan pengawasan secara mikroprudensial


ditujukan untuk menjaga ketahanan individual bank
sehingga dapat mendukung stabilitas sitem
perbankan. Dengan demikian, salah satu kunci
keberhasilan kebijakan makroprudensial ditentukan
oleh kebijakan mikroprudensial.
ALASAN BANK PERLU DIATUR DAN
DIAWASI
KEBIJAKAN MIKROPRUDENSIAL
DI INDONESIA

01 02 03 04 05
Ketentuan Kelembagaan, Ketentuan Ketentuan Ketentuan Ketentuan
Kepengurusan Kehati-hatian Penilaian Tingkat Pembiayaan Dalam
dan Kepemilikan Bank (Prudential) Banking Kesehatan Bank Pelaporan
Ketentuan Kelembagaan, BANK
Kepengurusan 01 UMUM
dan Kepemilikan Bank
BANK
02 PERKREDITAN
RAKYAT
Ketentuan Kehati-hatian ( 01 MIKROPRUDENSIAL
(Prudential) Banking 1. KPMM
2. BMPK
3. KAP
4. KYC
5. Market Sensitivity Risk

02 MAKROPRUDENSIAL
1. GWM
2. Transaksi Derivatif
3. PDN
Ketentuan Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank

01 Compliance Based

02 Risk based
Ketentuan Pembiayaan
01 FPJP

02 FPD
Untuk mampu memahami dan menganalisis kondisi
bank sepanjang waktu, bank sentral membutuhkan
data yang bersifat terkini dan menyeluruh. Perolehan
data tersebut melalui pelaporan bank yang dilakukan
secara rutin dan periodic. Agar tercipta standarisasi
data dan bentuk laporan, diperlukan aturan yang
Ketentuan Dalam bersifat seragam pada bank. selama setahun bank
harus melaporkan segala kegiatan operasional

Laporan kepada Bank Indonesia, antara lain terdiri atas


laporan bulanan bank, laporan semesteran, laporan
tahunan, action plan, dan laporan harian.
KOORDINASI
DALAM
KEADAAN
MEKANISME NORMAL

KOORDINASI
ANTAR OTORITAS
KOORDINASI
DALAM
KEADAAN
KRISIS
?
Koordinasi Pengaturan
Manajemen dan
Pengawasan dan
Resolusi Krisis di
Peraturan Secara Mikro
Berbagai Negara
dan Makro

Manajemen dan
Resolusi Krisis di
Indonesia
Thank You

Anda mungkin juga menyukai