Anda di halaman 1dari 2

Maha besar Engkau Ya Allah, kembali kami berhagia karena masih Melalui media Rabi’ul awwal ini, Mari

al ini, Mari kita kenali siapa nabi kita,


bertemu dengan bulan kelahiran kekasihMU, empat belas abad yang lalu, bagaimana baginda rasul SAW begitu mencintai kita, sehingga BELIAU
FAHTAZZAL ‘ARSYU THOROBAN WAS TIBSYARA, tepat di bulan pernah tiga hari tiga malam meminta kepada Allah agar tak satu pun dari
ini ‘arsy bergoncang dengan dahsyat, WAZDADAL KURSIYYU ummatNya yang masuk ke dalam neraka.
HAIBATAN WAWAQOROO, Saat itu pula singga sanaMU bertambah Suatu hari baginda rasul SAW ditemui oleh malaikat jibril, baginda pun
wibawa, WAMTALA ATISSAMAWATU ANWAROO, pagi itu langit bertanya ada apa wahai jibril? Malaikat jibril menjawab, ya rasulallah,
pun di penuhi dengan cahaya yang memancar, WADHOJJATIL sesungguhnya saat ini Allah SWT sedang mengobarkan api neraka, dan
MALAIKATU TAHLILAN WATAMJIDAN WAS TIGHFAROO, tak seluruh malaikat ketakutan, kami tidak tahu harus berbuat apa, dan aku
kalah malaikatpun bersiap dan berbaris seraya melantunkan kalimat tahlil tahu engkau adalah kekasih Allah, dengan alasan ini aku datang untuk
dan mengagungkan namaMU, WADHO’ATIL HABIBA SAW, mengambil keberkahanmu sebagai kekasihNYA, baginda pun terdiam
SAJIDAN SYAKIRON HAMIDAN KAANHUL BADRU FI sejenak, dan bertanya lagi, wahai jibril ceritakan kepadaku bagaimanakah
TAMAAMIH, serentak pada kejadian tadi maka lahirlah kekasihMU, neraka itu sesungguhnya? Jibril pun menjawab, ya rasulallah, neraka itu
kekasih kami, dengan keadaan sujud dan memujiMU, sempurnalah dunia bagaikan lubang-lubang yang terdiri dari 7 tingkat, dan jarak antara satu
pada saat itu, semua bergemgembira dengan di lahirkannya manusia lubang dengan lubang yang lain sejauh perjalanan 70 tahun, lubang yang
mulia, binatang, tumbuhan dan bebatuan serentak mereka berseru paling bawah adalah lubang yang paling panas. Baginda pun melanjutkan
MABRUUK ‘ALAINA BIMAULIDIL HABIB SAW… MABRUUK pertanyaannya, siapakah penghuni lubang-lubang neraka itu wahai jibril,
‘ALAINA BIMAULIDIL HABIB SAW… lubang yang paling bawah di ciptakan untuk orang-orang munafik, lubang
ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA SYYIDINA MUHAMMAD WA ‘ALA berikutnya untuk penyembah berhala,
ALIHI WASAHBIHI WA SALLIM… malaikat jibril pun terus menerangkan penghuni neraka hingga ke lubang
HADIRIN SIDANG JUMAT YANG DI RAHMATI ALLAH… yang ke 5 untuk orang yahudi dan lubang ke 6 untuk orang nasrani.
Dzikrus sholihiin tanzilur rahmah, jika di sebutkan nama orang soleh Setelah menjelaskan penghuni nerakan yang ke 6, malaikat jibril pun diam
maka Allah turunkan rahmat kepada kita, apabila di dalam satu majlis cukup lama, baginda pun penasaran dan bertanya lagi, wahai jibril
seperti ini, kita sebut nama para wali-wali Allah atau nama orang soleh, siapakah penghuni neraka yang ke 7? Malaikat jibril tetap diam tak
seketika itu Allah turunkan rahmatnya kepada kita, lantas bagaimana jika menjawab, baginda pun mengulang pertanyaan tadi dengan mendesak,
saat ini yang selalu kita sebut adalah HABIBULLAH, yang kita sebut akhirnya malaikat jibril pun menjawab penghuni neraka yang ke 7 di
adalah nabi kita, yang kita rayakan hari kelahirannya, Maka pasti dan siapkan untuk ummatmu yang melakukan dosa besar yang sampai akhir
pasti, rahmat, ampunan dan ridhonya pasti Allah turunkan kepada. Dengan hayat nya dia tidak bertaubat kepada Allah.
peluang ini, mari kita tambah semangat kita untuk lebih bertaqwa kepada Mendengar jawaban malaikat jibril, seketika itu baginda Rasul jatuh
Allah dan RasulNYA, kita kerjakan semua perintahnya dan jauhi pingsan, malaikat jibril merangkul dan meletakkan tubuh suci baginda di
larangannya, agar diri ini selalui di ridhoi oleh Allah SWT. atas pangkuannya, tak berapa lama baginda rasul SAW sadar dan
FAYA UMMATA MUHAMMAD SAW… langsung menangis bersimbah air mata,
dengan terisak tangis baginda rasul mempertegas pertanyaannya, wahai Baginda kembali menangis dengan suara lirih beliau menjawab, wahai
jibril, apakah benar ada di antara ummatku yang masuk neraka? putriku bagaimana aku tidak sedih, sedangkan jibril mengatakan akan ada
Malaikat jibril menjawab benar ya rasullah, setelah itu rasulullah langsung dari ummatku yang akan masuk neraka.
menghadap kiblat dan sujud kepada Allah sambil menangis. Sesekali Betapa besar cintanya baginda rasul kepada ummatnya, padahal kita selalu
dengan suara pelan beliau membisikkan kata-kata,” Ummatii.. ya robb.. melupakannya, bahkan ajaran yang beliau bawa sering kita tinggalkan,
ummatii.. ummatii.. beliau tidak mengangkat kepalanya selama tiga hari maafkan kami ya rasulallah, cinta yang kami miliki belum sanggup untuk
tiga malam, kecuali setiap masuk waktu sholat, barulah beliau bangkit di uji, maafkan kami yang berharap terlalu tinggi dari pada amalan kami,
untuk menjadi imam dan setelah itu kembali sujud kepada Allah. sudikah kau mengaggap diri kami seperti yang pernah engkau kenali.
Pada hari ke tiga, sayyidina abu bakar menyadari hal ini, beliau mengetuk MA’ASYIROL MUSLIMIIN ROHIMAKUMULLAH…
pintu baginda rasul SAW, dan beliau mengucapkan salam sebanyak tiga Untuk itu mari kita tambah kecintaan kita kepada baginda, hanya beliau
kali, namun tidak terdengar jawaban, sayyidina abu bakar pun sedih dan lah yang akan memberikan syafa’at kepada kita di hari kiamat nantinya,
berseru di depan pintu nabi, apakah ada jalan untuk masuk ke rumahmu ya ketika kita di padang mahsyar, beliau akan datang dengan membawa
rasulallah? Dan tetap tidak ada jawaban dari dalam, di jalan akhirnya mangkuk dengan berisi air, jika kita di lewati oleh beliau, jika kita tidak
beliau bertemu dengan sayyidina umar, mengapa engkau menangis wahai mendapatkan jatah meminum air yang di bawa baginda rasul, maka neraka
abu bakar? Sayyidina abu bakar menceritakan tentang keadaan rasulullah, yang telah di siapkan untuk kita, ampuni kami ya Allah, takdirkan kami
maka sayyidina umar pun bergegas melangkah menuju ke rumah baginda dapat meminum air yang akan di bawa oleh baginda nantinya, yang
rasul saw, dan terjadilah hal yang sama, sayyidina umar pun pulang dan apabila kami minum air tersebut maka kami tak akan merasakan haus
menangis, di jalan beliau bertemu dengan sayyidina salman, dengan isak selama-lamanya.
tangis beliau menceritakan kepada sayyida salman, dan membuat
Ampuni dosa kami ya allah, dosa kedua orang tua kami dan dosa saudara-
sayyidina salman pun menangis, tapi sayyidina salman tidak mengulangi
saudara kami, di bulan yang mulia dan di hari yang mulia ini kembali
hal yang sama seperti sayyidina abu bakar dan sayyidina umar.
kami meminta kepadaMU, tambahkan cinta kami kepada kekasihMU,
Sayyidina salman melangkah menuju rumahnya sayyidah fathimah, dan gerak kan hati dan lisan ini agar kami gemar bershalawat kepadanya,
menceritakan apa yang telah terjadi kepada baginda rasul SAW. Setengah mampukan kami menteladani akhlaq nabiMU.
berlari sayyidah fathimah menuju rumah abahnya, sayyidah fathimah
Tak jarang keputusanmu kami sangsi, mungkin kau murkai kami atau kau
mengetuk pintu dan mengucapkan salam, mendengar suara lembut putri
beri kami cobaan, ya Robbi, apapun keputusanmu kami taubat padamu ya
tercintanya, sejuk dada baginda,
robb. Satu lagi permohonan kami YA ALLAH, undang kami tuk jadi
baginda pun bangkit dari sujud dan membuka pintu, alangkah terkejutnya tamuMU dan tamu kekasihmu, yang pernah jadi tamuMU, mereka ingin
sayyidah fathimah melihat ayahnya yang amat kurus dan pucat. kembali bertamu, dan kami yang belum, kami lah yang lebih berharap
Sayyidah fathimah pun langsung memeluk beliau, dan menangis, wahai kepadaMU, ridhoi kami ya Allah, ridhoi harapan kami Ya Robbal
abah apa yang terjadi, megapa kau begitu sedih? ‘alamiin.

Anda mungkin juga menyukai