Pada hari ini, .......... tanggal .......... bulan ........... tahun 2020, kami yang bertanda tangan
dibawah ini :
1. N am a : .......................................
Jabatan : PEMILIK AHASS
Alamat : ..........................................................................................
.
Bertindak atas nama <<NAMA AHASS>>” dan selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : .......................................
Jabatan : .......................................
Alamat : ..........................................................................................
Yang bertindak atas namanya sendiri dan selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan ikatan perjanjian kerja yang syarat
& ketentuannya diatur dalam 13 (tiga belas) pasal sebagai berikut :
Pasal 1
MASA BERLAKU SURAT KONTRAK KERJA BERSAMA
Surat Kontrak Kerja Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 01 (Satu) tahun, terhitung
sejak tanggal penandatanganan surat perjanjian kerja ini. Setelah berakhirnya jangka waktu
tersebut, tanggal ......................, jika PIHAK PERTAMA menganggap PIHAK KEDUA dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan atas kesepakatan bersama maka perjanjian ini
dapat diperpanjang.
Pasal 2
MASA MAGANG
PIHAK KEDUA akan menjalani masa magang selama 3 (tiga) bulan, terhitung sejak Surat
Kontrak Kerja Bersama ini ditandatangan. Selama 3 (tiga) bulan tersebut, PIHAK PERTAMA
akan menilai PIHAK KEDUA atas performace kerjanya, dengan point utama penilaian sebagai
berikut :
1. Kedisiplinan Kerja sesuai pasal 11 : Tata Tertib & Alur Kerja.
PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri Surat Kontrak Kerja Bersama ini secara sepihak, jika
menilai PIHAK KEDUA tidak mampu menjalankan kedua point utama diatas.
Pasal 3
UPAH, INSENTIF & UANG SAKU PERJALANAN DINAS
2. Insentif sebesar ….% dari Total Penjualan Sparepart, akan diberikan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA apabila :
a. Masa kerja PIHAK KEDUA sudah 6 (Enam) bulan, terhitung mulai ditanda
tanganinya Surat Kesepakatan Kerja Bersama.
b. Mencapai target yang telah ditetapkan oleh <<NAMA AHASS>>”, baik target jasa
service, maupun target penjualan sparepart, dengan perincian sebagai berikut :
- Target Jasa Service : Rp. 5.800.000,- / Mekanik / Bulan.
- Target Sparepart : Rp. 9.000.000,- / Mekanik / Bulan.
3. PIHAK PERTAMA memberikan fasilitas makan siang kepada PIHAK KEDUA atau dapat
diganti dalam bentuk uang makan yang besarnya Rp. ……..,- / hari. Jika PIHAK KEDUA
tidak masuk kerja, otomatis tidak mendapat fasilitas makan siang atau uang
makan.
4. PIHAK KEDUA berhak atas Tunjangan Hari Raya (THR) dari PIHAK PERTAMA yang
besarnya ditentukan sebagai berikut :
a. Bagi yang masa kerjanya kurang dari 12 bulan, penghitungan THR adalah
besarnya Gaji Pokok dibagi 12 dikalikan jumlah bulan masa kerja.
b. Bagi yang masa kerjanya mulai dari 1 tahun sampai 4 tahun, maka
penghitungan THR adalah 1 (satu) kali Gaji Pokok.
c. Untuk masa kerja dari 5 tahun sampai 9 tahun, maka penghitungan THR adalah 1
1,5 (Satu Setengah) kali Gaji Pokok.
d. Untuk masa kerja 10 tahun atau lebih mendapatakan THR sebesar 2 (dua) kali
Gaji Pokok.
5. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan uang saku dari PIHAK PERTAMA untuk tugas-
tugas perusahaan untuk memenuhi undangan PT. Astra International HSO Bengkulu
atau PT. Astra Honda Motor, sebagai berikut :
a. Tugas atau pelatihan di Kota Curup, tidak mendapat uang saku.
b. Tugas atau pelatihan di diluar Kota Curup, tapi masih di area Propinsi Bengkulu,
mendapat uang saku sebesar Rp. ……..- / hari.
c. Tugas atau pelatihan di Jakarta atau diluar Propinsi Bengkulu, mendapat uang
saku sebesar Rp. …………..- / hari.
Pasal 4
FASILITAS KARYAWAN
Pasal 5
KEWAJIBAN MENGIKUTI PELATIHAN ATAU KEGIATAN
1. PIHAK KEDUA wajib mengikuti pelatihan atau kegiatan yang dilaksanakan atau
ditugaskan oleh PIHAK PERTAMA, untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian
pekerjaannya.
2. Segala biaya yang timbul dalam melaksanakan pelatihan atau penugasan atau
apapun kegiatan lainnya tersebut, ditanggung oleh PIHAK PERTAMA, sebagaimana
disebutkan pada Pasal 2 Ayat 5.
3. PIHAK PERTAMA berhak memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA apabila menolak
pelatihan, tugas-tugas atau kegiatan yang diberikan dengan alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 6
JAMINAN & PENGUNDURAN DIRI
2. Apabila dikemudian hari PIHAK KEDUA mengundurkan diri sebelum batas waktu
selesainya perjanjian kerja yang telah disepakati, sebagaimana Pasal 1, PIHAK
KEDUA harus membayar ganti rugi sebesar Rp. …………… (………………Rupiah) kepada
PIHAK PERTAMA sebagai ganti biaya pelatihan, baik yang dilaksanakan ataupun yang
ditugaskan PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK PERTAMA akan menerbitkan Surat Keterangan Kerja, jika PIHAK KEDUA telah
memenuhi segala kewajibannya sebelum mengundurkan diri.
Pasal 7
WAKTU KERJA
1. PIHAK KEDUA bekerja 8 (delapan) jam sehari dan atau 40 (empat puluh) jam dalam 1
(satu) minggu, dan atau 176 (seratus tujuh puluh enam) jam per bulan sesuai tugas
dan fungsinya serta sifat pekerjaannya.
2. Ketentuan mengenai hari kerja, jam kerja, jam istirahat, dan waktu libur bagi PIHAK
KEDUA dilaksanakan sesuai dengan peraturan <<NAMA AHASS>>” yang berlaku.
3. Hari libur nasional yang diikuti <<NAMA AHASS>>” adalah, Tahun Baru Masehi, Hari
Raya Iedul Fitri dan Hari Raya Iedul Adha, diluar hari libur tersebut, perusahaan tetap
beroperasi sebagai mana mestinya, dan harus dipatuhi oleh PIHAK KEDUA.
4. Hari libur nasional yang diikuti <<NAMA AHASS>>” sebagaimana Pasal 6 Ayat 3 adalah
selama satu hari saja, kecuali libur Hari Raya Iedul Fitri diberikan selama 4 (empat)
hari.
5. Apabila PIHAK KEDUA yang sedang menjalani hari libur tetapi ditugaskan untuk
mengikuti program pelatihan atau kegiatan lain yang ditugaskan oleh <<NAMA
AHASS>>”, sebagaiamana Pasal 4, maka diberikan upah lembur sebesar Rp. ………,-
diluar uang saku.
PIHAK KEDUA harus mengganti kerugian sebesar 80% dari HET suku cadang yang rusak,
cacat, atau tidak berfungsinya suku cadang dikarenakan kesalahan PIHAK KEDUA pada saat
pemasangan atau kelalaian lainnya dari PIHAK KEDUA.
Pasal 9
POTONGAN UPAH KERJA KARENA MANGKIR KERJA / BOLOS
Apabila dalam bekerja atau Hari Kerja Efektif (HKE) PIHAK KEDUA dengan sengaja atau tidak
sengaja mangkir atau bolos kerja tanpa adanya ijin tertulis atau alasan sakit tanpa adanya
surat keterangan dokter, maka PIHAK PERTAMA berhak melakukan potongan upah, yang
besarnya Rp. ……… / hari.
Pasal 10
KERJA RANGKAP
PIHAK PERTAMA tidak membenarkan dan melarang PIHAK KEDUA untuk bekerja rangkap,
walaupun pekerjaan tersebut dilakukannya diluar jam kerja atau masa libur kerja, dengan
ketentuan sebagai berikut :
PIHAK KEDUA atau Istrinya, apabila telah berkeluarga, selama masa berlakunya
ikatan perjanjian kerja ini, tidak dibenarkan untuk usaha sendiri yang bidang
usahanya sejenis dengan <<NAMA AHASS>>” yaitu jasa perbaikan sepeda motor
atau bengkel dan menjual suku cadang motor serta kelengkapannya.
Pasal 11
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
2. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA tanpa
adanya peringatan lebih dahulu, dan tanpa ganti rugi atau pesangon apapun, apabila
dikemudian hari diketahui informasi yang diberikan tidak benar atau bohong pada
saat wawancara dalam proses penjaringan calon karyawan.
3. PIHAK PERTAMA dapat memutuskan hubungan kerja tanpa sayarat dan tanpa ganti
atau pesangon apapun kepada PIHAK KEDUA, apabila :
a. PIHAK KEDUA terlibat permasalahan kriminal, baik di tempat kerja ataupun diluar
tempat kerja.
b. PIHAK KEDUA menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai perusahaan
atau memberikan informasi ke pihak lain yang berkaitan dengan rahasia
perusahaan, seperti yang diatur oleh peraturan perusahaan.
c. PIHAK KEDUA diputuskan bersalah oleh pengadilan, baik secara hukum pidana
atau perdata, dan menjalani hukuman di penjara.
4. PIHAK KEDUA yang telah berhenti atau diberhentikan harus menjaga segala
informasi yang berkaitan rahasia <<NAMA AHASS>>”, apabila dikemudian hari
diketahui PIHAK KEDUA menyebarkan informasi yang berkaitan dengan rahasia
<<NAMA AHASS>>”, PIHAK PERTAMA akan menuntut dan menyelesaikannya sesuai
hukum yang berlaku.
Pasal 12
TATA TERTIB KERJA & ALUR KERJA
Pasal 13
BERAKHIRNYA SURAT KONTRAK KERJA BERSAMA
Surat Kontrak Kerja Bersama ini akan berakhir dengan sendirinya jika PIHAK KEDUA
meninggal dunia, atau alasan apapun semata-mata yang menurut PIHAK PERTAMA layak
diterima. Dalam kasus ini PIHAK PERTAMA tidak diwajibkan untuk memberikan ganti rugi
apapun kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 14
KEADAAN MEMAKSA
Perjanjian kerja ini batal dengan sendirinya jika karena keadaan atau siatuasi yang
memaksa, yang menyebabkan <<NAMA AHASS>>” tidak dapat beroperasi, seperti: bencana
alam, huru hara, pemberontakan, perang, kerusuhan atau karena Peraturan PT. ASTRA
INTERNATIONAL, Tbk. Honda Sales Operation, Peraturan PT. ASTRA HONDA MOTOR atau
Peraturan Pemerintah.
Pasal 15
PENUTUP
Demikian perjanjian ini dibuat, disetujui dan ditanda tangani dalam keadaan sadar tanpa
paksaan dari pihak manapun, dengan bermeterai cukup dan berkekuatan hukum yang sama.
Dibuat di : ……………………..
Tanggal : .........................
............................. ………..……………..
Menyetahui,
Wali PIHAK KEDUA
…………………………..