Panduan Perawat Desa
Panduan Perawat Desa
TIM PERUMUS
PROGRAM 1 DESA 1 PERAWAT
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
diketahui bahwa penyebab kematian di Indonesia untuk semua umur,
telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular.
Penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan
maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2013 juga menggambarkan
hubungan penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus, stroke,
hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi
masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain).
Usia Sekolah dan Remaja. Penyebab kematian terbesar pada usia ini
adalah kecelakaan transportasi, disamping penyakit demam berdarah
dan tuberkulosis. Masalah kesehatan lain adalah penggunaan tembakau
dan pernikahan pada usia dini (10-15 tahun) dimana pada laki-laki
sebesar 0,1% dan pada perempuan sebesar 0,2%. Untuk status gizi
remaja, hasil Riskesdas 2010, secara nasional prevalensi remaja usia
Usia Kerja dan Usia Lanjut. Selain penyakit tidak menular yang
mengancam pada usia kerja, penyakit akibat kerja dan terjadinya
kecelakaan kerja juga meningkat. Jumlah yang meninggal akibat
kecelakaan kerja semakin meningkat hampir 10% selama 5 tahun
terakhir. Proporsi kecelakaan kerja paling banyak terjadi pada umur 31-
45 tahun. Oleh karena itu program kesehatan usia kerja harus menjadi
prioritas, agar sejak awal faktor risiko sudah bisa dikendalikan. Prioritas
untuk kesehatan usia kerja adalah mengembangkan pelayanan
kesehatan kerja primer dan penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja, selain itu dikembangkan Pos Upaya Kesehatan
Kerja sebagai salah satu bentuk UKBM pada pekerja dan peningkatan
kesehatan kelompok pekerja rentan seperti Nelayan, TKI, dan pekerja
perempuan.
1. Tujuan umum
Mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat desa/kelurahan.
2. Tujuan khusus
a) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat tentang pencegahan penyakit melalui
kegiatan promotif dan preventif.
b) Meningkatkan penemuan kasus secara dini di masyarakat
c) Mendekatkan dan mempercepat akses pelayanan keperawatan
pada kasus-kasus emergency/prioritas pada individu maupun
keluarga.
d) Meningkatkan penanganan kasus prioritas yang membutuhkan
perawatan tindak lanjut (follow-up care) di rumah.
e) Meningkatkan akses keluarga miskin mendapat pelayanan
kesehatan/keperawatan.
B. DASAR HUKUM
A. PENDEKATAN
Perawat desa bersama kepala desa dan perangkat desa serta Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) bersama-sama dalam merumuskan alur
pelayanan kesehatan di desa. Sebagai gambaran alur pelayanan
kesehatan di desa, adalah sebagai berikut:
Skema Alur Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat
2. ANALISA MASALAH
KESEHATAN & PENEGAKKAN
DIAGNOSA/MASALAH
KESEHATAN
1. PENGKAJIAN MASALAH
KESEHATAN/PENYAKIT 2. MUSYAWARAH
DESA/KELURAHAN
PERAWAT
DESA/KELURAHAN
2. ANALISA
MASALAH
KESEHATAN
RUJUKAN KE &
PUSKESMAS
1. PENGKAJIAN
MASALAH 3. PENEGAKAN
KESEHATAN/PENYAKIT DIAGNOSA/MASALA
H KESEHATAN
PERAWAT
RUMAH DESA/KELURAHAN
PASIEN/KELUARGA
4. PERENCANAAN
KEPERAWATAN
a. Perencanaan
Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan oleh perawat desa
adalah:
1. Menyusun usulan kegiatan
Usulan kegiatan disusun sesuai prioritas sasaran dan kegiatan
prioritas di desa, dengan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan promotif
dan preventif yang akan melengkapi kegiatan upaya kesehatan
prioritas sehingga pelayanan kesehatan menjadi lebih utuh.
A. EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana kinerja perawat
desa, tingkat capaian program dan evaluasi perilaku dan sikap
perawat yang diperoleh informasi masyarakat.
B. INDIKATOR KEBERHASILAN
2. Indikator Proses
4. Indikator dampak
Tingkat kemandirian
Kriteria :
Kriteria :
Kriteria :
PENUTUP