Anda di halaman 1dari 20

Nama : Dewi Kuncoro Yakti P.

NIM : 2240018079

BLEEDING TIME

(Waktu Perdarahan)

Tujuan : Untuk mengetahui faktor hemostasis yang ada pada ekstravaskuler

Prinsip : Kapiler yang dilukai selanjutnya di ukur waktu pembekuannya

Alat dan Bahan

• Alat :

- Blood lancet

- Sfigmomanometer

- Kertas saring

- Kapas alkohol

• Bahan :

- Darah cuping telinga

- Darah volar tangan


Cara Kerja :

• Metode ivy
• Metode duke

Hasil

• Nilai normal :

a. Metode IVY : 1-6 menit

b. Metode duke : 1-3 menit

• Hasil percobaan

a. Metode IVY : 30 detik

b. Metode duke : 1 menit 30 detik


Nama : Ahmad Bagus Firmansyah

NIM : 2240018074

Laporan Sementara Praktikum Hematologi

Bleeding Time (Waktu Perdarahan)

A. Tujuan

Untuk mengetahui faktor hemostasis yang ada pada ekstravaskuler

B. Prinsip

Kapiler yang di lukai selanjutnya di ukur waktu pembekuannya

C. Nilai Normal

➢ Cara Ivy : 1 – 7 menit

➢ Cara Duke : 1 – 3 menit

D. Alat :

➢ Blood lancet
➢ Sphygmomanometer

➢ Kertas saring

➢ Kapas alkohol

Cara kerja
● Metode Ivy

● Metode Duke
Nama : salsabillah karunia sugiarto

Nim : 2240018073

BLEEDING TIME

(Waktu Perdarahan)

Nilai Normal :

Cara ivy : 1 – 7 menit

Cara duke : 1 – 3 menit

Tujuan : Untuk mengetahui faktor hemostasis yang ada pada ekstravaskuler

Prinsip : Kapiler yang dilukai selanjutnya di ukur waktu pembekuannya

Alat :

- Blood lancet

- Sfigmomanometer

- Kertas saring

- Kapas alkohol
Cara kerja :

Hasil :
Nama : Salsabila cantika sukma
Nim : 2240018076

Laporan Praktikum Pemeriksaan

Hari/Tanggal : Jum’at,/27 Maret 2020

Nama Pasien : Tn. X

Jenis Kelamin/Umur : Laki-laki/ 20tahun

Gambar Alur Kerja : BLEDDING TIME

Hasil Pemeriksaan : BLEDDING TIME

Pembahasan :

Waktu perdarahan atau Bledding Time (BT) adalah pemeriksaan skrining untuk menilai gangguan fungsi trombosit dengan cara menentukan
waktu yang dibutuhkan darah untuk untuk menghentikan pendarahan pada cedera lokal secara in vivo. Pada dasarnya pada pemeriksaan ini
terdapat dua metode yaitu metode ivy dan metode duke, untuk metode Ivy dilakukan dengan cara melakukan pembebatan dan penusukan pada
volar lengan, perbedaan dengan metode duke yaitu menggunakan cuping telinga untuk menilai waktu pendarahan. Dan pada praktikum kali ini
kami menggunakan metode duke yang mana pada tujuannya memantau waktu perdarahan pada berbagai masalah kesehatan dan menentukan
gangguan pada fungsi trombosit. Pemeriksaan ini biasa digunakan ketika akan dilakukan operasi. Yang mana nilai rujukan untuk metode duke
sendiri yaitu 1-3 menitm, masaalh klinisnya yaitu Penyakit Hidkogin namun terdapat juga limitasi yang mana pemeriksaan dinilai kurang akurat
dalam menentukan waktu perdarahan.

Pada prinsipnya yakni lakukan sayatan tusukan pada bagian cuping telinga hingga keluar darah, Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
menghentikan perdarahan dinyatakan sebagai waktu perdarahan. Metode duke dinilai kurang teliti dan kurang akurat, sehingga dilakukan
perbaikan berdasarkan metode Ivy.Agar pemeriksaan terstandarisasi maka dilakukan penyamaan tekanan pembuluh darah dengan
menggunakan sfigmomanometer pada tekanan 40 mmHg. Tusukan dilakukan pada lengan bagian bawah menggunakan lanset (Nugraha, Gilang,
2015). Metode Duke kurang memberatkan pada mekanisme hemostasis karena tidak diadakan pembendungan. Namun metode Duke sebaiknya
hanya dipakai pada bayi dan anak kecil saja, karena pembendungan menggunakan figmomanometer pada lengan atas tidak mungkin atau susah
dilakukan (R.Gandasoebrata, 2010).

Pada dasarnya maanfaat dari Bleeding Time (waktu perdarahan) dalam laboratorium klinik bermanfaat untuk menilai faktor-faktor hemostasis
yang letaknya extravaskuler, tetapi keadaan dinding kapiler dan jumlah trombosit juga berpengaruh. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang
dasar, apabila ditemukan kelainan maka dapat dilakukan 9 pemeriksaan yang lebih khusus untuk mencari suatu kelainan tertentu
(R.Gandasoebrata,2010)

Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) tidak boleh dilakukan apabila penderita sedang mengkonsumsi antikoagulan atau anti nyeri
aspirin, karena dapat menyebabkan waktu perdarahan memanjang. Pengobatan harus ditunda selama 3-7 hari atau jika memungkinkan pasien
diberitahu agar tidak mengkonsumsi aspirin atau obat penghilang rasa nyeri tanpa resep selama 5 hari sebelum pemeriksaan (Riswanto, 2013)

Kesimpulan

Pada praktikum kali ini kaami telah memlelajari tentang bleeding time dengan dua metode yaitu metode duke dan metode ivy, dari kedua
metode ini terdapat perbedaan salah satunya yaitu pada nilai rujukan yang mana pada metode ivy terdapat nilai rujukan 3-7 menit sedangkan
pada metode duke yaitu 1-3 menit. Pada prinsipnya metode ivy melakukan pembebatan pada bagian atas siku untuk metode duke melakukan
sayatan tusukan pada bagian cuping telinga hingga keluar darah. Pada kedua metode ini tingkat akurasinya yang lebih tinggi yaitu metode Ivy .
Nilai :

Surabaya, ......................................

Pembimbing Praktikum
....................................................

NPP :................................

Daftar Pustaka

Nugraha Gilang. (2015). PanduanPemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar. Jakarta Timur :

CV. Trans Info Media.

R.Gandasoebrata. (2010). Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat.

Riswanto. (2013). Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta : Alfamedia & Kanal Medika.
Laporan Praktikum Pemeriksaan Bleeding Time

Nama : Ayu Slatim Maifanda

NIM : 2240018068

Hari/Tanggal : Jumat / 27 Maret 2020

Nama Pasien :

Jenis Kelamin/Umur : ................................................./..........................tahun

Gambar Alur Kerja :

• Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui faktor hemostasis yang ada pada ekstravaskuler.

• Prinsip Kerja : Kapiler yang dilukai selanjutnya diukur waktu pembekuannya.

• Alat :

1. Blood lancet

2. Sfigmomanometer
3. Kertas saring

4. Kapas alkohol

• Nilai Normal : Cara Ivy = 1 – 7 menit

Cara Duke = 1 – 3 menit

• Cara Kerja :

1. Metode DUKE
2. Metode IVY
NAMA :URIFA AFRIANA

NIM: 2240018075

BLEEDING TIME

(Waktu Perdarahan)

Tujuan : Untuk mengetahui faktor hemostasis yang ada pada ekstravaskuler

Alat :

- Blood lancet

- Sfigmomanometer

- Kertas saring

- Kapas alkohol

Cara Kerja :

A. Metode ivy
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Bersihkan bagian volar lengan dengan kapas alkohol 70% dan dibiarkan hingga mengering

3. Gunakan Sfigmomanometer pada lengan atas dan pompa hingga 40 mm Hg.

4. Tusuk dengan lanset kurang lebih 3 jari dibawah lipatan siku

5. Bersamaan dengan keluarnya darah, stopwach di nyalakan

6. Usap darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik, tanpa menekan kulit

7. Hentikan stopwatch pada saat darah berhenti

B.Metode duke
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Bersihkan cuping telinga dengan kapas alkohol 70% dan biarkan mengering

3. Tusuk dengan lanset pada cuping bagian bawah yang telah diusap dengan alkohol

4. Bersamaan dengan keluarnya darah, stopwach di nyalakan

5. Usap darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik, tanpa menekan kulit

6. Hentikan stopwatch pada saat darah berhenti

HASIL

Anda mungkin juga menyukai