Anda di halaman 1dari 3

Tugas Ergonomi Pertemuan 7

Kelompok 7

1. Dewi Febrianna Indahsari (1710713007)


2. Khairana Anggraini (1710713021)
3. Bonaldi Sinurat (1710713135)
4. Belinda Vania Sarah (1710713147)

Kelas : 6D/K3

Pertanyaan

Dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dijelaskan bahwa pengusaha wajib
memberi waktu istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam setelah bekerja
selama 4 jam terus menerus. Apakah pengaturan waktu kerja tersebut sudah sesuai dengan
penerapan konsumsi energi kaitannya dengan penerapan fisiologi kerja?

Jawab :

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang


menjelaskan pengusaha wajib memberikan waktu istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya
setengah jam setelah bekerja selama 4 jam terus menerus. Pengaturan kerja tersebut telah sesuai
dengan penerapan konsumsi energi. Dimana waktu istirahat tersebut dapat digunakan untuk
konsumsi energi yang bertujuan untuk mencegah kelelahan yang dapat menurunkan kemampuan
fisik dan mental dan hilangnya efisiensi kerja, waktu tersebut merupakan kesempatan bagi
pekerja untuk pemulihan dan penyegaran, serta untuk melakukan kontak sosial yang dapat
sedikit membantu mengurangi penat atau stress kerja dengan berkomunikasi santai dengan
sesama rekan kerja.

Dalam melakukan kegiatan, butuh manusia membutuhkan suplai energi. Energi terbentuk
karena adanya proses metabolisme dalam otot, berupa serangkaian proses kimia yang mengubah
bahan makanan menjadi energi mekanis dan energi otot. Menurut Tiffin, pengaruh pekerjaan
terhadap manusia dalam suatu sistem kerja dapat mempengaruhi kecepatan denyut jantung,
konsumsi oksigen, tekanan darah, temperatur, komposisi kimiawi dalam darah dan air seni
dimana akan menyebabkan perubahan fisik jika tidak diberikan waktu istirahat. Dalam ilmu
fisiologi terdapat batasan metabolic stress dan fatigue yang berhubungan dengan beban kerja.
Jenis pekerjaan yang membutuhkan energy expenditure yang lebih banyak tidak boleh melebihi
kapasitas energi pekerja (Kodrat, 2013)

Energi kerja menunjukkan tingkat ketegangan otot tubuh manusia dalam hubungan dengan
jenis kerja berat, tingkat usaha kerjanya, kebutuhan waktu untuk istirahat, dan produktivitas dari
berbagai variasi cara kerja. Penerapan konsumsi energi secara langsung untuk mengukur
expenditure melalui asupan energi selama bekerja sedangkan secara tidak langsung untuk
menghitung denyut nadi selama bekerja. Dalam penentuan konsumsi energi biasanya digunakan
suatu bentuk hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung. Peningkatan denyut nadi
mempunyai peranan yang sangat penting didalam peningkatan cardiac output dari istirahat
sampai kerja maksimum.

Dalam hal waktu kerja yang melebihi ketentuan yang telah, maka perlu diatur waktu
istirahat. Memperpanjang waktu kerja lebih dari itu hanya akan menurunkan efisiensi kerja,
meningkatkan kelelahan, kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pemberian waktu istirahat
tersebut secara umum dimaksudkan untuk:

a. Mencegah terjadinya kelelahan tubuh


Hal ini sangat menjadi poin penting mengapa harus ada waktu istirahat pada setiap
minimal 4 jam kerja karna tubuh akan kehabisan energi dan akan mengalami kelelahan.
Dampak yang ditimbulkan apabila hal itu terjadi maka tubuh akan kehilangan kemampuan
fisik dan keseimbangan dan akan berakibat yang berakibat kepada penurunan efisiensi kerja
dan justru akan menggangu kinerja pekerja tersebut.
b. Memberi kesempatan tubuh untuk melakukan pemulihan atau penyegaran.
Waktu istirahat para pekerja dapat digunakan sebagai media pemulihan dan untuk waktu
yang cocok mengisi energi kembali dengan mengkonsumsi makan berat. Hal tersebut juga
akan berdampak pada pola piker yang lebih kreatif daripada saat kondisi lapar.
c. Memberikan kesempatan waktu untuk melakukan kontak sosial.
Hal lain yang termasuk hal penting dalam adanya waktu istirahat bagi pekerja yaitu waktu
kosong yang dapat dilakukan untuk berinteraksi dengan makhluk social lainnya. Interaksi
social berdampak langsung bagi psikis pekerja tersebut sehingga pekerja merasakan
pembaruan dalam psikologinya.
Referensi

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00089-TI%20Bab2001.pdf.

https://www.slideshare.net/leonspykids/pske-6-fisiologi-kerja

Widodo, Sarwo. 2008. Penentuan Lama Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja Dengan
Menggunakan Pendekatan Fisiologis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai