Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V

Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007

PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD


DENGAN INTEGER PROGRAMMING

William Goenardi* dan Abdullah Shahab**


*PT. HM Sampoerna, Tbk.
Jl. Rungkut Industri Raya 18, Surabaya
e-mail: william_goenardi@yahoo.com
**Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS
Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya
e-mail: mmtits@rad.net.id

ABSTRAK
Perusahaan yang mengelola manajemen operasinya dengan baik dapat
meningkatkan effisiensi, produktivitas, dan kualitas, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Salah satu area dalam
manajemen operasi adalah perencanaan produksi (Production Planning Control – PPC).
Maka dari itu, PPC harus dapat mendukung kelancaran produksi dengan melakukan
penjadwalan produksi yang paling efisien.
Dalam penelitian ini, diambil contoh kasus dari PT. “X”, sebuah perusahaan
yang berskala global dan bergerak di bidang kertas dan industri kertas. Permasalahan
yang diangkat yaitu mengenai penjadwalan produksi untuk sistem produksi job order
dan dilakukan secara batch, dimana terdapat urut-urutan proses produksi dan terdapat
beberapa mesin yang dapat mengerjakan suatu order tertentu. Penjadwalan produksi
tersebut bertujuan untuk mengurangi waktu tunggu (idle time) produksi.
Dari permasalahan tersebut, akan dibuat suatu model matermatis yang berupa
pemrograman linier integer (integer linear programming). Model matematis tersebut
selanjutnya diselesaikan dengan menggunakan software komputer.
Dari 5 Mesin Pad dan 9 order yang dicobakan untuk diselesaikan menggunakan
program tersebut, ternyata didapatkan solusi yang optimal, dimana jadwal produksi
memberikan waktu penyelesaian paling cepat dengan idle time karena set up mesin
hanya 28 jam, serta terpenuhinya semua kendala yang diminta.
Kata kunci: penjadwalan produksi, integer, linier

PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dunia usaha saat ini, khususnya
untuk industri manufaktur yang berskala global, maka setiap perusahaan harus
melakukan berbagai langkah inovatif untuk bisa tetap bertahan (survive).
Strategi perusahaan dalam mengelola manajemen operasinya sangatlah
menentukan daya saing perusahaan tersebut di pasar global. Karena perusahaan yang
mengelola manajemen operasinya dengan baik dapat meningkatkan effisiensi,
produktivitas, dan kualitas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan (customer satisfaction). Salah satu area dalam manajemen operasi adalah
perencanaan produksi (Production Planning Control – PPC). Dalam hal ini, PPC harus
dapat mendukung kelancaran produksi dengan melakukan penjadwalan produksi yang
paling efisien.
PT. “X” adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kertas dan produk
kertas. Pada Divisi Stationery, PT. “X” memproduksi buku sesuai pesanan (job order)
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007

untuk diekspor ke berbagai negara di dunia. Perusahaan ini menghadapi persaingan


yang berat dari China dan India. Selain harga yang lebih murah, China dan India juga
mampu memenuhi order lebih cepat karena secara geografis China dan India lebih dekat
dengan sebagian besar negara-negara pelanggan. Oleh karena itu, untuk dapat
meningkatkan daya saing PT. “X” terhadap pesaingnya, salah satunya adalah dengan
mengurangi waktu tunggu (lead time) produksi dengan melakukan penjadwalan
produksi secara tepat. Karena selama ini penjadwalan produksi yang dilakukan hanya
terfokus pada terpenuhinya tanggal pengiriman (due date), tetapi kurang memperhatikan
penugasan mesin dan urutan pengerjaan yang paling efisien.
Ada dua tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu: (1) Menentukan
penugasan pekerjaan-pekerjaan di mesin pad, dan jadwal pengerjaan di setiap pusat
kerja (work center) dan (2) Meminimalkan waktu berhenti (idle time) karena set up
mesin sebagai akibat dari penjadwalan yang tidak optimal, sehingga dapat mengurangi
waktu tunggu (lead time) produksi.
Sedangkan manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah
meminimalisasi waktu berhenti (idle time) mesin yang disebabkan karena waktu set up
mesin sebagai akibat dari penjadwalan yang tidak optimal, sehingga dapat mengurangi
waktu tunggu (lead time) produksi, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan (customer satisfaction).
Aktivitas dalam penjadwalan produksi yaitu memasukkan pesananpesanan yang
sudah diterima maupun yang masih diramalkan ke dalam jadwal perencanaan induk
(Master Production Scheduling – MPS). Aktivitas ini juga meliputi perencanaan
kebutuhan kapasitas (capacity requirement planning) yaitu pengalokasian kapasitas
produksi untuk masing-masing pesanan. Aktivitas akhir dari semua aktivitas ini adalah
penjadwalan pesanan secara harian atau bulanan dari masing-masing pekerjaan dalam
mesin-mesin, lini produksi, atau stasiun keja tertentu.
Karakteristik penjadwalan pada penelitian ini yaitu pembebanan terbatas (finite
loading) untuk mesin-mesin produksi sedangkan untuk proses finishing dan packing
pembebanannya tidak terbatas (infinite loading). Karakteristik lain yaitu sistem
penjadwalan ini dibuat secara maju (forward scheduling), dimana sistem menerima
pesanan barang dan kemudian waktu penjadwalan masing-masing operasi dilakukan
secara maju. Untuk kaitannya dengan keterbaasan sumber daya, proses produksi di
mesin dibatasi oleh kemampuan mesin (machine-limited process).

METODA
Untuk menyelesaikan masalah penjadwalan tersebut maka dibuatlah suatu
persamaan matematis yang berupa pemrograman linier integer (Integer Linear
Programming – ILP). Kemudian persamaan matematis tersebut akan diselesaikan
dengan menggunakan bantuan program komputer.
Variable Keputusan (Decision Variable)
Variabel-variabel keputusan dalam model matematis yang akan dibuat,
didefinisikan sebagai berikut:
Ci = Waktu penyelesaian order i
Tik = Waktu mulai pengerjaan order i di pusat kerja (work center) k
Aik = Variabel keputusan biner, dimana bila:
Aik = 1; artinya order i dikerjakan di mesin pad k
Aik = 0; artinya order i tidak dikerjakan di mesin pad k

ISBN : 979-99735-2-X
A-39-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007

Pijk = Variabel keputusan biner, dimana bila:


Pijk = 1; artinya order i dikerjakan terlebih dulu dari order j di mesin pad k
Pijk = 0; artinya order j dikerjakan terlebih dulu dari order i di mesin pad k
Dimana subscript didefinisikan sebagai berikut:
i: mewakili order (i = 1, 2, …, n)
j: mewakili order (j > i)
k: mewakili pusat kerja (k = 1, 2, …, m)
Fungsi Tujuan (Objective Function)
Fungsi tujuan dari peneltian ini adalah: “Meminimalkan waktu penyelesaian
(completion date) dari pesanan-pesanan (order)”. Dimana bila dirumuskan secara
matematis adalah sebagai berikut:
n
Minimalkan Z   C i
i 1

Fungsi Kendala (Constraints)


Kendala ketepatan waktu pengiriman
Waktu penyelesaian order-order tidak boleh melebih waktu pengiriman
yang diminta customer. Persamaan umum matematisnya:
C i  Di i  1, 2, ..., n
Dimana: Di = Waktu kirim (due date) order i
Ci = Waktu penyelesaian (completion date) order I
Kendala hubungan pendahuluan (precedence relationship)
Urutan proses produksi tidak boleh dilanggar; yaitu: proses produksi di
mesin pad – proses finishing – proses packing. Persamaan umum matematisnya:
Tik  Rik  Aik  Tip i  1, 2, ..., n;
k  K;
p  k; p  K
Dimana: Rik = Waktu pengerjaan (running time) order i di pusat kerja k
Kendala konflik order-order pada pusat kerja mesin pad
Tidak boleh ada dua atau lebih order yang dikerjakan di suatu mesin pad pada
waktu bersamaan. Oleh karena itu untuk setiap pasang order yang bisa menimbulkan
konflik di mesin pad, dibuat fungsi kendala dengan persamaan umum sebagai berikut:
Tik  ( Rik  S ijk )  Aik  T jk  M  M  Pijk i, j  I
T jk  ( R jk  S jik )  A jk  T jk  M  Pijk kK
Dimana: Sijk = Waktu set up mesin dari order i ke j di mesin k
Sjik = Waktu set up mesin dari order j ke i di mesin k
M = Bilangan positif yang nilainya besar (M = 1000)
Kendala alternatif pemilihan mesin pad
Untuk order-order yang bisa diproduksi di beberapa mesin pad, maka harus dipilih
salah satu mesin pad untuk mengerjakan order tersebut. Persamaan matematisnya:
 Aik  1
kK
i  1, 2, ..., n
Dimana: k = mesin pad yang bisa memproduksi order i

ISBN : 979-99735-2-X
A-39-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007

HASIL DAN DISKUSI


Setelah persamaan-persamaan matematis disusun, selanjutnya dibuat program
komputer untuk menyelesaikan persamaan pemrograman linier integer tersebut.
Persamaan dan program komputer yang telah dibuat, dicobakan untuk menyelesaikan
masalah penjadwalan yang terjadi di PT. “X” tersebut, dengan mengambil sampel order
sebanyak 9 buah dan meliputi 4 jenis buku pad. Sementara mesin pad yang digunakan
sebanyak 5 mesin.
Order-order yang diambil sebagai sampel dapat dilihat pada Tabel 1. dibawah
ini. Untuk perhitungan waktu, semua dilakukan dalam satuan jam, dan waktu saat ini
diasumsikan 1 Januari 2007.
Tabel 1. Spesifkasi order
No. Size (mm2) /
Tipe Customer Due Date Qty (pcs)
Order Content (sheet)
11 LP Staples – USA 21/01/07 2.529.792 127 x 205 / 50
12 LP Staples – USA 18/01/07 1.935.360 216 x 299 / 50
13 LP Branbil – Korea 11/01/07 277.200 210 x 295 / 50
14 LP Branbil – Korea 10/01/07 224.640 127 x 205 / 40
21 PB Banaghan – Ireland 11/01/07 24.048 210 x 295 / 200
22 PB Kinki – Japan 09/01/07 80.640 179 x 252 / 80
31 PSB Makro – Spain 12/01/07 38.120 210 x 295 / 80
32 PSB Makro – Spain 08/01/07 178.520 148 x 210 / 80
41 RDH FAE – Singapore 08/01/07 124.160 148 x 210 / 80

Kelima mesin pad yang digunakan adalah spesifik dalam artian kapasitas dan
kemampuan untuk mengerjakan suatu jenis buku pad, maka tidak semua mesin pad
tersebut mampu mengerjakan semua order yang ada. Kemampuan mesin pad untuk
mengerjakan jenis buku pad ditabelkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kemampuan mesin pad dalam mengerjakan jenis buku pad
Tipe Pad
LP PB PSB RDH
Mesin Pad
2 V V
3 V V
5 V
6 V
7 V V V V
Cuplikan dari hasil program komputer yang dibuat untuk menyelesaikan
penjadwalan diatas disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Penjadwalan

Waktu Pad 2 Pad 3 Pad 5 Pad 6 Pad 7 Finishing Packing


1 31 22 14 13 41
… … … … … … … …
12 31 22 14 13 41
13 31 22 S 13 41 14
… … … … … … … …
16 31 22 S 13 41 14

ISBN : 979-99735-2-X
A-39-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007

Waktu Pad 2 Pad 3 Pad 5 Pad 6 Pad 7 Finishing Packing


17 S 22 S 13 41 14 31
… … … … … … … …
20 S 22 11 13 41 14 31
21 S 22 11 13 41 31 14
22 S 22 11 13 41 31 14
23 S 11 13 41 22 31 14
24 21 11 13 S 22 41 31 14
25 21 11 13 S 22 41 31 14
26 21 11 13 S 22 41 31 14
27 21 11 S 32 22 41 13 31 14
28 21 11 S 32 22 13 31 14 41
29 21 11 S 32 13 31 14 41 22
… … … … … … … …
37 21 11 S 32 13 31 14 41 22
38 21 11 12 32 14 22 13

48 21 11 12 32 14 22 13
49 11 12 32 21 14 22 13
50 11 12 32 21 14 22 13
51 11 12 32 21 14 22 13
52 11 12 32 14 22 13 21
53 11 12 32 14 22 13 21
54 11 12 32 22 13 21
… … … … … … … …
59 11 12 32 22 13 21
60 11 12 32 22 13 21
… … … … … … … …
dan seterusnya
Keterangan: S = idle time karena set up mesin
Tabel diatas menunjukkan penempatan order-order pada masing-masing pusat
kerja dan juga waktu pengerjaannya. Waktu yang digunakan dalam satuan jam, dan
semua satuan waktu yang digunakan adalah dalam jam dan dibulatkan ke bilangan bulat
terdekat.

KESIMPULAN
Dengan menggunakan program komputer yang telah dibuat, maka proses
penjadwalan akan lebih praktis, cepat, dan memperolah hasil yang paling optimal,
dalam artian waktu penyelesaian order-order yang paling cepat, serta memenuhi
kendala-kendala yang disyaratkan.
Dari 5 Mesin Pad dan 9 order yang dilibatkan dalam penelitian ini, program
komputer mendapatkan solusi penjadwalan produksi yang paling optimal dengan idle
time mesin karena set up hanya 28 jam.

DAFTAR PUSTAKA
Chase, R.B.; F.R. Jacobs; and N.J. Aquilano (2004) Operation Management for
Competitive Advantage. Tenth Edition. McGraw-Hill, New York.
Gaspersz, V. (2001) Production Planning and Inventory Control: Berdasarkan
Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21.
Edisi Revisi dan Perluasan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Nasution, A.H. (2003) Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Kedua. Guna
Widya, Surabaya.

ISBN : 979-99735-2-X
A-39-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007

Taha, H.A. (2003) Operations Research: An Introduction. Seventh Edition. Prentice


Hall, New Jersey.
Taylor, B.W. (1999) Introduction to Management Science. Sixth Edition. Prentice Hall,
New Jersey.

ISBN : 979-99735-2-X
A-39-6

Anda mungkin juga menyukai