Anda di halaman 1dari 6

Alhamdulillah

Wa sholla tu wa salammu ala rosulillah sayyidina wa maulana muhammad ibni


abdillah wa ‘ala alihi wa sohbihi wa man tabi ahu wamau walah

Ashaduallah ilahaillollah wah dahula sari kala

Wa ashaduanna sayyidina muhammad abduhu wa rosuluhu

Allahumma sholi ‘ala sayyidina muhammadinin nabiyin ummiyin wa ‘ala alihi


wahsahbihi wa barik wa sallim

Qollollah ta ‘ala fil qur’anil azhim


Wa huwa asdakun kho ilin
a'uzu billahi minashaitanir rajim
bismillahir rahmanir rahim
Yaa ayyuhalladziina aamanuuttaqullaha haqqa tuqaatih
wa laa tamuutunna illa wa antum muslimuun
ibadallah usikum wa nafsin bi taqwallah wa to’a tihi faqod faaza muttakun

Hadirin Jama’ah Jum’at Yang Dimulyakan Allah SWT


Alhamdulillah segala puji Allah SWT atas nikmat dan rahmatNya yang diberikan kepada
kita, sehingga kita dapat mengikuti sholat jum’at berjamaah pada siang hari ini.
Sholawat berserta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW. Junjungan sekaligus suri tauladan kita, juga kepada keluarga dan sahabatnya serta
orang2 yang senantiasa istiqomah mengikuti risalah beliu.

Pada kesempatan khutbah ini saya mengajak hadirin sekalian –pada umumnya– dan terutama
pada diri saya sendiri –khususnya– marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dan
terus menerus berusaha meningkatkan ketakwaan itu dengan melaksanakan perintah-
perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, serta mensyukuri semua kenikmatan dan
karunia yang diberikan kepada kita semoga kita senantiasa mendapatkan keselamatan dan
kebahagiaan dunia dan akhirat.

Hadirin Jama’ah Jum’at Yang Dimulyakan Allah SWT


Seorang anak melihat orang tuanya, duduk diatas kursi roda, dengan tangan bergetar karna
terkena penyakit “Parkinson”,air liurnya meleleh, karna tidak bisa lagi menelan.
Dulu lehernya kokoh, kuat berbicara, tapi sekarang suaranya keluar merintih, karna usia yang
sudah lanjut.
Disaat itulah sianak sadar ternyata ayahku yang dulu, jendral bintang 4 hari ini tidak lagi
berdaya, dia terduduk diatas kursi roda dengan tangan menggeletar, air liur meleleh.
Dulu kalau dia bejalan tegap, langkahnya kokoh, kalau dia bersuara keras.
anak-anak buahnya takut menggeletar mereka menghadapnya.
Tapi sekarang dia hanyalah seorang tua yang terduduk diatas kursi roda dengan tangan
menggeletar dengan air liur meleleh, ia hanyalah seonggok daging yang akan membusuk.
kalau roh sudah keluar dari jasadnya, ia hanyalah akan menjadi santapan cacing tanah.
Dulu pasangan hidupnya istrinya sekarang hanya tinggal memori masa lama, semua tinggal
kenangan,.lalu apa yang akan dia bawa menghadap Allah SWT maka tak lain tak bukan
adalah
ALLAZI KHALAQOL MAUTA dia yang menciptakan mati,
WAL HAYAATA dia yang menciptakan hidup,
untuk apa dbuatnya ada hidup ada mati..?
LIYABLUWAKUM AYYUKUM AHSANU ‘AMALAA untuk melihat siapa yang paling
baik amalnya.

Hari ini kita tidak duduk diatatas kursi roda, hari ini kita sedang sehat wal ‘aafiat, tapi banyak
saudara-saudara kita diluar masjid sana yang dalam keadaan sehat wal aafiat lebih sehat dari
kita.
Kenapa tidak bisa bersama dengan kita hari ini..? karna mereka sedang musafir Allah
membolehkan mereka untuk jama’ ta’khir untuk sholat zuhur, karna mereka diluar sana
sedang sibuk, urusan yang tak mungkin ditinggalkan, merekapun dalam keadaan darurat.
Tapi ternyata ada yang tidak musafir, tidak sibuk, sehat wal aafiat, tapi kenapa mereka tidak
ada bersama kita..?Ada satu nikmat besar yang dicabut allah, nikmat istiqomah iman dan
islam.
Oleh sebab itu hari ini nikmat besar itu ada dalam diri kita, kita sehat wa aafiat, kita tidak
musafir, tidak sakit, kita pula dalam keadaan aqil dan baligh, sehat fisik sehat mental tapi
yang paling besar diantara nikmat itu adalah taakut meninggalkan sholat jum’at.
MAN TAROKAL JUM’ATA TSALASA MARROTIN TAHAWWUNAN , siapa yang
meninggalkan sholat juma’at 3 kali berturut-turut tidak ada uzur syar’i karna menyepelekan
printah Allah,
THOBA’ALLAHU ‘ALAA QOLBI, Allah mengunci pintu hatinya maka hidayah tidak lagi
masuk kedalam telinganya,
Inilah azab diatas azab, karna azab yang pertama kali itu didalam hati
KHATAMAALLAHU ‘ALAA QULUUBHIMIM hati terkunci,
setelah hati terkunci WA ‘ALAA SAM’IHIM telinga tersumbat.
setelah telinga tersumbat, WA ‘ALAA ABSHORI’IHIM GHISYAWAH mata tertutup,
kalau sudah telinga tersumbat nasehat tak lagi bermakna,
kalau sudah mata tertutup segala yang dilihat tak lagi menjadi i’tibar pelajaran,
itu semua berawal dari hati yang terkunci, salah satu yang menyebabkan hati terkunci
meninggalakan sholat jum’at tanpa uzur syar’i.
Nikmat besar diberikan Allah, hari ini kita bisa duduk bersama didalam rumah Allah,
IZA NUDIYALIS SHOLAATI MIN YAUMIL JUMU’AH, kalau kita dipanggil untuk
melaksanakan sholat jum’at,
FAS’AW ILAA ZIKRILLAH bersegeralah menyambut panggilan Allah
WAZARUL BAI’ tinggalkan jual beli.
Saudara kita yang terbaring dirumah sakit hari ini, sayaup-sayup suara azan dari masjid
rumah sakit masuk ketelinganya, dia menonton ditelevisi acara live sholat jum’at,
tapi saat itu dia hanya mampu terbujur kaku, ruhnya masih ada dalam jasad, anaknya tidak
bisa berada disampinya karna sekurity tidak mengizinkan keluarga berada didalam ruang
ICU,
dia terbaring didalam, suara terdengar, azan bersahutan hayya ‘alaassholah mari sholat,
hayya ‘alaalfalah mari menuju kemenagan.
Dia hanya meneteskan air mata, kenapa..?Kalau dulu waktu sehat sempat beribadah
penyesalannya tidak terlalu banyak, tapi disaat sehat wal aafiat tak sempat untuk
menempelkan kening kelantai, tak sempat melangkahkan kaki kerumah Allah, tak sempat
mendegarkan khutbah, maka tak ada duka diatas duka, air mata yang meleleh tak dapat
mengembalikan masa lalu,
LAN TARJI’AYYAMULLATI MADHOTS yang lalu tak dapat diulang kembali, air mata
darah mata menangis, yang sakit tak akan sembuh, yang mati tak akan hidup. Penyesalan
salalu datang diakhir perbuatan.

Disaat itu penyesalan tak lagi bermakna,


Apa kata mereka ketika melihat azab Allah..?
ROBBANA Hai Tuhan kami ya Robb kami
ABSORNA mata kami sudah melihat azab,
WASAMI’NA telinga kami sudah mendengar suara tangisan, teriakan, pekikan didalam
neraka,
FARJI’NA kembalikan kami lagi kedunia,
NA’MAL SHOLIHAA kami ingin beramal sholeh,
INNA MUUQINUUN kami yakin seyakin-yakinnya.
Tapi saat itu penyesalan tak lagi bermakna, karna dunia tak mungkin utuh semula, karna
sudah menjadi sunnatullah, yang lampau tak akan kembali.
IZASSAMAA UNFATHAROT langit terbelah,
WA IZAL KAWAA KIBUN TASAROT planet-planet bertabrakan,
WA IZAL BIHA RUFUJJIRAT lautan diledakkan diletupkan
WA IZAL QUBURU BUA’ FIROT semua yang dikubur dibangkitkan,
‘ALIMAT NAFSUMMA QADDAMAT WA AKHOROT disitulah orang baru sadar apa
yang dulu pernah aku lakukan.
WAQODIMNA ILAA MAA ‘AMILUU MIN ‘AMALIN semua amal kami tunjukkan
kami datangkan ini amlamu,
FAMAYYA’MAL MISQOOLAZARROTIN KHOIROYYAROH, tapi jangan lupa
apakah yang dosa-dosa itu dilupakan begitu saja, yang burukpun akan tampak juga
FAMAYYA’MAL MISQOLAZARROTIN SYARROYYAROH sebersar ujung rambut,
sebesar telapak kaki semut yang hitam, diatas batu yang hitam ditengah malam yang kelam,
didalam samudra yang gelap akan dtampakkan juga pada hari itu,
YAUMA TUBLASSAROO-IR segala rahasia ditunjukkan dan mata akan melihat dengan
penglihatan yang nyata, mulut tidak lagi bisa menjawab
ALYAUMA NAKHTIMU ‘ALAA AFWAHIHIM hari itu mulut kami kunci, karna mulut
itu yang dulu pandai mencari-cari alasan bersilat lidah maka hari itu lidah dikunci,
WATUKALLIMUNA AIDIIHIM tangan mereka kami buat bicara,
WATASYHADU ARJULUHUM kaki bersaksi, apa yang akan dibicarakan tangan, apa
yang dipersaksikan kaki
BIMAA KAANU YAKZIBUUN semua yang pernah dilakukan dimasa yang lalu.
Berapa atasanmu sanngup memberi gaji? sehingga begitu enteng kau tinggalkan sholatmu,
apa yang dijanjikan istrimu sehingga begitu enteng kau berikan yang haram, hanya rayuan
sesaat padahal diapun akan meninggalkanmu sebelum masa tua tiba, apa yang dijanjikan
anak-anakmu?. Tapi setelah kita tua dosa-dosa begitu banyak terkumpul, merekapun
meninggalkan kita dipanti jompo yang penuh dengan kesunyian, hening, sepi, suara cucu tak
terndengar menangis, karna merekapun malu menagkui kita sebagai orang tuanya.
Suapkanlah yang haram kemulut mereka, berikanlah yang batil kedalam perut mereka, itu
hanya akan menjadi azab didunia sebelum hari kiamat tiba.
‘ISY MAA SYI’TA hiduplah sesuka hatimu,
‘ISY MAA SYI’TA apa yang mau kau makan makanlah, apa yang mau kau kerjakan
kerjakan
FAIINNAKA MAYYITS tapi ingat kau akan manjadi mayat, kau akan mati, semuanya akan
dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT.

Hari ini orang boleh tertawa, hari ini orang boleh merasa dunia dia yang punya, tapi sampai
masanya. Yang hijau akan berobah menguning, yang kuning akan mati, yang mati akan
menjadi debu, yang debu ditiup angin hampa tak bermakna.
Lalu apa yang akan kita dibawa kepada Allah SWT..? yaitu Amal sholeh.
itulah yang akan menolong dihadapan Allah.

Adapun rumah besar, kebun yang luas, dan harta yang banyak semua akan menjadi tinggal
kenangan, mereka akan menjual, membagi-baginya, semua kepada ahli waris,
Lalu kita hanya membawa 3 helai kain tipis yang tidak berjahit dan semua harta yang di
banggakan menjadi milik orang.
Kalaulah dulu mereka kita didik dengan pendidikan yang baik, ditengah malam mereka
bangun menetes air matanya lalu ia berdo’a
RABIGHFIRLI WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMA KAMAA RABBAYANI
SOGHIRAA, seprti tetesan embun ditengah gurun sahara yang panas,
kalau sempatlah mereka berdo’a ALLAHUMMAGHFIRLAHU WARHAMHU
WA’AAFIHI WA’FU’ANHU maka mengalirlah air yang sejuk ketenggorokan yang kering.

Tapi kalau mereka hanya dididik  dengan keduniawian, dididik dengan kemewahan,
disumbat mereka dengan materi, tak pernah diingatkan pada mati, ketika kita mati merakapun
juga akan mati prasaan ingatannya.
paling celaka lagi, mereka mengingat kita dengan mengantarkan bunga, mereka mengingat
kita dengan pakaian hitam, mereka mengingat kita dengan suara musik, mereka mengingat
kita dengan memajang foto kita besar-besar didalam rumah, dan itu hanya menjadi
penghalang rahmat Allah turun tidak berkesan sedikitpun. semua itu tidak membuat pengaruh
apapun kepada kita dialam barzah.
Maka sayang buatlah sayang yang mengingatkan sesudah mati, kalau rindu buatlah kerinduan
yang membuat ia akan tetap mengalir sebagai suatu amal sesudah kematian,
IZAA MAATAL INSAN kalau manusia mati
INGQATA’A dulu rajin membaca qur’an berhenti, dulu rajin sholat tahajjut berhenti, dulu
rajin mengahatamkan yang baik-baik berhenti
Tapi ada yang tetap mengalir diantara yang tetap mengalir itu adalah
SHADAQATUN JAARIAYAH sempat membelikan beberapa bungkus nasi, nampak orang
tua dipanti jompo, suapkanlah nasi itu, kita bukan sedang melihat orang tua, kita bukan
sedang melihat orang lain, saat itu kita sedang melihat  potret diri kita 30 tahun yang akan
datang,
dimana aku 30 tahun yang akan datang.

Surga kenikmatan yang luar biasa tapi dia tidak akan dimasuki oleh orang yang biasa-biasa,
Hanya dengan sholat wajib biasa, hanya dengan baca qur’an biasa, hanya dengan zikir biasa,
hanya dengan sodaqoh biasa, berharap akan masuk kedalam surga yang luar biasa maka
sungguh bukan suatu perimbangan perniagaan yang seimbang antara makhluq dengan khaliq
Allah SWT.

Khutbah jum’at ini kembali mengingatkan kita, mengajak, merenung bersama, kita ini mau
kemana ? disini untuk apa ? yang kita bawa menghadap Allah itu apa ? apakah nama, jabatan,
kebesaran, harta benda, ikut menghadap Allah ?. Tiiidak…!!!. Dia akan tinggal akan menjadi
puing-puing kenangan, yang akan dibawa adalah amal sholeh.

Karna orang sholehlah yang selamat dari kerugian yang lain rugi,
INNAL INSAAN semua manusia.
LAFII KHUSRIN rugi.
Yang kaya rugi, yang punya kuasa rugi, yang punya anak rugi, yang punya istri rugi, tapi ada
yang beruntung
ILLALLAZINA AAMANUU kecuali yang beriman.
WA’AMILUSSHOLIHAATI dan beramal sholeh,
Itulah orang yang beruntung karana iya akan hidup dalam kehidupan yang kekal abadi
membawa iman dan amal sholehnya.

Barakallahu liiwa lakum fill qur’aanil azhiim wa nafa’nii wa iyyaakum bima fiihi minal
aayaati wa dzikril hakiim. Aquulu qowlii hadzaa wa astaghfirullaaha liiwa lakum wa
lisaa iril muslimiina min kulli danbin fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuurur rahiimu.
Lalu duduk sebentar

Innal hamdalillah
Nahmaduhu wanasta'inuhu wa nastaghfiruhu
Wana'udzubillahi min syururi anfusinaa
Wamin sayyi-ati a'malinaa
Man yahdihillahu falaa mudhillalah
Waman yudhlil falaa haadiyalah

Wa asyhadu alla ilaha illallah Wahdahulaa syariikalah


Wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh
Allahumma shali 'ala muhammad wa 'ala aali muhammad kamaa shollaita ‘alaa
ibroohiim wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid. Allahumma bariik ‘alaa
muhammad wa ‘alaa aali muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa alii
ibroohiim, innaka hamiidum majiid.
Qollollah ta ‘ala fil qur’anil azhim
Wa huwa asdakun kho ilin
a'uzu billahi minashaitanir rajim
bismillahir rahmanir rahim
waal’ashri
innal-insaana lafii khusrin
illaalladziina aamanuu wa’amiluush-shaalihaati watawaashau bil haqqi watawaashau
bish-shobr
Wa qola ta ‘ala fi ayatin ukhro
innallaaha wamalaa-ikatahuu yushalluuna ‘alannabiyyi yaa ayyuhaal ladziina aamanuu
shalluu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa
Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I
minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar.
Ibadallah. innallaha ya'muru bil'adli wal ihsani wa iita izilqurba wayanha 'anilfahsya
iwal munkari walbagy. ya'izhukum la'allakum tadzakkarun
Wa aqiimishholah

Anda mungkin juga menyukai