Anda di halaman 1dari 6

apa yang engkau bawa menghadap

Allah Swt
September 02, 2021

Hadirin Jama’ah Jum’at Yang Dimulyakan Allah SWT

Seorang anak melihat orang tuanya, duduk diatas kursi roda, dengan tangan
bergetar karna terkena penyakit “Parkinson”,air liurnya meleleh, karna tidak
bisa lagi menelan.

Dulu lehernya kokoh, kuat berbicara, tapi sekarang suaranya keluar merintih,
karna usia yang sudah lanjut.Disaat itulah sianak sadar ternyata ayahku
yang dulu, jendral bintang 4 hari ini tidak lagi berdaya, dia terduduk diatas
kursi roda dengan tangan menggeletar, air liur meleleh.

Dulu kalau dia bejalan tegap, langkahnya kokoh, kalau dia bersuara keras,
anak-anak buahnya takut menggeletar mereka
menghadapnya.                                                             
                                                       Tapi sekarang dia
hanyalah seorang tua yang terduduk diatas kursi roda dengan tangan
menggeletar dengan air liur meleleh,ia hanyalah seonggok daging yang akan
membusuk kalau roh sudah keluar dari jasadnya,ia hanyalah akan menjadi
santapan cacing
tanah.                                                                      
       Foto-foto kenangan dimasa muda tersenyum dia memperhatikannya,
tapi matanyapun tidakt lagi terang melihat masa lalu itu, semua tinggal
kenangan.                                                                  
                               Dulu pasangan hidupnya istrinya sekarang
hanya tinggal memori masa lama, lalu apa yang akan dia bawa menghadap
Allah SWT maka tak lain tak bukan adalah ALLAZI KHALAQOL MAUTA dia
yang menciptakan mati, WAL HAYAATA dia yang menciptakan hidup, untuk
apa dbuatnya ada hidup ada mati..? LIYABLUAWAKUM AYYUKUM
AHSANU ‘AMALAA untuk melihat siapa yang paling baik amalnya.

Hari ini kita tidak duduk diatatas kursi roda, hari ini kita sedang sehat wal
‘aafiat, tapi banyak saudara-saudara kita diluar masjid sana yang dalam
keadaan sehat wal aafiat lebih sehat dari kita.                   

Knapa tidak bisa bersama dengan kita hari ini..? karna mereka sedang
musafir Allah membolehkan mereka untuk jama’ ta’khir untuk sholat zuhur,
karna mereka diluar sana sedang sibuk, urusan yang tak mungkin
ditinggalkan, merekapun dalam keadaan
darurat.                                                                     
                          Tapi ternyata ada yang tidak musafir, tidak sibuk
sehat wal aafiat, kenapa mereka tidak ada bersama kita..?Ada satu nikmat
besar yang dicabut allah, nikmat istiqomah iman dan
islam.                                           Oleh sebab itu hari ini
nikmat besar itu ada dalam diri kita kita sehat wa aafiat,kita tidak
musafir,tidak sakit,kita pula dalam keadaan aqil dan baligh, sehat fisik sehat
mental tapi yang paling besar diantara nikmat itu adalah taakut
meninggalkan sholat jum’at.

 MAN TAROKAL JUM’ATA TSALASA MARROTIN TAHAWWUNAN, siapa


yang meninggalkan sholat juma’at 3 kali berturut-turut tidak ada uzur syar’i
karna menyepelekan printah Allah,THOBA’ALLAHU ‘ALAA QOLBI, Allah
mengunci pintu hatinya maka hidayah tidak lagi masuk kedalam telinganya,
inilah azab diatas azab, karna azab yang pertama kali itu didalam
hati KHATAMAALLAHU ‘ALAA QULUUBHIMIM hati terkunci, setelah hati
terkunci WA ‘ALAA SAM’IHIMtelinga tersumbat setelah telinga tersumbat, WA
‘ALAA ABSHORI’IHIM KHISYAWAH mata tertutup, kalau sudah telinga
tersumbat nasehat tak lagi bermakna, kalau sudah mata tertutup segala
yang dilihat tak lagi menjadi i’tibar pelajaran, itu semua berawal dari hati
yang terkunci, salah satu yang menyebabkan hati terkunci meninggalakan
sholat jum’at tanpa uzur syar’i.            

 
 

Berapa atasanmu sanggup memberi gaji?  sehingga begitu enteng kau


tinggalkan sholatmu, apa yang dijanjikan istrimu sehingga begitu enteng kau
berikan yang haram, hanya rayuan sesaat padahal diapun akan
meninggalkanmu sebelum masa tua tiba, apa yang dijanjikan anak-anakmu?
“Ayah kami akan menjagamu dihari tuamu nanti maka berikan kami yang
kami inginkan,belikan kami rumah yang besar,belikan kami kendaraan yang
mewah, nanti setelah hari tua kami akan menjagamu” kata mereka. Tapi
setelah kita tua dosa-dosa begitu banyak terkumpul, merekapun
meninggalkan kita dipanti jompo yang penuh dengan kesunyian,hening,sepi,
suara cucu tak terdengar menangis, karna merekapun malu mengakui kita
sebagai orang tua.

Suapkanlah yang haram kemulut mereka, berikanlah yang batil kedalam


perut mereka, itu hanya akan menjadi azab didunia sebelum hari kiamat
tiba. ‘ISY MAA SYI’TA hiduplah sesuka hatimu, ‘ISY MAA SYI’TA apa yang
mau kau makan makanlah,apa yang mau kau kerjakan kerjakan FAIINNAKA
MAYYITUN tapi ingat kau akan manjadi mayat, kau akan mati, semua akan
dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah
SWT.                                                                       
                                                        Hari ini orang
boleh tertawa, hari ini orang boleh merasa dunia dia yang punya, tapi
sampai masanya yang hijau akan berobah menguning, yang kuning akan
mati, yang mati akan menjadi debu, yang debu ditiup angin hampa tak
bermakna.

Lalu apa yang akan dibawa kepada Allah SWT..? Amal


sholeh.          Kalau pernahlah mulut itu membaca sepotong 2 potong
ayat sebelum berangkat bekerja, kalau sempatlah masuk kekamar mandi
mengambil air wudhu sholat sunnah dhuha sebelum berangkat bekerja, kalau
sempatlah ketika duduk dalam suasana santai membuka IPED lalu dibuka
Qur’an digital sambil melihat beberapa ayat merenungkan maknanya
mengingat mati, kalau sempatlah mulut mengucapkan subhanallahi
wabihamdihi subnallahil ‘azhim, kalau sempatlah anak istri dibawa kemasjid
i’tikaf mendengarkan pengajian, kalau sempatlah beberapa persen dari
pendapatan itu dilimpahkan kerumah anak yatim, panti jompo, masjid, kalau
sempatlah bebrapa meter tanah dibeli untuk pembebasan mendirikan rumah
Allah, kalau sempatlah memberikan beberapa karpet untuk rumah yang slalu
ditinggalkan, kalau sempatlah memberikan beberapa kilo beras untuk yatim
piatu dan panti jompo, itulah yang akan menolong dihadapan Allah. 

Adapun rumah besar dengan bebrapa semen, dengan beberapa besi yang
banyak semua akan menjadi tinggal kenangan, mereka akan menjual,
membagi-baginya, tanah yang dulu harganya semester 100 ribu sekarang
sudah menjadi  5 juta mereka akan bagi-bagi itu semua kepada ahli waris,
lalu kita hanya membawa 3 helai kain tpis yang tidak berjahit dan itu semua
menjadi milik
orang.                                                                     
Kalau dulu mereka kita didik dengan pendidikan yang baik, ditengah malam
mereka bangun menetes air matanya lalu ia berdo’a RABIGHFIRLI
WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMA KAMAA RABBAYANI
SOGHIRAA, seprti tetesan embun ditengah gurun sahara yang panas, kalau
sempatlah mereka berdo’a ALLAHUMMAGHFIRLALU WARHAMHU
WA’AAFIHI WA’FU’ANHU maka mengalirlah air yang sejuk ketenggorokan
yang kering, kalau sempatlah mereka membeli makanan diundangnya anak
yatim diusapnya kepala, ya Allah terimalah shodakohku ini untuk almarhum
ayahku almarhumah ibundaku aku tak dapat membalas budi baik mereka ya
Allah, mereka sudah medahului aku, maka akan mengalirlah itu sebagai
pelipur lara ditengah alam barzah sementara kiamat
tiba.                                                           Tapi kalau
mereka hanya dididik  dengan keduniawian dididik dengan kemewahan,
disumbat mereka dengan materi,tak pernah diingatkan pada mati, ketika kita
mati merakapun juga akan mati prasaan ingatannya, paling celaka lagi
mereka mengingat kita dengan mengantarkan bunga, mereka mengingat kita
dengan pakaian hitam, mereka mengingat kita dengan suara musik, mereka
mengingat kita dengan memajang foto kita besar-besar didalam rumah, dan
itu hanya menjadi penghalang rahmat Allah turun tidak berkesan sedikitpun,
mereka sedang menyangka kalau dinyanyikannya lagu kesenangan kita
terobat rindu hatinya, kalau dipajangnya foto kita, dlingkarkannya karangan
bunga puas rindunya, padahal hal itu tidak membuat pengaruh apapun
kepada kita dialam barzah. 

Maka sayang buatlah sayang yang mengingatkan sesudah mati, kalau rindu
buatlah kerinduan yang membuat ia akan tetap mengalir sebagai suatu amal
sesudah kematian, IZAA MAATAL INSAN kalau manusia
mati INQATA’A dulu rajin membaca qu’an berhenti, dulu rajin sholat tahajjut
berhenti, dulu rajin mengahatmkan yang baik-baik berhenti tapi ada yang
tetap mengalir diantara yang tetap mengalir itu adalah SHADAQATUN
JAARIYAH sempat membelikan bebrapa bungkus nasi nampak orang tua
dipanti jompo menyuap nasi itu menggeletar tangan mereka karna usia lanjut
menetes air mata, kita bukan sedang melihat orang tua, kita bukan sedang
melihat orang lain, saat itu kita sedang melihat  potret diri kita 30 tahun
yang akan datang, dimana aku 30 tahun yang akan datang.Surga
kenikmatan yang luar biasa tapi dia tidak akan dimasuki oleh orang yang
biasa-biasa, sholat biasa, baca qur’an biasa, zikir biasa, untuk mendapatkan
yang luar biasa maka itu bukan perimbangan ibadah yang fair. Hanya
dengan sholat wajib biasa, hanya dengan baca qur’an biasa, hanya dengan
zikir biasa, hanya dengan sodaqoh biasa, berharap akan masuk kedalam
surga yang luar biasa maka sungguh bukan suatu perimbangan perniagaan
yang seimbang antara makhluq dengan khaliq Allah SWT.

Khutbah jum’at ini kembali mengingatkan kita, mengajak, merenung bersama,


kita ini mau kemana ? disini untuk apa ? yang kita bawa menghadap Allah
itu apa ? apakah nama, jabatan, kebesaran, harta benda, ikut menghadap
Allah ?. Tiiidak…!!!. Dia akan tinggal akan menjadi puing-puing kenangan,
yang akan dibawa adalah amal sholeh. Makanya kita slalu berdo’a selesai
wudhu’ ALLAHUMMAJ’ALNI MINATTHAWWABIIIN WALJ’ALNI MINAL
MUTOTAHHIRIIN  ditutup dengan WAJ’ALNI MIN
‘IBAADIKASSHOLIHIIN, karna orang sholehlah yang selamat dari kerugian
yang lain rugi, INNAL INSAAN sema manusia LAFII KHUSRIN rugi, yang
kaya rugi, yang punya kuasa rugi, yang ganteng rugi, yang punya anak rugi,
yang punya istri rugi, tapi ada yang beruntung ILLALLAZINA
AAMANUU kecuali yang beriman,WA’AMILUSSHOLIHAATI dan beramal
sholeh, itulah ornag yang beruntung karana iya akan hidup dalam kehidupan
yang kekal abadi membawa iman dan amal sholehnya. Kalau sampai hari ini
masih bersemayam dalam diri kita, mari ita jaga dan kita berharap pada
Allah husnuzon Allah menutup usia kita ini dengan husnul khotimah, ketika
itulah malikat datang memanggil menyambut YAA AYYATUHANNAFSUL
MUTMA-INNAH wahai jiwa yang tenang, IRJI’I ILAA ROBBIKI kembalilah
engkau kepada tuhan robbmu,ROODHIATAMMARDIYYAH engkau ridho
kepada Allah Allahpun ridho menerima engkau sebagai
hambanya,FADKHULIIFII ‘IBAADII masuklah engkau kedalam golongan
hambaku WADKHULII JANNATII masuklah engkau kedalam surgaku, saat
itu ruh keluar dari badan seperti tetesan air diujung daun yang lembut
menetes.

Anda mungkin juga menyukai