Anda di halaman 1dari 3

Ustadz Bendri JaisyurrahmanAQL Islamic Center – Siapa tak kenal ustadz Bendri

Jaisyurrahman. Biasa di panggil ajo Bendri, beliau adalah pakar parenting yang ceramahnya
banyak mengambil contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah. Berikut ini salah satu
paparannya mengenai pengasuhan terhadap anak yang berkualitas. Beliau

“Mal praktek yang paling bahaya


mengatakan, 

adalah mal praktek menjadi orang tua.”


pengasuhan harus disertai dengan ilmu,
Oleh karenanya,

salah satu yang harus dipelajari adalah


memanfaatkank momen terbaik dengan anak, berikut
selengkapnya:

Yang pertama,momen terbaik berdasarkan waktu, yaitu waktu pagi ketika bangun tidur,


waktu siang ketika anak mengalami rehat dan malam hari ketika hendak tidur.

Waktu pagi – Waktu pagi merupakan momen terbaik untuk memotivasi anak,


menanamkan mereka dengan nilai-nilai positif. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa setelah
shalat subuh Rasulullah biasanya akan bertanya kepada para sahabat tentang mimpi mereka.
Menurut ahli tafsir mimpi, Ibnu Sirin, bahwa mimpi ini adalah salah satu cara untuk
menanamkan nilai-nilai positif. Seburuk apapun mimpi yang dialami seseorang sampaikanlah
dengan point of view yang positif karena sesunggunya jika seorang anak mengawali hari
dengan hal yang buruk maka seluruh harinya di hari itu akan tidak menyenangkan.Salah satu
contoh, suatu hari salah satu sahabat bernama Ibnu Umar bercerita kepada Hafsah. Hafsah
lalu menceritakannya kepada Rasulullah tentang mimpi sahabatnya itu. Ibnu Umar bercerita
bahwa ia mimpi didatangi malaikat dan dibawanya berkeliling neraka, lalu malaikat lain
menyelamatkan dia dan ia pun terbangun. Ini sebenarnya mimpi buruk tapi Rasulullah
mengencourage sahabatnya ini dengan kalimat, “sebaik-baik Ibnu Umar jika dia rajin shalat
malam.” Dan sejak hari itu, Ibnu Umarpun tidak pernah meninggalkan shalat malam hingga
akhir hayatnya. Lihatlah bagaimana kalimat positif mempengaruhi perilaku seseorang.

Waktu Siang – Siang hari merupakan waktu transisi, waktu rehat bagi anak. Siapa yang
menyapanya di waktu ini maka ia akan memiliki tempat khusus dihati mereka. Oleh
karenanya, sempatkanlah untuk menyapa anak-anak kita di siang hari terutama pada waktu
sebelum tidur siangnya. Tidak ada alasan untuk tidak melakukannya karena sekarang ini
dukungan tekhnologi seharusnya sudah akan memudahkan kita para orang tua. Telfon mereka
dan dengarkan sedikit celotehannya.Rasulullah mencontohkan ketika beliau bertemu anak
secara langsung, ia akan mengucapkan salam terlebih dahulu. Sunnah orang tua untuk
mengucapkan salam terlebih dahulu kepada anak-anak. Abu Umair, sepupu Annas bin Malik,
mengatakan bahwa ketika ia kecil, Rasulullah selalu menanyakan dua hal
kepadanya, “bagaimana kabarmu dan bagaimana burung pipitmu (hobi)?

”Waktu Malam – Waktu ketika hendak tidur tidak bisa disepelekan, anak dibawah usia 10
tahun/pra baligh tidurnya wajib didampingi, mengapa? Karena ia memiliki banyak
pengalaman sepanjang harinya. Anak pra baligh, belum bisa menyeleksi mana yang harus
disimpan dalam memori dan mana yang tidak. Inilah saat orang tua memberikan arahan.
Ustadz Bendri secara pribadi selalu mengajarkan untuk beristighfar dan mengucapkan kedua
kalimat syahadat kepada anak-anaknya sebelum tidur.Didalam sebuah hadits juga dikatakan
bahwa tidur adalah saudaranya kematian, waktu ini merupakan gladi resik mengenai
kematian, oleh karenanya janganlah bermain-main ketika menjelang tidur. Karena orang yang
mengakhiri dengan tidur yang baik maka ia akan memiliki peluang yang baik juga di akhir
hidupnya.

Dan yang kedua ketika terjadi insidental momen.

1. Ketika naik kendaraan, karena waktu ini merupakan dinamical moment, happy moment.
Oleh karenanya, akan mudah bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai positif. Rasulullah
pernah mengajak salah satu sahabat ketika ia kecil untuk duduk dipangkuannya ketika beliau
naik unta dan momen ini lekat dalam ingatan sahabat

.2. Ketika makan bersama, sunnahnya ketika makan bersama sesama anggota keluarga
berbincang-bincang, tapi jangan saat makanan penuh di mulut dan ketika mengunyahnya.
Dan salah satu keluarga yang diberkahi adalah keluarga yang memiliki kebiasaan makan
bersama di dalam rumahnya.

3. Ketika anak sedih, momen ini merupakan momen yang baik untuk kita mengikat emosi
dengan anak. Saat sedih, anak membutuhkan bahu seseorang untuk bersandar maka
seharusnya kedua orangtuanyalah yang ada didekatnya, bukan teman atau tetangganya.
Mungkin hal kecil yang terjadi pada anak bagi orang tua, tapi tidak bagi mereka, anak-anak
kita.

4. Ketika anak mendulang prestasi, contoh yang diberikan ajo Bendri disini adalah Ahmad
Dhani. Bagaimana ayah yang selalu mendulang kontroversi ini menghormati anak-anaknya.
Ia selalu datang pada saat anaknya pentas, walau hanya untuk mengacungkan jempolnya saja.
Maka ikatan emosi yang dimiliki anak-anaknya terhadap Dhani sangatlah
kuat.Wallahualam…  

Sumber
http://aqlislamiccenter.com/2014/11/02/cerdas-memanfaatkan-momen-dengan-anak/

Anda mungkin juga menyukai