Anda di halaman 1dari 6

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM PENDENGARAN

Disusun oleh :

Nama: I Wayan Yogik Prayoga


Kelas: IB
Prodi: S.Tr Keperawatan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
AKADEMIK 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENDENGARAN

A. Pengertian Sistem Pendengaran


Sistem pendengaran adalah sistem yang terdiri dari telinga dan saraf yang
digunakan untuk mendengar. Telinga selain befungsi untuk mendengar suara juga
berfungsi untuk keseimbangan tubuh.
B. Bagian-Bagian Telinga

1. Telinga Luar (Telingan Eksterna)


a) Aurikula /Pina/ Daun Telinga
Aurikula berfungsi untuk menangkap getaran suara. Bagian telinga ini terbentuk dari
tulang rawan yang ditutupi oleh kulit kepala. Selain itu di aurikula juga terdapat kelenjar
sebasea dan kelenjar keringat.
b) Meatus Akustikus Eksterna

Meatus Akustikus Eksterna merupakan saluran setelah aurikula dan berujung di


membran timpani. Berfungsi menghantarkan getaran suara yang ditangkap di daun
telinga ke membran timpani. Saluran ini terbentuk dari tulang rawan.dan tulang. Bagian
tulang rawan sedikit bergelombang atau melengkung, bisa diluruskan dengan menarik
bagian aurikel ke atas - belakang.

2. Telinga Tengah ( Kavum Timpani)


Telinga tengah terletak di sebelah dalam membran timpani. Bagian ini berisi udara serta
terdapat tiga tulang pendengaran.

a) Gendang Telinga (Membran Timpani)


Membran timpani memisahkan kavum timpani dengan telinga luar. Membran
timpani berfungsi menghatarkan getaran suara ke tulang pendengaran.
b) Tulang Pendengaran ( Ossikula Auditus)
Tulang pendengaran yang saling bersambung berfungsi untuk menyalurkan getaran
dari membrang timpani ke telingan bagian dalam.
Adapun bagian- bagian tulang pendengaran, yaitu:
 Tulang Martil (Maleus)
Disebut tulang martil karena bentuknya seperti martil. Tulang martil
melekat di membran timpani.
 Tulang Landasan (Inkus)
Inkus terletak setelah maleus dan sebelum stapes.
 Tulang Sanggurdi (Stapes)
Stapes merupakan struktur tulang pendengaran yang paling kecil di antara
dua tulang lainnya.
c) Tuba Eustachius

Tuba eustachius merupakan saluran dari kavum timpani sampai ke nasofaring.


Berfungsi menjaga tekanan udara di telinga tengah sesuai tekanan atmosfer.

3. Telingan Dalam (Labrinitus)


Telinga dalam terdiri atas berbagai rongga/saluran yang terletak di pentrosa tulang
temporal.
Bagian - bagian labrinitus, yaitu :

a) Labirin Tulang (Labrinitus Osseus)


Labirin tulang terdiri dari:
 Vestibula
Vestibula terletak di bagian tengah antara saluran semisirkular dan koklea.
Berfungsi untuk mengatur keseimbangan.
 Saluran Setengah Lingkaran (Kanalis Semisirkuler)
Kanalis Semisirkuler merupakan saluran berbentuk setengah lingkaran.
Terdiri dari tiga bagian, yaitu kanalis superior, posterior, dan horizontal.
Tiga bagian tersebut berakhir di vestibula. Saluran ini berfungsi untuk
rotasi atau menjaga keseimbangan tubuh.
 Koklea
Bentuk koklea mirip dengan bentuk rumah siput. Fungsinya untuk
mengubah suara menjadi persepsi pendengaran.
b) Labirin Membranosa (Labrinitus Membranosus)
Labirin membranosa mengandung cairan endolimfa sedangkan di luar labirin
membranosa terdapat cairan perilimfe, bagian ini terletak di dalam tulang labirin.
Labirin membranosa terdiri atas :

 Duktus Semisirkularis
Terleta di kanalis semisirkularis. Di dalamnya terdapat krista
ampullaris yaitu tempat penerimaan ransangan keseimbangan dinamis.
 Utrikulus dan Sakula
Terletak di dalam vestibula , mengandung makula sakuli sebagai alat
keseimbangan statis.
 Duktus Koklearis
Duktus koklearis terletak di dalam koklea.
Di bagian dalam telinga juga terdapat saraf pendengaran yaitu nervosa
auditorius. Saraf pendengaran yang sebenarnya pada nervosa auditorius adalah
pada bagian koklearis.

C. Mekanisme Pendengaran
Gelombang suara ditangkap oleh daun telinga, disalurka melalui meautus
auditoris eksterna menuju membran timpani sehingga membran timpani bergetar.
Bergetarnya gendang telinga menyebabkan tulang martil yang terkait pada gendang
telinga juga ikut bergetar dan menyalurkan getarannya ke tulang inkus lalu stapes. Di
tulang pendengaran tersebut getaran diperbesar. Getaran kemudian menuju perilimfe lalu
endolimfe di koklea. Ransangan tersebut akan menuju ke otak dibawa oleh saraf
pendengaran agar di otak dinilai dan diinterprestasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Mashudi,sugeng.2011.Anatomi dan Fisiologi Dasar.Penerbit Salemba Medika, Jakarta.


Watson,Roger.2002.Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat.Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Pearce.Evelyn.2019.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Cambrige Comunitation Limited.1999.Anatomi Fisiologi Sistem Lokomotor dan
Penginderaan.Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Syaifuddin.2018.Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan.Penerbit Buku
Kedokteran EGC,

Anda mungkin juga menyukai