Anda di halaman 1dari 3

1. Apa arti kata unison?

Pengertian unison secara lengkap adalah teknik bernyanyi dimana satu suara atau satu nada
dinyanyikan oleh banyak orang.
Pengertian unison dalam bernyanyi adalah memainkan nada dalam satu suara. Contohnya
dalam paduan suara yang terdapat jenis suara sopran, tenor, alto, dan bass jika pada notasi lagu
ketemu dengan tanda unison maka semua suara itu melebur jadi satu atau dinyanyikan secara
bersama-sama.

2. Menyanyi unison

3. Teknik vocal dan organ suara manusia

Teknik vocal
1. Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
Artikulasi (Pengucapan) Artikulasi (Pengucapan) merupakan salah satu hal yang penting.
Kata-kata harus di ucapakan dengan baik dan jelas, misalnya ma harus diucapkan dengan
jelas jelas ma, bukan menjadi me atau moa, tu harus diucapakan jelas tu, bukan menjadi te
atau teu, Ucapan yang jelas akan memberikan pengertian yang jelas pula bagi pendengar,
dan sebaliknya ucapan yang kurang baik dan kurang jelas akan mengakibatkan rusaknya isi
lagu itu sendiri, sehingga secara tidak sadar dapat mengubah maksud lagu tersebut. Selain
ucapan kata-kata dalam lagu, maka harus pula ucapan tersebut diperindah. Untuk
memperindah ucapan kata-kata tersebut dapat diatur melalui rongga mulut serta posisi
mulut yang baik. (Sihombing 2003:13) Untuk pengucapan huruf “a” (huruf hidup) : bibir
membentuk seperti corong yang bundar dan rahang bawah diturunkan cukup jauh ke
bawah. Gigi atas dan bawah jangan sampai tertutup oleh bibir. Lidah terletak dengan
permukaan yang rata, ujungnya menyentuh gigi bawah. Cara ini dapat menghasilkan bunyi
“a” yang lebih baik.

 Untuk pengucapan huruf “e” : Bibir tidak terlalu sempit tetapi tetap seperti corong.
Untuk mendapatkan “e” yang bulat rahang bawah sedikit diturunkan sehingga tidak
terlalu sempit.
 Untuk pengucapan huruf “i” : Bagian tengah dari lidah naik ke atas namun ujungnya
tetap menyentuh gigi bawah. Gigi atas dan bawah harus Nampak. Sudut bibir ditarik
ke belakang namun dalam menyanyikan “i” bibir harap tetap membentuk corong
agar bibir tetap membentuk lingkaran.
 Untuk pengucapan huruf “o” : bentuk corong bibir diperlonjong dan sedikit
dipersempit sampai membentuk corong bibir yang lebih bundar misalnya 11 dalam
kata “orang”, dodol dan sebagainya, untuk posisi lidah sama seperti pada huruf “a”
 Untuk pengucapan huruf “u” : merupakan perubahan corong bibir dari dalam huruf
“o” yang dipersempit dan dimajukan ke depan, tetapi hendaknya celah bibir tetap
membentuk corong yang bundar. Lidah menyentuh gigi bawah dan sedikit
membusung di bagian belakang. Bagian rahang bawah harus turun secukupnya.
2. Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
Tujuan phrasering adalah untuk memenggal kalimat musik secara tepat sesuai dengan isi
kalimat, dengan begitu usaha mengungkapkan suatu lagu dapat lebih mendekati kebenaran
yang terkandung didalamnya sesuai dengan pesan lagu yang ingin disampaikan tersebut.

3. Intonasi adalah rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
a. Pendengaran yang baik
b. Kontrol pernafasan
c. Rasa musical.

4. Resonansi adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu ruangan, semacam gema
yang timbul karena adanya ruangan berdinding keras sehingga sanggup memantulkan suara.
Tanpa ruangan resonansi, pita suara hanya menimbulkan bunyi yang lemah karena panjangnya
hanya 1,5–2 cm. Dengan adanya resonansi, suara manusia menjadi keras, indah, dan gemilang.

Organ suara manusia


Pembentukan Suara Pembentikan suara merupakan pengaturan organ-organ suara agar dapat
menghasilkan materi suara yang baik dan indah. Organ-organ yaitu bagian-bagian dalam tubuh
manusia yang mempunyai hubungan erat dengan produksi suara, organ-organ yang dimaksud
yaitu : pita suara, alat pernafasan (paru-paru), alat motorik (otot perut, otot sekitar punggung,
dan diafragma yaitu sebagai penggerak bagi pernafasan, Rongga-rongga resonansi terdiri dari :
rongga dada, rongga perut, rongga hidung, rongga mulut, dan rongga kepala, Organ-organ
pengolah suara yaitu , bibir, lidah, langit-langit, gigi atas dan gigi bawah.

4. Teknik pernafasan
1. Pernafasan Dada

Teknik pernafasan dada mengharuskan anda untuk mengisi udara dalam paru-paru bagian atas dengan
cara membusungkan dada pada saat anda menarik nafas. Dengan pernafasan dada, anda akan
menghasilkan nada-nada rendah. Namun kelemahan menggunakan pernafasan ini adalah, anda akan
menjadi cepat lelah dan kehabisan nafas.

Selain itu, jika anda menggunakan pernafasan dada, anda akan kesulitan mengambil nafas lagi jika anda
sudah kehabisan nafas. Oleh karena itu, pernafasan ini kurang cocok digunakan saat bernyanyi.

2. Pernafasan Perut

Teknik pernafasan perut mengharuskan anda untuk membuat perut anda menjadi besar atau
mengembungkan perut sehingga dapat diisi udara. Untuk melakukan teknik ini, anda bisa menarik nafas
sedalam-dalamnya dan menahannya hingga beberapa detik supaya perut anda bisa mengembung.

Kemudian hembuskan secara perlahan-lahan melalui mulut selama beberapa detik. Lakukan secara
berulang dengan menambah durasi waktu disetiap kali pengulangan. Dengan pernafasan pernafasan
perut, anda akan menghasilkan suara yang sangat nyaring saat bernyanyi. Namun kelemahan
menggunakan pernafasan perut adalah udara yang sudah anda simpan didalam perut akan cepat habis
sehingga anda akan cepat letih. Oleh karena itu pernafasan ini kurang efektif untuk anda gunakan saat
bernyanyi.

3. Pernafasan Diafragma

Pernafasan diafragma atau pernafasan rongga perut ini sangat cocok digunakan untuk bernyanyi.
Dengan menggunakan pernafasan rongga perut, anda akan menghasilkan suara yang murni. Nafas yang
dihasilkan lebih panjang dan ringan dibandingkan dengan menggunakan pernafasan yang lainnya.

Teknik ini mengharuskan anda untuk menekan diafragma sehingga posisinya menjadi datar. Saat posisi
diafragma datar, rongga dada dan rongga perut akan menjadi longgar dan membuat volume menjadi
bertambah. Dengan demikian, udara dari luar dapat masuk ke paru-paru dan nafas yang keluarpun
dapat diatur oleh otot diafragma.

Untuk melakukan teknik pernafasan ini, anda perlu menarik nafas sedalam-dalamnya dan mendorong
perut sejauh mungkin agar anda bisa mengisi rongga perut anda dengan udara. Kemudian hembuskan
secara perlahan dan tarik nafas lagi tanpa merubah posisi pundak atau tanpa menggerakkan pundak
anda. Otot yang digunakan hanya otot diafragma jadi otot yang lain seperti pundak, dada dan wajah
harus tetap lemas.

Keluarkan suara dengan mengeluarkan nafas dari paru-paru ke atas. Anda bisa melatih otot diafragma
dengan berbagai cara, salah satunya dengan posisi berdiri dan meletakkan kedua tangan di atas perut.
Tariklah nafas sedalam-dalamnya tanpa menggerakkan pundak anda dan rasakan posisi perut anda
semakin terdorong ke depan. Hembuskan secara perlahan melalui paru-paru dan lakukan seara
berulang.

Anda mungkin juga menyukai