Anda di halaman 1dari 3

"CARA BERNYANYI YANG BENAR"

Untuk menjadi seorang vocalis di perlukan pengetahuan teknik-teknik dasar vocal


Dimana tujuannya menghasilkan suara-suara & nada-nada yang merdu dan indah, selain itu
mengetahui penggunaan pita suara kita yang benar jangan sampai rusak.
Yang perlu di perhatikan dalam bernyanyi yaitu suara untuk bernyanyi tidak sama dengan suara
dalam percakapan sehari-hari.
Suara untuk bernyanyi memerlukan pengelolaan yaitu dengan nada-nada yang tinggi rendah,
rythem yang beraturan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam
bernyanyi.
1. Sikap Badan, berdiri atau duduk dapat dilakukan dalam bernyanyi. Tidak boleh kaku dan
tegang, kedua belah tangan tidak boleh ada beban dan menggangu rongga dada, harus relax dan
bebas.
2. Pernafasan adalah unsur terpenting dalam menyanyi. Mengambil udara sebanyak-banyaknya
dan mengeluarkan dengan hemat dan perlahan-lahan. Pernafasan dada dan perut tidak baik
karena sangat dangkal dan tidak dapat tahan lama atau cepat lelah. Pernafasan diafragma inilah
yang baik digunakan untuk bernyanyi, karena pernafasan ini dapat di tarik lebih dalam dan dapat
di tahan lebih lama. Latihan nafas yang paling efektif yaitu dengan suara mendesis atau dengan
notasi. Perlu di ketahui bahwa pernafasan sukar di atur dan di kuasai apabila dalam keadaan :
Kurang Sehat
Rasa cemas, ketakutan, dan sedih
Kurang konsentrasi karena demam panggung
3. Pembentukan suara (Organ Suara)
Bila suara ada di pangkal tenggorokan merupakan sumber suara manusia.
Bunyi yg berasal dari selaput suara itu ada 2 macam yaitu desah dan nada. Bunyi desah itu
semacam letusan pada selaput suara, frekwensi bunyi desah ini tidak teratur. Sedangkan nada
yaitu suara kita yang sedang bernyanyi terdengar nyaring, karena selaput suara meregang rata
dan seimbang hingga frekwensinya pun teratur.
Kemudian untuk mendapatkan suara yang indah dalam bernyanyi, nada yang berasal dari selaput
suara harus di olah lagi dalam ruang resonansi dengan suara falsetto (suara palsu).
Suara falsetto ini harus masuk ke rongga-rongga resonansi yaitu rongga dada, rongga tekak,
rongga sinus, rongga mulut, rongga kepala. Didalam rongga-rongga resonansi ini lah suara yang
berasal dari pita suara di perlebar, kemudian di dalam rongga-rongga resonansi ini pulalah suara
di olah dengan teknik-teknik vocal sehingga menghasilkan suara nada-nada yang indah.
Pengolahan Suara :
Bentuk mulut dengan A, I, U, E, O
Latihan pelemas bibir dengan pi pi pi pi, mo mo mo, mu mu mu
Posisi lidah lemas pada letaknya, tidak melengkung, jangan menjulur malampaui gigi
4. Artikulasi (Pengucapan)
Kata-kata harus di ucapkan dengan baik dan jelas. Misalnya ma, pa bukan menjadi me,moa, pe,

poa, dsb Ucapan yang baik itu harus menggunakan alat-alat ucap yang ada di dalam mulut kita
yaitu lidah, gigi, bibir dan pangkal lidah.
Untuk mempermudah ucapan kata-kata tersebut dapat diatur melalui rongga mulut serta posisi
lidah dan bibir yang baik.
5. Resonansi
Resonansi berfungsi untuk memperluas dan memperindah suara sehingga terdengar merdu,
nyaring dan menawan. Tentu di perlukan teknik-teknik resonansi seperti mengatur bentuk mulut,
posisi bibir, posisi lidah sehingga merupakan kotak suara.
a. Pengucapan vocal A
Mulut harus terbuka seperti lagi menguap, lidah agak ditarik ke dalam dan ujung lidah
menyentuh gigi bawah.
b. Pengucapan vocal E
Mulut di buka lebih kecil dari pengucapan vocal A, kemudian dilebarkan kiri dan ke kanan dan
di bunyikan menggema.
c. Pengucapan vocal I
Bentuk mulut hampir sama dengan bentuk mulut pengucapan vocal E. Perbedaannya ialah bibir
atas dan bibir bawah lebih di rapatkan dan di suarakan menggema.
d. Pengucapan vocal O
Mulut di buka sedikit lebar dan kedua bibir di bulatkan dan lidah di tarik ke dalam.
e. Pengucapan vocal U
Mulut di buka lebih kecil dari vocal A.
Setelah kita melakukan vocal dengan baik maka perlu berlatih menyuarakan huruf-huruf
konsonan. Konsonan adalah huruf-huruf yang tidak berbunyi dan dapat berbunyi bila di
hubungkan dengan huruf-huruf vocal, oleh karena itu dalam latihan menyuarakan konsonan di
sertai dengan vocal. Konsonan dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
Huruf-huruf bibir (m, b, p)
Huruf-huruf gigi (n, t, d)
Huruf-huruf desis (s, c, z)
Huruf-huruf langit-langit (h, g, k)
6. Phrasering
Aturan pemenggalan kalimat bahasa, atau kalimat musik menjadi bagian-bagian yang lebih
pendek tetapi tetap mempunyai kesatuan arti.
Phrasering terdiri dari 2 macam yaitu :
Phrasering kalimat bahasa
Phrasering kalimat musik
7. Vibrato
Suara yang bergelombang (hidup) dalam bernyanyi, tidak semua kalimat lagu menggunakan

vibrato, adakalanya kalimat lagu itu polos atau dikurangi. Vibrato yang berlebihan dapat
mengubah nada dan vocal, sedangkan vibrasi yang di buat-buat akan memberi kesan seperti
kedinginan
8. Penjiwaan
Musik adalah universal yaitu bahasa dunia. Dari musik dan melodinya kita dapat menjiwai lagu
itu dan harus di pelajari seperti syairnya, dinamikanya, melodikanya, temponya, karakternya, dan
nada dasarnya. Terutama penjiwaan lagu itu bila kita dapat menghapal lagu itu maka akan jauh
lebih sempurna.
Musik itu indah dan musik adalah bahasa universal, melalui musik kita bisa
menginterprestasikan makna dan tujuan dari lagu itu. Dengan kata lain musik adalah bahasa
dunia.
--GOOD LUCK--

Anda mungkin juga menyukai