5.

Orientasi proses: Belakangan ini, mayoritas penulis setuju bahwa layanan

kesehatan memerlukan penerapan proses terintegrasi dan multidisiplin yang
menyatukan berbagai fungsi, kegiatan spesialis klinis serta beragam penyedia
layanan kesehatan [6]. Ketika datang untuk memahami Konferensi Internasional ke-3
tentang Kualitas Hidup, November 2018    proses orientasi, perlu untuk memahami
beberapa konsep dasar yang dibawanya. Misalnya, perlu untuk memperkenalkan
peran baru, seperti pemilik, pembawa dan pelaksana proses. Penting untuk
memperkenalkan sistem evaluasi dan penghargaan yang akan didasarkan pada hasil
yang dicapai dari proses dan bukan pada hasil yang dicapai dalam unit organisasi
individu.

6. Bimbingan melalui informasi: Saat ini, organisasi layanan kesehatan bertukar

sejumlah besar informasi perawatan kesehatan yang berbeda dan menyediakan
sejumlah besar layanan perawatan kesehatan, semuanya dengan dukungan
teknologi informasi modern. Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada semakin
banyak standar internasional terkait dengan penerapan teknologi informasi tertentu
di sektor kesehatan dan organisasi ISO bahkan telah membentuk beberapa komite
teknis di bidang ini. Standarisasi informatika layanan kesehatan menunjukkan bahwa
data dikumpulkan lebih efisien dan informasi ditransmisikan secara lebih efektif
dalam layanan kesehatan [6].

7. Kemitraan untuk kualitas di seluruh layanan kesehatan: Ketika memberikan

layanan kesehatan, koordinasi seringkali diperlukan antara beberapa organisasi
layanan kesehatan sebagai penyedia satu layanan kompleks. Ini mungkin dua atau
tiga organisasi layanan kesehatan yang berbeda dan, kadang-kadang, dalam konteks
regional, kita dapat berbicara tentang seluruh jaringan organisasi layanan kesehatan
yang, dengan berjejaring di tingkat yang berbeda, mengandung "kemitraan untuk
kualitas di seluruh layanan kesehatan". Ini semua diwujudkan untuk menyediakan
pengguna dengan perawatan kesehatan lengkap dan mencakup semua masalah
kesehatan dengan tepat

8. Perawatan yang berorientasi permintaan: Faktanya adalah bahwa sektor

kesehatan jauh lebih spesifik, tetapi salah satu karakteristik spesifik dasar dalam
kaitannya dengan yang berbeda dari organisasi laba lainnya dalam hal perawatan
kesehatan adalah pentingnya pendekatan yang tepat untuk menentukan kebutuhan
dan harapan pelanggan. Definisi layanan kesehatan yang diberikan dalam EN ISO
15224: 2016 yang menggambarkan mereka sebagai "orang yang bekerja untuk
orang" [7], mendukung klaim ini. Karena itu, perubahan mendasar yang harus
diimplementasikan di sektor ini adalah mengubah paradigma pengobatan
berdasarkan pendapat dokter (tanpa memperhitungkan pendapat pasien) menjadi
perawatan yang didasarkan, terutama, pada kebutuhan, tuntutan, dan harapan
pelanggan.

9. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan: Layanan pihak ketiga seperti

dukungan teknis, layanan informasi dan komunikasi, konsultasi bisnis, layanan
rekrutmen, sanitasi, katering dan pelatihan memiliki efek penting pada kualitas
organisasi layanan kesehatan dan hasilnya [7]. Karena setiap layanan yang
berkualitas dapat disediakan semata-mata dengan pertimbangan semua permintaan
yang diketahui dari semua pemangku kepentingan dan pihak yang berkepentingan,
hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok dalam perawatan
kesehatan telah mendapat perhatian baru-baru ini.

10. Peningkatan berkelanjutan: Menurut ISO 9001: 2015 - "Organisasi akan terus
meningkatkan kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas sistem manajemen mutu" [10].
Oleh karena itu, semua organisasi layanan kesehatan juga harus fokus pada prinsip
ini yang mendorong pembelajaran, berkontribusi pada pengembangan dan
peningkatan berkelanjutan dari layanan kesehatan.

Sepuluh prinsip manajemen mutu yang ditunjukkan pada Gambar 1 ini adalah aturan
komprehensif dan mendasar yang mengatur dan mengelola organisasi layanan
kesehatan, dengan tujuan untuk terus meningkatkan kinerja yang relevan bagi pasien
dan / atau klien serta pemangku kepentingan lain dan pihak yang berkepentingan.