Kajian Kerentanan Sosial Dan Ekonomi Ter PDF
Kajian Kerentanan Sosial Dan Ekonomi Ter PDF
Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk
____________________________________________________________________________________________________
Abstrak:Penelitian ini diangkat dari latar belakang kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang
rentan terhadap bencana banjir di wilayah pesisir Kota Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengkaji kerentanan sosial dan ekonomi masyarakat melalui pemodelan untuk
mengetahui tingkat kerentanan masyarakat dengan bantuan alat Sistem Informasi
Geografis.Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dengan metode analisis
data berupa scoring analysis, deskriptif kuantitatif dan analisis spasial.Kerentanan sosial yang
merupakan kajian dalam penelitian ini diukur dengan kepadatan penduduk, penduduk usia tua
dan balita, penduduk wanita dan pemahaman masyarakat terhadap bencana. Sedangkan
kerentanan ekonomi diukur dari persentase tingkat kemiskinan. Dari hasil penelitian, 272,9 ha
wilayah pesisir Kota Pekalongan atau sekitar 6% dari luas total Kota Pekalongan tergenang air
laut pada tahun 2029. Tingkat kerentanan sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir Kota
Pekalongan terkategorikan kedalam tiga kelas yaitu kerentanan rendah (1 kelurahan),
kerentanan sedang (4 kelurahan) dan kerentanan tinggi (1 kelurahan). Kesimpulan yang dapat
diambil adalah model terbentuk dan dapat mempresentasikan kondisi sebenarnya di lapangan
sebesar 83,34%.
Abstrak: This research is lifted from the background social and economic conditions the
vulnerable to flooding in coastal areas Kota Pekalongan.The purpose of this research is to assess
susceptibility social and economic the community through modeling determine the level of
vulnerability communities with the assistance of Geographical Information System.This research
used the quantitative analysis by the method of analysis of data scoring analysis, descriptive
quantitative and spatial analysis. Which is vulnerability social studies in this research measured by
population density , the old age and baby , the women and community understanding for
disasters .While economic vulnerability measured from the percentage of poverty level. The
research, 272,9 ha coastal areas Kota Pekalongan or about 6 % of the total Kota Pekalongan
flooded the sea in 2029.The vulnerability of the social and economic community in coastal areas
Kota Pekalongan in input into three classes low vulnerability (1 village), medium vulnerability ( 4
village ) and hight vulnerability (1 village ). A conclusion that can be taken is a model formed and
can be presented the true conditions in the field of 83,34 %
memicu terjadinya bahaya bencana berasal genangan yang terjadi Dalam mendukung
dari kejadian alam yang berupa bencana pelaksanaan identifikasi daerah banjir,
alam.Sedangkan penyebab terjadinya pendekatan dapat dilakukan dengan
kerentanan terbagi menjadi 3 jenis yaitu menggunakan data-data sebagai berikut
penyebab yang paling mendasar, tekanan (Mulyanto, 2008).
dinamis dan kondisi lingkungan fisik.Penyebab 1. Peta-peta, yang terdiri dari peta
kerentanan yang paling mendasar berupa topografi, geologi, hidrologi
kemiskinan, infrastruktur, sumber daya, (hidrogeologi dan hidrometeorologi)
ideology, sistem ekonomi dan faktor-faktor rawan bencana banjir;
prakondisi umum.Tekanan dinamis yang 2. Laporan, meliputi publikasi khusus hasil
menjadi penyebab kerentanan yaitu institusi seminar dan bahan bacaan media cetak
lokal, pendidikan, pelatihan, soft skill, serta elektronik;
investasi lokal, pasar lokal, kebebasan pers, 3. Identifikasi yang dilakukan oleh
kekuatan makro, ekspansi penduduk, pemerintah daerah tentang tingkat
urbanisasi, degradasi lingkungan.Kerentanan kerawanan kawasan bencana banjir.
bencana berdasarkan kondisi fisik yaitu lokasi Selain dengan cara-cara diatas,
yang berbahaya, infrastruktur dan bangunan, identifikasi daerah rawan banjir saat ini dapat
ekonomi local, kehidupan yang beresiko, dilakukan melalui citra satelit.Cara ini lebih
tingkat pendapatan yang rendah dan tindakan modern dan efektif dibandingkan dengan
umum.(Wisner, 2004).Secara Umum, resiko cara-cara konvensional
dapat dirumuskan sebagai berikut (Bakornas sebelumnya.Pengelolaan citra satelit yang
PB, 2007): baik dapat mendeteksi daerah-daerah yang
rawan genangan, dari situ dapat dibuat peta
sebaran daerah rawan banjir.
Ancaman
Bahaya
Kerentanan
Kerentanan (vulnerability) adalah
tingkatan suatu sistem yang rentan terhadap
dan mempu mengatasi efek dari perubahan
Resiko iklim, termasuk variabilitas iklim dan
ekstream.Kerentanan merupakan fungsi dari
Ketidakmampuan Kerentanan karakter, jarak dan laju perubahan iklim dan
variasi sistem yang terbuka, kepekaan dan
Sumber : Bakornas PB, 2007 kapasitas adaptif (IPCC, 2007).Kerentanan
Resiko Bencana adalah sekumpulan kondisi dan atau suatu
akibat keadaan (faktor fisik, sosial, ekonomi
Identifikasi Banjir dan lingkungan) yang berpengaruh buruk
Pemanasan global telah mendorong terhadap upaya-upaya pencegahan dan
perubahan besar dalam pola curah hujan, penanggulangan bencana (Bakornas PB,
sehingga meningkatkan risiko banjir di 2009).Bila suatu bahaya merupakan suatu
berbagai kota. Banjir dapat didefinisikan fenomena atau kondisi yang sulit diubah maka
sebagai massa air yang di produksi dari kerentanan masyarakat relative dapat diubah.
limpasan air di permukaan tanah yang relatif Oleh karena itu pengurangan resiko bencana
tinggi dan tidak dapat di tampung yang dapat dilakukan dengan cara memperkecil
meluap secara alami serta menimbulkan kerentanan. Kerentanan dikaitkan dengan
genangan atau aliran dalam jumlah besar kemampuan manusia untuk melindungi
(Ward, 1978). dirinya dan kemampuan untuk
Identifikasi daerah rawan banjir menanggulangi dirinya dari dampak
berguna untuk mengetahui daerah yang bahaya/bencana alam tanpa bantuan dari
rawan terhadap genangan air.Hal tersebut luar.Kompleksitas arti kerentanan bencana
berguna dalam mengantisipasi dampak dari maka dapat didefinisikan dan dijabarkan
Teknik PWK; Vol. 4; No. ; 2015; hal. 542-553 I545
Kajian Kerentanan Sosial dan Ekonomi… Arsiadi Wisnu Hapsoro dan Imam Buchori
HASIL PEMBAHASAN
Setelah dilakukan scoring pada setiap
variabel yang sudah ditentukan sebelumnya
berupa kepadatan penduduk, penduduk usia
tua dan balita, penduduk wanita, pemahaman
masyarakat terhadap bencana dan
kemiskinan kemudian dilakukan pemodelan
melalui alat Sistem Informasi Georgrafis,
maka didapatkanan hasil peta kerentanan
seperti di bawah ini:
Sumber : Bappeda Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, Sumber : Bappeda Provinsi Jawa Tengah Tahun
PRBI 2004, Analisis Penyusun 2015 2015, PRBI 2004, Analisis Penyusun 2015
Peta Kerentanan Usia Tua dan Balita Peta Kerentanan Ekonomi
Sumber : Bappeda Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, Sumber : Bappeda Provinsi Jawa Tengah Tahun
PRBI 2004, Analisis Penyusun 2015 2015, PRBI 2004, Analisis Penyusun 2015
Peta Kerentanan Penduduk Wanita Peta Kerentanan Sosial dan Ekonomi