Anda di halaman 1dari 14

Jurnal

aintis P-ISSN: 1410-7783


Volume 18 Nomor 1, April 2018, 59-72 E-ISSN: 2580-7110

Kajian Pusat-Pusat Pelayanan Di Kabupaten Kampar


Rona Muliana1, Puji Astuti2, Akmal Fadli3
1,2,3
Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Riau
Jalan Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru 28284

Abstrak
Pusat-pusat pelayanan merupakan suatu aglomerasi dari berbagai kegiatan atau aktivitas serta aglomerasi dari
berbagai prasarana dan sarana yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan wilayah. Pembangunan
pusat-pusat pelayanan selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat juga diharapkan mampu mendukung
pengembangan wilayah. Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi struktur pusat-pusat
pelayanan di Kabupaten Kampar berdasarkan RTRW Kabupaten Kampar; (2) mengidentifikasi struktur pusat-
pusat pelayanan di Kabupaten Kampar berdasarkan analisis skalogram dan indeks sentralitas; (3) menyusun
rekomendasi struktur pusat-pusat pelayanan di Kabupaten Kampar.
Metode penelitian adalah deduktif kuantitatif dengan menggunakan analisis skalogram dan indeks sentralitas.
Hasil penelitian menunjukkan Dari draft RTRW Kabupaten Kampar dengan hasil analisis skalogram dan indeks
sentralitas terdapat perbedaan struktur pusat-pusat pelayanan.
Dari analisis skalogram dan indeks sentralitas tidak terdapat hirarki II dan hirarki III sehingga terjadi pemusatan
fasilitas pada hirarki 1 yakni Kota Bangkinang sebagai ibukota Kabupaten. Setelah dibandingkan struktur pusat-
pusat pelayanan di Kabupaten Kampar berdasarkan draft RTRW dengan analisis skalogram dan indeks
sentralitas, maka direkomendasikan struktur pusat-pusat pelayanan di Kabupaten Kampar terdiri dari 5 hirarki
yaitu hirarki I berada di Kecamatan Bangkinang Kota, hirarki II berada di Kecamatan Tapung, Kampar Kiri,
Siak Hulu, dan Tapung Hulu, hirarki III berada di Kecamatan Tapung Hilir, Kampar Kiri Hilir, dan XIII Koto
Kampar, hirarki IV berada di Kecamatan Bangkinang, Gunung Sahilan, Perhentian Raja, Salo, dan Kampar,
hirarki V berada di Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Rumbio Jaya, Kuok, Kampar Timur, Koto Kampar Hulu,
Tambang, Kampar Utara, dan Kampar Kiri Hulu.

Kata-kata kunci : Pusat-Pusat Pelayanan, Analisis Skalogram, Indeks Sentralitas


J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

I. PENDAHULUAN tingginya konsentrasi fasilitas pelayanan di


Pusat pelayanan atau lebih dikenal wilayah tertentu yang pada umumnya
dengan central place menurut Christaller adalah wilayah pusat. Kecenderungan
(1933) dalam Pane (2013) merupakan kota- pembangunan wilayah yang
kota yang menyajikan barang dan jasa bagi dikonsentrasikan hanya pada pusat dan
masyarakat di wilayah sekelilingnya dengan mengabaikan peranan dari hinterland akan
membentuk suatu hirarki berdasarkan jarak memperjelas kesenjangan antar wilayah.
dan ambang batas penduduk. Pembagian Kesenjangan pembangunan di Kabupaten
hirarki pelayanan tersebut, mengakibatkan Kampar terjadi antara kawasan utara,
suatu kota (dengan hirarki pelayanan paling tengah dan selatan (draft RTRW Kabupaten
tinggi) secara alami memiliki potensi daya Kampar, 2010). Berdasarkan permasalahan
tarik yang besar dan berpengaruh besar bagi ini perlu untuk mengkaji kembali struktur
daerah-daerah yang kekuatannya lebih pusat-pusat pelayanan di Kabupaten
kecil, dimana kota tersebut mempunyai Kampar.
kemampuan menarik potensi, sumber daya Adapun tujuan dalam penelitian ini
dari daerah lain dan kota di bawahnya. Jadi adalah: (1) mengidentifikasi struktur pusat-
pusat-pusat pelayanan merupakan suatu pusat pelayanan di Kabupaten Kampar
aglomerasi dari berbagai kegiatan atau berdasarkan RTRW Kabupaten Kampar; (2)
aktivitas serta aglomerasi dari berbagai mengidentifikasi struktur pusat-pusat
prasarana dan sarana yang dapat menunjang pelayanan di Kabupaten Kampar
pertumbuhan dan perkembangan wilayah. berdasarkan analisis skalogram dan indeks
Pengembangan wilayah dilakukan sentralitas; (3) menyusun rekomendasi
bertujuan untuk mempercepat struktur pusat-pusat pelayanan di
perkembangan sosial ekonomi masyarakat, Kabupaten Kampar.
mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan
menjaga kelestarian lingkungan hidup pada II. TINJAUAN PUSTAKA
suatu wilayah.Kesenjangan wilayah atau Pusat pelayanan merupakan titik-
yang disebut dengan ketimpangan wilayah titik pertumbuhan yang terjadi di beberapa
merupakan fenomena perbedaan antar tempat tertentu saja karena adanya kekuatan
wilayah dikarenakan ketidakmerataan penggerak pembangunan, dimana kekuatan
pembangunan antar wilayah. Salah satu tersebut dapat merangsang kegiatan-
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kegiatan lainnya untuk tumbuh dan
kesenjangan adalah dengan berkembang. Kegiatan-kegiatan tersebut
mengoptimalkan pusat-pusat pelayanan. mempunyai kecendrungan untuk
Kabupaten Kampar merupakan mengelompok membentuk suatu kesatuan
salah satu kabupaten di Provinsi Riau yang yang pada akhirnya menjadi pusat dari
memiliki wilayah administrasi yaitu kegiatan atau disebut sebagai pusat
11.289,28 km2, dengan jumlah kecamatan pelayanan. Jadi pusat-pusat pelayanan
sebanyak 21 kecamatan yang memiliki merupakan suatu aglomerasi dari berbagai
kondisi alam dan kondisi sosial yang kegiatan atau aktivitas serta aglomerasi dari
bervariasi. Ibu Kota Kabupaten Kampar berbagai prasarana dan sarana yang dapat
terletak di Kecamatan Bangkinang yang menunjang pertumbuhan dan
sekaligus berperan sebagai pusat pelayanan perkembangan wilayah (Pane, 2013).
dengan ketersediaan berbagai fasilitas Pusat Pelayanan atau pusat wilayah
pelayanan sosial ekonomi. dimaksudkan sebagai bagian dari kehidupan
Kabupaten Kampar tidak terlepas yang mempunyai fungsi pelayanan, yang
dari masalah pengembangan wilayah berarti jasa dari pusa tpelayanan sangat
terutama yang berkaitan dengan pusat dibutuhkan oleh masyarakat. Pusat
pelayanan. Permasalahan umum yang pelayanan merupakan tempat yang berguna
terjadi terkait pusat pelayanan adalah sebagai basis aktivitas penduduk dalam
persebaran fasilitas tidak merata dan memperoleh barang dan jasa untuk

60
Kajian Pusat-Pusat Pelayanan Di Kabupaten Kampar (Rona Muliana,dkk)

memenuhi kebutuhannya, fasilitas- fasilitas merupakan industri yang mempunyai


pelayanan yang dibutuhkan terkonsentrasi pengaruh yang besar (baik langsung
di tempat tersebut (Parera, 2004 dalam maupun tidak langsung) terhadap
Nirwani, 2014). kegiatan lainnya.
Perkembangan tiap jenis pusat c. Walter Christaller dan August Losch
pelayanan sangat bergantung pada jumlah tentang ukuran, lokasi, distribusi dan
penduduk yang melayani dan dilayani. pengelompokan kegiatan ekonomi.
Peningkatan jumlah penduduk biasanya Teori tempat sentral dikemukakan oleh
disertai dengan peningkatan kemampuan Walter Christaller pada tahun 1933,
untuk melayani sehingga menimbulkan seorang ahli geografi dari Jerman.Teori
adanya tingkatan-tingkatan diantara ini didasarkan pada lokasi dan pola
permukiman dari wilayah yang persebaran permukiman dalam ruang.
bersangkutan (hierarchy of towns) Dalam suatu ruang kadang ditemukan
(Koestoer, 1995 dalam Nirwani, 2014). persebaran pola permukiman desa dan
Dalam Budiharsono (2001:137) kota yang berbeda ukuran luasnya.
dijelaskan konsep pusat pelayanan ditelaah Teori pusat pertumbuhan dari
dan diadaptasi dari beberapa teori yang Christaller ini diperkuat oleh pendapat
dikemukakan oleh: August Losch pada tahun 1945,
a. Perroux tentang pusat pertumbuhan dan seorang ahli ekonomi Jerman.
kutub pertumbuhan dalam ruang Keduanya berkesimpulan, bahwa
ekonomi. carayang baik untuk menyediakan
Dalam teori ini dinyatakan bahwa pelayanan berdasarkan aspek
pembangunan kota atau wilayah di keruangan dengan menempatkan
mana pun bukan merupakan suatu aktivitas yang dimaksud pada hierarki
proses yang terjadi secara serentak, permukiman yang luasnya meningkat
tetapi mucul di tempat-tempat tertentu dan lokasinya ada pada simpul-simpul
dengan kecepatan dan intensitas yang jaringan heksagonal. Lokasi ini
berbeda-beda. Tempat-tempat atau terdapat pada tempat sentral yang
kawasan yang menjadi pusat memungkinkan partisipasi manusia
pembangunan tersebut dinamakan dengan jumlah maksimum, baik
pusat-pusat atau kutub-kutub mereka yang terlibat dalam aktivitas
pertumbuhan. Dari kutub-kutub pelayanan maupun yang menjadi
tersebut selanjutnya proses konsumen dari barang-barang yang
pembangunan akan menyebar ke dihasilkannya.
wilayah-wilayah lain di sekitarnya atau d. Gunnar Myrdal tentang spread-
ke pusat-pusat yang lebih backwash effects pertumbuhan
rendah.Dengan kata lain, kutub ekonomi dalam tata ruang.
pertumbuhan dapat memberikan imbas Menurut Gunnar Myrdal dalam
(trickling down effect) bagi wilayah teorinya, jika dilakukan pembangunan
atau daerah di sekitarnya. ekonomi dalam suatu negara, akan
b. Boudeville tentang kutub pertumbuhan muncul 2 faktor, yaitu pertama :
dan pusat pertumbuhan dalam dimensi memperburuk keadaan ekonomi bagi
geografis. daerah miskin yang disebut dengan
Menurut Boudeville, pusat backwash effects dan kedua :
pertumbuhan adalah sekumpulan mendorong daerah miskin menjadi
fenomena geografis dari semua lebih maju disebut dengan spread
kegiatan yang ada di permukaan Bumi. effects/trickle-down effects.
Suatu kota atau wilayah kota yang Pembangunan ekonomi menghasilkan
mempunyai industri populasi yang suatu proses sebab-menyebab sirkuler
kompleks, dapat dikatakan sebagai yang membuat si kaya mendapat
pusat pertumbuhan. Industri populasi keuntungan semakin banyak, dan

61
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

mereka yang tertinggal di belakang terbatas.


menjadi semakin terhambat. Dampak 6) Penduduk berpindah ke tempat lain
balik (backwash effects) cenderung (migrasi) untuk mencari barang-
membesar dan dampak sebar (spread barang dan jasa yang tidak mereka
effects) cenderung mengecil. Secara dapatkan di permukiman mereka.
kumulatif kecenderungan ini semakin Suatu ciri umum dari daerah-daerah
memperburuk ketimpangan nodal adalah bahwa penduduk kota tidaklah
internasional dan menyebabkan tersebar secara merata diantara pusat-pusat
ketimpangan regional diantara negara- yang sama besarnya tetapi tersebar diantara
negara terbelakang. pusat-pusat yang besarnya berbeda-beda
e. Hirschman tentang trickling down dan yang secara keseluruhan membentuk suatu
polarization effects suatu pertumbuhan hirarki perkotaan (Harry W, 1991 dalam
ekonomi. Pane, 2013).
Trickle down effects adalah Pusat dan daerah belakang
perkembangan meluasnya pembagian (hinterland) dalam suatu wilayah nodal
pendapatan. Teori “trickle down mempunyai hubungan yang bersifat
effects” dari pola pembangunan yang simbiotik dan mempunyai fungsi yang
diterapkan di wilayah miskin di negara spesifik sehingga keduanya tergantung
berkembang dirasa tidak berhasil secara internal. Fungsi dari pusat antaralain
memecahkan masalah pengangguran, adalah sebagai berikut:
kemiskinan dan pembagian pendapatan 1) Sebagai pusat permukiman,
yang tidak merata, baik di dalam 2) Pusat pelayanan,
negara berkembang masing maupun 3) Pusat industri, dan
antara negara maju dengan negara 4) Pusat perdagangan bahan mentah.
berkembang. Fungsi daerah belakang adalah sebagai
f. Hagerstestrand dan Pottier tentang berikut:
difusi inovasi dalam tata ruang dan 1) Sebagai penyedia bahan mentah dan
sumbu-sumbu pertumbuhan. sumber daya dasar,
g. Galpindan Kolb tentang anatomi sosial 2) Daerah pemasaran barang-barang
dari masyarakat pertanian (Roi dan industri,
Patil, 1976 dalam Budiharsono, 2001). 3) Pusat kegiatan pertanian.
Konsep pusat pelayanan mempunyai Perkembangan suatu pusat sangat
beberapa asumsi yaitu: tergantung pada perkembangan daerah
1) Penduduk didistribusikan pada belakang atau sebaliknya(Budiharsono,
beragam ukuran permukiman. 2001: 137).
2) Penduduk mempunyai kebutuhan Faktor- faktor yang menyebabkan
biofisik sama baiknya dengan timbulnya pusat-pusat wilayah sebagai
kebutuhan sosial ekonomi. berikut:
3) Penduduk menggunakan sumber a. Faktor lokasi ekonomi
daya alam dan manusia seperti Menjelaskan letak suatu wilayah
barang- barang dan jasa untuk yang strategis menyebabkan suatu
kebutuhan mereka. wilayah dapat menjadi suatu pusat.
4) Penduduk membentuk permukiman b. Faktor ketersediaan sumber daya
dalam bentuk rumah, dusun kecil, Menjelaskan bahwa ketersediaan
desa dan kota serta meneruskan sumber daya alam pada suatu
untuk tinggal bersama selama wilayah akan menyebabkan wilayah
sumber daya mencukupi kebutuhan tersebut menjadi pusat.
mereka. c. Kekuatan aglomerasi
5) Penduduk menggunakan sumber Kekuatan aglomerasi terjadi karena
daya untuk kebutuhan dasar yang ada sesuatu yang mendorong
dibatasi atau keinginan yang kegiatan ekonomi sejenis untuk

62
Kajian Pusat-Pusat Pelayanan Di Kabupaten Kampar (Rona Muliana,dkk)

mengelompok pada suatu lokasi dengan jaringan jalan (Budiharsono,


karena adanya sesuatu keuntungan. 2001: 138).
Selanjutnya akan menyebabkan Wilayah pelayanan suatu pusat dan
timbulnya pusat-pusat wilayah. wilayah pelayanan suatu jenis fasilitas
d. Faktor investasi pemerintah pelayanan dipengaruhi:
Ketiga faktor diatas menyebabkan a. Keadaaan sarana dan prasarana
timbulnya pusat-pusat wilayah transportasi.
secara alamiah.Sedangkan faktor b. Jumlah dan kapasitas sarana
investasi pemerintah merupakan pelayanan umum perjumlah
sesuatu yang sengaja penduduk.
dibuat(artificial).(Budiharsono, c. Jumlah dan kapasitas sarana
2001: 138) pelayanan umum perluas areal.
Pada dasarnya pusat wilayah Pusat pelayanan merupakan tempat
mempunyai hierarki. Hierarki dari suatu yang berfungsi melayani kebutuhan akan
pusat ditentukan oleh beberapa faktor, fasilitas-fasilitas sosial ekonomi. Menurut
yaitu: Muta’ali, (2000: 14-16) membagi fasilitas
1) Jumlah penduduk yang bermukim sosial ekonomi menjadi: (a) Pelayanan
pada wilayah pusat tersebut. sosial dasar, meliputi: pendidikan, dan
2) Jumlah fasilitas pelayanan umum kesehatan. (b) Pelayanan ekonomi,
yang tersedia. meliputi: pasar, toko, reparasi,
3) Jumlah dan jenis fasilitas pelayanan bank/lembaga keuangan, dan koperasi. (c)
umum yang tersedia. (Budiharsono, Pelayanan pendukung sosial ekonomi,
2001: 138) meliputi: kualitas jalan, dan kuantitas jalan.
Budiharsono, (2001: 138) (d) Administrasi kelembagaan, meliputi:
menyebutkan bahwasemakin besar jumlah LKMD, Pegawai kantorpemerintahan dan
penduduk dan semakin banyak jumlah instansi pemerintahan.
fasilitas serta jumlah jenis fasilitas pada
suatu pusat maka semakin tinggi pula III. METODE PENELITIAN
hierarki dari pusat tersebut.Dalam Paradigma penelitian yang diacu
mendapatkan pelayanan sederhana seperti dalam penelitian ini adalah paradigma
barang- barang kebutuhan dasar, seseorang rasionalistik. Paradigma rasionalistik
dapat memperolehnya dari pusat-pusat yang meyakini bahwa sumber pengetahuan yang
berhierarki rendah.Sedangkan pelayanan- dapat dipercaya adalah akal, dimana
pelayanan yang lebih tinggi dapat diperoleh empiris hanya berfungsi meneguhkan
pada wilayah yang berhierarki tinggi. pengetahuan yang diperoleh dari akal.
Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat Metode penelitian yang diacu dalam
akan cenderung mengakibatkan penelitian ini adalah metode penelitian
pertambahan jumlah fasilitas dan jumlah deduktif kuantitatif. Wilayah studi dalam
jenis fasilitas yang semakin banyak begitu penelitian ini adalah Kabupaten Kampar.
juga sebaliknya. Analisis data dilakukan dengan
Tujuan diidentifikasinya pusat pelayanan analisis deskriptif kuantitatif. Metode
adalah sebagai berikut: kuantitatif yang digunakan adalah analisis
1) Dapat mengetahui pusat-pusat skalogram dan indeks sentralitas.
pelayanan dan daerah pelayanan
pada tingkat yang berbeda. IV. HASIL PENELITIAN DAN
2) Penentuan dari fasilitas infrastruktur PEMBAHASAN
pokok untuk memuaskan kebutuhan Struktur Pusat-Pusat Pelayanan di
beragam sektor dari penduduk, dan Kabupaten Kampar Berdasarkan
3) Pengintegrasian atau RTRW Kabupaten Kampar
pengelompokan pelayanan pada Struktur ruang wilayah kabupaten
tingkat wilayah dan hubungannya merupakan kerangka tata ruang wilayah

63
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

kabupaten yang tersusun atas konstelasi Ibukota Hirarki


No Fungsi Utama
Kecamatan/Kabupaten Fungsi
pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu
 Perdagangan &
sama lain dihubungkan oleh sistem jaringan Jasa
prasarana wilayah kabupaten terutama  Pendidikan
jaringan transportasi. Struktur pusat-pusat  Kesehatan
pelayanan di Kabupaten Kampar  Pariwisata
berdasarkan RTRW Kabupaten Kampar 8 Gunung Sahilan PPL
 Pemerintahan
adalah sebagai berikut: Kecamatan
 Perdagangan &
Jasa
Tabel 1
 Pendidikan
Struktur Pusat-Pusat Pelayanan di
 Kesehatan
Kabupaten Kampar Berdasarkan RTRW
 Kebudayaan
Kabupaten Kampar
Ibukota Hirarki
9 Pantai Raja PPL
 Pemerintahan
No Fungsi Utama Kecamatan
Kecamatan/Kabupaten Fungsi
1 Bangkinang PKW  Pemerintah  Perdagangan &
Kabupaten Jasa
 Perdagangan &
Jasa
 Pendidikan
 Pendidikan  Kesehatan
 Kesehatan 10 Tambang PPL
 Pemerintahan
 Kebudayaan Kecamatan
 Pariwisata
2 Petapahan PKLp  Pemerintahan  Perdagangan &
Kecamatan Jasa
 Perdagangan &  Pendidikan


Jasa
Pendidikan
 Kesehatan
 Kesehatan  Permukiman
 Industri agro perkotaan
3 Lipat Kain PKLp  Pemerintahan 11 Kuok PPL
 Pemerintahan
Kecamatan Kecamatan
 Perdagangan &
Jasa  Perdagangan &
 Pendidikan Jasa
 Kesehatan  Pendidikan


Wisata
Kebudayaan
 Kesehatan
4 Kota Garo PPK
 Pemerintahan
 Kebudayaan
Kecamatan
12 Salo PPL
 Pemerintahan
 Perdagangan &
Kecamatan
Jasa  Perdagangan &
 Pendidikan
Jasa

 Kesehatan
 Pendidikan

 Fasilitas Transit
 Kesehatan
5 Sungai Pagar PPK
 Pemerintahan
13 Sinama nenek PPL
 Pemerintahan
Kecamatan
Kecamatan
 Perdagangan &
 Perdagangan &
Jasa
Jasa
 Pendidikan
 Pendidikan

 Kesehatan
 Kesehatan
6 Batu Bersurat PPK
 Pemerintahan
 Industri agro
Kecamatan  Pertambangan
 Perdagangan &
14 Muara Uwai PPL
 Pemerintahan
Jasa Kecamatan
 Pendidikan  Perdagangan &
 Kesehatan
Jasa

 Kebudayaan
 Pendidikan

 Pariwisata
 Kesehatan
7 Gema PPL
 Pemerintahan
 Kebudayaan
Kecamatan
15 Air Tiris PPL
 Pemerintahan

64
Kajian Pusat-Pusat Pelayanan Di Kabupaten Kampar (Rona Muliana,dkk)

Ibukota Hirarki Adapun jenis fasilitas yang


No Fungsi Utama
Kecamatan/Kabupaten Fungsi
Kecamatan digunakan dalam analisis skalogram dan
 Perdagangan & indeks sentralitas adalah sebagai berikut:
Jasa
 Pendidikan Tabel 2 Jenis Fasilitas untuk Analisis
 Kesehatan Skalogram dan Indeks Sentralitas di
 Kebudayaan Kabupaten Kampar
16 Kampar PPL
 Pemerintahan No Fungsi Nama Fasilitas
Kecamatan
Fasilitas
 Perdagangan &
Jasa 1 Fasilitas - Taman Kanak-
 Pendidikan Pendidikan Kanak/TK
 Kesehatan - Sekolah Dasar/SD
17 Taratak PPL
 Pemerintahan - Sekolah Lanjutan
Kecamatan Tingkat
 Perdagangan & Pertama/SLTP
Jasa
 Pendidikan
- Sekolah Lanjutan
 Kesehatan
Tingkat
Atas/SLTA
18 Sawah PPL
 Pemerintahan
Kecamatan - Pergutuan
 Perdagangan & Tinggi/PT
Jasa 2 Fasilitas - Posyandu
 Pendidikan Kesehatan - Poliklinik
 Kesehatan - Puskesmas
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Kampar, - Puskesmas
2010 Pembantu
- Dokter Praktek
Struktur Pusat-Pusat Pelayanan di - Rumah Sakit
Kabupaten Kampar Berdasarkan 3 Fasilitas - Musholla
Analisis Skalogram dan Indeks Peribadatan - Masjid
Sentralitas
- Gereja
Analisis skalogram digunakan untuk
4 Fasilitas - Pasar
melakukan analisis kelengkapan fungsi
Ekonomi - Toko
fasilitas pada suatu wilayah dengan metode
- Warung/Kios
menuliskan ada atau tidaknya (fasilitas
- KUD
sosial ekonomi), yaitu dengan mengisikan
angka 1 bila fasilitas tersebut terdapat pada - Bank
suatu wilayah dan mengisikan angka 0 bila Sumber : Hasil Analisis, 2017
fasilitas tersebut tidak terdapat di suatu
wilayah. Selanjutnya analisis skalogram Berdasarkan analisis skalogram dan
dapat dikembangkan untuk menentukan indeks sentralitas fasilitas pendidikan,
indek sentralias terbobot. kesehatan, peribadatan dan ekonomi diatas
Analisis indeks sentralitas menunjukkan kecamatan yang berorde atau
digunakan untuk melihat tingkat hirarki I adalah Kecamatan Bangkinang
keterpusatan fasilitas pelayanan, pada suatu Kota, hirarki II dan III tidak ada kecamatan,
wilayah, analisis ini tidah hanya hirarki IV terdiri 9 (sembilan) kecamatan,
berdasarkan jumlah fungsi atau fasilitas, sedangkan hirarki V terdiri dari 11 (sebelas)
tetapi juga berdasarkan frekuensi kecamatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat
keberadaan fungsi atau fasilitas pelayanan, pada Tabel 3 Hasil Hirarki Pusat Pelayanan
semakin tinggi nilai sentralitasnya maka di Kabupaten Kampar Menggunakan
semakin tinggi pula hirarki wilayah Analisis Skalogram dan Indeks Sentralitas
tersebut. berikut ini.

65
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

Tabel 3 Hasil Hirarki Pusat Pelayanan di Kabupaten Kampar Menggunakan Analisis


Skalogram dan Indeks Sentralitas
Jumlah
Indeks
No Kecamatan Jenis/Fungsi Hirarki
Sentralitas
Fasilitas
1 Bangkinang Kota 18 201 I
2 Siak Hulu 18 110 IV
3 Tapung Hulu 18 110 IV
4 Salo 16 99 IV
5 Kampar 16 95 IV
6 Tapung 17 90 IV
7 Tapung Hilir 17 90 IV
8 Bangkinang 17 90 IV
9 Gunung Sahilan 17 90 IV
10 Perhentan Raja 17 90 IV
11 Kampar Kiri Tengah 16 84 V
12 Rumbio Jaya 16 84 V
13 XIII Koto Kampar 16 81 V
14 Kuok 16 81 V
15 Kampar Timur 16 81 V
16 Koto Kampar Hulu 15 78 V
17 Kampar Kiri 15 75 V
18 Kampar Kiri Hilir 15 75 V
19 Tambang 15 75 V
20 Kampar Utara 13 62 V
21 Kampar Kiri Hulu 12 57 V
Sumber : Hasil Analisis, 2017

Berdasarkan tabel diatas Rekomendasi Struktur Pusat-Pusat


teridentifikasi bahwa, hanya terdapat 1 Pelayanan di Kabupaten Kampar
(satu) kecamatan yang dapat dikategorikan Jika dilihat berdasarkan struktur
sebagai pusat pelayananatau secara hirarki ruang Kabupaten Kampar yang tertuang
berada pada hirarki/orde I dengan kategori dalam draft Rencana Tata Ruang Wilayah
nilai indeks sentralitas sangat tinggi (RTRW) Kabupaten Kampar Tahun 2010-
menunjukkan ketersediaan dan keterpusatan 2030 terdapat perbedaan dengan hasil
fasilitas sosial ekonominya lebih tinggi dari analisis menggunakan skalogram dan
kecamatan lain. Kecamatan tersebut ialah indeks sentralitas.
Kecamatan Bangkinang Kota, hal ini Berikut perbandingan struktur
memperjelas bahwa konsentrasi fasilitas pusat-pusat pelayanan berdasarkan RTRW
pelayanan berada pada Ibu Kota Kabupaten dengan hasil analisis skalogram dan indeks
Kampar. Pada orde/hirarki ke II dan III sentralitas:
tidak terdapat kecamatan, dapat diartikan Berdasarkan tabel perbandingan antara
bahwa terjadi kesenjangan antara RTRW Kabupaten Kampar Tahun 2010-
Kecamatan Bangkinang Kota dengan 2030 dengan hasil analisis skalogram dan
kecamatan lain. Untuk itu perlunya indeks sentralitas menunjukkan adanya
memperkecil kesenjangan dengan melihat perbedaan, untuk itu dilakukan penyesuaian
kecamatan yang dapat diprioritaskan antara hasil analisis dengan kebijakan
pengembangannya melalui percepatan RTRW dalam merekomendasikan pusat-
pembangunan terutama fasilitas sosial pusat pelayanan di Kabupaten Kampar.
ekonomi. Kecamatan Bangkinang Kota berada pada

66
Kajian Pusat-Pusat Pelayanan Di Kabupaten Kampar (Rona Muliana,dkk)

Hirarki I sebagai pusat pelayanan skala pelayanan di Kabupaten Kampar maka


regional. Namun, setiap pusat pelayanan direkomendasikan Kecamatan Tapung,
mempunyai keterbatasan kemampuan Kecamatan Kampar Kiri, Kecamatan Siak
untukmelayani sejumlah penduduk tertentu hulu, dan Kecamatan Tapung Hulu. Secara
dengan wilayah pelayanan yang tertentu kebijakan dalam RTRW Kabupaten
pula, oleh karena itu selain pusat pelayanan Kampar Kecamatan Tapung dan Kecamatan
diperlukan pula sub pusat yang merupakan Kampar Kiri difungsikan untuk melayani
satu kesatuan sistem, dengan demikian beberapa kecamatan, sedangkan Kecamatan
maka terwujud pembagian tugas berikut Siak Hulu dan Tapung Hulu dinilai layak
wilayah pelayanannya. berdasarkan analisis skalogram dengan
Berdasarkan hasil analisis memiliki jenis fungsi fasilitas 18 unit dari
skalogram dan indeks sentralitas diketahui 19 unit fasilitas sosial ekonomi dan nilai
hirarki II dan III tidak terdapat kecamatan, sentralitas masing-masing sebesar 110.
hal ini dapat berarti bahwa terjadi Hirarki III direkomendasikan
ketimpangan atau kesenjangan antara Kecamatan Tapung Hilir, Kecamatan
Kecamatan Bangkinang Kota sebagai Ibu Kampar Kiri Hilir, dan Kecamatan XIII
Kota Kabupaten Kampar dengan kecamatan Koto Kampar dengan fungsi melayani
lainnya, maka dilakukan penyesuaian kegiatan skala kecamatan atau desa,
dengan kebijakan RTRW Kabupaten
Kampar. Hirarki II sebagai sub pusat
kecamatan tersebut memiliki posisi yang indeks sentralitas maka dapat
strategis. Kecamatan Tapung Hilir berada direkomendasikan pusat pelayanan di
dekat dengan akses jalan nasional Kabupaten Kampar, untuk lebih jelas dapat
Pekanbaru-Dumai, Kecamatan Kampar Kiri dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 1.
Hilir dilintasi jalan kolektor primer yang
menhubungkan Teluk Kuantan dengan Tabel 5 Rekomendasi Struktur Pusat-Pusat
Kota Pekanbaru, sedangkan Kecamatan Pelayanan di Kabupaten Kampar
XIII Koto Kampar merupakan gerbang No Kecamatan Hirarki
masuk Provinsi Riau dari arah Sumatera Kec. Bangkinang
Barat. Karena lokasi yang strategis maka 1 I
Kota
berpeluang untuk mengambil peran sebagai 2 Kec. Tapung II
satelit dari kawasan perkotaan serta 3 Kec. Kampar Kiri II
mengambil peran dalam konstelasi yang 4 Kec. Siak Hulu II
lebih luas bersifat lintas wilayah. Pada 5 Kec. Tapung Hulu II
hirarki IV terdiri dari 5 (lima) kecamatan, 6 Kec. Tapung Hilir III
yaitu Kecamatan Bangkinang, Kecamatan Kec. Kampar Kiri
Gunung Sahilan, Kecamatan Perhentian 7 III
Hilir
Raja, Kecamatan Salo, dan Kecamatan Kec. XIII Koto
Kampar. Sedangkan pada hirarki V terdiri 8 8 III
Kampar
(delapan) kecamatan, yaitu Kecamatan 9 Kec. Bangkinang IV
Kampar Kiri Tengah, Kecamatan Rumbio Kec. Gunung
Jaya, Kecamatan Kuok, Kecamatan Kampar 10 IV
Sahilan
Timur, Kecamatan Koto Kampar Hulu, 11 Kec. Perhentian Raja IV
Kecamatan Tambang, Kecamatan Kampar
12 Kec. Salo IV
Utara, dan Kecamatan Kampar Kiri
13 Kec. Kampar IV
Hulu.Kecamatan-kecamatan tersebut
Kec. Kampar Kiri
diarahkan dan dengan sendirinya menjadi 14 V
Tengah
pusat pelayanan lokal untuk melayani
kecamatannya sendiri. 15 Kec. Rumbio Jaya V
Dari hasilpenggabungan antara kebijakan 16 Kec. Kuok V
RTRW dan hasil anlisis skalogram dan 17 Kec. Kampar Timur V
18 Kec. Koto Kampar V
67
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

Hulu Badan Pusat Statistik.Kabupaten Kampar


19 Kec. Tambang V dalam Angka 2016. Kampar : BPS.
20 Kec. Kampar Utara V Kecamatan Bangkinang dalam
Kec. Kampar Kiri Angka 2016. Kampar : BPS.
21 V Kecamatan Bangkinang Kota dalam
Hulu
Sumber : Hasil Analisis, 2017 Angka 2016. Kampar : BPS.
Kecamatan Gunung Sahilan dalam
V. SIMPULAN DAN SARAN Angka 2016. Kampar : BPS.
Dari draft RTRW Kabupaten Kecamatan Kampar dalam Angka
Kampar dengan hasil analisis skalogram 2016. Kampar : BPS.
dan indeks sentralitas terdapat perbedaan Kecamatan Kampar Kiri dalam
struktur pusat-pusat pelayanan. Dari Angka 2016. Kampar : BPS.
analisis skalogram dan indeks sentralitas Kecamatan Kampar Kiri Hilir
tidak terdapat hirarki II dan hirarki III dalam Angka 2016. Kampar : BPS.
sehingga terjadi pemusatan fasilitas pada Kecamatan Kampar KiriHulu dalam
hirarki 1 yakni Kota Bangkinang sebagai Angka 2016. Kampar : BPS.
ibukota Kabupaten. Kecamatan Kampar Kiri Tengah
Setelah dibandingkan struktur pusat- dalam Angka 2016. Kampar : BPS.
pusat pelayanan di Kabupaten Kampar Kecamatan Kampar Timur dalam
berdasarkan draft RTRW dengan analisis Angka 2016. Kampar : BPS.
skalogram dan indeks sentralitas, maka Kecamatan Kampar Utara dalam
direkomendasikan struktur pusat-pusat Angka 2016. Kampar : BPS.
pelayanan di Kabupaten Kampar terdiri dari Kecamatan Bangkinang dalam
5 hirarki yaitu hirarki I berada di Angka 2016. Kampar : BPS.
Kecamatan Bangkinang Kota, hirarki II Kecamatan Koto Kampar Hulu
berada di Kecamatan Tapung, Kampar Kiri, dalam Angka 2016. Kampar : BPS.
Siak Hulu, dan Tapung Hulu, hirarki III Kecamatan Kuok dalam Angka
berada di Kecamatan Tapung Hilir, Kampar 2016. Kampar : BPS.
Kiri Hilir, dan XIII Koto Kampar, hirarki Kecamatan Perhentian Raja dalam
IV berada di Kecamatan Bangkinang, Angka 2016. Kampar : BPS.
Gunung Sahilan, Perhentian Raja, Salo, dan Kecamatan Rumbio Jaya dalam
Kampar, hirarki V berada di Kecamatan Angka 2016. Kampar : BPS.
Kampar Kiri Tengah, Rumbio Jaya, Kuok, Kecamatan Salo dalam Angka 2016.
Kampar Timur, Koto Kampar Hulu, Kampar : BPS.
Tambang, Kampar Utara, dan Kampar Kiri Kecamatan Siak Hulu dalam Angka
Hulu. 2016. Kampar : BPS.
Kecamatan Tapung dalam Angka
VI. DAFTAR PUSTAKA 2016. Kampar : BPS.
Kecamatan Tapung Hilir dalam
Ambardi, Urbanus M dan Socia Priwantoro. Angka 2016. Kampar : BPS.
Pengembangan Wilayah dan Kecamatan Tapung Hulu dalam
Otonomi Daerah. BPPT press. Angka 2016. Kampar : BPS.
Jakarta . 2002 Kecamatan XIII Koto Kampar
Artiningsih, Sri Budi. 2006. Analisis Daya dalam Angka 2016. Kampar : BPS.
Tarik Dua Pusat Pelayanan Dalam Budiharsono, Sugeng. 2001. Teknik
Pengembangan Sistem Perkotaan Di Analisis Pembangunan Wilayah
Kabupaten Purworejo (Studi Kasus: Pesisir dan Lautan. Jakarta : PT.
Kota Kutoarjo Dan Kota Pradnya Paramita.
Purworejo). Semarang : Universitas Gaffara, Ghefra Rizkan, Ahmad Fathu dan
Diponegoro. Fatih. 2015. Kajian Skalogram
Guttman Dan Indeks Sentralitas

68
Kajian Pusat-Pusat Pelayanan Di Kabupaten Kampar (Rona Muliana,dkk)

Marshall Untuk Penentuan Pusat- This is an open access article which


means that all content is freely
Pusat Pelayanan Wilayah (Studi available without charge to the user or
Kasus: Kabupaten Simalungun, his/her institution. Jurnal Saintis allows the author(s) to
hold the copyright without restriction. The copyright in the
Provinsi Sumatra Utara). Kampus text of individual articles (including research articles,
Terpadu, Sleman. opinion articles, and abstracts) is the property of their
respective authors distributed under the terms of the
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
Hariyanto, Asep. 2006. Percepatan License(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
Pengembangan Wilayah Melalui which permits unrestricted use, distribution, and
reproduction in any medium. Users are allowed to read,
Strategi Implementasi Wilayah download, copy, distribute, search, or link to full-text
Pengembangan (WP) Dan Hirarki articles in this journal without asking by giving appropriate
credit, provide a link to the license, and indicate if changes
Kota-Kota (Studi Kasus : were made.
Kabupaten Subang). Jurnal PWK
Unisba. Bandung.
Muta’ali, Lutfi. 2015. Teknik Analisis
Regional untuk perencanaan
wilayah, tata ruang dan lingkungan.
Yogyakarta : Badan Penerbit
Fakultas Geografi (BPFG).
Pane, Teguh Achmad. 2013. Kajian
Pengembangan Pusat-Pusat
Pelayanan di Wilayah Kabupaten
Serdang Bedagai. Medan :
Universitas Sumatera Utara.
Pramono, Riska Ayu. 2016. Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Ketimpangan Wilayah di Provinsi
Riau. Yogyakarta : Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gajah Mada.
Setiawan, Didi, Zainuddin dan Ulfa
Matoka. 2016. Analisis Fungsi
Pelayanan Kecamatan-Kecamatan
di Bagian Timur Kabupaten
Konawe Selatan. Jurnal Ekonomi
Vol. 1, April 2016 Page 44-55.
Jurusan Ilmu Ekonomi, Universitas
Halu Oleo.
Tarigan, Robinson. 2015. Perencanaan
Pembangunan Wilayah, edisi revisi.
Jakarta : Bumi Aksara.
Viduri, Vika, Badjuri dan Andjar
Widjajanti. 2015. Analisis
Pengembangan Wilayah Kecamatan
sebagai Pusat Pertumbuhan dan
Pusat Pelayanan di Kabupaten
Banyuwangi dalam Artikel Ilmiah
Mahasiswa 2015. Jurusan Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas
Jember (UNEJ).

69
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

Tabel 4 Perbandingan Hirarki Struktur Ruang RTRW dan Hasil Analisis Hirarki Pusat Pelayanan Peneliti
RTRW Kabupaten Kampar Tahun 2010-2030 Hasil Analisis
No No Hirarki
Hirarki Fungsi Kecamatan Nilai Indeks Sentralitas Kecamatan
1 PKW (Pusat Kegiatan – Kec. Bangkinang Kota 1 Nilai Indeks Sentralitas – Kec. Bangkinang Kota I
Wilayah) Sangat Tinggi
2 PKLp (Pusat Kegiatan – Kec. Tapung 2 Nilai Indeks Sentralitas II

Lokal Promosi) – Kec. Kampar Kiri Tinggi
3 PPK (Pusat Kegiatan – Kec. Tapung Hilir 3 Nilai Indeks Sentralitas III
Kawasan) – Kec. Kampar Kiri Hilir Sedang –
– Kec. XIII Koto Kampar
4 PPL (Pusat Pelayanan – Kec. Kampar Kiri Hulu 4 Nilai Indeks Sentralitas – Kec. Siak Hulu IV
Lingkungan) – Kec. Gunung Sahilah Rendah – Kec. Tapung Hulu
– Kec. Perhentian Raja – Kec. Tapung
– Kec. Kampar Kiri Tengah – Kec. Tapung Hilir
– Kec. Tambang – Kec. Bangkinang
– Kec. Kuok – Kec. Gunung Sahilan
– Kec. Salo – Kec. Perhentian Raja
– Kec. Tapung Hulu – Kec. Salo
– Kec. Bangkinang – Kec. Kampar
– Kec. Kampar
– Kec. Kampar Timur
– Kec. Rumbio Jaya
– Kec. Kampar Utara
5 Nilai Indeks Sentralitas – Kec. Kampar Kiri Tengah V
Sangat Rendah – Kec. Rumbio Jaya
– Kec. Kuok
– Kec. XIII Koto Kampar
– Kec. Kampar Timur
– Kec. Kampar Kiri
– Kec. Koto Kampar Hulu
– Kec. Kampar Kiri Hilir
– Kec. Tambang
– Kec. Kampar Utara
– Kec. Kampar Kiri Hulu
Sumber : Hasil Analisis, 2017
70
Kajian Pusat-Pusat Pelayanan Di Kabupaten Kampar (Rona Muliana,dkk)

Gambar 1 Rekomendasi Struktur Pusat-Pusat Pelayanan di Kabupaten Kampar

71
J. Saintis Volume 18 Nomor 1, 2018

Halaman ini sengaja dikosongkan

72

Anda mungkin juga menyukai