Anda di halaman 1dari 7

Profil Kemandirian Remaja (Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013) 

PROFIL KEMANDIRIAN REMAJA


(Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun
Ajaran 2012/2013)

Annisa Sukma Hapsari1


Dra. Atiek Sismiati S.2
Herdi, M.Pd3

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tingkat kemandirian rema-
ja di SMA Negeri 39 Jakarta pada siswa kelas XI. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif dengan jenis survei. Populasi penelitian berjumlah 400 siswa. Sampel penelitian
berjumlah 54 siswa dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengum-
pulan data menggunakan kuesioner kemandirian berdasarkan teori Steinberg. Uji instrumen
penelitian menggunakan Product Moment. Hasil uji validitas 60 butir pernyataan menghasil-
kan 40 butir valid dan 20 butir tidak valid (drop). Uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cron-
bach single trial dengan korelasi item total didapat hasil 0,898 yang berarti bahwa instrumen
memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil
penelitian kemandirian remaja berada pada kategorisasi sedang (48,1%), sisanya kategorisasi
tinggi (24,1%), dan kate-gorisasi rendah (27,8%). Artinya 48,1% remaja berada dalam ta-
hap mengembangkan kemandirian, berusaha menjadi mandiri agar tidak bergantung pada
orang tua, 24% remaja telah menemukan identitas pada dirinya, menunjukkan diri mereka
sebagai individu mandiri yang telah mampu mengatur hidupnya sendiri, dan 27,7% remaja
belum mampu melepaskan diri dari orang tua dan masih memerlukan bantuan orang lain.

Kata kunci: Profil, Kemandirian, Remaja

Pendahuluan cayaan dalam dirinya sehingga membuat remaja se-


Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga makin mandiri.
bagian, yaitu masa remaja awal (12-15 tahun), masa Beberapa minat pada remaja salah satunya adalah
remaja pertengahan (15-18 tahun), dan masa rema- minat pada kemandirian, keinginan yang kuat un-
ja akhir (19-22 tahun). Pada masa remaja pertenga- tuk mandiri berkembang pada awal masa remaja
han, remaja ingin dirinya diterima sebagai individu dan mencapai puncaknya pada masa remaja akhir.
yang memiliki wawasan seperti orang dewasa, se- Hal ini menimbulkan perselisihan dengan orang tua
makin banyak wawasan yang dimiliki maka kebutu- dan orang dewasa lainnya (Elizabeth B. Hurlock,
han untuk dihargai akan menumbuhkan rasa keper- 2002:220). Kemandirian berkembang dengan baik

1 Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNJ, ninishapsari@gmail.com


2 Dosen Bimbingan dan Konseling FIP UNJ
3 Dosen Bimbingan dan Konseling FIP UNJ
 Profil Kemandirian Remaja (Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013)

jika diberikan kesempatan melalui latihan yang di- yang membangun kemandiriannya sebagai sebuah
lakukan secara terus-menerus dan dilakukan sejak proses untuk menjadi orang dewasa, yang sama
dini. pentingnya dengan membangun identitas.
Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan yang Menurut Wehmeyer, autonomy adalah: “Autono-
dilakukan kepada 50 remaja kelas XI di SMA Nege- my implies the ability to act according to one’s pre-
ri 39 Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2012 berupa ferences, interests, and abilities, and therefore it in-
angket dengan pertanyaan terbuka, setelah dianali- volves a knowledge of self.” (M. Lerner dan Stein-
sis hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa remaja berg, 2004: 703)
belum mampu berpikir jika orang tua menginginkan Wehmeyer menyatakan bahwa kemandirian yai-
yang terbaik untuk diri remaja sendiri (56%), masuk tu suatu kemampuan untuk bertindak sesuai dengan
jurusan IPA atau IPS karena paksaan dari orang tua pilihan seseorang, minat, dan bakat karena melibat-
bukan karena kemampuan dan minat (40%), belum kan pengetahuan tentang diri sendiri.
memiliki rasa kepercayaan diri dan belum berani Menurut Chaplin, kemandirian adalah kebe-
menampilkan kemampuan di depan umum (38%), basan individu untuk memilih, untuk bisa memerin-
belum mampu menentukan nilai dan norma yang tah, menguasai dan menentukan dirinya sendiri. Ke-
berlaku (64%), melakukan aktivitas mengikuti te- mandirian sangat dipengaruhi oleh perubahan fisik
man (58%), bergantung pada orang tua (38%), be- yang dapat memicu terjadinya perubahan emosion-
lum mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang al, perubahan kognitif yang memberikan pemikiran
telah dilakukan (36%), belum mampu menentukan logis tentang cara berpikir yang mendasari tingkah
hal yang baik atau tidak untuk dirinya (46%), sering laku, serta perubahan nilai dalam peran sosial me-
menanyakan pendapat kepada orang tua (64%), dan lalui pengasuhan orang tua dan aktivitas individu.
remaja masih bimbang untuk memilih perguruan
tinggi yang akan dipilihnya nanti setelah lulus SMA Pendapat lain dikemukakan oleh Soelaeman,
(18%). “Kemandirian adalah proses yang menyangkut un-
sur-unsur normatif. Ini mengandung makna bah-
Berdasarkan latar belakang maka dapat diiden- wa kemandirian merupakan suatu proses yang tera-
tifikasikan beberapa masalah yaitu: (1) Bagaima- rah, karena perkembangan kemandirian sejalan de-
na meningkatkan kemandirian remaja di SMA Neg- ngan hakikat eksistensi manusia, arah perkembang-
eri 39 Jakarta pada siswa kelas XI? (2) Faktor apa an tersebut harus sejalan dan berlandaskan pada tu-
saja yang dapat membentuk kemandirian remaja di juan hidup manusia (Ali dan Asrori, 2011:112).
SMA Negeri 39 Jakarta pada siswa kelas XI? (3)
Bagaimanakah profil kemandirian remaja di SMA Kesimpulan dari beberapa definisi kemandirian
Negeri 39 Jakarta pada siswa kelas XI? menurut para ahli, bahwa kemandirian seseorang
bukan dibawa sejak lahir tetapi terbentuk sejak awal
mulainya kehidupan. Kemandirian merupakan ke-
Kajian Teori butuhan dasar setiap remaja untuk mengaktualisasi-
1. Konsep Kemandirian kan potensi dan kemampuan untuk mencapai kepu-
Konsep kemandirian disebut dengan autono- asan sendiri, kepuasan yang diperoleh tidak bergan-
my. Kemandirian merupakan sebuah perilaku yang tung pada orang tua atau orang lain melainkan ber-
memelihara hakikat eksistensi diri. Oleh sebab itu, gantung pada potensi yang ia miliki. Sesuatu yang
kemandirian bukanlah hasil dari proses internalisa- dapat dirasakan, dipikirkan dan keputusan yang
si aturan otoritas, melainkan suatu proses perkem- akan diambil berdasarkan diri sendiri dan mampu
bangan diri sesuai dengan hakikat eksistensi manu- mempertanggungjawabkannya. Remaja yang dapat
sia (Ali dan Asrori, 2011:111). dikatakan mandiri, ketika menghadapi suatu ma-
Menurut Steinberg, autonomy adalah: “Adoles- salah mereka mampu memecahkan masalah terse-
cents, establishing a sense of autonomy is as impor- but dan mampu mengatasinya.
tant a part of becoming an adult as is establishing a
sense of identity.” (Steinberg, 2002:288) 2. Aspek-aspek Kemandirian
Menurut Steinberg, kemandirian yaitu remaja, Aspek kemandirian dalam penelitian ini ada tiga
Profil Kemandirian Remaja (Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013) 

aspek kemandirian dari Steinberg yaitu: mengembangkan wawasan keagamaan dan mening-
a. Kemandirian Emosional (Emotional Autonomy) katkan religius (Desmita, 2010:37).
Menurut Steinberg adalah: “The aspect of in-
dependence that is related to changes in the Metode Penelitian
individual’s close relationship, especially with Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh da-
parents”. (Steinberg, 2002:290). Aspek ke- ta yang dapat menggambarkan karakteristik tingkat
mandirian emosional merupakan perubahan kemandirian remaja di SMA Negeri 39 Jakarta pada
dalam hubungannya dengan seseorang, teruta- kelas XI tahun ajaran 2012/2013.
ma dengan orang tua. Kemandirian emosional Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 39
mengenai individuasi dan melepaskan diri dari Jakarta yang berada di Jl. R.A. Fadillah komplek
ketergantungan dari orang tua. Kopasus TNI-AD, Cijantung Jakarta Timur.Waktu
b. Kemandirian Tingkah Laku (Behavioral penelitian dilakukan pada bulan Mei 2012 – Janu-
Autonomy) ari 2013.
Menurut Steinberg adalah: “The capacity to
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
make independent decisions and follow through
adalah metode deskriptif. Jenis metode deskriptif
with them.” (Steinberg, 2002: 294)
yang digunakan yaitu survey. Instrumen yang digu-
Aspek kemandirian tingkah laku merupakan kapa-
nakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
sitas untuk membuat keputusan secara mandiri
dan menindaklanjuti mereka (orang tua). Ke- Proses penelitian survey merupakan kegiatan il-
mandirian tingkah laku bebas untuk berbuat atau miah yang sistematis untuk mengungkapkan suatu
bertindak tanpa bergantung pada orang lain. Na- fenomena atau gejala sosial dalam bidang pendi-
mun, berpikir dan membuat keputusan berdasar- dikan yang menarik perhatian peneliti (Iskandar,
kan pertimbangan saran dan pendapat dari orang 2009:66). Sejalan dengan pendapat-pendapat terse-
lain. but, penelitian survey merupakan suatu penelitian
c. Kemandirian Nilai (Value Autonomy) kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan ter-
Menurut Steinberg adalah: “Is more than simply struktur atau sistematis berupa kuesioner, kemudian
being able to resist pressure to go along with the seluruh jawaban yang diperoleh dicatat peneliti, di-
demands of others, it means having a set of prin- olah dan dianalisis (Bambang dan Lina, 2002:213).
ciples about right and wrong, about what is im- Hasil penelitian ini mendeskripsikan data, informa-
portant and what is not.” (Steinberg, 2002: 290) si dan profil atau gambaran karakteristik tingkat ke-
Aspek kemandirian nilai sebagai sesuatu yang mandirian remaja di SMA Negeri 39 Jakarta pada
lebih dari sekedar mampu menolak tekanan ter- kelas XI.
hadap tuntutan dari orang lain, hal ini memiliki Populasi dalam penelitian ini adalah siswa ke-
seperangkat prinsip tentang benar atau salah, ten- las XI SMA Negeri 39 Jakarta sebanyak 400 siswa.
tang apa yang penting dan apa yang tidak pen- Sampel yang digunakan sebanyak 54 siswa dari
ting. populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah
simple random sampling. Menurut Arikunto dalam
3. Karakteristik Fase Remaja Pertengahan menentukan sampel apabila subjeknya kurang dari
Masa remaja sering dikenal dengan masa penca- 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian-
rian jati diri. Masa remaja pertengahan ditandai den- nya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jum-
gan sejumlah karakteristik yaitu: (1) menerima dan lah subjeknya besar (lebih dari 100) dapat diambil
belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa. antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi
(2) mencapai kemandirian emosional dari orang tua Arikunto, 2002).
dan orang dewasa. (3) memilih dan mempersiapkan Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah
karir di masa depan sesuai minat dan kemampuan- teknik statistik deskriptif persentase, dikarenakan
nya. (4) mencapai tingkah laku yang bertanggung hasil dari penelitian mendeskripsikan tingkat persen-
jawab. (5) memperoleh seperangkat nilai dan sistem tase kemandirian remaja kelas XI di SMA Negeri 39
etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku. (6)
 Profil Kemandirian Remaja (Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013)

Jakarta, dengan menganalisis data yang diperoleh b. Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin
menggunakan teknik statistik deskriptif. Pengkate- Dari Berbagai Aspek Kemandirian Pada Ke-
gorisasian data menggunakan kuartil dengan kriteria las XI SMA Negeri 39 Jakarta Tahun Ajaran
Q1= rendah, Q2= sedang, dan Q3= tinggi. 2012/2013
Kategorisasi ini berdasarkan perhitungan kuartil, Hasil pengolahan data berdasarkan jenis kela-
untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsi- min dari berbagai aspek kemandirian dapat dike-
kan data membuat kesimpulan. Deskripsi berben- tahui bahwa capaian skor tertinggi pada aspek ke-
tuk persentase, secara operasional pengolahan da- mandirian emosional yaitu remaja laki-laki yang
ta menggunakan bantuan SPSS 17 untuk mencari diperoleh dari 15 responden (55,6%), sedangkan
Q1,Q2, dan Q3. remaja perempuan yang diperoleh dari 13 respon-
den (48,1). Hal ini menunjukkan bahwa remaja la-
ki-laki telah mampu melepaskan diri dari ketergan-
Hasil Penelitian dan Pembahasan
tungan orang tua, memiliki banyak hubungan de-
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui
ngan mengembangkan identitas, melibatkan peruba-
bahwa karakteristik tingkat kemandirian remaja se-
han dalam cara melibat dan merasakan pada dirinya
cara keseluruhan responden di SMA Negeri 39 Ja-
sendiri.
karta yang difokuskan pada kelas XI.
Pada aspek kemandirian tingkah laku, capa-
ian skor tertinggi yaitu pada remaja laki-laki yang
a. Deskripsi Data Profil Kemandirian Rema- diperoleh dari 16 responden (59,3%), sedangkan
ja SMA Negeri 39 Jakarta Tahun Ajaran remaja perempuan yang diperoleh dari 14 responden
2012/2013 (51,9%). Hal ini menunjukkan bahwa remaja laki-
Capaian skor kemandirian pada kategorisasi laki telah memiliki kapasitas untuk membuat kepu-
tinggi yang diperoleh dari 13 responden (24,1%) tusan secara independen, bebas untuk berbuat dan
menggambarkan, remaja telah mampu membangun bertindak tanpa bergantung pada orang lain, memi-
identitas pada dirinya, mampu menunjukkan diri liki kemampuan untuk mempertimbangkan keputu-
mereka sebagai individu yang mandiri dan dewasa san yang berlandaskan tanggung jawab.
yang mampu mengatur hidupnya sendiri. Capaian
Pada aspek kemandirian nilai, capaian skor ter-
skor kemandirian pada kategorisasi rendah diperoleh
tinggi yaitu pada remaja perempuan yang diperoleh
dari 15 responden (27,8%) menggambarkan, rema-
dari 16 responden (59,3%), sedangkan remaja laki-
ja belum mampu melepaskan diri dari orang tua dan
laki yang diperoleh dari 10 responden (37%). Hal
dalam perkembangannya masih sangat bergantung
ini menunjukkan bahwa remaja perempuan memi-
pada orang dewasa dan memerlukan bantuan orang
liki prinsip dalam dirinya tentang benar atau salah,
lain serta merasa sulit untuk mengambil keputusan
tentang apa yang penting dan tidak penting, memi-
sendiri.
liki keyakinan pada nilai pribadi yang telah diajar-
Hasil data divisualisasikan pada grafik1 sebagai kan oleh orang tua.
berikut:
Hasil data divisualisasikan dapat dilihat pada
60 grafik 2.
50 48,1
40
27,8
c. Deskripsi Data Berdasarkan Jurusan Ke-
30
24,1 las XI SMA Negeri 39 Jakarta Tahun Ajaran
20 2012/2013
10
Hasil pengolahan data berdasarkan jurusan IPA
dan jurusan IPS, dapat diketahui bahwa karakteris-
0
Tinggi Sedang Rendah tik tingkat kemandirian remaja jurusan IPA berada
pada kategorisasi sedang dengan persentase sebe-
Grafik 1.Presentase Profil Kemandirian Remaja sar 55,6% yang mengambarkan remaja jurusan IPA
SMA Negeri 39 Jakarta Tahun Ajaran 2012/2013
dapat dikatakan memiliki sikap yang mandiri, ti-
Profil Kemandirian Remaja (Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013) 

sasi tinggi (24,1%), dan 13


60
Tinggi responden pada kategorisa-
50
Sedang si rendah (24%). Pada aspek
40 Rendah kemandirian tingkah laku se-
30
banyak 30 responden bera-
20
da pada kategorisasi sedang
10
0
(55,6%), 9 responden pada
Kemandirian Kemandirian Kemandirian Kemandirian Kemandirian Kemandirian kategorisasi tinggi (16,7%),
Emosional Tingkah Nilai Emosional Tingkah Nilai Laki - dan 5 responden pada kate-
Perempuan Laku Perempuan Laki-laki Laku Laki - laki
Perempuan laki
gorisasi rendah (27,7%). Pa-
da aspek kemandirian nilai
Grafik 2. Presentase Profil Kemandirian Remaja Berdasarkan Jenis sebanyak 24 responden be-
Kelamin Dari Berbagai Aspek Kemandirian Pada Kelas XI rada pada kategorisasi se-
SMA Negeri 39 Jakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dang (44,4%), 13 respon-
den pada kategorisasi tinggi
dak bergantung, dan telah mampu menentukan arah (24,1%), dan 17 responden pada kategorisasi rendah
hidupnya untuk menentukan pendidikan selanjut- (31,5%).
nya. Sedangkan karakteristik tingkat kemandirian
Hasil pengolahan data berdasarkan aspek-as-
remaja jurusan IPS berada pada kategorisasi rendah
pek kemandirian yaitu kemandirian emosional, ke-
dengan persentase sebesar 44,4% yang menggam-
mandirian tingkah laku dan kemandirian nilai. Ca-
barkan remaja jurusan IPS belum memiliki sikap
paian skor yang tertinggi yaitu pada aspek ke-
yang mandiri, belum mampu memilih dan memper-
mandirian tingkah laku yang diperoleh dari 30 re-
siapkan karir di masa depan sesuai dengan minat
sponden (55,6%), mengacu pada teori Steinberg yai-
dan kemampuannya, dan masih memerlukan arahan
tu menggambarkan remaja kelas XI telah memiliki
dari orang tua ataupun guru.
kemampuan dalam mengambil keputusan, membuat
Hasil data divisualisasikan pada grafik.3 sebagai keputusan sendiri, mampu mempertimbangkan re-
berikut siko dan konsekuensi yang terjadi dalam setiap tin-
dakan yang dilakukan. Remaja mampu menyele-
60 saikan perbedaan pendapat dan bertanggung jawab
50 55, 6 dan mengetahui secara tepat kapan meminta saran
40 44.4
30 33.3 dari orang lain dan mampu mengekspresikan keper-
25 22.2
20 19.4 cayaan diri.
10 Hasil data divisualisasikan pada grafik 4.4.
0
Tinggi Sedang Rendah
IPA IPS e. Deskripsi Data Berdasarkan DeskriptorKe-
las XI SMA Negeri 39 JakartaTahun Ajaran
Grafik 3. Persentase Profil Kemandirian 2012/2013
Remaja Berdasarkan Jurusan IPA dan IPS Hasil pengolahan data berdasarkan deskriptor
bahwa perolehan skor tertinggi terdapat pada ber-
d. Deskripsi Data BerdasarkanAspek Ke-
pikir secara abstrak yang diperoleh dari 35 respon-
mandirianKelas XI SMA Negeri 39 Jakarta
den (64,8%), menggambarkan yaitu remaja telah
Tahun Ajaran 2012/2013
mampu mempertimbangkan berbagai kemungkinan
Tiga aspek yaitu kemandirian emosional, ke-
yang akan terjadi saat mengambil keputusan yang
mandirian tingkah laku, dan kemandirian nilai,
bernilai moral. Capaian skor tertinggi kedua yaitu
dapat diketahui bahwa aspek kemandirian emosio-
kerentanan terhadap pengaruh orang lain yang di-
nal berada pada kategorisasi sedang sebanyak 28
peroleh dari 33 responden (61,1%), menggambar-
responden (51,9%), 13 responden pada kategori-
kan bahwa remaja kelas XI mampu bertanggung
 Profil Kemandirian Remaja (Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013)

tiap remaja untuk mencari iden-


60 51,9 55.6 titas dirinya dan mengaktualisa-
50 44.4
sikan potensi untuk mencapai
40 31,5 kepuasan sendiri, kepuasan yang
27.7
30 24,1 24 24,1 diperoleh tidak bergantung pada
16,7 orang tua melainkan kepuasan
20
10 yang diperoleh dari potensi diri
0 sendiri.
Kemandirian Kemandirian Kemandirian
Emosional Tingkah Laku Nilai
Kesimpulan Dan Saran
Tinggi Sedang Kesimpulan
Rendah
Sebesar 48,1% remaja di
Grafik 4. Persentase Profil Kemandirian Remaja SMA Negeri 39 Jakarta berada
Berdasarkan Aspek pada kategorisasi sedang. Hal ini
menggambarkan bahwa remaja
jawab atas perbuatannya. Capaian skor tertinggi ke- berada dalam tahap mengembangkan kemandirian,
tiga yaitu de-idealisasi terhadap orang tua yang di- berusaha menjadi mandiri agar tidak bergantung pa-
peroleh dari 32 responden (59,3%), menggambar- da orang tua. Kemudian, sebesar 24,1% pada kat-
kan yaitu remaja mampu memandang orang tua dan egorisasi tinggi, hal ini menggambarkan bahwa
mengetahui bahwa orang tuanya dapat berbuat kes- remaja telah mampu membangun rasa identitas pa-
alahan. da dirinya, mampu menunjukkan diri mereka se-
Hasil data divisualisasikan pada grafik 5 sebagai bagai individu yang mandiri yang mampu mengatur
berikut. hidupnya sendiri. Sebesar 27,8% pada kategorisasi
rendah, hal ini menggambarkan bahwa rema-
60 ja belum mampu melepaskan diri dari orang
50 tua dan masih sangat memerlukan bantuan
40 dari orang lain.
30

20 Saran
10 Peneliti menyarankan agar guru BK dapat
0 memberikan informasi kepada remaja kelas
XI melalui layanan bimbingan klasikal, mem-
berikan materi layanan yang dapat mengem-
bangkan pelatihan-pelatihan mengenai ke-
mandirian, misalnya dengan metode penugas-
Tinggi
an untuk lebih memperkuat kemandirian, atau
Sedang
dengan metode sosiodrama dengan bertujuan
Rendah
mampu menampilkan masalah dalam akting
melalui alur cerita, bisa juga dengan metode
simulasi, metode peer sharing, metode disku-
Grafik 5. Persentase Profil Kemandirian Remaja
si kelompok dan sebagainya. Guru BK per-
Berdasarkan Deskriptor
lu bekerja sama dengan guru mata pelajaran
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, lain, dan guru BK dapat menjalin hubungan kerja
dapat diketahui bahwa kemandirian remaja menjadi sama dengan orang tua dengan saling memberikan
sangat penting terutama dalam remaja fase perte- informasi kepada orang tua mengenai kemandirian
ngahan yang berada pada rentang usia 16-18 tahun. remaja.
Kemandirian merupakan suatu kebutuhan dasar se-
Profil Kemandirian Remaja (Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013) 

Daftar Pustaka Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2002.


Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2011. Psikolo- Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafin-
gi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bu- do Persada.
mi Aksara. Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidi-
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu kan. Surabaya: SIC.
Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta. Saifudin, Azwar. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yo-
Chaplin, JP. 1997. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: gyakarta: Pustaka Pelajar.
Raja Grafindo Persada. Sarwono, Sarlito W. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta:
Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Rajagrafindo Persada.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Band-
Hurlock, Elizabeth B. 2002. Psikologi Perkembangan ung: Alfabeta.
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Steinberg, Laurence. 2002. Adolescence (Sixth Edition).
(Edisi Terjemahan). Jakarta: Erlangga. New York: McGraw-Hill Companies.
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Winkel W.S dan Sri Hastuti. 2010. Bimbingan dan Kon-
Sosial. Jakarta: GP Press. seling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media
J. Drummond, Robert & Karyn D. Jones. 2010. Assess- Abadi.
ment Procedurs: For Counselors and Helping Prof- Zulkifli. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung:
fessionals 7th Edition. New Jersey. Remaja Rosdakarya
Lerner, M. Richard dan Laurence Steinberg. 2004. Hand-
book of Adolescent Psychology Second Edition. Can-
ada: John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai