Anda di halaman 1dari 16

Tugas Individu

Dosen: Cici Yusnayanti, S.kep,Ns.M.kep

KEPERAWATAN GERONTIK

“PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA”

DISUSUN OLEH :

NAMA: ZALMAYANTI

NIM : P201701038

KELAS : J1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan malakah yang berjudul “Perubahan
Perkembangan pada Lansia” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Gerontik.
Ucapan terimakasih tidak lupa kami haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami
menggunakan berbagai sumber baik dari buku maupun media elektronik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik yang bersifat membangun kami harapkan dari pembaca
sekalian agar dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik dari
sebelumnya.

Kendari 26 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I  PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II  PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Lansia 2
B. Teori-Teori Proses Menua 2
C. Perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia 4
BAB III  PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara
alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi
dan psikologis.
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Proses menua setiap individu pada organ tubuh juga tidak sama cepatnya.
Ada kalanya orang belum tergolong lanjut usia (masih muda) tetapi
kekurangan-kekurangan yang menyolok (deskripansi).
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia
dewasa, misalnya dengan terjadi kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf
dan jaringan lain sehingga tubuh “mati” sedikit demi sedikit.
Sebenarnya, tidak ada batas yang tegas pada usia berapa penampilan
seseorang mulai menurun. Pada setia orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya
berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya.

B. Rumusan Masalah
Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dialami oleh lanjut usia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lansia
Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia yang
berbunyi sebagai berikut : BAB I pasal 1 ayat 2 berbunyi “Lanjut usia adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas.”
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus atau berlanjut secara
alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk
hidup. (Nugroho Wahyudi, 2000)
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut badan koordinasi
keluarga berencana nasional ada 3 aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu
aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. (BKKBN, 1998)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia
adalah individu yang mencapai usia lebih dari 60 tahun dan mengalami proses
penuaan secara terus-menerus secara alamiah.
B. Teori-Teori Proses Menua
Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda. Masing-
masing lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda. Tidak ada satu faktor
pun ditemukan untuk mencegah proses menua.
1. Teori-teori biologi
a. Teori genetik dan mutasi (Somatic Mutatie Theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk
spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari
perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul
atau DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
b. Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi
suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan
terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah
dan sakit.
c. Teori “Immunologi Slow Virus” (Immunology Slow Virus
Theory)
Sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan
masuknya virus ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan
organ tubuh.
d. Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan
tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan
kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres
menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
e. Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya
radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi
oksigen bahan-bahan organik, seperti karbohidrat dan protein.
Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.

2. Teori Kejiwaan Sosial


a. Aktivitas dan Kegiatan (Activity Theory)
Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses
adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan
sosial.
b. Kepribadian Berlanjut (Continuity Theory)
Teori dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada
lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori diatas.
Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada
seorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe
personality yang dimilikinya.

C. Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia


1. Perubahan-perubahan fisik
a. Sel
 Lebih sedikit jumlahnya
 Lebih besar ukurannya
 Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan
inraseluler
   Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan
hati
 Jumlah sel otak menurun
 Terganggunya mekanisme perbaikan sel
 Otak menjadi atrofis, beratnya berkurang 5-10%
b. Sistem persyarafan
 Berat otak menurun 10-20%
 Cepatnya menurun hubungan persyarafan
   Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khusunya
dengan stress
   Mengecilnya syaraf panca indera
 Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,
mengecilnya syaraf pencium dan perasa, lebih sensitif
terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan
terhadap dingin
 Kurang sensitif terhadap sentuhan
c. Sistem pendengaran
 Presbiakusis atau gangguan pada pendengaran
 Membrana timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis
 Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena
meningkatnya keratin
 Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang
mengalami ketegangan jiwa atau stress
d. Sistem penglihatan
 Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap
sinar
 Kornea lebih berbentuk sferis atau bola
 Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) lalu menjadi
katarak, jelas menyebabkan gangguan penglihatan
 Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi
terhadap kegelapan lebih lambat, dan susah melihat dalam
cahaya gelap
 Hilangnya daya akomodasi
 Menurunnya lapangan pandang : berkurang luas
pandangannya
 Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau pada
skala
e. Sistem kardiovaskular
 Elastisitas, dinding aorta menurun
 Katup jantung menebal dan jadi kaku
 Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap
tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya
 Kehilangan elastisistas pembuluh darah : kurangnya
efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi,
perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa
menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmhg
(mengakibatkan pusing mendadak)
 Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya
resistensi dari pembuluh darah perifer : sistolik normal lebih
kurang 170 mmhg, diastolik normalnya lebih kurang 90
mmhg
f. Sistem pengaturan temperatur tubuh
 Temperatur tubuh menurun atau hipotermia secara fisiologik
lebih kurang 35o C, ini akibat metabolisme yang menurun
 Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi
panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot
g. Sistem respirasi
 Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku
 Menurunnya aktivitas dari silia
 Paru-paru kehilangan elastisitas : kapasitas residu meningkat,
menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum
menurun, dan kedalaman bernafas menurun
 Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya
berkurang
 Oksigen pada arteri menurun menjadi 75 mmhg
 Karbondioksida pada arteri tidak berganti
 Kemampuan untuk batuk berkurang
 Kemampuan pegas, dinding, dada dan kekuatan otot
pernafasan akan menurun seiring dengan pertambahan usia
h. Sistem gastrointestinal
 Kehilangan gigi : penyebab utama adanya periodental disesase
yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain
meliputi kesehatan gigi dan gizi yang buruk
 Indera pengecap menurun : adanya iritasi yang kronis dari
selaput lendir, atrofi indera pengecap (lebih kurang 80%),
hilangnya sensitivitas dari saraf pengecap di lidah terutama
rasa manis dan asin
 Esofagus melebar
 Lambung : rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun),
asam lambung menurun, waktu mengosongkan menurun
 Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi
 Fungsi absorpsi melemah (daya absorpsi terganggu)
 Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat
penyimpanan, berkurangnya aliran darah
i. Sistem reproduksi
 Menciutnya ovari dan uterus
 Atrofi payudara
 Pada laki-laki, testis masih dapat memproduksi spermatozoa,
meskipun adanya penurunan
 Dorongan seksual menetap sampai usia diatas usia 70 tahun
(asal kondisi kesehatan baik) yaitu : kehidupan seksual dapat
diupayakan sampai masa lanjut usia, hubungan seksual secara
teratur membantu mempertahankan kemampuan seksual, tidak
perlu cemas karan merupakan perubahan alami

 Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus,


sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali dan
terjadi perubahan-perubahan warna 
j. sistem ginitourinaria
 Ginjal : mengecil,nefron menjadi atrofit,aliran Sistem
genitourinaria
 Ginjal : mengecil, nefron menjadi atrofi, aliran darah keginjal
menurun sampai 50%, fungsi tubulus berkurang akibatnya
kurang mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun,
BUN (Blood Urea Nitrogen) meningkat sampai 21 mg%, nilai
ambang ginjal terhadap glukosa meningkat
   Vesika urinaria atau kandung kemih : otot-otot menjadi
lemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau
menyebabkan frekuensi BAK meningkat, VU susah
dikosongkan pada pria usia lanjut sehingga mengakibatkan
meningkatnya retensi urin
  Pembesaran prostat lebih kurang 75% dialami oleh pria usia
diatas 65 tahun
  Atrofi vulva
 Vagina : frekuensi seksual intercourse menurun secara
bertahap tiap tahun tetapi kapasitas untuk melakukan dan
menikmati berjalan terus sampai tua
k. Sistem endokrin
  Produksi dari hampir semua hormon menurun
 Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah
 Pituitari : pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan
hanya di dalam pembuluh darah, berkurangnya produksi dari
ACTH, TSH, FSH, dan LH
 Menurunnya aktivitas tiroid, menurunnya BMR = Basal
Metabolic Rate, dan menurunnya daya pertukaran zat
 Menurunnnya produksi aldosteron
   Menurunnya sekresi hormon kelamin misalnya : progesteron,
estrogen dan testosteron
l. Sistem kulit (integumen)
   Kulit mengerut atau keriput akibt kehilangan jaringan lemak
  Perubahan kulit kasar dan bersisik (karena kehilangan proses
keratinasi) serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel
epidermis
 Menurunnnya respon terhadap trauma
 Mekanisme proteksi kulit menurun : poduksi serum menurun,
penurunan produksi VTB, gangguan pigmentasi kulit
 Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu
 Berkurangnya elastisits akibat dari menurunnya cairan dan
vaskulerisasi
 Pertumbuhan kuku lebih lambat
 Kuku jari jadi keras dan rapuh
 Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk
 Klenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya
 Kuku menjadi pudar dan kurang bercahaya
m. Sistem muskuloskeletal
 Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh
 Kifosis
 Pinggang, lutut, dan jari-jari pergelangan terbatas
  Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek
 Persendian membesar dan menjadi kaku
 Tendon mengerut dan mengalami skelerosis
 Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil) : serabut-
serabut otot mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi
lamban, otot-otot kram dan menjadi tremor
 Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh
2. Perubahan-Perubahan Mental
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :
 Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
 Kesehatan umum
 Tingkat pendidikan
 Keturunan atau hereditas
 Lingkungan
b. Kenangan (Memory)

 Kenangan jangka panjang : berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu


mencakup beberapa perubahan.
  Kenangan jangka pendek atau seketika : 0-10 menit, kenangan buruk.
c. IQ (Intellgentia Quantion)
 Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan
verbal.
  Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan
psikomotor : terjadi perubahan pada daya membayangkan
karena tekanan-tekanan dari faktor luar itu.
3. Perubahan-Perubahan Psikososial
a. Pensiun, akan mengalami kehilangan-kehilangan antara lain
 Kehilangan finansial (income berkurang)
 Kehilangan status ( dulu mempunyai jabatan, posisi yang
cukup tinggi, lengkap dengan segala fasilitasnya)
 Kehilangan teman atau kenalan atau relasi
  Kehilangan pekerjaan atau kegiatan
b. Merasakan atau sadar akan kematian
c. Perubahan dalam cara hidup yaitu memasuki rumah perawatan,
bergerak lebih sempit
d. Ekonomi akibat dari pemberhentian jabatan (economyc
deprivation), meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit,
bertambahnya biaya pengobatan
e. Penyakit kronis dan ketidakmampuan
f. Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulia
g. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan
h.  Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman-
teman dan family
i. Hilangnya kekuatan dan ketagapan fisik : perubahan terhadap
gangguan dan konsep diri
4. Perkembangan Spiritual
 Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya
  Lansia makin matur dalam kehidupan kegamannnya. Hal ini terlihat
dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari
  Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun adalah berpikir dan
bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan
keadilan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lanjut usia adalah individu yang mencapai usia lebih dari 60 tahun dan
mengalami proses penuaan secara terus-menerus secara alamiah.Secara
individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah baik
secara fisik, mental, psikososial dan spiritual sehingga dapat
menimbulkan  gangguan dalam hal memenuhi kebutuhan hidup dan
berkurangnya integrasi dengan lingkungannya.
B. Saran
Perubahan-perubahan yang terjadi pada kanjut usia harus disikapi secara
tenang sehingga tidak akan menimbulkan kecemasan karena merupakan proses
alamiah yang akan dialami oleh semua individu. Dukungan dari keluarga dan
lingkungan juga akan membantu lanjut usia dalam melewati masa
perubahannya.
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai