Anda di halaman 1dari 7

TINF-014 ISSN : 2407 - 1846

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI OLAP


PADA SISTEM PENGOLAHAN
DATA PENJUALAN

Ika Tresnawati1 Emi Susilowati2


trezzcha@gmail.com emi_emt@yahoo.com
Universitas Muhammadiyah Jakarta Universitas Muhammadiyah Jakarta

ABSTRAK

Informasi mengenai data penjualan dibutuhkan oleh para stakeholder pada PT. SWANISH sebagai
dasar analisa untuk pengambilan keputusan dan penentuan strategi. Di sisi lain, banyaknya data
penjualan transaksional yang terjadi setiap harinya menyebabkan kesulitan dalam proses analisa
dan pengambilan keputusan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibangun sebuah data
warehouseyang kemudian hasil dari data warehouse akan dianalisa melalui proses OLAP (Online
Analytical Processing). Dengan OLAP, kebutuhan akan analisa data akan mudah terpenuhi karena
kemampuan OLAP untuk menampilkan laporan dengan berbagai dimensi berbeda dan operasi-
operasi unggulan lain seperti pivoting, drill down, dan filtering.

Kata Kunci : Online Analytical Processing(OLAP), Data Warehouse, Snowflake Schema, Drill
Down, Pivoting

1. PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG product langsung pada konsumen. Sebagai
perusahaan berkembang yang membutuhkan
Transaksi dalam sebuah perusahaan terjadi proses analisa data penjualan untuk mendukung
setiap hari mengikuti proses bisnis yang penentuan strategi dalam menghadapi
dilakukan perusahaan tersebut. Sekian banyak persaingan bisnis, PT. SWANISH telah
transaksi yang terjadi, direkam dalam sebuah mengimplementasikan software POS (Point of
sistem dan menghasilkan data dengan ukuran Sales) Integrated System (IS) untuk
yang sangat besar dan semakin bertambah mengakomodir transaksi operasional penjualan
setiap harinya. Data transaksional tersebut tidak dalam proses bisnisnya. Dengan IS seluruh
akan berguna jika hanya disimpan melainkan kegiatan penjualan yang bersifat transaksional
perlu dilakukan pengolahan data sehingga dapat dapat beroperasi dengan baik. Namun untuk
menghasilkan informasi yang bermanfaat. proses analisa masih belum tercukupi karena
Untuk pengolahan data dalam ukuran sangat terbatasnya format laporan yang masih bersifat
besar dan agar memudahkan proses analisa, standar. Dengan format laporan dari IS, proses
data disimpan dalam sebuah arsitektur basis analisa masih dilakukan secara manual
data terintegrasi yang disebut dengan data menggunakan Microsoft Excel dimana
warehouse. Salah satu teknologi yang pengolahan datanya memerlukan waktu yang
dipergunakan dewasa ini untuk mengolah data cukup lama sehingga tidak efisien. Sementara
dalam data warehouse adalah OLAP (OnLine proses analisa seringkali memerlukan waktu
Analitycal Processing). Dengan OLAP dapat yang tidak bisa ditunda.
dilakukan query pada basis data dengan cepat, Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas
mudah, dan efisien serta mendukung business mengenai Pembuatan Aplikasi Pengolahan Data
intelligence. Tujuan dari OLAP antara lain Penjualan Berbasis Teknologi OLAP.
untuk memudahkan para stakeholder dalam 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
mengambil keputusan berdasarkan data-data
transaksional yang ada karena OLAP akan Berdasarkan latar belakang di atas, dapat
menampilkan data dari berbagai sisi diidentifikasikan masalah yang akan dibahas
(multidimensi). dalam penulisan makalah ini yaitu :
PT. SWANISH adalah perusahaan yang 1. Banyaknya data transaksional penjualan
bergerak dalam produksi dan penjualan fresh yang tersimpan di dalam server tidak dapat

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TINF-014 ISSN : 2407 - 1846

digunakan sebagai dasar analisa sebelum informasi penjualan yang akurat dan
dilakukan pengolahan data lebih lanjut. bermanfaat..
2. Pengolahan data penjualan hingga
menghasilkan laporan memakan waktu 2. LANDASAN TEORI
cukup lama karena masih diolah secara
manual dengan bantuan Microsoft Excel. 2.1 Data Warehouse
3. Jenis laporan yang tersedia masih bersifat Data warehouse merupakan kumpulan
standar dan belum dapat mengakomodir data yang terintegrasi secara logis untuk
proses analisa data penjualan. kebutuhan yang spesifik, umumnya berupa
penanganan query analisa dalam sebuah sistem
pendukung keputusan dan sistem informasi
1.3 RUMUSAN MASALAH eksekutif. Oleh karena data warehouse bersifat
informatif, maka kegunaan dasar dari data
Adapun rumusan masalah dalam penulisan warehouse adalah menyediakan sudut pandang
makalah ini adalah bagaimana cara pengolahan data dari perspektif analisis bisnis (business
data penjualan berbasis teknologi OLAP analyst) dan pembuat keputusan (decision
dilakukan hingga menghasilkan informasi yang makers), bukan dari sudut pandang teknis
berguna sebagai dasar pengambilan keputusan (perspective of technicians) [Paulraj Ponniah,
dan penentuan strategi. 2001 : 19].
2.1.1 Arsitektur Data Warehouse
1.4 BATASAN MASALAH Data warehouse adalah suatu sistem
dengan arsitektur yang bersifat fleksibel
Berdasarkan permasalahan yang telah sehingga untuk membangun sebuah data
dibahas sebelumnya terdapat beberapa batasan warehouse tergantung pada kebutuhan sistem.
masalah yang digunakan sebagai acuan dalam Data dalam data warehouse umumnya
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut : digunakan oleh aplikasi-aplikasi
1. Tahap proses yang dilakukan dimulai dari dalamExecutive Information System (EIS) atau
membuat data warehouse melalui proses Decision Support System (DSS) [J. Han & M.
ETL (Extraction, Transformation, Loading), Kamber, 2006 : 127].
merancang skema basis data, hingga
membuat tampilan antarmuka aplikasi
OLAP.
2. RDBMS (Relational Database Management
System) yang akan digunakan untuk
membangun sistem basis data OLAP adalah
SQL Server 2008.
3. Untuk perancangan aplikasi OLAP
digunakan Delphi 7 sebagai bahasa
pemrogramannya.
Gambar II-1 Contoh Arsitektur Data
Warehouse (Yudhi Hermawan, 2005)
1.5 TUJUAN PENELITIAN
2.1.2 Karakteristik Data Warehouse
Tujuan dari dilaksanakannya penulisan Data warehouse memiliki beberapa
makalah iniyaitu : karakteristik sebagai berikut [Paulraj Ponniah,
2001 : 20] :
1. Membuat datawarehouse dari sistem 1. Subject Oriented
transaksional penjualan yang telah berjalan Sebuah data warehouse dirancang dan
dan dari proses manual yang terjadi dibangun untuk memenuhi kebutuhan
sebelumnya. analisa data berdasarkan subjek tertentu.
2. Mendesain sistem basis data 2. Integrated
multidimensional OLAP studi kasus data Data warehouse menggabungkan data dari
penjualan PT. SWANISH dari data berbagai sumber data yang beragam
warehouse yang telah dibuat. sehingga harus mampu menyelesaikan
3. Membuat aplikasi pengolahan data berbasis masalah konflik penamaan.
teknologi OLAP untuk menyajikan 3. Non-Volatile

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TINF-014 ISSN : 2407 - 1846

Data dalam data warehouse bersifat read penyimpanan data yaitu [Yudhi Hermawan,
only yaitu tidak dapat diubah ataupun di- 2005 : 105] :
update. Data-data tersebut merupakan data
historis yang digunakan untuk memenuhi 2.2.1.1 MOLAP
kebutuhan analisa, bukan untuk menangani MOLAP adalah singkatan dari
transaksi seperti pada basisdata Multidimensional OLAP yang merupakan tipe
transaksional pada umumnya. OLAP yang memiliki storage sendiri.
4. Time Variant Keuntungan dari MOLAP adalah performa
Analisa yang diterapkan pada data kecepatan akses data yang sangat baik. Namun
warehouse berfokus pada perubahan data kelemahannya adalah jika kombinasi agregasi
faktual berdasarkan waktu. data yang dihasilkan untuk semua level, maka
2.1.3 Proses pada Data Warehouse ukuran penyimpanan akan bisa lebih besar
Pada data warehouse terdapat beberapa daripada sumbernya sendiri.
proses dalam pengolahan datanya yaitu sebagai
berikut [Paulraj Ponniah, 2001 : 257] : 2.2.1.2 ROLAP
1. Ekstraksi ROLAP atau Relasional OLAP adalah tipe
Ekstrasi adalah proses pengekstrasian data OLAP yang bergantung kepada RDBMS
dari sumber data untuk diolah lebih lanjut (Relational Database Management System)
dalam data warehouse. Proses ekstraksi sebagai media penyimpanan data yang akan
normalnya tidak dilakukan sekali tetapi diolah. Dengan strategi tersebut maka OLAP
berkali-kali secara berkala untuk menjamin server terhindar dari masalah pengelolaan
data yang ada dalam data warehouse adalah penyimpanan data dan hanya menerjemahkan
data yang terakhir (ter-update). proses query analisis ke relasional query [Yudhi
2. Transformasi dan Loading Hermawan, 2005 : 105]. Keuntungan dari
Proses transformasi dan loading jika ROLAP adalah tidak memerlukan storage
dibandingkan dengan proses ETL lainnya tambahan. Namun kelemahannya adalah jika
merupakan proses yang paling rumit. Pada data untuk suatu cube sangat besar maka
umumnya proses ini terjadi dalam database performa pengambilan data akan memakan
meskipun terkadang ada juga yang waktu lama.
mengimplementasikan di luar database.
. 2.2.1.3 HOLAP
2.2 OLAP HOLAP (Hybrid OLAP) merupakan
OLAP singkatan dari On-Line Analytical kombinasi antara MOLAP dan ROLAP dimana
Processing. Secara mendasar OLAP adalah HOLAP akan menyimpan data precomputed
suatu metode khusus untuk melakukan analisis aggregate pada media penyimpanan HOLAP
data yang terdapat di dalam media sendiri. Yang disimpan pada storage HOLAP
penyimpanan data (database) dan kemudian adalah data untuk beberapa level teratas
membuat laporannya sesuai dengan permintaan sedangkan untuk level yang lebih rendah akan
user [Yudhi Hermawan, 2005 : 110]. disimpan di database relasional [Yudhi
OLAP akan menampilkan data dalam Hermawan, 2005 : 115].
sebuah tabel yang dinamis, yang secara
otomatis akan meringkas data ke dalam 2.2.2 Skema OLAP
beberapa irisan data yang berbeda dan OLAP mempunyai beberapa skema
mengizinkan user untuk secara interaktif dimana skema tersebut digunakan untuk
melakukan perhitungan serta membuat laporan. menyelesaikan seputar data multidimensi.
Tool untuk membuat laporan tersebut adalah 2.2.2.1 Star Schema
tabel itu sendiri yaitu dengan melakukan drag Star schema merupakan relasi dari
terhadap kolom dan baris. User dapat beberapa tabel dimensi yang terpusat pada tabel
mengubah bentuk laporan dan fakta. Sebuah skema dikatakan star jika tabel
menggolongkannya sesuai dengan keinginan dimensinya melakukan join secara langsung ke
dan kebutuhan user dan OLAP engine secara tabel fakta. Pemodelan dengan star schema ini
otomatis akan mengkalkulasi data tersebut membutuhkan ruang yang lebih untuk analisa
[Yudhi Hermawan, 2005 : 105]. multidimensi dalam data warehouse. Star
schema ini mengoptimalkan performa dalam
2.2.1 Arsitektur OLAP melakukan query dan memberikan kecepatan
OLAP terbagi menjadi 3 arsitektur utama respon time karena informasi dari masing-
yang membedakan berdasarkan aspek

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TINF-014 ISSN : 2407 - 1846

masing level disimpan dalam tiap barisnya[J. 2.3.4 Operasi pada OLAP
Han & M. Kamber, 2006 : 114]. OLAP dikenal memiliki banyak
keunggulan dalam pengolahan data. Dengan
keunggulan-keunggulan tersebut, userakan
mendapatkan informasi yang diinginkan dengan
berbagai format dengan mudah.Berikut adalah
operasi-operasi yang terdapat pada OLAP yang
merupakan keunggulan dalam proses analisa
Gambar II-2Star Schema OLAP [J. Han & M. Kamber, 2006 : 123] :
(Yudhi Hermawan, 2005) 1. Pivoting
Pivoting adalah kemampuan OLAP untuk
2.2.2.2 Snowflake Schema mengubah berbagai sudut pandang data.
Snowflake schema merupakan perluasan Dengan operasi ini perubahan perspektif
dari star schema dimana satu atau lebih sudut pandang menjadi lebih mudah. Rotasi
dimensinya diperoleh dari beberapa tabel. dapat dilakukan dengan memutar masing-
Dalam skema ini, hanya satu dimensi utama masing sumbu dari cube yang dikehendaki
yang dihubungkan dengan tabel fakta. untuk menampilkan data dari berbagai sudut
Sedangkan dimensi-dimensi lainnya pandang.
dihubungkan dengan tabel dimensi utama.
Skema snowflake membutuhkan biaya
yang besar untuk melakukan proses query-nya
karena beberapa tabel terhubung secara rumit
sehingga akan mengakibatkan proses pencarian
data dalam data warehouse menjadi lambat [J.
Han & M. Kamber, 2006 : 128].

Gambar II-5 Operasi Pivoting


(Wikipedia, 2013)

2. Slicing dan Dicing


Operasi slicing dan dicing merupakan
kemampuan OLAP untuk melakukan
pemilihan subset pada suatu data. Proses
Gambar II-3Snowflake Schema slicing adalah proses pemotongan data pada
(Yudhi Hermawan, 2005) cube berdasarkan nilai pada satu atau
beberapa dimensi. Sedangkan dicing adalah
2.2.2.3 Fact Constellation Schema pemotongan hasil slicing menjadi bagian
Fact Constellation Schema merupakan subset data yang lebih kecil.
skema yang terdiri dari beberapa tabel fakta
yang berbagi table dimensi. Skema ini dapat
dipandang sebagai kumpulan bintang. Oleh
karena itu sering disebut dengan galaxy
schema. Keuntungan menggunakan skema fact
constellation adalah menghemat memori dan
mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi [J. Gambar II-6 Operasi Slicing(Wikipedia,
Han & M. Kamber, 2006 : 127]. 2013)

Gambar II-7 Operasi Dicing


Gambar II-4Fact Constellation Schema (J. Han (Wikipedia, 2013)
& M. Kamber, 2006)

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TINF-014 ISSN : 2407 - 1846

3. Drill Down dan Consolidation pula pada tabel pelanggan sebagai


Operasi ini merupakan proses agregasi data. foreign key.
Proses drill down adalah proses penampilan
data dalam bentuk yang lebih detail. Proses b. Tahap Transformation
pendetailan ini berdasarkan konsep hirarki Transformasi data merupakan tahap
data yang telah terformat sebelumnya. penyesuaian data yang sudah diekstrak
Kebalikannya yaitu consolidation yaitu agar kompatibel dengan data warehouse
penggabungan atau penyatuan data ke dalam yang dibangun. Adapun proses yang
level yang lebih tinggi. dilakukan dalam tahap ini adalah :
- Seluruh data yang berasal dari
database sistem OLTP PT.
SWANISH memiliki format data
dengan tipe ekstensi .dbf. Data-data
tersebut kemudian diekspor ke
Gambar II-8Drill Down dan Consolidation Microsoft Excel sehingga ekstensi file
(Wikipedia, 2013) menjadi .xls.
- Untuk memudahkan proses
3. PERANCANGAN APLIKASI transformasi, ada beberapa penamaan
field pada data pelanggan dan
Dalam membangun aplikasi berbasis penjualan yang diubah.
OLAP terdapat beberapa proses yang dilakukan - Pada data pelanggan masih banyak
yaitu merancang data warehouse sebagai pemberian kode pelanggan yang tidak
sumber data dan merancang cube sebagai inti beraturan karena pemberian kode
dari aplikasi OLAP. masih dilakukan secara manual
berdasarkan grup pelanggan. Oleh
3.1 Perancangan Data Warehouse karena itu perlu diberikan pengaturan
baru dengan cara memberikan kode
Pembuatan data warehouse sebagai sumber gabungan yaitu kode tipe pelanggan
data untuk aplikasi OLAP yang dibangun, diikuti dengan nomor urut. Contoh
melalui beberapa proses sebagai berikut : kode pelanggan 86-001 diganti
1. Tahap Pengumpulan Data menjadi MO00001.
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data c. Tahap Loading
yang berkaitan dengan kegiatan penjualan di Proses loading yaitu memasukkan data ke
PT. SWANISH meliputi berbagai data dalam data warehouse yang pada makalah
diantaranya : ini menggunakan RDBMS SQL Server
- Data pelanggan modern outlet aktif tahun 2008. Proses loading dilakukan dengan
2007-2012 menggunakan fasilitas Export Data yang
- Data penjualan modern outlet tahun terdapat pada SQL Server 2008.
2007-2012
2. Tahap ETL 3.2Perancangan Cube
a. Tahap Extraction Dalam perancangan OLAP, cube
Pada tahap ini dilakukan pemilihan data merupakan salah satu cara untuk menampilkan
yang digunakan dalam pembuatan data data secara multidimensional yang nantinya
warehouse. Pemilihan dilakukan data dalam cube tersebut yang akan menjadi
terhadap data yang sudah dikumpulkan bahan untuk analisis. Langkah-langkah dalam
dari tahap pengumpulan data. Data yang pembuatan cube sebagai berikut :
ada pada database OLTP tidak 1. Pembuatan Tabel Fakta
digunakan semua melainkan hanya yang Dalam makalah ini tabel fakta yang dibuat
diperlukan untuk keperluan analisa saja. yaitu tabel penjualan.
Selain pemilihan data yang terdapat pada
database sistem OLTP, dilakukan pula 2. Pembuatan Tabel Dimensi
pembuatan tabel baru untuk mendukung Dari tabel fakta di atas dapat ditentukan
proses analisa penjualan berdasarkan tabel-tabel dimensi yang berhubungan,
grup pelanggan. Tabel baru bernama diantaranya :
grup dengan namafield kodeGrup dan a. produk
namaGrup. Field kodeGrup ditambahkan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TINF-014 ISSN : 2407 - 1846

Tabel ini berisi keterangan tentang 4. KESIMPULAN


nama-nama barang yang diproduksi Berdasarkan hasil penelitian yang telah
untuk dijual. dilakukan dapat disimpulkan bahwa sejak
b. pelanggan digunakan aplikasi berbasis teknologi OLAP,
Tabel ini berisi keterangan tentang permasalahan utama dalam pengolahan data
nama-nama pelanggan yang menjual penjualan dapat teratasi. Sebelum digunakan
produk dari PT. SWANISH. aplikasi OLAP, data dari sistem transaksional
c. grup pada akhir bulan dicetak satu per satu per
Tabel ini berisi keterangan tentang pelanggan kemudian diinput kembali pada
pengelompokan grup pelanggan. format yang telah dibuat di Microsoft Excel.
Setelah digunakan aplikasi OLAP, proses-
proses pengolahan pada Microsoft Excel tidak
d. pesanan perlu dilakukan karena admin penjualan hanya
Tabel ini berisi informasi mengenai tinggal mengkonversi format data untuk
nomor faktur penjualan, dan pelanggan dimasukkan ke dalam SQL Server dan langsung
yang memesan. melihat hasil analisa penjualan tanpa
3. Pembuatan Skema OLAP pengolahan lebih lanjut. Proses sebelumnya
Pada makalah ini digunakan 1 buah skema yang memerlukan waktu kurang lebih dua
snowflake yaitu skema penjualan. Skema ini minggu, dapat diselesaikan hanya dalam
berfungsi untuk menampilkan laporan hitungan jam. Selain proses yang lebih efisien,
penjualan berdasarkan pelanggan, grup dihasilkan pula informasi yang berguna bagi
pelanggan, dan produk. Pada skema ini yang Manajer Penjualan sebagai dasar pengambilan
menjadi tabel fakta yaitu penjualan dengan keputusan dan penentuan strategi.
beberapa dimensi yang berelasi dengan tabel 5.2 Saran
fakta diantaranya tabel pesanan dan produk. Selain kelebihan penggunaan aplikasi
Untuk tabel dimensi pelanggan, berelasi pengolahan data Penjualan berbasis Teknologi
dengan tabel dimensi pesanan dan tabel OLAP, terdapat beberapa kekurangan yang
dimensi grup berelasi dengan tabel dimensi perlu diperbaiki sebagai berikut :
pelanggan seperti ditunjukkan pada gambar 1. Kategori pengolahan data penjualan masih
berikut : terbatas meliputi pelanggan dan produk.
Diharapkan kedepannya dimensi yang dapat
diolah menjadi lebih banyak dan bervariatif.
2. Sehubungan dengan pengolahan data selama
5 tahun, diperlukan spesifikasi hardware
yang lebih baik untuk menunjang efektivitas
waktu karena semakin banyak data yang
diolah semakin banyak pula waktu yang
diperlukan.
3. Diharapkan kedepannya aplikasi OLAP
dapat terintegrasi langsung dengan program
OLTP pada perusahaan sehingga untuk
Gambar III-2Snowflake SchemaPenjualan menampilkan laporan dengan teknologi
Tampilan Aplikasi OLAP OLAP hanya tinggal memilih menu yang
Aplikasi OLAP yang dihasilkan terdiri dari 2 sudah disiapkan dan laporan dapat langsung
bagian utama yaitu grid yang berisi tabel ditampilkan untuk kebutuhan analisa.
dimensi yang ditampilkan dan tampilan grafik
untuk memudahkan proses analisa. DAFTAR PUSTAKA

Budi Santosa, dkk. Analisa Data Transaksional


Pada E-Commerce dengan Teknologi
OLAP. Yogyakarta : 2011.
G. Satyanarayana Reddy, dkk. Data
Warehousing, Data Mining, OLAP, and
OLTP Technologies are Essential Elements
to Support Decison-Making Process in
Industries. India : 2010.
Gambar III-3Aplikasi OLAP

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
TINF-014 ISSN : 2407 - 1846

Holy Icun Yunarto dan Martika Getty Santika.


Business Concepts Implementation Series in
Inventory Management.Jakarta : Elex Media
Komputindo, 2005.
Karanjit Singh. Constructing the OLAP Cube
from Relational Databases/Flat Files. India
: 2011.
Kusrini. Strategi Perancangan dan
Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : Andi,
2008.
Kusrini & Emha Taufiq Lutfhi. Algoritma Data
Mining. Yogyakarta : Penerbit Andi, 2009.
Paulraj Ponniah. Data Warehousing
Fundamentals. USA : John Wiley & Sons,
Inc : 2001.
Prabowo Pudjo Widodo & Herlawati.
Menggunakan UML.Bandung : Penerbit
Informatika, 2011.
Wahana Komputer. SQL Server 2008 Express
Shortcourse Series. Yogyakarta : Andi,
2010.
Wahana Komputer. Shortcourse Cepat Mahir
Delphi 2011. Yogyakarta : Andi, 2011.
Yudhi Hermawan. Konsep OLAP dan
Aplikasinya Menggunakan Delphi.
Yogyakarta : Andi, 2005.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 7


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014

Anda mungkin juga menyukai