Anda di halaman 1dari 8

LATIHAN SOAL MATERI BAB 3

1. Apa makna Proklamasi bagi bangsa Indonesia !


( Sebutkan dan jelaskan minimal 10 )

2. Buat MAP MAPING dengan tema PERJUANGAN


MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

3. Apa yang dimaksud dengan antara PERANG


Dan DIPLOMASI dalam upaya mempertahankan Proklamasi
kemerdekaan Indonesia !
Beikan contoh dari masing-masing istilah terebut !
Jawab
1. A. Sebagai Puncak Perjuangan Bangsa Indonesia
Lamanya masa penjajahan terus menambah daftar perjuangan
kemerdekaan yang ada. Rakyat Indonesia dari berbagai wilayah
berjuang dengan darah dan air mata.
B. Pernyataan De Facto
pernyataan kemerdekaan yang sesuai dengan kenyaataan, bahwa
proklamsi telah dikumandangkan ke seluruh wilayah Indonesia dan
dunia. 

C. Menaikkan Martabat Bangsa (Makna Secara Kultural)

Dengan proklamasi, kedudukan Bangsa Indonesia sejajar dengan


bangsa-bangsa lain di dunia. Sedikit banyak akan menghapus stigma
sebagai warga negara kelas dua. Seluruh rakyat Indonesia dapat
menikmati apa saja sama dengan bangsa lain.

D. Awal Perjuangan Baru

Proklamasi menandakan bahwa perjuangan merebut kemerdekaan


telah selesai. Selanjutnya adalah perjuangan yang berbeda. Yaitu
mempertahankan kemerdekaan

E. Tonggak Sejarah

Tonggak adalah tiang. Proklamasi adalah tiang sejarah bangsa


Indonesia. Dengan tonggak sejarah proklamasi yang cukup,
Bangunan yang akan berdiri di atas tonggak sejarah tersebut
diharapkan masyarakat yang berkepribadian.

F. Lahirnya Sebuah Negara Indonesia

Setelah proklamasi kemerdekaan, negara Indonesia lahir. Diiringi


dengan deklarasi yang disahkan sehari sesudahnya dan berbagai
unsur terbentuknya suatu negara yang sedikit demi sedikit dilengkapi.

G. Titik Tolak Amanat Penderitaan Rakyat

Sebuah titik yang membebaskan rakyat dari belenggu penjajahan.

H. Akhir Penjajahan di Indonesia

Dalam pembukaan UUD 1945, dikatakan bahwa kemerdekaan adalah


hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia
menolak segala jenis dan bentuk penjajahan. Proklamasi merupakan
akhir penjajahan di Indonesia.
I.
Diplomasi Indonesia di Dunia Perjuangan dalam Faktor Penyebab Terjadinya
Internasional Mempertajahankan Kemerdekaan Konflik Indonesia Belanda

Aspek Hukum
 Perundingan Soekarno –   
Pertempuran Surabaya  berlakkunya konstitusi
Van Mook  Pertempuran (Palagan) dan hukum Indonesia.
 Perundingan Hooge Ambarawa Meskipun beberapa
Valuwe  Pertempuran Medan Area hukum adalah hukum
 Perundingan Linggarjati  Peristiwa Merah Putih di buatan Belanda, namun
 Perundingan Renville Manado pelaksanaannya sudah
 Perundingan Roem Royen  Peristiwa Bandung Lautan disesuaikan dengan
 Perundingan Inter Api rakyat di Indonesia. Di
Indonesia  Pertempuran Puputan mana tidak ada
 Perundingan KMB Margarana diskriminasi dalamnya.
(Konferensi Meja Bundar)  Peristiwa Westerling di J. Aspek Sosiologis
Makassar
 Serangan Umum 1 Maret Aspek sosiologis yang
belum 1949 merdeka, contohnya
rasa  Pertempuran 10 rendah diri jika bertemu
November dengan bangsa lain,
 Bali merasa Bangsa

Indonesia belum apa-


apa dibandingkan bangsa lain, dan merasa bangga dengan produk
luar negeri. Ini adalah aspek sosiologis yang sulit. Padahal
seharusnya proklamasi tidak hanya berarti merdeka secara fisik,
tetapi juga membangkitkan semangat persamaan derajat dengan
bangsa lain.

2.

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan Imdonesia
Kedatangan tentara Sekutu yang
diboncengi NICA menyebabkan
terjadinya konflik dan pertempuran
di berbagai daerah. Keinginan
Belanda untuk kembali menjajah
Indonesia berhadapan dengan
rakyat Indonesia yang
mempertahankan kemerdekaannya.

3.PERANG

Perang saudara merupakan sebuah perang yang terjadi antara dua atau beberapa faksi
(saudara) dalam entitas politik. Ini bukan merupakan perang yang melibatkan dua negara
namun perang yang terjadi justru malah terjadi di dalam lingkungan negara sebagaimana
proses agresi militer belanda 1 . Dalam bahasa inggris perang saudara dikenal dengan istilah
“Civil War” atau secara harfiah dikenal dengan perang warga sipil atau perang madani. Dampak
perang negara justru lebih fatal ketimbang perang pada umumnya. Sebab, terjadinya di dalam
lingkungan negara sehingga resiko timbulnya konflik yang lebih luas juga akan semakin besar.

Jika dianalogikan adalah, perang antar negara seperti sebuah penyakit di luar tubuh, yang
artinya anda tau penanganannya dan antisipasinya. Namun, jika perang saudara lebih pada
diibaratkan sebagai penyakit yang terjadi di dalam tubuh, mengerogoti dari dalam dan jika tidak
di tangani akibatnya bisa fatal. Begitu juga bagi sebuah negara, kondisi perang saudara sebagai
konflik internal tentu akan mengancam eksistensi sebuah negara dan berpengaruh besar
terhadap perkembangan dan kemajuan di negara tersebut sebagaimana penyebab perang
israel dan palestina serta penyebab israel dan palestina saling berperang .

1. Pertempuran Surabaya

Kamu tahu Bung Tomo, Squad? Yaps. Neliau merupakan pemimpin pertempuran di
Surabaya. Bung Tomo dengan tegas menolak ultimatum dari Inggris yang dipimpin oleh Mayjen
E.C Marsergh. Isi ultimatum tersebut ialah para pejuang Indonesia harus menyerahkan diri
paling lambat 10 November 1945 pukul 06:00 pagi. Apa reaksi Bung Tomo dan Arek-arek
Suroboyo? Mereka memilih tetap mempertahankan kemerdekaannya. Pertempuran pada
tanggal tersebut akhir pecah dan berlangsung selama tiga minggu.
2. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran ini dilatarbelakangi penipuan, Squad. Awalnya tuh NICA dan sekutunya datang


ingin membebaskan tawanan perang. Eh malahan tawanan perang itu dipersenjatai setelah
bebas. Pimpinan Sekutu Brigjen Bethell berusaha menguasai desa-desa di Ambarawa, namun
ditentang oleh TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Dalam pertempuran itu Letkol Isdiman gugur
dan digantikan Kolonel Soedirman. Pengepungan Ambarawa dari Banyumas, Salatiga,
Surakarta, dan Yogyakarta berhasil dilakukan sehingga pasukan Sekutu muncur pada tanggal 15
Desember 1945. Hingga saat ini tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Infanteri di Indonesia

3. Puputan Margarana

Namanya haus kekuasaan ya begini ini contohnya. Sudah melakukan Perundingan Linggarjati
yang menyatakan bahwa Jawa, Sumatra, dan Madura secara de facto, Belanda masih ingin
menguasai Bali dan mendirikan Negara Indonesia Timur. Tentunya, pejuang di Bali saat itu
menolaknya. Dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai, pertempuran dengan Belanda pecah di Tabanan.
Mulanya, I Gusti Ngurah Rai bisa memenangkan perlawanan, namun Belanda meminta
tambahan pasukan dan berhasil memukul mundur pasukan I Gusti Ngurah Rai dan beliau gugur
dalam pertempuran tersebut.

DIPLOMASI

Diplomasi adalah seni dan praktik bernegosiasi oleh seseorang (disebut diplomat) yang
biasanya mewakili sebuah negara atau organisasi. Kata diplomasi sendiri biasanya langsung
terkait dengan diplomasi internasional yang biasanya mengurus berbagai hal seperti budaya,
ekonomi, dan perdagangan. Biasanya, orang menganggap diplomasi sebagai cara mendapatkan
keuntungan dengan kata-kata yang halus. Perjanjian-perjanjian internasional umumnya
dirundingkan oleh para diplomat terlebih dahulu sebelum disetujui oleh pembesar-pembesar
negara. Istilah diplomacy diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris oleh Edward Burke pada tahun
1796 berdasarkan sebuah kata dari bahasa Prancis yaitu diplomatie.

Selain menggunakan perjuangan bersenjata, para pemimpin bangsa melakukan perjuangan


diplomasi. Untuk lebih jelasnya, kalian pelajari beberapa contoh perjuangan diplomasi bangsa
Indonesia dalam berbagai forum internasional di bawah ini.

1. Diplomasi Beras Tahun 1946

Antara India dengan Indonesia terdapat persamaan nasib dan sejarah. Keduanya sama-sama
pernah dijajah dan menentang penjajahan. Oleh karenanya, ketika rakyat India mengalami
kekurangan bahan makanan, pemerintah Indonesia menawarkan bantuan padi sejumlah
500.000 ton. Perjanjian bantuan Indonesia kepada India ditandatangani tanggal 18 Mei 1946.
Perjanjian ini sebenarnya merupakan barter kedua negara, sebab India ternyata juga
memberikan bantuan obat-obatan kepada Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari diplomasi
beras adalah Indonesia semakin mendapat simpati dunia internasional dalam perjuangannya
mengusir Belanda.

2. Perundingan Linggarjati
Perundingan Linggarjati dilakukan pada tangga 10 November 1946 di Linggarjati, dekat Cirebon.
Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir sedangkan
Belanda diwakili oleh Prof. Scermerhorn. Perundingan tersebut dipimpin oleh Lord Killearn,
seorang diplomat Inggris. Berikut ini beberapa keputusan Perundingan Linggarjati

Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia meliputi Jawa, Madura, dan Sumatra.

Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat,
dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik
Indonesia

Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu
Belanda sebagai ketuanya. Dalam perkembangan selanjutnya, Belanda melanggar ketentuan
perundingan tersebut dengan melakukan agresi militer I tanggal 21 Juli 1947.

3. Agresi Militer Belanda I (Tanggal 21 Juli 1947)

Pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan aksi polisionil yang dikenal dengan agresi militer
I. Tujuannya adalah untuk menguasai sarana-sarana vital di Jawa dan Madura. Jadi tujuan
serangan ini bersifat ekonomis. Pasukan Belanda bergerak dari Jakarta dan Bandung untuk
menduduki Jawa Barat, dan dari Surabaya untuk menduduki Madura. Berbagai reaksi
bermunculan akibat agresi militer I. Belanda tidak menyangka apabila Amerika Serikat dan
Inggris memberikan reaksi yang negatif. Australia dan India mengajukan masalah Indonesia ini
ke Dewan Keamanan PBB.

Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah penghentian tembak menembak.
Untuk mengawasi gencatan senjata, PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). Anggota KTN
ada tiga negara yaitu

Belgia (dipilih oleh Belanda) dipimpin oleh Paul van Zeeland;

Australia (dipilih oleh Indonesia) dipimpin oleh Richard Kirby;

Amerika Serikat (dipilih oleh Indonesia dan Belanda) dipimpin Dr. Frank Graham.

Tugas utama KTN adalah mengawasi secara langsung penghentian tembak-menembak sesuai
dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB. Dengan demikian masalah Indonesia menjadi masalah
internasional. Secara diplomatis jelas sangat menguntungkan Indonesia. KTN berhasil
mempertemukan Indonesia dengan Belanda dalam Perjanjian Renville. Selain itu juga
mengembalikan para pemimpin Republik Indonesia yang ditawan Belanda di Bangka.

4. Perundingan Renville
Perundingan Renville dilaksanakan di atas Geladak Kapal Renville milik Amerika Serikat tanggal
17 Januari 1948. Dalam perundingan tersebut, pemerintah Indonesia diwakili oleh Perdana
Menteri Amir Syarifuddin. Sedangkan Belanda diwakili oleh Abdul Kadir Widjojoatmodjo. Hasil
perundingan tersebut adalah:

Wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demarkasi (garis van Mook),

Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai Republik Indonesia Serikat
terbentuk

Kedudukan RIS dan Belanda sejajar dalam Uni Indonesia-Belanda,

RI merupakan bagian dari RIS

Pasukan RI yang berada di daerah kantong harus ditarik ke daerah RI.

Nasib dan kelanjutan Perundingan Renville relatif sama dengan Perundingan Linggarjati.
Belanda kembali melanggar perjanjian dengan melakukan agresi militer II tanggal 19 Desember
1948.

5. Agresi Militer Belanda II, (Tanggal 19 Desember 1948)

Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan aksi polisionil ke II. Belanda menduduki
kota Yogyakarta, yang diawali dengan penerjunan pasukan payung di Lapangan Udara Maguwo,
serta mengepung dan menghancurkan konsentrasikonsentrasi TNI. Dalam agresi kedua,
Belanda berhasil menduduki Yogyakarta dan menangkap para pemimpin politik serta militer.

Meskipun para pemimpin politik ditangkap, pemerintahan Republik Indonesia tidak berhenti.
Sebelum ditangkap Presiden Soekarno memberikan mandat melalui radiogram kepada Menteri
Kemakmuran Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatra Barat. Melalui PDRI, pemerintahan tetap terus berjalan.
PDRI mampu memberi instruksi kepada delegasi Indonesia di forum PBB untuk menerima
penghentian tembak-menembak dan bersedia berunding dengan Belanda. Hal ini dilakukan
dalam rangka menarik simpati dunia internasional. Selain itu untuk menunjukkan kepada dunia
internasional bahwa pemerintahan RI masih terus berjalan meskipun para pemimpin politik
ditawan oleh Belanda

6. Perundingan Roem – Royen

Terjadinya Agresi Militer Belanda menimbulkan reaksi yang cukup keras dari Amerika Serikat
dan Inggris, bahkan PBB. Hal ini tidak lepas dari kemampuan pada diplomat Indonesia dalam
memperjuangkan dan menjelaskan realita di PBB. Salah satunya adalah L.N. Palar. Sebagai
reaksi dari Agresi Militer Belanda, PBB memperluas kewenangan KTN. Komisi Tiga Negara
diubah menjadi UNCI. UNCI kependekan dari United Nations Commission for Indonesia. UNCI
dipimpin oleh Merle Cochran (Amerika Serikat) dibantu Critchley (Australia) dan Harremans
(Belgia). Hasil kerja UNCI di antaranya mengadakan Perjanjian Roem-Royen antara Indonesia
Belanda. Perjanjian Roem-Royen diadakan tanggal 14 April 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.
Sebagai wakil dari PBB adalah Merle Cochran (Amerika Serikat), delegasi Republik Indonesia
dipimpin oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh van Royen. Dalam
perundingan Roem-Royen, masing-masing pihak mengajukan statement.

7. Konferensi Meja Bundar (KMB)

Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan tindak lanjut dari Perundingan Roem-Royen.
Sebelum KMB dilaksanakan, RI mengadakan pertemuan dengan BFO (Badan Permusyawaratan
Federal). Pertemuan ini dikenal dengan dengan Konferensi Inter-Indonesia (KII) Tujuannya
untuk menyamakan langkah dan sikap sesama bangsa Indonesia dalam menghadapi KMB.

Konferensi Inter-Indonesia diadakan pada tanggal 19 – 22 Juli 1949 di Yogyakarta dan tanggal
31 Juli sampai 2 Agustus 1949 di Jakarta. Pembicaraan difokuskan pada pembentukan Republik
Indonesia Serikat (RIS). Keputusan yang cukup penting adalah akan dilakukan pengakuan
kedaulatan tanpa ikatan politik dan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai