Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 73

PENGARUH INTENSITAS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN

Leilaneranti Arsyana
Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis seberapa kuat pengaruh intensitas pengembangan sumber daya
manusia terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru.
Secara lebih spesifik tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui intensitas
pengembangan sumber daya manusia pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru 2) Untuk
mengetahui kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru 3) Untuk
mengetahui seberapa kuat pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja
Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru.
Metode pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling sebanyak 112
responden dari keseluruhan Pegawai Negeri Sipil yang bekerja dan beraktivitas pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Kotabaru.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif, data yang
diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner dianalisis dengan teknik statistik analisa tabel silang
(cross tab), analisa korelasi Pearson Product Moment dan analisa regresi sederhana untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas yaitu intensitas pengembangan sumber daya manusia terhadap variabel
terikat yaitu kinerja Pegawai Negeri Sipil. Analisa data statistik dibantu dengan aplikasi software
SPSS ( Statistical Packages for The Social Sciences ) 16 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) intensitas pengembangan sumber daya manusia
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru berada pada kategori baik 2) kinerja Pegawai
Negeri Sipil pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru berada pada kategori baik 3) intensitas
pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
negeri sipil pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru. Sehingga semakin tinggi intensitas
pengembangan sumber daya manusia maka semakin tinggi pula kinerja Pegawai Negeri Sipil pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru.

Kata Kunci : Intensitas Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kinerja

1. Latar Belakang Masalah Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru


Aparatur pemerintah daerah adalah sampai dengan bulan Juli 2012, capaian fisik
pelaksana kebijakan publik yang mempunyai kinerja dalam semester pertama Tahun 2012
tugas, fungsi, hak dan wewenang di areal dari seluruh bagian dalam lingkup satuan
administrasi. Dalam kerangka pelaksanaan kerja Sekretariat Daerah baru tercapai 33,93
otonomi daerah diperlukan persyaratan % (sumber: Subbag Pengendalian dan Evaluasi
kualitas yang memadai bagi sumber daya Bappeda Kabupaten Kotabaru, 2012). Kondisi
manusia aparatur daerah, dan kualitas tersebut mengindikasikan masih belum
tersebut dapat diamati dari kemampuan maksimalnya kinerja aparatur dalam
profesionalitas sesuai bidang tugas yang melaksanakan tugas.
menjadi tanggung jawabnya. Untuk mendukung terlaksananya
Berdasarkan Laporan Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi membantu Bupati
Kegiatan Tahun Anggaran 2012 satuan kerja dalam menyusun kebijakan dan koordinasi,
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 74

posisi Sekretariat Daerah sebagai satuan Intensitas berhubungan dengan


kerja perangkat daerah yang menjadi “front frekuensi, yaitu seberapa sering kegiatan
office” dan “markas besar” unsur eksekutif tersebut dilakukan. Selain itu intensitas
Pemerintah Daerah, akan dituntut untuk adalah kekuatan, efektifitas, dari sebuah
menampilkan kondisi dan kualitas kinerja tindakan atau proses, atau suatu tindakan
aparatur yang dapat menjadi contoh dan yang dilakukan secara rutin. Nuraini
acuan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah se (2011) menyatakan intensitas memiliki
Kabupaten Kotabaru pada umumnya. beberapa indikator yaitu sebagai berikut:
Untuk mewujudkan peningkatan 1. Motivasi
kualitas kinerja Pegawai Negeri Sipil, Pengertian dasar motivasi adalah
Pemerintah Kabupaten Kotabaru melakukan keadaan internal organisme (baik
berbagai aktivitas pembinaan kepegawaian manusia maupun hewan) yang
berupa pengiriman pegawai untuk mengikuti mendorongnya untiuk melakukan
berbagai pendidikan dan pelatihan melalui sesuatu. Disini motivasi berarti pemasok
pemberian ijin belajar dan tugas belajar ke daya untuk berbuat atau bertingkah laku
semua jenjang pendidikan, maupun melalui secara terarah.
fasilitasi penyelenggaraan dan 2. Durasi kegiatan
pengikutsertaan Pegawai Negeri Sipil pada Durasi kegiatan yaitu berapa lamanya
berbagai jenis pendidikan dan pelatihan kemampuan penggunaan untuk
struktural serta teknis dan fungsional sesuai melakukan kegiatan. Dari indikator ini
kebutuhan organisasi. dapat dipahami bahwa motivasi akan
Intensitas pengembangan sumber terlihat dari kemampuan seseorang
daya aparatur oleh Pemerintah Kabupaten menggunakan waktunya untuk
Kotabaru diharapkan dapat memberikan melakukan kegiatan.
pengaruh psikologis bagi Pegawai Negeri 3. Frekuensi kegiatan
Sipil khususnya Pegawai Negeri Sipil pada Frekuensi dapat diartikan dengan
Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru kekerapan atau kejarangan kerapnya,
untuk tidak melakukan perbuatan yang frekuensi yang dimaksud adalah
melanggar ketentuan dan aturan seringnya kegiatan itu dilaksanakan
kepegawaian yang berlaku, serta memberikan dalam periode waktu tertentu.
motivasi positif agar dapat meningkatkan 4. Presentasi
kinerja di unit kerja masing-masing. Presentasi yang dimaksud adalah gairah,
Berdasarkan uraian diatas, peneliti keinginan atau harapan yang keras yaitu
akan melakukan penelitian untuk maksud, rencana, cita-cita atau sasaran,
mengetahui pengaruh intensitas target dan idolanya yang hendak dicapai
pengembangan sumber daya manusia dengan kegiatan yang dilakukan.
terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada 5. Arah sikap
Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru. Sikap sebagai suatu kesiapan pada diri
seseorang untuk bertindak secara
2. Perumusan Masalah tertentu terhadap hal-hal yang bersifat
Dari alasan – alasan yang positif ataupun negatif. Dalam
dikemukakan terdahulu, maka perumusan bentuknya yang negativ akan terdapat
masalah dalam penelitian ini adalah kecendrungan untuk menjauhi,
“Seberapa kuat pengaruh intensitas menghindari, membenci, bahkan tidak
pengembangan sumber daya manusia menyukai objek tertentu. Sedangkan
terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada dalam bentuknya yang positif
Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru?” kecendrungan tindakan adalah
mendekati, menyenangi, dan
3. Kerangka Teori mengharapkan objek tertentu.
Intensitas Pengembangan Sumber Daya 6. Minat
Manusia
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 75

Minat timbul apabila individu tertarik 6. Pemberian hukuman atas pelanggaran


pada sesuatu karena sesuai dengan yang dilakukan karyawan
kebutuhannya atau merasakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kotabaru
sesuatu yang akan digeluti memiliki telah melakukan berbagai aktivitas
makna bagi dirinya. Minat ini erat pengembangan sumber daya manusia untuk
kaitannya dengan kepribadian dan selalu mewujudkan peningkatan kualitas kinerja
mengandung unsur afektif, kognitif, dan Pegawai Negeri Sipil, berupa perencanaan
kemauan. Ini memberikan pengertian pengadaan pegawai sesuai kebutuhan
bahwa individu tertarik dan organisasi, promosi dan mutasi jabatan, serta
kecendrungan pada suatu objek secara pengiriman pegawai untuk mengikuti
terus menerus, hingga pengalaman berbagai pendidikan dan pelatihan. Selain
psikisnya lainnya terabaikan. itu, untuk meningkatkan kualitas kinerja
Perkataan intensitas sangat erat Pegawai Negeri Sipil, dilakukan pula
kaitannya dengan motivasi, antara keduanya berbagai aktivitas pembinaan seperti
tidak dapat dipisahkan. Intensitas merupakan pemberian penghargaan bagi pegawai yang
realitas dari motivasi dalam rangka mencapai berprestasi berupa kenaikan pangkat dan
tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan penjatuhan hukuman disiplin bagi Pegawai
prestasi, sebab seseorang melakukan usaha Negeri Sipil yang melanggar aturan disiplin
dengan penuh semangat karena adanya pegawai.
motivasi sebagai pendorong pencapaian Kinerja dan Metode Penilaian Kinerja
prestasi. Kinerja atau job performance
Nadler dalam Hardjana (2001) didefinisikan sebagai "kesuksesan seseorang
menjelaskan bahwa pengembangan sumber dalam melaksanakan pekerjaan,” atau
daya manusia adalah kegiatan-kegiatan yang "successfull role achievement" yang diperoleh
diadakan dalam jangka waktu tertentu guna seseorang dari perbuatan-perbuatannya“
memperbesar kemungkinan untuk (As’ad, 2001). Definisi ini menekankan
meningkatkan kinerja. Tujuan yang hendak kinerja sama dengan hasil kerja.
dicapai dengan pengembangan adalah Stephen P. Robbins (2006)
pertumbuhan kinerja, pada lembaga secara mengajukan 3 kriteria kinerja seseorang,
keseluruhan maupun pada diri masing- yaitu:
masing karyawan yang terlibat di dalamnya. 1. Pertama adalah penyelesaian tugas, yaitu
Dengan pengembangan itu diharapkan menilai hasil tugas karyawan dapat
terjadi peningkatan motivasi kerja, dilakukan pada suatu organisasi yang
produktivitas dan efektifitas dalam lembaga/ sudah menetapkan standar kinerja
organisasi. sesuai dengan jenis pekerjaan, yang
Ada beberapa bentuk dinilai berdasarkan periode waktu
pengembangan sumber daya manusia yang tertentu, seperti laporan harian,
dapat dilakukan menurut Hasibuan (2002), memenuhi tuntutan waktu, hasil kerja.
yaitu : Bila karyawan dapat mencapai standar
1. Perencanaan sumber daya manusia yang ditentukan berarti hasil tugasnya
melalui proses rekruitmen/ seleksi baik.
2. Pemberian latihan awal sebagai dasar 2. Kedua adalah perilaku, yaitu terkait
pembekalan dalam bertugas dengan penilaian terhadap perilaku
3. Jalur pengembangan karir karyawan karyawan dalam melaksanakan
melalui promosi jabatan pekerjaan. Kriteria lebih sulit, karena
4. Keikutsertaan karyawan dalam perilaku individu dalam organisasi
pendidikan dan pelatihan, baik yang berinteraksi dengan individu lainnya.
bersifat teknis, fungsional maupun Beberapa indikator yang digunakan
manajerial misalnya, kehadiran/absensi, ketaatan
5. Pemberian penghargaan dan peraturan, kecekatan, kerja sama, yang
kompensasi atas prestasi kerja karyawan diharapkan organisasi bahwa perilaku-
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 76

perilaku tersebut mengarah pada berkaitan dengan konsistensi tetap


pencapaian hasil kerja yang mempertahankan atau meneruskan tindakan.
diharapkan. Ada tiga elemen kunci dalam
3. Ketiga adalah ciri, yaitu terkait motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan
karakteristik personal, kebiasaan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran
seseorang, sikap di tempat kerja. Misal intensitas. Bila seseorang termotivasi maka ia
sopan santun, ramah, penampilan yang akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai
rapi, dll. tujuan, tetapi intensitas tinggi tidak
Variabel Kinerja dapat diukur menghasilkan prestasi kerja yang
dengan indikator-indikator menurut Tsui et memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan
al (1997) sebagai berikut: dengan arah yang menguntungkan
a. Tingkat kualitas hasil kerja organisasi. Oleh karena itu, diperlukan
b. Tingkat keuletan dan daya tahan kerja intensitas dan kualitas dari upaya tersebut
c. Tingkat disiplin dan absensi serta difokuskan pada tujuan organisasi.
d. Tingkat kerja sama antar rekan sekerja Sebagai perilaku spesifik,
e. Tingkat kepedulian akan keselamatan kerja pemahaman motivasi memerlukan konteks
f. Tingkat tanggung jawab akan hasil yang jelas, yaitu intensitas perilaku yang
pekerjaannya diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas
g. Tingkat inisiatif/kreatifitas yang dimiliki atau pekerjaan tertentu untuk mencapai
h. Tingkat profesionalitas kerja yang dimiliki tujuan. Sehingga korelasi positif akan terjadi
Berdasarkan beberapa pendapat jika intensitas pengembangan sumber daya
tentang kinerja dan prestasi kerja dapat manusia dilakukan dengan tepat, maka akan
disimpulkan bahwa pengertian kinerja menghasilkan kinerja sumber daya manusia
maupun prestasi kerja mengandung yang baik pula.
substansi pencapaian hasil kerja oleh
seseorang. Dengan demikian bahwa kinerja 4. Metode Penelitian
maupun prestasi kerja merupakan cerminan Penelitian ini menggunakan
hasil yang dicapai oleh seseorang atau pendekatan kuantatif, yakni pendekatan yang
sekelompok orang menekankan pada prosedur yang ketat dalam
menentukan variabel – variabel
Pengaruh Intensitas Pengembangan penelitiannya. Pendekatan kuantitatif
Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja digunakan untuk menyajikan fakta,
Pegawai mendeskripsikan statistik, dan menunjukkan
Dalam dunia kerja, salah satu faktor hubungan antar variabel. Informasi dan data
penting dalam mendorong seorang karyawan mengenai pengaruh antar variabel yang
untuk bekerja adalah motivasi. “Motivasi diperoleh dari daftar pertanyaan yang dibuat,
adalah kesediaan individu untuk dianalisis melalui uji statistik.
mengeluarkan upaya yang tinggi untuk Tipe penelitian yang digunakan
mencapai tujuan organisasi “ (Stephen P. dalam penelitian ini adalah tipe penjelasan
Robbins, 2006). Beberapa ahli melihat (eksplanatori). Dengan kata lain penelitian
bahwa konsekuensi motivasi yang utama ini berusaha menjelaskan pengaruh antara
adalah kinerja. Artinya semakin kuat variabel penelitian dan menguji hipotesis
motivasi, maka kemungkinan kinerja yang tentang ada atau tidaknya pengaruh positif
dihasilkan akan semakin baik antara dua variabel yang akan diuji.
Pada konteks umum, Kanfer (1999) Variabel penelitian yang akan
merujuk Vroom (1964), mendefinisikan dioperasionalkan adalah semua variabel yang
motivasi manusia sebagai proses psikologis terkandung dalam hipotesis penelitian.
yang mempengaruhi arah, intensitas, dan Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
keteguhan berbagai tindakan. Arah berkaitan yaitu variabel bebas (X) Intensitas
dengan pilihan tindakan, intensitas berkaitan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan
dengan kekuatan tindakan, dan keteguhan variabel terikat (Y) Kinerja Pegawai.
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 77

Intensitas pengembangan sumber hubungan kedua variabel antara variabel X


daya manusia adalah seberapa sering dan variabel Y digunakan pedoman
keikutsertaan dalam serangkaian kegiatan Guilford, yaitu :
dalam upaya pembinaan sumber daya 0,00 – 0,19 hubungan rendah
manusia yang dilakukan untuk kelancaran 0,20 – 0,39 hubungan rendah tapi
pelaksanaan tugas kedinasan. Indikator yang berarti
digunakan untuk mengukurnya adalah : 0,40 – 0,69 hubungan cukup
Motivasi, Durasi kegiatan, Frekuensi berarti
kegiatan, Presentasi, Arah sikap dan Minat. 0,70 – 0,89 hubungan tinggi/kuat
Kinerja pegawai artinya adalah hasil 0,90 – 1,00 hubungan sangat
kerja yang dapat ditunjukkan setiap pribadi tinggi, kuat sekali
pegawai yang dapat diukur dalam jangka Untuk mengetahui signifikan atau
waktu tertentu dan dengan ukuran tertentu. tidaknya hubungan kedua variabel tersebut,
Indikator yang digunakan untuk maka hasil hitungan rxy akan
mengukurnya adalah : Tingkat kualitas hasil dikonsultasikan dengan tabel r. Selanjutnya
kerja, tingkat keuletan dan daya tahan kerja, untuk mengetahui berapa besar pengaruh
tingkat disiplin dan absensi, tingkat kerja variabel bebas terhadap variabel terikat dapat
sama antar rekan sekerja, tingkat kepedulian diketahui melalui rumus determinasi, yaitu:
akan keselamatan kerja, tingkat tanggung D = ( rxy )² . 100%
jawab akan hasil pekerjaannya, tingkat Uji Signifikansi Individual ( Uji
inisiatif/kreatifitas yang dimiliki, dan tingkat Statistik t ) digunakan untuk melihat
profesionalitas kerja yang dimiliki. signifikansi dari pengaruh independen secara
Populasi dalam penelitian ini adalah individu terhadap variabel dependen dengan
seluruh Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat menganggap variabel lain bersifat konstan.
Daerah Kabupaten Kotabaru sebanyak 157 Uji t ini dilakukan dengan cara
orang, dan diambil sampel berdasarkan membandingkan t tabel dan t hitung dengan
Metode Slovin dengan deviasi 5% dan alpha 5 % dengan asumsi,
tingkat kepercayaan 95%, maka ditentukan 1. Apabila t hitung < t tabel, maka variabel
sampel penelitian adalah 112 orang Pegawai independen tidak berpengaruh signifikan
Negeri Sipil terhadap variabel dependen
Setelah instrumen dianalisis dengan 2. Apabila t hitung > t tabel, maka variabel
aplikasi SPSS, nilai validitas masing-masing independen berpengaruh signifikan
butir pertanyaan pada pada variabel X dan Y terhadap variabel dependen
adalah valid karena nilainya lebih dari 0,186 Selain itu dapat dideteksi dengan melihat
atau nilainya lebih dari r tabel. angka signifikan,
Setelah instrumen dianalisis • Jika signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak (
menggunakan koefisien Alpha (α) Crochbach’s tidak signifikan )
pada Software SPSS 16 for Windows, diperoleh • Jika signifikansi < 0,05 maka Ho gagal
nilai Crochbach’s Alfa pada variabel X ditolak ( tidak signifikan )
adalah 0,915 dan pada variabel Y adalah Agar lebih efektif dan efisien,
0,910. Nilai tersebut melebihi nilai koefisien pengujian hipotesis akan menggunakan alat
Alfa 60% atau 0,60. Jadi dapat disimpulkan bantu komputer dengan program SPSS (
bahwa responden dapat menjawab dengan Statistical Packages for The Social Sciences ) 16 for
baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Windows, setelah diperoleh data primer dari
pada variabel X dan Y yang telah disusun responden.
dan dapat disebut reliabel.
Adapun teknik analisa yang 5. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
digunakan setelah data dikumpulkan dan Distribusi penyebaran skor hasil
dilanjutkan dengan pengolahan data melalui penelitian variabel Intensitas Pengembangan
analisa tabel silang, analisa koefisien korelasi Sumber Daya Manusia (X) dapat dilihat pada
dan analisa regresi sederhana. Untuk melihat uraian deskripsi tanggapan responden
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 78

terhadap masing-masing indikator sebagai Tabel 4.6 Mengikuti aktivitas


berikut: pengembangan SDM karena kebutuhan
1) Perasaan Menyukai Sesuatu/ untuk mengembangkan diri
Keinginan Sendiri (X1) Jawaban Responden F %
Motivasi dari dalam diri individu
Tidak Setuju 1 0.9
merupakan salah satu indikator yang dapat
diukur dalam intensitas kegiatan, salah Sangat Tidak Setuju 3 2.7
satunya yaitu apakah individu mengikuti Sangat Setuju 48 42.9
suatu aktivitas karena menyukainya. Setuju 57 50.9
Distribusi jawaban responden mengenai Ragu-Ragu 3 2.7
indikator tersebut dapat terlihat pada tabel Total 112 100.0
berikut;
Tabel 4.5 Mengikuti aktivitas
Pengembangan SDM Sumber : Pengolahan data primer
karena keinginan
sendiri/menyukai Dari distribusi jawaban diatas,
sebagian besar responden menyatakan
Jawaban Responden F % bahwa mereka mengikuti aktivitas
pengembangan sumber daya manusia pada
Tidak Setuju 6 5.4
dasarnya untuk pengembangan diri, sehingga
Sangat Tidak Setuju 9 8.0 dapat terlihat para responden telah memiliki
Sangat Setuju 52 46.4 motivasi dan kesadaran untuk meningkatkan
Setuju 44 39.3 dan mengembangkan diri.
Ragu-Ragu 1 0.9
Total 112 100.0 3) Pujian/ Penghargaan (X3)
Selain dari dalam diri individu,
Sumber : Pengolahan data primer
motivasi dari luar individu juga turut
Dari distribusi jawaban diatas,
mempengaruhi motivasi seseorang
sebagian besar responden menyatakan
mengikuti suatu aktivitas, salah satunya
bahwa mereka mengikuti aktivitas
berupa pujian/penghargaan. Distribusi
pengembangan sumber daya manusia atas
jawaban responden mengenai indikator
keinginan sendiri/menyukai, sehingga dapat
tersebut dapat terlihat pada tabel berikut;
terlihat pada dasarnya kecenderungan
Tabel 4.7 Mengikuti aktivitas
keikutsertaan pada aktivitas pengembangan
Pengembangan SDM bukan karena
sumber daya manusia adalah karena adanya
ingin mendapatkan pujian/penghargaan
motivasi dari dalam diri masing-masing
responden. Jawaban Responden F %
Tidak Setuju 5 4.5
2) Kebutuhan akan sesuatu (X2)
Sangat Tidak Setuju 14 12.5
Dalam hal motivasi dari dalam diri
Sangat Setuju 64 57.1
sendiri dalam mengikuti suatu aktivitas,
Setuju 29 25.9
selain indikator keinginan dapat dilihat juga
dalam hal sejauh mana individu merasa Ragu-Ragu 0 0
membutuhkan aktivitas dimaksud. Distribusi Total 112 100.0
jawaban responden mengenai indikator Sumber : Pengolahan data primer
tersebut dapat terlihat pada tabel berikut; Dari distribusi jawaban diatas,
sebagian besar responden menyatakan
bahwa mereka mengikuti aktivitas
pengembangan sumber daya manusia bukan
karena ingin mendapatkan
pujian/penghargaan, namun lebih karena
merasa bahwa aktivitas dimaksud dapat
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 79

memberikan manfaat untuk peningkatan Tabel 4.9


kualitas individu Menyediakan waktu untuk setiap
aktivitas Pengembangan SDM
4) Ketaatan pada peraturan yang
Jawaban Responden F %
berlaku (X4)
Motivasi dari luar individu untuk Tidak Setuju 4 3.6
mengikuti suatu aktivitas bisa juga karena Sangat Tidak Setuju 2 1.8
taat pada peraturan yang berlaku. Distribusi Sangat Setuju 32 28.6
jawaban responden mengenai indikator Setuju 64 57.1
tersebut dapat terlihat pada tabel berikut; Ragu-Ragu 10 8.9
Total 112 100.0
Tabel 4.8
Mengikuti aktivitas Pengembangan Sumber : Pengolahan data primer
SDM
karena taat pada peraturan yang berlaku Dari distribusi jawaban diatas,
sebagian besar responden menyatakan
Jawaban Responden F %
bahwa mereka menyediakan waktu untuk
Tidak Setuju 3 2.7 mengikuti aktivitas pengembangan sumber
Sangat Tidak Setuju 18 16.1 daya manusia, artinya sebagian besar
Sangat Setuju 47 42.0 responden tidak merasa keberatan untuk
Setuju 20 17.9 menggunakan waktunya mengikuti aktivitas
Ragu-Ragu 24 21.4 dimaksud.
Total 112 100.0
6) Kemampuan menggunakan waktu
Sumber : Pengolahan data primer untuk mengikuti kegiatan (X6)
Indikator lain dari durasi kegiatan
Dari distribusi jawaban diatas, yaitu sejauh mana individu mampu
sebagian besar responden menyatakan mengikuti suatu aktivitas sesuai waktu yang
bahwa mereka mengikuti aktivitas ditentukan. Distribusi jawaban responden
pengembangan sumber daya manusia karena mengenai indikator tersebut dapat terlihat
taat pada peraturan yang berlaku, artinya pada tabel berikut;
sebagian besar responden memiliki
kecenderungan mengikuti aktivitas dimaksud Tabel 4.10
sebagai bentuk positif dari pelaksanaan Mengikuti setiap aktivitas
tugas. Pengembangan SDM
sesuai waktu yang ditentukan
5) Waktu yang digunakan untuk
mengikuti kegiatan (X5) Jawaban Responden F %
Durasi kegiatan merupakan salah Tidak Setuju 7 6.2
satu variabel yang dapat digunakan untuk Sangat Tidak Setuju 2 1.8
mengukur intensitas, salah satu indikatornya Sangat Setuju 36 32.1
yaitu sejauh mana individu menggunakan Setuju 39 34.8
waktunya untuk mengikuti suatu aktivitas.
Ragu-Ragu 28 25.0
Distribusi jawaban responden mengenai
indikator tersebut dapat terlihat pada tabel Total 112 100.0
berikut; Sumber : Pengolahan data primer

Dari distribusi jawaban diatas,


sebagian besar mampu mengikuti aktivitas
pengembangan sumber daya manusia yang
telah ditentukan waktunya, artinya sebagian
besar responden tidak merasa keberatan
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 80

untuk menggunakan waktunya mengikuti Tabel 4.12 Mengikuti aktivitas


aktivitas dimaksud. Pengembangan SDM dalam
3 (tiga) bulan terakhir
7) Efektivitas waktu yang
digunakan (X7) Jawaban Responden F %
Durasi kegiatan juga dapat diukur Tidak Setuju 11 9.8
dari sejauh mana waktu yang digunakan Sangat Tidak Setuju 11 9.8
dalam suatu aktivitas efektif untuk mencapai Sangat Setuju 34 30.4
tujuan. Distribusi jawaban responden Setuju 39 34.8
mengenai indikator tersebut dapat terlihat Ragu-Ragu 17 15.2
pada tabel berikut;
Total 112 100.0
Tabel 4.11 Waktu atau durasi dalam
aktivitas pengembangan SDM Sumber : Pengolahan data primer
pada satu kali kegiatan sudah
cukup efektif untuk meningkatkan Dari distribusi jawaban diatas,
kualitas SDM sebagian besar responden menyatakan
Jawaban bahwa mereka telah mengikuti aktivitas
F % pengembangan sumber daya manusia dalam
Responden
Tidak Setuju 30 26.8 3 (tiga) bulan terakhir, artinya sebagian besar
responden cukup sering menggunakan
Sangat Tidak Setuju 3 2.7
waktunya mengikuti aktivitas dimaksud.
Sangat Setuju 41 36.6
Setuju 14 12.5 9) Frekuensi mengikuti kegiatan
Ragu-Ragu 24 21.4 dalam 6 (enam) bulan terakhir (X9)
Total 112 100.0 Indikator lain dari frekuensi
Sumber : Pengolahan data primer kegiatan yaitu apakah individu mengikuti
suatu aktivitas dimaksud dalam 6 (enam)
Dari distribusi jawaban diatas, bulan terakhir. Distribusi jawaban responden
sebagian besar responden menyatakan mengenai indikator tersebut dapat terlihat
bahwa aktivitas pengembangan sumber daya pada tabel berikut;
manusia sudah cukup efektif dalam upaya
pencapaian tujuan untuk meningkatkan Tabel 4.13 Mengikuti aktivitas
kualitas individu. Pengembangan SDM dalam
6 (enam) bulan terakhir
8) Frekuensi mengikuti kegiatan
dalam 3 (tiga) bulan terakhir (X8) Jawaban Responden F %
Frekuensi kegiatan merupakan Tidak Setuju 10 8.9
salah satu variabel yang dapat digunakan Sangat Tidak Setuju 11 9.8
untuk mengukur intensitas, salah satu
Sangat Setuju 38 33.9
indikatornya yaitu apakah individu mengikuti
Setuju 35 31.2
suatu aktivitas dimaksud dalam 3 (tiga) bulan
terakhir. Distribusi jawaban responden Ragu-Ragu 18 16.1
mengenai indikator tersebut dapat terlihat Total 112 100.0
pada tabel berikut; Sumber : Pengolahan data primer

Dari distribusi jawaban diatas,


sebagian besar responden menyatakan
bahwa mereka telah mengikuti aktivitas
pengembangan sumber daya manusia dalam
6 (enam) bulan terakhir, artinya sebagian
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 81

besar responden cukup sering menggunakan


waktunya mengikuti aktivitas dimaksud Tabel 4.15 Mengikuti aktivitas
Pengembangan SDM sesuai target yang
10) Frekuensi mengikuti kegiatan ditentukan organisasi
dalam 1 (satu) tahun terakhir (X10)
Jawaban Responden F %
Frekuensi kegiatan juga dapat
dilihat dari apakah individu mengikuti suatu Tidak Setuju 15 13.4
aktivitas dimaksud dalam 1 (satu) tahun Sangat Tidak Setuju 4 3.6
terakhir. Distribusi jawaban responden Sangat Setuju 44 39.3
mengenai indikator tersebut dapat terlihat Setuju 41 36.6
pada tabel berikut; Ragu-Ragu 8 7.1
Total 112 100.0
Tabel 4.14 Mengikuti aktivitas
Sumber : Pengolahan data primer
Pengembangan SDM dalam
1 (satu) tahun terakhir
Dari distribusi jawaban diatas,
sebagian besar responden menyatakan
Jawaban Responden F %
bahwa mereka telah mengikuti aktivitas
Tidak Setuju 8 7.1 pengembangan sumber daya manusia sesuai
Sangat Tidak Setuju 6 5.4 target yang ditentukan organisasi, artinya
Sangat Setuju 49 43.8 dengan mengikuti aktivitas dimaksud target
Setuju 40 35.7 organisasi dapat tercapai.
Ragu-Ragu 9 8.0
Total 112 100.0
12) Harapan yang ingin dicapai dalam
kegiatan (X12)
Sumber : Pengolahan data primer Indikator lain dari presentasi yaitu
apakah aktivitas yang diikuti individu telah
Dari distribusi jawaban diatas, memenuhi harapan individu dalam
sebagian besar responden menyatakan pengembangan diri. Distribusi jawaban
bahwa mereka telah mengikuti aktivitas responden mengenai indikator tersebut
pengembangan sumber daya manusia dalam dapat terlihat pada tabel berikut;
1 (satu) tahun terakhir, artinya sebagian
besar responden cukup sering menggunakan Tabel 4.16 Aktivitas Pengembangan
waktunya mengikuti aktivitas dimaksud. SDM yang diikuti
telah memenuhi harapan responden
11) Target yang ingin dicapai dalam dalam rangka pengembangan diri
kegiatan (X11)
Presentasi merupakan salah satu
variabel yang dapat digunakan untuk
mengukur intensitas, salah satu indikatornya Jawaban Responden F %
yaitu apakah individu mengikuti suatu Tidak Setuju 20 17.9
aktivitas dimaksud sesuai target yang Sangat Tidak Setuju 5 4.5
ditentukan organisasi. Distribusi jawaban Sangat Setuju 54 48.2
responden mengenai indikator tersebut Setuju 20 17.9
dapat terlihat pada tabel berikut; Ragu-Ragu 13 11.6
Total 112 100.0
Sumber : Pengolahan data primer

Dari distribusi jawaban diatas,


sebagian besar responden menyatakan
bahwa dengan mengikuti aktivitas
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 82

pengembangan sumber daya manusia, telah Tabel 4.18 Kesiapan menyukai hal-hal
memenuhi harapan dalam rangka positif dalam aktivitas
pengembangan diri. Pengembangan SDM
Jawaban Responden F %
13) Penerapan hasil yang didapat dari Tidak Setuju 0 0
kegiatan (X13)
Sangat Tidak Setuju 3 2.7
Presentasi juga dapat diukur
Sangat Setuju 84 75.0
dengan indikator sejauh mana hasil dari
suatu aktivitas dapat diterapkan. Distribusi Setuju 17 15.2
jawaban responden mengenai indikator Ragu-Ragu 8 7.1
tersebut dapat terlihat pada tabel berikut; Total 112 100.0
Tabel 4.17 Sumber : Pengolahan data primer
Menerapkan hasil dari aktivitas
Pengembangan SDM yang diikuti Dari distribusi jawaban diatas,
Jawaban Responden F % sebagian besar responden menyukai hal-hal
positif dalam aktivitas pengembangan
Tidak Setuju 2 1.8
sumber daya manusia yang diikuti, dimana
Sangat Tidak Setuju 2 1.8
hal-hal positif yang diterima dalam aktivitas
Sangat Setuju 42 37.5 tersebut diharapkan dapat mendukung
Setuju 50 44.6 pelaksanaan tugas menjadi lebih baik.
Ragu-Ragu 16 14.3
Total 112 100.0 15) Kesiapan menghindari hal-hal
Sumber : Pengolahan data primer negatif dalam aktivitas
Pengembangan SDM (X15)
Dari distribusi jawaban diatas, Indikator lain dari arah sikap yaitu
sebagian besar responden menyatakan kesiapan individu menghindari hal-hal
berusaha selalu menerapkan hasil dari negatif dalam kegiatan yang diikuti.
aktivitas pengembangan sumber daya Distribusi jawaban responden mengenai
manusia yang diikuti. Sehingga individu indikator tersebut dapat terlihat pada tabel
dapat mempresentasikan hasil kegiatan berikut;
dimaksud dalam mendukung pelaksanaan Tabel 4.19 Kesiapan menghindari hal-hal
tugas. negatif dalam aktivitas Pengembangan
SDM
14) Kesiapan menyukai hal-hal positif Jawaban Responden F %
dalam kegiatan (X14) Tidak Setuju 14 12.5
Arah sikap merupakan salah satu Sangat Tidak Setuju 4 3.6
variabel yang dapat digunakan untuk Sangat Setuju 62 55.4
mengukur intensitas, salah satu indikatornya Setuju 27 24.1
yaitu apakah individu menyukai hal-hal Ragu-Ragu 5 4.5
positif dalam kegiatan yang diikuti.
Total 112 100.0
Distribusi jawaban responden mengenai
indikator tersebut dapat terlihat pada tabel Sumber : Pengolahan data primer
berikut;
Dari distribusi jawaban diatas,
sebagian besar responden menghindari hal-
hal negatif dalam aktivitas pengembangan
sumber daya manusia yang diikuti, dimana
hal-hal negatif yang dihindari dalam aktivitas
tersebut diharapkan dapat mendukung
pelaksanaan tugas menjadi lebih baik.
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 83

16) Perubahan sikap yang dirasakan Dari distribusi jawaban diatas,


(X16) sebagian besar responden memiliki kemauan
Arah sikap juga dapat diukur mengikuti aktivitas pengembangan sumber
dengan indikator perubahan sikap yang daya manusia, artinya sebagian besar
dirasakan setelah mengikuti suatu kegiatan. responden memiliki kecenderungan positif
Distribusi jawaban responden mengenai untuk bersedia mengikuti aktivitas dimaksud.
indikator tersebut dapat terlihat pada tabel
berikut; 18) Partisipasi aktif dalam mengikuti
kegiatan (X18)
Tabel 4.20 Merasakan perubahan sikap Indikator lain dari minat yaitu
dengan mengikuti aktivitas kemauan individu berpartisipasi aktif dalam
Pengembangan SDM kegiatan yang diikuti. Distribusi jawaban
Jawaban Responden F % responden indikator tersebut dapat terlihat
Tidak Setuju 2 1,8 pada tabel berikut;
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tabel 4.22 Partisipasi aktif dalam
Sangat Setuju 38 33.9
aktivitas
Setuju 56 50.0 Pengembangan SDM
Ragu-Ragu 16 14.3
Jawaban Responden F %
Total 112 100.0
Tidak Setuju 5 4.5
Sumber : Pengolahan data primer
Sangat Tidak Setuju 8 7.1
Dari distribusi jawaban diatas, Sangat Setuju 63 56.2
sebagian besar responden sepakat merasakan Setuju 31 27.7
perubahan sikap dengan mengikuti aktivitas Ragu-Ragu 5 4.5
pengembangan sumber daya manusia, Total 112 100.0
terutama perubahan sikap menjadi individu Sumber : Pengolahan data primer
yang lebih positif.
Dari distribusi jawaban diatas,
17) Kemauan Mengikuti Kegiatan sebagian besar responden memiliki kemauan
(X17) berpartisipasi aktif dalam aktivitas
Minat merupakan salah satu pengembangan sumber daya manusia,
variabel yang dapat digunakan untuk artinya sebagian besar responden memiliki
mengukur intensitas, salah satu indikatornya kecenderungan positif untuk bersedia
yaitu apakah individu memiliki kemauan mengikuti aktivitas dimaksud.
dalam mengikuti suatu kegiatan. Distribusi
jawaban responden indikator tersebut dapat Distribusi penyebaran skor hasil
terlihat pada tabel berikut; penelitian variabel Kinerja Pegawai Negeri
Sipil (Y) dapat dilihat pada uraian deskripsi
Tabel 4.21 Kemauan untuk mengikuti tanggapan responden terhadap masing-
setiap aktivitas Pengembangan SDM masing indikator sebagai berikut:
Jawaban Responden F %
Tidak Setuju 0 0 1) Keakuratan hasil kerja (Y1)
Sangat Tidak Setuju 0 0 Tingkat kualitas hasil kerja
Sangat Setuju 71 63.4 merupakan salah satu indikator untuk
Setuju 35 31.2 mengukur kinerja, salah satunya yaitu dengan
melihat keakuratan hasil kerja individu.
Ragu-Ragu 6 5.4
Distribusi jawaban responden mengenai
Total 112 100.0 indikator tersebut dapat terlihat pada tabel
Sumber : Pengolahan data primer berikut;
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 84

Tabel 4.23 Keakuratan hasil kerja Tabel 4.25 Kerapian hasil kerja
Jawaban Responden F % Jawaban Responden F %
Ragu-ragu 4 3.6 Ragu-ragu 6 5.4
Setuju 46 41.1 Setuju 51 45.5
Sangat Setuju 61 54.5 Sangat Setuju 54 48.2
Tidak Setuju 1 0.9 Tidak Setuju 1 0.9
Sangat Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 112 100.0 Total 112 100.0
Sumber : Pengolahan data primer Sumber : Pengolahan data primer
Dari distribusi jawaban diatas, Dari distribusi jawaban diatas,
sebagian besar responden menyatakan sebagian besar responden menyatakan
bahwa mereka selalu menjaga kualitas bahwa selalu menjaga kerapian hasil kerja
melalui keakuratan hasil kerja sesuai yang sebagai salah satu upaya agar hasil kerja
diharapkan atasan/ pimpinan. sesuai yang diharapkan atasan/
pimpinan.bahwa responden.
2) Ketelitian hasil kerja (Y2)
Untuk mengukur kinerja, tingkat 4) Kemampuan menyelesaikan
kualitas hasil kerja juga dapat dilihat dari masalah dalam waktu yang terbatas (Y4)
ketelitian hasil kerja individu. Distribusi Tingkat keuletan dan daya tahan
jawaban responden mengenai indikator kerja merupakan salah satu indikator untuk
tersebut dapat terlihat pada tabel berikut; mengukur kinerja, salah satunya yaitu dengan
melihat kemampuan individu menyelesaikan
Tabel 4.24 Ketelitian hasil kerja masalah dalam waktu yang terbatas.
Jawaban Responden F % Distribusi jawaban responden mengenai
Ragu-ragu 5 4.5 indikator tersebut dapat terlihat pada tabel
Setuju 41 36.6 berikut;
Sangat Setuju 66 58.9
Tabel 4.26 Kemampuan menyelesaikan
Tidak Setuju 0 0 masalah dalam waktu yang terbatas
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 112 100.0
Jawaban Responden F %
Sumber : Pengolahan data primer Ragu-ragu 21 18.8
Setuju 60 53.6
Dari distribusi jawaban diatas,
sebagian besar responden menyatakan Sangat Setuju 27 24.1
bahwa mereka meneliti kembali setiap detail Tidak Setuju 4 3.6
pekerjaan yang dilaksanakan (untuk Sangat Tidak Setuju 0 0
meminimalisir kesalahan hasil kerja) agar Total 112 100.0
terwujud hasil kerja sesuai yang diharapkan Sumber : Pengolahan data primer
atasan/ pimpinan.
Dari distribusi jawaban diatas,
3) Kerapian hasil kerja (Y3) sebagian besar responden menyatakan
Pengukuran kinerja melalui tingkat bahwa responden mampu menyelesaikan
kualitas hasil kerja juga dapat dilihat dari masalah dalam pekerjaan di waktu yang
kerapian hasil kerja individu. Distribusi terbatas sebagai salah satu bentuk kualitas
jawaban responden mengenai indikator kinerja yang baik.
tersebut dapat terlihat pada tabel berikut;
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 85

5) Kemampuan bekerja dalam tempat kerja tepat waktu sebagai salah satu
tekanan (Y5) bentuk kualitas kinerja yang baik.
Melihat kemampuan individu
bekerja dalam tekanan juga merupakan salah 7) Ketaatan pada peraturan (Y7)
satu indikator tingkat keuletan dan daya Pengukuran kinerja melalui
tahan kerja untuk mengukur kinerja. indikator kedisiplinan juga bisa dilihat
Distribusi jawaban responden mengenai melalui ketaatan individu pada peraturan.
indikator tersebut dapat terlihat pada tabel Distribusi jawaban responden mengenai
berikut; indikator tersebut dapat terlihat pada tabel
Tabel 4.27 Kemampuan bekerja dalam berikut;
tekanan Tabel 4.29 Ketaatan pada peraturan
Jawaban Responden F %
Ragu-ragu 43 38.4
Jawaban Responden F %
Setuju 31 27.7
Ragu-ragu 10 8.9
Sangat Setuju 33 29.5
Setuju 29 25.9
Tidak Setuju 5 4.5
Sangat Setuju 72 64.3
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 1 0.9
Total 112 100.0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Sumber : Pengolahan data primer Total 112 100.0

Dari distribusi jawaban diatas, Sumber : Pengolahan data primer


sebagian besar menyatakan bahwa
responden masih ragu-ragu mampu bekerja Dari distribusi jawaban diatas,
dalam tekanan memenuhi target pekerjaan sebagian besar menyatakan bahwa
yang ditentukan dengan penyelesaian segera responden taat pada peraturan yang
sebagai salah satu bentuk kualitas kinerja berlaku/mengikat pada setiap PNS. Hal ini
yang baik. menunjukkan kecenderungan PNS untuk
bertindak positif dalam pelaksanaan tugas.
6) Kehadiran dan absensi (Y6)
Kedisiplinan merupakan salah satu 8) Kemampuan bekerjasama
indikator untuk mengukur kinerja, salah dengan rekan kerja (Y8)
satunya yaitu dengan memperhatikan Tingkat kerja sama antar rekan
kehadiran dan absensi individu di tempat sekerja merupakan salah satu indikator untuk
tugas. Distribusi jawaban responden mengukur kinerja, yaitu dengan melihat
mengenai indikator tersebut dapat terlihat kemampuan individu bekerjasama dengan
pada tabel berikut; rekan kerja. Distribusi jawaban responden
Tabel 4.28 Kehadiran dan absensi mengenai indikator tersebut dapat terlihat
pada tabel berikut;
Jawaban Responden F %
Tabel 4.30 Kemampuan bekerjasama
Ragu-ragu 26 23.2 dengan rekan kerja
Setuju 15 13.4
Sangat Setuju 67 59.8 Jawaban Responden F %
Tidak Setuju 4 3.6 Ragu-ragu 8 7.1
Sangat Tidak Setuju 0 0 Setuju 57 50.9
Total 112 100.0 Sangat Setuju 44 39.3
Tidak Setuju 3 2.7
Sumber : Pengolahan data primer
Sangat Tidak Setuju 0 0
Dari distribusi jawaban diatas, Total 112 100.0
sebagian besar menyatakan bahwa Sumber : Pengolahan data primer
responden hadir dan mengisi absensi di
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 86

Dari distribusi jawaban diatas, Tabel 4.32 Kemampuan berpikir untuk


sebagian besar menyatakan bahwa keselamatan kerja
responden mampu bekerjasama sangat baik
dengan rekan sekerja dalam setiap Jawaban Responden F %
pelaksanaan tugas. Hal ini menunjukkan
Ragu-ragu 6 5.4
kemampuan positif dalam mendukung
pelaksanaan tugas. Setuju 31 27.7
Sangat Setuju 74 66.1
9) Kemampuan berkomunikasi (Y9) Tidak Setuju 1 0.9
Kemampuan berkomunikasi antar Sangat Tidak Setuju 0 0
rekan sekerja juga merupakan salah satu Total 112 100.0
indikator kerja sama untuk mengukur
Sumber : Pengolahan data primer
kinerja. Distribusi jawaban responden
mengenai indikator tersebut dapat terlihat
Dari distribusi jawaban diatas,
pada tabel berikut;
sebagian besar menyatakan bahwa
Tabel 4.31 Kemampuan berkomunikasi
responden peduli dan berpikir untuk
keselamatan kerja sehingga mendukung
Jawaban Responden F %
kinerja dalam pelaksanaan tugas.
Ragu-ragu 8 7.1
Setuju 36 32.1 11) Kemampuan bertindak dan
Sangat Setuju 66 58.9 beradaptasi untuk keselamatan
Tidak Setuju 1 0.9 kerja (Y11)
Sangat Tidak Setuju 1 0.9 Kemampuan bertindak dan
Total 112 100.0
beradaptasi untuk keselamatan kerja juga
merupakan bentuk kepedulian akan
Sumber : Pengolahan data primer keselamatan kerja untuk mengukur kinerja.
Distribusi jawaban responden mengenai
Dari distribusi jawaban diatas, indikator tersebut dapat terlihat pada tabel
sebagian besar menyatakan bahwa berikut;
responden mampu berkomunikasi positif
dengan rekan sekerja dalam setiap Tabel 4.33 Kemampuan bertindak dan
pelaksanaan tugas. Hal ini menunjukkan beradaptasi untuk keselamatan kerja
hubungan dan interaksi yang tentu saja
berpengaruh positif dalam mendukung Jawaban Responden F %
pelaksanaan tugas.
Ragu-ragu 12 10.7
10) Kemampuan berpikir untuk Setuju 52 46.4
keselamatan kerja (Y10) Sangat Setuju 46 41.1
Kepedulian akan keselamatan kerja Tidak Setuju 2 1.8
merupakan salah satu indikator untuk Sangat Tidak Setuju 0 0
mengukur kinerja, diantaranya yaitu dengan Total 112 100.0
memperhatikan kemampuan berpikir Sumber : Pengolahan data primer
individu untuk keselamatan kerja. Distribusi
jawaban responden mengenai indikator Dari distribusi jawaban diatas,
tersebut dapat terlihat pada tabel berikut; sebagian besar menyatakan bahwa
responden mampu berpikir dan bertindak
untuk keselamatan kerja. sehingga
mendukung kinerja dalam pelaksanaan tugas.
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 87

12) Kemampuan menyelesaikan tugas responden berani bertanggung jawab atas


(Y12) setiap resiko dari hasil pekerjaan yang
Bertanggung jawab akan hasil dipercayakan/ditugaskan oleh
pekerjaan merupakan salah satu indikator atasan/pimpinan sebagai salah satu indikator
untuk mengukur kinerja, salah satunya yaitu pendukung kinerja dalam pelaksanaan tugas.
dengan memperhatikan kemampuan
individu untuk menyelesaikan tugas. 14) Kemampuan mengambil
Distribusi jawaban responden mengenai keputusan/ menyelesaikan tugas
indikator tersebut dapat terlihat pada tabel tanpa menunggu perintah (Y14)
berikut Inisiatif dan kreatifitas merupakan
Tabel 4.34 Kemampuan menyelesaikan salah satu indikator untuk mengukur kinerja,
tugas salah satunya yaitu melihat kemampuan
Jawaban Responden F % individu mengambil keputusan/
Ragu-ragu 14 12.5 menyelesaikan tugas tanpa menunggu
perintah. Distribusi jawaban responden
Setuju 33 29.5
mengenai indikator tersebut dapat terlihat
Sangat Setuju 64 57.1 pada tabel berikut
Tidak Setuju 1 0.9 Tabel 4.36 Kemampuan mengambil
Sangat Tidak Setuju 0 0 keputusan/ menyelesaikan tugas tanpa
Total 112 100.0 menunggu perintah
Sumber : Pengolahan data primer
Jawaban Responden F %
Dari distribusi jawaban diatas, Ragu-ragu 9 8.0
sebagian besar menyatakan bahwa Setuju 64 57.1
responden mampu menyelesaikan setiap
pekerjaan yang dipercayakan/ditugaskan Sangat Setuju 39 34.8
oleh atasan/pimpinan sebagai salah satu Tidak Setuju 0 0
indikator pendukung kinerja dalam Sangat Tidak Setuju 0 0
pelaksanaan tugas. Total 112 100.0
13) Keberanian bertanggung jawab
Sumber : Pengolahan data primer
atas resiko pekerjaan (Y13)
Keberanian bertanggung jawab atas
Dari distribusi jawaban diatas,
resiko pekerjaan juga merupakan bentuk
sebagian besar menyatakan bahwa
tanggung jawab individu akan hasil pekerjaan
responden mampu mengambil keputusan/
untuk mengukur kinerja. Distribusi jawaban
menyelesaikan tugas tanpa menunggu
responden mengenai indikator tersebut
perintah sebagai salah satu indikator
dapat terlihat pada tabel berikut;
pendukung kinerja dalam pelaksanaan tugas.
Tabel 4.35 Keberanian bertanggung
jawab atas resiko pekerjaan
15) Memiliki gagasan/ ide untuk hasil
Jawaban Responden F %
kerja yang lebih baik (Y15)
Ragu-ragu 5 4.5 Memiliki gagasan/ ide untuk hasil
Setuju 34 30.4 kerja yang lebih baik juga merupakan bentuk
Sangat Setuju 69 61.6 Inisiatif dan kreatifitas individu yang menjadi
Sangat Tidak Setuju 1 0.9
indikator kinerja. Distribusi jawaban
responden mengenai indikator tersebut
Tidak Setuju 3 2.7
dapat terlihat pada tabel berikut;
Total 112 100.0
Sumber : Pengolahan data primer

Dari distribusi jawaban diatas,


sebagian besar menyatakan bahwa
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 88

Tabel 4.37 Memiliki gagasan/ ide untuk indikator kinerja. Distribusi jawaban
hasil kerja yang lebih responden mengenai indikator tersebut
Jawaban Responden F % dapat terlihat pada tabel berikut;
Ragu-ragu 21 18.8 Tabel 4.39 Memiliki semangat
mempelajari hal-hal baru
Setuju 48 42.9
Jawaban Responden F %
Sangat Setuju 43 38.4
Tidak Setuju 0 0 Ragu-ragu 3 2.7
Sangat Tidak Setuju 0 0 Setuju 73 65.2
Total 112 100.0 Sangat Setuju 36 32.1
Tidak Setuju 0 0
Sumber : Pengolahan data primer
Sangat Tidak Setuju 0 0
Dari distribusi jawaban diatas, Total 112 100.0
sebagian besar menyatakan bahwa Sumber : Pengolahan data primer
responden memiliki gagasan/ ide untuk hasil
kerja yang lebih baik sebagai salah satu Dari distribusi jawaban diatas,
indikator pendukung kinerja dalam sebagian besar menyatakan bahwa
pelaksanaan tugas. responden memiliki semangat mempelajari
hal-hal baru yang mendukung pekerjaan/
16) Berani menyatakan pendapat kemajuan organisasi.
(Y16)
Berani menyatakan pendapat juga 18) Mampu fokus pada pekerjaan
merupakan bentuk Inisiatif dan kreatifitas (Y18)
individu yang menjadi indikator kinerja. Profesionalitas kerja yang dimiliki
Distribusi jawaban responden mengenai individu merupakan salah satu indikator
indikator tersebut dapat terlihat pada tabel untuk mengukur kinerja, diantaranya yaitu
berikut; melihat kemampuan individu fokus pada
Tabel 4.38 Berani menyatakan pendapat pekerjaan. Distribusi jawaban responden
Jawaban Responden F % mengenai indikator tersebut dapat terlihat
Ragu-ragu 11 9.8 pada tabel berikut;
Setuju 49 43.8
Tabel 4.40 Mampu fokus pada pekerjaan
Sangat Setuju 48 42.9
Sangat Tidak Setuju 2 1.8 Jawaban Responden F %
Tidak Setuju 2 1.8 Ragu-ragu 3 2.7
Total 112 100.0 Setuju 42 37.5
Sumber : Pengolahan data primer Sangat Setuju 67 59.8
Tidak Setuju 0 0
Dari distribusi jawaban diatas, Sangat Tidak Setuju 0 0
sebagian besar menyatakan bahwa Total 112 100.0
responden berani menyatakan pendapat
Sumber : Pengolahan data primer
dalam pelaksanaan pekerjaan untuk
kemajuan organisasi sebagai salah satu
Dari distribusi jawaban diatas,
indikator pendukung kinerja dalam
sebagian besar menyatakan bahwa
pelaksanaan tugas.
responden mampu fokus dalam setiap
penyelesaian pelaksanaan tugas.
17) Memiliki semangat mempelajari
hal-hal baru (Y17)
Memiliki semangat mempelajari
hal-hal baru merupakan salah satu bentuk
Inisiatif dan kreatifitas individu yang menjadi
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 89

19) Hasil kerja yang lebih baik


daripada yang diharapkan (Y19) 21) Mampu berpikir positif (Y21)
Hasil kerja yang lebih baik daripada Mampu berpikir positif juga
yang diharapkan merupakan salah satu menjadi salah satu bentuk profesionalitas
bentuk profesionalitas kerja individu yang kerja individu yang menjadi indikator kinerja.
menjadi indikator kinerja. Distribusi jawaban Distribusi jawaban responden mengenai
responden mengenai indikator tersebut indikator tersebut dapat terlihat pada tabel
dapat terlihat pada tabel berikut; berikut;

Tabel 4.41 Hasil kerja yang lebih baik Tabel 4.43 Mampu berpikir positif
daripada yang diharapkan Jawaban Responden F %
Jawaban Responden F % Ragu-ragu 0 0
Ragu-ragu 22 19.6 Setuju 65 58.0
Setuju 58 51.8 Sangat Setuju 47 42.0
Sangat Setuju 32 28.6 Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 112 100.0
Total 112 100.0
Sumber : Pengolahan data primer
Sumber : Pengolahan data primer
Dari distribusi jawaban diatas, Dari distribusi jawaban diatas,
sebagian besar menyatakan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa
responden mampu menyelesaikan tugas responden mampu berpikir positif dalam
dengan hasil kerja yang lebih baik daripada penyelesaian tugas/pekerjaan yang tentu saja
yang diharapkan. dapat mendukung kinerja yang lebih baik.

20) Memiliki antusiasme dan 4.3 Analisis Data


semangat kerja yang tinggi (Y20) Analisis Tabel Silang (Cross Tab)
Antusiasme dan semangat kerja Analisis Tabel Silang digunakan
yang tinggi juga merupakan salah satu untuk menganalisis data nominal. Hasil
bentuk profesionalitas kerja individu yang pengolahan SPSS untuk analisa dimaksud
menjadi indikator kinerja. Distribusi jawaban diketahui dari 112 sampel tidak terdapat
responden mengenai indikator tersebut missing data dan menunjukkan hasil dari Chi
dapat terlihat pada tabel berikut; Square (Chi-Kuadrat) hitung sebesar 1,047 a. .
Tabel 4.42 Memiliki antusiasme dan Hasil ini membuktikan adanya hubungan
semangat kerja yang tinggi antara Intensitas Pengembangan Sumber
Jawaban Responden F % Daya Manusia dengan Kinerja Pegawai
Ragu-ragu 9 8.0 Negeri Sipil.
Setuju 48 42.9
Analisis Korelasi Pearson Product
Sangat Setuju 55 49.1
Moment
Tidak Setuju 0 0
Uji korelasi dimaksudkan untuk
Sangat Tidak Setuju 0 0 menentukan besarnya koefisien korelasi atau
Total 112 100.0 hubungan yang terjadi antara dua variabel,
Sumber : Pengolahan data primer yaitu variabel Intensitas Pengembangan
Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja
Dari distribusi jawaban diatas, Pegawai Negeri Sipil.
sebagian besar menyatakan bahwa Adapun hasil output SPPS yang
responden memiliki antusiasme dan diperoleh dalam analisa korelasi Pearson
semangat kerja yang tinggi yang tentu saja Product Moment, nilai korelasi intensitas
dapat mendukung kinerja yang lebih baik. pengembangan sumber daya manusia
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 90

dengan variabel kinerja pegawai negeri sipil berkisar antara 0 sampai 1. Semakin besar
adalah 0,725. Jadi berdasarkan nilai tersebut, nilai R semakin kuat hubungan antara X dan
korelasi hubungan antara intensitas Y. Dari hasil SPSS diketahui nilai F adalah
pengembangan sumber daya manusia 121,97 dengan tingkat signifikasi 0,016. Oleh
dengan kinerja pegawai negeri sipil adalah karena nilai Sig kurang dari nilai signifikasi
positif saling mempengaruhi dengan kategori 5%, maka model regresi bisa diterima.
keeratan sangat tinggi ( 0,70 - 0,89 Model regresi sebagai berikut:
menunjukan keeratan Sangat tinggi ). Y = 54,679 + 0,50X
Untuk menguji kebenaran dari Koefisien regresi sebesar 0,50
koefisien korelasi yang diperoleh di atas, menyatakan bahwa jika terjadi penambahan
maka dilakukan pengujian dengan 1 (X = 1) pada Intensitas Pengembangan
menggunakan uji-t (t-test). Uji t pada SDM (X) akan terjadi juga penambahan pada
korelasi sederhana antar X dan Y nilai Kinerja PNS (Y) sebesar 0,50 (0,50 dikalikan
korelasinya 0,725. Dan nilai Sig. (2-tailed) 1). Dan sebaliknya jika terjadi penurunan
0,017. Nilai 0,017 menunjukkan signifikan pada Intensitas Pengembangan SDM (X)
karena nilainya kurang dari 5% atau 0,05. maka terjadi juga penurunan sebesar 0,50
Artinya hubungan antara intensitas pada Kinerja PNS (Y). Model Regresi
pengembangan sumber daya manusia menunjukan hubungan yang searah atau
dengan kinerja pegawai negeri sipil positif.
signifikan. Uji t pada model regresi dengan nilai t
Untuk mengetahui sampai seberapa 16,338 dengan taraf signifikan sebesar 0,009.
jauh pengaruh intensitas pengembangan Nilai signifikan kurang dari 5% atau 0,05 (sig
sumber daya manusia terhadap kinerja < 5%) sehingga dapat disimpulkan Ho
Pegawai Negeri Sipil dapat dilihat dari nilai ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien
koefisien determinasi korelasi dari output regresi adalah signifikan. Jadi, Intensitas
SPSS (nilai R Square) yaitu 0,526. Artinya Pengembangan Sumber Daya Manusia
kemampuan variabel X dalam menerangkan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
keberagaman pada variabel Y adalah 0,526 Pegawai Negeri Sipil.
atau 52,6% . Sedangkan sisanya yaitu 0,474
atau 47,4% adalah variabel lain diluar 6.Kesimpulan
variabel X. Ini berarti intensitas Berdasarkan uraian pembahasan
pengembangan sumber daya manusia hasil penelitian yang diuraikan pada bab
mempunyai pengaruh sebesar 52,6 % sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian
terhadap kinerja pegawai negeri sipil ini adalah :
sedangkan sisanya (100% - 52,6% = 47,4 %) Pengaruh Intensitas Pengembangan Sumber
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai
tidak diteliti. Negeri Sipil adalah positif dan signifikan.
Hal ini didasari dari :
Analisis Regresi Sederhana a. Hasil analisis tabel silang menunjukkan
Analisis regresi sederhana hasil dari Chi Square (Chi-Kuadrat) hitung
didasarkan pada hubungan fungsional sebesar 1,047 a. .Hasil ini membuktikan
ataupun kausal satu independent variabel adanya hubungan antara Intensitas
(intensitas pengembangan sumber daya Pengembangan Sumber Daya Manusia
manusia) dengan satu dependent variabel dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil
(kinerja pegawai negeri sipil). b. Hasil analisis korelasi diperoleh
Nilai R Square adalah 0,526 atau koefisien korelasi 0,725 yang terletak
52,6 %. Artinya dari variasi variabel Y dapat diantara 0,70 sampai dengan 0,89 yang
dijelaskan oleh variabel X dengan nilai berarti terdapat hubungan dengan
52,6% atau 0,526. Sisanya 0,474 atau 47,4% keeratan yang tinggi/kuat. Ini berarti
(100 – 52,6%) di jelaskan oleh variabel lain bahwa terhadap hubungan yang kuat
yang belum termasuk dalam model. Nilai R antara intensitas pengembangan sumber
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 91

daya manusia dengan kinerja pegawai Hasibuan, Malayu SP. 2002. Manajemen
negeri sipil pada Sekretariat Daerah Sumber Daya Manusia. Bumi
Kabupaten Kotabaru. Aksara : Jakarta
c. Hasil analisis regresi diperoleh
persamaan Y = 54,679 + 0,50X yang Kanfer, R .1999. Measuring work health
berarti jika intensitas pengembangan motivation in developing countries.
sumber daya manusia ditingkatkan, Working paper. Partnership for health
maka kinerja pegawai negeri sipil pada Reform. School of Psychology
Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru Georgia Institute of Technology.
akan meningkat sebesar 0,05 satuan. www.phproject.com
Dan sebaliknya intensitas
pengembangan sumber daya manusia Nazir, Muhammad, 2003, Metode Penelitian,
diturunkankan maka terjadi juga Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia
penurunan sebesar 0,50 pada kinerja Jakarta
pegawai negeri sipil. Model Regresi
menunjukan hubungan yang searah atau Ndraha, Taliziduhu, 1999, Pengantar Teori
positif Pengembangan Sumber Daya
d. Hasil analisis determinasi diperoleh Manusia, PT. Rineka Cipta Jakarta.
koefisien korelasi sebesar 52,6% yang
berarti intensitas pengembangan sumber Ndraha, Taliziduhu, 2003, Kybernology,Jakarta
daya manusia mempunyai pengaruh : PT. Rineka Cipta
sebesar 52,6% terhadap kinerja pegawai
negeri sipil pada Sekretariat Daerah Nurudin, 2004, Sistem Komunikasi Indonesia,
Kabupaten Kotabaru, sedang sisanya PT. RajaGrafindo Persada
100%–52,6% = 47,4% dipengaruhi
faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Nuraini. 2011.
e. Analisis t-test diperoleh nilai t-hitung = http://suaraguru.wordpress.com/
16,338 dibandingkan dengan nilai t tabel 2011/12/01/intensitas-belajar-
= 1,982, maka ternyata nilai t hitung siswa. Akses 11 September 2012
lebih besar daripada nilai t tabel dan t
hitung berada pada daerah penolakan Riduwan dan Akdon. 2008. Rumus dan Data
Ho. Oleh karena itu, Ho ditolak dan Ha dalam Analisis Statistika. Alfabeta:
diterima. Ini berarti bahwa intensitas Bandung
pengembangan sumber daya manusia
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelitian
pegawai negeri sipil pada Sekretariat Sosial (Suatu Teknik Penelitian
Daerah Kabupaten Kotabaru. Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu
Sosial Lainnya). PT Remaja
Rosdakarya: Bandung
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian; Stephen P. Robbins, 2006. Perilaku
Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Organisasi. Alih Bahasa : Benyamin
Cipta: Jakarta Molan.Edisi Kesepuluh. Penerbit
PT. Indeks, Kelompok Gramedia,
As'ad, Moch. 2001. Seri Ilmu Manajemen Jakarta
Sumber Daya Manusia. Psikologi
Industri: Alumni Bandung. Sugiyono. 2003 Metode Penelitian
Administrasi.Bandung: Penerbit
Hardjana, Agus M. 2001. Training SDM yang Alfabeta
Efektif. Kanisius : Yogyakarta
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 1, Januari-Juni 2013 92

Sunggono, Bambang, Hukum Kebijakan


Publik, Sinar Grafika, Jakarta,
1994

Wahab, Solichin Abdul, Analisis


Kebijaksanaan, Bumi Aksara,
Jakarta, 1997

_____, Analisis Kebijakan dari Formulasi ke


Implementasi Kebijakan Negara,
Bumi Aksara, Jakarta 2004

Anda mungkin juga menyukai