Disusun oleh:
Sekolah Pascasarjana
Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
Bab I
Pendahuluan
2.3 Kinerja
”Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
memperhatikan kecuali sudah sangat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu
organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda peringatan adanya
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang
serta waktu”.
kinerja adalah:
“merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
Bayu Prawira (2001: 78), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa
Menurut John Witmore dalam Coaching for Perfomance (1997: 104) “kinerja
Menurut Yusniar Lubis, Bambang Hermanto & Emron Edison (2019: 26)
"kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode
ditetapkan sebelumnya"
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada
pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan
dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak
positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Mink (1993: 76) mengemukakan
pendapatnya bahwa individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa
karakteristik, yaitu diantaranya: (a) berorientasi pada prestasi, (b) memiliki percaya diri,
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001: 82) faktor-faktor yang
1. Kemampuan mereka,
2. Motivasi,
3. Dukungan yang diterima,
kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam
suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang
antara lain:
a. Faktor kemampuan
keahlihannya
b. Faktor motivasi
bahwa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kerja”.
Motif berprestasi dengan pencapaian kerja. Motif berprestasi adalah suatu dorongan
dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya
agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan predikat terpuji. Selanjutnya Mc.
Clelland, mengemukakan 6 karakteristik dari seseorang yang memiliki motif yang tinggi
yaitu:
tujuan.
yang dilakukan
diprogamkan
3.2 Hipotesis
Hiposis berdasarkan penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis
penelitian ini ditetapkan sebagai berikut.
1) Diduga gaya kepemimpinan dan kompensasi berpengaruh Kinerja
Tenaga Harian Lepas Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika
Kabupaten Bangkalan
2) Diduga kompensasi paling berpengaruh Kinerja Tenaga Harian Lepas
Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Bangkalan
Bab IV
Metode Penelitian
4.1 Jenis atau Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang sifatnya
lebih rinci, jelas dan akurat terutama berbagai hal yang memperlihatkan kinerja
Bangkalan
atau terjadi dalam sebuah lapangan atau suatu wilayah tertentu (Arikunto, 2010;3
).
Bangkalan
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah pegawai Tenaga Harian
2023
1. Pedoman Wawancara.
yang tampak sebagai suatu fenomena. Dalam proses pengumpulan data ini,
penelitian menggunakan alat bantu berupa buku catatan, kamera, dan alat
data buku catatan, data tertulis, laporan, arsip, foto-foto, rekaman yang
karena itu data ini masih harus dianalisis dan ditafsirkan oleh peneliti
sehingga menjadi data yang lebih bersifat etik, yakni data yang
yang terdiri atas foto, catatan dan dokumen yang berhubungan dengan
fokus penelitian.
Moleong mengemukakan bahwa orang-orang sebagai instrumen
yang diteliti.
akan diteliti.