Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

“ Diabetes Melitus ”

Disusun Oleh :
Wanda Olodia Girsang 1911401022
Muhammad Reza
Fitri Salju Pohan
Cindy
Febry
Prodi : D3 Fisioterapi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes )


SITI HAJAR
MEDAN
2020
KATA PENGHANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumus Masalah
3. Tujuan Pembahasan
BAB II
ISI

1. Apa itu diabetes melitus (kencing manis, penyakit gula)?

Diabetes melitus adalah penyakit autoimun kronis yang disebabkan oleh gangguan
pengaturan gula darah. Diabetes melitus juga sering disebut sebagai penyakit gula atau
kencing manis.

Penyakit kencing manis dapat disebabkan oleh berbagai hal yang meliputi:

 Kurangnya produksi insulin oleh pankreas


 Kurangnya respon tubuh terhadap insulin
 Adanya pengaruh hormon lain yang menghambat kinerja insulin

Jika diabetes melitus tidak diobati dengan perawatan yang tepat, maka dapat menyebabkan
berbagai komplikasi yang berbahaya, bahkan bisa mengancam nyawa penderitanya.

2. Jenis-jenis diabetes melitus

Berdasarkan hal yang menyebabkannya, penyakit diabetes melitus dibagi dalam beberapa


jenis, yaitu:

Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun yang menyebabkan imun merusak sel-sel yang
memproduksi hormon insulin. Akibatnya, pankreas tidak dapat memproduksi hormon
tersebut sehingga tubuh kekurangan insulin. Tidak cukupnya kadar insulin dapat
meningkatkan kadar glukosa darah.

Kondisi ini umumnya menyerang pasien di bawah usia 40 tahun, terutama pada masa remaja.
Biasanya gejala penyakit ini lebih cepat terdeteksi pada usia yang lebih muda, terutama pada
masa kanak-kanak atau remaja.

Penyebab dari kondisi ini belum jelas. Para ahli menduga bahwa penyebab penyakit gula tipe
2 mungkin terjadi akibat kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Namun, Anda mungkin
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kondisi ini jika:

 orangtua atau saudara kandung Anda yang mengidap diabetes melitus


 dalam keadaan paparan penyakit virus
 munculnya autoantibodi
 kekurangan vitamin D, mengonsumsi susu sapi atau susu formula, dan sereal sebelum
usia 4 bulan. Meskipun tidak langsung menyebabkan kondisi ini terjadi, tapi masih berisiko.
Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah tipe penyakit gula yang paling banyak terjadi. Angka kejadiannya
mencapai 90-95 persen dari semua kasus kencing manis di dunia. Kondisi ini disebut dengan
diabetes awitan dewasa karena lebih sering terjadi pada orang dewasa.

Tidak seperti diabetes tipe 1, penderita tipe 2 tetap memproduksi insulin tapi tidak
mencukupi. Penyebab persis mengapa muncul tipe 2 belum pasti, tapi para ahli percaya
bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan berperan dalam memicu terjadinya penyakit
gula ini.

Kelebihan berat badan adalah pemicu utama penyakit gula, tapi tidak semua pasien diabetes
melitus tipe 2 kelebihan berat badan.

Diabetes gestasional

Diabetes gestational adalah penyakit kencing manis yang hanya terjadi pada wanita hamil.
Penyakit ini dapat menyebabkan masalah pada ibu maupun bayinya jika tidak diobati. Jika
ditangani cepat dengan baik, kondisi ini biasanya sembuh total setelah melahirkan.

Diabetes labil

Diabetes labil dikenal juga dengan brittle diabetes yang menandakan bahwa kadar gula dalam
darah cukup sulit untuk dikendalikan.

Orang dengan penyakit diabetes melitus ini kadar gula darahnya dapat berubah-ubah dengan
sangat cepat, bisa terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia).

Orang yang memiliki diabetes tipe 1 berisiko besar mengalami jenis diabetes ini. Sementara,
orang dengan diabetes tipe 2 juga bisa terkena jika penyakitnya sudah kronis.

Tanda & gejala


Apa saja tanda dan gejala diabetes melitus?

Penyakit kencing manis sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya. Bahkan,
banyak orang yang tidak pernah sadar sudah sakit diabetes melitus sejak lama karena tidak
pernah mengalami gejala berarti.

Akan tetapi, berikut beberapa tanda dan gejala khas penyakit diabetes melitus yang perlu
Anda ketahui:

 Sering merasa haus


 Sering buang air kecil, terkadang terjadi setiap jam dan disebut poliuria
 Lemah, lesu, dan tidak bertenaga
 Sering mengalami infeksi, misalnya infeksi kulit, vagina, sariawan, atau saluran
kemih

Gejala diabetes melitus yang lebih jarang terjadi:

 Mual atau muntah


 Infeksi vagina pada wanita
 Infeksi jamur atau sariawan
 Mulut kering
 Luka sulit sembuh
 Gatal pada kulit, terutama pada lipatan paha atau daerah vagina

Gejala diabetes melitus lainnya yang harus Anda sadari:

1. Kaki sakit dan mati rasa

Penyakit diabetes melitus akan menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf tubuh. Tak semua
orang yang mengalami gejala ini.

Namun orang yang mengalami diabetes melitus, akan merasa mati rasa, kesemutan, dan rasa
sakit pada tubuh, terutama di kaki. Gejala seperti ini biasanya terjadi pada seseorang yang
sudah mengalami diabetes selama 5 tahun atau lebih.

2. Pandangan kabur

Pandangan kabur pada penderita diabetes melitus biasanya berasal dari gangguan lensa
(katarak) atau gangguan saraf mata (retinopati diabetikum).

Penyakit gula ini dapat memicu penumpukan protein di dalam lensa mata sehingga terjadinya
proses katarak.

Gula darah yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di mata
terganggu bahkan pecah. Akibanya saraf mata (retina) tidak dapat bekerja dengan baik.

3. Masalah kulit

Penyakit diabetes melitus dapat menimbulkan masalah kulit. Ini terjadi akibat kadar insulin
yang tinggi mendorong pigmen yang menimbulkan bercak hitam pada kulit.

Jika ada perubahan yang terasa pada kulit, bisa saja menjadi tanda awal Anda memiliki
penyakit gula atau kencing manis.

Perubahan bisa saja ditandai dengan kulit yang menjadi gelap, bersisik, hingga muncul
keriput dini.

4. Rentan terhadap infeksi atau penyakit

Seseorang dengan gejala kencing manis ini cenderung lebih rentan terhadap infeksi bakteri
maupun jamur karena mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun.

Mikroorganisme tersebut membutuhkan glukosa sebagai sumber energinya. Maka, kuman


akan tumbuh subur karena mendapatkan nutrisi (glukosa) yang berlimpah dari darah Anda.
Infeksi dapat tumbuh dalam lipatan kulit yang hangat dan lembab, seperti antara jari tangan
dan kaki, di bawah payudara, atau di dalam atau di sekitar alat kelamin.
5. Gusi merah dan bengkak

Penyakit gula dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan kemampuan Anda untuk
melawan infeksi sehingga meningkatkan risiko masalah pada gigi, infeksi gusi dan rahang
gigi Anda. Gusi Anda dapat bengkak atau mungkin mengalami luka.

6. Luka lama sembuh

Kadar gula darah tinggi dapat mempengaruhi aliran darah dan menyebabkan kerusakan saraf
di daerah tubuh sehingga mengganggu proses penyembuhan alami tubuh Anda.

Jadi, jika Anda memiliki luka yang tak kunjung sembuh atau justru semakin memburuk,
segera periksa ke dokter.

7. Cepat lapar

Kurangnya insulin pada pasien diabetes melitus untuk memasukkan gula ke sel membuat otot
dan organ melemah sehingga tubuh kehabisan energi. Otak akan mengira kurang energi itu
karena kurang makan, sehingga tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan
mengirimkan sinyal lapar.

8. Berat badan turun tiba-tiba

Walau nafsu makan meningkat, penderita diabetes melitus dapat mengalami penurunan berat
badan, bahkan sangat drastis. Berhati-hatilah bila perubahannya sampai 5 persen dari berat
badan.

Kemampuan metabolisme glukosa yang terganggu, membuat tubuh akan menggunakan


sumber lain sebagai ‘bahan bakar’, misalnya otot dan lemak. Pembakaran lemak dan otot
inilah yang membuat tubuh pasien diabetes melitus jadi kurus.

Mengetahui gejala diabetes melitus ini lebih awal akan memudahkan Anda untuk mengatasi
gejala tersebut dan bahkan dapat mencegahnya.

Apa saja penyebab diabetes melitus?

Sebelum mengetahui penyebab penyakit gula, Anda perlu tahu bagaimana glukosa diproses
oleh tubuh. Glukosa sangat penting untuk tubuh, karena bekerja sebagai sebagai sumber
energi bagi sel-sel dan jaringan tubuh, terutama otak.

Glukosa sebenarnya berasal dari makanan yang Anda makan dan disimpan sebagai cadangan
di dalam hati (liver). Jenis glukosa yang disimpan di hati disebut dengan glikogen.

Jika Anda belum makan otomatis kadar gula darah akan rendah. Guna mencegah hal tersebut,
liver akan memecah glikogen menjadi glukosa dan menyeimbangkan kadar gula darah Anda.
Penyebab diabetes tipe 1

Penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui. Namun, para ahli menduga bahwa diabetes
disebabkan karena sistem kekebalan tubuh Anda menyerang dan menghancurkan sel-sel
pankreas yang bertugas untuk menghasilkan hormon insulin.

Hormon insulin membuat glukosa lebih mudah untuk diserap oleh sel-sel tubuh sehingga
menurunkan kadar gula dalam aliran darah. Namun, jika Anda mengalami gangguan fungsi
pankreas, produksi insulin juga akan terganggu.

Akibatnya, tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin dengan cukup, sehingga kadar
gula dalam darah akan terus meningkat.

Penyebab diabetes tipe 2

Penyakit kencing manis disebabkan karena lemak, hati, dan sel-sel otot di tubuh Anda tidak
merespon insulin dengan benar. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan resistensi
insulin.

Resistensi insulin sendiri membuat sel tidak bisa menerima gula darah untuk kemudian diolah
menjadi energi. Hal ini membuat tubuh menganggap bahwa ia sedang kekurangan gula
sehingga memecah glikogen kembali.

Pada akhirnya, gula akan terus menumpuk di dalam darah dan terjadilah kadar gula darah
tinggi yang disebut dengan hiperglikemia.

Penyebab diabetes gestasional

Selama kehamilan, plasenta akan menghasilkan sejumlah hormon untuk mendukung


kehamilan Anda. Sayangnya, hormon-hormon yang dihasilkan akan membuat sel-sel di
dalam tubuh jadi resisten terhadap insulin.

Sayangnya, pankreas tidak selalu dapat memproduksi insulin ekstra untuk mengatasi
resistensi tersebut. Akibatnya, gula darah menumpuk di dalam darah dan menyebabkan
diabetes gestasional.

Penyebab diabetes labil

Diabetes labil terjadi akibat berbagai hal yang memicu perubahan kadar glukosa darah secara
drastis. Hal-hal yang menyebabkan perubahan gula darah tersebut antara lain tidak mengecek
gula darah atau tidak minum obat seperti yang dianjurkan dokter.

Bisa juga disebabkan oleh  stres emosional, gangguan makan, penggunaan narkoba atau
alkohol, gastroparesis, dan penyakit celiac.

Faktor risiko
Apa saja faktor risiko penyakit kencing manis?

berikut berbagai hal yang bisa membuat Anda berisiko tinggi terkena penyakit diabetes
melitus.
Penyakit diabetes tipe 1

 Riwayat keluarga
 Terkena infeksi virus tertentu
 Adanya kerusakan sel sistem kekebalan tubuh (autoantibodi)
 Kekurangan vitamin D

Penyakit diabetes tipe 2

 Usia di atas 45 tahun


 Obesitas alias kegemukan
 Malas gerak
 Riwayat medis keluarga
 Prediabetes

Penyakit diabetes gestasional

 Usia
 Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini
 Memiliki riwayat penyakit PCOS
 Pernah mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
 Mengidap diabetes sebelum masa hamil
 Pernah mengalami keguguran atau bayi lahir mati (stillbirth) tanpa diketahui
penyebabnya
 Obesitas sebelum kehamilan
 Hamil di usia lebih dari 30 tahun

Penyakit diabetes labil

 Memiliki penyakit diabetes tipe 1


 Memiliki penyakit diabetes tipe 2 yang kronis

Cara Terapi Diabetes Melitus


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/diabetes-melitus-kencing-manis/

https://www.alodokter.com/diabetes

https://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_melitus

http://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus

http://rs-elisabeth.com/artikel-kesehatan/diabetes-melitus/

Anda mungkin juga menyukai