Anda di halaman 1dari 3

Pada suatu sore, Bejo yang telah selesai makan soto di warung

makan favoritnya bergegas pulang. Ditengah perjalanan bejo


mengalami kecelakaan. Untunglah, kecelakaan tersebut tidak
melukai Bejo, namun apesnya sendal Bejo putus.

Dengan terpaksa Bejo memilih pergi ke toko terdekat untuk


membeli sendal, namun apa daya, uangnya hanya sisa Rp.1.000
rupiah.

Mendadak Bejo mempunyai ide. Ia berniat untuk mencuri sendal di


rumah orang lain, Bejo hendak mengambil sendal di salah satu
rumah saat itu dan berhasil mendapatkan sandal berwarna biru.

Tidak diduga pemilik sendal tersebut mengetahui bahwa Bejo telah


mencuri sandalnya. Sehingga pemilik sendal tersebut mengejar Bejo
dan berhasil menangkapnya. Tidak diduga bagi Bejo, bahwa pemilik
sendal tersebut melaporkan tindakan Bejo ke polisi, sehingga polisi
tersebut membawanya ke pengadilan.

Sial sekali bagi Bejo, hal sepele seperti ini membuatnya harus
terseret ke meja hijau.

“Baiklah, Bejo, umur 20 tahun, telah terbukti mencuri sendal


seharga 30.000 rupiah. Dengan ini Bejo dihukum 5 tahun penjara.”
Jelas hakim
“Lho?! Pak, ini tidak adil, mengapa masa hukuman saya lebih
banyak daripada koruptor?”
“....”
“...Ya tentu lah, kamu mencuri sendal sehingga merugikan
seseorang 30.000 rupiah. Kalau koruptor mencuri uang 2 miliar
sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia, nah kalau dihitung
koruptor hanya merugikan 50 perak tiap orang”
"$#$&!@" mendadak pikiran Bejo konslet.

Dibawah ini merupakan Struktur-struktur teks


Anekdot berdasarkan cerita diatas,

1. Abstraksi
Selesai makan, Bejo mengalami kecelakaan yang membuat
sandalnya rusak
2. Orientasi
Bejo ingin membeli sandal baru, tetapi ia tidak mempunyai uang
Bayu mengambil sandal di masjid, namun akhirnya ketahuan oleh
pemiliknya sehingga ia ditangkap polisi kemudian diadili
3. Krisis
Pada saat di pengadilan dia tidak terima hukumannya
4. Reaksi
Membandingkan hukumannya dengan koruptor
5. Koda
Si pencuri ternyata lebih merugikan daripada koruptor

Anda mungkin juga menyukai