Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.

2 Tahun 2017: 59 – 65 ISSN 2477-6041

PENENTUAN CRITICAL PARTS ALAT BANTU PEMERAS SANTAN


MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT FASE KEDUA
Yuswono Hadi1, Ahmad Faishal Dahlan2
Universitas Ma Chung, Villa Puncak Tidar N 01, Malang
E-mail: yuswono.hadi@machung.ac.id

Abstract
Some previous studies used QFD first phase method to obtain customer satisfication of
coconut milk squeezer machines, as follows : accelerates extortion process, reduces fatigue,
easy to use, optimizes the output, strong construction, rustproof materials, compact design,
easy to move, and hygienic. Study developing of the squeezer machine of coconut milk is
required to deploy customer satisfication into two parts including specifications and critical parts
by using QFD second phase. There are 15 part specifications that obtained by discussing and
interviewing with the experts. Then, 4 part specifications such as motor, pressing mechanism,
production step, pressing strength, and volume of cylinder were selected as main part to be
used for QFD second phase. While, there were 10 critical parts was derived from selected part
specification such as pressure strength, hydraulic system, ON/OFF push button, cylinder
clamps, the power and voltage that used for the machine, the piston holder material and its
diameter.
Keywords: Quality Fucntion Deployment second phase, QFD, Part Specification, Critical Part,
Coconut Milk Machine

PENDAHULUAN alat bantu pemeras santan, seperti tertera


Fase desain produk merupakan fase pada Tabel 1. Dari data atribut kebutuhan
kedua dari Quality Function Deployment (QFD) konsumen tersebut diolah lebih lanjut untuk
yang merupakan fase lanjutan dari fase mendapatkan atribut persyaratan teknis.
perencanaan produk. Pada fase desain Atribut persyaratan teknis didapatkan
produk, dilakukan penjabaran terhadap atribut melalui diskusi dengan dua orang ahli, yakni
persyaratan teknis. ahli dalam bidang rancang bangun mesin dan
Tabel 1. Atribut Kebutuhan Konsumen untuk ahli dalam teknik pangan. Penjabaran atribut
Alat Bantu Pemeras Santan kebutuhan konsumen tersebut merupakan
solusi yang diberikan oleh para ahli terkait
Atribut Kebutuhan Konsumen dengan alat bantu pemeras santan Tabel 2.
Mempercepat proses pemerasan Informasi atribut persyaratan teknis yang
Mengurangi tingkat kelelahan tertuang pada Tabel 2, menjadi dasar
Mudah digunakan (tidak rumit) dilakukanya fase kedua QFD, yakni Product
Santan terperas seluruhnya Design yang akan menghasilkan Critical Parts.
Kapasitas parutan kelapa lebih banyak
Rangka kuat
Rangka tidak mudah berkarat
Alat pemeras tidak memakan banyak
tempat
Mudah dipindahkan
Higienis

Dari penelitian sebelumnya [1] didapatkan data


mengenai atribut kebutuhan konsumen dari

59
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.2 Tahun 2017: 59 – 65 ISSN 2477-6041

Tabel 2. Atribut Persyaratan Teknis untuk Alat berdasarkan nilai dengan jumlah responden
Bantu Pemeras Santan terbanyak [2]. Penentuan derajat kepentingan
dapat dihitung menggunakan Persamaan 1 [3].
Atribut Persyaratan Teknis
Menggunakan motor penggerak 𝐷𝐾𝐴 = 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑠(𝑁1 , 𝑁2 , 𝑁3 , 𝑁4 , 𝑁5 ) (1)
Menggunakan sistem penekanan
Volume tabung
Desain antropometri Keterangan:
Tahapan pemerasan santan DKA = Derajat Kepentingan Atribut
Kekuatan tekan N1 = Jumlah responden yang memilih nilai 1
Tingkat kepresisian N2 = Jumlah responden yang memilih nilai 2
Jumlah lubang tabung santan N3 = Jumlah responden yang memilih nilai 3
Jenis material rangka
Diameter material rangka N4 = Jumlah responden yang memilih nilai 4
Penambahan roda N5 = Jumlah responden yang memilih nilai 5
Pengecatan
Jenis material komponen pengepresan Menghitung Bobot Absolut Persyaratan
Mudah dibersihkan Teknis
Desain modular
Langkah selanjutnya yakni menghitung
bobot absolut persyaratan teknis dengan
METODOLOGI PENELITIAN menggunakan Persamaan 2 [3].
Penentuan Part Specification (Fase Desain
Produk) 𝑎𝑗 = ∑𝑛𝑖=1 𝑅𝑖𝑗 𝐶𝑖 (2)
Tahapan pertama dalam melakukan
pengolahan data pada fase desain produk Keterangan:
yakni menentukan part specification. Data 𝑎𝑗 = baris bobot absolut persyaratan teknis
yang digunakan adalah atribut persyaratan 𝑅𝑖𝑗 = nilai bobot pada relationships
teknis pada fase perencanaan produk. Jumlah 𝐶𝑖 = derajat kepentingan dari atribut kebutuhan
atribut persyaratan teknis yang digunakan konsumen ke-i (i=1,....,m)
dapat keseluruhan atribut atau hanya sebagian m = nomor persyaratan teknis
atribut persyaratan teknis [4]. Jika produk n = nomor atribut customer need
tersebut adalah produk baru, maka dapat
menggunakan keseluruhan atribut persyaratan Menghitung Bobot Relatif Persyaratan
teknis [2]. Namun, pemilihan part specification Teknis
juga dapat dilakukan berdasarkan atribut Selanjutnya menentukan bobot relatif
persyaratan teknis yang mempunyai hubungan persyaratan teknis menggunakan Persamaan
kuat dengan tingkat kepentingan pelanggan 3.
[3]. 𝑏𝑗 = ∑𝑛𝑖=1 𝑅𝑖𝑗 𝐷𝑖 (3)

Menghitung Derajat Kepentingan Atribut Keterangan:


Pada tahap ini dilakukan penilaian
𝑎𝑗 = baris bobot absolut persyaratan teknis
kepentingan terhadap seluruh atribut
𝑅𝑖𝑗 = nilai bobot pada relationships
kebutuhan konsumen. Dari penilaian tersebut
maka akan diketahui atribut mana saja yang 𝐷𝑖 = nilai bobot absolut (raw weight) kebutuhan
mempunyai tingkat kepentingan cukup tinggi. konsumen dari atribut ke-i (i=1,....,m)
Penilaian tersebut menggunakan skala Likert m = nomor persyaratan teknis
yang penilaiannya terbagi atas lima skor [4,5]. n = nomor atribut customer need
Penentuan derajat kepentingan dengan
pengelompokan responden yang memberikan Menghitung Tingkat Kepentingan dan
nilai sama pada lembar kuisioner, kemudian Bobot Relatif Part Specification
melakukan penilaian derajat atribut

60
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.2 Tahun 2017: 59 – 65 ISSN 2477-6041

Langkah selanjutnya yakni memindahkan 𝐵𝐾 = ∑ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑎𝑟𝑡 𝑠𝑝𝑒𝑐𝑖𝑓𝑖𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 ×


atribut persyaratan teknis pada QFD fase 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 (5)
pertama ke bagian kiri rumah QFD fase dua.
Setelah itu ditentukan tingkat kepentingan Setelah itu ditentukan nilai prioritasnya
atribut part specification [3] yang dihitung berdasarkan bobot kepentingan tertinggi.
menggunakan Persamaan 4.
Membuat Matriks Design Product
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑘𝑛𝑖𝑠
𝑇𝐾𝑠𝑝 = ∑ (4) Hasil semua perhitungan yang menjadi
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑘𝑛𝑖𝑠
komponen penyusunan matriks design product
akan dikumpulkan menjadi satu. Hal tersebut
Menentukan Primary Crtical Part dan
dilakukan untuk mempermudah pembacaan
Secondary Critical Part
data penelitian.
Pada tahap ini dilakukan penentuan
critical part dengan cara diskusi bersama ahli.
Analisis Data
Critical part sendiri dibagi menjadi dua macam,
Pada tahap ini dilakukan analisis
yakni primary critical part dan secondary
mengenai penelitian yang telah dilakukan dari
critical part. Primary critical part merupakan
fase desain sampai dengan fase detail. Tahap
atribut yang bersifat umum namun masih
ini mencoba menganalisis perumusan masalah
sesuai dengan part specification, sedangkan
yang telah disebutkan di awal.
secondary critical part merupakan penjabaran
dari primary critical part [2]. Hasil diskusi
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan ahli akan menghasilkan atribut critical
Part Spesification
part yang mana jumlahnya mungkin berbeda
Part specification merupakan dasar
dari atribut part specification.
dalam melakukan QFD fase desain produk
seperti pada Tabel 3. Atribut part specification
Membuat Matriks Korelasi dan Matriks
didapatkan dari atribut persyaratan teknis pada
Trade-Offs
QFD fase perencanaan produk (HOQ).
Tahap ini akan menghubungkan atribut
part specification dengan atribut critical part. Tabel 3. Part Specification
Hubungan yang terjadi tidak selamanya 1:1
tapi bisa lebih dari itu. Bisa juga tidak tidak No. Part Specification
terjadi hubungan sama sekali. Penilaian pada 1 Menggunakana motor penggerak
matriks tersebut sama dengan tahap 2 Mekanisme penekanan
relationships pada fase desain yakni dengan 3 Tahapan proses pemerasan
menggunakan simbol, yang mana simbol 4 Kekuatan tekan
tersebut mempunyai nilai tersendiri. Terdapat empat atribut persyaratan teknis
Setelah itu, dilakukan pengisian matriks yang akan digunakan sebagai part
technical correlation yang menghubungkan specification, yakni atribut menggunakan
tiap-tiap atribut critical part. Tujuannya untuk motor penggerak, atribut mekanisme
mengetahui keterkaitan antar atribut critical penekanan, atribut tahapan proses pemerasan
part yang nantinya juga berpengaruh pada dan atribut kekuatan tekan.
penentuan bobot prioritas.
Menghitung Derajat Kepentingan Atribut
Perhitungan Bobot Kepentingan dan Metode ini mengelompokkan nilai yang muncul
Prioritas untuk tiap atribut kebutuhan konsumen. Hasil
Bobot kepentingan dapat dihitung penentuan derajat kepentingan akan dijadikan
menggunakan Persamaan 5 [3]. acuan dalam perhitungan bobot absolut
persyaratan teknik. Tabel 4 merupakan hasil
perhitungan derajat kepentingan atribut.

61
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.2 Tahun 2017: 59 – 65 ISSN 2477-6041

Tabel 4. Tingkat Kepentingan Atribut


Menghitung Bobot Absolut Persyaratan
Atribut Kebutuhan Derajat Teknis
No.
Konsumen Kepentingan Perhitungan bobot absolut digunakan untuk
menentukan bobot dari masing-masing atribut
Mempercepat persyaratan teknis yang didasarkan pada nilai
1 5
proses pemerasan hubungan atribut persyaratan teknis dan
Mengurangi derajat kepentingan seperti pada Tabel 5.
2 5
tingkat kelelahan Perhitungan bobot absolut juga sudah
Mudah digunakan dilakukan pada fase perencanaan produk,
3 5
(tidak rumit) namun dilakukan lagi sesuai dengan metode
Santan terperas yang digunakan.
4 5
seluruhnya
Kapasitas parutan Menghitung Bobot Relatif Persyaratan
5 kelapa lebih 3 Teknis
banyak Bobot relatif adalah bobot dari atribut
6 Rangka kuat 4 persyaratan teknis terhadap atribut kebutuhan
Rangka tidak konsumen khususnya yang mempunyai
7 5
mudah karat hubungan seperti pada Tabel 6. Nilainya
8 Higienis 5 didapat melalui perhitungan antara nilai
Alat pemeras tidak korelasi dikalikan dengan raw weight pada
9 memakan banyak 4 HOQ.
tempat
Mudah
10 4
dipindahkan

Tabel 5. Hasil Perhitungan Bobot Absolut


Persyaratan Teknis
Bobot Bobot Relatif
Atribut Persyaratan Tingkat
No. Relatif Part Persentase
Teknis Kepentingan
Teknik Specificatiion
Menggunakan motor
1 344,72 0,15 0,25 25%
penggerak
Mekanisme
2 461,31 0,20 0,34 34%
penekanan
Tahapan pemerasan
3 298,82 0,13 0,22 22%
santan
4 Kekuatan tekan 258,81 0,11 0,19 19%
Total 1363,81 - - -

62
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.2 Tahun 2017: 59 – 65 ISSN 2477-6041

Tabel 6. Hasil Perhitungan Bobot Relatif Tabel 7. Hasil Perhitungan Tingkat


Persyaratan Teknis Kepentingan dan Bobot Relatif Part
Specification
Atribut
Bobot
No Persyaratan Target Atribut Persyaratan Bobot
Relatif No.
Teknis Teknis Absolut
Menggunakan Menggunakan motor
motor 344,72 2 1
penggerak 171
1 penggerak
2 Mekanisme penekanan 216
Mekanisme
461,31 1 3 Diameter tabung
2 penekanan 72
Diameter 4 Desain ergonomis 81
136,62 7
3 tabung Tahapan pemerasan
Desain 5
150,92 5 santan 135
4 ergonomis
6 Kekuatan tekan 126
Tahapan
pemerasan 298,82 3 7 Tingkat kepresisian 60
5 santan Jumlah lubang tabung
8
Kekuatan santan 60
258,95 4
6 tekan 9 Jenis material rangka 81
Tingkat
148,74 6 10 Diameter material rangka 36
7 kepresisian
Jumlah 11 Pemberian roda 36
lubang 148,74 6 12 Pengecatan 45
8 tabung santan
Jenis material komponen
Jenis material 13
100,58 8 pengepresan 45
9 rangka
Diameter 14 Mudah dibersihkan 45
material 45,90 12 15 Desain Modular 15
10 rangka
Pemberian Pada dasarnya persyaratan teknis
66,76 9
11 roda
dengan part specification adalah sama.
12 Pengecatan 54,68 11
Perbedaannya terletak pada fungsinya,
Jenis material persyaratan teknis didapatkan dari penjabaran
komponen 60,92 10
atribut kebutuhan konsumen sedangkan part
13 pengepresan
Mudah
specification merupakan pondasi dalam
60,92 10 menentukan critical part pada QFD fase
14 dibersihkan
Desain desain produk. Terdapat empat atribut
20,31 13 persyaratan teknis yang akan dijadika part
15 Modular
specification, yakni atribut menggunakan
motor penggerak, atribut mekanisme
Menghitung Tingkat Kepentingan dan penekanan, atribut tahapan pemerasan, dan
Bobot Relatif Part Specification atribut kekuatan tekan.Berikut ini merupakan
Pada tahap ini dilakukan perhitungan contoh perhitungan tingkat kepentingan dan
tingkat kepentingan dan bobot relatif dari part bobot relatif untuk part specification.
specificaton yang disajikan pada Tabel 7.
Menentukan Primary Critical dan
Secondary Critical Part
Pada tahap ini akan dilakukan analisis
critical part terhadap part specificatiion produk

63
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.2 Tahun 2017: 59 – 65 ISSN 2477-6041

yang nantinya akan dihasilkan. Critical part Diameter matras piston


dibagi atas dua macam, yakni primer dan Material matrass piston
sekunder. Primary critical masih bersifat
Penjepit tabung santan
umum sedangkan secondary critical lebih
spesifik atau penjabaran primary critical. Data Motor AC
critical part didapatkan melalui diskusi dan Sistem Daya motor
wawancara dengan ahli rancang bangun penggerak Tegangan motor
mesin. Primary critical terbagi atas dua Saklar push button
kategori, yakni sistem penekanan dan sistem
penggerak. Tabel 8 menyajikan identifikasi
dari masing-masing primary critical. Membuat Matriks Product Design

Langkah terakhir pada QFD fase desain


Tabel 8. Primary dan Secondary Critical Part produk adalah membuat matriks product
design. Perhitungan pada tahap sebelumnya
Sistem hidrolis akan dikumpulkan jadi satu pada matriks ini.
Sistem
Momen penekanan Matriks product design mesin pemeras santan
penekanan
Beban penekanan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Matriks House of Quality (HoQ) untuk QFD fase Kedua

64
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.2 Tahun 2017: 59 – 65 ISSN 2477-6041

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Terdapat 15 atribut persyaratan teknis [1] Ahmad Faishal Dahlan, 2016, Penentuan
yang didapatkan melalui diskusi dan persyaratan teknik dan critical part alat
wawancara dengan dua orang ahli. Atribut bantu pemeras santan, menggunakan
persyaratan teknis tersebut merupakan QFD Fase Pertama dan Kedua, Skripsi,
penjabaran dari atribut kebutuhan konsumen. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Dari 15 atribut persyaratan teknis tersebut Ma Chung, Malang
terdapat empat atribut yang dipilih sebagai [2] Bazarado, M., 2014, Perancangan Atribut
landasan dalam QFD fase desain, atribut Produk Olahan Wortel Menggunakan
tersebut yakni menggunakan motor Metode Quality Function Deployment
penggerak, mekanisme penekanan, tahapan (QFD) Tahap Kedua, Skirpsi, Teknik
pemerasan santan, dan kekuatan tekan. Industri, Universitas Ma Chung, Malang.
Terdapat 10 atribut critical part sekunder [3] Sriwahyuni, W., 2006, Analisis Diversifikasi
yang merupakan penjabaran dari part Produk Minuman Pada CV Fauzi
specification. Atribut momen penekanan dan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat
beban penekanan berada pada urutan Menggunakan Metode Quality Function
pertama. Atribut sistem hidrolis berada pada Deployment, Skirpsi, Ekstensi Manajemen
urutan ke dua, daya motor pada urutan ke tiga, Agribisnis, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
saklar push button pada urutan ke empat, [4] Halim, Veronica., Yurida Ekawati. 2014.
daya motor pada urutan ke lima, penjepit Perencanaan Produk Olahan Wortel
tabung santan pada urutan ke enam, tegangan Menggunakan Metode Quality Function
motor pada urutan ke tujuh, dan diameter serta Deployment (QFD). Jurnal Symbol. Vol. 1
material matras piston pada urutan ke No. 1. pp 57-67. ISSN : 9772356441035.
delapan. Universitas Ma Chung. Malang
[5] Rahman, Abdul., Heri Supomo. 2012.
Analisa Kepuasan Pelanggan pada
Pekerjaan Reparasi Kapal dengan Metode
Quality Function Deployment (QFD).
Jurnal Teknik ITS. Vol. 1. No. 1. pp 297-
302. ISSN : 2301-9271.

65

Anda mungkin juga menyukai