Anda di halaman 1dari 4

1.

Rencana Asuhan Keperawatan


1) Diagnosa Keperawatan : Risiko syok hipovolemik berhubungan dengan
turunnya kadar Hb akibat Melena 10 hari
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 4x
24 jam risiko syok berkurang
Kriteria Hasil : Sesuai dengan indikator NOC
NOC : Keparahan Syok: Hipovolemik
No. Indikator Berat Cukup Sedang Ringan Tidak
berat ada
1. Meningkatnya laju
nafas
2. Pernafasan dangkal

3. Akral dingin, kulit


lembab atau basah
4. Pucat

NOC : Keparahan kehilangan darah


No Indikator Berat Cukup Sedang Ringan Tidak
. berat ada
1. Kehilangan darah yang
terlihat
2. Kulit dan membran
mukosa pucat
3. Penurunan
Hemoglobin(Hgb)

NIC : Pencegahan Syok


1. Monitor terhadap adanya respon kompensasi awal syok(misalnya: tekanan darah
normal, perlambatan pengisian kapiler, pucat atau dingin pada kulit, mual dan
muntah, dan kelemahan)
2. Monitor status sirkulasi (misalnya: tekanan darah, warna kulit, temperatur kulit,
pengisian kapiler, dan nadi perifer)
3. Monitor hasil lab terutama Hgb
4. Catat warna, jumlah, dan frekuensi BAB
5. Berikan PRC sesuai kebutuhan
6. Berikan cairan melalui IV sesuai kebutuhan
NIC : Manajemen hipovolemik
1. Monitor adanya bukti laboratorium terkait kehilangan darah (misalnya Hgb)
2. Dukung asupan cairan oral
3. Berikan cairan IV isotonik yang diresepkan misalnya Ns
4. Berikan produk darah yang diresepkan untuk menignkatkan tekanan plasma onkotik
dan mengganti volume darah dengan tepat
5. Monitor adanya reaksi tranfusi darah dengan tepat

2) Diagnosa Keperawatan : nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa


lambung
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama
4x24 jam tanda-tanda risiko perdarahan klien berkurang
Kriteria Hasil : Sesuai Indikator NOC

NOC: Tingkat nyeri

No Indikator Berat Cukup Sedang Ringan Tidak


Ada
1 Nyeri yang dilaporkan
2 Panjang episode nyeri
3 Frekuensi nafas
4 Berkeringat

NIC: Pemberian Analgesik


1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan keparahan nyeri sebelum mengobati
pasien
2. Cek pengobatan meliputi obat, dosis, frekuensi obat analgesik yang diresepkan
3. Cek adanya riwayat alergi obat
4. Pilih rute IV daripada IM
5. Monitor tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
6. Evaluasi keefektifan analgesik dengan interval yang teratur pada, setiap, setelah
pemberian khususnya juga observasi adanya tanda dan gejala efek samping(mual
dan muntah)

NIC: Manajemen nyeri


1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas beratnya nyeri
2. Berikan informasi mengenai nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
dirasakan, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
3. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengarugi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan
4. Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti relaksasi, terapi musik,
distraksi)
5. Evaluasi keefektifan dari pengontrolan nyeri yang dipakai selama pengakajian
nyeri dilakukan

3) Diagnosa Keperawatan : Mual berhubungan dengan peningkatan asam


lambung akibat iritasi lambung
Tujuan : Setelah diberikan intervensi keperawatan selama
3x24 jam intake nutrisi klien sedikit tercukupi
Kriteria Hasil : Sesuai dengan indikator NOC
NOC: Keparahan mual dan muntah
No Indikator Berat Cukup Sedang Ringan Tidak ada
. berat
1. Frekuensi mual
2. Intensitas mual
3. Nyeri lambung

NOC : Nafsu makan


No Indikator Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak
terganggu terganggu terganggu terganggu terganggu
1. Hasrat atau
keinginan untuk
makan
2. Intake makanan
3. Intake nutrisi
4. Intake cairan

NIC : Manajemen mual


1. Lakukan penilaian terhadap mual seperti frekuensi, durasi, tingkat keparahan
dan faktor pencetus
2. Evaluasi dampak dari mual misalnya nafsu makan
3. Pastikan bahwa obat antiemetik yang efektif diberikan untuk mencegah mual
4. Dorong pola makan dengan porsi sedikit tapi sering
5. Intruksikan pasien mengenai diet tinggi karbohidrat dan tinggi protein
6. Monitor efek dari manajemen mual secara keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai