Sap 8
Sap 8
RMK SAP 8
OLEH:
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
PENDEKATAN KONTINJENSI PADA RANCANGAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
TEORI KONTINJENSI
Waterhouse dan Tiessen mengusulkann suatu rancangan efisien dari sistem akuntansi
manajemen dan suatu mekanisme dari kontrol yang tergantung pada struktur dan kontreks
dari suatu organisasi.
Gordon dan Miller mengusulkan suatu kerangka kerja kontijensi untuk rancangan
sistem informasi yang melakukan perhitungan terhadap lingkungan, atribut organisasional,
dan jenis pembuatan keputusan manajerial.
MacIntosh dan Daft menyelidiki hubungan antara satu karakteristik dari organisasi
dan rancangan sistem pengendalian. Dengan interdependensi yang mereka temukan suatu
perluasan di mana departemen tergantung satu sama lain dan bertukar informasi dan
sumberdaya untuk menyelesaikan suatu tugas.
a. Model jenis keputusan Driver dan Mock digunakan untuk menentukan variabel jenis
keputusan.
b. Kategori Perrow tentang teknologi digunakan untuk menentukan variabel teknologi.
c. Akhirnya, empat jenis informasi dibedakan dalam dua hal dimensi : jumlah dan
ambiguitas. MacIntosh menjelaskan mereka dengan cara berikut : sistem informasi
ringkas, sistem informasi teliti, sistem informasi kursori, sistem informasi difuse.
e. Kerangka Kerja Ewusi-Mensah
Hasil survey memberikan bukti suatu hubungan positif antara efektivitas dari teknis
pembiayaan permodalan rumit dan lingkungan yang bisa diprediksi, penggunaan dari sistem
penghargaan jangka panjang, dan derajat dari desentralisasi.
Suatu survey umum dari manajer tentang strategic business unit (SBU) dalam
perusahaan teridentivikasi menghasilkan hal-hal berikut :
1. Ketergantungan lebih besar terhdap kriteria jangka panjang seperti halnya juga
ketergantungan lebih besar terhadap pendekatan subjektif untuk menentukan SBU
manajer umum, binus berperan untuk efektivitas dalam kasus membangun SBU,
tetapi lambat dalam memanen SBU.
2. Hubungan dari perluasan dari ketergantungan terhadap sistem bonus pada kriteria
pendek dan efektivitas SBU secara maya berdiri sendiri dari strategi SBU.
Hasil pertama berdiri di atas alasan yang memberikan pengharapan di mana unit
pembangun akan menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih besar dibandingkan
dengan yang akan dihadapi unit permanen.
Kritikan terhadap penelitian kontijensi lebih banyak diarahkan dalam desain kerangka
kontijensi, terutama pada aspek metode pengujian. Drazin dan Van de Ven (1985)
mengusulkan tiga pendekatan penting dalam penelitian kontijensi, meliputi : seleksi,
interaksi, dan sistem. Kenyataan bahwa dalam pendekatan seleksi dan interaksi memunculkan
sejumlah kelemahan baik dalam konsep maupun konsekuensi hasil, arah metode pendekatan
kemudian difokuskan terhadap pendekatan sistem.
Pendekatan residual analisis mengacu pada konsep nilai residual dari persamaan
regresi. Dalam pendekatan ini, residual diasumsikan sebagai unfit dari persamaan regresi.
Terdapat tiga tahap dalam uji ini, pertama adalah penentuan desain hubungan variabel
organisasional dengan konstektual.
Pendekatan seleksi dan interaksi dalam fit memfokuskan pada bagaimana faktor
tunggal dari variabel kontekstual berpengaruh terhadap faktor-faktor organisasional dan
bagaimana pasangan variabel kontekstual organisasional tersebut berinteraksi dalam
memengaruhi kinerja.
Referensi
Mahastanti, Linda Ariany dan Katarina Kumalasari Wiharjo. 2012. Mental Accounting dan
Variabel Demografi : Sebuah Fenomena pada Penggunaan Kartu Kredit. KINERJA
Volume 16, No.2, Th. 2012 Hal. 89-102