Anda di halaman 1dari 13

Budaya “Clean and on Time” sebagai Identitas SMA Pangudi Luhur Don Bosko Semarang

Oleh :

Muhammad Zulfa Mahasin1

Abstrak

Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan
keseharian, dan symbol-simbol yangdi praktekkan oleh kepala sekolah, guru, petugas
administrasi, siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas,
karakter atau watak,dan citra sekolah tersebut di masyarakat luas. Secara lebih khusus,
Budaya atau kultur sekolah juga mengandung nilai nilai pendidikan karakter, dan
diharapkan mampu mengubah karakter seseorang yang mengikuti budaya sekolah
tersebut menjadi sesuai dengan karakter yang diinginkan. Begitu juga dengan budaya
sekolah “Clean and on Time” yang merupakan budaya sekolah yang diterapkan oleh
SMA Pangudi Luhur Don Bosko Semarang, Jawa Tengah. Budaya Clean atau bersih
yaitu dalam hal mengatur dan memperhatikan lingkungan sekolah, serta bersih dan rapi
dalam cara berpakaian atau berpenampilan. Dan budaya Ontime yang dimaksud adalah
memiliki semangat “On time” dalam menjalankan rencana kerja dan mengerjakan tugas
harian di sekolah, diharapkan juga waktu-waktu yang  telah terjadwalkan  oleh sekolah
akan laksanakan tepat waktu dan efisien.

Kata Kunci : Budaya, Kultur Sekolah, Clean and On Time.

Abstract

The school culture is a collection of values that underpins the behavior, the traditions, the
everyday customs, and the symbols that the principal, the teachers, the administration
officials, students and the community around the school. School culture is a hallmark,
character or temperament, and image of the school in the general population. More
specifically, the school culture or culture also contains character educational values, and
it is expected to transform the character of the person who follows that school culture into
the right fit. Clean and on time is also the school culture, which is a school culture
implemented by high school seniors don bosko semarang, central Java. The culture of
clean, clean, means of organizing and caring for the school environment, as well as clean
and neat in dress or grooming. And the ontime culture that we are talking about is having
a "on time" spirit in carrying out a work plan and doing daily chores at school, and it is
expected that The Times scheduled by school will serve as time and as efficient as
possible. Keyword : culture, school culture, clean and on time

Pendahuluan

Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Belajar


dan mengajar tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan transfer ilmu pengetahuan dari guru
ke siswa.Berbagai kegiatan seperti bagaimana membiasakan seluruh warga sekolah
disiplin dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di sekolah, saling menghormati,
membiasakan hidup bersih dansehat serta memiliki semangat berkompetisi secara fair
dan sejenisnya merupakan kebiasaanyang harus ditumbuhkan di lingkungan sekolah
sehari-hari. Menurut Zamroni (2003:149) yang dikutip dari https://www.coursehero.com,
menyatakan bahwa kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma, ritual, mitos yang dibentuk
dalam perjalananpanjang sekolah disebut budaya sekolah. Budaya sekolah dipegang
bersama oleh kepala sekolah,guru, staf aministrasi, dan siswa sebagai dasar mereka
dalam memahami dan memecahkanberbagai persoalan yang muncul di sekolah. Sekolah
menjadi wadah utama dalam transmisikultural antar generasi.
Kebersihan lingkungan adalah salah satu hal penting yang harus dijaga oleh
siswa-siswi dan masyarakat di lingkungan sekolah. Seperti yang kita ketahui bahwa
kebersihan merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran, debu, penyakit, dan
lain-lain, yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan dan
perilaku siswa-siswi di lingkungan tersebut. Kebersihan pun merupakan hal yang
menunjang kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu kita sebagai warga sekolah harus
menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan nyaman. Seperti halnya dengan
kebersihan lingkungan sekolah, manajemen waktu atau disiplin waktu juga merupakan
karakter penting yang harus dimiliki oleh siswa, Sebuah proses pendidikan tidak akan
berhasil jika tidak ada penerapan disiplin kepada para siswa. Salah satu dari bnetuk
disiplin adalah budaya membiasakan diri untuk tepat waktu atau on time.
Pada tahun pada tahun ajaran 2013/2014, SMA Pangudi Luhur Don Bosko
Semarang mengangkat thema umum dalam penyelenggaraan sekolah dengan motto
“Clean and on Time”, dan motto tersebut sudah diberlakukan sampai tahun ajaran
2019/2020 ini. Lalu apakah yang dimaksut dengan budaya Clean and on Time ini ? ;
bagaimana proses berlangsungnya budaya Clean and on Time ini ? ;seberapa besar
pengaruhnya terhadap pembentukan karakter siswa ? ; serta mengapa SMA PL Don
Bosko Semarang memberlakukan motto tersebut sebagai identitas mereka ?. Hal ini lah
yang akan coba kita jabarkan dan bahas dalam paper “ Budaya “Clean and on Time”
menjadi identitas SMA Pangudi Luhur Don Bosko Semarang ” ini.

Budaya Sekolah dan Unsur – Unsurnya

Menurut oleh Deal & Peterson (2011) , Budaya sekolah merupakan himpunan
norma-norma, nilai-nilai dan keyakinan, ritual dan upacara, simbol dan cerita yang
membentuk persona sekolah. Disini tertulis harapan untuk membangun dari waktu ke
waktu sebagai guru, administrator, orang tua, dan siswa bekerja sama, memecahkan
masalah, menghadapi tantangan dan mengatasi kegagalan. Setiap sekolah memiliki
seperangkat harapan tentang apa yang dapat dibahas pada rapat staf, bagaimana teknik
mengajar yang baik, dan pentingnya pengembangan staf. Budaya sekolah juga
merupakan cara berpikir tentang sekolah dan berurusan dengan budaya dimana mereka
bekerja.

Menurut Zamroni (2011:111) memberikan batasan bahwa budaya sekolah adalah


pola nilai-nilai, prinsi-prinsip, tradisi-tradisi dan kebiasaan kebiasaan yang terbentuk
dalam perjalanan panjang sekolah, dikembangkan sekolah dalam jangka waktu yang lama
dan menjadi pegangan serta diyakini oleh seluruh warga sekolah sehingga mendorong
munculnya sikap dan perilaku warga sekolah.

Warga sekolah menurut UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan


nasional terdiri dari peserta didik, pendidik, kepala sekolah, tenaga pendidik serta komite
sekolah. Salah satu subyek yang diambil dalam penelitian budaya sekolah ini yaitu
peserta didik (siswa).

Budaya sekolah adalah kualitas sekolah di kehidupan sekolah yang tumbuh dan
berkembang berdasarkan spirit dan nilai-nilai tertentu yang dianut sekolah (Dikmneum:
2002:14). Lebih lanjut dikatakan bahwa budaya sekolah adalah keseluruhan latar fisik,
lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan iklim sekolah yang secara produktif mampu
memberikan pengalaman baik bagi bertumbuh kembangnya kecerdasan, keterampilan,
dan aktifitas siswa. Budaya sekolah dapat ditampilkan dalam bentuk hubungan kepala
sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya bekerja, kedisiplinan, rasa tanggung
jawab, berfikir rasional, motivasi belajar, kebiasaan memecahkan masalah secara
rasional.

Memperhatikan konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah


merupakan pola-pola yang mendalam, kepercayaan nilai, upacara, simbol-simbol dan
tradisi yang terbentuk dari rangkaian, kebiasaan dan sejarah sekolah, serta cara pandang
dalam memecahkan persoalan-persoalan yang ada di sekolah.

Menurut Ahyar mengutip Sastrapratedja, mengelompokkan unsurunsur budaya


sekolah dalam dua kategori, yakni unsur yang kasat mata/visual dan unsur yang tidak
kasat mata. Unsur yang kasat mata (visual) terdiri dari visual verbal dan visual material.
Visual verbal meliputi 1) visi, misi, tujuan dan sasaran, 2) kurikulum, 3) bahasa dan
komunikasi, 4) narasi sekolah, 5) narasi tokoh-tokoh, 6) struktur organisasi, 7) ritual, 8)
upacara, 9) prosedur belajar mengajar, 10) peratutan, sistem ganjaran dan hukuman, 11)
pelayanan psikologi sosial, 12) pola interaksi sekolah dengan orang tua. Unsur visual
material meliputi 1) fasilitas dan peralatan, 2) artifak dan tanda kenangan, 3) pakaian
seragam. Sedangkan unsur yang tidak kasat mata meliputi filsafat atau pandangan dasar
sekolah. Semua unsur merupakan sesuatu yang dianggap penting dan harus
diperjuangkan oleh sekolah. Oleh karena itu harus dinyatakan dalam bentuk visi, misi,
tujuan, tata tertib dan sasaran yang lebih terperinci yang akan dicapai sekolah.

Budaya sekolah merupakan aset yang bersifat unik dan tidak sama antara sekolah
satu dengan yang lainnya. Budaya sekolah dapat diamati melalui pencerminan hal-hal
yang dapat diamati atau ar tifak. Artifak dapat diamati melalui aneka ritual sehari-hari di
sekolah, berbagai upacara, bendabenda simbolik di sekolah, serta aktifitas yang
berlangsung di sekolah. Keberadaan kultur ini segera dapat dikenali ketika orang
mengadakan kontak dengan sekolah tersebut.

Pengertian Kebersihan Lingkungan Sekolah dan Manajemen Waktu ( On Time )

Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan bebas dari
kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Manusia perlu menjaga
kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat supaya tidak menyebarkan kotoran,
atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain (http://id.wikipedia.
org/wiki/kebersihan).

Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar makhluk hidup dan
membawa pengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup tersebut. Kebersihan adalah
upaya manusia untuk memelihara lingkungan untuk menjadikan daerah yang bersih dan
mewujudkan serta melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan adalah
keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah dan bau. Kebersihan
juga merupakan salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik. Tempat yang bersih
menunjukan bahwa tempat tersebut memiliki perhatian khusus terhadap kebersihan
lingkungannya. (Muhammad, 2013)

Lingkungan yang bersih merupakan salah satu sumber belajar bagi anak.
Lingkungan sebagai sumber belajar dapat berupa lingkungan alam, lingkungan sosial,
dan lingkungan budaya. Lingkungan yang menyenangkan adalah lingkungan yang indah,
rapi bersih dan terdapat tanaman yang tumbuh (Seefeldt & Wasik, 2008: 180).
Lingkungan yang menyenangkan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
proses pembelajaran pada siswa.

Tio Alexander mengungkapkan hubungan antara lingkungan sekolah yang


nyaman dengan prestasi anak di sekolah. Dalam proses belajar mengajar diperlukan
ruang dan lingkungan pendukung untuk membantu anak dan guru agar dapat
berkonsentrasi dalam proses belajar mengajar
(http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11/lingkungan-sekolahyangnyaman-memacu-
siswa-untuk-berprestasi/). Belajar memerlukan kondisi psikologi yang mendukung. Jika
anak belajar dalam kondisi yang menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara yang
bersih, dan sedikit polusi suara, niscaya tingkat prestasi anak juga akan naik.

Sementara itu, Menurut Atkinson (1994), manajemen waktu adalah suatu jenis
keterampilan yang berkaitan dengan segala bentuk upaya dan tindakan seseorang yang
dilakukan secara terencana agar individu dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-
baiknya.

Menurut Haynes (1994), manajemen waktu adalah suatu proses pribadi dengan
memanfaatkan analisis dan perencanaan dalam menggunakan waktu untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi.

manajemen waktu adalah cara bagaimana membuat waktu menjadi terkendali


sehingga menjamin terciptanya sebuah efektifitas dan efisiensi juga produktivitas
(Forsyth,2009 ).

Jadi Manajemen waktu adalah perencanaan, proses atau tindakan yang telah
ditentukan secara sadar untuk melakukan suatu kegiatan dalam kurun waktu tertentu
dengan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan produktif.

Budaya “Clean and on Time” SMA Pangudi Luhur Don Bosko Semarang

Pada tahun ajaran 2013-2014, secara resmi SMA Pangudi Luhur Don Bosko
Semarang mengangkat tema umum dalam penyelenggaraan sekolah dengan motto “Clean
and on Time”. Motto atau budaya sekolah yang coba diterpkan ini tentunya tidak
sembarangan ditetapkan, mengingat dalam mengembanagkan budaya sekolah harus
memperhatikan unsur unsur budaya sekolah , yaitu : unsur yang kasat mata/visual dan
unsur yang tidak kasat mata. Unsur yang kasat mata (visual) terdiri dari visual verbal dan
visual material. Visual verbal meliputi 1) visi, misi, tujuan dan sasaran, 2) kurikulum, 3)
bahasa dan komunikasi, 4) narasi sekolah, 5) narasi tokoh-tokoh, 6) struktur organisasi,
7) ritual, 8) upacara, 9) prosedur belajar mengajar, 10) peratutan, sistem ganjaran dan
hukuman, 11) pelayanan psikologi sosial, 12) pola interaksi sekolah dengan orang tua.
Unsur visual material meliputi 1) fasilitas dan peralatan, 2) artifak dan tanda kenangan, 3)
pakaian seragam. Sedangkan unsur yang tidak kasat mata meliputi filsafat atau
pandangan dasar sekolah. Semua unsur merupakan sesuatu yang dianggap penting dan
harus diperjuangkan oleh sekolah. Oleh karena itu harus dinyatakan dalam bentuk visi,
misi, tujuan, tata tertib dan sasaran yang lebih terperinci yang akan dicapai sekolah.

Untuk Visi Misi dari SMA PL Don Bosko itu sendiri adalah ;

 Visi SMA PL Don Bosko : Lembaga pendidikan yang unggul dalam prestasi dan
peduli lingkungan dengan semangat St. Don Bosko to be humble, strong and
dedicated

 Misi SMA PL Don Bosko :


1) Membudayakan sekolah sebagai komunitas orang beriman yang berpusat pada
Yesus Kristus.
2) Mengelola sistem manajemen pendidikan yang terencana, tertib, dan disiplin.
3) Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan secara
kredibel dan akuntabel.
4) Membudayakan semangat share mission dalam pelayanan karya perutusan
bersama.
5) Menumbuhkembangkan tradisi sekolah yang CLEAN and ON TIME.
6) Mengembangkan soft skill secara seimbang dari segi kognitif, afeksi, dan
psikomotorik.
7) Membentuk karakter kaum muda menjadi calon pemimpin yang kreatif dan
inovatif sebagai kader Gereja dan Negara.
8) Menumbuhkembangkan sikap hormat, sopan santun, dan tanggung jawab.
9) Menumbuhkembangkan sikap kepekaan sosial dan respek terhadap sesama
mahluk ciptaan Tuhan.
10) Menumbuhkembangkan talenta apresiasi seni.

Jadi budaya sekolah “ Clean and On Time “ diberlakukan secara serius oleh pihak SMA
PL Don Bosko Semarang, dibuktikan dengan dicantumkannya sebagai salah satu misi
yang ingin dicapai oleh sekolah, dan selaras juga dengan visi sekolah tersebut. Budaya ini
juga berkaitan dengan peraturan tertulis pada SMA tersebut.

Bentuk dari budaya Clean dari SMA PL Don Bosko yaitu berupa pengembangan
kepekaan sosial siswa agar menjadi peka terhadap lingkungannya yang meliputi:
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat umum, ramah
lingkungan/budaya bersih, agar mereka mampu mengadaptasikan diri pada situasi
masyarakat yang beranekaragam. Secara Fisiologis, SMA PL Don Bosko Semarang
mempunyai lingkungan/ area yang sangat luas, mempunyai lapangan sepak bola,
lapangan basket, lapangan volly ball, tempat parkir yang luas, dan taman yang hijau,
rindang, gedung sekolah yang kokoh. Semua sarana prasarana sekolah tersebut perlu
penataan dan perawatan yang terus menerus. Maka maksud dicanangkannya motto yang
sekaligus menjadi thema umum tersebut, dengan harapan seluruh personal sekolah
mempunyai spirit yang sama, yaitu dijiwai semangat “Clean and on Time”, dalam
menjaga kelangsungan hidup sekolah ini. Secara lebih rinci, dijelaskan bahwa seluruh
warga komunitas SMA Pangudi Luhur Don Bosko harus memiliki komitment “Clean and
on Time”. Clean atau bersih dalam hal mengatur dan memperhatikan lingkungan sekolah.
Menata, mengatur membersihkan taman supaya nampak indah, rindang dan hijau.  Bersih
dan rapi dalam mengatur ruangan ruangan kelas maupun kantor, sehingga tidak ada
coret-coret dalam dan luar sekolah, tidak ada kotoran yang tersembunyi dalam ruangan,
semua tertata dengan rapi dan bersih. Bersih dan rapi dalam cara berpakaian atau
berpenampilan, peserta didik berpakaian sesuai dengan seragam yang telah ditentukan
sekolah dengan bersih dan rapi, pendidik dan tenaga pendidikan berpakaian yang
mencerminkan sebagai seorang pendidik dan tenaga pendidikan dengan bersih dan
berkarakter. Bersih dalam hal bertutur kata sesuai dengan budaya setempat, menjunjung
tinggi sopan santun, respect terhadap semua orang yang ditemuainya. Sekolah harus
bersih dari barang-barang terlarang, minuman keras, rokok, senjata tajam, narkoba, media
baik cetak maupun elektronik yang berbau sexsual abuse.

Namun lebih dalam, tujuan dari pemberlakuannya budaya bersih ini tentu saja
merupakan suatu bentuk pendidikan karakter, yang tanpa disadari siswa telah melakukan
suatu kebiasaan positif dengan cara berulang – ulang dan terus – menerus ,baik karena
menjadi kebudayaan mereka maupun karena terpaksa karena takut akan mendapatkan
sanksi normatif jika melanggarnya.

Selain itu, karakter lain yang ingin dibentuk adalah karakter mampu memnejemen
waktu dengan baik atau bisa juga dikatkan On Time. Sekali lagi, Seluruh warga
komunitas SMA Pangudi Luhur haruslah memiliki semangat “On time” dalam
menjalankan rencana kerja dan mengerjakan tugas harian di sekolah. Sekolah
mencanangkan motto on time karena ingin menuntut diri untuk disiplin dalam
penggunaan waktu, diharapkan juga waktu-waktu yang  telah terjadwalkan  oleh sekolah
akan laksanakan tepat waktu dan efisien.

Secara lebih dalam, makna dari diberlakukannya budaya On time adalah


membentuk karakter disiplin waktu warga Indonesia yang terkenal akan “ jam karet-nya
’’ dimulai dari anak muda penerus bangsa. Jika pendidikan karakter didiplin waktu sudah
diajarkan sejak SMA atau bahkan sejak dini, tentu saja akan memutus rantai karakter
tidak disipin siswa khususnya kaula muda penerus bangsa. Tentu saja hal tersebut
bukanlah impian yang sia - sia atau bualan belaka, dapat berkaca pada dari Negara
Jepang yang dididik untuk menerapkan budaya disiplin sejak dini, baik di rumah maupun
disekolah. Selain itu, budaya On Time yang diterapkan oleh SMA PL Don Bosko
Semarang merupakan bentuk konkrit SMA PL Don Bosko Semarang dalam
memberantas korupsi waktu di negeri ini.

Bentuk Budaya “Clean and on Time” SMA Pangudi Luhur Don Bosko Semarang

Budaya “ Clean and on Time” SMA Pangudi Luhur Don Bosko Semarang,
berlaku dan telah ditaati oleh seluruh warga komunitas sekolah itu sendiri, yaitu ; Siswa,
Guru, Kepala Sekolah ,Staff, Penjaga kebersihan, dan bahkan oleh Penjaga kantin dari
SMA PL Don Bosko Semarang. Kegiatan sekolah yang mencerminkan dari budaya ini
antara lain adalah :

1) Sekolah ini menerapkan budaya bersih dengan melakukan kegiatan setiap


hari sabtupada pukul 07.00 WIB hingga pukul 08.00 WIByang dilakukan
disekitar lingkungan sekolah yang bertujuan untuk
menumbuhkembangkan penggunaan sumber daya sekolah secara efisien
serta menumbuhkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan
sekitar..
2) Sangat dianjurkan memnawa botol minuman sendiri, karena telah
disediakan galon Refill disetiap sudut ruangan sekolah.
3) Terdapat banyak tempat sampah di setiap lorong mauoun depan ruang
kelas, dan tempat sampah sudah mendukung pemilahan sampah organic,
an organic , dan juga kaca atau botol.
4) Terdapat 5 kantin yang menjual berbagai makanan dan minuman yang
tentunya tidak menggunakan plastik untuk membungkusnya, sebagai
gantinya alas atau bungkus nasi sudah dibungkus oleh daun pisang yang
lebih ramah lingkungan, selain itu tidak diperbolehkan membungkus
minuman dengan plastic, dan sebagai gantinya siswa menggunakan botol
minuman yang mereka bawa untuk membungkus minuman dari kantin
tersebut.
5) Di SMA ini memiliki ketentuan yaitu ketika jam istirahat siswa harus
makan di kantin yang disediakan, membuang sampah pada tempatnya, dan
tidak disediakannya plastik untuk membungkus makanan, melainkan
siswa membawa tempat sendiri guna menumbuhkan penggunaan sumber
daya sekolah secara efisien untuk menerapkan nilai-nilai kebangsaan dan
kebhinekaan.
6) Di SMA ini siswa diwajibkan hadir 5 menit sebelum bel pembelajaran
dimulaiuntuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kebangsaan dan
kebhinekaan, serta akan mendapatkan sanksi tegas jika melanggarnya
yaitu akan dicatat dan dibawa keruang BK untuk pembinaan. Siswa yang
lebih dari 3 kali akan langsung didatangkan orang tua siswa tersebut, dan
sanksi berikutnya jika masih melanggar.
7) Di SMA ini siswa diwajibkan untuk berpakaian rapi, pemeriksaan
kelengkapan dan kerapian seragam dilakukan setiap pagi saat perwalian
yang bertujuan untuk mengembangkan interaksi positif antara perserta
didik dengan guru dan orangtua serta melatih kedisiplinan siswa.
8) Seragam disekolah ini terdiri atas 4 seragam sekolah yaitu : pada hari
senin dan selasa mengenakan celana panjang/rok abu-abu, ikat pinggang
SMA PL Don Bosko baju putih lengkap dengan badge OSIS, lokasi dan
nama, kaos kaki putih beridentitas sekolah ketinggian minimal 10cm
diatas mata kaki. Baju dimasukan dalam celana panjang/rok. Pada hari
rabu dan kamis mengenakan celana panjang/rok abu-abu, baju batik YPL,
ikat pinggang SMA PL Don Bosko, kaos kaki putih berindentitas sekolah
ketinggian minimal 10cm diatas mata kaki. Pada hari jumat mengenakan
seragam pramuka, kaos kaki hitam beridentitas sekolah ketinggian minial
10cm diatas mata kaki. Pada hari sabtu siswa mengenakan celana
panjang/rok hitam, ikat pinggang SMA PL Don Bosko, baju kotak
identitas SMA PL Don Bosko lengkap dengan logo sekolah dan nama,
kaos kaki putih beridentitas sekolah dengan ketinggian minimal 10 cm
diatas mata kaki. Baju dimasukkan dalam celana panjang/rok.
9) Guru maupun para staff diwajibkan sudah hadir pukul 06.30 WIB.
Untuk para guru terdapat tugas menjaga di gerbang pintu, serta akan
diadakan rapat koordinasi dan ibadah bersama pada pukul 06.45 WIB. dan
akan mendapatkan sanksi normative jika tidak mengikuti kegiatan tersebut
tanpa ijin yang jelas.

Manfaat Budaya “Clean and on Time” SMA Pangudi Luhur Don Bosko Semarang

Manfaat dari budya “Clean and on Time” SMA Pangudi Luhur Don
Bosko Semarang yang paling utana adalah sebagai pendidikan karakter bagi semua warga
sekolah yang terkait. Selain itu, budaya menciptakan lingkungan yang bersih juga dapat
memilikiki dampak fisiologis maupun psikologis. Lingkungan yang bersih tentu akan
menjaga alam agar tetap lestari, pengurangan limbah plastik yang digunakan dan diganti
oleh sampah organic tentu saja sangat berpengaruh terhadap kelestarian alam. Karena
sampah plastic meurupakan sampah terbesar yang dihasilkan oleh manusia dalam sehari
hari, serta membutuhkan waktu yang sangat lama untuk alam menguraikanya. Dari sisi
Psikologis, menurut Tio Alexander, mengungkapkan hubungan antara lingkungan
sekolah yang nyaman dengan prestasi anak di sekolah. Dalam proses belajar mengajar
diperlukan ruang dan lingkungan pendukung untuk membantu anak dan guru agar dapat
berkonsentrasi dalam proses belajar mengajar
(http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11/lingkungan-sekolahyangnyaman-memacu-
siswa-untuk-berprestasi/). Belajar memerlukan kondisi psikologi yang mendukung. Jika
anak belajar dalam kondisi yang menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara yang
bersih, dan sedikit polusi suara, niscaya tingkat prestasi anak juga akan naik.

Selain itu sudah dijelakan diawal jika Secara lebih dalam, makna dari diberlakukannya
budaya On time adalah membentuk karakter disiplin waktu warga Indonesia yang
terkenal akan “ jam karet-nya ’’ dimulai dari anak muda penerus bangsa. Jika pendidikan
karakter didiplin waktu sudah diajarkan sejak SMA atau bahkan sejak dini, tentu saja
akan memutus rantai karakter tidak disipin siswa khususnya kaula muda penerus bangsa.
Selain itu juga, budaya On Time yang diterapkan oleh SMA PL Don Bosko Semarang
merupakan bentuk konkrit SMA PL Don Bosko Semarang dalam memberantas korupsi
waktu di negeri ini.

Penutup

Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan
keseharian, dan symbol-simbol yangdi praktekkan oleh kepala sekolah, guru, petugas
administrasi, siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas,
karakter atau watak,dan citra sekolah tersebut di masyarakat luas. Secara lebih khusus, Budaya
atau kultur sekolah juga mengandung nilai nilai pendidikan karakter, dan diharapkan mampu
mengubah karakter seseorang yang mengikuti budaya sekolah tersebut menjadi sesuai dengan
karakter yang diinginkan. Dan hal itulah yang menjadi dasar diberlakukkannya Budaya Clean
and On Time oleh SMA Don Bosko Semarang, dan kini SMA Don Bosko Semarang sudah
berhasil dalam mewujudkan budaya tersebut dan diberlakukan sampai sekarang tahun ajaran
2019/2020, dan SMA Don Bosko Semarang Berhak mengklaim jika identitas dari sekolah
mereka adalah Sekolah yang Clean and ON Time.
Refrensi

Efianingrum, Ariefa.2013.Kultur Sekolah. Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2: No.1


https://eprints.uny.ac.id/9149/3/bab%202%20-08511241027.pdf diakses pada tanggal 07 Maret

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan diakses tanggal 06 Maret 2020

http://mjundialhadidgg.blogspot.com/2015/06/disiplin-dan-tepat-waktu.htm l diaksestanggal 07
Maret 2020

https://media.neliti.com/media/publications/256481-pengembangan-budaya-sekolah-
1bf3dd81.pdf diakses pada tanggal 07 Maret 2020

http://smapldonbosko.pangudiluhur.org diakses tanggal 06 Maret 2020

http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11/lingkungan-sekolahyangnyaman-memacu-siswa-
untuk-berprestasi/ diakses pada tanggal 06 Maret 2020

https://www.kajianpustaka.com/2019/02/manajemen-waktu.html diakses pada tanggal 07 Maret


2020

Mahasin, Dkk.2019.Laporan Magang SMA PL Don Bosko Semarang.Semarang : Universitas


PGRI Semarang.

Anda mungkin juga menyukai